Menebar asa dari penjara.

NOMOR 12, TAHUN KE - 62, DESEM BER 2015

RP 15.000,- (LUAR JAWA RP 17.000,-)

M ENEBAR ASA
DARI PENJARA

yutsrponmlkjihgedcbaZW

KATA REDAKSI / A. Bagus Laksana, SJ
Penebusan... 2
SAJIAN UTAM A / Gregorius Prima Dedy
Jalan ke Emmaus ... 4

I ZI N

No.

02 1 8 / D P D M / SI T / 2 8

Penanggung Jaw ab:

Pem im pin Redaksi:
Koordinat or:
Pengadaan naskah:
Penyelaras bahasa:
Ar t ist ik:
Edit or senior:
Keuangan:

Iklan:
Surel r edaksi:
Administ rasi, Sirkulasi,
dan Dist ribusi (Adisi):
Alam at :
Telepon:
Faksim ili:
Surel adisi:
Langganan:
Pem bayaran:

M aret


1996

SAJIAN UTAM A / Krisant us Nurak, CM F & Lucya Yunit a
zywutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

G. P. Sindhunat a, SJ
A. Bagus Laksana, SJ
Th . Surya Aw angga, SJ
Th . Sur ya Aw angga, SJ
B. M elkyor Pando, SJ
H. Angga Indr asw ar a, SJ
A.B. Risw ant o Put ra, SJ
W illy Put rant a
W ahyu Dw i Anggoro, SJ
P. M ut iara Andalas, SJ
M aria Daniar
Ani Rat na Sari
Fr ancisca Tr ih ar yan i
Slam et Riyadi

rohanimajalah@gmail.com
M aria Dw i Jayant i
Agust inus M ardiko
Jl. Pringgokusuman No. 35
Yogyakart a 55272
0274.546811,
081802765006,
0274.546811
rohani.adisi@gm ail.com
Jawa: per eks Rpl5.000
Luar Jawa: per eks Rpl7.000
BCA Jl. Jend. Sudirm an,
Yogyakart a, a.n.
Sindhunat a
No. 037.0285.110
BNI 46 Cab. Yogyakart a,
a.n. Bpk Sindhunat a
No. 1952000512

M ust ikarini

M enjadi Sahabat bagi Yang Terpenjara ... 7
SAJIAN UTAM A / H. Angga Indrasw ara, SJ
Walter Ciszek, SJ:Tuhan M enjaga di Penjara ... 10
OLEH-OLEH REFLEKSI / Arnold M isi, CSsR
Buruh Perempuan yang TakTernilai... 14
BAGI RASA / M. Fransiska, FSGM
M enemani Adik, Dit emani Tuhan ... 17
SABDA YANG HIDUP / St . Eko Riyadi, Pr
M enebar Asa dari Penjara ... 20
KAUL BIARA / Paul Suparno, SJ
Profesionalist as Hidup Berkaul... 23
LEM BAR PASTOR / Fransiskus Purw ant o, SCJ
M enghadirkan Allah Berbelas Kasih di Balik Jer uji... 26
LEM BAR PASTOR / Andreas Basuki W., Pr.
Penjara sebagai Tempat Berm edit asi... 29
RUANG DOA / Ag. Set yodarmono, SJ
Dua Sisi Sat u M ata Uang: Relasi Ant arm anusia dan
Relasi M anusia dengan Yang Ilahi... 32
BELAJAR TEOLOGI / M. Joko Lelono
Jangan Pisahkan Agama dari Spirit ualit asnya ... 35

HIDUP BATIN / Bert holomeus Bolong De la Cruce, OCD
Ave Crux Spes Unica... 38

xvusrpniecaUSCA

REM AH-REM AH / Dedy Padang
Iseng yang M embaw a Berkah ... 40
INDEKS 2015...41

Redaksi menerima naskah yang sesuai dengan rubrik yang
tersedia. Panjang karangan maksimal 11.000 karakter dengan
spasi (3-4 Hlm. A4 spasi 1). Kirim ke rohanimajalah@gmail.com.
Redaksi berhak menyunting semua naskah yang masuk ke meja
redaksi. Tema ROHANI Januari 2016 adalah "Belas Kasih dari
Amerika Latin" dan Februari 2016 adalah "Tahun Belas Kasih".

Saya sama sekali belum pernah berpastoral di penjara.
AyutsrponmlkjihgedcbaSRPEBA
Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya, " Apa
yang akan saya katakan? Bagaimana model pastoralnya?" ywvutsrponmlkjihgfedcbaYUTSRPONMLKJIHGFEDBA


ROHANI No. 1 2 , Ta h u n k e -6 2 , De s e m b e r 2 0 1 5

1

SABDA YANG HIDUP yutsrponmlkjihgedcbaZWUTSRPONMLKJIHFEDBA

M enebar Asa dari Penjara

yutsrponmlkjihgedcbaSRPEBA

St. Eko Riyadi, Pr

dipenjar a tetap memelihar a impian akan hidup
Penjara mudah sekali
manusiawi yang bisa dijalani ketika nanti
mer eka mener ima kebebasannya kembali.
memunculkan kesan angker
Tid ak ada orang yang dengan sengaja
dan menakut kan. Entah itu

dan dengan kemauan sendir i masuk penjar a.
Mereka yang masuk penjar a biasanya adalah
bangunannya, suasana yang orang-orang
yang ter jer embab kar ena
menyelimutinya, orang-orang kejahatan atau pelanggaran yang telah mer eka
per buat. Bahkan, penjahat paling jahat pun
yang ad a di dalam nya,
akan menghindar i penjar a. Di sisi lain , banyak
juga pr ibadi yang menimba ilm u kehidupan
maupun cerit a-cerit a yang
dar i pengalaman dipenjar a, mengalami
per tobatan, dan hidup sebagai manusia bar u
keluar dari dalam sana. ywvutsrponmlkjihgfedcbaYUTSRPONMLKJIHGFEDBA

FILM-film fiksi di bioskop maupun televisi
menggambarkan penjar a sebagai tempat
yang sur am dan br ut al, penuh per kelahian
antar nar apidana, bentakan dan caci maki tak
ter kendali, ser ta konflik antar kelompok napi
dengan aneka bentuk keker asan.

Dar i luar penjar a, orang membayangkan
akan ber temu dengan par a lelaki kekar
bertato dengan penampilan garang tanpa
belas kasihan. Hukum penjar a pun tampak
seder hana: siapa kuat, dialah yang akan
menang. Siapa yang lemah akan ditindas.
Situasi penjar a adalah suasana hidup yang
tidak m an usiawi, penuh dengan br utalitas
keker asan, dan tanpa penghormatan pada
mar tabat manusia.
Meskipun penjar a juga ser ing disebut
sebagai lembaga pemasyar akatan, tak jar ang
tempat in i malah menumbuhkan lingkar an
keker asan dan kejahatan bar u. Sehingga,
mer eka yang telah selesai menjalani masa
tahanan kadang menjadi lebih jahat dar i
sebelumnya. Singkat kata, penjar a tidak
member i kemungkinan hidup yang m an usiaw i.
Kesan seper ti in i tentu tidak m ewakili
selur uh r ealitas yang ada di dalam penjar a.

Semur am apa pun sebuah penjar a, ter simpan
asa dalam dir i mer eka yang ada di dalamnya.
Yang dipenjar a tetaplah pr ibadi-pr ibadi
manusia dengan mar tabat yang seder ajat
dengan manusia-manusia lainnya. Mereka yang
20

setelah ia keluar dar i penjar a.
Hidup dalam keter kungkungan ter ali besi
tidak selalu membuat hidup ter henti. Paulus
adalah contoh pr ibadi yang tidak mengalami
penjar a sebagai pengekang tugas untuk
member itakan In jil. Juga dar i dalam penjar a,
ia masih member ikan dir inya bagi tugas
member itakan Injil yang ia ter im a dar i Yesus
yang bangkit.
Empat dar i tiga belas sur at Paulus yang
ter simpan di dalam Per janjian Bar u ditulis
ketika ia ada di dalam penjar a. Keempat sur at
ter sebut adalah Efesus, Filip i, Kolose, dan

Filemon. Diper kir akan keempat sur at in i ditulis
ketika Paulus tinggal dalam penjar a r umah di
Roma, kur ang lebih tahun 60-62. Saat itu, ia
dijaga oleh par a pr ajur it (Kis 2 8 :1 6 ) , tetapi ia
masih m em iliki kebebasan untuk mener ima
tamu (Kis 28:30) dan untuk menyebar kan In jil
(Kis 2 8 :1 6 ) .
Sur at-sur at in i menampakkan per hatian
besar Paulus kepada jemaat-jemaat yang telah
didir ikannya di w ilayah Macedonia dalam
per jalanan misinya yang kedua. Meskipun
Paulus sen dir i tengah berada di dalam
penjar a, ia tetap bisa membagikan sukacita,
pengharapan, nasihat, dan peneguhan bagi
jemaatnya. In i ter lihat jelas dalam sur at kepada
Jemaat di Filipi yang tetap penuh dengan
keakr aban dan sukacita.
Paulus tidak menjadikan pemenjar aannya
sebagai alasan untuk ber keluh kesah dan
kehabisan pengharapan, melainkan sebagai


ROHANI No. 12, Tahun ke-6 2 , Desember 2 0 1 5

SABDA YANG HIDUP ywvutsrponmlkjihgfedcbaYUTSRPON

kesempatan untuk meneguhkan jemaat
untuk tetap ber sukacita di tengah der ita
dan ancaman ser ta di tengah pelayanan
pember itaan Injil yang diper cayakan
kepada mer eka. Tampaklah bahwa tembok
penjar a tidak menjadi pemisah Paulus dan
jemaatnya. Tid ak pula menjadi penghalang
bagi pember itaan In jil dan tidak mer ampas
sukacitanya sebagai r asul.
Misi pewar taan In jil telah menghadir kan
aneka pengalaman ber at untuk Paulus,
ter masuk pengalaman dider a dan dipenjar a. Ia
dipenjar a di Filip i, di Yer usalem, di Kaisar ea,
dan di Roma. Dalam per pisahan dengan
par a penatua Efesus di Miletus pada akhir
per jalanan m isi ketiga, Paulus menyatakan
bahwa ia tidak tahu apa yang akan ter jadi
padanya di Yer usalem, selain apa yang
dinyatakan Roh Kudus kepadanya, yakn i bahwa
penjar a dan sengsara menunggunya ( Kis
2 0 :2 3 ) .
Sebagai tawanan Roh, ia pergi ke Yer usalem
dan r ela untuk mati di Yer usalem kar ena nama
Tuhan Yesus (Kis 2 0 :1 3 ) . Ada per ubahan
kontr as yang ter jadi dalam dir i Paulus. Ia,
yang semula ber usaha untuk membinasakan

iman akan Yesus dan memasukkan or angorang Kr isten ke dalam penjar a, sekar ang
justr u ber kali-kali dimasukkan penjar a
kar ena member itakan iman yang semula ingin
dilenyapkannya.
Mengapa Paulus mau mengambil r isiko itu?
Ia yang semula menjadi orang ber kuasa yang
menawan dan memenjar akan par a pengikut
Kr ist us, kin i hidup sebagai tawanan Roh. Ia
tidak bisa berbuat apa-apa, selain mengikuti
Roh yang menuntunnya, pun ketika mengikuti
Roh itu ber ar ti ber hadapan dengan penjar a
dan sengsar a yang menunggunya ketika ia
pergi member itakan In jil.
Dalam beberapa sur atnya, Paulus
merenungkan kembali pengalaman dipenjar a
demi ber ita In jil. Ia menjadikan pengalaman
penjar a ter sebut sebagai identitas khas
dir inya ketika ia memper kenalkan dir i kepada
jemaat. Ia menyebut dir inya sebagai orang
yang dipenjar akan kar ena Kr istus Yesus ( Ef
3 :1 ; bdk 4 :1 ; 6 :2 0 ), seorang hukuman kar ena
Kr istus Yesus ( Flm 1:1) kar ena sebab utama
pemenjar aannya adalah pember itaan Injil
Yesus Kr istus (Flp 1:13; bdk Kol 4 :1 3 ; Flm
1:9.13).

ROHANI No. 1 2 , Ta h u n k e -6 2 , De s e m b e r 2 0 1 5

21

SABDA YANG HIDUP

Apa yang dikatakan Paulus in i aneh, kar ena
biasanya orang tidak ingin dikenal sebagai
orang yang per nah dipenjar a. Tetapi, Paulus
justr u menjadikannya sebagai identitas untuk
mengenali siapakah dia. Identitas in i semakin
terdengar nyar ing ketika Paulus sedang
menasihati jemaat untuk ber tekun dalam
pember itaan In jil juga kalau penjar a, aniaya,
dan der ita har us mer eka hadapi.
Paulus menjadikan dir inya sebagai teladan
bagi jemaat bahwa kar ena pember itaan In jil,
ia pun har us masuk ke dalam penjar a. Dengan
mengisahkan pemenjar aan yang ia alami,
Paulus meneguhkan jemaat untuk tidak takut
mengambil r isiko yang sama demi pewar taan
In jil. Kar ena itulah, Paulus tidak malu menjadi
seorang nar apidana kar ena ia dipenjar a
bukan kar ena suatu kejahatan, tetapi kar ena
kesetiaannya dalam member itakan In jil.
Penjar a bukanlah noda aib dalam hidupnya,
melainkan bukti kesungguhannya untuk
member ikan dir i bagi pember itaan Injil yang
menjadi per utusannya.

Kin i, pemenjar aan Paulus tidak membuat
orang-orang di Filipi menjadi gentar, tetapi
ju st r u membuat mer eka semakin ber ani
m ewar takan In jil. Ketika Paulus sebagai pew ar t a utama dijebloskan ke dalam penjar a,
pewar taan Injil tidak ber henti kar ena tugas
pewar taan itu sekar ang dilanjutkan oleh banyak saudar a yang tanpa takut member itakan
Injil sebagaimana diteladankan oleh Paulus.
Orang-orang Filipi tahu bahwa saat
masih ber ada ber sama mer eka di Filip i,
Paulus dituduh telah mengacaukan kota dan
mengajar kan ajar an yang tidak boleh diter ima
oleh orang-orang Romawi ( Kis 1 6 :2 0 -2 1 ).
Akibatnya, Paulus dider a dan dilempar kan ke
dalam penjar a. Namun, Paulus tetap m em iliki
keber anian untuk member itakan Injil Allah
dalam perjuangan ber at ( 1 Tes 2 :2 ) , untuk
tetap menjadikan dir in ya pelayan bagi Allah (2
Kor 6 :5 ). Ia telah menjadi teladan yang unggul
bagi jemaat Filip i, dan kin i ia melihat semangat
ker asulannya d iw ar isi oleh jemaat Filip i.

Pemenjar aannya ju st r u mendatangkan
ber kat kar ena membuat jemaat Filipi
Renungan Paulus tentang penjar a tampil
semakin giat dalam mewar takan In jil. Kalau
kuat di dalam sur at kepada jemaat Filip i.
der ita dan penjar a yang ditanggung sebagai
Dalam sur at in i, Paulus menyatakan bahwa
pelayan Kr istus boleh dijadikan alasan untuk
pemenjar aannya itu ju st r u menyebabkan
berbangga dan bermegah, Paulus m em iliki
kemajuan Injil kar ena kebanyakan saudar a
alasan yang kokoh untuk membanggakan
menjadi bertambah ber ani ber kata-kata
pelayanannya. Dia menyatakan, "Apakah
tentang fir man Allah dengan tidak takut (Flp
mer eka pelayan Kr ist us? - Aku ber kata seper ti
1:12-14). Paulus sudah melihat bahwa jemaat
orang gila - aku lebih lagi! Aku lebih banyak
Filipi m em iliki semangat pember itaan In jil
ber jer ih lelah; lebih ser ing di dalam penjar a;
yang besar dan Paulus mengucap syukur atas
dider a di luar batas; kerap kali dalam bahaya
per sekutuan dalam Ber ita Injil sejak aw al mula
maut" (2Kor 1 1 :2 3 -2 3 ).
pewar taannya di kota it u. yutsrponmlkjihgedcbaZWUTSRPONMLKJIHFEDBA
Paulus memilih untuk tidak bermegah
kar ena kehebatannya, tetapi ju st r u kar ena kezywutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
lemahannya. Kin i, Paulus ada di penjar a dan
melihat kebesar an Allah yang member anikan
Sebagai t aw anan
banyak saudar a di Filipi untuk member itakan
In jil.
Roh, ia pergi ke
Di dalam penjar a, Paulus tidak kehilangan
asa dan tetap menebar kan gelora semangat
Yerusalem dan
pewar taan Injil kepada saudar a-saudar i serela untuk mati di
iman. Penjar a tidak membelenggunya, tetapi
ju st r u menyadar kannya bahwa Allah telah
Yerusalem karena
member inya kesempatan untuk menjadi pelayan bagi-Nya, untuk member itakan Injil tan nam a Tuhan Yesus
pa upah selain upah der ita dan penjar a seper ti
(Kis 20:13).
dinyatakan Roh kepadanya. Dalam semua it u ,
Paulus tidak kehilangan sukacita. •

U

St. Eko Riyadi, Pr

Dosen Fakultas Teologi,
Univer sitas Sanata Dhar ma Yogyakarta
22

ROHANI No. 1 2 , Tahun ke-6 2 , Desember 2 0 1 5