Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baler bale agung - Kecamatan Negara - Kabupaten Jaler bale agung.
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XII TAHUN 2016
KELURAHAN : BALER BALE AGUNG KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN : JEMBRANA PROVINSI : BALI
NAMA MAHASISWA : KADEK AGUS SWANTARA FAK/PS : FISIP/ ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA 2016
(2)
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa Sanda tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagi pihak yaitu:
1. I Putu Nova Noviana, SSTP. M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Dr. I Gede Setiawan Adi Putra S.P., M. Si. selaku Kepala Lurah Baler Bale Agung yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.
3. I Made Umbara Wirabhuana S.E, selaku Kepala Lingkungan yang telah membantu penulis dalam mencari Keluarga Dampingan dan membantu dalam berbagai masalah yang penulisng hadapi.
4. Ibu Ni Nengah Suartini, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
5. Teman-teman KKN PPM di Kelurahan Baler Bale Agung yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan yang penulis buat ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu penulis mohon maaf jika terjadi kesalahan serta sumbangsih dari para pembaca untuk memperbaiki laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Baler Bale Agung, 25 Agustus 2016
(3)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...i
Kata Pengantar ... ii
Daftar isi... iii
Lembar Pengesahan ... iv
BAB I Gambaran Umum KK Dampingan ... 1
1.1 Identitas Keluarga Dampingan ... 1
BAB II Identifikasi Masalah dalam KK Dampigan ... 4
2.1 Permasalahan Keluarga ... 4
2.2 Masalah dalam KK Dampingan ... 4
BAB III Usulan Pensolusian Masalah ... 6
3.1 Program ...6
3.2 Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 9
4.1 Waktu ... 9
4.2 Lokasi ... 9
4.3 Pelaksanaan ... 9
4.4 Hasil ... 9
4.5 Kendala ... 10
BAB V Penutup ... 11
5.1 Simpulan ... 11
5.2 Rekomendasi ... 11 Lampiran
(4)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : Kadek Agus Swantara
NIM : 1321205032
Desa : Baler Bale Agung
Kecamatan : Negara
Kabupaten : Jembrana
Program Studi : Administrasi Negara Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan Program Pendampingan Keluarga selama di lokasi KKN PPM.
Baler Bale Agung, Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Baler Bale Agung KK Dampingan
Dr. I GedeSetiawanAdi Putra S.P., M.Si. Ni Nengah Suniarti NIP. 19780914 200012 1 001
(5)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Identitas Keluarga Dampingan
Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok KKN PPM Periode XIII Tahun 2016. Fokus dari program ini terletak pada peranan mahasiswa dalam memotivasi keluarga yang kurang sejahtera secara ekonomi, untuk nantinya dapat menemukan jalan alternatif dalam memecahkan masalah – masalah yang terkait dengan kemampuan ekonomi. Dalam KKN PPM Periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM) berdasarkan rekomendasi dan data dari Kepala Lingkungan Br. Kebon Sari Kelurahan Baler Bale Agung.
*data dari daftar KK penerima Raskin - Kantor Lurah Baler Bale Agung
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Ni Nengah
Suniarti Kawin 66 (SD)
Belum/Tid
ak bekerja Istri 2 I Made Suardika Belum
Kawin 32 (SLTP)
Buruh
Serabutan Anak 3 Ni Komang
Mariani Kawin
26
tahun (SLTP)
Karyawan
Swasta Anak
Ibu Ni Nengah Suniarti adalah Kepala Keluarga tersebut, setelah ditinggalkan meninggal oleh suami I Nyoman Reka Keluarga Beliau termasuk dalam golongan keluarga kurang sejahtera di Lingkungan Br.Kebon Sari Kelurahan Baler Bale Agung. Dari perkawinan beliau, Bapak I Nyoman Reka dan Ni Nengah Suniarti memperoleh keturunan 3 anak , laki-laki dan dua Perempuan. Adapun anak beliau adalah I Made Suardika yang berusia 32 tahun bekerja sebagai Buruh Serabutan dan Ni Komang Mariani yang berusia 26 tahun bekerja sebagai karyawan Swasta dan Anak Perempuan yang sudah menikah keluar.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ni Nengah Suniarti di bantu Oleh Anak laki-laki ibu Nengah Suniarti dengan Pekerjaan sebagai Buruh Bangunan. Dengan Kemampuan Ibu Nengah dalam membuat Porosan dan Canang, bisa menjadi mata pencaharian sampingan dari pendapatan bulanan keluarga ini. Namun dengan kemampuannya tersebut Ibu Nengah Suniarti juga tidak terlalu intensif membuat canang dan porosan tersebut. Dengan
(6)
mengharapkan sedikit pencaharian buruh dari anak beliau. Membuat porosan dan canang hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Keluarga Ibu Nengah Suniarti jarang mengolah beras menjadi nasi sebagai pangan pokok dikarenakan tidak adanya pemasukan untuk membeli beras. Ia mengolah jagung dan ketela untuk pangan sehari-harinya.
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.1.1 Pendapatan Keluarga
Sebagai Pekerja Lepas, dan anaknya sebagai buruh sampingan pendapatan Ibu Nengah Suniarti yang berperan sebagai kepala keluarga memperoleh penghasilan Rp.500.000,- per bulannya. Dengan penghasilannya yang dapat dikatakan minim ia berusaha untuk menghidupi keluarganya.
Untuk dapat membeli beras sebagai bahan pokok pangan ia harus bergantung pekerjaan anaknya yang sebagai buruh. Anaknya menjadi buruh bangunan yakni mengangkut pasir, dan segala panggilan rumahan. Pendapatan yang berhasil ia peroleh sebesar Rp.50.000,-. Uang yang ia peroleh tersebut hanya digunakan untuk membeli beras dan keperluan lainnya.
Begitu pula ketika ada keperluan yang bersifat insidental, seperti biaya berobat saat sakit maupun saat ada keperluan untuk upacara keagamaan dan undangan, Ibu Nengah Suniarti harus meminjam uang terlebih dahulu di tetangga sekitar. Hal ini menyebabkan Ibu Nengah Suniarti merasa kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung karena uang yang ia dapatkan bersama Anaknya hanya untuk memenuhi keperluan sehari-hari saja.
1.1.2 Pengeluaran Keluarga
Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Nengah Suniarti mengenai biaya – biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
(7)
Dalam hal pemenuhan kebutuhan makan, Ibu Nengah Suniarti dapat menghabiskan hingga Rp. 500.000,- sebulan, dengan asumsi pengeluaran dalam satu hari berkisar antara Rp. 15.000,- hingga Rp. 20.000,-. Belum terhitung biaya listirk dan air, serta pengeluaran insidental lainnya.
1.1.2.2Pendidikan
Dalam hal pembiayaan pendidikan untuk saat ini Ibu Nengah Suniarti belum menanggungnya, dikarenakan anaknya belum mengecam pendidikan Lebih dari SLTP.
1.1.2.3Kesehatan
Untuk urusan kesehatan, Ibu Nengah Suniarti belum terdaftar sebagai penerima JKBM. Hanya saja terkadang Bapak Ibu Nengah Suniarti mengeluhkan sakit pada bagian tertentu, sehingga memerlukan sejumlah biaya untuk memeriksakan kondisi kesehatan beliau ke Rumah Sakit sehingga membutuhkan sejumlah pengeluaran yang cukup besar.
1.1.2.4Sosial dan Kerohanian
Sebagai seorang Hindu Bali, Bapak I Wayan Wanti tentunya memiliki pengeluaran di bidang sosial dan kerohanian. Namun, beliau tidak menganggarkan jumlah dana, hanya saja ketika Piodalan maupun undangan upacara Manusa Yadnya, memerlukan sejumlah dana untuk iuran maupun untuk membeli kelengkapan seperti kopi, gula dan kain. Kisaran pengeluaran di bidang ini antara Rp. 50.000,- hingga Rp. 75.000,
(8)
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM KK DAMPINGAN
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga Ibu Nengah Suniarti dilakukan pendekatan intensif sehingga dapat memperoleh data yang merepresentasikan kondisi yang riil.
Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari – hari, maka keadaan yang dihadapi Ibu Nengah Suniarti dapat dikatakan kurang mencukupi, mengingat pendapatan yang tidak menentu dan sangat minim. Belum lagi dengan adanya pengeluaran mendadak untuk menghadapi situasi yang insidental maupun iuran banjar yang memang disetor secara reguler, terkadang Ibu Nengah Suniarti harus menjual ternak ayam yang semestinya disimpan. Bahkan terkadang hingga berhutang. Hal ini disebabkan Ibu Nengah Suniarti tidak dapat dalam menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
Penataan bangunan di tempat tinggal Ibu Nengah Suniarti dikatakan kurang dalam segi ekonomi dengan lantai rumah yang di balut dengan semen, dan menggunakan tembok batako. Dengan hanya dua kamar yang ditempati oleh Ibu Nengah Suniarti menjadikan keluarga ini tergolong keluarga miskin di Kelurahan Baler Bale Agung.
2.2 Masalah dalam KK Dampingan 2.2.1 Ekonomi
Dengan memperhatikan kondisi keluarga Ibu Nengah Suniarti permasalahan utama yang dihadapi adalah bidang ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran untuk upacara adat, iuran-iuran, maupun acara yang sifatnya insidental, pendapatan Ibu Nengah Suniarti hanya dari kecakapan Berjualan porosan canang dan buruh bangunan. Selain itu, dengan penghasilan yang tidak menentu per bulannya, tentu saja Ibu Nengah Suniarti merasa kesulitan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung.
2.2.2 Kesehatan
Dengan aktivitas demikian dan terkadang hanya berdiam dirumah Ibu Nengah Suniarti sering mengeluh sakit pada persendian Kaki sampai di tangan. Dan sering menghambat dalam mengerjakan porosan dan canang, lain halnya dengan anaknya
(9)
dengan pekerjaan buruh, sering mengabaikan keselamatan kerja, dengan menggunakan pakaian yang aman dan nyaman. Gangguan ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Ditambah dengan intensitas kerja yang tinggi, meningkatkan resiko gangguan kesehatan ke tingkat yang lebih tinggi. Masalah kesehatan dapat menghambat produktivitas ekonomi suatu keluarga, sehingga kesehatan menjadi hal fundamental yang wajib dijaga.
2.2.3 Kebersihan Lingkungan
Kesehatan fisik juga dapat dijaga dengan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam kasus rumah Ibu Nengah Suniarti, beliau tidak memiliki pembuangan air yang baik dan kurangnya air bersih. Dengan kondisi seperti itu genangan air yang menyebabkan kebersihan fisik pada lingkungan ini menjadi tidak sehat cenderung bisa terjangkit virus yang tidak diinginkan seperti demam berdarah ataupun tifus. Jarangnya dibersihkan genangan air ini bisa membawakan penyakit untuk keluarga ini kebersihan lingkungan tempat ini, mulai dibersihkan dan ditata ulang merupakan hal yang tepat dalam penanganan hal sedemikiannya.
(10)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Setelah melakukan identifikasi dan menentukan skala masalah yang dihadapi, berikut jalan alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut.
3.1.1 Ekonomi
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Ibu Nengah Suniarti dan Anaknya I Made Suardika yaitu mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela-sela masa tanam, seperti mengolah ketela yang ia miliki menjadi jajanan yang memiliki harga jual yang lebih. Alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam upakara banten. Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Nengah Suniarti .
3.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan keluarga Ibu Nengah Suniarti dapat dijaga dengan mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat, dan juga makan –makanan yang layak dimakan. Selain itu, di pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat herbal.
3.1.3 Kebersihan Lingkungan
Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada baiknya ibu Nengah Suniarti rajin membersihkan lingkungannya yang cenderung tergenang air dan limbah air dapur. Genanagan yang dapat menyebabkan gangguang kesehatan fisik. Selain itu, kurangnya air bersih yang digunakan untuk minum dapat dilakukan dengan merebus air tersebut terlebih dahulu baru digunakan untuk minum.
(11)
No Tanggal Kegiatan Jumlah Jam 1 25/7/2016 Kunjungan ke Kantor Kepala Desa untuk mendapatkan data
RTM / Keluarga Pra-Sejahtera yang akan didampingi
2 jam
2 26/7/2016 Pembagian KK Dampingan masing – masing mahasiswa, diambil dari 5 Lingkungan yakni Lingkungan Baler Bale Agung, Lingkungan Kebon Sari, Lingkungan Anyar Sari, Lingkungan Pangkung Manggis, Lingkungan Pangkung Gayung.
2 jam
3 30/7/2016 Mengunjungi Kelian Lingkungan Kebon Sari sebagai Penunjuk untuk mendapatkan alamat KK Dampingan
1 jam
Mencari tempat tinggal keluarga kk dampingan di Lingkungan Kebon Sari
2 jam
4 31/7/2016 Kunjungan pertama kali ke KK Dampingan, melakukan pengenalan, sosialisasi program Pendampingan Keluarga
6 jam
5 2/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang mengenai kondisi keluarga
4 jam
6 4/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk
memberikan tambahan raskin yang diberikan oleh desa dan sembako
2 jam
7 5/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk membantu memberikan air bersih ( air minum)
3 jam
6 6/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang mengenai riwayat pendidikan dan pekerjaan
4 jam
7 7/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, membahas potensi yang dapat dikembangkan di Banjar Kebon Sari.
6 jam
11 8/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang tentang pepeson adat di Banjar Kebon Sari.
6 jam
12 10/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang tentang ladang yang terdapat di Banjar Kebon Sari
6 jam
13 11/8/2016 Bertemu dengan Ibu Nengah Suniarti, bersama Bapak I Made Suardika Untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
5 jam
(12)
mengenai kesehatan
15 13/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi tentang solusi untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi
6 jam
16 17/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk bertemu dengan putra Keduanya I Made Suardika.
5 jam
17 18/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk memberikan pakaian bersih
4 jam
18 19/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi tentang usulan solusi untuk masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan
6 jam
19 21/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi mengenai langkah alternatif yang diambil untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan menyesuaikan dengan kondisi keluarga
5 jam
20 22/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang dan mengambil dokumentasi kegiatan
6 jam
21 23/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk berpamitan
4 jam
(13)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal ditandai dengan penyerahan air bersih (air minum) dan sembako ke KK dampingan.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Ibu Nengah Suniarti yang terletak di Lingkungan Banjar Kebon Sari, Kelurahan Baler Bale Agung.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa). Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak Ibu Nengah Suniarti, namun juga langsung membantu beliau dalam aktivitas sehari – hari.
4.4 Hasil
Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini membantu untuk mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan hasil yang diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun sikap dan mental mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu melihat permasalahan dan menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk menjadi innovator dan motivator bagi masyarakat desa. 4.5 Kendala
Selama pelaksanaan program ini, tidak ada kendala yang berarti hanya, terkendala pada waktu disaat mengadakan pelatihan program yang akan diberikan kepada KK dampingan pada rumah Ibu Nengah Suniarti.
(14)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Melihat kondisi keluarga Ibu Nengah Suniarti, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, pola berpikir dan soft skill sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam mencari nafkah untuk penghidupan keluarga. Dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, memperkecil kemungkinan bagi seseorang untuk mendapat pekerjaan yang layak.
Kemudian dari segi kesehatan, dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik, rentan terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan tubuh yang sehat, tentu memudahkan dalam melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Hal yang sama berlaku bagi lingkungan tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam menjaga vitalitas dan kondisi kesehatan.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Keluarga Bapak Ibu Nengah Suniarti di bidang ekonomi antara lain :
a. mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela – sela berburuh dan Membuat porosan canang, seperti mengolah ketela menjadi jajanan. b. alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam
upakara banten.
Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Nengah Suniarti di rumah.
Di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan, rekomendasi yang ditawarkan antara lain :
a. mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat khususnya berburuh karena melihat kondisi I Made Suardika yang kurang mengkonsumsi makanan sehat.
b. pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat.
(15)
LAMPIRAN
da
2 Memberikan masukan dan solusi terhadap KK Dampingan
Mengajak KK Dampingan untuk melakukan program Bantu.
(1)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Setelah melakukan identifikasi dan menentukan skala masalah yang dihadapi, berikut jalan alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut.
3.1.1 Ekonomi
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Ibu Nengah Suniarti dan Anaknya I Made Suardika yaitu mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela-sela masa tanam, seperti mengolah ketela yang ia miliki menjadi jajanan yang memiliki harga jual yang lebih. Alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam upakara banten. Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Nengah Suniarti .
3.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan keluarga Ibu Nengah Suniarti dapat dijaga dengan mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat, dan juga makan –makanan yang layak dimakan. Selain itu, di pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat herbal.
3.1.3 Kebersihan Lingkungan
Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada baiknya ibu Nengah Suniarti rajin membersihkan lingkungannya yang cenderung tergenang air dan limbah air dapur. Genanagan yang dapat menyebabkan gangguang kesehatan fisik. Selain itu, kurangnya air bersih yang digunakan untuk minum dapat dilakukan dengan merebus air tersebut terlebih dahulu baru digunakan untuk minum.
(2)
No Tanggal Kegiatan Jumlah Jam 1 25/7/2016 Kunjungan ke Kantor Kepala Desa untuk mendapatkan data
RTM / Keluarga Pra-Sejahtera yang akan didampingi
2 jam
2 26/7/2016 Pembagian KK Dampingan masing – masing mahasiswa, diambil dari 5 Lingkungan yakni Lingkungan Baler Bale Agung, Lingkungan Kebon Sari, Lingkungan Anyar Sari, Lingkungan Pangkung Manggis, Lingkungan Pangkung Gayung.
2 jam
3 30/7/2016 Mengunjungi Kelian Lingkungan Kebon Sari sebagai Penunjuk untuk mendapatkan alamat KK Dampingan
1 jam
Mencari tempat tinggal keluarga kk dampingan di Lingkungan Kebon Sari
2 jam
4 31/7/2016 Kunjungan pertama kali ke KK Dampingan, melakukan pengenalan, sosialisasi program Pendampingan Keluarga
6 jam
5 2/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang mengenai kondisi keluarga
4 jam
6 4/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk
memberikan tambahan raskin yang diberikan oleh desa dan sembako
2 jam
7 5/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk membantu memberikan air bersih ( air minum)
3 jam
6 6/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang mengenai riwayat pendidikan dan pekerjaan
4 jam
7 7/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, membahas potensi yang dapat dikembangkan di Banjar Kebon Sari.
6 jam
11 8/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang tentang pepeson adat di Banjar Kebon Sari.
6 jam
12 10/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang tentang ladang yang terdapat di Banjar Kebon Sari
6 jam
13 11/8/2016 Bertemu dengan Ibu Nengah Suniarti, bersama Bapak I Made Suardika Untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
5 jam
(3)
mengenai kesehatan
15 13/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi tentang solusi untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi
6 jam
16 17/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk bertemu dengan putra Keduanya I Made Suardika.
5 jam
17 18/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk memberikan pakaian bersih
4 jam
18 19/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi tentang usulan solusi untuk masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan
6 jam
19 21/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berdiskusi mengenai langkah alternatif yang diambil untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada, dengan menyesuaikan dengan kondisi keluarga
5 jam
20 22/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti, berbincang dan mengambil dokumentasi kegiatan
6 jam
21 23/8/2016 Kunjungan ke kediaman Ibu Nengah Suniarti untuk berpamitan
4 jam
(4)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal ditandai dengan penyerahan air bersih (air minum) dan sembako ke KK dampingan.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Ibu Nengah Suniarti yang terletak di Lingkungan Banjar Kebon Sari, Kelurahan Baler Bale Agung.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa). Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak Ibu Nengah Suniarti, namun juga langsung membantu beliau dalam aktivitas sehari – hari.
4.4 Hasil
Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini membantu untuk mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan hasil yang diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun sikap dan mental mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu melihat permasalahan dan menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk menjadi innovator dan motivator bagi masyarakat desa. 4.5 Kendala
Selama pelaksanaan program ini, tidak ada kendala yang berarti hanya, terkendala pada waktu disaat mengadakan pelatihan program yang akan diberikan kepada KK dampingan pada rumah Ibu Nengah Suniarti.
(5)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Melihat kondisi keluarga Ibu Nengah Suniarti, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, pola berpikir dan soft skill sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam mencari nafkah untuk penghidupan keluarga. Dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, memperkecil kemungkinan bagi seseorang untuk mendapat pekerjaan yang layak.
Kemudian dari segi kesehatan, dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik, rentan terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan tubuh yang sehat, tentu memudahkan dalam melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Hal yang sama berlaku bagi lingkungan tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam menjaga vitalitas dan kondisi kesehatan.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Keluarga Bapak Ibu Nengah Suniarti di bidang ekonomi antara lain :
a. mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela – sela berburuh dan Membuat porosan canang, seperti mengolah ketela menjadi jajanan. b. alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam
upakara banten.
Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Nengah Suniarti di rumah.
Di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan, rekomendasi yang ditawarkan antara lain :
a. mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat khususnya berburuh karena melihat kondisi I Made Suardika yang kurang mengkonsumsi makanan sehat.
b. pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat.
(6)
LAMPIRAN
da
2 Memberikan masukan dan solusi terhadap KK Dampingan
Mengajak KK Dampingan untuk melakukan program Bantu.