KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM.

(1)

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION

KHAS PETER SAYS DENIM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

Dewi Widowati 1001854


(2)

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Oleh

DEWI WIDOWATI 1001854

Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

©DEWI WIDOWATI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DEWI WIDOWATI 1001854

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Drs. Harry Sulastianto, M.Sn. NIP. 19660525 199202 1 001

Pembimbing II

Zakiah Pawitan, M.Ds. NIP. 19830505 200501 2 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa

Bandi Sobandi, M.Pd NIP. 19720613 199903 1 001


(4)

DEWI WIDOWATI 1001854

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Disetujui dan disahkan oleh penguji: Penguji I

Drs. Nanang Ganda P. M.Sn. NIP. 19620207 198703 1 002

Penguji II

Drs. Yaya Sukaya M.Pd. NIP. 19540303 199103 1 001

Penguji III

Bandi Sobandi, S.Pd. M.Pd. NIP. 19720613 199903 1 001


(5)

ABSTRAK

Dewi Widowati. 2015. Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim. Program studi S1 Jurusan Pendidikan Seni Rupa.

Penelitian ini mengalisis tentang visualisasi gaya fashion old school produk Peter Says Denim dari berbagai edisi di tahun 2014. Gaya old school adalah gaya berbusana yang berasal dari street style

fashion di era tahun 1980-1989an dan merupakan gaya pertama yang digunakan oleh para pengusung

musik rap di Bronx, New York, Amerika pada tahun 1983-1988. Peter Says Denim adalah sebuah perusahaan fashion asal Bandung Indonesia yang menjadikan gaya old school dan musik sebagai konsep

style yang diusung dari awal berdiri tahun 2008 dan membuat produk fashion untuk kalangan anak muda.

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kategori desain old school fashion Peter Says Denim dan visualisasi ciri khas produk dengan gaya old school karya Peter Says Denim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori gaya old school yang diproduksi oleh Peter Says Denim dan memperoleh gambaran dari analisis visual yang menjadi ciri khas gaya old school dari produknya. Pada skripsi ini, penulis menggunakan jenis pendekatan penelitian studi deskriptif analitik. Lokasi penelitian dilakukan di perusahaan Peter Says Denim (Jl. Ciumbuleuit no. 109, Hegarmanah Bandung), dengan metode dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan suatu hal yang dapat dilihat dari visualisasi tampilan serta kriteria fashion secara keseluruhan, bahwa sesungguhnya old school pada saat ini adalah campuran dari berbagai gaya street style yang muncul di era 1980-an seperti, UK. Hardcore

Punk, Heavy Metal, New School, Ravers, Scallies, Thrashers, New Romantic, Gangsta, Preppie. Istilah old school bukan mengenai sesuatu yang berbau tempo dulu atau pun tentang sekolah, tetapi gaya old school yang sudah melalui adaptasi visual disesuaikan dan dikembangkan oleh kalangan anak muda. Urban fashion membawa old school pada waktu, budaya, dan tempatnya kini di Bandung-Indonesia,

menjadikan karakter aslinya berubah mengikuti arus perkembangan fashion yang ada dan tetap masih terdapat karakter asli old school yang diterapkan. Saran bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, semoga karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang fashion dan prinsip di dalamnya serta berbagai gaya fashion street style. Serta agar lebih mengenal istilah dan penerapan old school yang cukup marak digandrungi saat ini, bahwa hal tersebut adalah campuran dari beberapa gaya street style dan bukan karakter asli dari old school fashion.


(6)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dewi Widowati. 2015. The Characteristic of Old Fashion Design of Peter Says Denim.

Program S1 Departement of Fine Arts Education.

This research focuses on fashion old school style visualization of Peter Says Denim’s product from 2014 editions. Old Scholl style is a style that comes from street style fashion in the era of

1980-1989’s and it is the first style that is used by rap music lovers in Bronx, New York, America on 1933-1988. Peter Says Denim is a clothing line from Bandung Indonesia that makes old fashion style and rap music as a style concept that carried since the first time it was built on 2008 and made fashion product for youth. The problems of the study are: how is the category of old school fashion design of Peter Says Denim and the visualization characteristic of old school fashion product of Peter Says Denim. The aims of the study are: to know the category of old school style which is produced by Peter Says Denim and to get the picture of visual analysis that being the characteristic of old school style from their product. This study employs descriptive analitic approach. The study conducted in Peter Says Denim company (Ciumbuleuit No.109 Hegarmanah Bandung), the data is collected by observation, interview, library research, and documentation research. The study found one thing that can be seen from visual aspects and fashion criteria as a whole that nowadays old school style is the combination of various street styles

that appeared on 1980’s such as UK. Hardcore Punk, Heavy Metal, New School, Rayers, Scallies, Thrasher, New Romantic, Gangsta, Preppie. Old school term is not about something from old years or about school, but it is old school style that has passed visual adaptation and developed by Indonesian youth. Urban fashion brings old school to time, culture and place here in Bandung Indonesia, makes its the original character changes and follows the development of fashion that exists. However, old school fashion still have the original character of old school roots. This study suggest for further research that hopefully can be used as a knowledge and can be implemented also for another various fashion street style. It also helps to know deeper about terms and applications of old school that mostly followed nowadays. Those things are the combination of several street style and are not the original characteristic from old school fashion ever exist before.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN…..………

Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK…..………

Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR………...………...iii

DAFTAR ISI…...……….………..v

DAFTAR TABEL………...viiiii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR BAGAN………..….xii

BAB I PENDAHULUAN………..1

A. Latar Belakang Penelitian………....1

B. Rumusan Masalah Penelitian………...……….4

C. Tujuan Penelitian………...…...4

D. Manfaat Penelitian………....4

E. Definisi Operasional……….5

F. Metode Penelitian………...7

G. Sistematika Penulisan Laporan……….7

BAB II DESAIN, FASHION, DAN OLD SCHOOL FASHION………..…...8

A. Desain 1. Pengertian Desain………8

2. Proses Desain………...………...….…….10

3. Prinsip Dasar Desain…...………..…11

4. Prinsip Fashion Brockman...………..………...13

B. Fashion 1. Pengertian Fashion………....20

2. Sejarah Perkembangan Fashion………...……….22


(8)

Dewi Widowati, 2015

defined.

5.Warna………..Er

ror! Bookmark not defined. C. Old School Fashion

1. Pengertian………...………...35

2. Sejarah Old School Fashion………..37

3. Perkembangan Old School Fashion di Kalangan Anak Muda Indonesia…..46 4. Old School Fashion Khas Peter Says Denim………50

5. Fashion dan Komersialisme………..51

6. Fashion dan Konsumerisme………..…...……….52

7. Lini Produksi Peter Says Denim………...53

8. Profil Target Produk dari Peter Says Denim……….53

9. Teori Segmentasi Usia………...………..54

10. Teori Perilaku Konsumen……….55

11. Industri Kreatif……….56

12. Industri Kreatif di Kota Bandung……….57

13.Teori Kompetitor/Persaingan...…………..………...57

14. Pesaing Merek Clothing Dengan Ciri Khas yang Sama……….………….59

15. Lokasi Pusat-Pusat Distro/Clothing di Bandung Tahun 2014……….……59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..64

A. Lokasi dan Waktu Penelitian… ………..………64 B. Metode Penelitian ...………...64

C. Pedoman Penelitian.……….70 D. Teknik Analisis Data.………...71

BAB IV KAJIAN VISUAL DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM. .………...………..75

A. Profil Peter Says Denim...………...………...75

1. Anak Perusahaan Peter Says Denim………...78

2. Letak Geografis dan Administratif Kantor Peter Says Denim di Bandung..79 B. Kategori Old School Fashion Style dari Keseluruhan Produk Fashion Peter


(9)

Says Denim………..……..…………..……….…80

1. Kategori Logo………..80

2. Kategori Motif Binatang (Animal Prints)………80

3. Kategori Dark………..81

4. Kategori Font………...81

5. Kategori In Fashion/Mainstream..………..81

C. Ciri Khas Gaya Old School Fashion Peter Says Denim da Kajian Visualnya Berdasarkan Teori Prinsip Fashion Brockman………82

1. Estetika Old School Fashion Style I..…..………82

2. Estetika Old School Fashion Style II ………...86

3. Estetika Old School Fashion Style III..………...90

4. Estetika Old School Fashion Style IV ………...94

5. Estetika Old School Fashion Style V ……….98 6. Estetika Old School Fashion Style VI ……….102

7. Estetika Old School Fashion Style VII ………106 8. Estetika Old School Fashion Style VIII ………...110

9. Estetika Old School Fashion Style VIIII..……….114 10. Estetika Old School Fashion Style X……….118 11. Analisis Keseluruhan Estetika Old School Fashion Style Peter Says Denim Objek I-X 2014………...……123-124 BAB V SIMPULAN DAN SARAN……..………...125 A. Simpulan………..125

B. Saran………....126

LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS


(10)

Dewi Widowati, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Perkembangan Fashion/ Busana dari Zaman ke Zaman... 22

Tabel 2. 2 Tabel Perkembangan Sejarah Fashion/Busana ... 24

Tabel 2. 3 Tabel Perkembangan Gaya Fashion Street Style ... 26

Tabel 2. 4 Tabel Klasifikasi Warna ... 34

Tabel 2. 5 Tabel Karakteristik Gaya Old School Fashion ... 39

Tabel 2. 6 Tabel Data Pemunculan Gaya Fashion Street Style Berdasarkan Kurun Waktu………...48

Tabel 2. 7 Tabel Data Nama & Alamat Distro/Clothing di Bandung 2014…………59

Tabel 3. 1 Tabel biodata narasumber ... 72

Tabel 3.2 Tabel Pedoman Penelitian Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim ... 74

Tabel 4.1 Tabel estetika Old School Fashion Style I ... 78

Tabel 4.2 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion Peter Says Denim Style I…………...………...80

Tabel 4.3 Tabel estetika Old School Fashion Style II ... 82

Tabel 4.4 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion Peter Says Denim Style II…..……...………...84

Tabel 4.5 Tabel estetika Old School Fashion Style III... 86

Tabel 4.6 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion Peter Says Denim Style III.………...………...87

Tabel 4.7 Tabel estetika Old School Fashion Style IV ... 90

Tabel 4.8 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion Peter Says Denim Style IV.………...………...92


(11)

Tabel 4.10 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style V..………...………...95

Tabel 4.11 Tabel estetika Old School Fashion Style VI ... 98 Tabel 4.12 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style VI.………...………...99

Tabel 4.13 Tabel estetika Old School Fashion Style VII ... 102 Tabel 4.14 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style VII.………...………...103

Tabel 4.15 Tabel estetika Old School Fashion Style VIII ... 106 Tabel 4.16 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style VIII……...………...107

Tabel 4.17 Tabel estetika Old School Fashion Style VIIII ... 111 Tabel 4.18 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style VIIII…...………...111

Tabel 4.19 Tabel estetika Old School Fashion Style X ... 114 Tabel 4.20 Tabel kajian Visual Prinsip Fashion dan Ciri Khas Old School Fashion

Peter Says Denim Style X………...………...115

Tabel 4.21 Tabel k Analisis Keseluruhan Estetika Old School Fashion Style Peter


(12)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Contoh penggambaran dari gaya Rastafarians ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 2 Contoh penggambaran dari gaya fashion Teddy Boy . Error! Bookmark

not defined.

Gambar 2. 3 Contoh penggambaran dari gaya fashion Mods .... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 4 Contoh penggambaran dari gaya fashion Hippie .. Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 5 Contoh penggambaran dari gaya fashion Skaters . Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 6 Contoh penggambaran dari gaya fashion Casual .. Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 7 Lingkaran warna ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 8 Jeans ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 9 Colonial Shorts ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 10 Jaket ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 11 Vest ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 12 Kemeja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 13 Kaos oblong... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 14 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (New

Romantics) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 15 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 16 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school ... Error!


(13)

Gambar 2. 17 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 18 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (Twotone) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 19 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 20 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (Preppie) (ABBA) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 21 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (ravers dan

scallies) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 22 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (Gangsta) (RUN DMC) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 23 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (New School) Sumber: http://lufiniamode.wordpress.com/ ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 24 Karakteristik gaya old school (Mr. T) .. Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 25 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (Thrashers) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 26 Karakteristik gaya fashion di era kemunculan old school (Goths)


(14)

1

Dewi Widowati, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Desain fashion kini telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi kehidupan manusia, selain melindungi, sifatnya juga dapat menunjang penampilan sehari-hari dan segala kegiatan maupun aktivitas di dalamnya. Bukan hanya menjadi salah satu kebutuhan, desain fashion pun kini merupakan ilmu yang telah digandrungi oleh banyak kalangan anak muda, tidak terkecuali untuk kota Bandung yang memang dikenal dengan gudangnya kreativitas karya-karya desain, terutama pada aspek desain

fashion-nya yang menjamur di mana-mana.

Selain diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk seni, desain pun memiliki cabang-cabang, yang salah satu di antaranya akan menjadi keterkaitan dengan judul skripsi penelitian ini yaitu, desain fashion. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut:

Fashion (dalam pengertian mass fashion) termasuk salah satu bagian dunia

desain. Sebab ia dekat dengan unsur-unsur permasalahan dalam desain dan tuntutan-tuntutan kebutuhan serta pemecahan masalah dalam masyarakat konsumen, seperti masalah ekonomi, politik, sosial/budaya, teknologi, seni, faktor-faktor lingkungan dan sebagainya. (Haldani D, 2000, hlm. 4).

Seperti yang telah diketahui kini desain fashion telah mengalami perkembangan pesat. Fashion street style berdasarkan tesis Haldani D (2000) mulai dari kemunculannya di tahun 1983-1988 juga berkembang pesat sampai pengaruhnya di Indonesia pada tahun 1950 sampai pertengahan 1990-an. Berbagai gaya dan tema telah diangkat oleh perkembangan fashion street style. Pada skripsi penelitian ini yang akan dibahas adalah desain fashion old school yang namanya sudah tidak asing lagi bagi anak muda pecinta fashion dan telah marak diusung oleh para pencipta produk tersebut di kalangan anak muda. Old school adalah ciri khas gaya fashion pertama dari musik Rap yang kini digunakan oleh para pecinta musik street punk asal


(15)

2

Amerika, yang eksistensisnya cukup dikenal di dunia fashion dan menjadi salah satu gaya berbusana populer yang digemari kalangan anak muda saat ini. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan, “Sementara istilah in fashion atau fashionable mempunyai

pengertian sebaliknya yaitu sedang digemari orang, sedang populer atau modern (sesuai dengan mode terakhir).” (Haldani D, 2000, hlm. 5).

Dan kembali diperkuatnya dengan pernyataan bahwa:

Fashion merupakan gaya yang sedang populer pada tempat dan kurun waktu

tertentu, mempunyai kaitan erat dengan istilah mode dan style, serta bersangkut paut dengan maslaah daya tembus (penerimaan, acceptance) pasar dan perubahan waktu (timeliness). (Haldani D, 2000, hlm. 7).

Gaya fashion old school ini termasuk salah satu gaya busana yang cukup abadi di dunia fashion kalangan anak muda, artinya gaya tersebut masih tetap dipakai serta digemari dari zaman ke zaman yang tentunya telah mengalami perubahan dan perputaran dunia fashion. Berdasarkan tesis Haldani D (2000, 149-150), “Gaya aslinya identik dengan topi kuno, kacamata mengkilat, rambut tercukur merata, celana training Adidas, celana Levi’s hitam, over all dan sepatu Adidas tipe

superstar. Makna istilah old school yang cukup populer saat ini bukanlah tentang

sesuatu yang murni memiliki masa/kurun waktu yang lama ataupun sesuatu yang berbau tempo dulu. Seperti kita ketahui bahwa fashion di Indonesia berkiblat pada negara Barat, tetapi kini gaya old school telah mengalami perubahan seiring berkembangnya dunia fashion serta dengan adanya urban fashion yang membawa old

school di Indonesia berkembang sesuai tempat, budaya dan tren fashion dengan

unsur-unsur gaya aslinya yang masih terlihat pada gaya tersebut. Kepopuleran dan maraknya old school di kalangan anak muda Bandung menjadi salah satu alasan penulis tertarik pada tema desain old school fashion dan mengangkatnya pada skripsi penelitian ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Haldani D (2000), bahwa “Gaya old school banyak muncul semenjak era tahun 80-an sampai pertengahan 90-an bahk90-an hingga era 2000-90-an ini juga menjadi slah satu catat90-an penting sep90-anj90-ang


(16)

3

Penulis mengambil tema merek Peter Says Denim dan memfokuskan pada desain fashion old school style-nya yang menjadi keunggulan produk fashion-nya. Peter Says Denim adalah salah satu merek asli buatan Indonesia yang diciptakan oleh Peter Firmansyah seorang anak muda yang berasal dari Bandung Indonesia yang memproduksi jeans, baju, serta perlengkapan fashion lainnya yang telah dikenal di luar negeri dan bersanding dengan merek-merek lainnya seperti Macbeth, Ripcurl, Volcom, dan masih banyak yang lainnya. Produk ini juga banyak digunakan oleh band-band luar maupun dalam negeri.

Keterkaitannya dengan old school fashion, Peter Says Denim sendiri adalah merek yang mencitrakan dirinya dengan gaya old school fashion yang juga merupakan konsep pada aspek gaya produk fashion-nya. Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh pemiliknya sendiri dalam buku profil Peter Says Denim bahwa “Ya kalau ketertarikan saya di fashion Old School siapa yang mau larang.” (Firmansyah, 2012). Dengan kegemarannya terhadap dunia musik, Peter menyadari bahwa anak band harus tampil dengan dukungan fashion yang sesuai/pantas (eye

catching). Dari situlah awal mula diciptakannya merek Peter Says Denim dengan

mengusung tema old school pada produk fashion-nya. Peter Firmansyah lewat Peter Says Denim telah menerima penghargaan dari koran Pikiran Rakyat dengan kategori Pengusaha Muda Terkreatif dan menjadi The Biggest Twitter Profile kategori

Fashion nomor satu per-Oktober 2014 dari Joy Intermedia Singapore. Peter Says

Denim telah mengikuti banyak acara-acara fashion maupun musik di dalam dan luar negeri yang cukup bergengsi bagi merek yang sedang digandrungi kalangan anak muda. Dari 2010 sampai 2012 aktif mengikuti fashion tour dan konser musik di beberapa Negara seperti Vans Warped Tour dan Invasion Tour Europe-Canada-Piliphine-Singapur-Malaysia-Bali-Jakarta, serta acara fashion yang diikuti terakhir ini adalah Tokyo Fashion World Oktober 2014.

Jika kembali kepada tugas besar desain dalam meningkatkan kelestarian global, desain juga dituntut mampu memberikan manfaat dan kebebasan kepada seluruh pengguna baik secara individu, maupun kolektif. Desain memiliki implikasi


(17)

4

yang cukup luas dalam pembentukan pola berpikir pasar karena desain menjadi salah satu pendukung keanekaragaman budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga desain harus hadir dengan bentuk penampilan yang mapan saat lahir sebagai sebuah produk baik visual maupun objek. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, Peter Says Denim (Jl. Ciumbuleuit no. 109, Hegarmanah) adalah citraan khas label asal Bandung yang karya-karya fashion-nya hampir mencapai tugas besar desain berdasarkan prestasi yang diraih, nama teratas di jajaran label produsen lokal (clothing) Bandung yang sedang digemari (in-fashion) oleh kalangan anak muda di berbagai penjuru, peran serta di dunia fashion dan turut mengharumkan nama Indonesia, hal tersebut yang menjadi faktor alasan penulis untuk mengangkatnya menjadi tema dalam skripsi ini dengan aspek-aspek yang tercantum pada proposal skripsi yang berjudul “Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim”.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Sebuah karya fashion khususnya di kalangan anak muda kini telah menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi, dan menjadi tanggung jawab pula bagi sebuah merek yang sudah memiliki nama dan tentunya berkualitas internasional seperti Peter Says Denim untuk menciptakan produk-produk fashion yang dapat menunjang kebutuhan dan kemajuan bagi dunia fashion. Berdasarkan rumusan masalah dari skripsi ini adalah:

1. Bagaimana kategori desain old school fashion Peter Says Denim?

2. Bagaimana visualisasi ciri khas produk dengan gaya old school karya Peter Says Denim?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian skripsi ini adalah:


(18)

5

2. Untuk memperoleh gambaran dari analisis visual yang menjadi ciri khas gaya old

school dari produk fashion Peter Says Denim.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat:

1. Bagi penulis yaitu sebagai media penyampaian ide, gagasan dan ekspresi mengenai pentingnya sebuah dukungan serta kebanggaan terhadap karya anak bangsa yang telah membawa harum nama Indonesia.

2. Bagi dunia pendidikan, khususnya dunia Pendidikan Seni Rupa, diharapkan memberi gagasan dan pemahaman akan apresiasi karya anak bangsa yang dapat dijadikan ide pokok penelitian seni.

3. Bagi dunia desain, diharapkan memberikan suatu perbandingan dalam hal ide atau gagasan dalam menganalisis karya-karya desain di masa depan.

4. Bagi perusahaan terkait (Peter Says Denim), dapat menjadikan sebagai landasan teori dan pengetahuan tentang produknya yang mengusung gaya old school, juga dapat menambah masukan tentang gaya desain old school fashion.

E.Definisi Operasional

1. Desain

a. Menurut definisi ICSID (International Council of Societies of Industrial Design):

Design is creative activity whose aim is to establish the multi faceted qualities of objects, processes, seriiizes and then- systems in whole life-cycles. Ibefore, design is the central j’actor of innovative humanization technologies and the crucial jactor of cultural ((rid economic exchange (Zainuddin, 2010, hlm. 114).

b. Menurut definisi ICSID (International Council of Societies of Industrial Design):

Design is an activity involving a wide spectrum of professions in which products, services, -graphics, interiors and architecture all take part. Together,

these activities should further enhance – in a choral way with other relayed

professions the value of life (Zainuddin, 2010, hlm. 114).

c. Menurut Sachari, “Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaharuan.” (1986, hlm.23).


(19)

6

d. Menurut Sachari:

Desain adalah suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khazanah perbendaan buatan yang diolah dari alam. Khazanah ini kemudian sejalan dengan waktu yang selalu berobah-obah dan penuh diwarnai inovasi-inovasi untuk menciptakan kehidupan budayanya (Sachari, ibid).

2. Fashion

a. Menurut Frings:

Fashion adalah gaya yang sedang terpopuler pada saat tertentu. Istilah fashion mengandung tiga komponen yaitu style, acceptance dan timeliness, dimana

style (gaya) berkaitan dengan karakteristik kelas atau ciri dalam pakaian atau

dalam asesori, acceptance (daya tembus pasar) berkaitan dengan daya tariknya terhadap pasar dan timeliness (perubahan) berkaitan dengan perubahan siklus

fashion. (Frings dalam Haldani D, 2000, hlm. 6).

b. Menurut Frings, “Fashion adalah produk yang senantiasa berubah.” (Frings dalam Haldani D, ibid).

c. Menurut Shadily:

Kata mode itu sendiri berasal dari bahasa Perancis mode, sementara menurut kamus kata, mode itu diartikan sebagai cara, yang sinonim dengan kata “fashion” yaitu mode yang terbaru sedang digemari atau sedang populer. (dalam Haldani D, 2000, hlm. 6).

d. Menurut Barnard:

Sebagai kata benda fashion berarti sesuatu seperti bentuk dan jenis, atau buatan atau bentuk tertentu, seperti dalam definisi sebagai tata cara atau cara bertindak. Sebagai kata kerja fashion memiliki arti kegiatan membuat atau melakukan. (dalam Siregar, 2008, hlm. 24).

e. Menurut Polhemus dan Procter, “Menunjukkan bahwa dalam masyarakat kontemporer Barat, istilah fashion kerap digunakan sebagai sinonim dari istilah ‘dandanan’, ‘gaya’ dan ‘busana’. (dalam Siregar, 2008, hlm. 24)

f. Menurut Barnard:

Fashion adalah arena yang paling jelas tempat bekerjanya hasrat konsumen untuk membeli produk karena mereka berhasrat untuk tampak seperti para


(20)

7

terutama bagi kawula muda. Mereka adalah ikon tempat berpusatnya daur ulang gaya dan tren fashion. (Barnard dalam Siregar, 2008, hlm. 24-25)

g. Menurut Sebastian Gunawan “Fashion tak hanya soal busana. Tapi lebih dari itu

mencakup banyak hal yang terkait dengan seni seperti arsitektur, interior, lukis, grafis, teater, semua saling mempengaruhi satu sama lain.” (Pikiran Rakyat : 29 Maret 2009).

h. Menurut Widyatmodjo “Fashion is not just to be admired, it must be wearable.”

(Pikiran Rakyat : 29 Maret 2009).

3. Old School Fashion Style

a. Menurut Takamura:

Early rapper style, the “school” refers not to any classroom, but to a style or way of doing things. The old school style was at first similar to funk, but gradually it evolved into a style that was suitable for breakdancing. With the addition of high-class brands and gold accessories, it became a unique style. The style of jersey and sneakers that fashionable people made so much fun of had been elevated to a trend style (Takamura, 1997, hlm. 166).

F. Metode Penelitian

Pada skripsi ini, penulis menggunakan jenis pendekatan penelitian studi deskriptif analitik, yaitu penelitian dengan tujuan mengetahui gambaran secara sistematis yang akan dijadikan deskripsi yang faktual dan akurat. Dengan metode dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di perusahaan Peter Says Denim (Jl. Ciumbuleuit no. 109, Hegarmanah Bandung) dengan mengangkat tema desain old

school fashion serta kepopuleran merek yang berasal dari kota Bandung tersebut.

G.Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan skripsi penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN


(21)

8

Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II LANDASAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang landasan penelitian yang diisi oleh berbagai teori yang ada hubungannnya dengan judul yang dibahas.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini meliputi yaitu berupa metode penelitian, teknik pengumpulan data Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan mengenai karya desain old school fashion dari Peter Says Denim.

Bab V KESIMPULAN


(22)

76

Dewi Widowati, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini adalah desain-desain busana yang diproduksi oleh Peter Says Denim. Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis terletak di Jl. Ciumbuleuit No. 109, Hegarmanah, Bandung. Perusahaan Peter Says Denim memproduksi produk fashion yang cukup dikenal di kota Bandung maupun luar negeri. Dengan mengusung gaya fashion old school, Peter Says Denim ini menciptakan merek yang memproduksi produk fashion untuk kalangan anak muda. 2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dimulai dari bulan Juni 2014 sampai dengan September 2014.

B.Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, termasuk penelitian desain, metode merupakan cara atau teknik dalam pendekatan serta penyelesaian masalah yang diteliti. Hal itu sejalan dengan pernyataan Sachari (2003, hlm. 25) yang menyatakan bahwa: “Dengan demikian, pengamatan terhadap objek desain pun menjadi amat bervariasi, baik dengan pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif hingga pendekatan multimetode.” (Sachari, 2003, hlm. 25). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Zainuddin (2010, hlm. 35): Karena desain berkaitan dengan pemecahan masalah fungsional, sedangkan masalah fungsional itu dapat dikuantifikasi, maka desain itu dapat didekati berdasarkan metode dan falsafah; yang disebut metodologi dan riset desain.

Berdasarkan judul penelitian yang penulis angkat yaitu “Kajian Desain Old

School Fashion Khas Peter Says Denim”, maka metode yang digunakan adalah

deskriptif-analitis, karena data yang diperoleh tidak dapat dihitung dengan angka melainkan diperoleh dari data-data yang bersifat deskriptif tentang gejala yang


(23)

76

diselidiki yang menggambarkan dan menafsirkan data tersebut. Seperti pernyataan berikut “Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.” (Moleong, 2007, hlm. 11).

Data yang diperoleh dari penelitaian kualitatif dijabarkan dan dianalisis dengan mendeskripsikan permasalahan yang diteliti berupa kata-kata. Hal ini dikarenakan pendekatan ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan awal penulis untuk memperoleh data-data baik gambar, tulisan, maupun kata-kata lisan dari hasil pengamatan. Sejalan dengan pernyataan Nasution (1996, hlm.128) yang menyatakan bahwa, “Apabila datanya berupa kata-kata, maka data tersebut dapat digolongkan ke dalam data kualitatif.”. Penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin menggali ciri khas gaya old school pada produk-produk fashion dari Peter Says Denim dengan mendeskripsikan hasil dari pengumpulan data. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah visualisasi produk old school fashion Peter Says Denim, dari mulai kaos, rompi (vest), jaket, kemeja, sweater dengan penutup kepala (hoodie), dan celana jeans (denim). Sasaran utama yaitu pemilik perusahaan Peter Says Denim (Peter Firmansyah), dan manajer Peter Says Denim (Erik Krisna) sebagai informan yang penulis perlukan untuk memperoleh informasi tentang visualisasi desain dan makna

old school yang tersirat di dalam masing-masing produk. Penelitian ini dilakukan

secara alamiah berdasarkan lokasi dengan tujuan dapat menjawab perumusan masalah yang belum terjawab dengan pasti. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan:

Apa yang telah terjadi pada penelitian, yang kemudian menghasilkan paper, skripsi, tesis dan disertasi dalam bidang kesenian, analisisnya dilaksanakan dengan cara “metode” dengan menggunakan hipotesis, dasar-dasar teori, asumsi untuk mendapatkan objektivitas. (Zainuddin, 2010, hlm.28).

Agar proses penelitian berjalan dengan baik dan tersusun dengan rapi maka sebelum menganalisis data yang akan dipaparkan dalam bab selanjutnya harus mengetahui dan menjalankan tahap-tahap penelitian terlebih dahulu. Hal tersebut


(24)

76

Dewi Widowati, 2015

tahapan, yaitu (1) pra-lapangan, (2) kegiatan lapangan, dan (3) analisis intensif.” (Moleong, 2007:hlm. 126).

Penulis dalam penelitian ini melakukan tahap-tahap penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Pra-lapangan

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini di antaranya:

a. Memilih Lapangan Penelitian

Dalam tahap ini penulis mencari data dari internet dan informasi dari teman sebaya atau kalangan anak muda di sekitar Bandung.

b. Menyusun Rancangan Penelitian

Langkah awal dalam melakukan penelitian yaitu membuat rancangan penelitian dengan menyusun laporan penelitian. Rancangan penelitian ini merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melaksanan penelitian berupa proposal skripsi. Proposal skripsi disusun dengan mempertimbangkan pendapat dan saran dari dosen Departemen Pendidikan Seni Rupa UPI mengenai tata cara penulisan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan judul skripsi yaitu “Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim”.

c. Mengurus Perizinan

Perizinan berbentuk surat keterangan dan surat pengantar kepada personal atau instansi yang terkait. Dalam pembuatan surat izin ini dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari Departemen hingga ke Pembantu Dekan I FPSD UPI. Setelah mendapatkan pengesahan dari pembantu dekan I untuk melaksanakan penelitian, maka penulis dapat memperoleh surat izin. Surat ini diberikan kepada pemilik perusahaan Peter Says Denim agar diberikan izin untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

d. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan cara survey ke lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Penulis mencari data dan informasi-informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian, agar penjajakan dan penilaian


(25)

76

terlaksanakan dengan baik. Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah untuk mengenal lingkungan sosial, fisik serta keadaan alam. Pengenalan lapangan bertujuan untuk menilai keadaan, dan latarnya, apakah sesuai dengan masalah yang digambarkan dan dipikirkan sebelumnya oleh penulis. Dengan demikian maksud dan tujuan lainnya termasuk inti dari penelitian ini akan terlaksanakan dengan baik. e. Memilih Perlengkapan Penelitian

Sebeleum penelitian dimulai, penulis harus mempersiapkan kebutuhan dan perlengkapan lainnya agar penelitian berjalan dengan lancar, dan memperoleh hasil data yang lengkap. Adapun perlengkapan penelitian yang diperlukan antara lain: 1. Surat izin penelitian dari FPSD UPI

2. Instrumen wawancara 3. Catatan lapangan 4. Kamera digital 5. Alat tulis

6. Flash disk/memory external

Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah pengaturan jadwal penelitian, karena harus mengikuti waktu luang dari pemilik perusahaan dan manager-nya.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan dilakukan berdasarkan teknik pengumpulan data yang merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena harus benar-benar teliti dan sesuai yang ada di lapangan. Dengan adanya data yang terkumpul maka permasalahan yang diteliti dapat dianalisis dan dipecahkan. Untuk mempermudah dalam memperoleh data yang diinginkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

a. Studi Pustaka


(26)

76

Dewi Widowati, 2015

berupa buku-buku tentang prosedur penelitian, desain dan fashion, gambar-gambar yang relevan dengan materi, tesis, skripsi, dan data-data relevan lainnya yang bersumber dari internet. Studi pustaka ini dilakukan untuk menunjang proses penelitian terutama untuk memperdalam landasan teori dalam penyusunan skripsi serta sumber pengetahuan untuk memperkuat data yang dianalisis.

b. Observasi

Observasi dalam penelitian kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek diteliti. Penulis dapat merasakan, memperhatikan atau melihat semua kegiatan yang sedang berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut “Pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya.” (Moleong, 2007, hlm. 157).

Penulis melakukan observasi langsung ke tempat penelitian, yaitu di perusahaan Peter Says Denim yang memproduksi produk fashion yang terletak di Jl. Ciumbuleuit No. 109, Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat. Dalam observasi ini penulis lebih memfokuskan pengamatan terhadap desain gambar dan kaitannya dengan gaya old school. Untuk mendapatkan data yang objektif penulis menggunakan alat bantu berupa kamera untuk memotret karya produk fashion dari Peter Says Denim serta memotret berbagai kegiatan yang sedang berlangsung di latar penelitian. Selain itu penulis mencatat hal-hal yang dianggap penting dan perlu ketika observasi berlangsung. Selanjutnya data-data yang diperoleh baik dari hasil memotret maupun catatan akan dianalisis.

c. Memperoleh sumber data terutama desain-desain produk fashion old school d. Mempersempit objek penelitian/pembatasan masalah

Dalam mempersempit objek penelitian, penulis memilih per-edisi atau line yang dikeluarkan oleh Peter Says Denim untuk dianalisis, yaitu, 1 Objek dari edisi Subs 2012, 1 objek dari edisi Shreds 2012, 1 objek dari edisi Fall Winter 2013, 13 objek dari edisi Fall Winter 2014, 3 objek dari edisi Summer 2014, 4 objek dari edisi Spring 2014, 2 objek dari edisi Braverages 20114, 1 objek dari edisi Stragaze 2014, 2 objek


(27)

76

dari edisi Selvage 2014. Pemilihan objek ini berdasarkan desain yang paling mendeskripsikan gaya old school maupun ciri khas dari Peter Says Denim.

e. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Dengan melaksanakan wawancara penulis dapat memperoleh data dan informasi secara langsung dari informan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut:

Wawancara adalah percakapan dengan maksdu tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2007, hlm. 186).

Wawancara yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan interaksi secara langsung dengan informan. Dalam kegiatan pekerjaan lapangan di perusahaan Peter Says Denim penulis melakukan wawancara dengan Peter Firmansyah selaku pemilik perusahaan Peter Says Denim, Erik Krisna selaku manajer & Photographer Peter Says Denim, Robin David Julio selaku order & payment/customer service Peter Says Denim, Edy Subangkit Barata Sena selaku staf wholesale/sales marketing Peter Says Denim untuk mendapatkan keterangan data-data yang penulis perlukan. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan yang sebelumnya sudah dipersiapkan dalam bentuk catatan pertanyaan berdasarkan rumusan masalah dan instrumen penelitian supaya penulis mendapatkan jawaban dari informan mengenai data-data yang dibutuhkan. Selain mencatat penulis juga merekam wawancara yang kami lakukan agar data yang belum sempat dicatat dapat didengar kembali.

Tabel 3.1 Tabel Biodata Narasumber

No Nama Usia Pekerjaan Pendidikan Alamat

1. Peter Firmansyah 30 Th. Pengusaha (Pemilik PSD)

SMA Buah Batu,


(28)

76

Dewi Widowati, 2015

2. Erik Krisna 30 Th. Manajer PSD D3 Fikom Unpad

Jln. Amarilis 3 No. 1 Kemang Pratama 2, Bekasi. 3. Robin David Julio 22 Th. Order &

Payment /CS

PSD

SMA Komp. Bumi

Asri Mekar Rahayu Blok 3, Jln.

Rahayu 2 No. 160-161 rt.05/14, Bandung.

4. Edy Subangkit Barata Sena

24 Th. Wholesale/Sa

les marketing

PSD

Mahasiswa Gading Tutuka I Selatan Blok H2 No. 32, Soreang.

Sumber: Dokumen Pribadi

f. Dokumentasi

Pengumpulan data tidak hanya diperoleh dari hasil observasi dan wawancara saja. Studi dokumen dilakukan untuk melengkapi data-data selain dari hasil observasi dan wawancara. Data dan informasi dapat diperoleh dari informan berupa sumber arsip, foto, surat resmi, dan sebagainya. Data ini diperlukan untuk ditelaah sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan serta pembuktian pada peristiwa tertentu.

Penulis memotret kegiatan wawancara, teknik dan proses pembuatan desain-desain old school, sebagai bukti telah melakukan kegiatan observasi di Peter Says Denim tersebut. Kegiatan dokumentasi yang dilakukan selain memotret adalah mengumpulkan data berupa desain-desain kaos, rompi (vest), jaket, kemeja, sweater


(29)

76

dengan penutup kepala (hoodie), dan celana jeans (denim) dalam bentuk jpeg untuk dianalisis.

3. Tahap analisis data

Setelah tahap pra-lapangan dan kegiatan lapangan dilakukan hingga kegiatan penelitian di lapangan selesai dan data yang diperlukan sudah terkumpul semua dari hasil wawancara, dokumentasi, sumber tertulis maupun lisan, maka tahap akhir adalah menganalisis data. Proses ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Jones dalam bukunya Design Method yaitu bahwa “Sistematika dalam meneliti desain dengan prosedur: Analisis Sintetis Evaluasi.” (Jones dalam Zainuddin, 2010, hlm.36).

C.Pedoman Penelitian

Pedoman atau instrumen penelitian merupakan alat yang berfungsi sebagai media dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan pernyataan berikut “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.” (Arikunto, 2001, hlm.149). Dengan adanya pedoman penelitian, dapat membantu memperoleh data-data yang diperlukan. Penulis menggunakan pedoman penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data dengan membuat unit analisis dan indikator permasalahan yang akan diteliti, agar dalam melakukan penelitian dan menganalisis data dapat tersusun serta terarah. Berikut pedoman penelitian yang memeberikan gambaran penelitian secara umum.

Tabel 3.2

Pedoman Penelitian Kajian Desain Old School Fashion Khas Peter Says Denim

No. Acuan

Penelitian

Deskripsi Penelitian Teknik Pengumpulan Data


(30)

76

Dewi Widowati, 2015

 - Prinsip-prinsip desain

Fashion

 Studi pustaka 2 Kategori Desain

Fashion Peter Says Denim

- Model & Jenis old

school style

 - Membandingkan kategori-kategori old

school style

 - Mencocokkan kategori

old school dengan old school gaya PSD

termasuk kedalam kategori old school jenis gaya apa

 Dokumentasi  Observasi  Wawancara  Studi pustaka

3 Visualisasi Ciri Khas dan

Pergeseran Gaya

-Membedakan/mengka  tegorikan model & jenis

busana/asessoris

 - Elemen-elemen desain

Fashion

 - Prinsip-prinsip desain

Fashion

- Membandingkan gaya

old school dari luar

Negeri dengan yang diserap oleh masyarakat Indonesia.

 Dokumentasi  Observasi  Wawancara  Studi pustaka

Sumber: Dokumen Pribadi

D.Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul dengan lengkap baik dari hasil observasi, wawancara, dokumen maupun studi pustaka, maka tahap selanjutnya adalah proses menganalisis data. Analisis data dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan jawaban dari permasalahan yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah yang ada. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut “Pada prinsipnya, metode desain yang didasarkan pada pendekatan keilmuan umumnya bermula dari inventarisasi permasalahan, analisis, sintetis, pertimbangan-pertimbangan, keputusan hingga pembiayaan desain.” (Sachari, 2003, hlm. 26). “Karena penelitian ini menggunakan langkah-langkah penelitian naturalistik dikemukakan oleh Spradley maka analisis


(31)

76

data dilaksanakan langsung di lapangan bersama-sama dengan pengumpulan data.” (Moleong, 2007, hlm. 149)

Berikut ini adalah langkah-langkah yang penulis lakukan dalam proses menganalisis data,

1. Mengumpulkan Data

Tahap ini adalah proses pengumpulan data dari berbagai jenis dari hasil observasi dan data yang lainnya yang bersangkutan. Pada langkah pertama ini, penulis mengumpulkan data atau objek penelitian dengan cara mencetak semua data yang diperoleh dari website dan jejaring sosial twitter setelah melalui proses perizinan terlebih dahulu kepada pihak terkait, dengan bentuk format JPEG dari berbagai edisi di tahun 2014 yang di produksi oleh Peter Says Denim.

2. Mengklasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan pengelompokan data-data yang diperoleh dengan cara memilihnya berdasarkan kelompok dan jenis busananya. Penulis mengelompokan data per-edisi yang dikeluarkan oleh Peter Says Denim pada tahun 2014 serta dipilih berdasarkan yang paling mendekati atau sesuai dengan karakter gaya old school, melalui proses bimbingan dan acc Dosen Pembimbing I dan II. 3. Menelaah Data

Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan ulang terhadap data baik yang sudah terkumpul maupun sudah diklasifikasi sebelumnya, karena dikhawatirkan terjadinya kekeliruan dan kekurangan pada data tersebut. Selain itu, ada proses

editing (cropping) pada beberapa foto objek penelitian.

4. Verifikasi Data/Mengambil Kesimpulan

Penulis menarik kesimpulan dengan cara merangkum data setelah semua langkah-langkah dalam analisis data selesai dilakukan. Pada tahap ini hasil yang


(32)

76

Dewi Widowati, 2015

visualisasi keseluruhan produk fashion Peter Says Denim tahun 2014, yaitu kategori logo, animal prints, dark, font, dan yang terkahir kategori in fashion/mainstream. 5. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap terakhir untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan cara menganalisis objek penelitian bedasarkan landasan teori prinsip fashion dari Brockman, yang terdiri dari: keseimbangan, unity (bahan, sillhoutte, struktur, trimming), rhythm, dan strong focal point atau emphasis. Seluruh objek penelitian dan ke empat prinsip tersebut di analisis lebih detail dalam tabel kajian visual fashion style.

Bagan 3.1

ANALISIS DATA BERDASARKAN DOKUMENTASI, OBSERVASI, WAWANCARA, DAN KAJIAN PUSTAKA BERUPA LANDASAN TEORI

Bagan: Analisis Data Sumber: Dokumen Pribadi

Kategori Old School Style Perubahan Gaya Old School Visualisasi Busana 1. Desain busana

PSD

2. Ciri khas gaya old school pada produk

PSD

Teori Prinsip

Fashion

Brockman

Old School Fashion Style

1. Desain busana Old school 2. Ciri khas gaya old

school dari PSD 3. Berbagai kategori gaya street style old


(33)

76

Menurut bagan di atas data-data dianalisis berdasarkan desain busana, kategori

old school style dan visualisasi gambar pada busana yang menjadi ciri khas,

bersumber pada data gambar yang diperoleh dari perusahaan Peter Says Denim. Data yang ingin diteliti/dianalisis daintaranya meliputi desain keseluruhan busana, elemen

fashion, prinsip fashion, ciri khas, dan segmentasi usia. Kategori old school meliputi

unsur gaya yang ada pada tiap busana dan analisis visual gaya busana secara keseluruhan dari topi, kaos dan celana.


(34)

126

Dewi Widowati, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan temuan penulis dari keseluruhan produk fashion yang diciptakan Peter Says Denim untuk semua edisi (Braverages-Fall

Winter-Spring-Stragaze-Summer-Selvage-Premium) di tahun 2014 ini, dapat diklasifikasikan atas

lima kategori tema gaya dalam cakupan old school style yaitu: kategori logo, kategori motif binatang (animal prints), kategori font, kategori dark, dan kategori

in fashion atau mainstream. Kriteria fashion old school style-nya terdiri dari topi

dengan jenis snapback, baseball cap, kint cap atau kupluk, newsboy cap, kaos jenis oblong neck, jaket jenis varsity, hoodie, sweater, celana pendek chino, jeans/

denim panjang maupun chino, dilengkapi dengan sepatu Converse atau Nike.

Apanila dilihat pada sejarah street style, kriteria fashion tersebut adalah campuran beberapa gaya berbusana street style, dimana saat ini dipersepsikan oleh kalangan anak muda dengan istilah old school. Visualisasi ciri khas dari produk obyek I sampai X dapat terlihat jelas dengan penerapan logo full P serta pengaplikasian tulisan atau singkatan merek Peter Says Denim maupun tahun terciptanya pada seluruh item busana. Yang memang hal tersebut menjadi pakem atau karakter tersendiri yang dibangun oleh Peter Says Denim sejak awal berdiri sebagai citraan label premium (premium brand).

Maka dapat disimpulkan dari penelitian deskriptif ini, penulis menemukan suatu hal yang dapat diungkapkan dan dilihat dari visualisasi tampilan serta kriteria fashion secara keseluruhan, bahwa sesungguhnya yang disebut dengan old

school pada saat ini adalah campuran berbagai gaya street style yang muncul di

era 1980-an seperti, UK. Hardcore Punk, Heavy Metal, New School, Ravers,

Scallies, Thrashers, New Romantic, Gangsta, Preppie. Selain itu, istilah old school pun bukan mengenai sesuatu yang berbau tempo dulu atau pun tentang


(35)

126

dan dikembangkan oleh kalangan anak muda mengikuti tren fashion yang ada (in

fashion), serta penggabungan dari beberapa gaya dari fashion street style.

B.Saran

1. Bagi perusahaan Peter Says Denim, karya-karya desain fashion-nya sudah cukup menarik dan mempunyai ciri khas tersendiri yaitu logo yang dijadikan tema besar pada setiap produk fashion yang diproduksi. Namun selain dengan adanya edisi, akan lebih menarik jika visualisasi tiap produk dipadu-padankan dengan jenis pakaian lainnya sesuai dengan kategori tema yang dibuat.

2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, semoga dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang fashion dan prinsip di dalamnya serta berbagai gaya fashion street style.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, penulis sarankan untuk mengkaji gaya fashion lainnya selain old school, baik itu yang berasal dari street style maupun diluarnya dan dapat mendapatkan hasil temuan berdasarkan landasan teori yang digunakan.

4. Bagi dunia fashion, semoga dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang desain old school fashion dari Peter Says Denim merek asal Indonesia yang sudah menembus pasar dunia.

5. Bagi masyarakat, khususnya kalangan anak muda agar lebih mengenal istilah dan penerapannya seperti dengan adanya istilah old school yang cukup marak digandrungi saat ini, dapat diketahui kebenarannya bahwa hal tersebut adalah campuran dari beberapa gaya street style dan bukan karakter asli dari old


(36)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A.Riyanto, A. 2003. Teori Busana. Bandung: YAPEMDO.

Al-Firdaus, I. 2010. Inspirasi-Inspirasi Menakjubkan Ragam Kreasi Busana. Yogyakarta: DIVA Press.

Bangun, W. 2010. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: PT. Refika Aditama. Barnard, M. 2011. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Brockman, L. H. 1965. The Theory of Fashion Design. United States of America : John Wiley & Sons, Inc.

Darmaprawira W A, S. 2002. Warna Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung: ITB.

Firmansyah, P. 2012. Peter Says Denim Company Profile. Company Profile Peter Says Denim: Tidak diterbitkan.

Frings, Stephens, G. Fashion From Concept to Consumer Second Edition. Hasson, B. 2008. Fashion Branding. Jakarta: Gramedia.

Kartika, Sony, D. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains.

Lawson, B. 2007. Bagaimana Cara Berpikir Desainer. Yogyakarta & Bandung: JALASUTRA

Lury, C. 1998. Budaya Konsumen. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Moleong, J. L. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.


(37)

Poeradisastra, R. 2002. Busana Pria Eksekutif. Jakarta: Gramedia. Poespo, G. 2000. Aneka krah (Collars). Yogyakarta: KANISIUS. Poespo, G. 2000. Aneka Celana (Pants). Yogyakarta : KANISIUS.

Rusbiantoro, D. 2008. Generasi MTV. Yogyakarta & Bandung : JALASUTRA. Sachari, A. 1986. Desain Gaya dan Realitas. Jakarta : CV. Rajawali.

Sachari, A. 1987. Seni Desain Antara Teknologi. Bandung : NOVA.

Sachari, A. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta : Erlangga. Takamura, Z. 1997. Roots of Street Style. Graphic-sha Publishing Co,. Ltd : Japan. Zainuddin, Buchori, I. 2010. Wacana Desain. Bandung : ITB.

Skripsi:

Sundi, Tresna Nursyta. 2009. Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai

Pangandaran. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Tesis:

Haldani D, Ahmad. 2000. Street Style Sebagai Fenomena Budaya dan Pengaruhnya

di Indonesia. Tesis ITB Bandung: Tidak diterbitkan.

Siregar, Sari Bunga. 2008. Kajian Visual Harajuku Style di Indonesia Ditinjau

Melalui Pendekatan Unsur-Unsur Fashion. Tesis ITB Bandung: Tidak diterbitkan. Internet:

Lufinianeni. (2010). Busana Pada Zamannya. [Online]. Tersedia di http://lufiniamode.com. (23 Oktober 2014)


(38)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

_. (2010). Elemen-elemen Desain. [Online]. Tersedia di

http://www.idseducation.com/2013/12/13/memahami-elemen-elemen-dalam-desain/. (3 Oktober 2014).

_. (2013). Elemen Desain. [Online]. Tersedia di

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/elemen_desain.htm l. (8 Oktober 2014).

_. (2008). Fashion Style Boy George & Michael Jackson. [Online]. Tersedia di http://cdn.buzznet.com. (8 Februari 2015).

_. (2008). Fashion Style A-ha ABBA/New Wave dan Techno. [Online]. Tersedia di http://s206.photobucket.com. (8 Februari 2015).

_. (2008). Fashion Style Sex Pistols/UK Hardcore Punk. [Online]. Tersedia di http://youthfashioncultures.com/ . (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style Poor style dan Monotone 1980. [Online]. Tersedia di http:// deephousepage.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style Twotone 1980. [Online]. Tersedia di http://twotonebea.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion style Guns n Roses & Metalica/Heavy Metal. [Online]. Tersedia di http://photobucket.com. (8 Februari 2015).

_. (2010). Fashion Preppie Style 1980. [Online]. Tersedia di http://styletipsforhim.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Ravers dan Scallies Style 1980. [Online]. Tersedia di http://japanfashionand.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style RUN DMC/Gangsta. [Online]. Tersedia di http://merdeka.com/. (3 November 2014 2014).


(39)

_. (2010). Fashion New School Style 1980. [Online]. Tersedia di http://deephousepage.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Stye Mr. T/Old School 1980. [Online]. Tersedia di http://swagfashiondopewee.com/, (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style OASIS/Thrashers. [Online]. Tersedia di http://moftal.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style KISS/Goth. [Online]. Tersedia di http://fashiononpinterest.com/. (3 November 2014).

_. (2008). Sejarah Perkembangan Trend Mode Fashion. [Online]. Tersedia di http://digilib.its.ac.id. (4 September 2014).


(1)

126

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan temuan penulis dari keseluruhan produk fashion yang diciptakan Peter Says Denim untuk semua edisi (Braverages-Fall Winter-Spring-Stragaze-Summer-Selvage-Premium) di tahun 2014 ini, dapat diklasifikasikan atas lima kategori tema gaya dalam cakupan old school style yaitu: kategori logo, kategori motif binatang (animal prints), kategori font, kategori dark, dan kategori in fashion atau mainstream. Kriteria fashion old school style-nya terdiri dari topi dengan jenis snapback, baseball cap, kint cap atau kupluk, newsboy cap, kaos jenis oblong neck, jaket jenis varsity, hoodie, sweater, celana pendek chino, jeans/ denim panjang maupun chino, dilengkapi dengan sepatu Converse atau Nike. Apanila dilihat pada sejarah street style, kriteria fashion tersebut adalah campuran beberapa gaya berbusana street style, dimana saat ini dipersepsikan oleh kalangan anak muda dengan istilah old school. Visualisasi ciri khas dari produk obyek I sampai X dapat terlihat jelas dengan penerapan logo full P serta pengaplikasian tulisan atau singkatan merek Peter Says Denim maupun tahun terciptanya pada seluruh item busana. Yang memang hal tersebut menjadi pakem atau karakter tersendiri yang dibangun oleh Peter Says Denim sejak awal berdiri sebagai citraan label premium (premium brand).

Maka dapat disimpulkan dari penelitian deskriptif ini, penulis menemukan suatu hal yang dapat diungkapkan dan dilihat dari visualisasi tampilan serta kriteria fashion secara keseluruhan, bahwa sesungguhnya yang disebut dengan old school pada saat ini adalah campuran berbagai gaya street style yang muncul di era 1980-an seperti, UK. Hardcore Punk, Heavy Metal, New School, Ravers, Scallies, Thrashers, New Romantic, Gangsta, Preppie. Selain itu, istilah old school pun bukan mengenai sesuatu yang berbau tempo dulu atau pun tentang sekolah, tetapi gaya old school yang sudah melalui adaptasi visual disesuaikan


(2)

126

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan dikembangkan oleh kalangan anak muda mengikuti tren fashion yang ada (in fashion), serta penggabungan dari beberapa gaya dari fashion street style.

B.Saran

1. Bagi perusahaan Peter Says Denim, karya-karya desain fashion-nya sudah cukup menarik dan mempunyai ciri khas tersendiri yaitu logo yang dijadikan tema besar pada setiap produk fashion yang diproduksi. Namun selain dengan adanya edisi, akan lebih menarik jika visualisasi tiap produk dipadu-padankan dengan jenis pakaian lainnya sesuai dengan kategori tema yang dibuat.

2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, semoga dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang fashion dan prinsip di dalamnya serta berbagai gaya fashion street style.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, penulis sarankan untuk mengkaji gaya fashion lainnya selain old school, baik itu yang berasal dari street style maupun diluarnya dan dapat mendapatkan hasil temuan berdasarkan landasan teori yang digunakan.

4. Bagi dunia fashion, semoga dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang desain old school fashion dari Peter Says Denim merek asal Indonesia yang sudah menembus pasar dunia.

5. Bagi masyarakat, khususnya kalangan anak muda agar lebih mengenal istilah dan penerapannya seperti dengan adanya istilah old school yang cukup marak digandrungi saat ini, dapat diketahui kebenarannya bahwa hal tersebut adalah campuran dari beberapa gaya street style dan bukan karakter asli dari old school fashion.


(3)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A.Riyanto, A. 2003. Teori Busana. Bandung: YAPEMDO.

Al-Firdaus, I. 2010. Inspirasi-Inspirasi Menakjubkan Ragam Kreasi Busana. Yogyakarta: DIVA Press.

Bangun, W. 2010. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: PT. Refika Aditama. Barnard, M. 2011. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Brockman, L. H. 1965. The Theory of Fashion Design. United States of America : John Wiley & Sons, Inc.

Darmaprawira W A, S. 2002. Warna Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung: ITB.

Firmansyah, P. 2012. Peter Says Denim Company Profile. Company Profile Peter Says Denim: Tidak diterbitkan.

Frings, Stephens, G. Fashion From Concept to Consumer Second Edition. Hasson, B. 2008. Fashion Branding. Jakarta: Gramedia.

Kartika, Sony, D. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains.

Lawson, B. 2007. Bagaimana Cara Berpikir Desainer. Yogyakarta & Bandung: JALASUTRA

Lury, C. 1998. Budaya Konsumen. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Moleong, J. L. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.


(4)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Poeradisastra, R. 2002. Busana Pria Eksekutif. Jakarta: Gramedia. Poespo, G. 2000. Aneka krah (Collars). Yogyakarta: KANISIUS. Poespo, G. 2000. Aneka Celana (Pants). Yogyakarta : KANISIUS.

Rusbiantoro, D. 2008. Generasi MTV. Yogyakarta & Bandung : JALASUTRA. Sachari, A. 1986. Desain Gaya dan Realitas. Jakarta : CV. Rajawali.

Sachari, A. 1987. Seni Desain Antara Teknologi. Bandung : NOVA.

Sachari, A. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta : Erlangga. Takamura, Z. 1997. Roots of Street Style. Graphic-sha Publishing Co,. Ltd : Japan. Zainuddin, Buchori, I. 2010. Wacana Desain. Bandung : ITB.

Skripsi:

Sundi, Tresna Nursyta. 2009. Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Tesis:

Haldani D, Ahmad. 2000. Street Style Sebagai Fenomena Budaya dan Pengaruhnya di Indonesia. Tesis ITB Bandung: Tidak diterbitkan.

Siregar, Sari Bunga. 2008. Kajian Visual Harajuku Style di Indonesia Ditinjau Melalui Pendekatan Unsur-Unsur Fashion. Tesis ITB Bandung: Tidak diterbitkan. Internet:

Lufinianeni. (2010). Busana Pada Zamannya. [Online]. Tersedia di http://lufiniamode.com. (23 Oktober 2014)


(5)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

_. (2010). Elemen-elemen Desain. [Online]. Tersedia di http://www.idseducation.com/2013/12/13/memahami-elemen-elemen-dalam-desain/. (3 Oktober 2014).

_. (2013). Elemen Desain. [Online]. Tersedia di

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/elemen_desain.htm l. (8 Oktober 2014).

_. (2008). Fashion Style Boy George & Michael Jackson. [Online]. Tersedia di http://cdn.buzznet.com. (8 Februari 2015).

_. (2008). Fashion Style A-ha ABBA/New Wave dan Techno. [Online]. Tersedia di http://s206.photobucket.com. (8 Februari 2015).

_. (2008). Fashion Style Sex Pistols/UK Hardcore Punk. [Online]. Tersedia di http://youthfashioncultures.com/ . (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style Poor style dan Monotone 1980. [Online]. Tersedia di http:// deephousepage.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style Twotone 1980. [Online]. Tersedia di http://twotonebea.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion style Guns n Roses & Metalica/Heavy Metal. [Online]. Tersedia di http://photobucket.com. (8 Februari 2015).

_. (2010). Fashion Preppie Style 1980. [Online]. Tersedia di http://styletipsforhim.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Ravers dan Scallies Style 1980. [Online]. Tersedia di http://japanfashionand.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style RUN DMC/Gangsta. [Online]. Tersedia di http://merdeka.com/. (3 November 2014 2014).


(6)

Dewi Widowati, 2015

KAJIAN DESAIN OLD SCHOOL FASHION KHAS PETER SAYS DENIM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

_. (2010). Fashion New School Style 1980. [Online]. Tersedia di http://deephousepage.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Stye Mr. T/Old School 1980. [Online]. Tersedia di http://swagfashiondopewee.com/, (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style OASIS/Thrashers. [Online]. Tersedia di http://moftal.com/. (3 November 2014).

_. (2010). Fashion Style KISS/Goth. [Online]. Tersedia di http://fashiononpinterest.com/. (3 November 2014).

_. (2008). Sejarah Perkembangan Trend Mode Fashion. [Online]. Tersedia di http://digilib.its.ac.id. (4 September 2014).