UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Dengan Penambahan Pewarna Alami.

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE
LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN
PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI
JURNAL PUBLIKASI
Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH :

VIKA SWARI ARISANDI
A 420 080 144

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU
KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN

PEWARNA ALAMI
Vika Swari Arisandi
Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS
Dra. Tuti Rahayu, M.Pd
Dosen Pendidikan Biologi FKIP UMS
Dra. Aminah Asngad, M.Si
Dosen Pendidikan Biologi FKIP UMS
Abstrak: Labu kuning adalah tanaman yang berasal dari Suku Cucurbitales yang
mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, besi, vitamin A, vitamin B 1,
vitamin B2,dan vitamin C. Labu kuning dapat diolah menjadi bahan pangan yang disebut Cake .
Cake merupakan salah satu jenis makanan hasil olahan yang berbahan dasar tepung terigu, gula,
dan telur. Cake mempunyai tekstur empuk, rasa yang enak, manis dan memiliki bau yang khas.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kadar protein cake labu kuning dengan penambahan
pewarna alami. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Juli 2012. Metode yang digunakan adalah
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari 2
faktor yaitu faktor pertama dengan penambahan labu kuning 0 g, 100 g, 200 g dan faktor kedua
penambahan ekstrak daun suji 0ml, 25ml, 50ml sehingga kedua faktor perlakuan diperoleh 10
macam kombinasi perlakuan. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Parameter yang diukur
adalah kadar protein yang dilanjutkan organoleptik yang terdiri dari tekstur, warna, bau,dan rasa.

Uji kadar protein menggunakan alat spektrofotometer. Hasil penelitian uji kadar protein pada
kontrol adalah 3,175%, pada penambahan labu 100 g dan daun suji 25ml adalah 8,015%, untuk
penambahan labu 100gr dan daun suji 50ml adalah 6,285%, untuk penambahan labu 200 g dan
daun suji 25ml adalah 6,73% dan untuk penambahan labu 200 g dan daun suji 50ml adalah
8,475%. Hasil uji organoleptik pada kontrol, warna cake orange, aromanya kurang berbau khas
cake, berasa cake, dan memiliki tekstur agak keras. Sedangkan pada perlakuan L1S1 warna cake
hijau muda, aroma berbau khas cake, berasa cake, memiliki tekstur agak keras. Pada perlakuan
L2S1 warna cake hijau muda, aroma berbau khas cake, berasa labu, memiliki tekstur agak empuk.
Perlakuan L3S1 warna cake hijau muda, aromanya berbau khas cake, berasa daun suji,memiliki
tekstur agak empuk dan perlakuan L4S1 warna cake hijau muda, aromanya berbau khas cake,
berasa daun suji, memiliki tekstur empuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi labu kuning dan daun suji yang ditambahkan pada cake, maka semakin
tinggi pula kadar proteinnya sehingga dapat disimpulkan cake yang diberi penambahan labu
kuning dan daun suji dapat berpengaruh terhadap kadar protein.

Kata kunci : kadar protein, organoleptik, labu kuning, daun suji.

PENDAHULUAN

dimatangkan dengan cara dipanggang

atau dioven, walaupun ada juga yang

Cake adalah kue yang berbahan
dasar tepung terigu (umumnya tepung
terigu), gula, dan telur. Cake umumnya

dikukus. Cake juga menjadi salah satu
menu cemilan yang terus diminati
sampai sekarang. Selain cake harganya

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

1

agak mahal, cara penyajiannya juga

penangkal berbagai jenis kanker. Sifat

agak rumit dan rasanya enak. Adapun


labu yang lunak dan mudah dicerna

jenis-jenis cake yang beredar dipasaran

banyak

mengandung

karoten

antara lain cake kering dan cake basah.

vitamin

A)

tinggi,

Cake disebut juga


makanan ringan,

menambah warna yang menarik dalam

cake juga mudah didapatkan dimana

olahan pangan lainnya. Tetapi, sejauh

saja

ini pemanfaatannya belum optimal

mulai

dari

toko-toko

kecil,


cukup

diswalayan adapun juga di mall-mall

(Wiryo, 2002).

terbesar. Tetapi cake yang jarang di

Menurut

Amin

(2008),

(pro
dapat

labu


peroleh oleh masyarakat yaitu cake dari

kuning merupakan salah satu buah

labu kuning.

dengan kandungan serat yang tinggi,

Cake dari labu kuning, sangat

sehingga sangat baik untuk dijadikan

mudah pengolahannya, selain harga

sebagai pengganti nasi. Dari segi

labu kuning murah, juga memiliki

kesehatan labu juga punya segudang


kandungan

manfaat. Labu kuning mengandung

serat,

vitamin

dan

karbohidrat yang tinggi. Selain itu, di

karetenoin

dalam waluh terkandung 34 kalori,

berbentuk

lemak 0.8 g, 45 mg kalsium, dan


berfungsi untuk melindungi mata dari

mineral 0.8 g sehingga labu kuning

serangan katarak, kanker, jantung,

sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak

pengobatan desentri, ginjal, diare dan

maupun orang tua, karena kandungan

penyakit lainnya. Dalam setiap 100 gr

gizi yang terdapat didalamnya sangat

labu kuning, misalnya terkandung 34

baik untuk kesehatan tubuh. Pada anak-


kal, 1.1 g protein, 0.3 g lemak, 0.8 g

anak dapat digunakan untuk menambah

mineral dan 45 mg kalsium, vitamin

nafsu makan dan potensi sebagai obat

B1, vitamin C, Kalsium, Fosfor, Besi,

cacingan (Dalimartha, 2011).

Kalium, dan natrium. Sekitar 100 g

Labu

kuning

atau


waluh

yang

sebagian

besar

betakaretonoit

yang

labu kuning mengandung vitamin A

merupakan bahan pangan yang kaya

29.030

vitamin A, B dan C, mineral, serta

magnesium 66 mg, kalsium 113 mg,

karbohidrat.

fosfor 118 ml, Zat besi 1,8 ml, sodium

mengandung

Daging

buahnya

antioksidan

pun

sebagai

9

mg,

IU,

dan

Vitamin

potasium

C

23

1,089

ml,

mg.

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

2

Sedangkan daun suji tidak mengandung

selain itu menurut Susilowati (2008)

protein

Flake

karena

labu

kuning

(Curcubita

suji

hanya

alami

pada

moschata) dengan kadar vitamin A

makanan yang memberikan warna

tinggi (pumpki (Curcubita moschata)

hijau.

flake with high-vitamin a content).

merupakan

daun

pewarna

Saat ini, cake perlu diwaspadai

Berdasarkan penelitian diatas, penulis

oleh masyarakat karena banyak berita

tertarik untuk melakukan penelitian

bahwa pembuatan cake menggunakan

tentang

bahan pewarna tekstil. Jika dikonsumsi

organoleptik pada cake labu kuning

secara berlebihan akan mengakibatkan

dengan penambahan pewarna alami”

“uji

kadar

protein

dan

kanker yang berbahaya bagi kesehatan.
Cake yang baik umumnya memang
tidak

tahan

lama

karena

tidak

mengandung bahan pengawet. Cake
tanpa pengawet dan tanpa pewarna
tekstil

hanya

sementara

bertahan

cake

7-10

yang

hari

ditambah

pengawet dan pewarna tesktil dalam
waktu 15-21 hari masih kelihatan
segar.

METODE PENELITIAN
Metode

penelitian

yang

digunakan adalah metode eksperimen,
yaitu dengan melakukan penelitian
secara langsung didalam laboratorium
mikrobiologi

industri

UMS

untuk

proses pembuatan cake dan didalam
laboratorium gizi UMS untuk uji kadar
protein cake. Populasi 10 macam

Salah satu pewarna alami yang
sering dipakai pada makanan dan
minuman adalah daun suji. Daun suji
(Dracaena

angustifolia)

digunakan sebagai

banyak

bahan pewarna

kombinasi perlakuan. Data dianalisis
dengan deskriptif kualitatif. Parameter
yang diukur adalah kadar protein yang
dilanjutkan organoleptik yang terdiri dari
tekstur, warna, bau,dan rasa.

hijau, selain memberikan pewarna
hijau, nilai jadinya daun suji juga
memberikan aroma harum yang khas.
Menurut

penelitian

Amin

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan

bahwa

Labu

kuning

(2008), Cake labu sebagai alternatif

(Cucurbita moschata) belum dapat

menu sarapan yang lezat dan bergizi,

dimanfaatkan secara maksimal sebagai

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

3

bahan dasar pembuatan cake dilihat

terdiri dari mahasiswa UMS, hasilnya

dari sifat organoleptik yang meliputi

dapat disajikan pada Tabel 4.1 sebagai

warna, rasa, aroma, tekstur dan daya

berikut :

terima. Berdasarkan uji organoleptik
yang dilakukan oleh 20 panelis yang
Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptik
Perlakuan
L01
L02
L1S1
L1S2
L2S1
L2S2
L3S1
L3S2
L4S1
L4S2

Penilaian kualitas Cake Labu kuning dengan organoleptik
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
Kurang berbau khas
Orange
Cake
Agak Keras
cake
Kurang berbau khas
Orange
Cake
Agak Empuk
cake
Hijau Muda
Berbau khas cake
Cake
Agak Keras
Hijau Muda
Berbau khas cake
Cake
Agak Empuk
Hijau Muda
Berbau khas cake
Labu
Agak Empuk
Hijau Muda
Berbau khas cake
Daun suji Empuk
Hijau Muda
Berbau khas cake
Daun suji Agak Empuk
Hijau Muda
Berbau khas cake
Daun suji Empuk
Hijau Muda
Berbau khas cake
Daun suji Empuk
Hijau Tua
Berbau khas cake
Daun suji Empuk

Tabel 4.2 Hasil Uji Kadar Protein Cake Labu Kuning
Perlakuan
L0

Kadar Protein (%)
Ulangan 1
Ulangan 2
3,67
2,68

Jumlah

Rata-rata

6,35

3,175

L1S

7,71

8,32

16,03

8,015

L2S

6,89

5,68

12,57

6,285

L3S

6,71

6,75

13,46

6,73

L4S

9,45

7,50

16,95

8,475

Kontrol
Labu 100g + daun
suji 25 ml
Labu 100g + daun
suji 50 ml
Labu 200g + daun
suji 25 ml
Labu 200g + daun
suji 50 ml

perlakuan konsentrasi yang berbeda

PEMBAHASAN
Berdasarkan

Keterangan

hasil

penelitian

pada tiap sampel, sebagai berikut:

pembuatan cake dengan berbahan dasar
labu kuning dan penambahan daun Suji
(Dracaena angustifolia) yang diberi

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

4

Perlakuan

Keterangan

L0

Kontrol

L1S
L2S
L3S
L4S

Labu 100g + daun suji 25 ml
Labu 100g + daun suji 50 ml
Labu 200g + daun suji 25 ml
Labu 200g + daun suji 50 ml

Dalam penelitian ini dilakukan
uji organoleptik dan uji kadar protein

dipengaruhi banyaknya ekstrak daun
suji yang digunakan.
Penentuan

terhadap sampel yang dibuat. Uji

bahan

umumnya

sangat

organoleptik terhadap sampel yang

makanan

dibuat dengan melibatkan 20 panelis.

tergantung pada faktor salah satunya

Uji organoletik cake meliputi: warna,

warna. Secara visual warna tampil

aroma, rasa, tekstur dan daya terima

lebih dahulu dan kadang-kadang sangat

masyarakat.

hasil

menentukan, karena warna digunakan

(Tabel 4.1) dapat dilihat

sebagai indikator kematangan pada

bahwa hasil uji organoleptik yang

suatu bahan makanan (Winarno, 2002).

bervariasi.

Warna merupakan parameter pertama

penelitian

Berdasarkan

Berdasarkan

hasil

uji

pada

mutu

yang menentukan tingkat penerimaan

bahwa

konsumen

terhadap

untuk warna cake yang paling disukai

Penelitian

secara

oleh panelis adalah orange dan hijau

penglihatan masih sangat menentukan

muda dengan jumlah 17 panelis. Pada

dalam pengujian organoleptik warna.

hasil cake warna orange dipengaruhi

Warna yang dihasilkan dari cake ini

oleh tepung terigu dan telur, sedangkan

menghasilkan tiga warna.

organoleptik

menunjukkan

suatu

produk.

subjektif

dengan

dipengaruhi

Warna cake hampir sama tiap

pencampuran antara labu kuning dan

sampel. Cake yang memiliki warna

ekstrak daun suji. Warna yang kurang

orange dapat ditemukan pada sampel

disukai oleh panelis yaitu cake warna

kontrol

tanpa

hijau

Kuning

dan

warna

hijau

tua.

muda

Warna

hijau

tua

ini

penambahan

Labu

Daun

(L0),

Suji

penambahan Labu Kuning 100 g dan

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

5

25 % Daun Suji (L1S) memiliki warna

mengurangi bau amis pada telur,

hijau muda, penambahan Labu Kuning

sehingga aroma yang dihasilkan berbau

100 g dan 50% Daun Suji (L2S)

khas cake dan banyak disukai panelis.

memiliki

warna

muda,

Menurut Winarno (2004), Indra

penambahan Labu Kuning 200 g dan

pembau adalah instrumen yang paling

25% Daun Suji (L3S) memiliki warna

berperan untuk mengetahui tingkat

hijau

kesukaan

muda

hijau

pula,

sedangkan

terhadap

aroma.

Aroma

penambahan Labu Kuning 200 g dan

makanan banyak menentukan kelezatan

50% Daun Suji (L2S) memiliki warna

makanan tersebut, oleh karena itu

hijau tua.

aroma merupakan salah satu faktor

Cake yang dihasilkan memiliki

dalam penentuan mutu.

aroma yang beragam. Aroma dapat

cake

aroma

labu

kuning

dijadikan sebagai faktor pengujian

berbeda – beda tiap sampel. Aroma

dalam penentuan penelitian yang telah

yang dihasilkan tidak berbau khas cake,

dilakukan

memiliki

kurang berbau khas cake dan berbau

peranan dalam menentukan layak atau

khas cake. Pada masing-masing dari

tidaknya

sampel

karena

aroma

suatu

produk

untuk

dikonsumsi atau tidaknya.

berdasarkan

hasil

uji

organolaptik, penyebab tidak beraroma

Pada aroma yang dihasilkan
oleh cake (kontrol) memiliki aroma

cake

penggunaan

karena

mentega

kurang banyak.

yang

Rasa cake yang dihasilkan dari

disebabkan oleh pengunaan telur yang

tiap sampel beraneka ragam. Rasa

terlalu banyak cake menjadi bantat dan

merupakan bagian dari indikator dari

aromanya cake berbau amis, sehingga

pengujian

suatu

cake

mengetahui

tingkatan

daya

dengan

masyarakat

terhadap

produk

penambahan labu kuning dan ekstrak

dihasilkan.

kurang

panelis
(kontrol).

berbau

khas

kurang

cake,

menyukai

Aroma

cake

sampel

untuk
terima
yang

daun suji menghasilakan aroma berbau

rasa cake berbeda – beda tiap

khas cake. Hal ini disebabkan oleh

sampel. Rasa yang dihasilkan pada

pencampuran

dan

kontrol adalah rasa cake, yakni rasa

penambahan ekstrak daun suji dapat

pada umumnya cake. Untuk sampel

labu

kuning

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

6

kedua dengan penambahan 100 g labu

dari bahan yang dinilai diantara kedua

kuning dan 25% daun suji berdasarkan

jari.Winarno (2004).

uji organolaptik memiliki rasa cake

Berdasarkan hasil penelitian uji

dibandingkan

kadar protein cake dapat dilihat bahwa

dengan labu dan daun suji. Namun

hasil uji kadar protein terhadap sampel

untuk sampel ketiga dan keempat untuk

cake yang dibuat bervariasi, dapat

rasa didomonasi dengan rasa daun suji.

dijelaskan bahwa kadar protein untuk

Karena daun suji memiliki rasa yang

sampel kontrol sebesar 3,67% dan

khas.

2,68%. Kadar protein pada perlakuan

yang

lebih

dominan

Tekstur cake yang dihasilkan

pertama sebesar 7,71% dan 8,32%.

dari tiap sampel sama yaitu bertekstur

Kadar protein pada perlakuan kedua

lembut.

uji

sebesar 6,89% dan 5,68%. Kadar

organoleptik tekstur cake labu kuning

protein pada perlakuan ketiga sebesar

sama pada semua sampel. Tekstur yang

6,71% dan 6,75%. Kadar protein pada

dihasilkan adalah agak keras, agak

perlakuan keempat sebesar 9,45% dan

empuk dan empuk. Pada Tekstur agak

7,50%. Berdasarkan data yang didapat

keras terjadi karena dalam adonan

dari sepuluh sampel yang diuji kadar

masih

saat

protein, menunjukkan bahwa kadar

pencampuran atau pengocokan bahan

protein tertinggi dapat dilihat pada

kurang lama, baking powder yang

perlakuan penambahan labu 200 g, dan

digunakan

banyak

dau suji 50% (L4S1) dengan kadar

mengunakan cairan, suhu oven terlalu

protein sebesar 9,45 g dan kadar

tinggi sehingga tekstur cake menjadi

protein terendah sebesar 2,68 pada

agak keras (bantat).

kontrol.

Berdasarkan

kurang

teliti

kurang,

Tekstur

hasil

yaitu

terlalu

merupakan

sensasi

Kadar protein cake ditentukan

tekanan yang dapat diamati dengan

oleh kualitas labu sebagai

mulut (pada waktu digigit, dikunyah,

dasarnya. Semakin tinggi kadar protein

ditelan)

labu semakin baik kualitas cake yang

ataupun

dengan

perabaan

bahan

dengan jari manis. Penilaian biasanya

dihasilkan. Pada

dilakukan dengan menggosokkan jari

yang dihasilkan sangat tinggi kadar
proteinnya

Cake labu kuning

karena

bahan

yang

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

7

kadar

terlalu lama juga dapat mengakibatkan

protein yaitu telur, tepung terigu dan

denaturasi protein yang terkandung

labu

didalam labu kuning.

digunakan

banyak

kuning.

terdapat

Dilihat

dari

hasil

penelitian diatas semakin banyak labu
kuning, tepung terigu dan telur semakin

KESIMPULAN DAN SARAN

meningkat kadar proteinnya.

Kesimpulan

Menurut
kuning

Igfar

(2012),

mengandung

labu

karbohidrat,

protein, lemak dan serat kasar. Dengan
kandungan

gizi

yang

dimilikinya,

Berdasarkan

analisis

data

dan

pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.

Penambahan

Labu

Kuning

terutama betakaroten (provitamin A)

(Cucurbita moschata) dan daun

nya yang tinggi, labu kuning baik

suji berpengaruh secara nyata

digunakan

terhadap uji organolptik cake.

untuk

bahan

fortifikasi

pangan sehingga dapat meningkatkan

2. Pada penambahan Labu Kuning
(Cucurbita moschata) 200 g

nilai gizinya.

dan daun suji 50% efektif

Menurut Amin (2008), dalam

terhadap hasil cake.

setiap 100 g labu kuning, misalnya
terkandung 34 g kal, 1.1 g protein, 0.3
g

3. Kadar protein tertinggi 9,45%
pada penambahan Labu Kuning

lemak, 0.8 g mineral dan 45 mg
C,

(Cucurbita moschata) 200 gram

kalsium, fosfor, besi, kalium dan

dan daun Suji 50%. Kadar

natrium. Sekitar 100 g labu kuning

protein terendah 2,68%

mengandung vitamin A 29.030 N,

kontrol.

kalsium.

vitamin

B1,

vitamin

pada

vitamin C 23 mg, magnesium 66 mg,
kalsium 113 mg, fosfor 118 mg, zat

Saran

besi 1.8 mg, sodium 9 mg dan
potassium 1.089 mg.
Adanya perbedaan kadar protein
pada tiap sampel juga bisa dikarenakan
adanya oleh proses pemanasan yang

1.

Untuk

penelitian selanjutnya

diperlukan
penambahan

perlakuan
konsentrasi

pewarna alami yang lebih tinggi

terlalu lama, proses pemanasan yang

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

8

agar

dapat

membuat

cake

tampak menarik.
2. Peneliti diharapkan lebih kreatif
dalam mencari bahan alternatif
yang

tepat

untuk

dapat

meningkatkan

kadar

protein

cake selanjutnya.

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

9

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Amin, Nur. 2008. Cake Labu sebagai Alternatif Menu Sarapan yang Lezat dan
Bergizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Auliana, Rizqie. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adkita Karya
Nusa.
Dalimartha, Setiawan. 2011. Khasiat Buah dan Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Dwijayanthi, Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah (Nutrition Made
Incredibly Easy) Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fang,Yin Dai. 2002. Terapi Buah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Hidayah, Rian. 2010. http://www.borneotribune.com/citizen-jurnalism/manfaatdan-kandungan-gizi-labu-kuning-waluh.html Diakses tanggal 10 April
2012.
Igfar, Ahmad. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita
muschata) dan Tepung Terigu Terhadap Pembuatan Biskuit. Makasar:
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Kusharto, Clara. 2002. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius.
Nuraini, Dini Nuris. 2011. Aneka Manfaat Kulit Buah dan Sayuran. Yogyakarta:
CV.Andi Offset.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan Schizophytha,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Plantamor. 2005. Labu Kuning. http://www.Plantamor.com. Diakses tanggal 15
April 2012.
Pratiwi,dkk. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Riandini, Nursanti. 2008. Bahan Kimia dalam Makanan dan Minuman. Bandung:
Shakti Adiluhung.

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

10

Suara Media. 2012. Ribuan Khasiat Labu Kuning Sungguh Luar Biasa.
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/20255-ribuan-khasiatlabu-kuning-sungguh-luar-biasa.html. Diakses tanggal 14 April 2012.
Suekarno. 2008. Penilaian Organoleptik Pangan. Jakarta: Depdiknas.
Susilowati, Titi. 2008. Flake Labu Kuning (Cucurbita moschata) dengan Kadar
Vitamin A Tinggi (Pumpkin(Cucurbita moschata) Flake With
High_Vitamin a Content). Surabaya: Departement Of Food Technology
UPNV.
Winarno. F. G. 2002. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
____________. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wirakusumah, Emma. 2002. Buah dan Sayur untuk Terapi. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Wiryo. 2002. Manfaat Buah-Buahan untuk Kesehatan dan Penyembuhan
Penyakit. http://www.manshurin313354.com. Diakses tanggal 3 April
2012.
Yazid, Estien. 2007. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analisis.
Yogyakarta: Andi Offset.

Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning Dengan P
Pewarna Alami

11

Dokumen yang terkait

Penggunaan Buah Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) Dalam Sediaan Krim Pelembab

26 136 59

Uji Ransum Berbasis Pucuk Tebu Pucuk Batang Jagung Dan Pucuk Daun Ubi Kayu Dengan Penambahan Starbio Terhadap Performans Domba Sei Putih

1 46 50

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK CAKE TEPUNG LABU KUNING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA Kadar Betakaroten Dan Organoleptik Cake Labu Kuning Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Sebagai Pewarna Alami.

0 3 9

KADAR BETAKAROTEN DAN ORGANOLEPTIK CAKE LABU KUNING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH Kadar Betakaroten Dan Organoleptik Cake Labu Kuning Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Sebagai Pewarna Alami.

0 2 14

KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK Kadar Vitamin C Dan Sifat Organoleptik Yoghurt Dengan Penambahan Stroberi (Fragaria sp) Dan labu Kuning ( Cucurbita moschata Durch).

0 1 16

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK LIMBAH KULIT SINGKONG DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch.) DALAM Uji Protein Dan Organoleptik Limbah Kulit Singkong Dan Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) Dalam Pembuatan Cake.

0 0 15

PENDAHULUAN Uji Protein Dan Organoleptik Limbah Kulit Singkong Dan Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) Dalam Pembuatan Cake.

0 4 5

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK LIMBAH KULIT SINGKONG DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch.) DALAM Uji Protein Dan Organoleptik Limbah Kulit Singkong Dan Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) Dalam Pembuatan Cake.

0 1 9

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Dengan Penambahan Pewarna Alami.

0 0 14

PENDAHULUAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Cake Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Dengan Penambahan Pewarna Alami.

0 0 5