UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh W A L U Y O
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan penggunaan alat motifikasi berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat 2 kg untuk putrid dan 2,5 kg untuk siswa putra dan bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat peluru standar yunior.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan dua siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 11 putra dan 5 putri. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar tolak peluru. Hasil penelitian menunjukkan: pada tes awal hanya mencapai ketuntasan 6% hal ini berarti masih sangat rendahnya kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan gerak dasar tolak peluru. Pada siklus pertama dengan penggunaan modifikasi alat bantu berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat 2 kg untuk putrid dan 2,5 kg untuk siswa putra diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar meningkat menjadi 44%, hal itu berarti tindakan belum memenuhi ketuntasan belajar. Pada siklus kedua dengan penggunaan modifikasi alat bantu berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat peluru standar yunior diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 88%, hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan secara klasikal dengan peningkatan hasil belajar lebih dari 50%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran atletik khususnya pada materi gerak dasar tolak peluru menggunakan modifikasi alat modifikasi dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
(2)
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh W A L U Y O
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(3)
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Waluyo
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118006 Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd. Drs. Akor Sitepu, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19590117 198703 1 002
(4)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd.
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
(5)
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Waluyo
NPM : 1013118006
Tempat/ tanggal lahir : Panjerejo/ 04 April 1963
Alamat : Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupeten Pringsewu
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU T.P. 2010/2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2012 s.d 14 April 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, April 2012
(6)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh W A L U Y O
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan penggunaan alat motifikasi berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat 2 kg untuk putrid dan 2,5 kg untuk siswa putra dan bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat peluru standar yunior.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan dua siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 11 putra dan 5 putri. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar tolak peluru. Hasil penelitian menunjukkan: pada tes awal hanya mencapai ketuntasan 6% hal ini berarti masih sangat rendahnya kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan gerak dasar tolak peluru. Pada siklus pertama dengan penggunaan modifikasi alat bantu berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat 2 kg untuk putrid dan 2,5 kg untuk siswa putra diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar meningkat menjadi 44%, hal itu berarti tindakan belum memenuhi ketuntasan belajar. Pada siklus kedua dengan penggunaan modifikasi alat bantu berupa bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat peluru standar yunior diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 88%, hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan secara klasikal dengan peningkatan hasil belajar lebih dari 50%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran atletik khususnya pada materi gerak dasar tolak peluru menggunakan modifikasi alat modifikasi dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V SD Negeri Binjai Wangi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
(7)
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Panjerejo, Kabupaten Pringsewu, pada tanggal 04 April 1963. Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Nur Sahadi dan Ibu Turinah.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 1 Panjerejo tamat tahun 1975, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pringsewu tamat pada tahun 1978/ 1979 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SGO Negeri Tanjung Karang tamat tahun 1982. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan D-II Penjas di Universitas Terbuka Bandar Lampung tamat tahun 1997
Pada tahun 2010 penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana S1 dalam jabatan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Lampung. Sedangkan pada tahun 1987 hingga sekarang penulis mengabdi sebagai guru bidang study Pendidikan Jasmani, dan sekarag penulis mengabdi sebagai guru bidang study Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SDN 2 Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
(8)
vii MOTTO
Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit
(9)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat
mempersembahkan karya terbaik ini untuk :
Kedua orang tua ku Bapak Nur Sahadi dan Ibu Turinah yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil
mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.
Istriku yang tercinta dan anak-anakku yang telah memberikan dukungan dan motivasi yang begitu besar.
Almamater-ku FKIP Unila,
(10)
ix
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul Peningkatkan Gerak Dasar Tolak Peluru Dengan
Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas Vi Sd Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu T.P. 2010/201 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes sekaligus
sebagai Pembahas atau penguji utama.
4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd Selaku Pembimbing kesatu yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Kepala SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VI tahun pelajaran 2010/2011.
7. Siswa-siswi kelas VI SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2010/2011, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
8. Teman-teman seperjuangan kelompok 54 angkatan 2011 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
(11)
x
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, April 2012 Penulis
(12)
xi DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
SANWACANA... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Pendidikan Jasmani... 8
B. Belajar dan Pembelajaran... 9
C. Belajar Gerak ... 11
D. Atletik... 12
E. Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru ... 13
F. Alat Modifikasi ... 15
G. Kerangka Pikir ... 17
H. Hipotesis... 19
III. METODOLOGI PENELITIAN... 20
A. Metode Penelitian... 20
B. Subjek Penelitian... 22
C. Setting Penelitian ... 22
D. Pelaksanaan Tindakan ... 22
E. Instrumen Penelitian... 25
F. Teknik Analisis Data... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 27
(13)
xii
1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar
Tolak Peluru ... 27
2. Analisis Prosentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru... 30
B. Pembahasan... 33
1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Tolak Peluru Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Simpulan ... 37
B. Saran... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN... 40
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Deskripsi Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru ... 28
(14)
xiii
DAFTAR GAMBAR
(15)
xiv
(16)
UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V
DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh
W A L U Y O
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak (Hopkins, 1993) ... 21
(18)
DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
SANWACANA... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA... 8
A. Pendidikan Jasmani... 8
B. Belajar dan Pembelajaran... 9
C. Belajar Gerak ... 11
D. Atletik... 12
E. Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru ... 13
F. Alat Modifikasi ... 15
G. Kerangka Pikir ... 17
H. Hipotesis... 19
III. METODOLOGI PENELITIAN... 20
A. Metode Penelitian... 20
B. Subjek Penelitian... 22
C. Setting Penelitian ... 22
(19)
E. Instrumen Penelitian... 25
F. Teknik Analisis Data... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 27
A. Hasil Penelitian ... 27
1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru ... 27
2. Analisis Prosentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru... 30
B. Pembahasan... 33
1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Tolak Peluru Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Simpulan ... 37
B. Saran... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 39
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2000.Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Bahagia, Yusuf dan Suherman. (2000).Atletik. Depdikbud Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta.
Bahagia, yoyo, dkk. 2000.Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbut : Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum Dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta. IAAF. 2000.Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar. Alih bahasa oleh
Suyono Danusayogo. Pendidikan Pelatihan dan Sistem Sertifikasi IAAF. Jakarta.
Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.
Mahendra, Agus. 2003.Falsafah Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Jakarta. Sanjaya, Wina. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.
Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Surisman. 1997. Laporan PTK : Upaya Meningkatkan Kreatifitas Siswa Melalui Alat Peraga dalam Proses Belajar Mengajar matematika di SD. 2
Segalamide Bandar Lampung.
Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.
Toho Cholik Motohir Lutan. 1996/1997.Pendidikan Jasmani. Buku Teks D-II PGSD, Depdikbud, Dikti, Jakarta.
(21)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Deskripsi Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Tolak Peluru ... 28 2. Deskripsi Daya Serap Penilaian Pada Setiap Siklus ... 30
(22)
50 Lampiran 7
JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN
GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 BLITAREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Hari/ tanggal
Tahap kegiatan
Materi kegiatan Deskritif kegiatan Tujuan Kamis 05/01/2012 Kamis 12/01/2012 Kamis 19/01/2012 Kamis 26/01/2012 Siklus I Siklus II Tes awal Siswa melakukan tolak peluru dengan bola kertas Siswa melakukan gerakan menolak peluru yang benar dengan bola kasti secara bagian perbagian. Siswa melakukan gerakan menolak peluru dengan menggunakan bola plastik yang diisi dengan semen dan bagian perbagian. Siswa melakukan gerak dasar tolak peluru dan peneliti memberikan penilaian
Siswa dibariskan atau ditertibkan
melakukan peregangan dan pemanasan serta di lanjutkan siswa melakukan gerakan menolak peluru yang benar dengan bola kasti secara berpasangan Sebelum siswa melakukan gerakan melempar melakukan peregangan dan pemanasan, selanjutnya siswa mengulangi gerakan menolak peluru yang benar dengan bola kasti secara berpasangan
Siswa dikumpulkan dilapangan SD Negeri 2 Blitarejo kemudian di tertibkan dan melakukan peregangan,
pemanasan, masuk ke inti melakukan gerakan menolak peluru yang benar bagian perbagian
Mengukur awal kemampuan
Untuk membentuk gerak dasar tolak peluru yang sempurna
Mengembangkan ilustrasi siswa dalam memahami teori ke dalam prakteknya. Tes Siklus I
Untuk mengingat gerak dasar tolak peluru.
(23)
51 Lampiran 7 Kamis 02/02/2012 Kamis 09/02/2012 Siklus III Mengulangi gerakan koordinasi menolak peluru tanpa alat selanjutnya dengan alat sesungguhnya dipraktekkan di lapangan. Siswa melakukan gerakan menolak peluru dengan menggunakan peluru yang terbuat dari bola plastik yang diisi semen dan tali dua buah tiang dann lati raffia dan bagian perbagian. Mengulangi gerakan koordinasi menolak peluru tanpa alat selanjutnya dengan alat sesungguhnya dipraktekkan di lapangan secara bergantian menggunakan bola plastik yang diisi dengan semen Siswa
menggabungkan gerakan menolak peluru yang benar dari persiapan, pelaksanaan dan lanjutan tanpa bola kemudian dengan bola plastik yang diisi dengan semen secara bergantian.
Siswa dikumpulkan dilapangan SD Negeri 2 Blitarejo kemudian di tertibkan dan melakukan peregangan,
pemanasan, masuk ke inti melakukan gerakan menolak peluru yang benar bagian perbagian secara bergantian menggunakan bola plastik yang diisi dengan semen dan tali dua buah tiang dann lati raffia
Siswa
menggabungkan gerakan menolak peluru yang benar dari persiapan, pelaksanaan dan lanjutan tanpa bola kemudian dengan bola plastik yang diisi dengan semen dan tali dua buah tiang dann lati raffia secara bergantian.
Untuk membentuk gerak dasar tolak peluru yang benar/sempurna. Tes Siklus II
Untuk mengingat gerak dasar tolak peluru.
Untuk membentuk gerak dasar tolak peluru yang benar/sempurna. Tes Siklus III
(24)
52 Lampiran 7
(25)
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR
TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa : Waluyo
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118006 Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd. Drs.
Akor Sitepu, M.Pd.
NIP 19510507 198103 1 002
(26)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Akor Sitepu, M.Pd.
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
(27)
(28)
I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan mengacu pada CAR(Clas room action research). Action research adalah penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif.
Maksudnya, penelitiannya dilakukan sendiri oleh yang berkepentingan, yaitu si penulis dan diamati bersama dengan rekan-rekannya. Penelitian tindakan kelas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung releven untuk situasi aktual.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
3. Dilakukan melalui putaran-putaran spiral.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran (Arikunto, 2007 : 51). Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Kemampuan
keterampilan guru harus dikembangkan untuk menghadapi permasalahan actual pembelajaran di kelasnya atau di sekolahnya sendiri.
(29)
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (observasi) dan tahap refleksi.
Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya (2010:56)
Keterangan :
Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
(30)
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan.
Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran
2011/2012, yaitu berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 11 putra dan 6 putri.
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
2. Waktu Pelaksanaan penelitian
Lama waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian satu setengah bulan dan terdapat 2 siklus, satu siklusnya dilaksanakan 3 kali
pertemuan.
D. Pelaksanaan Tindakan 1. Tes awal
2. Siklus Pertama a. Rencana
(31)
2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus pertama, yaitu penggunaan bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan, yaitu 2Kg untuk siswa putri dan 2,5Kg untuk siswa putra.
3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan jumlah alat bantu yang telah disediakan oleh penulis.
2) Guru mendemonstrasikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu melakukan gerak dasar tolak peluru secara keseluruhan dari tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjut dengan menggunakan alat modifikasi berupa bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan, yaitu 2Kg untuk siswa putri dan 2,5Kg untuk siswa putra.
3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak 5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah. c. Observasi
1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan, yaitu 2Kg untuk siswa putri dan 2,5Kg untuk siswa putra.
(32)
2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.
d. Refleksi
1) Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2) Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua.
3. Siklus II a. Rencana
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu penggunaan penggunaan bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang sama dengan berat peluru standar yunior putra dan putri.
3) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua. b. Tindakan
1) Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sab sesuai dengan alat bantu yang telah disediakan.
2) Guru mendemonstrasikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu melakukan gerak dasar tolak peluru secara keseluruhan dari tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjut dengan menggunakan alat modifkasi berupa penggunaan bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang sama dengan berat peluru standar yunior putra dan putri.
(33)
3) Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak 5 kali dan guru mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah. c. Observasi
1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat modifikasi berupa bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang sama dengan berat peluru standar yunior putra dan putri dapat berjalan dengan baik dan efektif. 2) Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan
waktu pengulangan. d. Refleksi
Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
pelaksanaan PTK (penelitian tindakan kelas) disetiap siklusnya. Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997: 58) menyatakan alat untuk ukur instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan
Alat ukur itu pada penelitian ini berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar tolak peluru yang terdiri dari (1) tahap persiapan (2) tahap gerak gelincir (3) tahap pelepasan (4) tahap sikap akhir atau gerak lanjut.
(34)
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut
P
=
100 %
(Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan.
f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. N: Jumlah siswa yang mengikuti tes.
(35)
MOTTO
Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit
(36)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan cara mendidik. Dari sinilah dapat diartikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan
membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang utuh dan pribadi yang kompleks sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Oleh karena itu, masalah pendidikan tidak akan pernah selesai sebab hakikat manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika kehidupan. Apa yang dipelajari hari ini belum tentu diperlukan pada masa mendatang dan apa yang dipelajari di sini belum tentu berguna di tempat lain. Namun tidaklah berarti bahwa pendidikan harus berjalan secara alami,
pendidikan tetap memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengabaikan nilai-nalai manusia baik sebagai mahluk sosial atau makluk relegius.
Untuk mencerdaskan anak bangsa dapat disalurkan melalui pelajaran Pendidikan Jasmani, karena Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pembelajaran setiap jenjang pendidikan, baik SD, SMP ataupun SMA.Pendidikan Jasmani pada
(37)
hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, tidak hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Peranan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.Oleh karena itu, setiap tujuan-tujuan pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani telah disusun dalam sustu program pembelajaran yang terdiri dari berbagai macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam, atletik, aktivitas aquatik (renang) bahkan aktivitas luar kelas (outdoor).
Salah satu materi pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diajarkan di tingkat pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah atletik.Materi pembelajaran atletik yang diajarkan terdiri dari nomor jalan, lari, lempar dan lompat. Dalam proses pembelajaran atletik pada nomor-nomor tersebut sangat memerlukan penguasan teknik dan gerakan yang benar dan tepat, sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien, dan efektif. Demikian halnya pada nomor tolak peluru sangat diperlukan penguasaan gerak dasar yang benar dan keserasian antara tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap pemulihan karena di dalamnya mengandung unsur - unsur gerak yang kompleks yang dimulai dari tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap sikap akhir atau gerak lanjut. Tahap gerak tersebut harus
(38)
dilakukan dalam suatu gerakan yang harmonis dari seluruh anggota tubuh, sehingga dapat menghasilkan suatu lemparan yang efektif.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis selama penulis menjadi guru Pendidikan Jasmani di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, penulis menemukan banyak sekali siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar dalam atletik, khusunya pada saat pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V. Setelah dilakukan proses penilaian secara objektif oleh penulis di kelas V sekolah tersebut, ternyata hanya diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 30% dari jumlah keseluruhan siswa kelas V di sekolah tersebut, yaitu 17 orang. Artinya hanya terdapat 5 orang siswa di kelas 5 yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah tersebut, yaitu ≥70. Hal tersebut merupakan suatu pertanda bahwa penguasaan keterampilan gerak dasar tolak peluru di SD Negeri Binjai Wangi pada siswa kelas V masih terbilang rendah.
Setelah diperoleh data tersebut, penulis mengidentifikasi penyebab rendahnya hasil belajar keterampilan gerak dasar tolak peluru tersebut disebabkan karena penerapan cara pembelajaran yang kurang efektif akibat terbatasnya alat pembelajaran yang digunakan oleh guru di sekolah serta cara pemberian materi pelajaran tolak peluru kepada siswa. Selain itu, baik siswa putra ataupun putri merasa terbebani dengan berat peluru ukuran standar, yaitu untuk putri berukuran berat 4 Kg sedangkan untuk putra berukuran berat 5Kg sehingga siswa sulit menguasai dan mempraktikkan pembelajaran gerak dasar tolak peluru dengan baik dan benar.
(39)
Berdasarkan permasalahan yang ditemui oleh penulis di sekolah tersebut, penulis akan mencoba melakukan modifikasi alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tolak peluru di sekolah dengan menggunakan alat modifikasi berupa peluru yang terbuat bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan. Tujuan penulis
memodifikasi alat pembelajaran yang digunakan adalah untuk menambah jumlah peluru yang digunakan dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan alat pembelajaran yang digunakan menekankan kepada kegembiraan serta pengayaan pembendaharaan gerak agar sukses dalam mengembangkan keterampilan gerak dasar tolak peluru.
Bertitik tolak dari dari permasalahan yang muncul, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
Tolak Peluru Dengan Menggunakan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya penguasaan keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa
kelas siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Kurang memadainya sarana dan prasarana di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
(40)
3. Terkendalanya siswa dengan ukuran peluru standar yang digunakan dalam proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan dapat
meningkatkan keterampilan pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung,
D. Ruang Lingkup Peneltian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah upaya meningkatkan pembelajaran gerak dasar tolak peluru dengan menggunakan alat
(41)
modifikasi berupa bola plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. memperbaiki keterampilan gerak dasar tolak peluru dengan menggunakan alat modifikasi yang tepat pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. meningkatkan keterampilan gerak dasar tolak peluru dengan
menggunakan alat modifikasi yang tepat pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun
Pelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa
Untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan gerak dasar tolak peluru dengan alat bantu yang tepat dan menyenangkan.
2. Bagi guru
Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas, menentukan alat modifikasi yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa, sehingga siswa
(42)
dapat mengoptimalkan segenap kemampuannya sehingga tercapailah keberhasilan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani.
3. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui mengenai usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar tolak peluru siswa.
(43)
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Waluyo
NPM : 1013118006
Tempat/ tanggal lahir : Panjerejo/ 04 April 1963
Alamat : Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupeten Pringsewu
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU T.P. 2010/2011 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2012 s.d 14 April 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, April 2012
(44)
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat
mempersembahkan karya terbaik ini untuk :
Kedua orang tua ku Bapak Nur Sahadi dan Ibu Turinah yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil
mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.
Istriku yang tercinta dan anak-anakku yang telah memberikan dukungan dan motivasi yang begitu besar.
Almamater-ku FKIP Unila,
(45)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Panjerejo, Kabupaten Pringsewu, pada tanggal 04 April 1963. Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Nur Sahadi dan Ibu Turinah.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 1 Panjerejo tamat tahun 1975, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pringsewu tamat pada tahun 1978/ 1979 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SGO Negeri Tanjung Karang tamat tahun 1982. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan D-II Penjas di Universitas Terbuka Bandar Lampung tamat tahun 1997
Pada tahun 2010 penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana S1 dalam jabatan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Lampung. Sedangkan pada tahun 1987 hingga sekarang penulis mengabdi sebagai guru bidang study Pendidikan Jasmani, dan sekarag penulis mengabdi sebagai guru bidang study Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SDN 2 Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
(46)
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul Peningkatkan Gerak Dasar Tolak Peluru Dengan
Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas Vi Sd Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu T.P. 2010/201 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes sekaligus
sebagai Pembahas atau penguji utama.
4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd Selaku Pembimbing kesatu yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Kepala SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VI tahun pelajaran 2010/2011.
7. Siswa-siswi kelas VI SD Negeri 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2010/2011, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
8. Teman-teman seperjuangan kelompok 54 angkatan 2011 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
(47)
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, April 2012 Penulis
(48)
I. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan alat bantu modifikasi bola plastik yang diisi semen dengan ukuran berat 2kg untuk siswa putri dan 2,5kg untuk siswa putra dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Dengan menggunakan alat bantu modifikasi bola plastik yang diisi dengan semendengan ukuran berat peluru standar yunior dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Saran
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Siswa
Untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012 sebaiknya
(49)
2. Bagi Guru
Sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi guru untuk bahan acuan pembelajaran Pendidikan Jasmani.
3. Bagi Peneliti
Senaiknya hasil peneilitian ini dijadikan sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan mengenai upaya peningkatan gerak dasar tolak peluru.
(50)
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, Pendidikan Jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi Pendidikan Jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui Pendidikan Jasmani yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan
mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Menuru Toho Cholik Mutohir dan Rusli Lutan (1996-1997: 16), definisi Pendidikan Jasmani sebagai berikut :
asmani adalah proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Meskipun Pendidikan Jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian
(51)
seolah-berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik.
Secara sederhana, menurut Mahendra (2003: 8) Pendidikan Jasmani bertujuan untuk :
1) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2) Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3) Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
4) Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5) Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
6) Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan hidup bersih melalui aktivitas jasmani di sekolah.
B. Belajar dan Pembelajaran
Menurut Gagne (1984 ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Sedangkan Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
(52)
emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, lingkungan, guru dll.
Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan
biasanya mudah diamati. Pembelajaran diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan. Gagne dan Briggs (1979:3) mengartikaninstruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Sepintas pengertian mengajar hampir sama dengan pembelajaran namun pada dasarnya berbeda. Dalam pembelajaran kondisi atau situasi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan
dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di sekolah-sekolah istilah pembelajaran atau proses
pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar dimana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk
(53)
mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses trjadinya tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.
C. Belajar Gerak
Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak (Mahendra, 2003 :9). Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik. Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetap berhubungan.
Belajar motorik adalah suatu proses perubahan merespons yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman (Schmidt dalam Lutan, 1988: 203). Sedangkan Menurut Lutan (1988: 206) belajar motorik adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan dalam perlaku terampil. Adapun tahap dalam keterampilan motorik, yaitu sebagai berikut :
a. Tahap kognitif merupkan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakekat kegiatan yang akan dilakukan,
(54)
kemudian harus mendapatkan gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.
b. Tahap fiksasi, pada tahap ini pengembangan ketrampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktis secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanent, selama latihan peseta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk apa yang dilakukan itu benar atau salah. c. Tahap otomatis, control terhadap gerak semakin cepat dan penampilan
semakin konsisten.
Belajar gerak sangat berhubungan dengan latihan, maka Lutan (1988 ; 309) memaparkan sebagai berikut :
waktu yang permulaan latihan, kemampuan itu barangkali memiliki kemampuan yang sama; tetapi selanjutnya kemampuan atau abilitas itu bertalian dengan kepekaan kinestetik, dan tak bertalian dengan orientasi spatial. Ketika si pelaku semakin terampil, mereka seperti tidak menggunakan abilitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu kegiatan ketimbang ketika masih belum terampil. Latihan menghasilkan perubahn dalam kemampuan yang melandasi sua
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar
gerak adalah proses perubahan individu baik berupa perilaku gerak maupun respon yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.
D. Atletik
Atletik yang kita kenal saat ini adalah olahraga yang paling tua di dunia. Gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerakan itu sudah dilakukan sejak manusia dilahirkan yang secara bertahap bekembang sejalan dengan tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya.
(55)
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaituAthlonatauAthlumyang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (atlet). Atletik di Indonesia pertama kali didirikan pada tanggal 3 September tahun 1950 di Kota Semarang dengan induk organisasi yang menaungi disebut PASI. Nomor-nomor yang dipertandingkan pada perlombaan atletik, yaitu untuk nomor lari terdiri dari lari jarak pendek(100 m, 200 m, dan 400 m), lari jarak menengah (800 m, 1500 m, 3000 m,), lari jarak jauh (5000 m, 10.000 m ), marathon (42 km, 195 km ), jalan cepat (5 km, 10 km, 20 km ).Untuk nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Untuk nomor lempar terdiri dari lempar lembing, lempar cakram, lontar martil dan tolak peluru.
E. Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, namun kata yang digunakan bukanlah lempar peluru melainkan tolak peluru. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan cara melakukan gerak dasar tolak peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolak dan bukan dilempar.
Tolak peluru adalah suatu gerakan menolak alat bundar dengan berat tertentu yang terbuat dari logam yang dilakukan dengan awalan atau sikap badan pada waktu akan menolakan peluru membelakangi arah tolakan. Ada beberapa tahap dalam gerak dasar tolak peluru seperti tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan dan sikap akhir atau gerak lanjut (IAAF, 2000:159).
Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tolak peluru, yaitu peluru yang terbuat dari logam. Ukuran berat standar peluru untuk senior putra
(56)
adalah 7.257 kg, sedangkan untuk yunior putra 5 kg dengan diameter 110-130 mm dan untuk senior putri 4 kg, sedangkan untuk yunior putri 3 kg dengan diameter 95-110 mm.
Secara keseluruhan, kelangsungan keterampilan gerak dasar tolak peluru adalah sebagai berikut Diadopsi dari H. Harsono, (2005:13):
1) Persiapan
jari jari regang dan jari kelingking di tekuk berada di samping peluru. jari agak rapat, ibu jari di samping jari kelingkingberada di samping peluru.
kaki kanan di tempatkan di muka batas lingkaran.
peluru di pegang dengan salah satu tangan terkuat, salah satu tangan di muka dan dada sedikit serongkan.
ditekuk, sementara tungkai bebas ditarik ke arah lingkaran belakang
2) Pelaksanaan
Pandangan mata ditujukan ke depan kira kira 4 meter ke depan, dorong tangan sekuatnya ke depan.
3) Gerakan Akhiran
Badan menghadap ke kanan sehingga arah tolakan ada di samping kiri. Badan agak membungkuk dan sedikit condong ke kanan
(57)
Tangan kanan dengan siku agak di bengkokkan berada sedikit agak ke bawah badan, lengan kiri lemas dan lurus ke belakang untuk
membantu keseimbangan
F. Alat Modifikasi
Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat pembelajaran dinilai sangat penting, karena dengan adanya alat pembelajaran maka bahan atau meteri yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat pembelajaran dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien.
Hamalik dalam Arsyad Azhar (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Setelah peluru lepas dari tangan kanan, secepatnya kaki yang digunakan untuk menolak di tarik dan di letakkan kembali pada bekas injakan kaki kiri dengan lutut agak di bengkokkan.
Kaki yang berada di depan diangkat lurus dan santai untuk membantu menjaga keseimbangan.
(58)
Menurut Bahagia dan Suherman (2000:41) modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP(Developentally Appropriate Practice) termasuk didalamnyabody scalingatau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar. Penggunaan alat modifikasi diharapkan dapat memotivasi anak melakukan tugas gerak yang diberikan, sehingga pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan tercapai. Slameto (1995: 12) menyatakan proses belajar dikatakan berhasil apabila ada
perubahan pada diri anak berupa perubahan prilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran peserta didik harus menunjukkan kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani agar tercipta suatu
pembelajaran yang mencerminkan rasa kegembiraan, semangat yang tinggi dan percaya diri pada siswa, maka guru harus berperan untuk
mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan, yaitu dengan cara guru dapat
mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan tugas geraknya, misalnya dengan cara memodifikasi berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang digunakan. (Bahagia dan Suherman, 2000:48). Secara garis besar tujuan modifikasi adalah:
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, 2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
(59)
3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.
Alat modifikasi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa bola plastik warna-warni berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan kesempatan yang banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar tolak peluru yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi menjadi efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggunakan alat modifikasi yang memiliki karakteristik bentuk dan ukuran lebih ringan dapat memudahkan siswa dalam hal menolakkkan peluru, sehingga dengan menggunakan alat modifikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
A. Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian pustaka di atas jika terkait dengan masalah pendidikan tampaknya dunia pendidikan nasional menghadapi tantangan yang cukup berat dan kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi yang ada agar mampu bersaing di era global. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri menuntut guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat
(60)
bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Begitu pula dengan guru Pendidikan Jasmani, dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak efisisennya proses pembelajaran
Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga megakibatkan rendahnya hasil belaja siswa, maka seorang guru Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan alat modifikasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan mempermudah dan menbantu siswa dalam hal menguasai ataupun mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang diajarkan dengan cara menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang lebih sederhana tanpa mengurangi karakteristik dan fungsi dari alat
pembelajaran yang sebenarnya.
Dengan menggunakan alat modifikasi pembelajaran tolak peluru dengan bentuk sederhana dan ringan serta jumlah yang cukup banyak, yaitu berupa bola plastik warna-warni berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat lebih ringan, maka penulis meyakini bahwa siswa akan merasa terbantu dan mudah dalam hal melaksanakan keterampilan gerak dasar tolak peluru yang diajarkan. Selain itu, dengan variasi warna yang melekat pada bola plastik maka akan menjadikan proses pembelajaran tolak peluru menjadi lebih menarik sehingga siswa menjadi tertaik untuk mengikuti proses pembelajaran
(61)
yang berlangsung. Dengan begitu hasil pembelajaran gerak dasar tolak peluru siswa diharapkan akan mengalami peningkatan yang optimal.
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
modifikasi berupa plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan, maka hasil belajar gerak dasar tolak peluru siswa akan
(1)
adalah 7.257 kg, sedangkan untuk yunior putra 5 kg dengan diameter 110-130 mm dan untuk senior putri 4 kg, sedangkan untuk yunior putri 3 kg dengan diameter 95-110 mm.
Secara keseluruhan, kelangsungan keterampilan gerak dasar tolak peluru adalah sebagai berikut Diadopsi dari H. Harsono, (2005:13):
1) Persiapan
jari jari regang dan jari kelingking di tekuk berada di samping peluru. jari agak rapat, ibu jari di samping jari kelingkingberada di samping peluru.
kaki kanan di tempatkan di muka batas lingkaran.
peluru di pegang dengan salah satu tangan terkuat, salah satu tangan di muka dan dada sedikit serongkan.
ditekuk, sementara tungkai bebas ditarik ke arah lingkaran belakang
2) Pelaksanaan
Pandangan mata ditujukan ke depan kira kira 4 meter ke depan, dorong tangan sekuatnya ke depan.
3) Gerakan Akhiran
Badan menghadap ke kanan sehingga arah tolakan ada di samping kiri. Badan agak membungkuk dan sedikit condong ke kanan
(2)
Tangan kanan dengan siku agak di bengkokkan berada sedikit agak ke bawah badan, lengan kiri lemas dan lurus ke belakang untuk
membantu keseimbangan
F. Alat Modifikasi
Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat pembelajaran dinilai sangat penting, karena dengan adanya alat pembelajaran maka bahan atau meteri yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat pembelajaran dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien.
Hamalik dalam Arsyad Azhar (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Setelah peluru lepas dari tangan kanan, secepatnya kaki yang digunakan untuk menolak di tarik dan di letakkan kembali pada bekas injakan kaki kiri dengan lutut agak di bengkokkan.
Kaki yang berada di depan diangkat lurus dan santai untuk membantu menjaga keseimbangan.
(3)
Menurut Bahagia dan Suherman (2000:41) modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP(Developentally Appropriate Practice) termasuk didalamnyabody scalingatau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar. Penggunaan alat modifikasi diharapkan dapat memotivasi anak melakukan tugas gerak yang diberikan, sehingga pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan tercapai. Slameto (1995: 12) menyatakan proses belajar dikatakan berhasil apabila ada
perubahan pada diri anak berupa perubahan prilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran peserta didik harus menunjukkan kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani agar tercipta suatu
pembelajaran yang mencerminkan rasa kegembiraan, semangat yang tinggi dan percaya diri pada siswa, maka guru harus berperan untuk
mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan, yaitu dengan cara guru dapat
mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan tugas geraknya, misalnya dengan cara memodifikasi berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang digunakan. (Bahagia dan Suherman, 2000:48). Secara garis besar tujuan modifikasi adalah:
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, 2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
(4)
3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.
Alat modifikasi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa bola plastik warna-warni berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan kesempatan yang banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar tolak peluru yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi menjadi efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggunakan alat modifikasi yang memiliki karakteristik bentuk dan ukuran lebih ringan dapat memudahkan siswa dalam hal menolakkkan peluru, sehingga dengan menggunakan alat modifikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas V di SD Negeri Binjai Wangi Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012.
A. Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian pustaka di atas jika terkait dengan masalah pendidikan tampaknya dunia pendidikan nasional menghadapi tantangan yang cukup berat dan kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi yang ada agar mampu bersaing di era global. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri menuntut guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat
(5)
bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Begitu pula dengan guru Pendidikan Jasmani, dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak efisisennya proses pembelajaran
Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga megakibatkan rendahnya hasil belaja siswa, maka seorang guru Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan alat modifikasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan mempermudah dan menbantu siswa dalam hal menguasai ataupun mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang diajarkan dengan cara menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang lebih sederhana tanpa mengurangi karakteristik dan fungsi dari alat
pembelajaran yang sebenarnya.
Dengan menggunakan alat modifikasi pembelajaran tolak peluru dengan bentuk sederhana dan ringan serta jumlah yang cukup banyak, yaitu berupa bola plastik warna-warni berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat lebih ringan, maka penulis meyakini bahwa siswa akan merasa terbantu dan mudah dalam hal melaksanakan keterampilan gerak dasar tolak peluru yang diajarkan. Selain itu, dengan variasi warna yang melekat pada bola plastik maka akan menjadikan proses pembelajaran tolak peluru menjadi lebih menarik sehingga siswa menjadi tertaik untuk mengikuti proses pembelajaran
(6)
yang berlangsung. Dengan begitu hasil pembelajaran gerak dasar tolak peluru siswa diharapkan akan mengalami peningkatan yang optimal.
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
modifikasi berupa plastik berdiameter 11cm yang diisi semen dengan ukuran berat yang lebih ringan, maka hasil belajar gerak dasar tolak peluru siswa akan