PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL, SISTEMPENGUKURAN KINERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS DI DINAS PENDAPATAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN).
PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS DI DINAS PENDAPATAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
INDAH CHAIRITA NIM. 709330024
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRAK
INDAH CHAIRITA, 709330024. Pengaruh Keadilan Prosedural, Sistem
Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
Pada Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan. Skripsi, Jurusan Akuntansi,
Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Medan, 2013.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah Apakah Keadilan
Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan Berpengaruh
Terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah Keadilan Prosedural, Sistem
Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja
Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan.
Sampel dalam penelitian ini
adalah pegawai Dinas Pendapatan Pemko Medan Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan sampel yang dipilih adalah pegawai yang mempunyai pengalaman kerja minimal delapan (8) tahun, dengan pertimbangan bahwa pegawai yang telah memiliki masa kerja ≥ 8 tahun dianggap telah memiliki waktu dan pengalaman untuk beradaptasi serta menilai kondisi lingkungan kerjanya. Dan adapun juga pertimbangan sampel yang dipilih adalah golongan pegawai dengan golongan 3A, 3B, 3C, 3D, 4A, 4B, 4C, 4D dengan alasan memiliki waktu dan pengalaman terhadap lingkungan kantor. Alasan pemilihan lokasi penelitian di Kota Medan adalah Kota Medan dipilih karena kemudahan jangkauan dan akses.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dengan SPSS 16.0
Hasil penelitian menunjukkan secara simultan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah
Pemko Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi F-hitung < F-tabel (29,702,
< 2,859). Adjusted R Square 0.688.
Kesimpulan penelitian ini secara simultan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah
Pemko Medan.
Kata kunci : Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial.
(6)
(7)
III DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
ABSTRAC...ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah... 6
1.5 Tujuan Masalah ... 7
1.6 Manfaat Masalah ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 landasan Teoritis... 8
2.1.1 Pendekatan Kontinjensi... 8
2.1.2 Goal Setting Theory... 9
2.1.3 Konsep Budgetary Goal Characteristics ...11
2.1.4 Konsep Keadilan Prosedural...11
2.1.5 Peran Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah...12
(8)
IV
2.1.7 Gaya Kepemimpinan... 15
2.1.8 Kinerja Manajerial ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 17
2.3 Kerangka Berpikir... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 23
3.2.1 Populasi dan Sampel ... 23
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.4 Variabel dan Definisi Operasional... 24
3.5 Model dan Teknik Analisis Data...27
3.5.1 Model Analisis Data...27
3.5.2 Teknik Analisis Data...28
3.5.2.1 Uji Kualitas Data ... 28
3.5.2.1.1 Uji Validitas ...28
3.5.2.1.2 Uji Reliabilitas...28
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik ...29
3.5.3 Pengujian Hipotesis...31
3.5.3.1 Uji Statistik F...31
BAB IV PEMBAHASAN... 33
4.1. Hasil Penelitian...33
4.1.1. Gambaran Umum Pemerintahan Kota Medan...33
4.1.2. Pengujian Data...33
(9)
V
4.1.3.1. Analisis Statistik Deskriptif...34
4.1.3.2. Uji Kualitas Data1 ... 34
4.1.3.3. Uji Asumsi Klasik...42
4.1.5 Hasil PengujianHipotesis…...…..43
4.2 Pembahasan...46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...47
5.1 Kesimpulan... 47
5.2 Saran... 48 DAFTAR PUSTAKA...49_
(10)
VI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...19
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...33
Tabel 4.2 Analisis Statistik Deskriptif...33
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel keadilan prosedural...35
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel sistem pengukuran kinerja ...36
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel gaya kepemimpinan...36
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel kinerja manajerial...37
Tabel 4.7 Uji Relibilitas Variabel Penelitian...38
Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel Penelitian ...39
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ...40
Tabel 4.10 Uji Heteroskedestisitas Variabel Penelitian ...41
Table 4.11 Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian ...41
Table 4.12 Uji F...43
(11)
VII
DAFTAR GAMBAR
(12)
VIII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tabulasi Data Sampel Penelitian dan Variabel Lampiran B Hasil Output SPSS
(13)
VI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...19
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...33
Tabel 4.2 Analisis Statistik Deskriptif...33
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel keadilan prosedural...35
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel sistem pengukuran kinerja ...36
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel gaya kepemimpinan...36
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel kinerja manajerial...37
Tabel 4.7 Uji Relibilitas Variabel Penelitian...38
Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel Penelitian ...39
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ...40
Tabel 4.10 Uji Heteroskedestisitas Variabel Penelitian ...41
Table 4.11 Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian ...41
Table 4.12 Uji F...43
(14)
VII
DAFTAR GAMBAR
(15)
VIII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tabulasi Data Sampel Penelitian dan Variabel Lampiran B Hasil Output SPSS
(16)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan/pendapatan daerah. (www.pemkomedan.go.id/dis_ pend.php). Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak, maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan. Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor: KUPD-7, tahun 1978, tentang penyeragaman Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi Mendagri dimaksud sebagai organisasi sektor publik yang masih harus belajar untuk terus meningkatkan kinerja, di lihat dari permasalahan yang terjadi : “ Melihat kondisi di lapangan, pembangunan sangat tidak sesuai dengan anggaran Pemko Medan yang besar. Dia mencontohkan untuk Dinas Bina Marga Pemko Medan yang dikucurkan anggaran sebanyak Rp395 miliar contohnya Anggarannya dahsyat, paling besar. Tapi kalau dilihat di lapangan tidak ada proyek besar yang dibuat. Pengerjaan jalan hanya penambalan, tidak ada jalan baru. Kemudian untuk drainase lebih banyak pengorekan saja. Ini perlu dicermati agar anggaran yang besar itu tak menguap,” ungkapnya” .(Harian Orbit, Senin (5/9)) .Tentunya peranan manajer menjadi
(17)
bagian yang sangat penting untuk diperhatikan. Dalam Dinas biasanya terdapat beberapa Kepala Bagian yang membidangi satu bidang tertentu, misalnya keuangan, perencanaan, dan sekretariat. Kinerja dari Kepala Bagian tersebut mencerminkan pengelolaan keuangan daerah yang dilakukannya. Dalam meningkatkan kinerja, Kepala Bagian juga dituntut untuk bisa menerapkan keadilan prosedural sesuai dengan semestinya. Leventhal(dalam Bawono, 1980) menyatakan bahwa keadilan prosedural berhubungan dengan keadilan yang digunakan untuk menentukan hasil-hasil yang terdistribusi seperti beban kerja, penghasilan dan lainnya.
Keadilan adalah dimana kita membagi sesuatu sesuai kebutuhan, tempat dan fungsinya, tak selalu harus harus sama rata, akan tetapi melihat kebutuhan masing masing yang ingin di bagi. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Adil). Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Dan keadilan itu sangat diperlukan pada sikap Manajerial suatu organisasi atau Instansi. Prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang erat sekali hubungannya yang meliputi suatu sub fungsi daripada suatu fungsi tertentu. Suatu tahap – tahap yang akan dilakukan dalam suatu organisasi atau Instansi dalam suatu kegiatan perencanaan yang telah direncanakan. Dengan tahap – tahap tersebut dalam diharapkan kegiatan perencanaan tersebut dalam berjalan yang diharapkan manajerial kepada pegawai kinerjanya.
(18)
Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Peningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan atau manajemen yang baik, yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk meningkatkan kinerja. Pangastuti (2008:28) mengungkapkan “bahwa usaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasi”. Lebih lanjut, menyebutkan bahwa manajemen kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Manajemen berbasis kinerja adalah proses perencanaan, pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan potensi diri pegawai.
Peningkatan kinerja dapat diukur/dinilai dengan adanya sistem pengukuran kinerja. Ginting (2009) mengindikasikan bahwa penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam organisasi mempunyai suatu tujuan kegiatan yang diharapakan hasilnya sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu suatu organisasi membuat suatu penilaian kinerja untuk lebih mengefisiensikan suatu kegiatan tersebut. Robertson (dalam Mahmudi, 2005) mengungkapkan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil kegiatan dengan target, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Untuk mengukur kinerja pekerjaaan sudah sampai mana tingkat keberhasilannya sangat diperlukan sistem penilaian
(19)
kinerja tersebut, dengan sistem penilaian kinerja kita dapat mengetahui hambatan – hambatan apa saja yang terdapat dalam suatu kegiatan sehingga kita dapat melakukan tindakan yang tidak akan terkontaminasi oleh hambatan – hambatan tersebut.
Selain itu, tujuan pengukuran kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas. Kinerja akan menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, dan kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi unit kerja tersebut. Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan keadilan prosedural (Bawono, 2009).
Penelitian Cavaluzzo dan Ittner (2004) berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja manajerial. Dari penelitian- penelitian sebelumnya tersebut, dapat diindikasikan bahwa Peningkatan Kinerja Manajerial sangat dipengaruhi oleh Keadilan Prosedural dan Sistem Pengukuran Kinerja.
Gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan. Dengan berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya. Sedangkan Menurut Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Menjadi Kepala Sekolah Profesional bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja demi mencapai tujuan Dalam kaitannya dengan peranan gaya kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja pegawai. Gaya Kepemimpinanmerupakan suatu model kepemimpinan dimana pemimpin
(20)
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok demi pencapaian tujuan. Menurunnya kinerja manajer menuru tpengamatan peneliti berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan kepuasan yang diberikan oleh perusahaan kepada masing-masing manajer. Selain gaya kepemimpinan, penelitian ini ingin membuktikan apakah motivation merupakan indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja manajer sehingga meningkatkan kinerjanya. Sikap seorang manajer terhadap pekerjaan yang ditekuninya, secara potensial juga dipengaruhi oleh bagaimana persepsi manajer tersebut terhadap pekerjaannya. Robbins (2008:222) mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka para manajer diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan ketekunan sehingga tujuan organisasi pun lebih mudah tercapai.
( Diyah. 2009) Kepemimpinan sebagai tugas seorang manajer dalam proses mempengaruhi seseorang atau sekelompok organisasi untuk menciptakan tujuan dan situasi tertentu. Unsure dari kepemimpinan adalah penerapan yang dimiliki seseorang dan akibat dari pengaruh itu bagi orang yang hendak dipengaruhi.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti termotivasi untuk meneliti tentang opini masyarakat begitu besarnya anggaran APBD Dispenda Pemko Medan tetapi tidak sesuai dengan realita yang terjadi dan lebih lanjut tentang “Pengaruh Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan”.
(21)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat di rumuskan adalah :
1. Apakah Keadilan Prosedural mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
2. Apakah Sistem Pengukuran Kinerja mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
3. Apakah Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran dan kesalah pahaman terhadap permasalahan yang akan di teliti, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembahasan penelitian ini. Oleh karena itu penulis membatasi masalah hanya pada Keadilan Prosedural dan Sistem Pengukuran Kinerja yang mempengaruhi Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
(22)
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
1.6 Manfaat penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu:
1. Menjadi masukan penting bagi pegawai Dinas Pendapatan Pemko Medan. 2. Bagi akademis diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti
selanjutnya terutama pada bidang penelitian yang sama.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian – penelitian sejenis sebelumnya.
(23)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan
terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Medan,
nilai (Fhitung > Ftabel) 29,702 > 2,859 dan berdasarkan nilai signifikan (0,00 < 0,05), yang berarti menerima Ha.
Hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan adjusted R Square sebesar 0,688, yang berarti bahwa variabel Keadilan prosedural, Sistem
pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan, dapat menjelaskan variabel
Kinerja Manajerial sebesar 68,80% dan selebihnya sebesar 37,20%
(24)
5.2 Saran
Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada Dinas Pendapatan
Pemerintah Kota Medan, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang
bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas. Seperti dapat melakukan penelitian pada Dinas Pendapatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atau Pada SKPD Kota Medan.
2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menambah jumlah responden agar hasil penelitian ini lebih dapat memberikan gambaran tentang pengaruh Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Pendapatan
Pemerintah Kota Medan.
3. Untuk Penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat mengubah variabel independen Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya
Kepemimpinan dengan variabel yang lain yang masih membahas tentang
Kinerja Manajerial, agar dapat melihat hasil apakah variabel independen
Kinerja Manajerial masih mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel lain seperti yang di bahas sebelumnya di uji koefisien determinasi baik di Pemerintah Kota Medan maupun di Provinsi Sumatera Utara.
4. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemko Medan agar segera dapat menjalankan organisasinya sebagaimana seharusnya.
(25)
1
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, Andy. 2009. Peran Budgetary Goal Characteristics Sebagai Variabel Intervening Dalam Hubungan Antara Keadilan Prosedural Dan Kinerja Manajerial. Universitas Diponegoro Semarang. (http://www.google.com).
D . A, Aan. 2012. Pengaruh Keadilan Prosedural dan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial studi Empiris di Pemerintahan Kab. Labuhanbatu Selatan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Davis, Keith & Newstrom Shon W. 1995. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dulbelt, Biatna. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja Terhadap kinerja Pegawai pada Organisasi yang telah menerapkan SNI. 19-19001-2001. Jurnal Standarisasi Vol. 9 No.3 : Hal. 106-115.
Fadli, Ahmad. 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan. USU. Medan.
Gibson, James L et al 2006, “Organizations (Behavior, Structure, Processes),” Twelfth Edition, McGrow Hill.
Ginting, Jihen. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Medan : Universitas Negeri Medan. ( Non Publish).
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Gunawan, Adi. 2002. Memanage Performance Karyawan Melalui Pemberian Kompensansi. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol. 2 Nomor 2, Oktober : Hal 1 -14
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061462-pengertian-prosedur/(21.00wib).
(26)
2
Ittner dan Cavaluzzo. Adi S. (pent), 2004. The Influence of Measurement
Performence System to Managerial Performance. Managemen Of
Accounting Researceh. Hal : 1.
Kenis, I .Adi S. (pent), 1979. Effect on Budgentary good Characteristic on Managerial Attitude and Performance, The Accounting Review.
Kurniawan, Teguh. 2007. Pergeseran Paradigma Administrasi Publik :Dari Perilaku Model Klasik dan NPM ke Good Governance. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. VII No. 1, Januari : Hal. 52-70.
Kurniawati, Lely. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.POS Indonesia Surabaya Selatan. Jawa Timur. Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”.
Mahoney, T. A., TH. Jerdee and S.J. Carrol. Adi S, 1965. The Job(s) Management. Industrial Relations, 4:97-110.
Mulyasari, Windu dan Slamet Sugiri, 2004. Pengaruh KeadilanPersepsion, Komitmen Pada Tujuan, dan Job Relevant Informace Mangement Antara PenganggaranPartisipasi dan Kinerja Manajer. Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal : 439-458. ( http/www.geoogle.com).
Mulyadi dan J. Setiawan, (2001). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manjemen. Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Mahmudi. (2005), Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN. Yogyakarta.(http/www.google.com).
Octavia , Diyah. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi terhadapa Kinerja majaerial Pada PT.POS INDONESIA (persero). Medan : Universitas Sumatera Utara.
Ogbonna, Emmanuel and Harris, Lloyd C, 2000, ”Leadership Style, Organizational Culture and Performance: Empirical Evidence From UK Companies,”International Journal of Human Resource Management 11:4 August, p.766-788.
(27)
3
Pangastuti. 2008. Pengaruh Partisipasi Penganggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Managemen Pemerintahan Daerah Dengan Tengah Utara). Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.(http/www.google.com).
Peraturan Pemerintaha 58 Tahun 2005. (http/www.google.com).
S.E, Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dan Meningkatkan Kinerja . Universitas Diponegoro. Semarang.
Suhartono, Ehrman. 2005. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manjerial pemerintahan daerah dengan motivasi sebagaivariabel pemoderasi.Studi Empiris pada kota dan kabupaten se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
Verbeeten, Frank H.M. Adi S, (2008). “Performance Management Pracitces in Publik Sector Organization: Impact on Performance”. Accounting, Auditing &Accountability Journal, Vol.21 No.3, pp.427-454.
Wasisto, A. Dan Sholihin, M.2004.Peran Partisipasi Penganggaran dalam Hubungan antara Keadilan Prosedural dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja. Artikel SNA VII.\
www.pemkomedan.go.id/dis_ pend.php (18 des 2012 / 00.45 wib )
http://www.lpem.org/pustaka/index.php?p=show_detail&id=18787 ( 14 Januari 2013/ 23.25)
http://apbehavioralaccounting.blogspot.com/2009/03/konsep-akuntansi keperilakuan.html( 16 januari 2013, 15.10 wib)
http://yoseph-dmc21.blogspot.com/2012/06/teori-penetapan-tujuan-goal setting.html
(1)
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah Keadilan Prosedural, Sistem Pengukuran Kinerja dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Pemko Medan?
1.6 Manfaat penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu:
1. Menjadi masukan penting bagi pegawai Dinas Pendapatan Pemko Medan. 2. Bagi akademis diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti
selanjutnya terutama pada bidang penelitian yang sama.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian – penelitian sejenis sebelumnya.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Medan, nilai (Fhitung > Ftabel) 29,702 > 2,859 dan berdasarkan nilai signifikan (0,00 < 0,05), yang berarti menerima Ha.
Hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan adjusted R Square sebesar 0,688, yang berarti bahwa variabel Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan, dapat menjelaskan variabel Kinerja Manajerial sebesar 68,80% dan selebihnya sebesar 37,20% dipengaruhi oleh variabel lain.
(3)
Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Medan, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas. Seperti dapat melakukan penelitian pada Dinas Pendapatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atau Pada SKPD Kota Medan.
2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menambah jumlah responden agar hasil penelitian ini lebih dapat memberikan gambaran tentang pengaruh Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Medan.
3. Untuk Penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat mengubah variabel independen Keadilan prosedural, Sistem pengukuran kinerja dan Gaya Kepemimpinan dengan variabel yang lain yang masih membahas tentang Kinerja Manajerial, agar dapat melihat hasil apakah variabel independen Kinerja Manajerial masih mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel lain seperti yang di bahas sebelumnya di uji koefisien determinasi baik di Pemerintah Kota Medan maupun di Provinsi Sumatera Utara.
4. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemko Medan agar segera dapat menjalankan organisasinya sebagaimana seharusnya.
(4)
1
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, Andy. 2009. Peran Budgetary Goal Characteristics Sebagai Variabel Intervening Dalam Hubungan Antara Keadilan Prosedural Dan Kinerja Manajerial. Universitas Diponegoro Semarang. (http://www.google.com).
D . A, Aan. 2012. Pengaruh Keadilan Prosedural dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial studi Empiris di Pemerintahan Kab. Labuhanbatu Selatan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Davis, Keith & Newstrom Shon W. 1995. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dulbelt, Biatna. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja Terhadap kinerja Pegawai pada Organisasi yang telah menerapkan SNI. 19-19001-2001. Jurnal Standarisasi Vol. 9 No.3 : Hal. 106-115.
Fadli, Ahmad. 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kawasan Industri Medan. USU. Medan.
Gibson, James L et al 2006, “Organizations (Behavior, Structure, Processes),” Twelfth Edition, McGrow Hill.
Ginting, Jihen. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Medan : Universitas Negeri Medan. ( Non Publish).
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Gunawan, Adi. 2002. Memanage Performance Karyawan Melalui Pemberian
Kompensansi. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol. 2 Nomor 2, Oktober : Hal 1 -14
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061462-pengertian-prosedur/(21.00wib).
(5)
Ittner dan Cavaluzzo. Adi S. (pent), 2004. The Influence of Measurement Performence System to Managerial Performance. Managemen Of Accounting Researceh. Hal : 1.
Kenis, I .Adi S. (pent), 1979. Effect on Budgentary good Characteristic on Managerial Attitude and Performance, The Accounting Review.
Kurniawan, Teguh. 2007. Pergeseran Paradigma Administrasi Publik :Dari
Perilaku Model Klasik dan NPM ke Good Governance. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. VII No. 1, Januari : Hal. 52-70.
Kurniawati, Lely. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan
Kerja, dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.POS Indonesia Surabaya Selatan. Jawa Timur. Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”.
Mahoney, T. A., TH. Jerdee and S.J. Carrol. Adi S, 1965. The Job(s)
Management. Industrial Relations, 4:97-110.
Mulyasari, Windu dan Slamet Sugiri, 2004. Pengaruh KeadilanPersepsion,
Komitmen Pada Tujuan, dan Job Relevant Informace Mangement Antara PenganggaranPartisipasi dan Kinerja Manajer. Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal : 439-458. ( http/www.geoogle.com).
Mulyadi dan J. Setiawan, (2001). Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manjemen. Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Mahmudi. (2005), Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.(http/www.google.com).
Octavia , Diyah. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi terhadapa Kinerja majaerial Pada PT.POS INDONESIA (persero). Medan : Universitas Sumatera Utara.
Ogbonna, Emmanuel and Harris, Lloyd C, 2000, ”Leadership Style,
Organizational Culture and Performance: Empirical Evidence From UK Companies,”International Journal of Human Resource Management
(6)
3
Pangastuti. 2008. Pengaruh Partisipasi Penganggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Managemen Pemerintahan Daerah Dengan Tengah Utara). Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.(http/www.google.com).
Peraturan Pemerintaha 58 Tahun 2005. (http/www.google.com).
S.E, Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Komitmen Organisasi dan Meningkatkan Kinerja . Universitas Diponegoro. Semarang.
Suhartono, Ehrman. 2005. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manjerial pemerintahan daerah dengan motivasi sebagaivariabel pemoderasi.Studi Empiris pada kota dan kabupaten se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk ekonomi dan Keuangan Modern,
Edisi kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
Verbeeten, Frank H.M. Adi S, (2008). “Performance Management Pracitces in Publik Sector Organization: Impact on Performance”. Accounting, Auditing &Accountability Journal, Vol.21 No.3, pp.427-454.
Wasisto, A. Dan Sholihin, M.2004.Peran Partisipasi Penganggaran dalam
Hubungan antara Keadilan Prosedural dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja. Artikel SNA VII.\
www.pemkomedan.go.id/dis_ pend.php (18 des 2012 / 00.45 wib )
http://www.lpem.org/pustaka/index.php?p=show_detail&id=18787 ( 14 Januari 2013/ 23.25)
http://apbehavioralaccounting.blogspot.com/2009/03/konsep-akuntansi keperilakuan.html( 16 januari 2013, 15.10 wib)
http://yoseph-dmc21.blogspot.com/2012/06/teori-penetapan-tujuan-goal setting.html