PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA PIKIRANTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

RIWAYAT HIDUP

Melva Juliana Situmorang dilahirkan di Ujung Tanduk pada tanggal 30
Juli 1992. Ayah bernama Drs. H Situmorang dan Ibu bernama Dra. T Togatorop,
merupakan anak Ketiga dari Tujuh bersaudara. Penulis memulai pendidikannya
pada tahun 1998 di SD Santa Maria Doloksanggul dan lulus dari jenjang
pendidikan SD pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri 1 Doloksanggul, dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis
melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 2 Balige, lulus pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 penulis diterima di PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada prodi Pendidikan Kimia melalui
Jalur SNMPTN dan lulus ujian pada tanggal 15 Juli 2014.

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Melva Juliana Situmorang (4103131040)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan
media peta pikiran lebih tinggi dibanding penerapan model pembelajaran
langsung menggunakan media peta pikiran. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA di SMA Deli Murni Deli Tua, SMA Santa Maria Medan, dan SMAN
1 Percut Sei Tuan yang masing-masing berurutan terdiri dari 3 kelas, 2 kelas, dan
4 kelas. Pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik sampling sederhana
dengan mengambil 2 kelas. Sampel penelitian kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2 masing-masing berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan
ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan menggunakan
model pembelajaran koperatif tipe think pair share dengan media peta pikiran dan
kelas eksperimen 2 diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran langsung
dengan media peta pikiran. Dari hasil penelitian, untuk hasil belajar kelas
eksperimen 1 rata-rata hasil belajar siswa di SMA Deli Murni Deli Tua yaitu
sebesar 81,6 lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar di SMA Santa Maria
sebesar 78,83 dan SMAN Percut Sei Tuan sebesar 78. Dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat dilihat peningkatan hasil

belajar (gain) lebih tinggi diterapkan di SMA Deli Murni Deli Tua yaitu sebesar
75,87% dibandingkan SMA Santa Maria Medan sebesar 70,02% dan SMAN 1
Percut Sei Tuan sebesar 70,10%.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Media Peta
Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil
Kali Kelarutan”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya

kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.
Marham Sitorus, M.Si, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, P.hd, dan
Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada
Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Jontar Sitohang Kepala Sekolah SMA Deli
Murni Deli Tua dan Bapak Safrianus Barus, S.Pd selaku guru kimia serta siswasiswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kepada Bapak Drs. Dasman Sirait Kepala
Sekolah SMA Santa Maria Medan dan Ibu Rosdiana Sitinjak, S.Pd selaku guru
kimia serta siswa siswi di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kepada Bapak Kepala
Sekolah Muliadi, S.Pd, M.Si dan Ibu Sarmaida Harahap, S.Pd, M.Si selaku guru
kimia serta siswa siswi kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan arti

v

cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani hidup, sosok yang rela berkorban

demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis, yakni ibunda tersayang
T. Togatorop dan H. Situmorang. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
abang dan adik penulis yang memberikan semangat kepada peneliti bang Leo,
bang Iwan, Epin, Utet, Cindy dan Karina.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia 2010 C yang telah banyak membantu,
memotivasi khususnya kepada Lydia Pramesti, Meri C, Putri khaira, Ninda, sule,
Yosefin, Rani, Rinces, Sarika, dan Tya. Juga kepada teman seperjuangan Jiwa
Dash dan Farida Simorangkir yang telah menjadi partner dan tim sukses dalam
penelitian penulis dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satupersatu. Terima kasih yang tak terungkapkan buat sahabat tersayang Rosanna
Situngkir dan juga teman sekost Juwita Emilia yang telah menemani penelitian,
Dian Amru, Junita Situmorang, Evina Sinaga, Windah Situmorang, Arika Purba,
dan Monalisa Sianturi (kamar Eksklusif A) atas kesetiaan persahabatan dari
kalian, yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan moral serta motivasi
kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam ilmu pendidikan.


Medan,

Juli 2014

Penulis

Melva Juliana Situmorang
NIM 4103131040

vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
5

5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian belajar
2.2. Hasil Belajar
2.3. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar
2.4. Model Pembelajaran
2.4.1. Model Pembelajaran Kooperatif
2.4.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS
2.4.1.2. Kebaikan dan Kekurangan Think Pair Share
2.4.2. Model Pembelajaran Langsung
2.4.2.1. Sintaks atau Pola keseluruhan dan Alur Kegiatan
Pembelajaran
2.5. Peta Pikiran (mind mapping)
2.5.1. Peta Pikiran Diawal Pembelajaaran
2.5.2. Teknik Membuat Peta Pikiran
2.5.3.Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping

2.6. Kelarutan dan hasil kali Kelarutan
2.6.1. Kelarutan (s)
2.6.2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2.6.3. Hubungan Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2.6.4. Pengaruh Ion Senama Dalam Kelarutan
2.6.5. Reaksi Pengendapan
2.6.6. Hubungan Harga Ksp dengan pH
2.7. Kerangka Berfikir
2.8. Hipotesis Penelitian

15
17
18
18
19
20
20
21
21
22

23
24
25
26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian

28
28
28

7
7
8
9
9
10

14
15

vii
3.4. Instrumen Penelitian
3.5.Rancangan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisis Model Pembelajaran
3.7.2. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
3.7.3. Uji Normalitas
3.7.4. Uji Homogenitas
3.7.5. Pengujian Hipotesis
3.7.6. Persen peningkatan Hasil Belajar
3.7.7. Uji Korelasi

29
32
35
36

36
37
37
37
38
38
39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Model Pembelajaran TPS
4.2. Analisis Model TPS
4.3. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.4. Data Hasil Belajar
4.5. Analisis Data Awal
4.5.1. Uji Normalitas
4.5.2. Uji Homogenitas
4.5.3. Uji Hipotesis
4.5.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar
4.5.5. Observasi
4.4.5.1. Uji Korelasi Hasil Belajar

40
41
41
42
43
43
44
45
46
49
50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

52
52

DAFTAR PUSTAKA

53

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.

Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS
Sintaks Model Pengajaran Langsung
Konversi Skor Kriteria Kelayakan RPP
Rancangan penelitian
Deskripsi Model pembelajaran TPS
Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varian
Uji Normalitas Data Sampel
Uji Homogenitas Data
Uji Hipotesis
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Rata-rata Nilai aktivitas Siswa
Korelasi Hasil Belajar dengan Aktivitas Siswa
Harga Koefisien Determinasi

Halaman
13
16
29
33
40
43
44
45
46
47
49
50
51

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Desain penelitian
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2. Persen Peningkatan Hasil belajar
Gambar 4.3. Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa
Gambar 4.4 .Korelasi Hasil belajar dan Aktivitas Siswa

37
45
49
50
51

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LKS
Kunci Jawaban LKS
Penilaian Model Pembelajaran
Perhitungan Model Pembelajaran
Perhitungan Validasi
Perhitungan Reliabilitas
Perhitungan Tingkat Kesukaran
Perhitungan Daya Beda
Kisi-kisi Soal Valid
Instrumen Penelitian Valid
Kunci Instrumen Penelitian Valid
Pembahasan Instrumen Valid
Tabulasi Nilai Hasil Belajar Siswa
Perhitungan Simpangan Baku dan standar Deviasi
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
Peningkatan Hasil Belajar
Penilaian Aktivitas Siswa
Tabulasi Nilai aktivitas Siswa
Korelasi aktivitas Dengan Hasil Belajar
Daftar r Tabel
Tabel chi kuadrat
Daftar t Tabel
Daftar F Tabel
Peta Pikiran
Dokumentasi

56
58
74
77
81
83
85
89
91
92
93
94
99
100
105
111
116
126
129
134
137
139
145
151
152
153
154
155
156

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang
membahas tentang susunan (struktur), perpindahan atau perubahan bentuk dan
energi kinetik zat. Untuk mempelajari ilmu kimia di sekolah diperlukan
keterampilan dan penalaran. Fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain,
memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di
pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan
keterampilan (lifeskill), mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari. Variasi metode mengajar yang digunakan
guru bidang studi masih belum terlalu banyak dan cenderung bersifat informatif
atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa (pengajaran langsung)
sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Ada
beberapa siswa yang tidak ingin mengikuti pelajaran kimia bahkan ada yang sama
sekali tidak menyukai pelajaran kimia. Namun, ada juga siswa yang sangat
antusias dalam pelajaran kimia. Hal ini merupakan tugas berat bagi seorang guru
untuk memotivasi belajar siswa. Selain itu juga, pemahaman konsep siswa
terhadap mata pelajaran tergantung pada diri siswa dan dapat memanfaatkan
situasi yang diciptakan guru yang dapat berperan sebagai fasilitator (Wiwit,
2012).
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun Pelajaran
2013/2014, hasil belajar kimia siswa cenderung kurang memuaskan. Hal ini
terjadi karena beberapa faktor, yaitu dalam benak siswa pelajaran kimia sulit,
terlalu banyak rumus, unsur dan reaksi-reaksi kimia yang sulit dimengerti oleh
siswa sehingga siswa merasa bosan. Selain itu, interaksi guru dan siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar hanya berjalan satu arah, yakni dari guru ke
siswa. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dan
pemberian tugas. Metode ini belum cukup efektif untuk mengaktifkan siswa

2

selama proses pembelajaran, sehingga aktivitas belajar menjadi rendah. Peneliti
juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara siswa yang
pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran.
Permasalahan di atas, perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan
melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang
semula berpusat pada guru beralih pusat pada siswa dan metodologi yang lebih
didominasi ekspositori (proses penyampaian materi secara verbal) berganti
menjadi partisipatori (pola interaksi siswa). Salah satu model pembelajaran yang
mempengaruhi pola interaksi dan berpusat pada siswa adalah model pembelajaran
kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa secara berkelompok (tim) untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan
dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya
(Trianto,2011). Model pembelajaran kooperatif merupakan pelajaran kelompok
yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk
digunakan.
Salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif adalah Tipe Think Pair
Share (TPS). Model pembelajaran think pair share adalah jenis pembelajaran
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dimana memberi siswa
lebih banyak waktu berpikir untuk mengutarakan pendapat dan juga belajar
menghargai pendapat orang lain. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari
teknik berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru,
meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan
pasangannya. Selanjutnya siswa tersebut bersama dengan kelompoknya
membagikannya kepada teman satu kelasnya sehingga selain siswa sendiri
mengerti akan materi yang diajarkan, siswa tersebut juga bisa membantu
temannya dalam mempelajari materi yang diajarkan guru.
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think
pair share sudah pernah diteliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh

3

Aryani (2014) pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata yang diperoleh siswa yang
dibelajarkan menggunakan model think pair share (TPS), yaitu 36,45 yang berada
pada kategori tinggi dan model pengajaran langsung (direct instruction), yaitu
29,51 yang berada pada kategori rendah dan hasil dari uji t yaitu thitung = 8,464,
dan ttabel = 1,671 jadi t hitung > t tabel. Nilai uji-t tersebut menunjukkan bahwa
model pembelajaran think pair share (TPS) berpengaruh terhadap hasil tes
prestasi belajar siswa.
Penelitian lain tentang model pembelajaran think pair share adalah
penelitian yang

dilakukan oleh Ningsih, (2013) mengatakan bahwa model

pembelajaran think pair and share menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Terbukti dengan rerata hasil
belajar yang dibelajarkan dengan model think pair share yaitu 75,3 sedangkan
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung yaitu 70,3. Pada
penelitian yang sama yang dilakukan oleh Rahayu (2013) yang menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran koperatif tipe TPS lebih
tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
Berdasarkan rata-rata nilai posttest model pembelajaran kooperatif tipe TPS 76,66
dan model pembelajaran langsung 68,88.
Berdasarkan penelitian diatas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran
koperatif tipe think pair share dapat dijadikan salah satu solusi dalam
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran kimia sehingga pembelajaran kimia
yang selama ini belum dapat memberikan hasil belajar sesuai dengan yang
diinginkan akan dapat memberikan perubahan dalam hasil belajar yang lebih baik.
Karena model pembelajaran ini digunakan untuk melatih cara berfikir siswa yang
menekankan pada daya nalar siswa, daya kritis siswa, daya imajinasi siswa dan
daya analisis terhadap suatu permasalahan (Istarani,2011). Selain itu siswa
dituntut untuk berperan aktif selama pembelajaran dan saling bertukar pendapat
dengan teman sekelompoknya dan juga dengan kelompok lainnya.
Agar model pembelajaran tipe think pair share ini dapat berjalan dengan
baik dan dapat menghasilkan peningkatan hasil belajar yang signifikan maka perlu

4

digunakan media pembelajaran yang akan mendukung terlaksananya proses
pembelajaran dengan baik. Pemakaian media pengajaran dalam proses mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa

pengaruh psikologis terhadap

siswa (Lumban Gaol, 2011). Peneliti menggunakan peta pikiran (mind mapping)
sebagai alat bantu belajar pada pengajaran agar lebih memudahkan siswa dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dan juga memberikan kemudahan
bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Peta pikiran (mind
mapping) adalah suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk
mengekplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berfikir dan belajar.
Hasil penelitian Sari, dkk (2013) tentang perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode konvensional, peta konsep, peta pikiran pada mata
pelajaran fisika menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar menggunakan peta
pikiran lebih tinggi dari metode konvensional dan peta konsep. Berdasarkan ratarata nilai postest metode konvensional 68,75, peta konsep 74,67, dan peta pikiran
79,19.
Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah kelarutan dan hasil kali
kelarutan. Materi tersebut memuat konsep-konsep dan perhitungan kimia yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah siswa dalam
memahami

konsep dan melakukan perhitungan, guru dapat mewujudkan

keteraturan dalam pembelajaran dan berpusat pada siswa, sehingga siswa aktif
dalam mengkonstruksi pengetahuan. Dengan demikian, konsep yang didapat akan
lebih bermakna. Guru juga perlu menfasilitasi siswa untuk mengembangkan
pengetahuan yang didapat

dalam melakukan perhitungan, mengingat materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan banyak memuat perhitungan kimia.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share (TPS) dengan media Peta Pikiran Terhadap Hasil
Belajar Siswa di SMA pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan.

5

1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penelitian ini adalah penggunaan Model Pembelajaran
Koperatif Tipe Think Pair Share dengan media Peta Pikiran pada materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa
di SMA Deli Murni Deli Tua, SMA Santa Maria Medan dan SMAN 1 Percut Sei
Tuan.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) menggunakan media peta pikiran
(mind mapping) lebih tinggi daripada yang diberi

model pembelajaran langsung

menggunakan media peta pikiran?

1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah penelitian ini, yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe think pair share (TPS) dan Model Pembelajaran Langsung
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media peta pikiran
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA Deli Murni
Deli Tua, SMA Santa Maria Medan dan SMAN 1 Percut Sei Tuan Tahun
Pelajaran 2013/2014.
4. Pokok Bahasan yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah
hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
think pair share (TPS) menggunakan media peta pikiran (mind mapping) lebih

6

tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
langsung menggunakan media peta pikiran (mind mapping).

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1.

Bagi Guru:
a.

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan media
peta pikiran (mind mapping)

b.

Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu
alternatif model pembelajaran

2.

Bagi Siswa
a.

Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

3.

Bagi Sekolah
a.

Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian,
dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA

4.

Bagi peneliti
a.

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru

52

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka kesimpulannya
sebagai berikut:
1. Hasil rata-rata yang diperoleh dari penilaian RPP menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dalam materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan mengenai standar kelayakan sebesar
0,883 dan persen kelayakannya yaitu 88,3%
2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe think
pair share (TPS) menggunakan media peta pikiran lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung menggunakan media peta pikiran. Dimana persen peningkatan
hasil belajar untuk SMA Deli Murni pada kelas eksperimen 1 sebesar
75,87% sedangkan pada kelas eksperimen 2 sebesar 61,45%, SMA Santa
Maria Medan pada kelas eksperimen 1 sebesar 70,02% sedangkan pada
kelas eksperimen 2 sebesar 56,59% dan SMAN 1 Percut Sei Tuan pada
kelas eksperimen 1 sebesar 70,10% sedangkan pada kelas eksperimen 2
sebesar 61,41%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru kimia dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe think pair share (TPS) dengan menggunakan media peta pikiran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar tetapi berkenan
mencoba mengajarkan pokok bahasan yang berbeda dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media peta pikiran yang
tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

53

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Rineka
Cipta, Jakarta.

Anggraini, T., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas VII SMP
Tunas Harapan Sayurmatinggi.Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Aryani, N.A., Jampel, N.I., dan Suartama, K.I., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Pada
Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Di Gugus III Kecamatan Seririt
Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Mimbar PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 2 No: 1

Asriyani, K.D., Sedanayasa, G., dan Pudjawan, K., (2012), Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Script Berbantuan Peta Pikiran Terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Busungbiu, FIP,
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Buzan, T., (2007). Mind Mapping untuk Meningkatkan Kreativitas, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta

Hamruni, (2011), Strategi Pembelajaran, Insan madani, Yogyakarta
Harnanto, A., (2009), Kimia Untuk Kelas XI, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta
Indrawati, (2005), Model Pembelajaran Langsung, Modul Tingkat Berjenjang
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif , Pustaka Belajar, Jakarta
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Listyawati, N.W., Suarjana, M., dan Sudana, D.N., (2013), Pengaruh Model
Pembelajaran Kuantum Berbantuan Peta Pikiran Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V SD, FIP,
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Lumbangaol, (2011), Pengaruh Penggunaan Mind Mapping Dan Hand Out
Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berdasarkan Tingkat
Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Ikatan Kimia Kelas X, Skripsi, FMIPA, UNIMED

54

Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Ajwaja Pressindo,
Yogyakarta
Ningsih, S., Budiyono, dan Riyadi, (2013), Eksperimentasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS)
Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kecerdasan Logika Matematika
Siswa Kelas X SMA Di Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Pendidikan 3: 480489
Permana, I., (2009), Buku Kimia 2, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta
Rahayu, A., dan Pramukuntoro, J.A., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran
Think-Pair-Share Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar
Elektronika Di SMK Negeri 1 Madiun, Jurnal Teknik Elektro 3: 991-999
Sadiman, S.A., (2011), Media Pendidikan, PT.Grafindo Persada, Jakarta
Safitri, I., Bancong, H, dan Husain, H., (2013), Pengaruh Pendekatan Multiple
Intelligences Melalui Model Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap
Dan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Di SMA Negeri I Tellu Limpoe,
JPII 2: 156-160
Saleh, A., (2008), Kreatif Mengajar dengan Mind Map, Tinta Emas Publishing,
Bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
pendidikan, Kencana, Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sari, S., Sriyono, dan Siska, D., (2013), Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode
Konvensional, Peta Konsep dan Peta Pikiran Bagi Siswa Pada Mata
Pelajaran Fisika Kelas X SMA Muhammadiyah Purworejo Tahun
Pelajaran 2012/2013, Radiasi 2: 150-153.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbi Rineka
Cipta, Jakarta.

Slavin, E.R., (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.

55

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sudjana, (2002) ,Metode Statistik, penerbit Tarsito, Bandung
Suprijono, A.,( 2012), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Syah, M., (2007), Psikologi Belajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta
Tjahjono,H.,dan Aji, C.P., (2010), Implementasi Peta Pikiran (Mind Mapping )
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SMP Di Kota Semarang,
Lembaran Ilmu Pendidikan 1: 36-47
Usman, U., (2005), Menjadi Guru Pofesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Wiyarsi, A., (2009), Mari Belajar Kimia, Departemen Pendidikan Nasional
Wiwit, Amir, H., dan Putra, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT Dengan dan Tanpa Penggunaan Media Animasi Terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, Jurnal Eksakta
1: 71-78

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 4 19

PENGARUH PENERAPAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER PADA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

1 10 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DIDUKUNG MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

1 3 18

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

0 1 1