PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK KELAS IV MIM NGWARU PLOSOREJO MATESIH ) TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
( PTK KELAS IV MIM NGWARU PLOSOREJO MATESIH )
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun Oleh :

WARSITI
NIM : A510070484

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SURAKARTA 2010

1


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pelajaran matematika di SD / MI termasuk kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan tehnologi. Berdasarkan pengelompokan mata pelajaran
tersebut, tujuan diajarkannya pelajaran matematika di SD adalah untuk
mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan analisisa peserta didik.
(KTSP – SD/ MI : 2006 : 17). Berdasarkan tujuan diajarkannya pelajaran
matematika di sekolah dasar tersebut,pemahaman dan penguasaa materi
pelajaran di sekolah dasar sangatlah penting karena pemahaman materi akan
mendasari pengetahuan belajar siswa pada jenjang sekolah yang lebih
tinggi.Namun pada kenyataanya nilai mata pelajaran matematika di tingkat
SD/MI masih memperoleh hasil yang sangat rendah,hal ini menjadi masalah
yang sangat mendasar bagi pelaksana pendidikan,baik dari guru,kepala sekolah,
bahkan bagi pemerintah yang sekaligus sebagai penyandang dana pendidikan
nasional.Hal itu terbukti dengan rendahnya nilai matemetika siswa pada
ulangan harian,semesteran bahkan nilai pada saat UAS-BN. Banyak siswa yang
memperoleh nilai di bawah setandar yang telah di tetapkan sebelumya.
Menghadapi hal tersebut


pemerintah berupaya untuk memecahkan

masalah tersebut dengan jalan meningkatkan sumber daya guru dari deploma
dua menjadi setatra satu(S1),memperbaiki kurikulum,menerbitkan buku-buku
dan alat peraga yang

relevan guna meningkatkan hasil prestasi belajar

siswa.Tetapi hasilnyapun belum seperti yang diharapkan.

1

2

Masalah tersebut diatas nampak juga dalam proses pembelajaran
matematika di SD khususnya di MIM Ngwaru pembelajaran matematika pada
kompetensi dasar menyederhanakan berbagai bentuk pecahan masih mengalami
kesulitan ketika berupaya untuk menanamkan konsep matematika pada siswa.
Hal ini dipengaruhi ketika guru dalam mengajar masih menggunakan metode

konvesional yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru sedangkan siswa
pasif. Selain itu faktor kesulitan yang datang dari siswa adalah banyaknya
anggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit, tidak
menarik dan membosankan. Kondisi ini didukung munculnya rasa takut untuk
mempelajari matematika. Akibatnya dalam proses pebelajaran peran aktif,
perhatian dan motivasi belajar rendah. Hal ini berpengaruh langsung pada
prestasi yang dicapai oleh siswa rendah.
Sebagai contoh nilai ulangan yang diperoleh siswa kelas IV MIM
Ngwaru ketika mengikuti ulangan, dari 18 siswa yang mendapat nilai diatas
KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum ) berjumlah 7 orang (39 %), dan 11
orang siswa (61 %) mendapat nilai dibawah KKM.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika
merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini didukung oleh pendapat beberapa siswa
antara lain :
” Pelajaran matematika sulit, Bu..!” ( Andi Melan siswa kelas IV ).
” Saya tidak dapat mengerjakan soal, Bu..!” ( Fahri Husaini, kelas IV ).
” Saya pusing Bu..! Ketika mengikuti pelajaran matematika ” (Riska, kelas
IV).

3


Penulis sebagai guru kelas IV sering menyimpulkan dengan
menganggap siswa sudah jelas dan mengerti mengenai materi yang diajarkan,
tetapi sering tertipu dengan hasil yang dicapai oleh siswa rendah. Kesulitan
penguasaan materi matematika tersebut mengisyaratkan adanya suatu masalah
yang perlu dicari pemecahannya. MIM Ngwaru merupakan sekolah yang masih
ketinggalan dibandingkan dengan SD/ MI di kecamatan lain. Lingkungan
masyarakat baik secara geografis maupun ekonomi kurang mendukung. Dengan
kondisi yang demikian kualitas pembelajaran menjadi tuntutan utama.
Dari beberapa masalah yang berkaitan dengan pendidikan, yang paling
menonjol dan sangat mendesak untuk dibicarakan secara serius adalah masalah
metode pembelajaran. Kita perlu mengganti pembelajaran yang berpusat pada
guru dengan menggunakan pembelajaran yang modern. Untuk itu perlu adanya
pembelajaran yang inovatif. Salah satunya adalah model pembelajaran
matematika realistik.
Salah satu ciri pembelajaran matematika realistik adalah menggunakan
media yang riil sebagai suatu sarana belajar matematika pada level abstrak yang
berbeda. Melalui obyek nyata kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan
semua indra siswa. Oleh karena itu peran media pembelajaran pada PMR
sangat menunjang bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Pada PMR ini media

riil digunakan sebagai alat perantara dari guru (pemberi pesan) dan siswa
(penerima pesan). Media yang bermodel konkrit seringkali menjadi lebih
mudah dipahami.

4

Penggunaan pendekatan pembelajaran matematika realistik mempunyai
pengaruh terhadap siswa untuk menumbuhkan pengetahuan mereka dalam
memahami konsep dan memberikan peluang yang seluas-luasnya untuk saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain, sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, pendekatan ini diharapkan dapat
mencapai pembelajaran tarap tuntas atau belajar tuntas. Hal itu secara implisit
merupakan proses perbaikan pembelajaran. Pada saat siswa belum mencapai
belajar tuntas, maka diperlukanm upaya pembelajaran perbaikan. Perbaikan
pembelajaran ini merupakan sebuah upaya mengulangi kembali pembelajaran
dengan menerapkan sistem pembelajaran yang tepat.
Dengan pembelajaran matematika realistik mampu menumbuhkan
motivasi dan kreatifitas belajar siswa. Siswa mampu memunculkan ide atau
gagasan dalam menyelesaikan persoalan matematika. Ketika menggunakan
media riil menuju hal-hal yang bersifat abstrak. Sehingga siswa mulai dapat

memahami dan menemukan konsep-konsep matematika.
Berdasarkan dari uraian diatas sebagai upaya jalan keluar yang
ditawarkan

adalah

strategi

pembelajaran

yang

berupa

pendekatan

pembelajaranmatematika realistik pada siswa kelas IV MIM Ngrawu tahun
pelajaran 2009/ 2010. Upaya ini diharapkan mampu memberikan manfaat
yang berupa perbaikan kualitas proses pembelajaran matematika di MIM
Ngwaru.


5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah pada penyusunan penelitian ini,
maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
”Apakah melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat
meningkatkan pemahaman konsep pecahan bagi siswa dikelas IV MIM
Ngwaru Plosorejo Kecamatan Matesih Tahun Pelajaran 2009/2010 ? ”

C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat di tetapkan tujuan
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman
konsep pecahan pada siswa kelas IV MIM Ngwaru Plosorejo Kecamatan
Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun pelajaran 2009/ 2010.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik
secara teoritis dan secara praktis bagi siswa, guru dan sekolah. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
a. menambah wawasan dalam penerapan konsep perbaikan pembelajaran
b. memberikan wacana kepada guru terhadap penerapan metode yang
relevan dengan materi pembelajaran di sekolah.
c. Dapat memberikan arahan kepada guru dalam pembelajaran
matematika, sehingga terwujud pembelajaran yang menekankan pada
keaktifan siswa.

6

2. Manfaat Praktis
a. membantu guru sekolah dasar dalam menyampaikan materi dan
penanaman konsep matematika yang sesuai dengan kondisi siswa.
b. Membuat siswa lebih senang dalam proses pembelajaran dan
membantu menyerap konsep matematika
c. Meningkatkan minat siswa dalam belajar melalui metode PMR
d. Dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan dan peningkatan
kualitas pembelajaran pada pelayanan pendidikan kepada siswa.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IVB SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 8 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KEBAGUSAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINARMULYA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 62

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI TELUK BETUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 16 40

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 TANJUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 50

PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Alkusaeri

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS IV SD 2 GRIBIG TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD 2 JEPANG MEJOBO KUDUS

2 3 21

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI LOGARITMA MELALUI PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X TKJ1 SMK NEGERI 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11