PENGARUH SERVICE ENCOUNTER TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL GUMILANG REGENCY BANDUNG (Survei terhadap Tamu Individu yang Menginap di Hotel Gumilang Regency.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh :

Sendy Lutfi Purnama

0802909

Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

2014


(2)

viii

DAFTAR ISI

Cover

Abstrak... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 15

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Service Encounter ... 17

2.1.1.1 Service Encounter dalam Pemasaran Jasa ... 17

2.1.1.2 Tiga Tahap dalam Service Consumption ... 23

2.1.1.3 Pengertian Service Encounter.. ... 25

2.1.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Service Encounter ... 30

2.1.1.5 Mengelola Service Encounter dan Kualitas Internal ... 33

2.1.1.6 Karakteristik Service Encounter ... 38

2.1.1.7 Technology Infusion Strategy pada Service Encounter ... 39

2.1.2 Konsep Loyalitas ... 48

2.1.2.1 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 51

2.1.2.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan ... 52

2.1.2.3 Loyalitas dan Siklus Pembelian Pelanggan ... 54

2.1.2.4 jenis-jenis Loyalitas Pelanggan ... 56

2.1.2.5 Metode Pengukuran Loyalitas ... 57

2.1.2.6 Merancang dan Menciptakan Loyalitas ... 60

2.1.2.7 Keuntungan memiliki Pelanggan yang Loyal ... 63

2.1.3 Pengaruh Service Encounter terhadap Loyalitas ... 63

2.1.3 Resume Penelitian Sebelumnya & Orisinilitas Penelitian ... 66

2.2 Kerangka Pemikiran... 68

2.3 Hipotesis ... 74

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 76


(3)

ix

3.2.4.1 Populasi ... 84

3.2.4.2 Sampel... 84

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 85

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 86

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 88

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 88

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 92

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 94

3.2.7.1 Rancangan Analis Data Deskriptif... 96

3.2.7.2 Teknik Analisi Regresi Liner Berganda ... 99

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 102

BAB IV KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Individu Gumilang Regency Hotel ... 103

4.1.1Profil Perusahaan ... 103

4.1.1.1 Identitas Perusahaan... 103

4.1.1.2 Sejarah Perusahaan ... 104

4.1.1.3 Struktur Organisasi Gumilang Regency Hotel ... 104

4.1.1.4 Produk dan Jasa yang Ditawarkan.. ... 105

4.1.2 Profil Tamu Individu Dilihat dari Karakteristik Demografi, Pengalaman, dan Penilaian Terhadap Gumilang Regency Hotel ... 105

4.1.2.1 Karakteristik Tamu Individu Berdasarkan Demografi ... 105

4.1.2.2 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Dilihat dari Pendidikan ... 106

4.1.2.3 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Dilihat Dari Jenis Pekerjaan ... 107

4.1.2.4 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Penghasilan Perbulan .. 107

4.1.2.5 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Tempat Tinggal ... 108

4.1.3 Profil Tamu Individu Yang Menginap di Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Pengalaman Responden ... 109

4.1.3.1 Jenis Tamu Individu Yang Menginap Berdasarkan Tujuan Menginap di Gumilang Regency Hotel ... 109

4.1.3.2 Karakteristik Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Informasi yang Diperoleh ... 110

4.1.3.3 Karakteristik Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Rata-rata Lama Menginap ... 111

4.1.3.4 Karakteristik Tamu Individu Berdasarkan Alasan Tamu Menginap di Gumilang Regency Hotel ... 111

4.1.3.5 Karakteristik Tamu Individu Berdasarkan Berapa Kali Menginap dalam Satu Tahun ... 112


(4)

x

4.2 Program Service Encounter di Gumilang Regency Hotel ... 113

4.2.1 Recovery ... 114

4.2.2 Adaptability ... 116

4.2.3 Spontanety ... 117

4.2.4 Coping ... 119

4.2.5 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Service Encounter di Gumilang Regency Hotel ... 120

4.3 Gambaran Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel ... 123

4.3.1 Melakukan Pembelian Berulang Secara Teratur ... 124

4.3.2 Membeli Antarlini Produk Dan Jasa ... 124

4.3.3 Merefensikan Kepada Orang Lain ... 125

4.3.4 Menunjukan Kekebalan Terhadap Tarikan Pesaing ... 126

4.3.5 Rekapitulasi Tanggapan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel ... 128

4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel ... 130

4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ... 130

4.4.2 Pengujian Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 133

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) ... 134

4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 135

4.4.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh Service Encounter Terhadap Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel ... 137

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 138

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... 138

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... 139

BAB IV KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 5.1 Kesimpulan ... 141

4.2 Rekomendasi ... 142


(5)

xi

1.2 Hotel Berbintang di Bandung Hotel Berbintang di Bandung 6

1.3 Room Occupancy 2011-2013 7

1.4 Kunjungan Tamu Gumilang Regency 2010-2013 8

1.5 Kunjungan Tamu Repeater Gumilang Regency 2010-2013 9

1.6 Program Service Encounter Gumilang Regency Hotel Bandung 13

2.1 Pengertian Service Encounter Menurut Para Ahli 25

2.2 Perilaku Yang Dilakukan Dan Tidak Dilakukan Dalam Pelayanan Secara

Umum 45

2.3 Definisi Loyalitas Pelanggan 49

2.4 Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Deangan Service Encounter

Terhadap Loyalitas Pelanggan 66

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 79

3.2 Jenis Data dan Sumber Data 83

3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi 89

3.4 Hasil Pengujian Validitas X (Service Encounter) 90

3.5 Hasil Pengujian Validitas Y (Loyalitas) 92

3.6 Hasil Pengujian Realibilitas 94

3.7 Skor Alternatif Jawaban 96

4.1 Harga Kamar Gumilang Regency Hotel 105

4.2 Karakteristik Tamu Individu Hotel Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin


(6)

xii

4.3 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Pendidikan 106

4.4 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Tempat Tinggal 108

4.5 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Pengalaman Responden di Gumilang Regency Hotel

109

4.6 Karakteristik Tamu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Sumber Informasi yang Diperoleh

110

4.7 Karakteristik Tamu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan Rata-rata Lama Tamu Menginap

111

4.8 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Alasan Menginap di Gumilang Regency Hotel

112

4.9 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Frekuensi Menginap di Gumilang Regency Hotel

113

4.10 Pelaksanaan Recovery Dalam Service Encounter di Gumilang Regency Hotel

114

4.11 Pelaksanaan Adaptability dalam Service Encounter di Gumilang Regency Hotel

116

4.12 Pelaksanaan Spontanety dalam Service Encounter di Gumilang Regency Hotel

118

4.13 Pelaksanaan Coping dalam Service Encounter di Gumilang Regency Hotel

119

4.14 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Individu Terhadap Service Encounter di Gumilang Regency Hotel

121

4.15 Tanggapan Pelanggan Gumilang Regency Hotel Terhadap Frekuensi Pelanggan Untuk Melakukan Pembelian Uang

124

4.16 Pembelian Antar Lini Produk dan Jasa dalam Loyalitas 125

4.17 Mereferensikan dan Mengajak Orang Lain dalam Loyalitas 126

4.18 Tanggapan Pelanggan Gumilang Regency Hotel Terhadap Kekebalan Pelanggan Pada Tarikan Pesaing

127

4.19 Rekapitulasi Tanggapan Pelanggan Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel

128


(7)

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Hal

1.1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Jawa Barat 4

2.1 Elemen People, Process, Dan Phisycal Evidence Dalam

Bauran Pemasaran Jasa 20

2.2 Service Encounter Triad 32

2.3 Service Profit Chain 34

2.4 Blueprint Service Hotel Berbintang 37

2.5 Peranan Teknologi Dalam Service Encounter 40

2.6 Faktor-Faktor Post-Purchase Phase 49

2.7 Profit Generator System 54

2.8 Kerangka Pemikiran 73

2.9 Paradigma Penelitian Upaya Mempertahankan Loyalitas 74

3.1 Regresi Berganda 102

4.1 Struktur Organisasi Manajemen 104

4.2 Jenis Tamu Individu Gumilang Regency Hotel Berdasarkan

Pekerjaan 107

4.3 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Penghasilan 108

4.4 Garis Kontinum Service Encounter Di Gumilang Regency 122

4.5 Garis Kontinum Loyalitas Pelanggan Di Gumilang Regency 129

4.6 Histogram Dependent Variabel Loyalitas Pelanggan 130

4.7 Normal Probability Plot 131


(9)

(10)

i ABSTRAK

Sendy Lutfi Purnama, 0802909 , Pengaruh Service Encounter Terhadap Loyalitas Pelanggan di Gumilang Regency Hotel di bawah bimbingan Gita Siswhara, SE.,PAR.,MM, dan Ariyo Bramantori, SH.,MM

Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu negara. Demikian pula halnya yang terjadi di Indonesia saat ini. Industri pariwisata bukan lagi dianggap sebagai sektor sekunder baik dalam pembangunan nasional maupun dalam pendapatan devisa negara. Usaha untuk meningkatkan minat wisatawan datang ke Indonesia dirasakan makin gencar diantaranya dengan diadakannya berbagai macam acara Nasional maupun Internasional dalam berbagai bentuk kegiatan yaitu : Olahraga, pameran budaya serta kesenian dan seminar – seminar Internasional. Hal tersebut mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke beberapa daerah salah satunya Kota Bandung yang memiliki citra sebagai kota wisata yang potensial. Agar kegiatan pariwisata berjalan dengan baik perlu didukung dengan fasilitas penunjang seperti akomodasi perhotelan, restoran, dan biro perjalanan. Bandung merupakan salah satu kota dengan kegiatan pariwisata yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian kamar hotel dari tahun ke tahun yang terus meningkat terutama hotel berbintang 4. Gumilang Regency Hotel memiliki tingkat hunian yang cukup baik tetapi masih berada di bawah pesaing-pesaingnya, oleh karena itu Gumilang Regency Hotel menerapkan strategi service encounter untuk mempertahankan loyalitas pelanggan yang sudah ada di Gumilang Regency Hotel. Service encounter artinya interaksi antara karyawan dan pelanggan. Service encounter yang baik akan berpengaruh terhadap persepsi pelanggan atas kualitas jasa perusahaan, dan menjadikan pelanggan untuk terus melakukan pembelian ulang yang merupakan dasar untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran service encounter, gambaran loyalitas pelanggan dan pengaruh service encounter terhadap loyalitas pelanggan. Objek dalam penelitian ini adalah tamu wisatawan yang menginap di Gumilang Regency Hotel. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik random sampling, serta jumlah sampel 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 20 for windows. wawancara dan penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data. Temuan penelitian menunjukan bahwa service encounter dengan dimensi recovery (X1), adaptability (X2), spontanety (X3), dan coping (X4) mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan yang terdiri dari melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing.


(11)

ii

Customer Loyalty in Gumilang Regency Hotel under guidance of Gita Siswhara, SE.,PAR.,MM, dan Ariyo Bramantori, SH.,MM

Tourism is one of the important factors in the development of the Indonesian economy. This is because tourism is a cornerstone of economic progress of a country. Similarly, in Indonesia at this time. The tourism industry is no longer considered a good secondary sector in national development and in the country's foreign exchange earnings. Effort to increase the interest of tourists coming to Indonesia perceived intensified with the holding of such a wide range of national and international events in various forms of activities, namely: sports, culture and arts exhibitions and seminars - International seminar. It is able to attract domestic and foreign tourists to visit to some local Bandung one that has an image as a potential tourist town. Tourism activities in order to run properly must be supported with accommodation facilities such as hotels, restaurants, and travel agencies. Bandung is one of the cities with high tourism activities, it can be seen from the hotel room occupancy rate from year to year continues to increase, especially 4-star hotels. Gumilang Regency Hotel has a pretty good occupancy levels but still below its competitors, therefore Gumilang Regency Hotel service encounter implement strategies to maintain the loyalty of existing customers in Gumilang Regency Hotel. Service encounter means of interaction between employees and customers. Good service encounter will affect the customer's perception of the quality of business services, and makes the customer to continue to re-purchase that is the basis for creating customer loyalty. This study aims to describe the service encounter, picture of customer loyalty and service encounter influence on customer loyalty. Objects in this study is a tourist guests who stay at the Regency Hotel Gumilang. This type of research is descriptive and verification, and the method used is explanatory survey with random sampling techniques, and sample size of 100 respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression techniques with computer software tool SPSS 20 for windows. interviews and questionnaires as data collection techniques. The research findings show that service recovery encounter with dimensions (X1), adaptability (X2), spontanety (X3), and coping (X4) have an influence on customer loyalty which consists of regularly recurring purchase, purchase between product lines and services, referring to others, and showed resistance to the pull of competitors. Keyword : service encounter and customer loyalty.


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Era Globalisasi dan era reformasi telah memberikan warna tersendiri terhadap

wajah dunia saat ini. Demikian pula halnya yang terjadi didalam dunia pariwisata.

Sejak dulu keberadaan industri pariwisata memang memberikan sumbangan yang

berarti bagi perekonomian sebuah Negara. Namun pada saat ini peranannya

semakin besar dan semakin penting mengingat kebutuhan akan kegiatan wisata

bukan lagi kebutuhan sekunder melainkan telah menjadi kebutuhan primer.

Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan

perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari

kemajuan perekonomian suatu negara. Pariswisata biasanya menarik investor

asing yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Pariwisata

juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa

agar dikenal di dunia Internasional. Semakin berkualiatas pelayanan pariwisata

disuatu negara atau di suatu daerah maka negara atau daerah tersebut semakin

berkembang dan dikenal. Seiring dengan perkembangan di berbagai bidang

seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya, pariwisata juga mempunyai peran

penting dalam perkembangannya.

Demikian pula halnya yang terjadi di Indonesia saat ini. Industri pariwisata

bukan lagi dianggap sebagai sektor sekunder baik dalam pembangunan nasional

maupun dalam pendapatan devisa negara. Karena dengan kekayaan alam yang


(13)

menambah devisa negara guna keluar dari krisis moneter yang berkepanjangan

dan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Dalam bidang pariwisata, pemerintah berusaha penuh untuk mendukung

kegiatan pengembangan usaha pariwisata Indonesia. Usaha untuk meningkatkan

minat wisatawan datang ke Indonesia dirasakan makin gencar diantaranya dengan

diadakannya berbagai macam acara Nasional maupun Internasional dalam

berbagai bentuk kegiatan yaitu : Olahraga, pameran budaya serta kesenian dan

seminar – seminar Internasional.

Peranan pariwisata dalam meningkatkan perekonomian negara dan

kesejahteraan masyarakat tidak dapat diragukan lagi. Pariwisata adalah

satu-satunya kegiatan ekonomi yang dapat bertahan terhadap kendala ekonomi yang

beberapa tahun terakhir masih terus terlihat dan terasa akibatnya dan menjadi

salah satu pilihan untuk dapat berperan sebagai alat pembangunan dalam

mewujudkan pembangunan nasional. Dimana semakin berkembangnya pariwisata

dunia menjadikan banyaknya wisatawan yang datang dan berkunjung.

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR

No Tahun Jumlah Wisman

1 2008 6.234.497

2 2009 6.323.730

3 2010 7.002.944

4 2011 7.649.731

5 2012 7.988.574

Sumber: Statistik Jawa Barat 2013

Tabel 1.1 menunjukan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada


(14)

3

Indonesia dikarenakan dari jumlah wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun

memberikan kontribusi berupa income yang terus meningkat terhadap indonesia

dari sektor pariwisata.

Pembenahan infrastruktur sarana/prasarana pariwisata di daerah-daerah wisata

di Indonesia harus menjadi proritas, baik yang sudah tergarap maupun yang baru

akan dikembangkan. Kerjasama antar semua elemen bangsa akan menjadi kunci

utama keberhasilan itu. Pemerintah, pusat dan daerah, bersama seluruh

masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam menciptakan sinergi yang saling

mendukung, agar program Visit Indonesia Year di tahun 2013 dapat mencapai

sasarannya. Masyarakat juga dapat mengambil bagian didalamnya, mulai dari

melakukan promosi, pembenahan lingkungan, menjaga kebersihan lokasi wisata,

mengembangkan seni budaya daerah, menjaga keamanan dan kenyamanan

lingkungan masing-masing, hingga memilih berwisata di dalam negeri saja.

Keberhasilan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peran pariwisata

dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta kesempatan

berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta

penerimaan devisa. Hasil penerimaan dari pembelanjaan wisatawan merupakan

distribusi pendapatan dalam negeri, dalam konteks otonomi daerah tidak lain

adalah sumber PAD (pendapatan asli daerah) untuk pembangunan daerah.

Pengembangan dan pembangunan pariwisata merupakan peluang bagi

pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) dengan

mengembangkan potensi daerahnya yang masing-masing memiliki perbedaan dan


(15)

68.978 81.651

92.479

117.550 132.796

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000

2008 2009 2010 2011 2012

Beberapa daerah di Indonesia melakukan bebagai promosi untuk mendatangkan

wisatawan agar berkunjung ke daerah tersebut dengan membuat slogan pariwisata

pada masing-masing daerah seperti Jawa Barat dengan slogan “Visit West Java”. Salah satu daerah tujuan wisata yang menjadi strategi pengembangan pariwisata

nusantara adalah Jawa Barat.

Pengembangan wisata Jawa Barat didukung oleh keberagaman budaya dan

pesona alam yang memikat dari setiap kota dan kabupaten. Jawa Barat memiliki

360 objek wisata, diantaranya 214 objek wisata alam, 73 wisata budaya dan 73

objek wisata khusus (Statistik BPS Jawa Barat). Jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara yang datang ke Jawa Barat melalui pintu masuk bandara husein

satranegara dan pelabuhan Muarajati Cirebon dari tahun 2008 sampai 2012 tertera

pada Gambar 1.2 di bawah ini:

Sumber: Statistik BPS Jawa Barat 2013

GAMBAR 1.1

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE JAWABARAT MELALUI BANDARA HUSEN SASTRANEGARA BANDUNG DAN PELABUHAN MUARA JATI CIREBON 2008-2012 Berdasarkan Gambar 1.1 kedatangan tamu mancanegara ke jawa barat


(16)

5

kebutuhan rekreasi dan wisata wisman semakin tinggi, serta sarana dan prasarana

setiap daerah telah diperbaiki, sehingga memudahkan wisman untuk melakukan

kunjungan wisata. Secara keseluruhan kunjungan wisatawan mancanegara

mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tesebut pemerintah Jawa Barat harus

lebih menjaga dan meningkatkan kualitas potensi yang dimiliki objek-objek

wisata yang ada agar mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang

ke Jawa Barat dan berdaya saing tinggi sehingga mampu berpacu pada kompetisi

di tingkat global.

Salah satu wisata unggulan yang dimiliki oleh Jawa Barat adalah Kota

Bandung yang bergelar sebagai kota parahyangan (Parisj Van Java), kotanya

bidadari dari khayangan. Perkembangan pariwisata Kota Bandung ditopang oleh

ketersediaan dan variasi produk wisata alam, sejarah, budaya, belanja dan wisata

kuliner yang didukung prasarana dan sarana pariwisata yang memadai. Kota

Bandung sebagai kota wisata didukung oleh wilayah (kabupaten di sekitarnya)

yang bercirikan wisata alam, yang menjadikan Kota Bandung sebagai destinasi

yang layak ditampilkan bagi wisatawan, baik untuk wisatawan nusantara maupun

mancanegara. Dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya ini, telah banyak

tumbuh berkembang fasilitas dan sarana pendukung pariwisata, seperti hotel,

restoran, factory outlet, kolam renang, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Dalam

perkembangannya, ketersediaan sarana wisata perkotaan ini menjadi daya tarik

wisata yang kuat bagi kota Bandung.

Setiap wisatawan dimanapun berkunjung ke suatu destinasi membutuhkan


(17)

tersedia berbagai macam hotel sebagai sarana akomodasi wisatawan, baik dalam

maupun luar negeri, mulai dari bintang satu sampai bintang lima. Terbukti Kota

Bandung telah menunjukkan posisi yang cukup baik, terutama melalui sektor

penginapan, telah berada dalam posisi dominan unggul (RKPD Kota Bandung).

TABEL 1.2

HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG

Bintang 5 ***** Grand Aquila, Grand Preanger, Hyatt Regency Bandung, Sheraton Bandung Hotel & Tower, GH Universal, Hilton Bandung

Bintang 4 **** The Ardjuna Boutique, Jayakarta, Savoy Homann, Padma, Holiday Inn, Grand Pacific, Amarossa, Aston Primera, Aston Braga, Novotel, Arion Swiss Bel, Panghegar, Garden Permata, Horison, Papandayan, Sensa, Aston Tropicana, Grand Seriti, Grand Setiabudi, Gumilang Regency, Majesty.

Bintang 3 *** Cipaku, Grand Serela, Geulis, Imperium, Luxton, Bilique, Mutiara, Perdana Wisata, Topaz, Enhaii, vue palace, banana inn, The Valley.

Sumber Divisi Hotel Dinas Pariwisata Kota Bandung 2013

Berdasarkan Tabel 1.2 berbagai kiat terus dibangun para pebisnis jasa

perhotelan di kota Bandung. Harapannya bisa mendapatkan tamu dan pelanggan

baru. Sepanjang tahun 2012 tingkat hunian Hotel bintang sebesar 60%. (Dinas

Kota Bandung) Keberadaan akomodasi sudah menjadi hal yang sangat penting

sekali di industri pariwisata, karena dengan adanya akomodasi para wisatawan

dapat menghabiskan waktunya dengan menginap di tempat atau Hotel yang

diinginkan. Contohnya seperti Hotel Gumilang Regency yang menyediakan

berbagai fasilitas. Gumilang Regency memiliki 104 kamar yang terdiri dari 12

standard, 16 superior, 65 deluxe, 10 executive, dan 1 suite. Di hotel resort ini

disediakan juga berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti ruang meeting,


(18)

7

Cukup lengkap dan memadai, ditambah lagi koneksi Wi-Fi yang memudahkan

tamu untuk tetap terus terkoneksi dengan internet secara leluasa. Dengan berbagai

fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkannya hotel ini sangat cocok bagi tamu

yang membutuhkan kemewahan, ketenangan dan kenyamanan, serta

pemandangan di area hotel yang menarik. Hotel ini dibangun di lokasi yang

kebetulan memiliki view yang indah dan itulah yang menjadi daya tarik tersendiri

hotel ini. Hotel Gumilang Regency terletak di perbukitan hijau yang sejuk dan

asri, membuat siapapun yang singgah bisa me-refresh kembali pikirannya yang

jenuh. Terbukti dengan keunggulan yang dimiliki Gumilang Regency Hotel dalam

3 tahun ini tingkat occupancy kamar Hotel melebihi 50%.

TABEL 1.3

ROOM OCCUPANCY 2011-2013 ROOM OCCUPANCY

2011 2012 2013

58,11 % 63,77 % 60,43 %

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 bahwa tingkat hunian kamar Hotel Gumilang

Regency mengalami penurunan di tahun 2013. Melihat melihat penurunan di

tahun 2013 Gumilang Regency menargetkan pada tahun 2014 menjadi 70%.

Untuk memenuhi pencapaian target pada tahun 2014 perlu dilakukan upaya-upaya

untuk meningkatkan kunjungan tamu. Salah satunya dengan strategi-strategi yang

telah ditetapkan oleh Gumilang Regency Hotel. Diharapkan dengan meningkatnya


(19)

Adapun data pengunjung hotel Gumilang Regency yang terdiri dari 3

kategori yaitu, Corporate, Goverment, Travel Agent dan Individu. Berikut Tabel

1.4 merupakan pembagian kategori tamu Gumilang Regency selama 4 tahun

trakhir.

TABEL 1.4

KUNJUNGAN TAMU GUMILANG REGENCY 2010-2013 Kunjungan Tamu 2010-2013

Visitor Tahun

2010 2011 2012 2013

Corporate 7.596 7.805 7.850 8.087

Goverment 5.949 8.788 10.860 9.445

Individu 3.657 6.295 6.611 6.021

Travel Agent 2.192 2.478 2.778 2.936

Total 19.394 25.366 28.099 26.489

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Tabel. 1.4 menunjukan bahwa pada tahun 2010-2013 Hotel Gumilang

Regency mengalami peningkatan tiap tahunnya, hal ini disebabkan karena kualitas

pelayanan dan service yang diterapkan dan yang diberikan cukup berjalan dengan

baik. Namun pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan dari 31.321 menjadi

25.553. Penyebab penurunan yang terjadi pada tahun 2013 diperkirakan karena

adanya penurunan kualitas service yang diberikan dan tamu yang menginap

seringkali kurang nyaman dengan service yang diberikan. Namun kunjungan

mengalami penurunan pada tahun 2013 tidak mengurangi tamu repeater untuk


(20)

9

dibawah ini bahwa mayoritas tamu yang menginap adalah tamu yang sebelumnya

pernah berkunjung sebelumnya atau repeater.

TABEL 1.5

KUNJUNGAN TAMU REPEATER GUMILANG REGENCY 2010-2013 Kunjungan Tamu Repeater 2010-2013

Repeater Tahun

2010 2011 2012 2013

Corporate 2.596 3.805 3.352 3.167 Goverment 2.896 2.314 2.836 2.943 Individu 1.947 1.526 1.895 1.658 Travel Agent 1.094 .1.286 1.089 1.156 Total Repeater 8.533 8.931 9.172 9.374 Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Berdasarkan Tabel 1.5 Kunjungan tamu repeater individu dari tahun 2012

ke tahun 2013 mengalami penurunan. Sedangkan target tamu repeater untuk

individu di tahun 2013 sebesar 2.000. Penyebab penurunan yang terjadi pada

tahun 2013 diperkirakan karena tamu yang menginap seringkali kurang nyaman

dengan service yang diberikan oleh Gumilang Regency Hotel. Akan tetapi dapat

diketahui bahwa umumnya tamu yang menginap di Gumilang Regency adalah

tamu hotel yang pernah berkunjung sebelumnya, hal ini dapat dikatakan bahwa

Gumilang Regency Hotel telah memiliki pelanggannya dimana posisi tamu dapat

dikatagorikan sebagai tamu yang loyal. Pelanggan dapat dikatakan loyal jika telah

melakukan produk sebanyak dua kali atau lebih (lebih dari satu kali).

Permasalahan adalah bagaimana mempertahanakan loyalitas tamu yang


(21)

tahun 2014. Karena loyalitas pelanggan sangat terkait dengan kelangsungan

perusahaan dan terhadap kuatnya pertumbuhan perusahaan di masa datang, oleh

karena itu mempertahankan pelanggan yang ada saat ini lebih penting dibanding

strategi agresif seperti memperluas ukuran pasar dengan menggaet konsumen

potensial. Loyalitas tamu yang sudah ada tentunya harus dipertahankan, dimana

untuk menjadikan tamu hotel menjadi pelanggan tetap dan loyal adalah fokus dari

Gumilang Regency Hotel. Karena dengan loyalnya pelanggan banyak keuntungan

yang dapat diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal antara

lain : Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelangan baru

lebih mahal), Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak,

pemrosesan pesanan, dll), Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena

pergantian pelanggan yang lebih sedikit), Meningkatkan penjualan silang yang

akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, Word of mouth yang lebih positif

dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa

puas.

Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan Gumilang Regency Hotel

melakukan berbagai program seperti : 1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia

(people) dengan mengelompokan karyawan tetap, casual dan peserta PKL

(praktek kerja lapangan) ke dalam satu kesatuan komunitas sebagai pelayan jasa

yang dapat mampu melayani dan berinteraksi kepada tamu dalam

mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan melalui:

pelatihan-pelatihan (training) untuk dapat memberikan service yang baik kepada pelanggan,


(22)

11

pelanggan secara optimal. 2) Strategi promosi yang dilakukan Gumilang Regency

Hotel baik melalui advertising dan mengikuti event pariwisata seperti pameran. 3)

Terus memberikan informasi secara intens mengenai perkembangan produk

terbaru kepada pelanggan khususnya pelanggan yang loyal dengan mengunakan

email melalui offering letter, selain itu hubungan dengan pelanggan dapat tetap terjalin. 4) Selalu memberikan harga yang bervariatif dan terjangkau. Mengenai

harga produk tentu menjadi pertimbangan para pelanggan untuk terus melakukan

pembelian ulang. 5) Meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara selalu

mengingatkannya kepada karyawan dengan performance appresial yang

diberikan kepada karyawan setiap minggunya supaya memperbaiki kinerja saat

memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Fokus utama Gumilang Regency Hotel adalah people, karena people

adalah kunci kesuksesan suatu bisnis di industri jasa. Dalam perusahaan jasa

unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi

atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung

dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting

dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang

bersangkutan. Karena elemen dan aset yang terpenting dalam industri perhotelan

adalah people (karyawan), dikarenakan Moment of truth (MOT) terjadi pada saat

terjadi kontak antara karyawan dan konsumen yang biasa disebut service

encounter. Sebagai penyedia jasa, perusahaan haruslah memperhatikan setiap proses dan MOT-nya. Loyalitas pelanggan terhadap suatu pelayanan adalah


(23)

Loyalitas pelanggan akan ditentukan oleh puluhan, ratusan atau bahkan ribuan

interaksi. Istilah yang sering digunakan untuk setiap interaksi adalah moment of

truth (MOT) dan sebagian pakar menyebutkan dengan service encounter. Pengertian people adalah adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam

penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen

dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam

lingkungan jasa. Semua sikap dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh

terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service

encounter).

Zeithaml, Bitner dan Gremler (2009:123) mengemukakan bahwa service

encounter adalah interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan. Selanjutnya Zeithaml, Bitner dan Gremler (2009:123) untuk mengukur keefektifan service

encounter dapat dilihat dari empat dimensi yaitu recovery, adaptability, spontaneity, dan coping. Masing-masing dimensi ini tentunya diterapkan di setiap hotel, dikarenakan industri yang bergerak di bidang jasa dituntut untuk terus

meningkatkan pelayanan, begitupun dengan Gumilang Regency Hotel, ada

beberapa dimensi yang dilakukan dalam berinteraksi dengan para tamu yang

cukup membedakan dengan hotel-hotel pesaingnya. Adapun tabel 1.6 dibawah ini

adalah adalah program-program service encounter yang dilakukan oleh hotel


(24)

13

TABEL 1.6 PROGRAM SERVICE ENCOUNTER GUMILANG REGENCY HOTEL BANDUNG

PROGRAM IMPLEMENTASI

Recovery

 Pihak hotel akan memberikan permintaan maaf langsung dari General Manager melalui kartu disertai fruit basket yang disimpan di room tamu tersebut.

 Usaha yang dilakukan pihak hotel ketika terjadi kesalahan atau kekurangan dalam pelayanan terhadap tamu hotel seperti melakukan upgrade terhadap jenis kamar menjadi lebih baik, memberi discounts, coupons, refunds, free gift, voucher spa treatment including pedicure, dan memberikan voucher gratis 1 jam karoke. Explenation terhadap kekurangan/ kesalahan

yang membuat tamu tidak puas terhadap pelayanan, honestly dengan meyakinkan bahwa kesalahan pelayanan yang terjadi bukan hal yang sengaja, effort : usaha dalam menemukan solusi memecahkan penyelesaian keluhan tamu hotel, dan emphaty : memahami keluhan tamu memberikan rasa kepercayaan kepada tamu komplain.

Adaptability

Department Front Office, Housekeeping dan F&B department memberikan layanan 24 jam room service.

Department F&B menyediakan makan dan minum yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tamu dengan memberi tiga varian menu seperti Indonesian food, Chinese food dan Europen food.

 Memberikan segala keinginan dan kebutuhan di kamar tamu

Coping

Menyediakan guest comment dan guest complain paper di setiap department seperti front office, banquet, restaurant, dan room.  Memberikan kecepatan dalam menanggapi

complain tamu

 Kesigapan merespon keluhan dan keinginan tamu


(25)

Spontanety

Spontaneity yang dilaksanakan Gumilang Regency Hotel adalah salah satunya ketika tamu sampai di depan pintu masuk hotel, bellboy membawa barang bawaan tamu pada saat check in dan di antar sampai ke kamar. Pelayanan turn down service yang dilakukan

oleh Housekeeping Department, dilaksanakan dari pukul 08.00 – 15.00, dimana pada jam tersebut tamu sedang tidak ada di kamar dikarenakan sedang menikmati liburan atau meeting pada jam tersebut, housekeeper melaksanakan pelayanan turn down service yaitu merapihkan kembali setiap kamar yang occupied dengan membersihkan kamar, merapihkan tempat tidur, membersihkan dan mengeringkan toilet, menambah aminities yang habis, mengontrol air conditioner. Menyediakan free pick up and service

Sumber: Sales and Marketing Gumilang Regency 2013

Service encounter yang dilaksanakan oleh Gumilang Regency Hotel

diharapkan program tersebut dapat mewujudkan semua keinginan dan kebutuhan

tamu hingga tercapainya peningkatan loyalitas tamu individu di tahun 2014 dan

juga untuk mengetahui lebih dalam mengenai service encounter yang diberikan

kepada tamu khususnya terhadap upaya meningkatkan loyalitas tamu individu di

Gumilang Regency Hotel. Berdasarkan penjelasan di atas perlu dilakukan

penelitian mengenai “PENGARUH SERVICE ENCOUNTER TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL GUMILANG REGENCY BANDUNG".


(26)

15

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mamahami, menganalisis

sejauh mana strategi tersebut berpengaruh.

Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah gambaran service encounter yang terdiri dari recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping di Hotel Gumilang Regency Bandung. 2. Bagaimanakah loylitas tamu individu di Hotel Gumilang Regency Bandung.

3. Bagaimana pengaruh service encounter yang terdiri dari recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping terhadap loyalitas tamu Hotel Gumilang Regency Bandung baik secara parsial maupun simultan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Service encounter yang terdiri dari recovery, adaptability, spontaneity, dan coping di Hotel Gumilang Regency Bandung

2. Loyalitas tamu individu Hotel Gumilang Regency Bandung

3. Bagaimana pengaruh service encounter yang terdiri dari recovery,

adaptability, spontaneity, dan coping terhadap loyalitas tamu Hotel Gumilang Regency Bandung.


(27)

1.3.2 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen

pemasaran kususnya dalam strategi pemasaran jasa tentang service

encounter serta dapat berguna bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu manajemen pemasaran pariwisata.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi para pengusaha di sektor pariwisata dengan bentuk usaha di bidang

industri hospitality dan diharapkan dapat digunakan terus oleh Hotel

Gumilang Regency dalam menentukan langkah dan kebijakan perusahaan

khususnya dalam penetuan strategi pemasaran jasa yang berorientasi pada


(28)

76 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian.

Penelitian ini mengenai pengaruh service encounter terhadap loyalitas

pelanggan di hotel Gumilang Regency. Penelitian ini menganalisis variabel bebas

yaitu (independent variable), Service Encounter (X) yang memiliki empat sub

variabel yaitu, recovery, adaptability, spontaneity, dan coping. Sedangkan

loyalitas (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable) memiliki indikator

berdasarkan pembelian ulang (repeater), pembelian antar lini produk dan jasa,

referensi kepada orang lain, dan kekebalan pelanggan terhadap tawaran pesaing.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh service encounter terhadap loyalitas pelanggan di Gumilang Regency

Hotel.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,

terhitung sejak awal bulan januari s/d april 2013 maka pendekatan yang

digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional

method, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu

kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2010:2) merupakan cara ilmiah

yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.


(29)

kriteria tertentu yaitu valid (ketepatan). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaotu rasional (masuk akal), empiris (dapat

diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses penelitian mengunakan

langkah-langkah yang bersifat logis)

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Jenis penelitian ini berupa deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2010:53) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai

Service encounter (recovery, adaptability, spontaneity, dan coping) dan loyalitas, sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang

dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, dalam hal ini penelitian

verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh service encounter (recovery, adaptability, spontaneity, dan coping) terhadap loyalitas.

Berdasarkan hal di atas, dalam penelitian ini akan diuji kebenaran

mengenai pengaruh service encounter yang memiliki empat dimensi yaitu

recovery, adaptability, spontaneity, dan coping terhadap loyalitas pelanggan yang merupakan hasil survei pada tamu yang menginap di Gumilang Regency Hotel.

Berdasarkan jenis penelitian, maka metode yang digunakan adalah

explanatory survey, dimana informasi dari populasi mengenai service encounter yang telah dijalankan oleh Gumilang Regency Hotel dan gambaran loyalitas


(30)

78

pelanggan yang dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik

dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah

sampel yang telah ditentukan. Menurut sugiyono (2010:11) bahwa: Metode survey

yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil.

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data, misalnya dengan mengedarkan kusioner, test, wawancara dan sebagainya.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variable adalah bagaimana cara untuk mengukur suatu

varibale. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi service

encounter (X) yaitu interaksi antara penyedia jasa dan konsumen. Sub variabel service encounter terdiri dari recovery, adaptability, spontaneity, dan coping. Sedangkan Loyalitas pelanggan sebagai varibale terikat (Y) yang terdiri dari

melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antarlini produk dan jasa,

mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan

pesaing. Pengoperasian kedua variable pada penelitian ini menggunakan skala

ordinal.

Pengaruh variabel-variabel tersebut dapat dianalisis melalui pengukuran

veriabel-variabel penelitian yang dijelaskan dalam tabel operasionalisasi variabel.

Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini digambarkan


(31)

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Variable/Sub

Variabel

Konsep Variable

Indikator Ukuran Skala

No. Item Perta nyaan Service Encounter (X)

Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen yang mewakili citra atau kesan terhadap keseluruhan kualitas jasa. (Zeithaml, Bitner & Gremler 123:2009)

Recovery (X1)

Sikap karyawan dalam menanggapi kegagalan dalam proses

penyampaian jasa (Zeithaml, Bitner & Gremler 123:2009) Kecepatan tanggapan pegawai dalam penanganan keluhan Tingkat Kecepatan tanggapan pegawai dalam penanganan keluhan

Ordinal

III.A.1

Keramahan Tingkat keramahan karyawan dalam penanganan keluhan Ordinal III.A.2 Kesesuaian kompensasi pelayanan keluhan Tingkat kesesuaian kompensasi keluahan Ordinal III.A.3 Manfaat Kompensasi Tingkat manfaat kompensasi yang diberikan hotel Ordinal III.A.4 Adaptability (X2)

Cara karyawan dalam menanggapi permintaan dan kebutuhan konsumen. (Kemampuan beradaptasi dengan konsumen). (Zeithaml, Bitner & Gremler 2009: 127)

Pengetahuan Tingkat pengetahuan karyawan dalam menjelaskan produk/jasa yang ditawarkan

Ordinal

III.B.1

Kemampuan Tingkat kemampuan karyawan dalam

Ordinal


(32)

80

memahami apa yang dibutuhkan tamu

Keramahan Tingkat keramahan karyawan saat menanggapi permintaan dan kebutuhan tamu Ordinal III.B.3 Spontaneity (X3)

Tindakan karyawan secara spontan dan tanpa harus diminta.(spontanitas) (Zeithaml, Bitner & Gremler 2009: 127)

Pelayanan Tingkat spontanitas karyawan dalam melayani tamu

Ordinal

III.C.1

Kesigapan Tingkat kesigapan terhadap tamu

Ordinal

III.C.2 Responsiveness Tingkat kecepatan

melayani tamu

Ordinal

III.C.3 komunikasi Tingkat

komunikasi karyawan dan tamu Ordinal III.C.4 Coping (X4)

Tindakan karyawan dalam menanggapi keluhan konsumen (Zeithaml, Bitner & Gremler 2009: 127)

Ketulusan Tingkat ketulusan karyawan dalam menanggapi keluhan tamu

Ordinal

III.D.1

Kepedulian Tingkat kepedulian karyawan hotel terhadap tamu

Ordinal

III.D.2

Tanggung Jawab Tingkat rasa tanggung jawab karyawan hotel terhadap tamu Ordinal III.D.3 Loyalitas Pelanggan (Y)

Wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih (

Melakukan Pembelian Ulang Secara Teratur Tingkat keseringan tamu hotel melakukan pembelian ulang Ordinal IV.1 Pembelian antar lini produk dan jasa

Tingkat minat pembelian antar lini produk dan

Ordinal IV.2


(33)

Jill Griffin, 2005:5) jasa Merefensikan

kepada orang lain

Tingkat kebiasaan merekomendasika n dan mengajak orang lain

Ordinal IV.3

Menunjukan kekebalan Pelanggan terhadap tawaran pesaing

• Tingkat ketahanan terhadap harga yang ditawarkan pesaing • Tingkat ketahanan terhadap kualitas yang ditawarkan pesaing • Tingkat ketahanan pelanggan terhadap reward atau hadiah yang ditawarkan pesaing

Ordinal IV.4

Sumber: Hasil pengolahan data 2013

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data ialah subjek dari mana data diperoleh. Data diperoleh melalui

suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan data dapat

didefinisikan sebagai satu proses mendapatkan data empiris melalui responden

dengan menggunakan metode-metode tertentu (Ulber Silalahi, 2009: 280).

Data merupakan sesuatu yang harus dikumpulkan lebih dulu oleh peneliti

sebelum mengolahnya menjadi informasi (Istijanto, 2005: 36). Sumber data yang


(34)

82

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika

peritiwa terjadi (Ulber Silalahi, 2009: 289). Darmadi Durianto, dkk (2004:14)

menyatakan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang didapat dari

sumber pertama, di mana observator melakukan sendiri di lapangan. Dalam

penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan

kepada sejumlah responden dianggap mewakili seluruh populasi dalam penelitian,

yaitu tamu Gumilang Regency Hotel.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau

dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Ulber

Silalahi, 2009: 291). Sumber data sekunder adalah sumber data yang mana

subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu

dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini,

yang menjadi sumber data sekunder adalah berbagai literatur, jurnal, artikel,

karya-karya ilmiah, serta situs internet mengenai teori service encounter terhadap

loyalitas, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan data dalam tabel 3.2


(35)

TABEL 3.2

JENIS DATA DAN SUMBER DATA

No Jenis Data Sumber Data Digunakan

Untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 Data Sekunder

1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Dalam Lima Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik 2012 - - -

2 Kunjungan Wisman ke Jawa Barat Melalui Bandara Husen Sastranegara dan Pelabuhan Muara Jati 2008-2012

Badan Pusat Statistik Jawa Barat 2012

- - -

3 Hotel-hotel beribintang di Bandung

Dinas Pariwisata Kota Bandung 2012

- - -

4 Tingkat Occupancy Gumilang Regency Hotel 2010-2012

Marketing Gumilang Regency Hotel 2012

- - -

5 Kunjungan Tamu Gumilang Regency Hotel 2010-2012

Marketing Gumilang Regency Hotel 2012

- - -

6 Kunjungan Tamu Repeater Gumilang Regency Hotel 2010-2012

Marketing Gumilang Regency Hotel 2012

- - -

7 Strategi Pemasaran Gumilang Regency Hotel

Marketing Gumilang Regency Hotel 2012

- - -

8 Profil Gumilang Regency Hotel

Marketing Gumilang Regency Hotel 2012 Data Primer

1 Gambaran service encounter yang dilaksanakan oleh Hotel Gumilang Regency

Tamu Gumilang Regency

Hotel

-

2 Gambaran tingkat loyalitas pelanggan Gumilang Regency Hotel

Tamu Gumilang Regency Hotel

-

√ √

Keterangan :

T-1: Untuk mengetahui tanggapan mengenai service encounter di Gumilang Regency Hotel.

T-2: Untuk mengetahui tanggapan terhadap loyalitas pelanggan Gumilang Regency Hotel.


(36)

84

T-3: Untuk menjelaskan seberapa besar service encounter yang terdiri dari recovery, adaptability spontaneity, dan coping dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan di Gumilang Regency Hotel.

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2010:115) mengungkapkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Secara sederhana, Ulber Silalahi (2009: 253)

mengungkapkan bahwa “Populasi adalah seluruh unit-unit yang darinya sampel

dipilih”. Populasi bukan hanya sekedar orang tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah tamu individu yang melakukan pembelian ulang ke Gumilang Regency

Hotel selama satu tahun, yaitu pada tahun 2013 sebanyak 1.658 (sumber

manajemen Gumilang Regency Hotel 2012).

3.2.4.2Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010:116). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari

pengunjung Gumilang Regency Hotel. Husein Umar (2009: 78) mengemukakan

bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel, maka dapat dilakukan dengan


(37)

2

1 n

e   

Keterangan :

n: ukuran sampel

N: ukuran populasi

e: Taraf kesalahan (0,12)

Berdasarkan rumus di atas, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

 

2

1 , 0 6611 1

6611 n

x

100 n 

Jadi dari perhitungan tersebut, jumlah sampel minimal yang diteliti adalah

berjumlah 100 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2010: 116) mengemukakan bahwa “Teknik sampilng adalah

merupakan teknik pengambilan sampel”. Pada dasarnya ada dua tipologi dari

teknik pengambilan sampel yaitu probability sampling dan nonprobability

sampling. Sugiyono (2010:117) Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

yang dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang


(38)

86

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random

sampling yang termasuk ke dalam probability sampling. Menurut Saiki Danyi (2008: 33) bahwa “simple random sampling is equal chance for each member of population”. Yaitu proses pemilihan sampel dimana semua elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Selanjutnya Ulber Silalahi (2009:261) juga mengatakan bahwa. Simple random

sampling merupakan cara terbaik memperoleh sampel yang respresentatif karena probabilitas dalam teknik ini sangat tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah simple random

sampling karena dalam penelitian ini penulis membuat generelisasi pada populasi yang elemnnya kurang lebih homogennya sama dalam sifat yang ingin diukur

yaitu tamu repeater individu Gumilang Regency Hotel.

Rancangan simple random sampling efektif digunakan jika populasi

tersebut bersifat homogen, tersedia kerangka sampling atau kerangka populasi,

populasi tidak tersebar dan biasanya secara geografis, populasi relatif tidak besar,

sifat generalisasi dari temuan untuk populasi adalah tujuan dari penelitian, atau

tidak ada lagi teknik sampling lain yang dianggap efektif. Berdasarkan hal

tersebut, setiap tamu wisatawan yang menginap di Gumilang Regency hotel dapat

dijadikan sampel dalam penelitian.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data


(39)

memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

berkomunikasi langsung dari sumber yang bersangkutan. Wawancara ini

dilakukan dengan pada pihak Gumilang Regency Hotel yaitu Human

Resources Manager dan Sales and Marketing Manager untuk memperoleh data occupancy, data loyalitas, data mengenai profil perusahaan,

pelanggan sasaran, target penjualan dan strategi mempertahankan

pelanggan yang loyal.

2. Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Gumilang Regency Hotel

Bandung khususnya mengenai service encounter.

3. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan

mengenai karakteristik responden, pengalaman responden menginap di

Gumilang Regency Hotel, service encounter (yang terdiri dari empat sub

variabel recovery, adaptability, spontaneity, dan coping), serta loyalitas.

4. Studi literature, merupakan usaha pengumpulan data dan informasi yang

berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan

variabel yang diteliti. Studi literatur dapat dilakukan dengan mempelajari


(40)

88

yang berhubungan dengan service encounter dan loyalitas, website dan

lain sebagainya.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Realibilitas

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul,

yang selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil

tersebut dapat dilihat apakah antara variabel service encounter (X) ada

pengaruhnya atau tidak terhadap variabel loyalitas (Y). Sebelum melakukan

analisis data, dan juga untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang

disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji

Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran serta kualitas data.

3.2.6.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah (Suharsimi

Arikunto, 2007:146). Sugiyono (2010:121) bahwa “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur itu valid). Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu

instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh


(41)

:�= (Sugiyono, 2010: 356)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan

dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah pedoman untuk

memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.3

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,5999 Sedang

0,60 – 0,7999 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010: 184)

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah

skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

  

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY


(42)

90

perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas

instrumen:

1. Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS

(Statistical Product for Service Solution) 20 for windows. Output yang dihasilkan

dari pengolahan SPSS meruapakan data rhitung. untuk mengetahui apakah nilainya

signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung

dengan rtabel.

Berdasarkan uji validitas yang dilkukan dengan bantuan SPSS 20 for

window, didapat hasil pengujian yang dicantumkan pada Tabel 3.5 pada tabel tersebut dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada variable service encounter

dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian. Penyajian tabel 3.4 sebagai berikut

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS X (SERVICE ENCOUNTER)

No Item Pertanyaan rhitung rtabel sig keterangan

Recovery

1 Kecepatan FO 0,825 0,361 0,000 valid

2 Kecepatan FB 0,459 0,361 0,011 valid

3 Kecepatan HK 0,543 0,361 0,002 valid

4 Keramahan FO 0,659 0,361 0,000 valid

5 Keramahan FB 0,659 0,361 0,000 valid

6 Keramahan HK 0,451 0,361 0,012 valid

7 Kesesuaian FO 0,472 0,361 0,008 valid

8 Kesesuaian FB 0,427 0,361 0,019 valid

9 Kesesuaian HK 0,557 0,361 0,001 valid

10 Manfaat FO 0,702 0,361 0,000 valid

11 Manfaat FB 0,544 0,361 0,002 valid

12 Manfaat HK 0,743 0,361 0,000 valid

Adaptability

1 Pengetahuan FO 0,521 0,361 0,003 valid

2 Pengetahuan FB 0,541 0,361 0,002 valid


(43)

4 Kemampuan FO 0,428 0,361 0,018 valid

5 Kemampuan FB 0,455 0,361 0,012 valid

6 Kemampuan HK 0,420 0,361 0,021 valid

7 Keramahan FO 0,571 0,361 0,001 valid

8 Keramahan FB 0,702 0,361 0,000 valid

9 Keramahan HK 0,521 0,361 0,003 valid

Spontaney

1 Pelayanan FO 0,436 0,361 0,016 valid

2 Pelayanan FB 0,624 0,361 0,000 valid

3 Pelayanan HK 0,715 0,361 0,000 valid

4 Kesigapan FO 0,624 0,361 0,000 valid

5 Kesigapan FB 0,715 0,361 0,000 valid

6 Kesigapan HK 0,685 0,361 0,000 valid

7 Responsiveness FO 0,314 0,361 0,041 valid

8 Responsiveness FB 0,494 0,361 0,006 valid

9 Responsiveness HK 0,599 0,361 0,000 valid

10 Komunikasi FO 0,474 0,361 0,008 valid

11 Komunikasi FB 0,593 0,361 0,001 valid

12 Komunikasi HK 0,685 0,361 0,000 valid

Coping

1 Ketulusan FO 0,865 0,361 0,000 valid

2 Ketulusan FB 0,473 0,361 0,008 valid

3 Ketulusan HK 0,466 0,361 0,009 valid

4 Kepedulian FO 0,566 0,361 0,001 valid

5 Kepedulian FB 0,511 0,361 0,004 valid

6 Kepedulian HK 0,574 0,361 0,001 valid

7 Tanggung Jawab FO 0,497 0,361 0,005 valid

8 Tanggung Jawab FB 0,631 0,361 0,000 valid

9 Tanggung Jawab HK 0,646 0,361 0,000 valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data pengukuran uji validitas yang

dilakukan di atas, variabel service encounter menunjukan bahwa item-item

pertanyaan dalam 30 kusioner valid karena skor rhitung lebih besar jika


(44)

92

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Y (LOYALITAS)

No Item Pertanyaan rhitung rtabel sig Keterangan

Melakukan Pembelian Ulang Secara Teratur

1 Item 1 1,000 0,361 0,000 valid

Pemebelian antar lini produk dan jasa

2 Item 2 1,000 0,361 0,000 valid

Merefensikan kepada orang lain

3 Item 3 1,000 0,361 0,000 valid

Menunjukan kekebalan Pelanggan terhadap tawaran pesaing

4 Item 4 0,561 0,361 0,001 valid

5 Item 5 0,628 0,361 0,000 valid

6 Item 6 0,458 0,361 0,011 valid

Sumber: Pengolahan data 2013

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010: 3), reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu

data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama

menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu: �11 = �

� −1 1−

��2

�12

(Husein Umar, 2009:170)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

�12 = varians total ��2 = jumlah varian butir


(45)

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap

butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

�= �

2 〴2

� /� (Husein Umar, 2009:172) n = jumlah sampel � = jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum

digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen

penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien

Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, Uma Sekaran): Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang

menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi

atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar

item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, semakin

tinggi keandalan konsistensi internal.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan

program aplikasi SPSS 20 for window. Adapun langkah-langkah menggunakan

SPSS 20 for window sebagai berikut:

1. Memasukan Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban

responden atas nomor item pada data view.

2. Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel


(1)

41 4 4 5 4 5 4 26

42 5 4 4 5 4 5 27

43 4 4 5 4 5 5 27

44 2 2 2 2 2 2 12

45 3 3 4 3 4 3 20

46 4 4 5 4 5 5 27

47 2 2 3 3 3 3 16

48 4 4 4 5 4 4 25

49 5 4 5 5 4 5 28

50 2 2 3 3 2 3 15

51 2 2 2 2 2 2 12

52 5 4 4 5 4 5 27

53 3 3 3 5 3 4 21

54 3 3 3 3 4 4 20

55 5 5 4 4 5 5 28

56 4 4 4 4 5 4 25

57 5 3 4 5 4 5 26

58 3 3 3 3 3 4 19

59 5 4 5 4 5 5 28

60 4 4 4 5 5 5 27

61 3 3 3 2 3 3 17

62 3 3 3 3 3 2 17

63 2 2 2 1 3 2 12

64 4 4 3 4 4 4 23

65 4 4 3 5 4 4 24

66 4 4 4 5 3 4 24

67 4 4 3 4 4 4 23

68 4 4 4 4 4 4 24

69 4 4 3 4 3 4 22

70 4 4 4 4 3 3 22

71 4 4 3 4 4 4 23

72 4 4 5 4 5 5 27

73 2 2 3 3 3 3 16

74 4 4 4 5 4 4 25

75 4 4 3 5 4 4 24

76 4 4 4 5 3 4 24

77 4 4 3 4 4 4 23

78 4 4 3 5 4 4 24

79 4 5 4 5 4 5 27

80 4 4 5 4 5 5 27

81 2 2 2 2 2 2 12

82 4 4 4 5 3 4 24

83 4 4 3 4 4 4 23

84 4 5 4 5 5 5 28


(2)

87 4 4 5 4 3 4 24

88 4 4 5 3 3 4 23

89 4 4 3 4 4 5 24

90 4 4 3 5 4 4 24

91 4 4 4 5 3 4 24

92 4 4 3 5 3 4 23

93 3 3 3 3 5 3 20

94 3 3 3 4 4 3 20

95 4 4 3 4 4 4 23

96 3 3 3 4 5 3 21

97 4 4 3 4 4 5 24

98 5 5 4 5 4 5 28

99 3 3 3 3 3 4 19

100 4 4 3 4 4 4 23

Total 371 362 365 396 379 389 2262

Kodingan MSI ( Loyalitas Pelanggan)

No

Loyalitas

1

4,19

2,97

4,19

2,97

4,19

1,00

19,50

2

2,97

2,97

2,97

4,19

2,97

2,97

19,02

3

2,97

2,97

2,97

4,19

4,19

4,19

21,46

4

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

2,97

22,69

5

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

2,97

22,69

6

1,00

2,97

4,19

4,19

4,19

4,19

20,72

7

4,19

4,19

5,52

4,19

4,19

4,19

26,46

8

2,97

2,97

2,97

4,19

4,19

4,19

21,46

9

4,19

4,19

5,52

5,52

5,52

4,19

29,12

10

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91

11

2,97

2,97

4,19

4,19

4,19

4,19

22,69

12

2,97

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

22,69


(3)

13 2,97

2,97

4,19

4,19

4,19

4,19

22,69

14

4,19

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

23,91

15

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

5,52

26,46

16

4,19

4,19

4,19

2,97

2,97

2,97

21,46

17

4,19

2,97

4,19

2,97

4,19

4,19

22,69

18

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

2,97

22,69

19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

4,19

23,91

20

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

25,13

21

2,97

2,97

4,19

4,19

4,19

4,19

22,69

22

5,52

2,97

5,52

4,19

5,52

5,52

29,23

23

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

25,13

24

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

25,13

25

4,19

4,19

5,52

5,52

4,19

4,19

27,79

26

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

5,52

25,24

27

5,52

4,19

2,97

2,97

4,19

5,52

25,35

28

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

23,91

29

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

25,13

30

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

5,52

26,46 31

1,85

1,85

1,00

1,85

2,97

2,97

12,48 32

5,52

2,97

5,52

5,52

5,52

4,19

29,23 33

5,52

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

26,46 34

2,97

2,97

4,19

2,97

4,19

4,19

21,46 35

2,97

2,97

2,97

4,19

2,97

2,97

19,02 36

1,85

5,52

4,19

5,52

4,19

4,19

25,45 37

5,52

4,19

4,19

5,52

4,19

4,19

27,79


(4)

38 2,97 2,97 2,97 2,97 2,97 2,97 17,80 39

4,19

4,19

2,97

4,19

2,97

2,97

21,46 40

5,52

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

29,12 41

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

4,19

27,79 42

5,52

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

29,12 43

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

29,12 44

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

11,10 45

2,97

2,97

4,19

2,97

4,19

2,97

20,24 46

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

29,12 47

1,85

1,85

2,97

2,97

2,97

2,97

15,56 48

4,19

4,19

4,19

5,52

4,19

4,19

26,46 49

5,52

4,19

5,52

5,52

4,19

5,52

30,45 50

1,85

1,85

2,97

2,97

1,85

2,97

14,45 51

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

11,10 52

5,52

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

29,12 53

2,97

2,97

2,97

5,52

2,97

4,19

21,57 54

2,97

2,97

2,97

2,97

4,19

4,19

20,24 55

5,52

5,52

4,19

4,19

5,52

5,52

30,45 56

4,19

4,19

4,19

4,19

5,52

4,19

26,46 57

5,52

2,97

4,19

5,52

4,19

5,52

27,90 58

2,97

2,97

2,97

2,97

2,97

4,19

19,02 59

5,52

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

30,45 60

4,19

4,19

4,19

5,52

5,52

5,52

29,12 61

2,97

2,97

2,97

1,85

2,97

2,97

16,68 62

2,97

2,97

2,97

2,97

2,97

1,85

16,68


(5)

63

1,85

1,85

1,85

1,00

2,97

1,85

11,37 64

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 65

4,19

4,19

2,97

5,52

4,19

4,19

25,24 66

4,19

4,19

4,19

5,52

2,97

4,19

25,24 67

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 68

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

4,19

25,13 69

4,19

4,19

2,97

4,19

2,97

4,19

22,69 70

4,19

4,19

4,19

4,19

2,97

2,97

22,69 71

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 72

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

29,12 73

1,85

1,85

2,97

2,97

2,97

2,97

15,56 74

4,19

4,19

4,19

5,52

4,19

4,19

26,46 75

4,19

4,19

2,97

5,52

4,19

4,19

25,24 76

4,19

4,19

4,19

5,52

2,97

4,19

25,24 77

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 78

4,19

4,19

2,97

5,52

4,19

4,19

25,24 79

4,19

5,52

4,19

5,52

4,19

5,52

29,12 80

4,19

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

29,12 81

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

1,85

11,10 82

4,19

4,19

4,19

5,52

2,97

4,19

25,24 83

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 84

4,19

5,52

4,19

5,52

5,52

5,52

30,45 85

4,19

4,19

2,97

4,19

2,97

4,19

22,69 86

2,97

2,97

2,97

4,19

4,19

2,97

20,24 87

4,19

4,19

5,52

4,19

2,97

4,19

25,24


(6)

88 4,19 4,19 5,52 2,97 2,97 4,19 24,02 89

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

5,52

25,24 90

4,19

4,19

2,97

5,52

4,19

4,19

25,24 91

4,19

4,19

4,19

5,52

2,97

4,19

25,24 92

4,19

4,19

2,97

5,52

2,97

4,19

24,02 93

2,97

2,97

2,97

2,97

5,52

2,97

20,35 94

2,97

2,97

2,97

4,19

4,19

2,97

20,24 95

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91 96

2,97

2,97

2,97

4,19

5,52

2,97

21,57 97

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

5,52

25,24 98

5,52

5,52

4,19

5,52

4,19

5,52

30,45 99

2,97

2,97

2,97

2,97

2,97

4,19

19,02 100

4,19

4,19

2,97

4,19

4,19

4,19

23,91