OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN

TERBIMBING DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3

BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEDY LESMANA NIM. 608310047

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh DEDY LESMANA, NIM. 608310047 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi (PJKR)

Program Studi Pendidikan Jasmani Sekolah (PJS) Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diujikan

Dalam Mempertahankan Skripsi

Medan, Juli 2013 Disetujui

Drs. Hady Suyono, M.Pd NIP. 195301 197903 1 006


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan meski dalam wujud yang sederhana. Adapun judul Skripsi ini yaitu “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyelesaian Skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan jenjang S-1.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. selaku Pembantu Dekan III yang telah memberikan fasilitas dan izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.


(5)

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR Universitas Negeri Medan, Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PJKR Universitas Negeri Medan..

5. Bapak Drs. Hady Suyono, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Para dosen dan Asisten Dosen, staf administrasi FIK Universitas Negeri Medan yang turut serta dalam membantu menyelesaikan Skripsi ini.

7. Bapak/Ibu di Perpustakaan dan Bagian Tata Usaha FIK Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan selama masa pendidikan terutama pada masa penyusunan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Binjai yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

9. Bapak Arimansah Nur Siregar, S.Pd, selaku Guru olahraga yang telah banyak membantu peneliti selama melakukan penelitian.

10.Ayahanda (Jumino) dan Ibunda (Nuryati, SPd), yang tidak pernah lelah memberikan semangat, memanjatkan do’a-do’anya. Dukungan moril dan materil untuk keberhasilan ananda menempuh pendidikan ini. Untuk adinda tersayang (Dewi Wulandari, Agung Setiawan) yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti.


(6)

11.Teman-teman mahasiswa FIK Universitas Negeri Medan, kelas PJS A-Ekstensi 2008, dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan semua pihak yang telah memberikan dukungannya. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, September 2013 Peneliti,

Dedy Lesmana NIM. 608310047


(7)

DEDY LESMANA. Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing: HADY SUYONO)

Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi dalam meningkatkan pembelajaran lempar cakram pada siswa kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. Lokasi penelitian ini yaitu SMA Negeri 3 Binjai. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013 terdiri dari 6 kelas (4 kelas Ilmu Alam, 2 kelas Ilmu Sosial), Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 264 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IA1 sebanyak 46 orang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu Siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti memberi pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran lempar cakram, dilanjutkan dengan siklus I dan post-test siklus I, siklus II dan diakhiri dengan pemberian post-test siklus II dengan instrumen penelitian lembaran pengamatan tes hasil belajar lempar cakram dengan menggunakan lembar portofolio.

Dengan menggunakan media modifikasi pada alat lempar cakram yang dijadikan alternatif terjadi optimalisasi pembelajaran lempar cakram pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai yang dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata awal siswa sebesar 73,01 atau nilai ketuntasan hanya 58,7%. Namun setelah dilakukan tindakan modifikasi alat papan cakram pada siklus I dan siklus II nilai rata-rata berubah dari 51,81, dan 73,01 menjadi 84,06. Berdasarkan jumlah ketuntasan, pada pretest jumlah siswa yang tuntas 17 orang (36,7%), tidak tuntas 29 orang (62,3%). Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas 27 orang (58,7%), tidak tuntas 19 orang (41,3%). Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas 40 orang (86,9%), tidak tuntas 6 orang (13,1%). Aktivitas hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan dari 36,7%, 58,7% menjadi 86,9%, sehingga peningkatan dari pre-test ke siklus II adalah 50,2%. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa terjadi optimalisasi pembelajaran lempar cakram dengan menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan modifikasi alat papan cakram dapat diterapkan untuk optimalisasi siswa dalam lempar cakram siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

2.1. Kajian Teoritis ... 10

2.1.1. Pendidikan Jasmani ... 10

2.1.2. Pengertian Belajar ... 11

2.1.3. Hakikat Hasil Belajar ... 13

2.1.4. Hakikat Atletik ... 16

2.1.5. Hakikat Lempar Cakram ... 17

2.1.6. Pendekatan Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Jasmani ... 24

2.1.7. Hakikat Optimalisasi Pembelajaran ... 26

2.1.8. Hakikat Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing 28

2.1.9. Hakikat Media Modifikasi ... 31

2.2. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35


(9)

3.1.1. Lokasi Penelitian ... 35

3.1.2. Waktu Penelitian ... 35

3.2. Subjek Penelitian ... 35

3.3. Metode Penelitian ... 36

3.4. Desain Penelitian ... 36

3.5. Instrumen Penelitian ... 42

3.6. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

4.1.1. Siklus I ... 46

4.1.2. Siklus II ... 48

4.2. Hasil Penelitian ... 49

4.2.1. Hasil Siklus I ... 49

4.2.2. Hasil Siklus II ... 54

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1. Kesimpulan ... 62

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lapangan dan Cakram ... 18

Gambar 2a. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 20

Gambar 2b. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 20

Gambar 2c. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram ... 21

Gambar 3a. Cara Melempar Cakram ... 21

Gambar 3b. Cara Melempar Cakram ... 22

Gambar 3c. Cara Melempar Cakram ... 22

Gambar 4. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24

Gambar 5. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 47

Gambar 6. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus II ... 49

Gambar 7. Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 54

Gambar 8. Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus II ... 59


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 Berdasarkan Jenis kelamin Lampiran 4. Reduksi Nilai Pretest Teknik Lempar Dasar Lempar

Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013

Lampiran 5. Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 (Siklus I)

Lampiran 6. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I

Lampiran 7. Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 (Siklus II)

Lampiran 8. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II

Lampiran 9. Tabel Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013

Lampiran 10. Portofolio Penilaian Post test Lempar Cakram Lampiran 11. Foto Dokumentasi


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara bermakna dalam kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan dapat diartikan sebagai seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan yakni bimbingan, pengajaran dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani adalah aktivitas psikomotorik yang dilaksanakan atas dasar pengetahuan (kognitif), dan pada saat melaksanakannya akan terjadi perilaku pribadi yang terkait dengan sikap/afektif (seperti kedisiplinan, kejujuran, percaya diri, ketangguhan) serta perilaku sosial (seperti kerjasama, saling menolong), atau pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai suatu proses


(13)

2

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, yang akan baik pelaksanaannya apabila didukung dengan pengetahuan tentang cara melakukannya, perilaku hidup sehat, aktif, akan mengembangkan sikap jujur, disiplin, percaya diri, tangguh, pengendalian emosi, serta kerjasama, saling menolong.

Dalam mengajarkan materi pendidikan jasmani seorang guru harus bisa menyesuaikan materi sesuai dengan kondisi atau karakteristik peserta didik sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki kekhususan dalam bersikap yang diungkapkan melalui bermain. Karakteristik siswa inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan guru dan peserta didik, serta guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan perkembangan anak sekolah menengah atas. Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan jasmani memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang model-model pembelajaran. Namun pada kenyataannya, sekarang ini masih banyak para guru pendidikan jasmani kurang memahami model pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini sering dijumpai di lapangan pada saat pembelajaran pendidikan jasmani siswa dibiarkan berolahraga sendiri, sedangkan gurunya hanya berteduh atau bahkan mengobrol di kantor. Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah menengah atas tidak dilaksanakan, sehingga tujuan pendidikan jasmani tidak dapat tercapai.


(14)

3

Selain faktor yang dijelaskan di atas, kelengkapan sarana dan prasarana dalam pendidikan jasmani juga menjadi penghambat dalam proses belajar mengajar. Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajarannya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan menyulitkan bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajarannya. Dengan kurangnya sarana dan prasarana, guru pendidikan jasmani selayaknya mampu memodifikasi sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang ada, seperti dalam olahraga permainan aquatik, senam, atletik, bela diri dan olahraga di alam bebas. Dengan kemampuan memodifikasi sarana dan prasarana merupakan alternatif dalam pemecahan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan olahraga yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lompat dan lempar. Oleh karena itu atletik merupakan dasar dari pembinaan olahraga, maka atletik sangat penting diajarkan kepada siswa, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Salah satu jenis lempar dalam atletik yang dipelajari oleh siswa menengah atas adalah lempar cakram. (Suheman, 2001:2).

Lempar cakram merupakan teknik lempar yang memerlukan rotasi badan dan kaki. Olahraga lempar cakram adalah olahraga yang menggunakan suatu alat


(15)

4

yang disebut cakram. Cakram terbuat dari bahan kayu atau bahan lain yang sesuai, dengan pinggiran/tepi cakram dilindungi metal/besi yang dibuat melingkar. Cakram yang digunakan dalam olahraga ini memiliki persyaratan, persyaratan tersebut antara lain, berat cakram minimum untuk putra 2 kg sedangkan untuk putri 1 kg dan diameter/garis tengah pinggiran metal untuk putra 219-221 mm dan untuk putri 180-182 mm. Cara memegang cakram: siswa memegang cakram dengan ruas jari, meletakkan ibu jari pada samping cakram dan menekukkan pergelangan tangan agak ke dalam. Beberapa variasi grip dapat terjadi (misalnya, jari tengah dan telunjuk dapat dirapatkan dari pada direnggangkan (Suherman dkk., 2001).

Pembelajaran pendidikan jasmani melalui penggunaan modifikasi alat merupakan salah satu karakteristik model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Adanya model pembelajaran dengan modifikasi alat menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai dan memahaminya dan dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani seorang guru harus aktif menciptakan suasana pembelajaran yang sebaik mungkin agar motivasi belajar siswa dapat meningkat. Kemampuan seorang guru membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Model pembelajaran dengan modifikasi alat menuntut kreatifitas dan inisiatif guru pendidikan jasmani untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beraneka ragam. Selain itu juga, pembelajaran yang dilaksanakan harus efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dan hal yang tak


(16)

5

kalah pentingnya, seorang guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa responsif dengan pembelajaran yang diterimanya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Model pembelajaran dengan modifikasi alat merupakan model pembelajaran yang menuntut kemampuan guru dalam mengorganisasi pembelajaran dan menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan survei pendahuluan yang penulis lakukan di SMA Negeri 3 Binjai pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Praktek Lempar Cakram menunjukkan bahwa jumlah cakram sebagai sarana belajar yang ada hanya 3 buah sedangkan jumlah siswa per kelas sebanyak 46 orang, sehingga perbandingan jumlah cakram dengan siswa adalah 1:15. Dengan perbandingan tersebut menunjukkan bahwa kesempatan siswa untuk mempraktekkan lemparan cakram lebih sedikit dan hal tersebut akan mempengaruhi pemahaman dan hasil praktek pelemparan cakram. Dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Lempar Cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi sangat rendah. Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai detik ini belum bisa memenuhi sarana Cakram tersebut sampai batas yang cukup memadai atau kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 5 (1 cakram untuk 5 orang).

Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi untuk di penuhi oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan Cakram sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di


(17)

6

sekolah. Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif modifikatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah, banyak tersedia atau mudah di dapat. Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram tersebut nampaknya bahan dari papan bisa dijadikan media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram. Dari segi bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, dari segi ketersediaan dan harga, maka cakram dari papan mudah didapat.

Pengamatan selanjutnya peneliti lakukan pada pembelajaran pendidikan jasmani di kelas, guru menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yaitu menerangkan materi pelajaran yang diajarkan, kemudian memberikan contoh dan siswa harus mengulang-ulang sampai materi yang dipelajari dikuasai siswa. Jika materi belum dapat diselesaikan, maka pada pertemuan berikutnya diulang kembali. Pembelajaran seperti ini sangat menoton, siswa merasa jenuh, siswa harus mengikuti semua instruksi dari guru, bahkan terkadang siswa merasa takut dengan gurunya bila tidak dapat melaksanakannya. Di samping itu juga, guru terkadang kurang inovatif dan kreatif. Pembelajaran yang monoton disebabkan oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya sarana mendukung dalam membelajarkan pendidikan jasmani. Kegiatan-kegiatan pembelajaran lempar cakram yang monoton akan berdampak pada motivasi belajar menurun atau pembelajaran tidak optimal. Jika dalam belajar penguasaan materi siswa menurun, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara maksimal.


(18)

7

Hasil pengamatan sementara yang peneliti lakukan pada praktek lempar cakram menunjukkan bahwa kelas XI (6 kelas) di SMA Negeri 3 Binjai semuanya telah melakukan praktek lempar cakram. Data yang diperoleh dari guru Pendidikan Jasmani bahwa hasil pencapaian kriteria ketuntasan maksimal (KKM) kelas XI-IA1 merupakan kelas yang paling rendah pencapaian KKM-nya dibandingkan kelas lainnya yaitu 17 orang (36,7%) sedangkan yang tidak tuntas yaitu 29 orang (63,3%) dari 46 siswa (lihat data lampiran reduksi nilai tes awal). Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 75, sedangkan untuk persentase ketuntasan klasikal (PKK) atau siswa sudah tuntas dalam belajar yaitu 80% (Aqib, 2009). Pembelajaran lempar cakram yang kurang dipahami siswa dan kurang dapat dilakukan dengan baik (benar) yaitu cara atau teknik memegang cakram, cara melakukan awalan, cara melempar cakram, dan sikap badan setelah melempar cakram.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti pembelajaran lempar cakram dengan memilih judul “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani pada materi lempar cakram? Bagaimana gaya mengajar guru yang


(19)

8

digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani materi lempar cakram? Apakah gaya mengajar yang digunakan guru sudah efektif meningkatkan pemahaman siswa? Apakah penerapan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat mengoptimalkan pembelajaran lempar cakram? Bagaimana cara memodifikasi alat lempar cakram? Apakah dengan media modifikasi alat lempar cakram dapat mengoptimalkan pembelajaran siswa?

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, cakupannya luas maka peneliti membatasi penelitian pada “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana optimalisasi pembelajaran lempar cakram dengan menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan judul dan permasalahan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui optimalisasi pembelajaran lempar cakram dengan menggunakan gaya mengajar


(20)

9

penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Binjai dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

2. Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 3 Binjai agar dapat menerapkan gaya mengajar penemuan terbimbing dan menggunakan media modifikasi dalam materi olahraga lainnya selain lempar cakram, seperti alat tolak peluru.

3. Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa SMA Negeri 3 Binjai agar lebih kreatif dalam memodifikasi alat atau sarana yang digunakan dalam olahraga.

4. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya tentang gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi.

5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa PJKR yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.


(21)

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan media modifikasi pada alat lempar cakram yang

dijadikan alternatif dapat meningkatkan optimalisasi pembelajaran lempar cakram

pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3

Binjai.

5.2. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 3 Binjai untuk

menggunakan alat yang dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan untuk

optimalisasi pembelajaran lempar cakram.

2. Kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat

membangkitkan motivasi siswa agar tidak malu untuk bertanya hal-hal yang

kurang dipahami tentang teknik dasar lempar cakram.

3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba

melakukan model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

strategi atau modifikasi alat lainnya.


(23)

63

4. Kepada peneliti selanjutnya, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

masukan dan bahan perbandingan untuk peneliti yang akan memilih topik


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta.

Ali, M. 2004. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Bandung: UPI Press.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Guru SD,SLB,TK.

Bandung: Yrama Widya.

Carin. 1993. Tahapan Pembelajaran Penemuan. Dari: www.anwarkholil.

blogspot.com/2008/04, Diakses tanggal 19 Desember 2012.

Depdikbud. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Dimyati, dkk, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, B.S. 2008. Rahasia Sukses Belajar, Cetakan Kedua, Jakarta: Rineka

Cipta.

Dzaki, M.F. 2009. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided

Discovery Learning). Diperoleh dari http://penelitiantindakankelas. blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html.

Garry A.C. 2000. Atletik untuk Sekolah. Jakarta: CV. Ipa Abong

Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi

Aksara.

________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Cetakan Ketiga, Jakarta: Bumi

Aksara.

Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani. Cetakan Pertama, Bandung: Grafindo

Media Utama.

Kristianto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani

& Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Penemuan

Terbimbing. Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.

Mustaqim, 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN


(25)

Ngasimin dan Soepartono. 1997. Pendekatan Pembelajaran. Cetakan Pertama. Jakarta: Prenada Media Group.

Ngatiyono, 2006. Pendidikan Jasmani. Solo: PT Tiga Serangkai.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nur. 2000. Langkah-langkah Strategi pembelajaran PQ4R. Dari: www.docs.

google.com, diakses tanggal 23 Desember 2012.

PPPG. 2004. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riyadi, Tamsir. 1985. Atletik. Cetakan Pertama.Semarang: Aneka Ilmu

Roestiyah, 2001. Dimensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Roji, 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Surakarta: Yudhistira

Rukmana, A. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal,

Pendidikan Dasar. Nomor: 9 - April 2008.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana. Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sudrajat, A. 2007. Media Pembelajaran. Dari: www.akhmadsudrajat.wordpress.

com, (diakses tanggal 20 Desember 2012).

Suherman, A. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan & Kompetisi

Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

UT. 1997. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

www.aprilianovantara.blogspot.com/2011_10_01_archive.html, penjasorkes.

Diakses tanggal 19 Desember 2012.

www.ubay-thereds.blogspot.com, 2011. Diakses tanggal 19 Desember 2012.

www.wikipedia.com, Atletik. Diakses tanggal 19 Desember 2012.

www.zanikhan.multiply.com, 2008, Minat Belajar Siswa. Diakses tanggal 19

Desember 2012.

Yoyo, Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III


(1)

9

penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Binjai dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

2. Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 3 Binjai agar dapat menerapkan gaya mengajar penemuan terbimbing dan menggunakan media modifikasi dalam materi olahraga lainnya selain lempar cakram, seperti alat tolak peluru.

3. Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa SMA Negeri 3 Binjai agar lebih kreatif dalam memodifikasi alat atau sarana yang digunakan dalam olahraga.

4. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya tentang gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi.

5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa PJKR yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.


(2)

(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media modifikasi pada alat lempar cakram yang dijadikan alternatif dapat meningkatkan optimalisasi pembelajaran lempar cakram pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai.

5.2. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 3 Binjai untuk menggunakan alat yang dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan untuk optimalisasi pembelajaran lempar cakram.

2. Kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa agar tidak malu untuk bertanya hal-hal yang kurang dipahami tentang teknik dasar lempar cakram.

3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan strategi atau modifikasi alat lainnya.


(4)

63

4. Kepada peneliti selanjutnya, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan bahan perbandingan untuk peneliti yang akan memilih topik yang sama dengan penelitian ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, M. 2004. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Bandung: UPI Press. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Guru SD,SLB,TK.

Bandung: Yrama Widya.

Carin. 1993. Tahapan Pembelajaran Penemuan. Dari: www.anwarkholil. blogspot.com/2008/04, Diakses tanggal 19 Desember 2012.

Depdikbud. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dimyati, dkk, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, B.S. 2008. Rahasia Sukses Belajar, Cetakan Kedua, Jakarta: Rineka Cipta.

Dzaki, M.F. 2009. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning). Diperoleh dari http://penelitiantindakankelas. blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html. Garry A.C. 2000. Atletik untuk Sekolah. Jakarta: CV. Ipa Abong

Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara.

________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Cetakan Ketiga, Jakarta: Bumi Aksara.

Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani. Cetakan Pertama, Bandung: Grafindo Media Utama.

Kristianto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.

Mustaqim, 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.


(6)

Ngasimin dan Soepartono. 1997. Pendekatan Pembelajaran. Cetakan Pertama. Jakarta: Prenada Media Group.

Ngatiyono, 2006. Pendidikan Jasmani. Solo: PT Tiga Serangkai.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Nur. 2000. Langkah-langkah Strategi pembelajaran PQ4R. Dari: www.docs. google.com, diakses tanggal 23 Desember 2012.

PPPG. 2004. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riyadi, Tamsir. 1985. Atletik. Cetakan Pertama. Semarang: Aneka Ilmu

Roestiyah, 2001. Dimensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang.

Roji, 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Surakarta: Yudhistira

Rukmana, A. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal, Pendidikan Dasar. Nomor: 9 - April 2008.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudrajat, A. 2007. Media Pembelajaran. Dari: www.akhmadsudrajat.wordpress. com, (diakses tanggal 20 Desember 2012).

Suherman, A. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan & Kompetisi Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

UT. 1997. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

www.aprilianovantara.blogspot.com/2011_10_01_archive.html, penjasorkes. Diakses tanggal 19 Desember 2012.

www.ubay-thereds.blogspot.com, 2011. Diakses tanggal 19 Desember 2012. www.wikipedia.com, Atletik. Diakses tanggal 19 Desember 2012.

www.zanikhan.multiply.com, 2008, Minat Belajar Siswa. Diakses tanggal 19 Desember 2012.

Yoyo, Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VI-B SDN 3 KARANG ANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 39 114

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V C SD NEGERI 2 JATIMULYO KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN AJARAN 2011/2012

0 34 57

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 3 DADAAN KEC. SUMBERREJO KABUPATEN TANGGAMUS T.P 2011/2012

1 7 56

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 61

UPAYA MENURUNKAN KENAKALAN REMAJA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA COVERT SENSITIZATION PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 11 78

PENGARUH PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTABUMI, LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 10 74

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 5 KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 56

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN METODE SITEKTIF DALAM RANGKA MENUMBUHKAN MINAT DAN KREATIVITAS GERAK SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 NANGA PINOH Yeni Andriyani

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN DENGAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANDEGAN

1 2 58