Pengindaraan Jauh Dari Satelit Ditinjau Dari Outer Space Treaty of 1967 - Ubaya Repository

PENGINDERAANJAI.'H DARI SATELIT
DMNJAU DARI
OUIER SPACE TNEATY OF T967
ABSTRAK SKRIPSI
4//H/U
4L ,t ar ,'+

I

l

!

IRA ZURINDRA KUSUMADEYN

r{ R}- issoizt
IrrrRM E5.7. @{. 12061.0f707

HUKUIN
UIIIYERSITTS
FAI(UTTAS

SURTEAYA
SURABAYA

t99r

Surabaya,
Mahaei arra

Ilesember 'l ggo
g ber8angkutan,

n --'

I r a Zuri ndra Kusumad€wi

l.lengetahu i

Dani6l Djoko Tarl lmn,

Saul i na Si nurat,


Penblnbfng

S. H . , |,1.S.

jauh

Pengind€raan
konveneional

dengan
jauh

P€nginderaan
peaawat

udara

semula


memakai

s€cara

ters€but

konvensional

banyak terdapat

sehingga

Penggunaan pesawat

akurat.
jelas

tertentu

secara


p€sawat

uclara.

aarana

jangka waktu penerbangan yang terbatas
ketinggian

di lakukan

kelemahannya karena

dan harus berada pada
yang

data

udara


dengan menggunakan

untuk

diperoleh kurang
penginderaan jauh

tunduk pada hukum udara.
Sedangkan penginderaan jauh yang di lakukan di ruang

angkasa

pada

tunduk

Treaty

ketentuan


Outer

Space

tidak

dapat bekerja dengan sempurna tanpa adanya unEur ruas

darat,
tidak

sehingga
dapat

angkasa

1967,

umum yang t€rmuat didalam


ruas

unsur

dipisahkan

mengambil

namun demikian satel it tersebut

darat

dengan

aama sekal i ,

kar€na

ruaa


angkasa

unsur

ruas

data data yang ada dipermukaan bumi yang

merupakan un6ur rua6 darat.
Berbeda
tidak

m€ngatur

yaitu

berupa

dengan ruas angkaaa Outer Space Treaty

maaalah

data

yang

data

yang

terdapat

di dalam ruas darat

sangat

bqrharga bagi auatu

negara. Dengan mempergunakanpenginderaan jauh dari
negara

data

ketiga
t€rsebut

yang

tidak

tanpa se'l jin

terhadap data data tersebut,
dari

satel it

negara asr ng,

196?


satel it,

berhak dapat mempergunakandata
negara yang mempunyai yurisdiksi
bahkan dengan penginderaan jauh

dapat pula untuk melakukan kegiatan mata-mata

Permasalahan yang
antara

prinsip

dua

1967

sebagaimana dijamin
pihak

disatu

aebagaimana dimilikl
juga

adalah

hukum yang berbeda yaitu

kebebasan eksplorasl
Treaty

seb€narnya

dan

ceneral

internasional

m e m Ii i k i

Assembly

t982,

hukurm

hukum nasional

o1€h negara-negara yang berdaulat yang

sep€rti

hukum laut

prinsip

oleh Out€r Space

prinsip

telah diakui oleh berbagai resolusi

Nations

pertentangan

pBB seperti

United

(UNGA) dan juga da]am ketentuan

konvensi

Chicago

1944 dan konvensi

semuanya m€negaskan bahwa setiap

kedaulatan

yang

longkap. dan

ekslusif

n€gara

terhadap

wi Iayahnya.
gambaran

Dari
pertanyaan

:

ketentuan

penginderaan

terhadap

tersebut

diatas

tentunya

timbul

hukum manakah yang dapat diterapkan
jauh

dari

Bate'l .lt

bila

ternyata

membahayakannegara yang di indera ?. Dengan d6mikian akirpsi
ini

judul

diberi

penginderaan jauh dari satelit

ditinJau

dari Outer Space Treaty 196?.
Adapun yang m€njadi tujuan dari penel itian
untuk mencari data
bahan

untuk

val iditas
khususnya

data

yang

dapat

menyuaun skripsi
ekripsi

tentang

yang

ini

dapat

perma8alahan

ini

dipergunakan
dan

untuk

ialah

sebagai
mencapai

d i pertanggungj awabkan,

penginderaan

bahwa permasalahan

jauh

dari

sate'lit,

mengingat

peraturan

perundang-undangannya yang m€ngatur Secara khusus.

ini

bslum

ada

Untuk
t€rsebut

dapat

m€ncapai

dipergunakan dalam 6kripsi

Bahan hukum primer

bahan

pengolahan

berupa

data

bahan

peraturan

adalah

primer.

data

Setelah

d.i lakukan

pendekatan yuridis
terhadap

permasalahan

yang

yang

hukum Eekunder.

adalah

m€nggunakan

secara

maka
m€toda

deduktif

dimrlai

perundang-undangan

tentang

diata6

digunakan

diamati

berkisar

Jadwal waktu penel itian

yang

ponjelaaan

d€ngan

perundang-undangan guna diterapkan

data dibagi

sekunder,

terkurpulkan,

peraturan

pendekatan

yang

data

yang

normatif,

tetapl

perundangan

pemanfaatan ruang angkaaa dan benda benda
Metoda

data

data

itu

sedangkan bahan hukum Eekunder

hukum

anal isis

ini

karena

bahan hukum primer dan

dari

berlaku,

analisis

m€nggunakanangka angka atau atatistik,
permaealahan. Oleh

mendalani

penel itian

dalam
yakni

digunakan rn€toda kual itatif,

d€ngan tidak

terdiri

tujuan

angkasa

lainnya.

mengingat
pada

bahwa

peraturan

pada praktek.

yang digunakan untuk m€ncari

dalam beberapa fase :

- FasE pengumpulan data

: 15 Juli

- Fase p€ngolahan data

: 25 Septembor - iS Oktob€r 1990

- Fase anal isis

: 26 Oktobor - ZZ Desember i99O

Pokok

data
hasi I

penel i ti an

- 20 September 1990

yang

di perol eh,

pengind€raan jauh yang di lakukan melalui aatelit
akibat iositif

dan negatif.

Akibat n€gatif

jauh yang di lakukan rne'lalui satel it
jauh tersebut

ialah

bahwa

menimbulkan

dari peng.inderaan
bahwa penginderaan

dapat mengetahui rahasia suatu negara,

n€gara

manapun tidak

menghendaki rahasianya diketahui

oleh

negara

lain.
Untuk itu

maka diperlukan

pengaturan

khusus

yang

msngatur

mengenai pengi nderaan jauh.
Walaupun tidak
tidak

berarti

dilakukan

ada aturan

bahwa penginderaan

jauh

dari

mengaturnya

sat€l it

dari

penginderaan jauh yang dilakukan
lain

dengan

sat€lit

dapat

penginderaan jauh

menggunakan

dari

satel it

sate l it

tidak

halnya

diperhatikan

wi layah n€gara pengindera sendiri,

yang

hal ini

langsung

berasal

tentunya melanggar
apabi 1a

tetap

dengan melakukan

penginderaan tentunya data data yang d.iindera

negara. Lain

terhadap

harus

a€cara

melanggar kedaulatan suatu negara, tetapi

wi layah suatu negara, hal ini

melakukan

oleh suatu negara

menperhatikan k€daulatan n€gara, Memang kalau

suatu

yang

di indera

menghentikan k€giatan

tentunya
dan

dapat

dari

kedaulatan

di indera

adalah

tidak menimbulkan

m a s a l a h . S e d a n g k a nn e g a r a l a i n y a n g m e n g i n d e r a t a n p a
nggara

dapat

tanpa adanya batasan batasan, sehingga negara yang

melakukan penginderaan jauh

negara

yang

khusus

seijin

dituntut

menyerahkan hasil

untuk

penginderaan

te rsebut .
Dari pAnilitian

pen€l itian

yang d.llakukan selama ini

di berbagai negara telah diperoleh hasi I
meyakinkan bahwa p€nginderaan jauh dari
membantu bidang bidang apl ikasi

hasi l
aatel it,

yang

lebih

jauh sangat

yang sangat luas antara

lain

1. Pertanian dan kehutanan
2. ceografi

dan kartografi

3. Geologi dan eumber sumber daya mineral
4. Oseanologi dan sumber daya laut
5. pertahanan dan keamanan
6. Dan lain

lain

Sedangkan Indonesia
penginderaan

jauh

perrlitian

sendiri,
dari

satel it

berbagai bidang departem€n

dan

hasi 1 penginderaan tersebut,

banyak

satel it

mengingat

merupakan teknologi

di lakukan

oleh

sedangkan LAPANdaram

pengamanan data

mungkin dapat dilakukan

haei I

.instansi

instanei

lebih menitikberatkan pada aspek teknologi
Dalam segi

nrcngenai

hal

har

teraebut

penginderaan

penginderaan yang

sulit

bagi

euatu

negara

yang

dapat

di lakukan

jauh

untuk

mel indungi data data yang d.imi likinya,
data

tidak

jauh

darr

mempergunakan
apapun

oleh instrumen ters€but.

Jadi dengan adanya penginderaan
tersebut,

ini

dan sistimnya.

instrumen yang s€rba sempurna, sehingga data sekecil
akan dapat tertangkap

pemakar

hanyalah

dari

satel it

msngamankan dan

sedangkan p€ngamanan
p€ngaryasan terhadap

subyek dan pengendalian pengamananaecara terpadu.

Dalam ha.l

yang dimakaud dengan pengamananhanyalah berupa
tindakan
pengalasan t€rhadap. subyek yang melakukan
kegiatan.
ini

Penginderaan jauh

dalam

hal

ini

akan

melibatkan

negara negara yang melakukan penginderaan dan negara n€gara
yang di indera. Daramhal ini
jeras
akan melampaui batas

k€daulatan

suatu

negara,

kedaulatan tersebut

tidak

pelampauan

walaupun

batas

secara langsung.

Pelampauan batas Euatu negara, jelas

merupakan 6uatu

pe'langgaran terhadap kedautatan suatu negara, dalam hal
negara

yang

di indera.

Hanya saja

terhadap

melakukan penginderaan jauh tersebut sulit
padahal

hukum

internasional

pelanggaran kedaulatan
mengancam perdamaian

terhadap
dunia.

yang

negara

untuk

jelas

jelas

suatu

n€gara

pengind€raan

inl

dituntut,
m€ncntang
yang

jauh

dapat

tersobut

tentunya akan merugikan negara yang di indera da.lam hal
yans tidak diharapkan oleh dunia internasional .
t{alaupun dalam perkembangan konaep kedau.latan
s e p e n u h n y ab e r h a s i l

dicantumkan baik

peng inderaan

dari

melalui

jauh

satel it

bahkan

Batel it
dalam

bukan saja hanya ditentang

dalam draft

maupun siaran

pengaturan

oleh negara

ini

ticlak
prinsip

langsung

cSO. Konsep

negara

maju

ini

tetapi

juga oleh sesama negara negera berkembang,
akan tetap.i sikap
yang telah
diambi I teraebut
telah
menggugah perhatian
nasyarakat

internaaiona1

tentang

keberadaan

negara

negara

berkembang dalam dunia keruangangkasaan.
Obyek penel itian
ini

adalah peraturan

yang menunjang penyuaunan skrips.i

perundang-undangan tentang

pemanfaatan

ruang angkasa dan benda b6nda angkaea .lainnya aerta
prinsio
prinsip yang telah dihasi lkan oleh pBB tontang penginderaan
jauh.

Lokasi

penelitian

skripsi

Lembaga Penerbangan dan Antariksa
PemudaPersi 1 1 Jakarta dan
Antariksa

Nasional

ini

d'i

Kantor

(LAPAN),

Nasional

Kantor

R e p u b li k

adalah

Jalan

Dewan Penerbangan dan

Indonesia

( D E P A N R) ,I

Jalan

cisedane 25 Jakarta.
Akhirnya kesimpulan yang dapat diambil,

bahwa :

Penginderaan Jauh yang di lakukan dengan sat€l it
pengaturannya

s€cara

khusus. Penginderaan

belum

ada
yang

Jauh

d i l a k u k a n d i r u a n g u d a r a t i d a k m e n i m b u l k a nm a s a l a h k a r e n a i t u
dikuasai

oleh hukum udara nasional maeing masing negara

hukum udara internasional

, sedangkan penginderaan jauh

di lakukan di ruang angkaaa dijamin
Spac€ Treaty
Indonesia,

1967. Kegiatan ini
khususnya

yang

kebebasannya oleh

banyak nembawamanfaat

berhubungan dengan

dan
yang

Outer
bagi

I ingkungan

hidup dan sumber daya alam.
Penginderaan Jauh dari
yaitu

aspek kesejahteraan

sengketa melalui

dan

aspek

menyangkut 2

dari

asp€k,

keamanan. penyeleaaian

mahkamah Internasional

karena harus ada persetujuan
bersengketa.

satelit

kedua

sul it

di laksanak

belah. pihak

yang