UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA USIA 4-5 TAHUN TK SWASTA ASSISI MEDAN T.A 2012/2013.

(1)

(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam

Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Usia 4-5 Tahun Di TK

Swasta Assisi Medan T.A 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1.

Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku dekan FIP UNIMED

2.

Bapak Prof. Dr.Yusnadi, M.S, Bapak Drs.Aman Simaremare, M.S, dan Bapak

Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu Dekan I, II, dan III FIP UNIMED

3.

Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD

4.

Bapak Drs.Aman Simaremare, M.S, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih

sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

5.

Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan saran-saran perkuliahan.

6.

Ibu Dr.Naeklan Simbolon, M.Pd, Ibu Dra.Nasriah, M.Pd , dan Bapak Drs. Edward

Purba,MA, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai

dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

7.

Suster Valeriana FCJM selaku kepala sekolah TK Swasta Assisi Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru kelas Ibu Nurmauli


(5)

Manalu dan para guru TK Swasta Assisi Medan (Ibu N.Simamora, Ibu Janu Siadari, ibu

M.Hutagalung dan ibu S.Naenggolan ) yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian.

8.

Bapak dan ibu dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

9.

Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tuaku B.Tarigan Dan N br Ginting

yang begitu banyak memberikan kasih sayang, doa, dorongan, motivasi, semangat serta

dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di

Unimed.

10. Paman, bibik, kakek, nenek abang dan kakak ku yang selalu memberikan dorongan,

motivasi, dan semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan di UNIMED.

11. Kepada adik-adik saya tercinta Michael, Angel , Amel, Abed Tarigan dan Amon Tarigan

serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

12. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD ’09 terutama pada Anita Syaputri, Audi Sarah,

Indri Antika, Khatarian, Natalia Barus, Mariana yang selalu memberi dorongan dan

motivasi dalam menyelesikan skripsi ini.

13. Adik-adik kelas PG-PAUD 2011

14. Adik-adik kelas PG-PAUD 2012

15. Teman-teman PPLT 2012

16. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah membantu

dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.


(6)

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah di berikan kepada penulis mendapatkan

balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi perbaikan skripsi ini.

Medan, 2013

Penulis

Hettiany Tarigan

NIM 109113021


(7)

ABSTRAK

Hettiany br Tarigan(109113021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Usia 4-5 Tahun

TK Swasta ASSISI Medan T.A 2012/2013

Permasalah pada penelitian ini adalah

kurangnya kemampuan kognitif anak dalam

mengenal konsep bilangan usia 4-5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun dalam pengenalan konsep bilangan

setelah menggunakan permainan kartu angka.

Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A usia 4-5 tahun di TK SWASTA

ASSISI Medan yang berjumlah 35 orang, yang terdiri dari 18 orang anak perempuan dan

17 orang anak laki-laki. Sedangkan objek penelitian ini adalah penggunaan permainan

kartu angka dalam pengenalan konsep bilangna untuk meningkatkan kemampuan kognitif

anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK) yang dilakukan dalam 2

siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada siklus I kemampuan kognitif anak

dalam mengenal konsep bilangan sebagai berikut, 65,71% tergolong kurang berkembang,

22,85% tergolong cukup berkembang, 11,42%tergolong berkembang baik, dan belum ada

anak yang berkembang sangat baik. Pada siklus II kemampuan kognitif anak dalam

mengenal konsep bilangan sebagai berikut, sebanyak 60% tergolong sangat berkembang,

31,42% tergolong berkembang baik, 5,71% tergolong cukup berkembang dan 2,85%

tergolong kurang berkembang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui permainan kartu angka dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan pada usia 4-5

tahun. Disarankan menggunakan kartu angka dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama dalam mengenal konsep bilangan.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI .... ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Perumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

2.1 Kerangka Teoritis... 9

A. Kemampuan Kognitif ... 9

1. Pengertian Kognitif ... 10

2. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini ... 11

3. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Anak Usia Dini ……… .... .... 14


(9)

B. Permainan Kartu Angka ... 15

1. Pengertian Permainan ... 15

2. Tahapan Dan Perkembangan Permainan ... 16

3. Jenis-Jenis Permainan Anak Usia Dini ... 17

4. Permainan Kartu Angka ... 18

5. Prosedur Permainan Kartu Angka ... 21

C. Pengenalan Konsep Bilangan Untuk Anak Usia Dini ... 23

1. Hakikat Pemahaman Konsep Bilangan ... 23

2. Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Untuk Anak

Usia Dini ... 24

3. Pentingnya Pembelajaran Konsep Bilangan Untuk Anak

Usia Dini ... 25

4. Manfaat Pembelajaran Konsep Bilangan Untuk Anak

Usia Dini ... 26

2.2 Kerangka Berpikir ... 27

2.3 Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1

Jenis Penelitian... 30

3.2

Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 30

3.3

Subjek Dan Objek Penelitian ... 30

3.4

Operasinal Variabel Penelitian ... 31

3.5

Desain Penelitian... 31


(10)

3.7

Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.8

Teknik Analisis Data ... 44

3.9

Jadwal Penelitian ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

A.

Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

1.

Hasil Penelitian ... 46

2.

Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A.

Kesimpulan ... 68

B.

Saran ... 69

Daftar Pustaka ... 70


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1Capaian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ... 11 Tabel 2.2Capaian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ... 12 Tabel 3.1Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kemampuan

AnakUsia Dini ... 39 Tabel 3.2Tabel Interprestasi ... 45 Tabel 3.3Jadwal Penelitia ... 47 Tabel 4.1Keadaan Perkembangan Kemampuan Kognitif Pada

Siklus I ... 52 Tabel 4.2Rangkuman Hasil Perkembangan Kemampuan

Kognitif Anak Siklus I ... 53 Tabel 4.3Keadaan Perkembangan Kemampuan Kognitif

Pada Siklus II ... 55 Tabel 4.4Rangkuman Hasil Perkembangan Kemampuan

Kognitif Anak Siklus II ... 61 Tabel 4.5Rangkuman Hasil Perkembangan Kemampuan


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Langkah –Langkah Permainan Kartu Angka ... 21

Gambar 2.Kartu Angka ... 23

Gambar 3.Desain Penelitian ... 32

Gambar 4.1Grafik Kemampuan Kognitif Anak Siklus I ... 56

Gambar 4.2Grafik Kemampuan Kognitif Anak Siklus II ... 65

Gambar 4.3Grafik Kemampuan Kognitif Anak Siklus I dan Siklus II ... 67


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 5 Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Lampiran 6 Tabulasi Siklus I pertemuan 1

Lampiran 7 Tabulasi Siklus I pertemuan 2 Lampiran 8 Tabulasi Siklus II pertemuan 1 Lampiran 9 Tabulasi Siklus II pertemuan 2 Lampiar 10Tabulasi Data Observasi Siklus I Lampiar 11Tabulasi Data Observasi Siklus II Lampiran 12 Hasil Observasi Anak

Lampiran 13 Daftar Nama Anak TK Swasta ASSISI Medan Lampiran 14 Absensi Penelitian

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian Surat Izin Penelitian


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1 Latar Belakang

Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan variabel (unsur yang ikut menentukan perubahan) dari kelangsungan hidup keluarga, masyarakat, bangsa, Negara dan agama. Oleh karena itu anak perlu dibekali dengan penghidupan dan pendidikan yang layak dan berkualitas. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan sehat, berkembang secara optimal mental, sosial dan kepribadiannya.

Sebuah Negara akan mengalami kemajuan bila memiliki orang-orang/SDM yang berkualitas. Hal itu akan sulit didapat bila masyarakatnya tidak mengedepankan pendidikan, terutama pendidikan sejak usia dini sebagai pondasi yang kokoh. Sebab tujuan akhir dari keberlangsungan proses pendidikan itu sendiri adalah membentuk generasi bangsa sebagai makhluk individu atau manusia yang memiliki potensi yang unggul, manusia yang memiliki kepekaan sosial dan berwawasan global, serta manusia yang bermoral, berakhlaq mulia sebagai cerminan bahwa mereka adalah makhluk Tuhan.

Anak Usia Dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Usia dini merupakan usia ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia ini merupakan


(15)

priode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia. Masa ini ditandai oleh berbagai priode penting yang fundamental dalam kehidupan anak selanjutnya sampai priode akhir perkembangannya. Sebab, pada masa ini otak anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Dan, otak merupakan kunci utama bagi pembentukan kecerdasan anak .

Anak Usia Dini merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan. Pada masa ini, anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak belum memeiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungannya. Dengan kata lain, orang tua maupun pendidik akan lebih mudah mengarahkan anak menjadi lebih baik. Pada masa ini anak memiliki kemampuan luar biasa yang baik untuk di kembangkan. Karena, pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan otak anak mencapai 80% dari oatak di masa dewas kelak. Baik perkembangan fisik – motorik, emosional, intelektual, moral, sosial, maupun kreativitas. Dengan memberikan pendidikan yang tepat tentu akan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dengan optimal.

Merujuk pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa :

Pendidikan terdiri atas Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi, yang keseluruhan merupakan sistemik. Artinya pendidikan harus dimulai dari usia dini, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD).


(16)

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani rohani(moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 disebutkan bahwa : Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilaukan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini juga dimaksudkan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh seorang anak supaya dapat berkembang dengan baik dan maksimal. Menurut kurikulum 2004, “pendidikan pada anak usia dini adalah dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi, baik fisikis dan fisik yang meliputu moral dan nilai – nilai agama, sosial – emosional, kognitif, fisik – motorik, kemandirian maupun seni untuk memasuku pendidikan dewasa”. Hal ini menjelaskan bahwa semua jenis perkembangan yang anak miliki dapat dikembangkan melalui proses pendidikan sejak dini.

Pada hakikatnya kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Perkembangan kognitif melibatkan kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah baru bersifat otomatis dan kecepatan


(17)

menemukan solusi-solusi dalam proses yang rutin. Proses kognitif berhubungan dengan kecerdasan atau (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat. Melalui kemapuan kognitif yang dimiliki seorang anak, maka kita dapat menyatakan apakah seorang anak itu pandai atau bodoh, pandai sekali (genius) atau bodoh (dungu atau idiot).

Kartu angka dapat diimplementasikan pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampun kognitif anak terutama dalam mengenal konsep bilangan, karena permainan kartu angka ini dapat merangsang anak lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak semakin menguat dalam mengusai konsep bilangan, serta merangsang kecerdasan dan ingatan anak. Dengan permainan kartu angka membuat anak dapat belajar banyak mengenai urutan bilangan dan konsep angka dengan baik. Kartu angka memeliki kelebihan yaitu: dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap pesan yang disajikan, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehinnga lebih menarik perhatian anak, pembuatannya mudah dan harganya murah, mudah dibawa kemana-mana, dapat mengatasi ruang dan waktu.

Pengenalan konsep bilangan menurut Kurikulum 2004 untuk TK A usia 4-5 tahun memiliki beberapa indikator, diantaranya adalah anak dapat mengenal bilangan, yang meliputi membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 20, membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 20, menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 20, menunjuk 2 kumpulan benda yang sama


(18)

jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya pentingnya mengenal bilangan agar anak lebih memahami dalam kegiatan berhitung, kegiatan jual beli, kegiatan mengetahui jam, dan tidak mudah dibohongi. Agar anak lebih memahami tentang bilangan maka perlu diajarkan konsep bilangan dengan benar.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelompok A usia 4-5 tahun TK SWASTA ASSISI MEDAN , dalam proses belajar tentang pengenalan konsep bilangan ternyata terdapat beberapa anak yang belum paham tentang bagaimana mengurutkan bilangan, menunjukkan lambang bilangan dan mengalami kesulitan dalam mengenal dan menghafal, mencocok bilangan dengan lambang bilangan. Sebagai contoh anak belum dapat menunjukkan lambang bilangan dan belum dapat mengurutkan lambang bilangan dengan benar. Hal ini dikarenakan kurangnya kemauan belajar pada anak, dimana anak sering tidak meneyelesaikan tugas, dan anak merasa bosan karena guru tidak menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran konsep bilangan di kelmpok A usia 4-5 tahun. Awal masuk anak melakukan kegiatan kognitif misalnya menghitung tapi sebagian besar anak tidak tertarik karena mereka belum mengerti untuk apa bilangan itu dipelajari. Ini dikarenakan penggunaan media dalam pembelajaran dianggap monoton tidak bervariasi serta tidak adanya motivasi dari guru.

Salah satu sumber belajar dalam pembelajaran anak usia dini adalah permainan yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Dunia anak tidak terlepas dari dunia bermain dan hampir semua kegiatan anak dilakukan saat


(19)

bermain. Permainan secara langsung mempengaruhi era perkembangan anak dengan memberikan kesempatan pada anak untuk belajar tentang dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Permainan memeberikan anak kebebasan pada anak untuk berimajinasi, menggali potensi/bakat dan beraktivitas. Endiah Murniati (2012 : 23) menyatakan bahwa “menyiasati waktu belajar dengan bermain merupakan salah satu cara dimana setiap permainan anak dapat menjadi tempat bagi mereka untuk belajar.”

Konsep belajar mengenal bilangan menggunakan kartu angka dimana kartu angka yang digunakan memiliki berbagai bentuk yang dapat menarik perhatian dan konsentrasi anak. Permainan kartu angka berdampak positif terhadap peningkatan pengenalan konsep bilangan. Dengan kartu angka anak akan lebih mudah mengenal konsep bilangan.

Peneliti melihat permasalahan ini disebabkan beberapa faktor yaitu: alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran tidak menarik minat anak, sehinnga banyak anak tidak mengerjakan tugas. Media yang tersedia sangat sedikit yaitu papan tulis dimana guru memberi contoh bagaimana cara menulis angka sehingga tidak semua anak bisa mengikuti dan masih banyak yang belum mengerti serta anak gampang lupa bagaiamana cara menulis angka yang ada di papan tulis, metode dan strategi guru tidak bervariasi dalam proses pembelajaran hanya berpusat pada guru, serta kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran pengenalan konsep bilangan kurang guru hanya menggunakan lembar kerja.


(20)

Upaya mengatasi permasalahan ini peneliti mencoba melakukan tindakan untuk Peningkatan pengenalan konsep bilangan anak melalui suatu kegiatan dengan judul

“ UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA USIA 4 - 5 TAHUN DI TK SWASTA ASSISI MEDAN”.

1.

2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat di dentifikasi adalah :

1. Anak sulit mengenal dan memahami konsep bilangan.

2. Anak sulit menghubungkan bilangan dengan konsep bilangan.

3. Media yang digunakan guru kurang bervariasi dalam meningkatkan pengenalan konsep bilangan. .

4. Metode yang digunakan guru kurang dapat memotivasi anak dalam kegiatan pembelajaran.

1.

3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu: meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan melalui permainan kartu angka.


(21)

1.

4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, terlihat bahwa pentingnya pengembangan kognitif melalui permainan kartu angka pada anak TK, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan permainan kartu angka dapat meningkatkan pengenalan konsep bilangan pada anak TK SWASTA ASSISI MEDAN ?

1.

5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak usia 4 – 5 tahun dalam pengenalan konsep bilangan setelah mengguankan permainan kartu angka.

1.

6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk : a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap ilmu pendidikan terutama dalam menggunakan kartu angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan pada anak TK.

b. Manfaat praktis

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menggunakan kartu angka dalam mengenalkan konsep bilangan kepada anak.

2. Bagi anak : 1) dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, 2) Anak belajar mengenai urutan bilangan dan memahami konsep bilangan


(22)

dengan baik, 3) memberi pengalaman dan wawasan baru pada anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan.

3. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan serta rujukan dalam menentukan kebijakan dalam program upaya meningktkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan melalui permainan kartu angka.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Melalui kegiatan permaiana kartu angka dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan usia 4-5 di TK SWASTA ASSISI MEDAN tahun ajaran 2012/2013.

b. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya kegiatan permainan kartu angka rata-rata kemampuan kognitif anak cenderung kurang berkembang dilihat dari persentasi anak hanya mencapai rata-rata hanya 1,62 interpretasi kurang. Pada siklus II kemampuan kognitif anak sudah berkembang baik ini dapat dilihat dari skor umum yang diperoleh anak yaitu skor rata-rata 3,17 interpretasi baik.

c. Pada siklus I kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan sebagai berikut, 65,71% tergolong kurang berkembang, 22,85% tergolong cukup berkembang, 11,42% tergolong berkembang baik , dan belum ada anak yang berkembang sangat baik. Hal ini menunjukkan kegiatan bermain kartu angka yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, namun masih kurang optimal karena 65,71% yang tergolong kurang berkembang. Sehingga perlu dilakukan tindakan yang lebih baik pada siklus II.


(24)

d. Pada siklus II kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan sebagai berikut, 60% tergolong sangat berkembang, 31,42% tergolong berkembang baik, 5,71% tergolong cukup berkembang dan 2,85% tergolong kurang berkembang.

B.SARAN

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

a. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan permainan kartu angka untuk meningkatkan kemampan kognitif anakn dalam mengenal konsep bilangan.

b. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyedian sumber belajar, alat, bahan dan media yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik agar diperoleh data yang signifikan.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anggriati, Dias Nur Ida. 2012. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Bergambar. Bandung: UPI

Barnawi dan Wiyani Novan Ardi.2012. Format PAUD. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Corel Seefeld dan Barbara A, Waslk. 2008. Menyiapkan Anak Usia 3, 4, dan 5 Tahun Masuk Sekolah. Jakarta : PT. Kencana Jaya Gemerlang. Depdiknas.2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan

Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, Rosmala.2010. Profesionalisasi Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Serjana UNIMED.

Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Fairus ,El Said.2011. Teori Kognitif.

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/teori-kognitif/ diakses pada tanggal 22 Maret 2013.

Hikmah dan Ahmad, Kasina. 2005. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Hariyanto .2010. Metode Permainan dalam Pembelajaran.

http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran/

diakses 22 Maret 2013.

Jamaris, Martini. 2005. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Grasindo.

Lastari, Sri dan Siswanto, Igrea. 2012. Pembelajaran Aktraktif Dan 100 Permainan Kreatif Untuk PAUD. Yogyakarta : Andi.

Mumtaz, Fairuzul dan Thobroni, M. 2011. Mendongkrak Kecerdasan Anak Melalui Bermain Dan Permainan. Jogjakarta : Kata Hati.

Murniati, Endyah. 2012. Mengajar Matematika Dengan Fun. Yogjakarta : Mentari Pustaka.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Pramono, Titin S. 2012. Permainan Asik Bikin Anak Pintar. Yogjakarta : In AzNa Books.


(26)

Rusdie, Salman. 2012. Menyiapkan Kecerdasan Matematika Anak Sejak Dalam Kandungan. Jogjakarta : Diva Press.

Santrock , Jhon W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi KeDua. Jakarta : Kencana.

Slameto . 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta : Depdiknas. Susanto ,Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD.Yogyakarta: Pedagogia.

Yusuf , Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar.

Jakarta : Depdiknas.

---.2008. Kognitif.http://tatangjm.wordpress.com/2008/07/31/kognitif

diakses pada tanggal 19 Maret 2013.

http://www.infoanak.com/tag/jenis-jenis permainan pada anak. diakses tanggal 11 April , 2013.


(1)

1.

4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, terlihat bahwa pentingnya pengembangan kognitif melalui permainan kartu angka pada anak TK, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan permainan kartu angka dapat meningkatkan pengenalan konsep bilangan pada anak TK SWASTA ASSISI MEDAN ?

1.

5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak usia 4 – 5 tahun dalam pengenalan konsep bilangan setelah mengguankan permainan kartu angka.

1.

6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk : a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap ilmu pendidikan terutama dalam menggunakan kartu angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan pada anak TK.

b. Manfaat praktis

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk menggunakan kartu angka dalam mengenalkan konsep bilangan kepada anak.


(2)

dengan baik, 3) memberi pengalaman dan wawasan baru pada anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan.

3. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan serta rujukan dalam menentukan kebijakan dalam program upaya meningktkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan melalui permainan kartu angka.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Melalui kegiatan permaiana kartu angka dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan usia 4-5 di TK SWASTA ASSISI MEDAN tahun ajaran 2012/2013.

b. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya kegiatan permainan kartu angka rata-rata kemampuan kognitif anak cenderung kurang berkembang dilihat dari persentasi anak hanya mencapai rata-rata hanya 1,62 interpretasi kurang. Pada siklus II kemampuan kognitif anak sudah berkembang baik ini dapat dilihat dari skor umum yang diperoleh anak yaitu skor rata-rata 3,17 interpretasi baik.

c. Pada siklus I kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan sebagai berikut, 65,71% tergolong kurang berkembang, 22,85% tergolong cukup berkembang, 11,42% tergolong berkembang baik , dan belum ada anak yang berkembang sangat baik. Hal ini menunjukkan kegiatan bermain kartu angka yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, namun masih kurang optimal karena 65,71% yang tergolong kurang berkembang. Sehingga perlu


(4)

d. Pada siklus II kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan sebagai berikut, 60% tergolong sangat berkembang, 31,42% tergolong berkembang baik, 5,71% tergolong cukup berkembang dan 2,85% tergolong kurang berkembang.

B.SARAN

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

a. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan permainan kartu angka untuk meningkatkan kemampan kognitif anakn dalam mengenal konsep bilangan.

b. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyedian sumber belajar, alat, bahan dan media yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agar dapat melakukan penelitian yang lebih baik agar diperoleh data yang signifikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anggriati, Dias Nur Ida. 2012. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Bergambar. Bandung: UPI

Barnawi dan Wiyani Novan Ardi.2012. Format PAUD. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Corel Seefeld dan Barbara A, Waslk. 2008. Menyiapkan Anak Usia 3, 4, dan 5 Tahun Masuk Sekolah. Jakarta : PT. Kencana Jaya Gemerlang. Depdiknas.2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan

Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, Rosmala.2010. Profesionalisasi Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Serjana UNIMED.

Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Fairus ,El Said.2011. Teori Kognitif.

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/teori-kognitif/ diakses pada tanggal 22 Maret 2013.

Hikmah dan Ahmad, Kasina. 2005. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Hariyanto .2010. Metode Permainan dalam Pembelajaran.

http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran/ diakses 22 Maret 2013.

Jamaris, Martini. 2005. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Grasindo.

Lastari, Sri dan Siswanto, Igrea. 2012. Pembelajaran Aktraktif Dan 100 Permainan Kreatif Untuk PAUD. Yogyakarta : Andi.

Mumtaz, Fairuzul dan Thobroni, M. 2011. Mendongkrak Kecerdasan Anak Melalui Bermain Dan Permainan. Jogjakarta : Kata Hati.

Murniati, Endyah. 2012. Mengajar Matematika Dengan Fun. Yogjakarta : Mentari Pustaka.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.


(6)

Rusdie, Salman. 2012. Menyiapkan Kecerdasan Matematika Anak Sejak Dalam Kandungan. Jogjakarta : Diva Press.

Santrock , Jhon W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi KeDua. Jakarta : Kencana.

Slameto . 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta : Depdiknas. Susanto ,Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD.Yogyakarta: Pedagogia.

Yusuf , Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar. Jakarta : Depdiknas.

---.2008. Kognitif.http://tatangjm.wordpress.com/2008/07/31/kognitif diakses pada tanggal 19 Maret 2013.

http://www.infoanak.com/tag/jenis-jenis permainan pada anak. diakses tanggal 11 April , 2013.