UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN BALOK DI PAUD TERPADU PERWARI TRISULA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN BALOK DI PAUD TERPADU PERWARI

TRISULA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

Aldita Suryati Nasution

1101113001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala kuasa dan limpahan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Balok di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan Tahun Ajaran 2014/2015” ini seperti yang diharapkan. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Peneliti telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun peneliti menyadari masih banyak kelemahan dari isi, penulisan dan tata bahasa. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dan membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2014 Peneliti

Aldita Suryati Nasution Nim 1101113001


(5)

iii

Ucapan Terima Kasih

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada sejumlah pihak yang telah membantu dalam proses pendidikan dan penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor UNIMED. 2. Bapak Drs. Nasrun,M.S selaku Dekan FIP UNIMED. 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi,M.S selaku Pembantu Dekan I 4. Bapak Drs. Aman Simare-Mare,M.S selaku Pembantu Dekan II 5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku Pembantu Dekan III

6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana,M.Pd selaku ketua Jurusan PLS sekaligus dosen penyelaras yang telah memberikan saran dan bimbingan pada peneliti.

7. Ibu Dra. Hj. Nasriah,M.Pd selaku ketua prodi PAUD, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Sariana Marbun,M.Pd selaku selaku dosen penyelaras dan dosen pembimbing akademik yag telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti.

9. Ibu Kamtini,S.Pd,M.Pd selaku dosen penyelaras, yang telah memberikan saran dan bimbingan pada peneliti.


(6)

iv

10. Teristimewa kepada keluarga yaitu Ayahanda H.Hotman Nasution dan Ibunda Hj.Erdiana Pulungan beserta para adik-adik, yaitu, Muhammad Faisal Nasution, Batara Riswandana Nasution, Fikri fadil Nasution, karena berkat kasih sayang, doa, bimbingan, dan semangat yang diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Ibu Dra. Rahmi Bachtar,M.Psi selaku Kepala Sekolah PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan serta ibu Wulan, Neng Puspita, Nazmi, Fitri, ayu, Farida, Wike selaku guru-guru PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian di TK tersebut.

12. Kepada kak Ika selaku bagian administrasi di Prodi PAUD yang telah membantu dan memberikan informasi kepada peneliti.

13. Bapak dan ibu staf pegawai jurusan PLS UNIMED yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman seperjuangan dan sahabat terbaik PG.PAUD 2010 terutama Wan Putri Hajrianti, Selviana Wulandari, Citra Aini.

15. Kepada sahabat terbaik yaitu kakak angkat di KSR PMI UNIT UNIMED dan teman-teman di Sekret KSR PMI UNIT UNIMED yang sudah banyak memberi dukungan dan motivasi kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

i

ABSTRAK

Aldita Suryati Nasution. Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan balok di PAUD Terpadu

Perwari Trisula Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Permasalahan pada penelitian ini adalah perkembangan kreativitas anak yang belum berkembang secara maksimal.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui permainan balok di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Setiap siklus dilakukan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek Penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B Bulan di PAUD Terpadu Perwari Trisula dengan jumlah 22 anak yang terdiri dari 13 anak perempuan, 9 anak laki-laki. Sedangkan objek penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui permainan balok di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi kreativitas anak dengan indikator yakni : kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi.

Hasil analisis pada siklus I menunjukkan sebanyak 2 orang anak (9,09%) tergolong sangat kreatif, 2 orang anak (9,09%) tergolong kreatif, 11 orang anak (50%) tergolong cukup kreatif dan 7 orang anak (31,82%) tergolong kurang kreatif.Hasil analisis pada siklus II menunjukkan terdapat sebanyak 15 orang anak (68,18%) dan yang tegolong kreatif sebanyak 7 orang anak (31,82%) dan sudah tidak ditemukan lagi anak yang cukup kreatif dan kurang kreatif pada siklus II ini.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak. Oleh karena itu, permainan balok dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kreativitas anak di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan. Serta diharapkan para pendidik dapat menerapkan permainan balok ini dalam upaya meningkatkan kreativitas anak.


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Kreativitas ... 11

2.1.1.1 Pengertian kreativitas ... 11

2.1.1.2 Ciri-ciri Kreativitas... 16

2.1.1.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan kreativitas Anak ... 21

2.1.2 Permainan Balok ... 25

2.1.2.1 Pengertian Permainan ... 25

2.1.2.2 Pengertian Permainan balok... 26

2.1.2.3 Manfaat Perminan Balok ... 29


(9)

vi

2.1.2.4 Langkah-langkah Permainan Balok Kelompok B ... 30

2.2 Kerangka Konseptual... 32

2.3 Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 35

3.3 Variabel Penelitian dan Operasional ... 35

3.3.1 Variabel Penelitian ... 35

3.3.2 Defenisi Operasional ... 36

3.4 Desain Penelitian ... 37

3.5 Prosedur Penelitian ... 39

3.5.1 Siklus I ... 39

3.5.2 Siklus II ... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.7 Teknik Analisis Data ... 43

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Deskripsi Siklus I ... 47

4.1.2 Deskripsi Siklus II... 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Aktivitas Guru dan Anak Pada Setiap Langkah Permainan Balok ... 31

3.1 Kisi-kisi Observasi Kreativitas Anak... 42

3.2 Interpretasi data kreativitas ... 44

3.3 Jadwal Penelitian ... 46

4.1 Hasil Observasi Kreativitas Anak Pada Siklus I ... 51

4.2 Kreativitas Anak Selama Siklus I ... 52

4.3 Hasil Observasi Kreativitas Anak Pada Siklus II ... 58

4.4 kreativitas Anak Selama Siklus II ... 59

4.5 Peningkatan kreativitas anak ... 62


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Kreativitas Anak Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Lampiran 3 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 4 Daftar Nama Anak PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan Lampiran 5 Tabulasi Siklus I pertemuan 1

Lampiran 6 Tabulasi Siklus II pertemuan 2 Lampiran 7 Tabulasi Siklus II pertemuan 1 Lampiran 8 Tabulasi Siklus II pertemuan 2 Lampiran 9 Absensi Penelitian

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian

Surat Rekomendasi Penelitian Tindakan Kelas Surat Izin Penelitian


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Tabel

3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 38

4.1 Grafik Tingkat Kreativitas Anak Pada Siklus I ... 53

4.2 Grafik Tingkat Kreativitas Anak Pada Siklus II ... 60

4.3 Peningkatan Kreativitas Anak ... 63


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai bidang ilmu pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak awal kehidupannya oleh karena itu pendidikan perlu dimulai sejak usia dini.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Sehingga dengan adanya pemberian rangsangan pendidikan yang dilakukan melaui kegiatan pembelajaran akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak, dan nantinya anak dapat memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan memerlukan pendidik'an sebagai upaya pembentukan kepribadian seseorang dimasa yang akan


(14)

2

datang. “Usia ini sering disebut usia emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat menentukan untuk pengembangan kualitas manusia” Keith Osborn dkk (Mutiah,2010:2). Hal itu dikarenakan pada periode ini setiap aspek perkembangan seperti nilai agama dan moral, social-emosional, bahasa, kognitif dan fisik-motorik dan kreativitas yang ada dalam diri anak berkembang dengan pesat.

Hal itu sesuai dengan proses pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini yang harus mencakup dan memperhatikan 5 aspek perkembangan pada anak usia dini. Ke 5 aspek perkembangan itu adalah aspek nilai agama dan moral, social-emosional, bahasa, kognitif dan fisik-motorik. Termasuk juga kreativitas yang harus dikembangkan dan diperhatikan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran di PAUD.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas memiliki peranan penting dalam kehidupan anak, karena melalui kreativitas anak dapat berkreasi sesuai bakat dan kemampuannya dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas anak harus diberikan stimulasi dari mulai usia dini, sehingga anak akan terasa untuk berfikir kreatif, karena dengan kreativitas lah memungkinkan manusia menjadi berkualitas dan survive dalam hidupnya. Setiap anak telah memiliki potensi kreatif sejak lahir. Oleh sebab itu kreativitas perlu dikembangkan sejak anak usia dini karena hal ini nantinya akan sangat berpengaruh didalam kehidupannya.


(15)

3

Mulyasa (2012:102) menjelaskan bahwa “kreativitas perlu dikembangkan sejak anak usia dini karena mereka memiliki rasa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap sesuatu”. Hal itu dikarenakan anak usia dini masih dalam taraf pembentukan baik kemampuan otak maupun fisiknya. Sehingga sering kita temukan didalam kehidupan sehari-hari dimana anak usia dini sering memperhatikan, membicarakan dan menanyakan berbagai hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan, hal ini sangat bermanfaat bagi perkembangannya.

Hal tersebut didukung oleh UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , Wiyani (2013:13) yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan isi dari UU di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan nasional juga berperan serta dan memberikan dukungan dalam mengembangkan kreativitas (daya cipta) yang hendaknya dimulai pada anak usia dini. Oleh sebab itu kreativitas perlu dikembangkan dan ditingkatkan sejak anak usia dini.

Namun didalam menumbuh kembangkan kreativitas pada diri anak tidak dapat dilakukan secara serta merta, perlu adanya strategi. Salah satu strategi ataupun langkah untuk mendorong munculnya kreativitas pada anak adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang kreatif. Lingkungan belajar kreatif seperti


(16)

4

menyediakan alat permainan untuk anak bermain, menyediakan ruangan yang luas, bersih, aman, nyaman dan cukup pencahayaan sehingga anak dapat bebas untuk mengasah kreativitasnya dalam bermain sehingga akan mendorong anak menjadi pribadi kreatif. Lingkungan belajar yang kreatif dapat diciptakan melalui lingkungan pendidikan. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik akan mampu mengembangkan segenap potensi kreatif yang dimiliki anak.

Didalam program pendidikan anak usia dini guru bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menjadi kreatif sehingga anak tidak merasa terbebani dalam mengembangkan kreativitasnya. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif adalah dengan melakukan kegiatan bermain.

Pada usia 5-6 tahun salah satu bentuk kreativitas yang menonjol dapat dilihat pada saat anak bermain. Dalam bermain kreatif ini anak usia 5-6 tahun akan terlihat kreativitasnya lewat senang bertanya beresploratif, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, imajinatif, percaya diri, terbuka, mencoba sesuatu yang baru, suka bereksperimen. Oleh karena itu, guru harus memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain melalui media pembelajaran seperti alat permainan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak usia 5-6 tahun yaitu kelompok B Bulan di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan menunjukkan dari 22 orang anak sekitar 70% anak masih kurang kreativitasnya, sedangkan 30% anak kreativitasnya sudah mulai berkembang dengan baik, kurangnya kreativitas anak


(17)

5

terlihat dari masih banyak anak yang cepat sekali bosan didalam mengikuti pembelajaran, anak cepat menyerah ketika mengerjakan tugas, cepat putus asa ketika tidak mampu mengerjakan tugas, dan bahkan menangis apabila tidak mampu mengerjakan tugasnya, lebih suka meniru hasil karya temannya itu sering terlihat didalam kegiatan menggambar dan mewarnai, hampir semua hasil karya anak sama, kurangnya imajinasi anak, dan anak lebih suka diam dari pada bertanya tentang hal yang tidak diketahuinya.

Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Mulyasa (2012:102) bahwa : Anak usia 5-6 tahun, yang kreatif dalam perilaku sehari-harinya mencerminkan ciri-ciri yaitu, senang menjelajahi lingkungan, senang melakukan eksperimen, senang mengajukan pertanyaan, senantiasa ingin mendapatkan pengalaman baru, memiliki sifat spontan dan cenderung menyatakan pikiran dan perasaan sebagaimana adanya tanpa adanya hambatan, jarang menunjukkan rasa bosan, selalu ingin melakukan sesuatu, memiliki daya imajinasi yang tinggi.

Berdasarkan dari hasil temuan peneliti di lapangan, peneliti melihat bahwa penyebab masih kurangnya kreativitas yang dimiliki oleh anak didik ini disebakan karena guru kurang mengeksplorasi dan mengembangkan bakat anak melalui media pembelajaran seperti alat permainan. Hal ini disebabkan kurangnya alat permainan yang ada di PAUD sehingga guru kurang menggunakan alat permainan didalam proses pembelajaran. Guru seharusnya memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alat permainan atau media dalam mengembangkan kreativitasnya, banyak cara untuk mengembangkan kreativitas anak salah satunya adalah dengan memfasilitasi anak alat permainan untuk anak bermain. Tetapi guru kurang dalam


(18)

6

memberikan rangsangan kepada anak untuk mengembangkan kreativitasnya dengan alat permainan seperti permainan balok.

Anak yang cepat sekali bosan didalam mengikuti pembelajaran menulis hal itu dikarenakan pembelajaran yang dilakukan di PAUD Terpadu Perwari Trisula ini lebih menekankan pada segi akademik, seperti membaca, menulis dan berhitung (calistung). Hal itu dilakukan karena tingginya tuntutan orang tua bahwa ketika tamat dari PAUD anaknya harus bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sehingga guru lebih menekankan pembelajaran dari segi akademik anak saja yaitu membaca, menulis, dan berhitung.

Seharusnya didalam pembelajaran PAUD guru harus menggunakan media seperti alat permainan yang dapat mengembangkan kreativitas anak pada saat belajar. Karena alat permainan merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengembangkan bahkan meningkatkan kreativitas anak, meningkatkan motivasi anak untuk bermain seraya belajar, dan dapat mengurangi rasa bosan dan jenuh pada saat belajar. Sehingga kreativitas anak dapat berkembang dan meningkat dengan baik.

Sebenarnya sangat banyak jenis alat permainan ataupun media yang dapat digunakan untuk bermain dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kreativitas anak diantaranya alat permainan lego, puzzle, plastisin kartu bergambar. Namun salah satu alat permainan yang dapat mengembangkan sekaligus meningkatkan kreativitas anak ialah alat permainan atau pun media balok.


(19)

7

Media balok merupakan alat permainan yang terdiri dari berbagai bentuk, ada yang terbuat dari kayu maupun plastik. Ada yang berbentuk segitiga, segi empat, lingkaran, setengah lingkaran, dan lain-lain, dengan berbagai warna yang menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Permainan ini mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat meningkatkan keterampilan perkembangan koordinasi mata dan tangan, melatih keterampilan motorik halus, melatih anak dalam memecahkan masalah, permainan yang memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, sehingga hal baru dapat tercipta sehingga dapat meningkatkan kreativitas anak.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masnipal (2013:230) yaitu :

Tentang model pengembangan kreativitas melalui permainan konstruktif dalam pendidikan anak usia dini. Dengan melibatkan 135 anak taman kanak-kanak usia 5-6 tahun (kelompok B). Penelitian yang menggunakan permainan konstruktif menggunakan balok membangun (Building block) … … … bahwa model pengembangan kreativitas yang di rancang secara khusus mampu meningkatkan kreativitas anak usia dini dalam seluruh aspek, yaitu kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility),keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration).

Oleh karena itu, bagi seorang guru merancang dan merencanakan pembelajaran sangat penting dilakukan agar mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan peserta didiknya termasuk kreativitas. Dengan melihat pentingnya merancang atau merencanakan penggunaan media atau alat permainan balok dalam kegiatan pembelajaran, serta melihat perkembangan kreativitas anak yang masih


(20)

8

lemah, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan yang judul “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Balok di PAUD Perwari Trisula Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kurangnya kreativitas anak dalam kegiatan pembelajaran hal itu terlihat dari masih banyak anak yang cepat sekali bosan didalam mengikuti pembelajaran, anak cepat menyerah ketika mengerjakan tugas, cepat putus asa ketika tidak mampu mengerjakan tugas, lebih suka meniru hasil karya temannya itu sering terlihat di dalam kegiatan menggambar dan mewarnai, hampir semua hasil karya anak sama, kurangnya imajinasi anak, serta anak lebih suka diam dari pada bertanya tentang hal yang tidak diketahuinya.

2. Guru kurang mengeksplorasi dan mengembangkan bakat anak melalui media pembelajaran seperti alat permainan. Hal ini disebabkan kurangnya alat permainan yang ada di PAUD sehingga guru kurang menggunakan alat permainan didalam proses pembelajaran.

3. Anak yang cepat sekali bosan didalam mengikuti pembelajaran menulis hal itu dikarenakan pembelajaran yang dilakukan di PAUD Terpadu Perwari Trisula ini lebih menekankan pada segi akademik, seperti membaca, menulis dan berhitung


(21)

9

(calistung). Hal itu dilakukan karena tingginya tuntutan orang tua bahwa ketika tamat dari PAUD anaknya harus bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung).

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti akan membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Meningkatan kreativitas anak melalui permainan balok pada usia 5-6 tahun PAUD Terpadu Perwari Trisula tahun ajaran 2013/2014.

1.4Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah melalui permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu Perwari Trisula tahun ajaran 2013/2014 ?”.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui permainan balok di PAUD Terpadu Perwari Trisula Tahun ajaran 2013/2014.

1.6Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaaat sebagi berikut.


(22)

10

Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan serta pentingnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan perencanaan matang, kelengkapan alat dan media pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana belajar dan dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan proses belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anak : Memberi kesempatan kepada anak untuk belajar sambil bermain dengan penggunaan permainan balok sehingga kreativitas anak dapat meningkat.

b. Bagi guru : Memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan kreativitas anak didik dengan menggunakan media pembelajaran/alat permainan, dan mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya, serta mengatasi pembelajaran di taman kanak-kanak.

c. Bagi sekolah : Hasil penelitian diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan. Dan sebagai bahan masukan bagi bagi kepala sekolah dalam memfasilitasi anak didiknya di sekolah tersebut. d. Bagi peneliti selanjutnya : Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengadakan penelitian yang sejenis meskipun tempat, waktu dan objek berbeda.


(23)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Melalui kegiatan permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan tahun ajaran 2013/2014.

b. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya kegiatan permainan balok yaitu sebanyak 2 orang anak (9,09%) tergolong sangat kreatif, 2 orang anak (9,09%) tergolong kreatif, 11 orang anak (50%) tergolong cukup kreatif.Pada siklus I ini tingkat kreativitas anak cenderung cukup kreatif. Hal ini menunjukkan kegiatan permainan balok yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kreativitas anak, namun masih kurang optimal karena masih terdapat 7 orang anak (31,82%) tergolong kurang kreatif. Sehingga perlu dilakukan tindakan yang lebih baik di siklus II.

c. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan kegiatan permainan balok. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II menunjukkan adanya perubahan peningkatan kreativitas anak dibandingkan pada siklus I, yaitu banyaknya anak yang tergolong sangat kreatif meningkat menjadi 15 orang anak (68,18%). Selanjutnya yang tegolong kedalam kategori kreatif meningkat dari 2 orang anak (9,09%) menjadi 7 orang anak (31,82%). Pada siklus II ini sudah tidak


(24)

67

ditemukan lagi anak yang tergolong cukup kreatif dan kurang kreatif. Pada siklus II ini anak cenderung tergolong sangat kreatif.

1.2 Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

a. Bagi anak diharapkan agar melalui kegiatan permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak.

b. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan kegiatan permainan balok untuk meningkatkan kreativitas pada anak.

c. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk memberikan perhatian terhadap peningkatan kreativitas anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyediaan sumber belajar, alat bahan, media, yang dapat meningkatkan kreativitas anak.

d. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agardapat melakukan penelitian yang lebih baik agar diperoleh data yangsignifikan.

e. Bagi peneliti, diharapkan untuk menerapkan kegiatan permainan balok dalam kegiatan permbelajaran di PAUD Terpadu Perwari Trisula medan.


(25)

68

Daftar Pustaka

Andrianto,Tuhana Taufik.2013.Cara Cerdas Melejitkan IQ Kreatif Anak. Jogyakarta : Kata Hati.

Ahmadi, A & Sholeh, M. 2005.Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka. Dewi, Rosmala.2010.Propesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Medan : Pasca Sarjana UNIMED.

Echols, J M & Shadily H. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia Fajarwati,Elly.2009. Hubungan AntaraBermain Balok dan Kreativitas

Anak.Skripsi. Semarang : Fakultas Psikologi. Univeritas Katolik Soegijapranata.

Mahnifra.2013.Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui

Permainan Balok Di PAUD Daharnas Lestari Tahun Ajaran 2012-2013. Skripsi. Medan : FIP.Universitas Negeri Medan.

Masnipal.2013.Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Mulyasa.2012.Manajemen PAUD. Bandung : Rosda Karya.

Munandar, Utami.2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Murniati, Endyah.2012. Pendidikan & Bimbingan Anak Kreatif. Jogyakarta : Pustaka Insan Madani.

Mutiah, Diana.2010. Psikologi Bermain Anaka Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Nielsen, Dianne Miller.2008. Mengelola Kelas untuk Guru TK Edisi ke Dua. Jakarta : Indeks

Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian untuk TK. Jogyakarta : Diva Press.

Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas


(26)

69

Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Prenada Media Group. Saleh, Samsubar.2004.Statistik Deskriptip.Yogyakarta :UPP AMP YKPN. Sudjana.2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Suratno.2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas Susanto, Ahmad.2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta : Prenada Media Group.

Wiyani, Novan Ardy.2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Wiyono, T & Nursyahid, O B. 2013. Rahasia Mendidik Anak Cerdas. Jogyakarta : Tugu Publisher.

Yulianty, Rani.2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta : Laskar Aksara.


(27)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

DATA PRIBADI

a.

Nama

: Aldita Suryati Nasution

b.

Nim

: 1101113001

c.

Tempat Tanggal lahir

: Medan, 29 April 1991

d.

Jenis Kelamin

: Perempuan

e.

Agama

: Islam

f.

Alamat

: Jln. Karya Jaya Gg. Karya Muda No.35

II.

NAMA ORANG TUA

a.

Nama Ayah

: H.Hotman Nasution

b.

Nama Ibu

: Hj.Erdiana Pulungan

c.

Anak Ke

: 1 (satu) dari 4 (empat) bersaudara

III.

Riwayat Pendidikan

a.

Tahun 1998-2004

: SD Negeri 067952

b.

Tahun 2004-2007

: MTs. Muallimin UNIVA MEDAN

c.

Tahun 2007-2010

: MAN 3 MEDAN


(1)

10

Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan serta pentingnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan perencanaan matang, kelengkapan alat dan media pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana belajar dan dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan proses belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anak : Memberi kesempatan kepada anak untuk belajar sambil bermain dengan penggunaan permainan balok sehingga kreativitas anak dapat meningkat.

b. Bagi guru : Memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan kreativitas anak didik dengan menggunakan media pembelajaran/alat permainan, dan mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya, serta mengatasi pembelajaran di taman kanak-kanak.

c. Bagi sekolah : Hasil penelitian diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan. Dan sebagai bahan masukan bagi bagi kepala sekolah dalam memfasilitasi anak didiknya di sekolah tersebut. d. Bagi peneliti selanjutnya : Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengadakan penelitian yang sejenis meskipun tempat, waktu dan objek berbeda.


(2)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Melalui kegiatan permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Terpadu Perwari Trisula Medan tahun ajaran 2013/2014.

b. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya kegiatan permainan balok yaitu sebanyak 2 orang anak (9,09%) tergolong sangat kreatif, 2 orang anak (9,09%) tergolong kreatif, 11 orang anak (50%) tergolong cukup kreatif.Pada siklus I ini tingkat kreativitas anak cenderung cukup kreatif. Hal ini menunjukkan kegiatan permainan balok yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kreativitas anak, namun masih kurang optimal karena masih terdapat 7 orang anak (31,82%) tergolong kurang kreatif. Sehingga perlu dilakukan tindakan yang lebih baik di siklus II.

c. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan kegiatan permainan balok. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II menunjukkan adanya perubahan peningkatan kreativitas anak dibandingkan pada siklus I, yaitu banyaknya anak yang tergolong sangat kreatif meningkat menjadi 15 orang anak (68,18%). Selanjutnya yang tegolong kedalam kategori kreatif meningkat dari 2 orang anak (9,09%) menjadi 7 orang anak (31,82%). Pada siklus II ini sudah tidak


(3)

67

ditemukan lagi anak yang tergolong cukup kreatif dan kurang kreatif. Pada siklus II ini anak cenderung tergolong sangat kreatif.

1.2 Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

a. Bagi anak diharapkan agar melalui kegiatan permainan balok dapat meningkatkan kreativitas anak.

b. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan kegiatan permainan balok untuk meningkatkan kreativitas pada anak.

c. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk memberikan perhatian terhadap peningkatan kreativitas anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyediaan sumber belajar, alat bahan, media, yang dapat meningkatkan kreativitas anak.

d. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agardapat melakukan penelitian yang lebih baik agar diperoleh data yangsignifikan.

e. Bagi peneliti, diharapkan untuk menerapkan kegiatan permainan balok dalam kegiatan permbelajaran di PAUD Terpadu Perwari Trisula medan.


(4)

68

Daftar Pustaka

Andrianto,Tuhana Taufik.2013.Cara Cerdas Melejitkan IQ Kreatif Anak. Jogyakarta : Kata Hati.

Ahmadi, A & Sholeh, M. 2005.Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka.

Dewi, Rosmala.2010.Propesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.

Echols, J M & Shadily H. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia

Fajarwati,Elly.2009. Hubungan AntaraBermain Balok dan Kreativitas Anak.Skripsi. Semarang : Fakultas Psikologi. Univeritas Katolik Soegijapranata.

Mahnifra.2013.Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui

Permainan Balok Di PAUD Daharnas Lestari Tahun Ajaran 2012-2013.

Skripsi. Medan : FIP.Universitas Negeri Medan.

Masnipal.2013.Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Mulyasa.2012.Manajemen PAUD. Bandung : Rosda Karya.

Munandar, Utami.2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Murniati, Endyah.2012. Pendidikan & Bimbingan Anak Kreatif. Jogyakarta : Pustaka Insan Madani.

Mutiah, Diana.2010. Psikologi Bermain Anaka Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Nielsen, Dianne Miller.2008. Mengelola Kelas untuk Guru TK Edisi ke Dua. Jakarta : Indeks

Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian untuk TK. Jogyakarta : Diva Press.

Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas


(5)

69

Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Prenada Media Group.

Saleh, Samsubar.2004.Statistik Deskriptip.Yogyakarta :UPP AMP YKPN. Sudjana.2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Suratno.2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Susanto, Ahmad.2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Prenada Media Group.

Wiyani, Novan Ardy.2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Wiyono, T & Nursyahid, O B. 2013. Rahasia Mendidik Anak Cerdas. Jogyakarta : Tugu Publisher.

Yulianty, Rani.2010. Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta : Laskar Aksara.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

DATA PRIBADI

a.

Nama

: Aldita Suryati Nasution

b.

Nim

: 1101113001

c.

Tempat Tanggal lahir

: Medan, 29 April 1991

d.

Jenis Kelamin

: Perempuan

e.

Agama

: Islam

f.

Alamat

: Jln. Karya Jaya Gg. Karya Muda No.35

II.

NAMA ORANG TUA

a.

Nama Ayah

: H.Hotman Nasution

b.

Nama Ibu

: Hj.Erdiana Pulungan

c.

Anak Ke

: 1 (satu) dari 4 (empat) bersaudara

III.

Riwayat Pendidikan

a.

Tahun 1998-2004

: SD Negeri 067952

b.

Tahun 2004-2007

: MTs. Muallimin UNIVA MEDAN

c.

Tahun 2007-2010

: MAN 3 MEDAN