UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN: Studi PTK di SDN 4 Sukarasa Bandung.

(1)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN

BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI

PERMAINAN

(Studi PTK di SDN 4 Sukarasa Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Oleh

Rizky Maulana Malik 0802581

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN 4 Sukarasa Bandung) Oleh

RizkyMaulana Malik NIM. 0802581

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd NIP. 1949 0316 1972 11 1001

Pembimbing II

Suherman Slamet, M.Pd NIP. 1976 0306 2005 01 1010

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani FPOK UPI Bandung

Drs. Andi Suntoda, M.Pd NIP. 1958 0620 1986 01 1002


(3)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPA TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Rumusan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Batasan Masalah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 9

A.Kajian Pustaka ... 9

1. Belajar ... 9

2. Pendidikan Jasmani ... 21

3. Permainan Bola Voli... 24

4. Modifikasi Permainan ... 30

5. Kerangka Berfikir ... 32

6. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A.Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 35

B.Desain Penelitian ... 35

C.Metode Penelitian ... 36


(4)

E. Insrumen Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G.Prosedur Pengolahan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A.Deskripsi ... 48

B.Hasil Observasi Awal Pembelajaran permainan mini voli di kelas V SD N 4 Sukarasa ... 49

C.Hasil Pengelolaan dan Analisis Data ... 50

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A.Kesimpulan ... 82

B.Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN-LAMPIRN


(5)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

2.1 Distribusi Kecerdasan IQ ...17

4.1 Hasil Observasi Awal Data Pelaksanaan Tes Keterampilan Bermain bola voli melalui Modifikasi permainan ... 51

4.2 Keterangan Penilaian ... 52

4.3 Gambaran Umum Hasil Observasi Awal ... 53

4.4 Data Pelaksanaan Tes Keterampilan Bermain Bola Voli Melalui Modifikasi Permainan Pada Siklus I ... 54

4.5 Keterangan Penilaian ... 55

4.6 Gambaran Umum Hasil Siklus 1 ... 57

4.7 Data Pelaksanaan Tes Keterampilan Bermain Bola Voli Melalui Modifikasi Permainan Pada Siklus II ... 58

4.8 Keterangan Penilaian ... 60

4.9 Gambaran Umum Hasil Siklus II ... 61

4.10 Gambaran Umum Persentase Data Awal, Siklus 1, dan Siklus II ... 79

4.11 Diagram Perkembangan Persentase Kondisi Awal, Siklus 1, Dan Siklus II ... 80


(6)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Desain PTK Model John Elliot ... 35

4.1 Permainan 1 vs 1 ... 66

4.2 Permainan 2vs 2 ... 69

4.3 Permainan 3 vc 3 ... 73


(7)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan.

Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam proses pembelajaran guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Kemajuan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam prosesnya dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Proses pembelajaran pada pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang pada intinya untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya untuk pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat, meningkatkan kemampuan fisik, pengembangan psikis, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan sikap sportif, jujur, displin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Melalui aktivitas jasmani dipaparkan sebagai kegiatan pelaku gerak untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. Pendidikan jasmani telah menjadi bagian dari proses dari pendidikan secara keseluruhan dengan maksud untuk mengubah prilaku peserta didik. Pengertian pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh


(8)

Pusat Kurikulum Depdiknas (2003:1). “Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan”.

Pada hakekatnya kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara mengajar yang baik dan mampu memilih model


(9)

3

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Untuk itu diperlukan suatu upaya memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memodifikasi pembelajaran, agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran PENJAS. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memodifikasi alat ajar yang dibutuhkan guru PENJAS dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf kemampuan gerak siswa akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Sehingga semua siswa dapat mengikuti setiap mata pelajaran PENJAS tanpa merasa takut dengan alat yang memadai.

Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang kondusif.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani maka kurikulum pembelajaran yang diterapkan di sekolah memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Menurut Sukmadinata (2008:39) menjelaskan tentang kurikulum, bahwa “Kurikulum sebagai seperangkat pernyataan yang saling terkait, yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, dengan cara menegaskan hubungan diantara unsur-unsurnya, memberikan pegangan bagaimana pengembangan, penggunaan dan evaluasinya”. Oleh karena itu pengembangan kurikulum pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga keadaan sekolah, selain itu juga dalam


(10)

menetapkan kurikulum pembelajaran harus sesuai dengan landasan dan prinsip-prinsip pengembangannya, Sukmadinata (2008:39) menjelaskan bahwa:

Praktek kurikulum dikembangkan dari teori kurikulum dan pengembangan teori kurikulum lebih luas dari praktek kurikulum. Pengembangan teori berkenaan dengan pengembangan konsep, prinsip, kaidah, model, prosedur di dalam profesi pendidikan, sebab teori kurikulum merupakan bagian dari teori pendidikan.

Jenis olahraga bola voli di sekolah dasar merupakan salah satu kegiatan/belajar dalam pendidikan jasmani untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik (psikomotor), pengetahuan dan penalaran (kognitif), serta penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-spritual-sosial).

Bola voli dan lapangannnya yang dimodifikasi seperti bolanya terbuat dari streopom yang di buat menjadi bundar membentuk seperti bola sesungguhnya atau dari bola balon. Dengan menggunakan bola voli yang dimodifikasi agar memudahkan siswa untuk melakukan permainan tersebut. Perlu kita ketahui bola voli sesungguhnya tidak wajar apabila digunakan untuk permainan sepak bola, basket, dll. Tetapi apabila bola voli yang di buat secara modifikasi itu bisa digunakan untuk permainan lainnya. Dengan memakai alat bola modifikasi siswa bisa memainkan bola dengan berani, percaya diri, dan jauh dari rasa takut untuk belajar bola voli. Dengan memodifikasi pembelajaran bola voli siswa pasti menyenangkan dan tidak merasa jenuh, hasil belajar siswa bisa tercapai.

Berdasarkan pemaparan teori yang telah di uraikan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Upaya Meningkatkan Keterampilan Bermain Bola Voli Melalui Penerapan Modifikasi Permainan Pada Siswa Kelas V SDN Sukarasa 4 kota Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Aktifitas belajar siswa SDN 4 Sukarasa berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar dan merasa takut jika menggunakan peraturan


(11)

5

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan alat ajar yang digunakan. Sehingga tidak semua siswa mengikuti pelajaran bola voli. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar menggunakan peraturan dan alat ajar yang tidak dimodifikasi atau alat dan peraturan sesungguhnya, seperti hal nya pada pembelajaran bola voli guru menggunakan bola voli yang sesungguhnya tanpa memodifikasi bola tersebut, sehingga siswa merasa takut menggunakan alat ajar yang digunakan, seharusnya bola voli dapat diganti dengan bola yang lebih ringan atau lebih nyaman bagi siswa seperti bola soft agar siswa mudah untuk melakukan permainan bola voli. Begitu juga peraturan dalam bola voli yang dimodifikasi dari segi ukuran lapangan dan tinggi net lebih rendah, sehingga siswa pasti menyenangkan dan tidak merasa jenuh, hasil belajar siswa bisa tercapai.

Sehubungan dengan masalah itu yang di kemukakan di a atas maka penulis mencoba memodifikasi peraturan dan alat ajar dengan menerapkan modifikasi permainan bertujuan untuk memecahkan masalah yang muncul dalam proses pembelajaran permainan bola voli di SDN 4 Sukarasa, terutama pemasalahan pemahaman peraturan permainan melalui permainan sederhana, peningkatan penguasaaan gerak dasar permainan bola voli, motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta modifikasi peralatan pembelajaran bola voli.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah “ Apakah penerapan modifikasi permainan dapat meningkatkan keterampilan bermain bola voli siswa kelas V SDN 4 Sukarasa ?”


(12)

D. Tujuan Penelitian

Tentunya telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai. Karena dengan tujuan akan dapat memberikan arahan-arahan, prosedur serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada permasalahan.

Tujuan penelitian yang akan dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan oleh peneliti dalam latar belakang, maka peneliti bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bermain bola voli siswa.

2. Tujuan Khusus

Melalui penerapan modifikasi permainan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bermain bola voli siswa. Sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru tercapai khususnya siswa kelas V.

E. ManfaatPenelitian

Manfaaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang baik, baik bagi penulis maupun pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Secara Teoritis

secara teoritis, manfaat penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan modifikasi permainan pembelajaran bola voli untuk meningkatkan keterampilan bermain bola voli siswa kelas V di SDN 4 Sukarasa.


(13)

7

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Secara Praktis

secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :

1.Siswa-Siswi

1. Siswa dapat mengetahui betapa pentingnya permainan bola voli. 2. Siswa dapat melakukan permainan bola voli.

2.Guru

1. Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan modifikasi alat dan peraturan melalui penerapan modifikasi permainan.

2. Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan ekstern sekolah.

3.Peneliti

1. Untuk melihat sejauh mana keterampilan siswa dalam permainan bola voli.

2. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang didapat dari lembaga dengan yang didapat dari lapangan.

F. Batasan Masalah

Untuk menghindari berbagai penafsiran yang terlalu luas dan supaya masalah yang di bahas tidak menyimpang dari masalah yang sederhana, maka penulis membatasi penulisan sebagai berikut :

1. Penelitian ini terfokus modifikasi pembelajaran yang meliputi bola, net, lapang, dan peraturan melalui penerapan modifikasi permainan untuk meningkatkan keterampilan bermainan bola voli.


(14)

2. Peneliti ingin mengetahui peningkatan keterampilan bermain bola voli siswa setelah melakukan pembelajaran modifikasi permainan yang diberikan oleh pengajar.

3. Sampel yang digunakan ialah siswa SDN 4 Sukarasa dengan pertimbangan keterampilan, dan tingkat keberanian siswa.


(15)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi Dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penulis melaksanakan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis. Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Sukarasa 4 Kota Bandung.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 4 Sukarasa. Objek penelitian ini yaitu kelas V yang berjumlah 28 siswa. Peneliti memilih kelas tersebut sebagai objek penelitian karena kelas V sebagai subyek penelitian dilandasi atas pertimbangan bahwa permasalahan dalam penelitian ini ditemukan di kelas V karena hasil pembelajaran bola voli di kelas ini masih di bawah nilai KKM.

PTK ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam permainan bola voli dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan. PTK dimulai dengan melaksanakan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu (a) Perencanaan; (b) Tindakan; (c) Pengamatan dan (d) Refleksi untuk mengetahui hasil belajar siswa serta melihat kekurangan dan hambatan yang terjadi selama pembelajaran siklus satu.

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilakukan pada siklus pertama tersebut maka peneliti menentukan rencana kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua tidak jauh berbeda dengan kegiatan siklus pertama, akan tetapi pada kegiatan di siklus dua diberikan beberapa tambahan perbaikan dari tingkat terdahulu yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Jika pada siklus kedua masih terdapat permasalahan, maka dilanjutkan ke siklus tiga dengan memfokuskan kepada permasalahan yang terjadi pada siklus kedua, agar peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan dalam hasil pembelajaran.


(16)

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain PTK model John Elliott. Adapun desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar3.1

Desain PTK Model John Elliott (Wiriatmaja 2009: 64) Ide Awal

Temuan dan Analisis Perencanaan Umum Siklus 1

Tindakan 1, 2, dan 3

Monitoring Implementasi dan Efek

Implementasi Siklus III Tindakan 1, 2, dan 3 Perbaikan Perencanaan:Siklus

III Tindakan 1, 2, dan 3 Revisi Perencanaan Umum Penjelasan kegagalan tentang

Implementasi

Monitoring Implementasi dan Efek

Implementasi Siklus II Tindakan 1, 2, dan 3 Perbaikan Perencanaan: Siklus II Tindakan 1, 2, dan 3

Revisi Perencanaan Umum Implementasi Siklus 1

Tindakan 1, 2, dan 3

Penjelasan Kegagalan tentang Implementasi Monitoring Implementasi


(17)

36

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain PTK dilaksanakan melalui beberapa tahap yang berdaur berupa siklus, meliputi: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan suatu putaran yang disebut siklus. Adapun tahap-tahap penelitiannya sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini guru harus merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan terhadap hasil atau tujuan yang diinginkan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini guru sebagai peneliti, melaksanakan tindakan yang sebelumnya telah direncanakan untuk dilaksanakan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan terhadap hasil atau tujuan yang diinginkan.

3. Tahap Pengamatan (observasi)

Pada tahapan ini, guru sebagai peneliti mengamati semua hal yang terjadi dan mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Tahap Refleksi

Refleksi adalah proses berpikir untuk melihat kembali aktifitas yang sudah dilakukan untuk mencari solusi berdasarkan hasil observasi di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Pada tahapan refleksi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan, mengkaji, menganalisa, dan merenungkan kembali hasil pembelajaran dari setiap tindakan. Hasil refleksi ini dilakukan untuk perbaikan terhadap rencana awal.

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PTK atau class

room action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan yang ada.


(18)

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.”

Penelitian tindakan (Action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan-penerapan langsung di kelas atau di tempat kerja. Dalam penelitian tindakan (action research) tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau mengajar. Action research juga berarti peneitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif. Maksudnya, penelitian dilakukan sendiri oleh yang berkepentingan, yaitu peneliti dan diamati bersama rekan-rekannya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bukan sekedar mengajar, tetapi mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran kritis untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. Mcniff (1992:1) yang dikutip oleh Supardi (2008:102) menjelaskan bahwa: ‘...PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya.’ Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksaaan tugasnya secara professional.

D.Langkah- langkah penelitian 1. PelaksanaanTindakan

Penelitian tindakan menurut Sukmadinata (2008:140) adalah:

“Suatu pencarian sistematik yang dilakukan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam pengumpulan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan

Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, kapan, dimana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncanakan,


(19)

38

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan dalam situasi yang aktual pada saat yang bersamaan. Kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

Arikunto (2010:131) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencanaan atau planning, 2. Tindakan atau acting,

3. Pengamatan atau observing dan 4. Refleksi atau reflection.

Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan sebagai berikut :

a. Pengamatan (observing), yaitu guru dan peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran permainan bola voli di SDN 4 Sukarasa kelas V. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan bermain bola voli serta kendala pada saat mempelajari permainan bola voli serta pemahaman dan kemampuan awal melakukan gerakan dalam permaianan atau teknik dasar dalam permainan bola voli.

b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian (planning), yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran keterampilan permainan bola voli.

c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisis hasil yang telah dilakasanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk dapat menguasai keterampilan teknik dasar dalam permainan bola voli.


(20)

Rencana tindakan merupakan, gambaran tentang langkah-langkah nyata yang akan dilakukan dalam tindakan (Arikunto 2008:39). Agar diperoleh data yang diperlukan, maka kehadiran peneliti dalam kegiatan yang dilakukukan oleh subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti hadir dua kali dalam setiap minggunya. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai guru dalam pembelajaran permainan bola voli. Peneliti berusaha untuk mengamati kegiatan subjek penelitian dalam pembelajarnnya yang dilaksanakan dalam pembelajaran di lapangan.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya pembelajaran permainan bola voli, maka peneliti menentukan langkah-langkah siklus penelitian tindakan, diantaranya: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Di dalam perencanaan kegiatan yang dilakukan peneliti yaitu:

1) Peneliti membuat sekenario pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permaianan dalam pembelajaran bola voli.

2) Peneliti membuat lembar observasi yaitu:

- Sebuah catatan kosong yang bertujuan untuk melihat dan mengamati bagaimana kondisi belajar mengajar di lapangan ketika model pembelajaran tersebut diterapkan.

- Jurnal harian yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data dimana peneliti mencatat segala aspek pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

3) Peneliti berusaha menentukan alat bantu megajar dengan menggunakan bola, net, tiang, stopwatch, lapangan bola voli.

4) Mendesain dua alat evaluasi. Alat peneliti mendesain alat evaluasi, karena disamping mengobservasi di lapangan peneliti juga sangat penting dan bahkan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran itu sendiri dan peneliti mengamati dari alat evaluasi tersebut, maka, 1) apakah kesalahan siswa dalam menggunakan keterampilan bermain bola voli sudah dapat dimaksimalkan? serta, 2) Apakah mereka mampu menggunakan


(21)

40

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran aktivitas permaianan mini voli tersebut dalam bermain bola voli?.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai guru yang terlibat dalam penelitian tindakan. Langkak-langkah peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti menetapkan variasi bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dalam pembelajaran permaianan bola voli yang telah dirancang dalam satuan pengajaran (skenario pembelajaran).

2) Peneliti mengajar langsung di lapangan sekaligus melakukan pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar.

3) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian dan kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke dalam lembar observasi yang telah disiapkan.

c. Observasi

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti mengamati, memahami dan melihat apa yang didengar serta diucapkan. Jadi, langkah-langkah peneliti untuk mengumpulkan data dan teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diteliti. Misalnya, observasi dan skenario pembelajaran. 2) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Misalnya, berupa dokumentasi dan catatan lapangan.

Dari kedua teknik tersebut ada beberapa teknik observasi yang peneliti gunakan yaitu:

- Obsevasi terbuka, yaitu proses pengamatan yang dilakukan melalui penstrukturan perekaman data dalam bentuk kategori pembelajaran.


(22)

- Obsevasi terfokus, yaitu proses pengamatan yang diarahkan kepada kategori prilaku pembelajaran yang dikehendaki.

- Observasi terstruktur, yaitu proses pengamatan yang digunakan untuk memotret sejauh mana siswa tidak terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran.

- Observasi sistematis, yaitu proses pengamatan yang mengandakan pengamatan kategori-kategori yang relatif rinci.

d. Analisis dan Refleksi

Pelaksanaan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan bola voli yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian dilakukan analisis, analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap aspek kegiatan penelitian (Mulyasa, 2010:70). Berdasarkan analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk rencana tindakan berikutnya.

E.Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran bola voli melalui penerapan modifikasi permainan dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan saat kegiatan pembelajaran serta pemberian tes hasil belajar terhadap siswa dan guru.

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama (humant intsrument) yang terjun langsung kelapangan serta berusaha mengumpulkan sendiri informasi yang diperlukan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan selama kegiatan penelitian berlangsung:

1. Peneliti membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai pedoman untuk mengajar dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran bola voli dari mulai pemanasan, inti hingga pendinginan atau penutup.


(23)

42

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peneliti membuat analisis format penilaian keterampilan gerak dasar persiapan penyerangan dan sikap bertahan dalam pembelajaran permainan bola voli serta membuat lembar observasi yang bertujuan untuk melihat, mengamati dan mengetahui segala sesuatu hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran yaitu berisi item-item tentang kejadian yang digambarkan ketika berlangsungnya penerapan modifikasi permainan bola voli dalam pembelajaran bola voli.

Contoh penilaian dalam penelitian ini : Lembar observasi

a) Psikomotor

Kriteria penskoran format observasi psikomotor Psikomotor

Tabel

Lembar Observasi gerak dasar persiapan serangan dan sikap bertahan

Komponen

Gerakan Aspek

Option

Ya Tidak

Persiapan serangan

Memberikan passing dengan baik sama teman satu tim

Mampu mencari posisi dengan baik sebelum menerima

operan dari teman

Menempatkan bola dilapangan lawan di daerah yang

tidak terjaga dengan baik

Pukulan menyerang yang sulit dikembalikan

Arahkan bola pada titik yang menjadi kelemahan lawan

Sikap bertahan

Pertahankan seluruh daerah lapangan sendiri dengan

baik

No Nama

Aspek Penilaian

Nilai

Persiapan Serangan Sikap Bertahan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. 2. 3. 4. 5. dst


(24)

Pandangan fokus ke arah bola yang datang

Antisipasi kemana bola akan diarahkan

Blok pukulan-pukulan penyerangan

Memberikan passing dengan baik sama teman satu tim

TOTAL Awal/Trasnsisi/Matang

Skor

STATUS %

Penilaian Psikomotor : u a ya

u a a a x 100%

Tingkat kemampuan

 Awal = apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

 Transisi = apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan kurang dari 80%

 Matang = apabila kemampuannya (total skor) 80% - 100% b) Afektif

Kriteria penskoran format observasi Afektif Afektif

No Nama

Aspek Penilaian

nilai

Sportivitas Disiplin Kerjasama Toleransi Kejujuran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

dst

Nilai : u a ya

u a a a X 100% Keterangan :


(25)

44

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa yang mendapat skor 90-100 ( Amat Baik) Siswa yang mendapat skor 70-80 (Baik)

Siswa yang mendapat skor 50-60 (Cukup) Siswa yang mendapat skor <50 (Kurang)

c) Kognitif

Aspek kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Untuk aspek kognitif, peneliti telah mempersiapkan beberapa butir pertanyaan yang terlampir dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

3.Menyiapkan peralatan dokumentasi yaitu kamera digital sebagai pelengkap dalam mengumpulkan data, dan merekam setiap kegiatan yang dilakukan F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan tidak hanya satu, akan tetapi menggunakan multi teknik atau multi instrumen. Menurut Walcott (1992) yang dikutip oleh Sukmadinata (2008:151-152) menjelaskan bahwa: ‘Ada tiga teknik pengumpulan data, yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu pengalaman, pengungkapan dan pembuktian’.

a.Pengalaman

Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam bentuk observasi, ada beberapa variasi bentuk observasi yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu:

1. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.

2. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan tugas khusus, seperti memberikan bimbingan.

3. Observasi pasif, peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data dan mencatat kegiatan yang sedang berlangsung.

b.Pengungkapan

Pengungkapan (enquiring) dilakukan melalui wawancara, peneliti melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang diperlukan. Strategi pengungkapan atau wawancara ada beberapa jenis, yaitu dengan cara pengukuran tes standar.


(26)

Pembuktian (examining) dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, seperti:

1. Dokumen arsip. 2. Jurnal.

3. Peta.

4. Audio dan video tape. 5. Catatan lapangan.

G.Prosedur Pengolahan Analisis Data

Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif, sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun demikian, untuk kepentingan tertentu analisis data pun dapat dilaksanakan bersamaan dengan pengolahan data disetiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.

2. Membandingkan jumlah siswa yang mampu melakukan tugas gerak yang diberikan pada setiap siklus penelitian yang dilaksanakan.

3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan catatan guru setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1) Pengolahan dan Kategorisasi Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes pengamatan penampilan bermain mini voli dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah. Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam pengolahan data ini, penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran bola voli dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi


(27)

46

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pasrtisipasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran permainan bola voli dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan.

2) Validasi

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Hidayat, 2008:103). Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil PTK.

Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam rochiati (2005) yang dikutip oleh Hidayat (2008:107-109) terdiri dari:

(a) Dengan melakukan member check

Memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah kerangka atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

(b) Melakukan validasi dengan triangulasi

Memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

(c) Dengan melakukan saturasi

Situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

(d) Dengan cara menggunakan perbandingan atau dengan eksplanasi saingan atau kasus negatif.

(e) Dengan audit trail

Memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan di dalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti. (f) Dengan expert opinion


(28)

Dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.

(g) Dengan key respondent review

Key respondent review yaitu meminta salah seorang atau beberapa

mitra peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3) Interpretasi

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.


(29)

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pembelajaran permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 4 Sukarasa Bandung dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan secara keseluruhan menunjukan hasil yang baik. Dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan merangsang siswa untuk aktif bergerak dan berpikir kritis agar dapat memecahkan permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran permainan bola voli.

Siswa yang pada awalnya tidak begitu mengerti dan paham mengenai pembelajaran permainan bola voli dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan pemahaman siswa akan pembelajaran permainan bola voli semakin meningkat, begitu juga dengan keterampilan gerak dan teknik dasar serta keterampilan dalam bermain bola voli. Siswa yang pada awalnya belum bisa melakukan persiapan serangan dan sikap bertahan dengan baik setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan keterampilan siswa dapat meningkat.

Sehingga dari hasil pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran permainan bola voli, hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 4 Sukarasa Kota Bandung dapat meningkat.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan membuat siswa mengikuti pembelajaran bola voli. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menggunakan penerapan


(30)

modifikasi permainan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bola voli.

2. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran menjadi lebih optimal maka disarankan penelitian dilanjutkan dengan siklus berikutnya sampai semua siswa dapat meningkatkan hasil pembelajaran dalam pembelajaran bola voli. 3. Bagi lembaga sekolah dan dinas pendidikan, perlu adanya publikasi dan

pemahaman tentang penerapan modifikasi permaian dalam proses pembelajaran penjas.


(1)

Siswa yang mendapat skor 90-100 ( Amat Baik) Siswa yang mendapat skor 70-80 (Baik)

Siswa yang mendapat skor 50-60 (Cukup) Siswa yang mendapat skor <50 (Kurang)

c) Kognitif

Aspek kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Untuk aspek kognitif, peneliti telah mempersiapkan beberapa butir pertanyaan yang terlampir dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

3.Menyiapkan peralatan dokumentasi yaitu kamera digital sebagai pelengkap dalam mengumpulkan data, dan merekam setiap kegiatan yang dilakukan F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan tidak hanya satu, akan tetapi menggunakan multi teknik atau multi instrumen. Menurut Walcott (1992) yang dikutip oleh Sukmadinata (2008:151-152) menjelaskan

bahwa: ‘Ada tiga teknik pengumpulan data, yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu pengalaman, pengungkapan dan pembuktian’.

a.Pengalaman

Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam bentuk observasi, ada beberapa variasi bentuk observasi yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu:

1. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.

2. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan tugas khusus, seperti memberikan bimbingan.

3. Observasi pasif, peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data dan mencatat kegiatan yang sedang berlangsung.

b.Pengungkapan

Pengungkapan (enquiring) dilakukan melalui wawancara, peneliti melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang diperlukan. Strategi pengungkapan atau wawancara ada beberapa jenis, yaitu dengan cara pengukuran tes standar.


(2)

45

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembuktian (examining) dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, seperti:

1. Dokumen arsip.

2. Jurnal.

3. Peta.

4. Audio dan video tape.

5. Catatan lapangan.

G.Prosedur Pengolahan Analisis Data

Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif, sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Namun demikian, untuk kepentingan tertentu analisis data pun dapat dilaksanakan bersamaan dengan pengolahan data disetiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.

2. Membandingkan jumlah siswa yang mampu melakukan tugas gerak yang

diberikan pada setiap siklus penelitian yang dilaksanakan.

3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan catatan guru setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1) Pengolahan dan Kategorisasi Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes pengamatan penampilan bermain mini voli dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah. Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam pengolahan data ini, penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran bola voli dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi


(3)

dan pasrtisipasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran permainan bola voli dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan.

2) Validasi

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Hidayat, 2008:103). Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan hasil PTK.

Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam rochiati (2005) yang dikutip oleh Hidayat (2008:107-109) terdiri dari:

(a) Dengan melakukan member check

Memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah kerangka atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

(b) Melakukan validasi dengan triangulasi

Memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

(c) Dengan melakukan saturasi

Situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

(d) Dengan cara menggunakan perbandingan atau dengan eksplanasi saingan atau kasus negatif.

(e) Dengan audit trail

Memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan di dalam pengambilan keputusan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti. (f) Dengan expert opinion


(4)

47

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.

(g) Dengan key respondent review

Key respondent review yaitu meminta salah seorang atau beberapa

mitra peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3) Interpretasi

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pembelajaran permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 4 Sukarasa Bandung dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan secara keseluruhan menunjukan hasil yang baik. Dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan merangsang siswa untuk aktif bergerak dan berpikir kritis agar dapat memecahkan permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran permainan bola voli.

Siswa yang pada awalnya tidak begitu mengerti dan paham mengenai pembelajaran permainan bola voli dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan pemahaman siswa akan pembelajaran permainan bola voli semakin meningkat, begitu juga dengan keterampilan gerak dan teknik dasar serta keterampilan dalam bermain bola voli. Siswa yang pada awalnya belum bisa melakukan persiapan serangan dan sikap bertahan dengan baik setelah melakukan

pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan

keterampilan siswa dapat meningkat.

Sehingga dari hasil pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran permainan bola voli, hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 4 Sukarasa Kota Bandung dapat meningkat.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan modifikasi permainan membuat siswa mengikuti pembelajaran bola voli. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menggunakan penerapan


(6)

83

Rizky Maulana Malik, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

modifikasi permainan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bola voli.

2. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran menjadi lebih optimal maka

disarankan penelitian dilanjutkan dengan siklus berikutnya sampai semua siswa dapat meningkatkan hasil pembelajaran dalam pembelajaran bola voli. 3. Bagi lembaga sekolah dan dinas pendidikan, perlu adanya publikasi dan

pemahaman tentang penerapan modifikasi permaian dalam proses pembelajaran penjas.