PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN BANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DENGAN BANTUAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
PADA MATERI POKOK KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh:
Wenni Asprida Siagian
NIM 408131099
Program Studi Pendidikan Kimia

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala
rahmat dan anugerah-Nya yang memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Dengan Bantuan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Pada Materi Pokok
Kelaruan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, disampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra. Murniaty
Simorangkir, M.S sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.
Ida Duma Riris, M.Si, bapak Drs. M.M. Tambunan, M.Pd, dan bapak Agus
Kembaren, S.Si, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyusunan proposal hingga penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta
Staf Pegawai Universitas Negeri Medan, khususnya Fakultas Matematikan

dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan terlebih kepada segenap Bapak dan Ibu
Dosen serta Staf Jurusan Kimia yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu
Guru serta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan yang membantu
selama penelitian.
Teristimewa diucapkan terima kasih kepada orangtua tercinta, Ayahanda
P. Siagian dan Ibunda A. Simangunsong beserta saudara/i Abang Johan,
Abang Fael/Kak

Fael, yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan,

memberikan dukungan moral dan material selama penyelesaian studi.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman Dik A Kimia 2008, terkhusus Lusyi
Affriyani Simarmata selaku teman satu PS yang selalu bersama dalam
pengerjaan skripsi ini dan Preddy Westly Tambunan yang selalu mendukung

dan memotivasi dalam pengerjaan skripsi ini dan teman teman B’jak (Hartika
S. Siagian, Rapika Pasaribu, Kres Tambunan, Tio Hutagalung), seluruh warga
sekret, teman-teman di IKBKK, dan seluruh pihak yang membantu.
Penyelesaian skripsi ini telah diusahakan semaksimal mungkin, namun

disadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tata bahasa,
untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari setiap
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pendidikan setiap pembaca.

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW DENGAN BANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN PADA
MATERI POKOK KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
Wenni Asprida Siagian (408131099)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen bertujuan mengetahui
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan
macromedia flash terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang diambil secara purposive sampling
dimana kelas ekperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dengan bantuan macromedia flash dan kelas kontrol dengan penerapan model
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes
objektif 18 soal dari 30 soal yang telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran
soal dan daya pembeda soal serta lembar observasi untuk penilaian aktivitas belajar
siswa.
Data peningkatan hasil belajar dianalisis dengan uji t (uji pihak kanan) pada
taraf signifikan α = 0,05. Hasil uji t, thitung > ttabel (19,20 > 1,69) yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan bantuan macromedia flash berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa kelas XI pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. Rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen adalah lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol, yaitu
58,68 > 42,51. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen adalah 43% dan kelas
kontrol adalah 28%. Perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas sebesar 15%.
Hasil uji korelasi diperoleh nilai rxy=0,1252 yang menunjukkan hubungan antara
aktivitas dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah sangat rendah.

i


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi


BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
3
4
4
4
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


6

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakekat Kimia
2.1.2. Hakekat Belajar Mengajar Kimia
2.1.3. Tujuan Pendidikan Ilmu Kimia
2.1.4. Kegiatan Belajar Mengajar
2.1.5. Aktivitas Belajar
2.1.6. Hasil Belajar
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif
2.1.7.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.8. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.8.1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.8.2. Kelebihan dan Kelemahan Jigsaw
2.1.9. Media Pembelajaran
2.1.9.1. Pengertian Media
2.1.9.2. Fungsi Media
2.1.9.3. Macam-macam media
2.1.9.4. Macromedia Flash

2.1.10. Model Pembelajaran Konvensional
2.1.11. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.1.11.1. Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.1.11.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2.1.11.3. Hubungan Kelarutan dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan

6
6
6
7
8
8
10
12
12
14
15
17
18
18

19
20
21
22
23
23
23
24

ii

2.1.11.4. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
2.1.11.5. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan
2.1.11.6. Reaksi Pengendapan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis

24
24
25

26
26

BAB III METODE PENELITIAN

28

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Instrumen Penelitian
3.3.2.1. Tes
3.3.2.2. Lembar Observasi
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Skema Rancangan Penelitian

3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Pengumpul Data
3.8. Pengolahan Data
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1. Uji Normalitas
3.9.2. Uji Homogenitas
3.9.3. Uji Hipotesis
3.9.4. Uji Korelasi

28
28
28
28
28
28
29
29
29
29
30
30
31
32
32
35
36
36
37
37
38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

40

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Test
4.1.1.2. Realibilitas Test
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal
4.1.2. Deskripsi Data hasil Penelitian
4.1.2.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.2. Temuan Penelitian
4.3. Pembahasan

40
40
40
40
41
41
41
41
42
42
42
43
44
44

iii

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN

46

5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

46
46

DAFTAR PUSTAKA

48

v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
30
Tabel 3.2.Uji Korelasi Antara Aktivitas Dengan Peningkatan Hasil Belajar 39
Tabel 4.1. Data Ringkas Peningkatan Hasil Belajar Siswa
42
Tabel 4.2. Uji Normalitas
42
Tabel 4.3. Uji Homogenitas
43
Tabel 4.4. Uji Hipotesis
43

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Halaman
15
31

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Lampiran 1c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Lampiran 1d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Lampiran 2. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Lampiran 3. LKS Pertemuan I dan II
67
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal
Lampiran 5. Instrumen Penelitian Yang Divalidkan
Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Yang Divalidkan
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 8. Perhitungan Reabilitas Tes
Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 11. Instrumen Penelitian
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
Lampiran 13. Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar
Lampiran 14. Perhitungan Uji Normalitas
Lampiran 15. Perhitungan Uji Homogenitas
Lampiran 16. Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 17. Perhitungan Uji Korelasi
Lampiran 18. Daftar Harga Kritik r Product Moment
Lampiran 19. Daftar F tabel
Lampiran 20. Daftar Nilai-Nilai dalam Distribusi t
Lampiran 21. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian

50
55
60
63
66
74
78
84
85
88
90
93
96
100
101
112
116
118
121
124
125
126
127
128

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatan kualitas/mutu
Sumber Daya Manusia (SDM). Berdasarkan data dalam Education For All (EFA)
Global Monitoring Report 2011, indeks pembangunan pendidikan (education
development index/EDI) menurut data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai ini
menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia “.
Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan
yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam kegiatan belajar
mengajar siswa akan memahami materi pelajaran dengan baik bila terjadi kerjasama
antara guru dan siswa. Untuk itu, seorang guru harus mempunyai kreatifitas dan ideide baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam
penyajian materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi, dan
media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar
siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar (Faturrohman,
2007).
Menurut Haetami (2011), mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang
dianggap membosankan dan menakutkan bagi sebagian besar siswa karena dianggap
merupakan mata pelajaran yang terdiri dari rumus-rumus kimia dan hitungan.
Berbicara masalah pembelajaran kimia, pada umumnya para guru menghadapi
tantangan yang cukup serius mengenai sulitnya para siswa untuk mengikuti
pembelajaran kimia dengan sungguh-sungguh. Kebanyakan para siswa acuh tak acuh
terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di kelasnya atau dengan
kata lain rendahnya motivasi belajar siswa. Salah satu penyebabnya adalah penyajian
materi kimia kurang menarik dan membosankan sehingga banyak siswa SMA yang

2

kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia dan akhirnya hal ini
mengakibatkan rendahnya hasil belajar kimia siswa.
Model pembelajaran diarahkan pada peningkatan aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara optimal antara
guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa yang optimal berimbas pada
peningkatan penguasaan konsep siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan pada
pembelajaran kimia yaitu masih rendahnya minat dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru (teacher center).
Salah satu upaya untuk merubah kondisi tersebut adalah melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini
merupakan pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal. Penyelenggaraan model belajar Jigsaw dalam proses belajar mengajar
dapat menumbuhkan tanggungjawab siswa sehingga terlibat langsung secara aktif
dalam memahami suatu persoalan dan menyelesaikannya secara kelompok. Pada
kegiatan ini keterlibatan guru dalam proses belajar mengajar semakin berkurang
dalam arti guru menjadi pusat kegiatan kelas. Guru berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri serta menumbuhkan rasa
tanggung jawab. Pada pembelajaran ini, guru tidak lagi menjadi pusat kegiatan kelas,
tetapi siswalah yang menjadi pusat kegiatan kelas (Isjoni, 2009).
Selain penggunaan model pembelajaran yang tepat, salah satu cara guru untuk
menjadikan pelajaran kimia lebih konkrit dan menyenangkan bagi siswa adalah
dengan memanfaatkan media pembelajaran. Macromedia flash dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan karena merupakan
media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Dengan macromedia flash siswa
menjadi mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi
yang lebih nyata dan jelas.

3

Model pembelajaran Jigsaw ini telah diteliti sebelumnya oleh Herlina (2007)
dengan judul, “Pembelajaran konsep ekosistem serta perubahan materi dan energi
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa
kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Palu dengan presentasi kenaikan
hasil belajar siswa mencapai 57,57% dan oleh Sunardi dengan judul, “Upaya
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif Dengan Metode Jigsaw Bagi Kelas X-1 Semester Genap Tahun
2008/2009 SMA Negeri 1 Banjarnegara. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari
tiap siklus ternyata dari siklus ke siklus aktivitas belajar mengalami peningkatan,pada
siklus I (60%), siklus 2 (90%). Prestasi belajar secara individual juga mengalami
peningkatan (siklus 1, rerata 69,06) dan (siklus 2, rerata 77,81). Demikian pula
dengan tingkat ketuntasan belajar dalam kelompok (siklus 1, 37,5%) dan (siklus
2,75%). Penelitian ini juga telah diteliti oleh Yeti Sulastri yang memberi kontribusi
terhadap peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 89,74%.
Selain penggunaan model pembelajaran yang tepat, salah satu cara guru untuk
menjadikan pelajaran kimia lebih konkrit dan menyenangkan bagi siswa adalah
dengan memanfaatkan media pembelajaran. Perkembangan ilmu dan teknologi
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan untuk memanfaatkan hasil-hasil
teknologi dalam proses pembelajaran.
Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan
Bantuan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Pada Materi Pokok Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan”.

4

1.2. Ruang Lingkup
Dari latar belakang masalah yang disusun penulis, maka ruang lingkup
masalah yang akan diidentifikasi pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
2. Kimia dianggap mata pelajaran yang sulit.
3. Masih rendahnya minat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
4. Pembelajaran cenderung masih berpusat pada guru (teacher center).

1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan macromedia flash terhadap peningkatan
aktivitas dan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok kelarutan dan hasil kali
kelarutan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. Peningkatan hasil
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data gain ternormalisasi yang
dihitung berdasarkan selisih post-test dengan pre-test yang dibagi dengan selisih skor
maksimum dengan pre-test.

1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi dan batasan masalah di atas yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan
bantuan macromedia flash ini berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
kimia siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan pada materi pokok kelarutan dan
hasil kali kelarutan?
2. Apakah aktivitas belajar siswa berkorelasi dengan hasil belajarnya?

5

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan macromedia flash
terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi, minat belajar dan hasil
belajar kimia siswa.
2. Meningkatkan

kemampuan

guru

dalam

memilih

alternatif

model

pembelajaran yang tepat.
3. Sebagai sumbangsih pemikiran bagi peneliti lain yang ingin meneliti dan
mengembangkan berkaitan dengan penelitian ini.

46

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan
macromedia flash berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan. Terdapat korelasi antara aktivitas dengan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe Jigsaw
dengan bantuan macromedia flash. Berdasarkan data hasil penelitian, nilai
korelasi (rxy) yang diperoleh hanya sebesar 0,1252 . Angka ini menyatakan bahwa
korelasi atau hubungan antara aktivitas siswa dengan hasil belajarnya sangat
rendah. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan macromedia flash pada
pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas X1 SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan adalah sebesar 43% dan dengan model pembelajaran konvensional
hanya 28% sehingga diperoleh perbedaan peningkatan hasil belajar siswa sebesar
15%. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dengan bantuaan macromedia flash lebih baik digunakan dalam
meningkatkan hasil belajar kimia siswa dari pada menggunakan model
pembelajaran konvensional (ceramah, tanya-jawab, dan penugasan).

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1.

Bagi peneliti lain yang menggunakan model ini agar maksimal hasilnya
sebaiknya memperhatikan kemampuan tutor sebaya untuk diperlengkapi
sebagai ahli.

2.

Bagi

guru-guru

kimia

agar

kiranya

menerapkan

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan bantuan
macromedia flash ini pada materi lain yang relevan.

47

3.

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan model ini untuk
meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa.

4.

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan model ini untuk
meningkatan aktivitas belajar siswa dan meninjau adanya korelasi atau
hubungan antara aktivitas dengan peningkatan hasil belajar siswa.

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto ,S .,(2006), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta , Jakarta.
Azhar, arsyad., (2000), Media Pengajaran, Penerbit PT. Grafindo Persada,
Jakarta.
Chotimah., 2006, Kelebihan Flash……., http://www.smu-net.com.
Departemen Pendidikan Nasional, (2003), Kurikulum 2004;Standar Kompetensi
Kimia SMA/MA, http://www.google.com/kurikulum-standar-kompetensikimia-sma/ma (diakses Kamis, 03 Maret 2012)
Dimyati, Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Djamarah S B.,(2006), Startegi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
EFA(2011),http://cetak.komps.com/read/2011/03/03/04463810/peringkat.pendidi
kan.indonesia.turun (diakses Kamis, 03 Maret 2012).
Fathurrohman, P, Sutikno, S., (2007), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Refika Aditama, Bandung.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Gunawan, A.W., (2003), Genius Learning Strategy;Petunjuk Praktis Untuk
Menerapkan Accelarated Learning, Penerbit PT. Ikrar Mandiri Abadi,
Jakarta.
Haetami., (2011), Pembelajaran Inovatif Kimia Unsur, http://www.artikel
pendidikan.go.id (diakses pada 23 Januari 2012).
Herlina, (2007), Pembelajaran Konsep Ekosistem Serta Perubahan Materi dan
Energi Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Palu, Jurnal
Sokoguru Vol. 1, No 2-3:44-100.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nanang, Cucu, (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.

49

Purba, Michael., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester II, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Sahtiani, (2008), Penerapan Model Pembelajaran ATI (APTITUDE TREATMENT
INTERACTION) Pada Pokok Bahasan Statistika Di Kelas SMP YPAK
PTPN III Gunung Para TA 2008/2009, Skripsi, Fakultas MIPA,
Universitas Negeri Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPAUNIMED, Medan.
Sudjana .,(2002), Metoda Statistika, Tarsito ,Bandung.
Sunardi., (2009), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Melalui
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Jigsaw Bagi Kelas
X-1 Semester Genap Tahun 2008/2009 SMA Negeri 1 Banjarnegara,
Jurnal Didaktika Tahun 1 Nomor 2.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Belajar, Surabaya.
Trianto,(2007).,Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Prestasi Pustaka, Jakarta.
Trilestari (2010), http://trilestarisdkanisiusgowongan.blogspot.com/2010/04/mode
l-pembelajaran-kooperatif-teknik.html)

RIWAYAT HIDUP

Wenni Asprida Siagian lahir di Tanjung Leidong pada 07 Mei 1990. Anak
keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Paris Siagian dengan Asmaida
Simangunsong. Pendidikan dimulai pada tahun 1996 di SD Swasta D.I. Panjaitan
dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, pendidikan dilanjutkan di SMP
Swasta D.I. Panjaitan, lulus tahun 2005. Pada tahun 2005, pendidikan dilanjutkan
di SMA Negeri 1 Kualuh Leidong dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2008,
diterima di program studi pendidikan kima, fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Selama mengikuti perkuliahan,
aktif dalam organisai IKBKK, dan meraih beberapa penghargaan khususnya pada
IKBKK Choir.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 21

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 3 35

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

1 6 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA PIKIRANTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 6 20

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (Crh) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pokok Materi Kelarutan Dan Hasilkali Kelarutan Kelas Xi Sma Negeri 2 Brebes.

0 0 1

Pengaruh Pembelajaran Learning Cycle (Lc) dengan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa SMA Muhammadiyah Gubug.

0 0 1