KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT Kompetensi Guru Pendidikan Fiqih Dalam Memotivasi Siswa Untuk Meningkatkan Amalan Ibadah Shalat Fardhu (Studi Empiris Di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pe

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI
SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT
FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
Ratna Irawan
NIM: G 000090165
NIRM : 09/X/02.2.1/1847

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Sekripsi/Tugas Akhir :

Nama

: Drs. Bambang Raharjo, M.Ag

Sebagai

: Pembimbing I

NIK

:

Nama

: Dr. Imron Rosyadi, M.Ag

Sebagai

: Pembimbing II


NIK

:

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa :
Nama

: Ratna Irawan

NIM

: G000090165

Program Studi : Tarbiyah
Judul Skripsi : KOMPETENSI GURU
MEMOTIVASI

SISWA


PENDIDIKAN
UNTUK

FIQIH

DALAM

MENINGKATKAN

AMALAN IBADAH SHALAT FARDHU (STUDI EMPIRIS
DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2014 / 2015)
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 27 Oktober 2015
Pembimbing I,

Drs. Zaenal Abidin, M.Pd.

Pembimbing II,


Drs. Mohammad Yusron, M.Ag

ABSTRAK
KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN FIQIH DALAM MEMOTIVASI
SISWA UNTUK MENINGKATKAN AMALAN IBADAH SHALAT
FARDHU (STUDI EMPIRIS DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015)
Ratna Irawan, G 000090165, Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, 54 halaman.
Latar belakang penelitian ini adalah Kompetensi guru sangat berpengaruh
terhadap keberasilan pembelajaran, guru dituntut untuk berfikir kreatif untuk
selalu menciptakan metode pembelajaran yang efektif terutama dalam ibadah
shalat fardhu. Di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta guru dapat memantau anak
secara langsung pada saat shalat dzuhur, di luar sekolah guru tidak bisa secara
langsung memantau anak melaksanakan shalat fardhu. siswa membutuhkan
motivasi belajar agar mampu dan berhasil mencapai prestasi belajar yang
diharapkan serta peran guru dalam memotivasi siswa dituntut memenuhi
kompetensi. Yang menjadi permasalahan peneliti adalah bagaimana kompetensi
guru dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan amalan ibadah shalat fardu dan

upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru untuk meningkatkan amalan ibadah
shalat fardhu?
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan upaya-upaya
yang dilakukan oleh guru Pendidikan Fiqih dalam memotivasi siswa untuk
meningkatkan amalan ibadah shalat fardhu di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.
2) Untuk mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan guru Pendidikan Fiqih
dalam memotivasi siswa meningkatkan amalan ibadah shalat fardhu di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan
sedangkan sifat penelitian ini bersifat kualitatif, pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. teknik analisis yang dipakai
adalah analisis data interaktif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa guru di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta sudah mencakup semua kompetensi yang tercantum dalam UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Upaya yang dilakukan
guru Pendidikan Fiqih dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan amalan
ibadah shalat fardhu di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta sudah cukup baik. Di
dalam maupun di luar kelas, guru Pendidikan Fiqih juga memberikan pengarahan
kepada siswa-siswi yaitu memberikan teladan, pujian, hadiah, dorongan dan
membantu permasalahan siswa terutama dalam shalat fardhu. Dalam semua
ituberpengaruh terhadap ibadah shalat fardhu siswa.
Kata Kunci : Kompetensi guru, Motivasi dan Peningkatan Amalan Shalat Fardhu


jantungnya pendidikan yang harus

PENDAHULUAN
Dalam
tugasnya,
untuk

melaksanakan

seorang

guru

dituntut

berkompetensi

secara


personal, profesional, dan sosio-

diperhitungkan karena pada kegiatan
pembelajaran

pendidikan diintegrasikan.

itu

Guru menjadi ujung tombak

guru

kegiatan pengajaran disekolah yang

mampu

langsung berhadapan dengan peserta

mengintegrasikan penguasaan materi


didik. Tanpa adanya peran guru

dan metode, teori dan praktik, dalam

maka

interaksi

dengan

siswanya.

kegiatan belajar mengajar tidak bisa

Proses

pendidikan

khususnya


berjalan dengan semestinya. Seorang

hendaknya

Selain

transformasi

berbagai konsep, nilai serta materi

kultural secara terpadu dalam proses
pembelajaran.

inilah

juga

para


kegiatan

belajar

mengajar

pembelajaran sebagian besar guru

guru

lebih cenderung menanamkan materi

pemahaman-pemahaman yang dalam

pelajaran yang bertumpu pada satu

tentang

pengajaran.


aspek kognitif tingkat rendah seperti

bukanlah

kegiatan

mengingat,

melainkan suatu kegiatan dan tugas

menghafal

dan

seharusnya

menumpuk informasi. Rendahnya

yang

kualitas produk pendidikan tersebut

permasalahan1.

merupakan gambaran kualitas proses

Dengan

berat

dan

memiliki

Mengajar

yang

penuh

mudah

dengan

berkembangnya

penyelenggaraan sistem pendidikan

dunia yang mempengaruhi pergaulan

dimana terkait banyak unsur, namun

dan minat belajar anak kompetensi

proses belajar mengajar merupakan

1

Djamarah, Presentasi Belajar dan
Kopetensi Mengajar (Surabaya: Usaha
Nasional, 2008), hlm. 40.

guru sangat berpengaruh terhadap

Pendidikan Fiqih Dalam Memotivasi

keberasilan

guru

Siswa Untuk Meningkatkan Amalan

dituntut untuk berfikir kreatif untuk

Ibadah Shalat Fardhu (Studi Empiris

selalu

Di Sma Muhammadiyah 3 Surakarta

pembelajaran,

menciptakan

metode

pembelajaran yang efektif terutama

Tahun 2014 / 2015)”

dalam ibadah shalat fardhu. Guru di

Berdasarkan

dari

latar

sma muhammadiyah 3 surakarta

belakang tersebut

diatas

penulis

dapat

dapat merumuskan sebagai berikut:

memantau

anak

secara

langsung pada saat shalat dzuhur,

1. Bagaimana

diluar sekolah guru tidak bisa secara

pendidikan

fiqih

dalam

langsung

memotivasi

siswa

untuk

meningkatkan

amalan

ibadah

memantau

melaksanakan

shalat

anak
fardhu.

kompetensi

Mengingat pentingnya peningkatan

shalat

dalam kompetensi guru fiqih mata

Muhammadiyah 3 Surakarta?

pelajaran ibadah shalat fardu, maka

fardhu

2. Upaya-upaya

di

guru

apa

saja

SMA

yang

guru diharapkan dapat meningkatkan

dilakukan oleh guru pendidikan

kemampuan belajar siswa-siswinya

fiqih dalam memotivasi siswa

terhadap tujuan yang diharapkan.

untuk

Berdasarkan masalah diatas
makan

penulis

meningkatkan

amalan

ibadah shalat fardhu di SMA

tertarik

untuk

peneliatan

yang

Adapun tujuan nyata yang

hasilnya dituangkan dalam skripsi

ingin dicapai oleh peneliti dalam

mengadakan

yang

berjudul“Kompetensi

Guru

Muhammadiyah 3 Surakarta?

penelitian

ini

adalah

untuk

mendeskripsikan kompetensi guru

profesional,

pendidikan fiqih dalam memotivasi

kepribadian

siswa untuk meningkatkan amalan

sosial dan kegiatan yang dapat

ibadah

meningkatkan nilai-nilai ibadah

shalat

fardhu,

serta

kompetensi
dan

kompetensi

mendeskripsikan upaya-upaya guru

di

pendidikan

dalam

Surakarta

untuk

membimbing dan sudah terarah

fiqh

memotivasi

dalam
siswa

SMP

Muhammadiyah
sudah

sangat

meningkatkan amalan ibadah shalat

untuk

fardhu di SMA Muhammadiyah 3

berjama’ah,

Surakarta.

pengajian rutin guru, pengajian

Kajian Pustaka

dalam rangka memperingati hari

Untuk menghindari duplikasi

siswa

2

yaitu

shalat

tadarus

pagi,

besar Islam, pesantren kilat pada

karya ilmiah akan di kemukakan

bulan

beberapa

pengumpulan zakat fitrah2.

karya

ilmiah

sebagai

berikut:
1. Etik

ramadhan

dan

2. Deasy Wulandari menemukan
Setianingsih

menemukan

kompetensi

sosial

guru

PAI

kompetensi yang harus harus

sebagai

dimiliki oleh guru PAI dalam

lingkungan

melakukan

kegiatan

belajar

melalui berperan aktif membina

mengajar

harus

memiliki

sekbid 1 OSIS (Keimanan dan

beberapa

kompetensi

dakwah

sekolah

di

dilakukan

yang
Etik setyaningsih, “Kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi
Siswa dan Meningkatkan Nilai-nilai Ibadah
Studi Empiris di SMP Muhammadiyah 2
Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014”
(Surakarta: UMS, 2014), tidak diterbitkan.
2

hendak dicapai yaitu kompetensi
pedagogik,

pelaku

kompetensi

Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

pengetahuan

Maha Esa), membina Rohis, dan

meningkatkan motivasi belajar

sebagai nara sumber Binrois.

siswa

Serta pengembangan kompetensi

dilaksanakan

sosial guru PAI sebagai pelaku

berkesesuaian4.

dakwah

di

lingkungan

masyarakat

dilakukan

dan

teknik

yang
telah

4. Risa Noer Astuti menemukan

melalui

macam-macam indikator guru,

aktivitas sebagai ketua Badko

dengan rincian sebagai berikut :

TPQ Kecamatan Bulu, Penyuluh

Kompetensi

pedagogik,

Agama Kecamatan Bulu dan

kompetensi

profesional,

Sekbid Dakwah Takmir Masjid

kompetensi sosial, kompetensi

Al-Ikhlas Dukuh Pudung Sari

kepribadian5.

Desa

Malangan

Kecamatan

Bulu3.
3. M.

Dari beberapa hasil penelitian
diatas

Taufik

Hidayanto

dalam

terdapat

perbedaan

yang

dilakukan oleh:

kmenemukan

1. Penelitian Etik Setianingsih

kompetensi guru Bahasa Arab

dalam skripsi ini peneliti

dalam meningkatkan motivasi

menanyakan

skripsinya

belajar,

siswa

tentang

dikategorikan
M Taufik Hidayanto, “Kompetensi
Guru Bahasa Arab dalam Meningkatkan
motivasi belajar Siswa Kelas VIII di MTs
Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo
Tahun Ajaran 2009/2010” (Surakarta: UMS,
2012), tidak diterbitkan.
5
Risa Noer Astuti, “Kompetensi Guru
dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII
SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten
Sleman Yogyakarta” (Surakarta: UMS,
2012), tidak diterbitkan.
4

kepada baik, hal itu ditandai
bahwa guru telah mempunyai

Deasy Wulandari, ”Kompetensi Sosial
Guru PAI Sebagai Pelaku Dakwah Studi
Kasus di SMA Negeri 3 Sukoharjo”
(Surakarta: UMS, 2012), tidak diterbitkan.
3

tentang

kompetensi
guru

dan

motivasi

PAI

dalam

meningkatkan

nilai-nilai

lapangan, maka penulis mencoba
mengemukakan

2. Penelitian Deasy Wulandari

dengan

titik tekan pembahasan yang
berbeda

ibadah.

judul

“Kompetensi

Guru

Pendidikan

Fiqih

dalam

memotivsi

siswa

untuk

menanyakan kopetensi sosial

meningkatkan

amalan

guru PAI selain sebagai guru

shalat fardhu (Studi Empiris Di

juga sebagai pelaku dahwah.

SMA

dalam

sekipsi

ini

3. Penelitian Taufik Hidayanto

Muhammadiyah

METODE PENELITIAN

menanyakan kompetensi guru

Jenis

Arab

dalam

meningkatkan

motivasi

4. Penelitian Risa Noer Astusi
skripsinya

menanyakan
Guru

dalam

Kompetensi
pembelajaran

beberapa

penelitian

ini

lapangan

(field research), penelitian yang

kebenaran

hasil

yang

sebenarnya

secara spesifik apa yang sedang
terjadi.

Dalam

penelitian

kualitatif, karena masalah yang
dibawa

Bahasa Arab.
Dari

termasuk

penelitian

langsung terjun di lapangan atau

belajar bahasa Arab.

dalam

3

Surakarta Tahun 2014 / 2015”.

dalam skripsinya si peniliti

Bahasa

ibadah

oleh

peneliti

masih

bersifat sementara, dan bersifat

penelitian diatas ada kaitannya

holistik

(menyeluruh),

maka

dengan fenomena yang terjadi di

dalam penelitian kualitatif yang

dirumuskan

masih

bersifat

Analisis Data

sementara, dan akan berkembang
setelah

memasuki

lapangan6.

Untuk menganalisis data
yang

diperoleh,

penulis

Penelitian yang penulis gunakan

menggunakan

adalah jenis penelitian lapangan

deskriptif

dengan mengambil latar belakang

kualitatif, yaitu perolehan data

SMA

yang digambarkan dengan kata-

Muhammadiyah

3

pendekatan
yang

sifatnya

Surakarta. Hal ini dapat diartikan

kata

penelitian dengan terjun langsung

masing-masing kategori untuk

ke

memperoleh

tempat

penelitian

untuk

atau

kalimat

menurut

kesimpulan,

atau

mengamati keadaan dan terlibat

proses

langsung7. Adapun pendekatan

dengan menelaah seluruh data

dalam penelitian ini dengan cara

yang

pendekatan

kualitatif

secara

sumber, yaitu data wawancara,

prosedur

penelitan

yang

observasi, dan dokumentasi yang

deskriptif

telah dikumpulkan. Metode ini

berupa kata-kata atau lisan dari

digunakan untuk menganalisis

orang-orang dan perilaku yang

bagaimana kompetensi guru PAI

diamati8.

dalam memotivasi siswa dan

menghasilkan

data

analisis

tersedia

data

dari

dimulai

berbagai

meningkatkan nilai-nilai ibadah
6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 213.
7
Subagyo, Metodologi Penelitian dan
Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm.
109.
8
Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 1991), hlm. 3.

di

SMA

Muhammadiyah

3

Surakarta Tahun Pelajaran 2014 /
2015.

Teknik

yang

digunakan

penting sehingga lebih tajam
hasil pengamatannya9.

dalam penelitian ini adalah model
analisis Interaktif. Model analisis

2. Sajian Data

interaktif, mempunyai tiga buah

Sajian data merupakan

komponen pokok yaitu reduksi data,

suatu

sajian data, penarikan kesimpulan

informasi,

atau

bentuk narasi yang memungkin

verifikasi.

Aktivitasnya

rakitan

organisasi

deskripsi

dalam

dilakukan dalam bentuk interaktif

kansimpulan

dengan proses pengumpulan data

dilakukan. Pada tahap ini data

sebagai proses siklus.

yang

1. Reduksi Data

dikelompokkan dalam berbagai

Dalam reduksi data, data
yang

diperoleh

dari

telah

penelitian

dapat

direduksidan

pola dideskripsikan dalam bentuk

hasil

kata-katayang

berguna

untuk

observasi ditulis dalam bentuk

melihat gambaran keseluruhan

data

atau bagian tertentu10.

yang

lebih

sistematis,

dikumpulkan, dirangkum, dan
dipilih

hal-hal

yang

3. Penarikan Simpulan (Verifikasi)

pokok,

Pada

kegiatan

ini

kemudian dicari polanya. Jadi,

dilakukan pemantapan simpulan

data sebagai bahan data mentah

dari sajian data. Seluruh hasil

singkat disusun lebih sistematis,

analisis yang terdapat dalam

ditonjolkan pokok-pokok yang

reduksi data maupun penyajian
data diambil suatu simpulan.
9

A.M Sardiman, Interaksi, hlm. 49.

10

A.M Sardiman, Interaksi, hlm. 60.

Penarikan

simpulan

tentang

Untuk lebih jelasnya, proses

peningkatan

yang

terjadi

analisis interaktif dapat dilihat

dilaksanakan

secara

bertahap

pada berikut ini:

mulai dari simpulan sementara.

1

Pengumpulan Data

3

2

Reduksi Data

Sajian Data

4

Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Gambar 14. Analisis Interaktif
Muhammadiyah 3 Surakarta) maka
dapat diambil kesimpulan:

Kesimpulan
Berdasarkan
diperoleh

hasil

peneliti

yang
tentang

1. Kompetensi yang dimiliki oleh
guru

Fiqih

di

SMA

kompetensi guru pendidikan Fiqih

Muhammadiyah

dalam

untuk

dalam

melakukan

kegiatan

meningkatkan amalan ibadah shalat

belajar

mengajar

memiliki

fardhu (Studi empiris di SMA

beberapa kompetensi yakni:

memotivasi

siswa

a.

3

Surakarta

Kompetensi pedagogik

b.

Kompetensi profesional

Muhammadiyah

c.

Kompetensi kepribadian

Tahun 2014 / 2015) dengan cara:

d.

Kompetensi sosial

a. Menciptakan

Dari

keempat

tersebut,

kompetensi

guru

Muhammadiyah

3

sudah

baik

sangat

SMA
Surakarta

3

Surakarta

kompetisi,

persaingan baik kompetenti
yang
maupun

bersifat

individual

kelompok

agar

dalam

dapat digunakan sebagai alat

menguasai kompetensi guru dan

untuk mendorong motivasi

melakukannya

proses

kualitas ibadah shalat fardhu,

proses

seperi shalat tepat waktu,

pembelajaran. Kemampuan yang

khusyu’ dalam menjalankan

dimiliki

shalat.

belajar

dalam

maupun

guru

pengelolaan

fiqih

dalam

peserta

didik

b. Memberikan pujian kepada

meliputi:

siswa karna dengan pujian

a.

Pemahaman terhadap peserta

siwa akan lebih termotivasi

didik

untuk

b.

Perencanaan pembelajaran

shalat fardhu.

c.

Pelaksanaan pembelajaran

d.

Evaluasi hasil belajar

selalu

menjalankan

c. Menggunakan metode yang
variatif agar

siswa muda

dalam

dalam

memenerima

untuk

pelajaran shalat fardhu agar

Meningkatkan Amalan Ibadah

siswa tidak merasa jenuh dan

Fardhu (Studi Empiris Di SMA

malas

2. Upaya

Guru

memotivasi

PAI
siswa

sehingga

kegiatan

belajar

mengajar

berjalan

c. Kajian keislaman setiap

dengan lancar dan optimal.
d. Memberikan teladan yang
baik bagi siwa terutama

habis shalat dhuhur
Saran
1. Bagi Guru Fiqih agar selalu

dalam shalat fardhu tepat

memantau

waktu.

selalu berkomunikasi dengan

e. Memberikan

dorongan

siswa

dengan

wali murid, dengan begitu

kepada siswa agar selalu

guru

melaksanakan shalat fardhu

perkembangan siswanya di

tepat waktu.

luar sekolah.

f. Selalu

siap

membantu

juga

2. Kepada

bisa

pihak

tau

sekolah

permasalahan siswa dengan

sebaiknya melengkapi sarana

memberikan solusi terutama

prasarana

dalam hal shalat fardhu.

penunjang seperti Al-Qur’an

3. Kegiatan

yang

meningkatkan
shalat

dapat

amalan

fardhu

di

ibadah
SMA

atau

fasilitas

dan perlengkapan alat shalat
agar

siswa

mudah

dalam

beribadah.

Surakarta

3. Setiap pagi hendaknya ada

sudah sangat membimbing dan

guru yang berdiri di gerbang

terarah untuk siswa, misalnya:

untuk among tamu/ menyapa/

Muhammadiyah

3

a. Shalat berjama’ah (dhuha
dan dhuhur)
b. Tadarus pagi

menyalimi para siswa yang
hadir, kegiatan tersebut lebih
menumbuhkan

tanggung

jawab sebagai pendidik serta

terhadap

siswa

SMA

menumbuhkan rasa hormat

Muhammadiyah 3 Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Deasy Wulandari, ”Kompetensi Sosial Guru PAI Sebagai Pelaku Dakwah Studi
Kasus di SMA Negeri 3 Sukoharjo” (Surakarta: UMS, 2012), tidak
diterbitkan.
Djamarah. Presentasi Belajar dan Kompetensi Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional. 2008.
Etik setyaningsih, “Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Memotivasi Siswa dan Meningkatkan Nilai-nilai Ibadah Studi Empiris
di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014”
(Surakarta: UMS, 2014), tidak diterbitkan.
Lexy Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
1991.
M Taufik Hidayanto, “Kompetensi Guru Bahasa Arab dalam Meningkatkan
motivasi belajar Siswa Kelas VIII di MTs Muhammadiyah Waru Baki
Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010” (Surakarta: UMS, 2012), tidak
diterbitkan.
Risa Noer Astuti, “Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII
SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta”
(Surakarta: UMS, 2012), tidak diterbitkan.
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: raja
Grafindo Persada. 2001.
Subagyo. Metodologi Penelitiandan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2010.