PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh :
Mariana Br Sinaga
NIM 4121131012
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Mariana Br Sinaga dilahirkan di Bahtonang Kab. Simalungun Prov.
Sumatera Utara pada tanggal 01 Juni 1994. Ibu Bernama Emsina Br Sijabat dan
ayah bernama Josep Sinaga dan merupakan anak kelima dari lima bersaudara.
Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 050601 Simpang V Kab. Langkat,
dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 1 Kuala, dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kuala, dan lulus pada tahun 2012. Pada
Tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Mariana Br Sinaga (4121131012)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
dengan menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar
kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian dilakukan
terhadap siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Stabat T.P. 2015/2016.
Sampel kelas diambil dengan teknik sampling purposif dan begitu pula
dalam pengambilan sampel siswa di kelas akan dilakukan juga dengan teknik
sampling purposif yang didasarkan pada nilai pretest yang relatif homogen dan
juga didasarkan test terhadap kemampuan matematik siswa. Kedua kelas yang
diajarkan dengan dua model dibagi menjadi empat kelas dengan kombinasi
faktorial 2 X 2. Ada dua faktor yang diuji cobakan yaitu faktor A : Model
pembelajaran dengan menggunakan media yang terdiri dari 2 taraf yaitu A1=
model DI dengan media riil dan A2= model PjBL dengan media virtual, faktor B:
kemampuan matematik yang terdiri 2 taraf yaitu B1 = kemampuan matematik
tinggi dan B2 = kemampuan matematik rendah. Berdasarkan uji hipotesis pada
taraf signifikan α = 0,05, diperoleh bahwa Fhitung(A) dan (B) sebesar 38,092

sedangkan harga Ftabel (0,05) (1,64)= 3,99 maka Fhitung
Ftabel= 3,96). Hasil penelitian Yalcin, dkk, (2009:82) menyatakan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol terhadap

5

sikap siswa terhadap fisika, prestasi listrik, dan keterampilan proses ilmiah, hasil
eksperimen

menunjukkan

bahwa

pembelajaran

berbasis

proyek

dapat


meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian Sofiyah (2010:61)
terdapat pengaruh yang signifikan antara model pengajaran langsung (Direct
Instruction/ DI) terhadap hasil belajar Fisika siswa. Penelitian selanjutnya oleh
Yunitasari, dkk, (2012:190) menyatakan bahwa model direct instuction dapat
digunakan untuk mengurangi miskonpsepsi materi pokok larutan penyangga.
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran kimia pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan model PjBL dan DI diterapkan dengan menggunakan
media pembelajaran. Menurut Arsyad (2006), dalam Septi Aprilia (2011:4),
pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh
psikologis terhadap siswa. Salah satu media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pembelajaran kimia adalah media nyata (riil) seperti kegiatan
praktikum di laboratorium. Melalui kegiatan praktikum di laboratorium siswa
akan mendapatkan konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung,
mengamati, menafsirkan, meramalkan serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan
selama kegiatan di laboratorium berlangsung (Wahyuningrum dalam Hadi,
2009:9). Laboratorium merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif dan
memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar, sikap, dan nilai siswa

(Kusnadi, 2012:9). Laboratorium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran
kimia yang sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta
didik, sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran (Darsana, 2014). Namun
pemanfaatkan laboratorium untuk praktikum kurang efektif dilakukan karena
kurangnya waktu untuk melaksanakan praktikum di laboratorium, waktu sudah
banyak digunakan untuk menyelesaikan materi serta karena keterbatasan sarana
laboratorium seperti alat dan bahan praktikum oleh karena itu perlunya merancang
media pembelajaran kimia yang berbasis laboratorium yaitu media virtual dengan
menggunakan laboratorium dalam bentuk maya (virtual). Kegiatan praktikum
laboratorium tidak hanya dapat dilakukan di laboratorium riil, pemberian

6

praktikum

melalui

laboratorium

virtual


(dry

lab) dapat

menggantikan

laboratorium riil (Wati, dkk, 2014:18). Aplikasi laboratorium saling melengkapi
dengan kimia dan laboratorium adalah bagian utama dari pelajaran kimia.
Laboratorium sangat penting untuk membuat konsep kimia dan membuat siswa
akan lebih mudah untuk memahami (Altun, dkk, 2009:1895). Pembelajaran pada
laboratorium virtual adalah pembelajaran melalui pengamatan tidak langsung.
Menurut Parno dan Dwitya dalam (Nurrokhmah 2013:201) Virtual lab adalah
laboratorium virtual yang berisi animasi praktikum menyerupai praktikum dalam
laboratorium. Menurut Tatli, dkk, (2013:160) bahwa beberapa peneliti
berpendapat bahwa melakukan eksperimen dengan lingkungan virtual lebih
efektif dari pada melakukan eksperimen dilaboratorium nyata.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Naba
Hamida, dkk (2012), ada pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan
laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil terhadap prestasi

belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Penelitian terkait juga dilakukan dalam
penelitian Rokhimulloh (2010) menyimpulkan ada pengaruh penggunaan
laboratorium virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi
laju reaksi, penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,24 dan
laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,52.
Keberhasilan dalam pembelajaran kimia, selain dipengaruhi metode dan
media pembelajaran, juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang mempunyai
pengaruh dalam proses belajar mengajar. Faktor internal siswa antara lain adalah
kreativitas, kemampuan matematik, sikap ilmiah, gaya belajar, motivasi belajar,
dan lain-lain (Aprilia, 2011:6 ). Dalam hal ini peneliti mencoba untuk melihat dari
kemampuan matematik siswa, karena kemampuan matematik sangat diperlukan
dalam mempelajari kimia terutama pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
yang kebanyakan bersifat hitungan. Menurut Suherman, dkk, (2001), dalam
Kusumaningrum (2012:572), kemampuan matematik dapat melatih cara berpikir
dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,
eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan
inkonsistensi.

7


Kemampuan matematika cenderung bersifat individual, artinya tiap
individu memiliki kemampuan matematik yang berbeda- beda (Kusnadi, dkk,
2011). Kemampuan berpikir matematika menjadi salah satu tolak ukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi (high ordert hinking skill). Kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah matematika berbanding lurus dengan kemampuan
berpikir matematis siswa. Siswa dengan kemampuan berpikir matematis tinggi
akan mampu menemukan pemecahan masalah tinggi. Kemampuan berpikir
matematis siswa yang unik dalam memecahkan masalah matematika berkaitan
pula dengan kemampuan penalaran siswa (Supryanto, dkk, 2014:1059). Hasil
penelitian Supryanto, dkk, (2014), menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan
penalaran mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah
matematika. Penelitian Kusnadi (2011), menunjukkan bahwa kemampuan
matematik memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa. Hasil Penelitian
Riwanto (2010), menunjukkan terdapat pengaruh kemampuan matematik tinggi
dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif (p = 0,013).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan
media terhadap hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Dengan
Menggunakan Media Dan Kemampuan Matematik Terhadap Hasil Belajar

Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”.

1.2.

Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi ruang

lingkup dalam penelitian ini adalah : (a) Rendahnya hasil belajar kimia di SMA;
(b) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif; (c) diperlukan
model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih
meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia
khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; (d) pemanfaatan
laboratorium untuk praktikum kurang efektif dilakukan; (e) keberhasilan dalam
pembelajaran kimia, selain ditentukan oleh model dan media pembelajaran juga

8

ditentukan oleh kemampuan matematik yang dimiliki siswa namun guru kurang
memperhatikan dan mengembangkan sikap tersebut.


1.3.

Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan
media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

2.

Apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media
terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan ?

3.


Apakah ada pengaruh kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia
siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?

1.4.

Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta

mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini
dibatasi pada :
1.

Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1
Stabat T.P 2015/2016.

2.

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Project Based Learning dan model Direct Instruction

3.

Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif.
Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).

4.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
virtual (pengamatan melalui komputer) dan media riil (pengamatan
langsung).

9

5.

Kemampuan matematik siswa dibatasi pada kemampuan matematik tinggi
dan rendah yang diperoleh dengan pemberian test sebelum proses belajar
mengajar berlangsung.

6.

Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan .

1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan
menggunakan media dan kemampuan matematik terhadap hasil belajar
kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan
menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan .

3.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan matematik terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.6.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu

pembelajaran kimia di SMA terutama bagi siswa, guru, peneliti, masyarakat,
peneliti selanjutnya dan untuk pengembangan ilmu.
Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan yang disampaikan oleh guru bidang studi
kimia.

2.

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam memilih
model dan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses
belajar kimia.

3.

Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi
kimia pada pelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk digunakan

10

sebagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi mahasiswa generasi
selanjutnya.
4.

Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah
untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA.

1.7.

Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap

variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1.

Model pembelajaran Direct Instruction adalah model pengajaran langsung
berpusat pada guru artinya guru berperan penting dan dominan dalam
proses pembelajaran.

2.

Model pembelajaran Project Based Learning adalah Pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) adalah metoda pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan. Peserta didik SMA melakukan
eksplorasi,

penilaian,

interpretasi,

sintesis,

dan

informasi

untuk

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
3.

Media rill merupakan kegiatan praktikum yang dilaboratorium nyata
dengan alat dan bahan yang sesungguhnya sebagai media pembelajaran
sehingga siswa SMA dapat melakukan kegiatan praktikum dan
pengamatan secara langsung yang dilaksanakan sesuai prosedur.

4.

Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak
langsung. Media virtual berisi serangkaian alat- alat laboratorium yang
berbentuk perangkat lunak komputer berbasis multimedia interaktif, yang
dioperasikan dengan komputer dan dapat menstimulasikan kegiatan
dilaboratorium seakan- akan pengguna berada pada laboratorium
sebenarnya. Pada penelitian ini media yang digunakan untuk media virtual
adalah Macromedia Flash tentang materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan.

5.

Kemampuan matematik adalah keadaan internal seseorang dalam
menyelesaikan perhitungan dan pengoperasian aljabar yaitu penjumlahan,

11

perkalian, pembagian, dan kesebandingan. Dan juga merupakan kecakapan
dalam menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman,
membuat pertimbangan dan keputusan dalam menyelesaikan permasalahan
matematika.
6.

Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar kimia baik dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini aspek hasil belajar kimia
yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang kognitif.

7.

Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi kelas XI IPA
semester genap. Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal
zat yang dapat larut dalam sejumlah larutan tertentu dan dinyatakan
dengan lambang Ksp.

75

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1.

Ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan
kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2.

Ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Penerapan model pembelajaran PjBL dengan media virtual pada siswa
berkemampuan matematik tinggi memberikan hasil belajar kimia lebih tinggi.
Sebaliknya, penerapan model pembelajaran DI dengan media riil pada
kemampuan matematik rendah siswa memberikan hasil belajar kimia lebih
tinggi.

3.

Ada pengaruh kemampuan matematik terhadap hasil belajar kimia siswa pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penerapan model pembelajaran
PjBL dengan media virtual dan model pembelajaran DI dengan media riil
pada siswa yang berkemampuan matematik tinggi memberikan hasil belajar
kimia yang lebih tinggi dari siswa yang berkemampuan matematik rendah.

5.2.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan
model PjBL dengan menggunakan media virtual untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada siswa yang berkemampuan matematik tinggi.

2.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan
model DI dengan menggunakan media riil untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada siswa yang berkemampuan matematik rendah.

76

3.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang
berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

77

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,

(2013),
http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran
pengertiannya/ diakses 05 Februari 2016.

Anonim,
(2015), http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-modelpembelajaran-definisi.html diakses 05 Februari 2016.
Anonim, (2011), https://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-danfungsi-laboratorium/ diakses 06 Februari 2016.
Anonim,

(2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkanlaboratorium-virtual/, diakses 05 Februari 2016.

Addict, K., (2015), Rangking Sistem Pendidikan Dunia 2015 Telah Dirilis,
http://m.kaskus.co.id/theared/56376a681ee5dfd0288b456d/rangkingsistem-pendidikan-dunia-2015-telah-diliris--Indonesia,
diakses
06
Februari 2016.
Addiin, I., Tri Redjeki, dan Sri Retno Dwi Ariani, (2014), Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok
Larutan Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar
Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), (3) : (7-16)
ISSN : 2337-9995.
Akbar, A., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Metode Group
Investigation (GI) dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap
Prestasi Belajar Dtinjau Dari Kemampuan Matematik Siswa Materi
Pokok Termokimia Kelas XI semester Gasal SMA Negeri1 Wonogiri
Tahun Pelajaran 2011/2012, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Amanda, N., W., Y., I., W., Subagia, dan I., N., Tika, (2014) ,Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari
Self Efficacy Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha (4) : (1-11).
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Dengan Menggunakan Laboratorium Real dan virtual
Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Gaya Belajar Siswa, Tesis,
FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

78

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep- Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2,
Penerbit Erlangaa, Jakarta.
Darsana, I., W., I., Wayan, S., dan I., Nyoman, T., (2014), Analisis Standar
Kebutuhan Laboratorium Kimia Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Pada Sma Negeri Di Kabupaten Bangli, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4 Tahun 2014.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Jakarta.
Altun, E., dkk, (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistry Laboratory
Enriched With Constructivist Learning Activities For Secondary Schools,
Procedia Social and Behavioral Sciences, 1 :1895- 1898.
Faiq, M., (2014), http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/05/modelpembelajaran-project-based.html diakses 05 Pebruari 2016.
Hadi, Abdul, (2009), Upaya Mengatasi Keterbatasan Pelaksanaan Praktikum
Kimia Di SMA/MA Melalui Pengembangan Alat Peraga Praktikum
Kimia Skala Kecil, ITB, Bandung.
Hamida, N., Bakti Mulyani, dan Budi Utami, (2012), Studi Komparasi
Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok
Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono
Tahun Pelajaran 2011/2012, 2(2) : (7-15) ISSN 2337-9995.
Hasugian, M., (2012), Pengaruh Motivasi dan Jenis Bahan Ajar Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam di SMA,
Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Hidayati, (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap
Hasil Belajar Matematika, Skripsi, FMIPA, Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang, Semarang.
Ibrahim, R., dan Nana Syaodih S., (2010), Perecanaan Pengacaran, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Ikhsanudin,
E.,
(2013),
http://www.ekaikhsanudin.net/2014/09/modelpembelajaran-project-based.html diakses 05 Februari 2016.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.

79

Julianti, E., Ruqiah, G., P., P., Yokhebed, Penerapan Direct Instruction Disertai
Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Jamur Di SMA,
Artikel, Universitas Tanjung Pura Pontianak, Pontianak.
Justiana, S., dan Muchtaridi, (2009), Kimia Dasar 2, Yudistira, Jakarta.
Kusnadi, (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Problem Based
Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau
Dari Kemampuan Matematik dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa,
Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kusnadi, M., Masykuri, S., Muyani, (2013), Pembelajaran Kimia Dengan
Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan
Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berpikir
Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri, 2(2) : (163-172), ISSN: 2252-7893.
Kurniadi, D., (2013), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma N 1
Bawang Banjarnegara Kelas Xi Ipa I Dengan Pendekatan Pbl(ProjectBased Learning) Berbasis Bahan Sekitar, Skripsi, FMIPA, Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Kusumaningrum, M., dan Abdul Aziz Saefudin, (2012), Mengoptimalkan
Kemampuan Berpikir Matematika Melalui Pemecahan Masalah
Matematika, Prosiding, (1-10). ISBN : 978-979-16353-8-7, Program
Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Yogyakarta.
Magdalena, Octaviany, Sri Mulyani, dan Elfi Susanti V., H., (2014), Pengaruh
Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi
Hukum Dasar Kimia Kelas X Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran
2013/2014,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4) Tahun 2014
Universitas Sebelas Maret.
Megadomani, A., Pengaruh Inkuiri Labor SMA pada Laboratorium Terbimbing
Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA Pada Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan, Jurnal (2) : (384-387), ISSN: 1412-565X.
Montu,

E., (2012), Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing
Menggunakan HYPERMEDIA Dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar
Dan Kemampuan Awal, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Nurrokmah, I.E., dan Sunarto, W., (2013), Pengaruh penerapan Virtual Labs
Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Chemistry In Education
(CIE) 2(1) : (201-207), ISSN : 2252-6609.

80

Özdemir, S., A., dkk, (2015), The Effect Of Project Based Learning In Ratio
Propurtion and Percentage Unit On Mathematics Succes and Attitude,
Europan Journal Of Science And Mathematics Education, 3(1) :1-13.
Panjaitan, H., (2014), Perbandingan Hasil Belajar dan Sikap Kerja Keras Siswa
yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investivigation (GI) dan Model Jigsaw Berbantuan Lembar Kerja Siswa.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Permanasari, V., Bambang, S., dan Ira K., (2013), Efektivitas Pendekatan
Pembelajaran Openended Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis
Siswa Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kreativitas Belajar
Matematika Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, 1(1): (1-8).
Purba, D., F., Marham S., Albinus., (2012), Pengaruh Penggunaan Multimedia
Dan Praktikum Melalui Strategi Learning Cycle Terhadap Karakter Dan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan, Jurnal, Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNIMED,
Medan.
Purba, M., (2006), Kimia, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Riwanto, M. A., (2010), Pembelajaran Kimia Melalui Metode TAI dan GI
Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Kemampuan Matematik Siswa,
Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ronah,S.M.,(2013),http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakika
t-dan-pem belajaran-kimia.html diakses 06 Pebruari 2016.
Rokhimulloh, (2010), Pembelajaran Kimia Menggunakan Laboratorium Virtual
Dan Laboratorium Riil Melalui Metode Eksperimen Dengan
Memperhatikan Emotion Spiritual Quotient (ESQ) Dan Kemampuan Awal
Siswa, Tesis ,FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rusman, (2012), Seri Mnajemen Sekolah Bermutu Model- Model Pembelajaran
Mengembangakan Profesionalisme Guru Edisis Kedua, Penerbit Raja
Grafindo, Jakarta.
Sadiman, Arief, S., dkk, (2009), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Safitri, Bancong, H., dan Husain, H., (2013), Pengaruh Pendekatan Multiple
Intelegences Melalui Model Pembelajaran langsung Terhadap Sikap dan
Hasil Belajar Kimia Peserta Didik di SMA Negeri 1 Tellu Limpoe,
Jurnal pendidikan IPA Indonesia : 2(2) : 156-160.

81

Sanjaya, W.,H., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sani, Ridwan A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Santoso, H., (2009), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Riil Dan Laboratorium
Virtuil Pada Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Surakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Silitonga, P. Maulim, (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian,
FMIPA Unimed, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Mata Pelajaran
Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.
Siwa, IB., I. W., Muderawan, I., N., Tika, (2013), Pengaruh Pembelajaran
Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan
Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, (3) : (1-13).
Sofiah, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, SKRIPSI, Universitas Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press,
Medan.
Sumarti, S. S., dkk, (2015), Project Based Learning Tools Development On Salt
Hydrolysis Materials Through Scientific Approach, Journal Of Research
and Method In Education (IOSR- JRME), 5(2) :1-5.
Sunardi, (2008), Kimia,Yrama widya, Bandung.
Sunarya, Y., (2012), Kimia Dasar 2, Yrama Widya, Bandung.
Susilawati, Muhaimin, A., (2014), Pengaruh Penngunaan Media Riil Terhadap
Keterampilan Proses Sains Dan Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10 (2014) : (47-58)
ISSN: 1693-1246.

82

Supryanto, A., Mardiyana, dan Sri Subanti, (2014), Karakteristik Berpikir
Matematis Siswa SMP Majelis Tafsir Al-Qur’an (Mta) Gemolong Dalam
Memecahkan Masalah Matematika Pada Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel (Spldv) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Siswa
Dan Gender, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(10) : 10561068, ISSN: 2339-1685.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung.
Tatli, Z., dan Ayas, A., (2013), Effect Virtual Chemistry Laboratory On Students
Achevement, Educational And Society,16(1) :159-170.
Tiantog, M., (2013), The Online Project Based Learning Model Based On
Student’s Multiple Inteligence, International Journal Of Humanities And
Social Science, 3(7) : 204-210.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Wati, S.TH., dkk, (2014), Studi Komparasi Media Virtual Dan Riil Pada
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Materi
Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Ditinjau Dari Sikap Ilmiah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/ 2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(4) Tahun 2014
Universitas Sebelas Maret.
Yalcin, S.A., dkk, (2009), The Effect Of Project Based Learning On Science
Undergraduates Learning Of Electricity Attitude Towards Physics and
Scientific Process Skills, International Online Journal Of Educational
Sciences, 1(1) : 81-105.
Yunitasari, W., dkk, (2012), Pembelajaran Direct Instruction Disertai Hirarki
Konsep untuk mereduksi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Larutan
Peyangga Kelas XI IPA Semeste genap SMA Negeri 2 Sragen Tahun
Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3) :182-190.
Zahrani, (2014), Kontektualisasi Direct Instruction Dalam Pembelajaran Sa

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 4 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 7 21

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN TDM-POE.

0 1 35

Pengaruh Pembelajaran Learning Cycle (Lc) dengan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa SMA Muhammadiyah Gubug.

0 0 1