Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
COVER
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
b.b
ps
.go
.id
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG 2016
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
2016
Ukura Buku : ,
Ju lah Hala a :
.id
.
Hala a + V
ka
b.b
ps
Naskah :
Seksi Nera a Wila ah da A alisis Staisik
.go
Katalog BPS :
ge
ra
ng
Ga ar Kulit :
Seksi Nera a Wila ah da A alisis Staisik
s:/
/t
an
Diter itka oleh :
BPS Ka upate Ta gera g
e e ut su
er a”
ht
tp
”Boleh dikuip de ga
Ketera ga Kulit :
Ger a g Ka upate Ta gera g La pu Merah Pe da
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 diterbitkan
oleh BPS Kabupaten Tangerang berisi berbagai data dan informasi
terpilih seputar Kabupaten Tangerang yang dianalisis secara
sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten
Tangerang.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 diterbitkan
untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun.
Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
ps
.go
.id
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor
di wilayah Kabupaten Tangerang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian,
perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
BPS Kabupaten Tangerang
Kepala,
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
b.b
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi
ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di
masa mendatang.
iv
Ir. Dadang Ahdiat
Statistik Daerah Kab.Tangerang 2016
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim
1
10. Industri Pengolahan
13
2. Pemerintahan
2
11. Pariwisata
14
3. Penduduk
4
12. Pengeluaran Penduduk 15
4. Ketenagakerjaan
6
13. Pendapatan Regional
5. Pendidikan
7
14. Perbandingan Regional 17
6. Kesehatan
8
Lampiran Tabel
7. Perumahan
9
an
ge
ra
ng
ka
b.b
ps
.go
.id
16
tp
11
ht
9. Pertanian
s:/
/t
8. Pembangunan Manusia 10
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
v
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Rata-rata curah hujan dalam setahun 147,5 mm
Wilayah Tangerang secara geografis memiliki topografi yang relatif datar dengan
rata-rata curah hujan dalam setahun 147,5 mm dan hari hujan tertinggi
pada bulan Mei sebanyak 28 hari.
Kabupaten Tangerang termasuk salah satu
daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah
Propinsi Banten. Terletak pada posisi geografis yang
cukup strategis dengan ibukotanya adalah
Tigaraksa. Letak astronomis antara 6°00'- 6°20' Lintang Selatan dan 106°20'-106°43' Bujur Timur. Luas
wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km2 atau 9,93
% dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten dengan
batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, sebelah
selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Kota Depok, sedangkan sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
Laut Jawa
Kota
Tangerang
.go
.id
Kabupaten
Serang
Kota
Tangerang
Selatan
ka
b.b
ps
Kabupaten
Lebak
J
a
k
a
r
t
a
Data Geografis dan Iklim Tangerang 2015
ra
ng
Kabupaten Tangerang secara geografis
memiliki topografi yang relatif datar dengan
kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun ke Utara.
Ketinggian wilayah berkisar antara 0-85 m di atas
permukaan laut. Daerah Utara Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai dan sebagian besar
daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan
pemukiman sedangkan daerah barat merupakan
daerah industri dan pengembangan perkotaan.
Peta Kabupaten Tangerang
/t
an
ge
Uraian
ht
tp
s:/
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di
BMKG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu
berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban
udara dan intensitas matahari , curah hujan dan rata
-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata
berkisar antara 24,3 0C - 32,6 0C dengan temperatur
maksimum tertinggi pada Bulan Oktober 34,4 0C dan
temperatur minimum terendah pada bulan Pebruari
yaitu 23,6 0C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 77,3% dan 63,3%.
Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Januari yaitu 329,6 mm, sedangkan rata-rata curah
hujan dalam setahun adalah 147,5 mm. Hari hujan
tertinggi pada bulan Mei dengan hari hujan
sebanyak 28 hari dan terendah pada Bulan Juli
sebanyak 0 hari ( sama sekali tidak terdapat hari
hujan). Rata-rata kecepatan angin dalam setahun
adalah 3,3 knot dengan kecepatan maksimum 4,6
knot di bulan Januari.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Satuan
Nilai
DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian
km2
959.6
m dpl
85
c. Sungai terpanjang (S. Cisadane)
Ha
414.3
d. Wilayah Terluas (Rajeg)
Ha
53.7
e. Wilayah Terkecil (Sepatan)
Ha
17.32
IKLIM
a. Rata-rata temperature udara
o
C
24.3 - 32.6
b. Rata-rata kelembaban udara
%
77.3
c. Rata-rata intensitas matahari
%
63.3
d. Rata-rata curah hujan
mm
147.5
e. Rata-rata kecepatan angin
knot
3.3
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
1
2
PEMERINTAHAN
Jumlah PNS Kabupaten Tangerang 2015 mencapai 12,9 ribu orang
Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28
kelurahan dan didukung PNS yang berjumlah 12,9 ribu orang.
Statistik Pemerintahan di Tangerang
2013 - 2015
Wilayah
Administrasi
2013
1. Kecamatan
2. Desa
3. Kelurahan
2014
Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, terhitung sejak Kota Tangerang
Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, jumlah kecamatan, kelurahan maupun desa
masih tetap sama yaitu 29 kecamatan yang sebagian besar merupakan kecamatan yang dimekarkan
dari kecamatan induk. Dari 29 kecamatan tersebut,
terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28 kelurahan.
Sebelumnya pada tahun 2008, tujuh kecamatan
dipisahkan dari Kabupaten Tangerang membentuk
sebuah kota otonom yaitu Kota Tangerang Selatan.
2015
29
29
29
246
246
246
28
28
28
.id
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
.go
Jumlah PNS Kab. Tangerang menurut
Jenis Kelamin Tahun 2015
6 351
12 900
ge
ra
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
ng
Total
ps
Perempuan
b.b
6 549
ka
Laki - Laki
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
perempuan di Kabupaten Tangerang hampir
menyamai jumlah PNS laki-laki. Tercatat PNS lakilaki sebanyak 6.549 orang atau sekitar 50,77 persen, sedangkan PNS perempuan sebanyak 6.351
orang atau sekitar 49,23 persen.
tp
SMU, 16
ht
S2/S3, 6
s:/
/t
an
Persentase Anggota DPRD Kab. Tangerang
Menurut Pendidikan 2015 (Persen)
S-1, 72
DI/DIII
,6
Dilihat dari pendidikannya, lebih dari 70 persen anggota DPRD Kabupaten Tangerang berpendidikan S-1 (36 orang) yang didominasi dari Partai
Golongan Karya sebanyak 7 orang, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra
masing masing sebanyak 4 orang, PAN, Nasdem
dan Hanura masing masing 3 orang, Partai Kebangkitan Nasional sebanyak 2 orang, dan Partai Bulan
Bintang hanya 1 orang. Masih ada sekitar 16 persen
anggota DPRD bertamatkan lulusan Sekolah
Menengah Umum (8 orang). Sedangkan lulusan S2/
S3 hanya berkisar 6 persen ( 3 orang ) yang berasal
dari partai Golkar, PPP dan Partai Keadilan Sejahtera.
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
2
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
2
PEMERINTAHAN
Tahun 2016, target belanja masih melebihi target pendapatan
Belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun 2016 direncanakan mencapai 4,78 triliun
rupiah. Sedangkan pendapatan daerahnya hanya ditargetkan sebesar 4,2 triliun rupiah
Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Tangerang 2015 (persen)
Jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh
Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya pada tahun 2015
mencapai 4,18 triliun rupiah, terdiri dari belanja pegawai
1,39 triliun rupiah, belanja barang dan jasa 943 miliar
rupiah, belanja modal 1,59 triliun rupiah dan sisanya
260 miliar rupiah digunakan untuk belanja lain-lain.
.id
Belanja
Pegawai,
33.26
b.b
ps
.go
Belanja
Modal,
37.95
Belanja
Barang
dan Jasa,
22.57
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Realisasi APBD Tangerang (miliar rupiah)
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
Total realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Tangerang pada tahun 2015 mencapai 4,23 triliun
rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang
43,77 persen atau tepatnya 1,85 triliun rupiah.
Sedangkan, dana perimbangan mencapai 1,49 triliun
rupiah atau sekitar 35,37 persen yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar 1,21 triliun rupiah, Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar 91,39 miliar rupiah, dana
bagi hasil pajak/bukan pajak yang mencapai 116,92
miliar rupiah, dan transfer pemerintah pusat lainnya
sebesar 75,13 miliar rupiah. Dan yang ketiga adalah lain
-lain pendapatan daerah yang sah yang menyumbang
sebesar 882 miliar rupiah atau sekitar 20,86 persen
terhadap pendapatan daerah wilayah ini.
Belanja
Lain-lain,
6.22
ht
tp
Sementara itu, belanja daerah dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Tangerang tahun 2016, direncanakan mencapai 4,78
triliun rupiah atau lebih besar dibandingkan dengan
realisasi tahun 2015. Sedangkan pendapatan daerah
tahun 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang
ditargetkan hanya sebesar 4,2 triliun rupiah.
*** TAHUKAH ANDA
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengakui penyerapan belanja daerah di wilayah Kabupaten Tangerang
belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah tindakan efisiensi terhadap anggaran belanja yang sengaja
dilakukan agar apa yang dibeli tidak sia-sia.
Realisasi
2014
2015
Belanja Daerah
3 513
4 179
1 228
1 390
846
943
1 251
1 586
186
260
3 698
4 229
PAD
1 576
1 851
Dana Perimbangan
1 461
1 496
661
882
2015
2016
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Belanja Lain-lain
Pendapatan Daerah
Lain-lain Pendapatan
Daerah yg sah
Rencana
Belanja Daerah
4 408
4 776
Pendapatan Daerah
3 724
4 203
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
3
3
PENDUDUK
Kabupaten dengan populasi tertinggi se - Banten
Penduduk Tangerang menurut Hasil Proyeksi Penduduk 2015 berjumlah lebih dari
3,3 juta orang. Dibandingkan kabupaten lainnya, Tangerang merupakan kabupaten
dengan tingkat populasi tertinggi se-Banten.
Komposisi Penduduk Banten Tahun 2015
Kota
Tangerang
Selatan,
Kota
12.91
Serang,
5.38
Hasil Proyeksi Penduduk 2015 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Tangerang mencapai lebih dari 3,3 juta orang,
terdiri dari 1,72 juta laki-laki dan 1,64 juta
perempuan. Persentase penduduk Tangerang
pada tahun 2016 mencapai 28,19 persen dari
total penduduk Banten yang berjumlah lebih
dari 11,9 juta orang. Bila dibandingkan dengan
kabupaten
lainnya,
Tangerang
adalah
kabupaten dengan populasi tertinggi pertama
di Banten, diikuti Kota Tangerang (17,12
persen), Kabupaten Serang (12,33 persen),
Kota Tangsel (12,91 persen), Kabupaten
Lebak (10,62 persen), Kabupaten Pandeglang
(9,99 persen), Kota Serang (5,38 persen) dan
terendah Kota Cilegon (3,45 persen).
Pandeglang
, 9.99
Lebak,
10.62
Kota
Tangerang,
17.12
ps
.go
.id
Kota
Cilegon,
3.45
b.b
Tangerang,
28.19
ge
ra
ng
ka
Serang,
12.33
an
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
Satuan
2014
2015
ht
Uraian
tp
s:/
/t
Indikator Penting
Hasil Proyeksi Penduduk 2015
TANGERANG
Penduduk
orang
3 264 776
3 370 594
- Laki-laki
orang
1 671 390
1 724 915
- Perempuan
orang
1 593 386
1 645 679
3 402
3 512
Kepadatan Pend.
orang/km2
BANTEN
Penduduk
orang
11 704 877
11 955 243
- Laki-laki
orang
5 971 296
6 097 184
- Perempuan
orang
5 733 581
5 858 059
1 211
1 237
Kepadatan Pend.
orang/km2
Bila dilihat dari kepadatan penduduk
Kabupaten Tangerang, untuk tahun 2015
tingkat kepadatannya mencapai 3.512 orang
per kilo meter persegi, lebih tinggi bila
dibandingkan tahun sebelumnya. Berbeda
dengan Propinsi Banten dengan luas wilayah
sekitar 9.662,92 kilo meter persegi yang
didiami lebih dari 11,9 juta jiwa rata-rata tingkat
kepadatan penduduknya masih berada jauh di
bawah Kabupaten Tangerang yaitu sebesar
1.237 orang per kilometer persegi.
*** TAHUKAH ANDA
Angklung Gubrag merupakan salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun
masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan
Kresek – Kabupaten Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung Gubrag pada
acara khitanan, perkimpoian dan selamatan
kehamilan. Pada masa lalu kesenian Angklung
Gubrag dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen
berlimpah.
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
4
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENDUDUK
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebesar 104,81
Kecamatan Pasarkemis adalah kecamatan dengan penduduk terpadat yang
mencapai 9,31 % dari penduduk Tangerang sedangkan kecamatan dengan
sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Kemiri yang mencapai 108,65.
Indikator Kependudukan Kecamatan Hasil
Proyeksi Penduduk 2015
Hasil proyeksi penduduk 2015 di Kabupaten
Tangerang memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pasarkemis mempunyai jumlah penduduk terpadat,
yaitu mencapai 313.945 jiwa (9,31%), diikuti Cikupa
sebesar 270.630 jiwa (8,03%), Kelapa Dua sebesar
220.982 jiwa (6,56%), dan Curug sebesar 200.904
jiwa (5,96%). Sedangkan kecamatan dengan
penduduk terendah adalah Kecamatan Mekar Baru
dengan jumlah penduduk hanya sekitar 36,9 ribu jiwa.
Kecamatan
Jumlah Pendd
Sex Ratio
Cisoka
91 753
107.25
Solear
88 213
104.16
149 564
44 375
104.56
105.50
270 630
106.82
Cikupa
130 273
103.68
Curug
200 904
106.49
Kelapa Dua
220 982
98.67
Legok
117 770
107.64
Pagedangan
113 738
104.75
Cisauk
Pasarkemis
Sindang Jaya
79 792
313 945
91 278
103.95
103.53
104.16
Balaraja
128 451
106.47
Jayanti
71 407
103.39
Sukamulya
64 679
103.73
Kresek
64 782
103.08
Gunung Kaler
51 618
101.37
Kronjo
57 681
104.65
Mekar Baru
36 968
105.66
Mauk
82 220
103.73
Kemiri
42 540
108.65
b.b
ps
.go
Panongan
.id
Tigaraksa
Jambe
ht
*** TAHUKAH ANDA
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang
104,81 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 104
laki-laki. Sex Ratio tertinggi terdapat di Kecamatan
Kemiri yakni sebesar 108,65 dan yang terkecil
terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar
98,67 dan merupakan satu - satunya kecamatan yang
mempunyai angka sex ratio dibawah 100, yang
artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 lakilaki / jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Program Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Tangerang mengkhawatirkan. Faktanya dalam
10 tahun terakhir program KB di Kota Seribu Industri
itu mengalami stagnan. Hal itu disampaikan Bupati
Ahmed Zaki Iskandar, di sela-sela Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 tingkat Kabupaten Tangerang. “Program KB itu bukan hanya mengendalikan
kelahiran semata, namun suatu upaya memberdayakan masyarakat agar merencanakan keluarga dengan baik,” ungkapnya.
3
Sukadiri
55 943
107.44
Rajeg
165 112
104.38
Sepatan
114 145
107.14
92 949
105.48
Pakuhaji
112 459
105.33
Teluknaga
159 300
105.00
Kosambi
157 123
107.50
3 370 594
104.81
Sepatan Timur
Kab. Tangerang
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
5
4
KETENAGAKERJAAN
TPAK Kabupaten Tangerang mencapai 62,46 %
Jumlah angkatan kerja di Tangerang pada tahun 2015 meningkat pada level 1,51 juta
orang. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, pada tahun 2015 berjumlah 1,38 juta jiwa.
Statistik Ketenagakerjaan Tangerang
2013
2014
2015
Penduduk usia kerja15 th+ (juta orang)
2.09
2.24
2.34
2.42
Angkatan Kerja (juta
orang)
1.33
1.46
1.47
1.51
TPAK (%)
63.59
64.88
62.70
62.46
Tingkat Pengangguran (%)
11.46
11.94
8.45
9.00
Bekerja (juta orang)
1.18
1.28
1.34
1.38
Mencari Pekerjaan
(orang)
152 235
173 798
124 024
136 277
Perta nian,
perkebunan
dl l, 4.65
ht
La i nnya,
17.19
Industri,
39.70
Perdagangan,
RM da n Js
Akomodasi,
26.43
Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah
6
ps
b.b
ka
Jumlah penduduk yang terserap dalam
dunia tenaga kerja selama empat tahun terakhir
terus berfluktuasi, terendah di tahun 2012
sebanyak 1,18 juta jiwa, dan tiga tahun berikutnya
terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan
dengan jumlah angkatan kerja yang juga terus
mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir ini.
Namun berbeda dengan tingkat pengangguran
yang pada tahun 2014 mengalami penurunan
cukup signifikan sampai pada level 8,45 persen,
dan tahun 2015 kembali meningkat pada level
9,00 persen.
ng
tp
s:/
/t
an
Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Lapangan Pekerjaan, 2015
ge
Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah
Ja sa Kemasy,
Sos ial dan
Perora ngan,
12.04
.go
.id
2012
ra
Uraian
Pada tahun 2015, dari jumlah penduduk
Kabupaten Tangerang sebanyak 3,37 juta jiwa
terdapat 2,42 juta jiwa atau 71,89 persen
merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK 15 th
keatas). Dari jumlah tersebut, hampir 62,46
persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya
adalah penduduk bukan angkatan kerja. Selama
empat tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang
terus berfluktuasi, terakhir tahun 2015 sebanyak
1,51 juta jiwa, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang juga berfluktuasi, terakhir pada tahun 2015 mencapai level
62,46 persen.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor
industri pengolahan tetap menduduki peringkat
pertama penyerapan tenaga kerja di Tangerang
dengan persentase mencapai 39,70 persen.
Sektor industri merupakan sektor ekonomi utama
untuk menunjang perekonomian Kabupaten
Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor
perdagangan,
RM
,dan
jasa
akomodasi
menduduki peringkat kedua dengan persentase
26,43 persen, disusul sektor jasa kemasyarakatan
sosial dan perorangan sebesar 12,04 persen,
sektor lainnya sebesar 17,19 persen dan terakhir
sektor pertanian, perkebunan dll sebesar 4,65
persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENDIDIKAN
Penduduk rata-rata mengharapkan lama sekolah sampai lulus SMU
Rata-rata lama sekolah di Tangerang dalam empat tahun terakhir menunjukkan
peningkatan meski tidak signifikan yaitu lebih dari 8 tahun. Sedangkan
harapan lama sekolah di tahun 2015 hampir mencapai 12 tahun.
Uraian
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah
HLS(tahun)/Metode Baru
11.18
11.44
11.65
11.89
Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)/Metode Baru
8.07
8.18
8.20
8.22
98.62
98.75
99.47
98.84
ps
Indikator Pendidikan Tangerang
Kualitas sumber daya manusia sangatlah bergantung dari pembangunan di bidang
pendidikan. Indikator atau ukuran yang bisa
digunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain adalah
dengan melihat persentase harapan lama
sekolah, rata-rata lama sekolah dan pendidikan
tertinggi yang ditamatkan. Tercatat tahun 2015
dengan penghitungan metode baru IPM tercatat
Harapan Lama Sekolah (HLS) selama 11,89 tahun, rata-rata bersekolah selama 8,22 tahun
atau kebanyakan memutuskan berhenti saat
menduduki kelas 3 SLTP, tidak banyak peningkatan dengan keadaan tahun sebelumnya.
91.53
91.27
94.32
94.56
- Usia SLTA (16 - 18) th
58.26
62.31
64.37
61.74
.id
Angka Partisipasi Sekolah
(%)
.go
- Usia SD ( 7 - 12 ) th
ka
b.b
- Usia SLTP (13 - 15) th
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
Angka partisipasi sekolah penduduk
Tangerang untuk berbagai kelompok usia
tercatat untuk tahun 2015, angka partisipasi
sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP,
dan usia SLTA masing-masing sebesar 98,84
persen, 94,56 persen dan 61,74 persen. Disini
terjadi penurunan untuk golongan anak usia
sekolah SD dan SLTA. Sedangkan di usia SLTP
terjadi peningkatan meski tidak signifikan yaitu
sebesar 94,56 persen dimana tahun sebelumnya
mencapai 94,32 persen. Angka 94,56 menunjukkan terdapat sekitar 94 anak yang sedang bersekolah dari 100 anak usia 13-15 tahun.
Bila melihat grafik persentase kelulusan,
meski mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya, tingkat tamat SMU sederajat tetap
menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai
27,05 persen, diikuti peringkat kedua adalah
lulusan SD sederajat sebesar 26,88 persen
dilanjutkan persentase untuk yang tamat SMP
sederajat sebesar 23,01 persen. Dan yang tak
kalah penting, meskipun turun dibanding tahun
sebelumnya, masih ada lebih dari 17 persen
penduduk 15 tahun keatas yang tidak mempunyai ijasah.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
5
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
Persentase Penduduk Menurut Ijazah
Tertinggi Yang Dimiliki, 2015
Akademi/
Di
Diploma ploma III,
1.30
I/II, 0.63
S1/DIV+, Tidak
4.12 Mempuny
ai Ijazah,
17.02
SMU
sederajat,
27.05
SMP
sederajat,
23.01
SD
Sederajat,
26.88
Sumber : Data Susenas 2015 diolah
7
6
KESEHATAN
Tercatat sekitar 9 persen penolong kelahiran oleh dukun beranak/paraji
Selama tahun 2015 masih sekitar 9 persen penolong pertama kelahiran masih dibantu oleh
dukun beranak/paraji dan hampir 70 persen menggunakan jasa bidan.
Daftar Rumah Sakit di Kab. Tangerang 2015
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
selama ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Fasilitas kesehatan selain dibutuhkan dalam jumlah yang memadai juga harus representatif dan menjangkau seluruh daerah atau kecamatan secara merata, sehingga dapat diakses dan
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat
hingga ke daerah pedesaan yang umumnya kurang
mempunyai kemampuan secara ekonomi.
RS. Siloam Lippo Village RS. Mitra Husada
RSIA . Keluarga Kita
RS. Permata Hati
RSIA. Murni Asih
RSIA Tiara
RSU. Balaraja
RS. Mulia Insani
RS. Selaras
RSU. Tangerang
RSIA. Bunda Sejahtera
RS. Paramita
RSIA. Bunda Lestari
RSIA. Selaras
RSIA. Harapan Mulia
RS.St. Carolus Smrcon
RS. Bethsaida
Ciputra Hospital
RSIA BUN
.go
.id
RS. QADR
b.b
ps
Potensi sumber daya kesehatan Kabupaten
Tangerang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Fasilitas dan tenaga kesehatan telah tersebar di seluruh kecamatan demikian pula Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKMB). Unit pelayanan
kesehatan terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Umum, dan unit pelayanan
teknis kesehatan lainnya. Setiap pembangunan unitunit pelayanan yang ada, harus dapat memenuhi
kriteria antara lain memiliki akses keterjangkauan
oleh masyarakat.
tp
Dukun
Dokter
Dokter
beranak/pa kandungan umum,
raji, 9.20
1.68
, 20.85
ht
Tenaga
kesehatan
lainnya,
0.78
s:/
/t
an
ge
ra
Persentase Penolong Pertama Kelahiran
Anak Terakhir Kabupaten Tangerang
Tahun 2015
ng
ka
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tangerang 2015
Bidan,
67.49
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
8
Penanganan proses kelahiran sampai
dengan pasca kelahiran yang berkualitas dan tepat
waktu diharapkan akan mengurangi resiko kematian
bayi dan ibu. Pada tahun 2015 penolong pertama
kelahiran anak terakhir di Kabupaten Tangerang
tetap didominasi oleh tenaga medis dibandingkan
tenaga non medis, yaitu 90,8 persen berbanding 9,2
persen. Tenaga non medis yang dimaksut disini adalah tenaga dukun beranak atau paraji. Sebagian besar penolong pertama kelahiran oleh tenaga medis
dilakukan oleh bidan, dimana persentasenya hampir
70 persen. Kurang tersedianya dokter hingga pelosok
wilayah dan biaya yang relatif lebih mahal jika
dibandingkan menggunakan jasa bidan menjadi
penyebab masih rendahnya penolong pertama kelahiran oleh dokter.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PERUMAHAN
Lebih dari 7 % rumahtangga di Tangerang masih berlantaikan tanah
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2015
masih ada lebih 7 persen rumahtangga di Tangerang yang
menempati rumah berlantaikan tanah.
Statistik Perumahan Tangerang, 2015
Perumahan merupakan kebutuhan primer
yang merupakan prioritas utama bagi sebuah
keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah
satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi
kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan
guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Uraian (%)
Rumahtangga dengan rumah milik sendiri
Atap genteng/beton
86.52
.id
92.61
.go
Dinding tembok
ps
Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL
b.b
Bahan bakar utama memasak gas/elpiji
ka
Sumber penerangan listrik PLN
ra
ge
Lantai bukan tanah
Penggunaan fasilitas air minum sendiri
87.45
67.95
91.89
99.94
73.05
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
Persentase Rumahtangga Menurut Sumber
Air Untuk Minum, 2015
s:/
/t
an
83.78
Rumahtangga menurut kualitas perumahan
ng
Lebih dari 92 persen dari total
rumahtangga di Kabupaten Tangerang sudah
memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan
lebih dari 85 persen beratap genteng/beton dan
berdinding tembok. Bahan bakar utama untuk
memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari
90 persen dan sumber penerangan dari listrik
hampir mendekati 100 persen. Sedangkan
penggunaan fasilitas air minum sendiri lebih dari
70 persen dan sumber air minum terbesar tercatat
menggunakan air isi ulang sebanyak lebih dari 36
persen.
7
tp
*** TAHUKAH ANDA
ht
Pada tahun 2015 di Kabupaten Tangerang sekitar
0,18 persen rumahtangga masih beratapkan ijuk/
rumbia, dan 7,29 persen rumahtangga masih
berdindingkan anyaman bambu.
Bila dilihat dari sumber air untuk minum,
lebih dari 36 persen rumahtangga di Tangerang
menggunakan air isi ulang, hampir 28 persen
menggunakan sumur bor/pompa, hampir 17 persen menggunakan air kemasan bermerk, lebih
dari 9 persen menggunakan sumur terlindung,
sekitar 4,7 persen menggunakan leding eceran,
lebih dari 3 persen menggunakan leding meteran, dan sisanya lainnya 1.96 persen berasal dari
sumur tak terlindung, mata air terlindung, dan air
permukaan.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
9
8
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kabupaten Tangerang terus meningkat
Meski peningkatan kurang signifikant, IPM Kabupaten Tangerang dalam lima tahun
terakhir terus meningkat. Untuk tahun 2015 IPM Tangerang mencapai 70,05.
Indeks Pembangunan Manusia - Tangerang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan indikator strategis yang banyak
digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program pembangunan secara menyeluruh di suatu
wilayah. Mulai tahun 2014 mulai dihitung IPM
Metode Baru yang penghitungannya dihitung
mundur dari tahun 2010. Perbedaannya diantaranya perubahan komponen Angka Melek Huruf
(AMH) menjadi Harapan Lama Sekolah (HLS),
pengeluaran perkapita dari 27 komoditas menjadi
96 komoditas, dan penghitungan rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik. Secara umum,
level IPM Metode Baru lebih rendah dibanding
IPM Metode Lama.
70.50
70.05
70.00
69.57
69.50
.id
69.28
69.00
68.50
.go
68.83
b.b
ps
68.45
Dengan melihat perkembangan angka
IPM lima tahun terakhir, capaian kemajuan
pembangunan manusia di Tangerang sepertinya
tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari
tahun 2011 sebesar 68.45 sedikit demi sedikit
mengalami peningkatan, dan terakhir tahun 2015
sebesar 70,05. Dalam lima tahun hanya meningkat 1,6. Melihat kenaikannya masih cukup rendah
sehingga masih diperlukan kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks
IPM tersebut.
ka
68.00
2012
2013
2014
2015
an
ge
ra
2011
ng
67.50
/t
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
Uraian
2011
Angka Harapan Hidup
(AHH) / tahun
ht
tp
s:/
Indikator Gabungan IPM Tangerang
2012
2013
2014
2015
68.86
68.92
68.96
68.98
69.28
Harapan Lama
Sekolah(HLS) / persen
10.99
11.18
11.44
11.65
11.89
Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) / tahun
7.96
8.07
8.18
8.20
8.22
11 640
11 648
11 666
11 727
Pengeluaran Perkapita
11 631
Setahun (Ribuan)
IPM merupakan indikator gabungan dari
beberapa indikator yaitu indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga
indikator dasar tersebut dianggap dapat me
ngukur tingkat kesejahteraan dan keberhasilan
pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat
untuk tahun 2015 terjadi peningkatan indikator
IPM dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 69,28
tahun untuk AHH, 11,89 tahun untuk HLS, 8,22
tahun untuk RLS, dan 11.727 rupiah untuk pengeluaran perkapitanya (PPP).
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
10
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
9
PERTANIAN
Tahun 2015 produksi padi palawija menurun
Produksi padi palawija di Tangerang pada tahun 2015 menurun dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk tanaman padi sawah, dari 433.953 ton pada tahun 2014
menurun menjadi 324.052 ton pada tahun 2015.
Statistik Tanaman Pangan Tangerang
Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui
Dinas Pertanian dan Peternakan terus berkomitmen
menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu potensi wilayah yang terus dikembangkan. Diharapkan
sektor pertanian di Kabupaten Tangerang dapat terus berkembang dalam rangka turut mensukseskan
program pemerintah dalam mempertahankan
swasembada beras berkelanjutan.
2014
- Luas Panen (hektar)
72 049
53 727
- Produksi ( ton)
433 953
324 052
PADI GOGO
- Luas Panen (hektar)
96
23
- Produksi ( ton)
468
115
.id
JAGUNG
183
62
- Produksi ( ton)
562
190
.go
- Luas Panen (hektar)
ps
UBI KAYU
b.b
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)
ng
ra
ge
an
/t
350
162
4 537
2097
UBI JALAR
- Luas Panen (hektar)
90
50
- Produksi (ton)
869
479
- Luas Panen (hektar)
114
51
- Produksi (ton)
209
92
KACANG TANAH
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Produktivitas Padi Palawija Tangerang, 2015
(kw/ha)
ht
tp
s:/
Jika dilihat dari sisi produktivitasnya, komoditas ubi kayu menunjukkan produktivitas tertinggi
dibanding komoditas lainnya dimana pada tahun
2015 mencapai 129,42 kuintal/ha. Disusul produktivitas ubi jalar dan padi sawah yang masing-masing
sebesar 96,68 kuintal/ha dan 60,31 kuintal/ha.
Produktivitas terkecil terdapat pada komoditas kacang tanah yang hanya sebesar 17,97 kuintal/ha.
2015
PADI SAWAH
ka
Pada tahun 2015 menurut Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Tangerang, komoditas
padi dan palawija dengan luas panen terbesar tetap
pada komoditas padi sawah yaitu sebesar 53.727 ha
dengan produksi 324.052 ton. Angka ini menurun
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
mencapai 433.953 ton. Sedangkan komoditas
dengan luas panen terkecil adalah padi gogo yaitu
23 Ha dengan produksi 115 Ton, menurun signifikan
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
dengan produksi sebesar 468 Ton.
Jenis Tanaman
129.42
140.00
120.00
96.68
*** TAHUKAH ANDA
100.00
80.00
Akibat kemarau panjang yang melanda di tahun
2015, tercatat ada sebanyak 7.022 hektar lahan persawahan di Kabupaten Tangerang yang dilanda
kekeringan dan terancam gagal panen.
60.31
50.01
60.00
30.61
40.00
17.97
20.00
0.00
Padi
sawah
Padi
Gogo
Jagung
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
Kacang
tanah
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
11
9
PERTANIAN
Produksi terbesar perikanan adalah penangkapan ikan di laut
Pada tahun 2015 produksi terbesar dalam sektor perikanan di Tangerang adalah penangkapan ikan di laut yang mencapai lebih dari 20 ribu ton dengan
nilai lebih dari 500 miliar rupiah.
Produksi Ikan Menurut Jenis Usaha Perikanan
(ton), 2015
25,000
20,112
20,000
15,000
10,000
4,814.72
4,848
.go
92.21
440.1
ps
5,000
.id
10,563.6
Kegiatan sektor perikanan di Kabupaten
Tangerang meliputi kegiatan perikanan laut, perikanan perairan umum (rawa, situ, bekas galian
pasir, sungai), tambak, kolam, japung dan budidaya laut. Penangkapan ikan di laut tetap
menghasilkan produksi terbesar dalam sektor
perikanan yang mencapai 20.112 ton dengan nilai
526.381,1 juta rupiah. Produksi kedua terbesar
dihasilkan dari budidaya tambak (air payau) yang
mencapai 10.563,6 ton dengan nilai 84.508,8 juta
rupiah dengan jenis ikan terbanyak berupa ikan
bandeng dengan produksi 6.381 ton dengan total
nilai 51.048 juta rupiah. Sedangkan produksi terendah terdapat pada penangkapan ikan di
perairan umum dengan jumlah produksi sebesar
92,21 ton dengan total nilai sebesar 934,85 juta
rupiah.
/t
an
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
ge
ra
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (Hasil Proyeksi)
ng
ka
b.b
0
Ka a g Pa ja g
Luas Pa e
ht
Ta a a
tp
s:/
Statistik Tanaman Sayuran Tangerang 2015
Produksi
Ba a
Teru g
Me i u
Ka gku g
Petsai/Sawi
Bawa g Merah
Ca e Besar
Ca e Rawit
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
12
Selain
padi
palawija,
Kabupaten
Tangerang juga memiliki komoditas tanaman
unggulan lain, diantaranya adalah tanaman
sayuran seperti kacang panjang, bayam, terung,
mentimun, kangkung, petsai/sawi, bawang merah,
cabe besar, dan cabe rawit. Kangkung adalah
komoditas dengan jumlah produksi terbesar
mencapai lebih dari 20 ribu kuintal. Disusul bayam
dan mentimun dengan produksi masing-masing
19,6 ribu kuintal dan 13,03 ribu kuintal.
Sedangkan komoditas dengan produksi terkecil
ada pada tanaman cabe besar yang hanya
mencapai 263 kuintal.
*** TAHUKAH ANDA
Kebutuhan ikan lele di Kabupaten Tangerang,
sekitar 10 ton per hari untuk berbagai keperluan
menu makanan di restoran dan dimanfaatkan sebagai bahan olahan kuliner lainnya. Para pengusaha peternak lele merasa tidak sanggup dalam
memenuhi pesanan pembeli terutama pengusaha
kuliner pecel lele karena jumlahnya terbatas.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Tangerang menyumbang output industri peringkat ketiga se- Banten
Tahun 2014 nilai Output Industri Besar Sedang Tangerang mencapai 88,59 triliun
rupiah atau sekitar 21 persen se-Banten dan berada di urutan ketiga
setelah Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
Statistik Industri Pengolahan Tangerang
Kabupaten Tangerang telah lama
menyandang predikat sebagai daerah sentra
industri. Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada
sektor industri. Dalam kenyataannya sektor
ndustri lebih banyak menyerap lapangan pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya.
713
740
Jumlah Tenaga Kerja
182 764
179 000
Nilai Output (000 Rp)
89 892 575 221
88 587 848 917
Biaya Antara (000 Rp)
56 647 702 348
44 762 272 660
Nilai Tambah Biaya
Faktor (000 Rp)
32 915 975 122
43 453 754 689
2 642 663
2 654 745
3 227 161
3 631 645
40 987 546
41 242 015
.id
.go
b.b
ps
Rata rata upah tenaga
kerja produksi (sebulan/
rupiah)
Rata Rata upah tenaga
kerja lainnya( sebulan/
rupiah)
ka
ra
ge
2014
Produktivitas tenaga kerja
(sebulan/000 Rp)
Sumber : Data Industri 2014, diolah
Persentase Nilai Output Industri Besar Sedang
Se- Banten 2014
/t
an
2013
Jumlah Perusahaan
ng
Menurut Olahan Data Industri Besar
Sedang 2014 yang tercatat di BPS Kabupaten
Tangerang, tercatat jumlah perusahaan Industri
Besar Sedang di Tangerang mencapai 740 peru
sahaan dengan jumlah 179 ribu pekerja. Nilai
Output yang dihasilkan mencapai 88,59 triliun
rupiah dengan nilai tambah atas biaya faktor
43,45 triliun rupiah. Untuk rata-rata upah tenaga
kerja produksi sebesar 2,65 juta dan tenaga kerja
lainnya
sebesar
3,63
juta
perbulannya.
Sedangkan total produktivitas tenaga kerja
mencapai lebih 41 miliar rupiah sebulannya.
URAIAN
Kota
Serang, 0.05
Kota
Ta ngerang
Selatan, 1.35
ht
tp
s:/
Bila dilihat dari persentase nilai output
Industri Besar Sedang se-Banten, Kabupaten
Tangerang menduduki peringkat ketiga sebesar
21,27 persen dengan besaran sekitar 88,59 triliun
rupiah. Peringkat pertama adalah Kota Tangerang dengan persentase sebesar 32,93 persen,
diikuti peringkat kedua adalah Kota Cilegon
dengan persentase 31,10 persen. Setelah Kabupaten Tangerang disusul Kabupaten Serang
dengan peringkat keempat sebesar 12,71 persen, diikuti Kota Tangerang Selatan sebesar 1,35
persen, Kabupaten Lebak sebesar 0,53 persen,
Kota Serang sebesar 0,05 persen dan peringkat
terakhir adalah Kabupaten Pandeglang yang
menyumbang hanya sebesar 215 miliar rupiah
dengan persentase sebesar 0,05 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Pa nde
gl a ng, 0.05
Lebak, 0.53
Tangerang,
21.27
Kota
Ci l egon,
31.10
Serang,
12.71
Kota
Ta ngerang,
32.93
Sumber : Data Industri 2014, diolah
13
11
PARIWISATA
Tangerang terkenal dengan wisata pantainya
Pengembangan sejumlah kawasan wisata potensial di sepanjang pantai utara akan terus
dilakukan seperti wisata Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap dan Pulau Cangkir.
Pembangunan pada sektor pariwisata diarahkan pada pengembangan obyek wisata bahari,
wisata pantai, wisata hutan, wisata air dan wisata
budaya. Pariwisata Kabupaten Tangerang berpusat
di pesisir utara Jawa. Di sana banyak sekali tempat
wisata asyik untuk liburan bareng keluarga. Pantaipantai utara Tangerang menawarkan spot berlibur
yang menyenangkan apalagi dari sana traveler juga
bisa menyewa perahu untuk sekedar keliling pantai
atau menyeberang ke Kepulauan Seribu dengan tarif
yang relatif lebih murah ketimbang berangkat dari
pelabuhan di Jakarta.
Database Pariwisata Kabupaten Tangerang
Tahun 2015
URAIAN
Jumlah
9
Makam Sejarah
43
Usaha Perjalanan Wisata
22
Cafe
6
Bar, Pub, Karaoke
14
4
Spa dan Salon
17
4
Bilyar
11
Sanggar Seni
264
Seni Tradisional
26
Seni Tradisi
33
Seni Modern
ng
ra
ge
/t
3
s:/
Sumber : Banten Dalam Angka, 2016
ht
tp
Persentase Wisatawan yang Berkunjung
Tahun 2015
Wisata
wan
Domestik,
63.83
Sebagai salah satu daerah yang potensial
menjadi daerah tujuan wisata, khususnya wisata
bahari, Tangerang sangat kondusif menjadi daerah
pengembangan investasi di bidang pelayanan jasa
hotel dan restoran, terutama di kawasan Pantai Tanjung Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Tercatat tahun
2015 jumlah wisatawan asing yang berkunjung mencapai
36,17 persen. Namun jumlah hotel dan
restoran di Kabupaten Tangerang masih sangat
terbatas, misalnya Hotel Tanjung Kait di Kecamatan
Mauk dan Imperial Century Hotel Et Resort di Lippo
Karawaci. Masih minimnya jumlah fasilitas hotel dan
restoran menunjukkan investasi di bidang perhotelan
mempunyai prospek cukup tinggi untuk dikembangkan di wilayah ini.
ka
Bioskop
an
Pusat Perbelanjaan
.go
8
Kolam Renang
ps
Situ
.id
132
b.b
Restoran/ Rumah makan
Wisata
wan
Mancane
gara, 36.17
Satu lagi tempat yang tak kalah menariknya
adalah Taman Buaya Tanjung Pasir yang cukup
terkenal sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Tangerang. Lokasi tempat ini berada di Jalan
Raya Tanjung Pasir dan cukup mudah untuk diakses. Wisatawan akan diajak untuk melihat langsung kehidupan reptil buas di dalam penangkaran.
Di samping melihat buaya-buaya di penangkaran,
traveler yang berkunjung juga bisa berburu suvenir
berupa kerajinan kulit buaya. Atau jika berminat ada
pula warung makan yang menjual kuliner ekstrim
berupa sate buaya.
Sumber : Banten Dalamn Angka 2016
14
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran konsumsi non makanan lebih tinggi dibanding makanan
Pada tahun 2015, pengeluaran non makanan sedikit lebih tinggi dibandingkan
makanan yaitu mencapai 50,13 persen atau sekitar Rp.490.251, -
Pengeluaran rumahtangga dibedakan
menjadi dua yaitu pengeluaran untuk makanan
dan bukan makanan (Non Makanan). Biasanya
pengeluaran makanan dapat mencapai titik
jenuh, sementara pengeluaran untuk non
makanan hampir tidak terbatas. Tarik-menarik
antara dua pengeluaran tersebut, dapat
mencerminkan
tingkat
kesejahteraan
masyarakat. Semakin besar pengeluaran untuk
non makanan, berarti tingkat kesejahteraan
semakin baik.
Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan
Penduduk Tangerang 2015
Jenis Pengeluaran
Pengeluaran
(Rp)
(%)
(1)
(2)
(3)
Pengeluaran makanan
487 753
49.87
59 717
.
3 708
.
29 493
.
22 594
.
e. Telur & Susu
30 828
.
f. Sayur-Sayuran
29 549
.
9 065
.
h. Buah-Buahan
25 098
.
i. Minyak & Lemak
12 546
.
j. Bahan Minuman
15 605
.
k. Bumbu-Bumbuan
10 445
.
l. Konsumsi Lainnya
11 831
.
154 316
.
72 960
.
Pengeluaran non makanan
490 251
50.13
a. Perum & Fasilitas ruta
255 739
b. Aneka Barang & Jasa
c. Pakaian,Alas Kaki, Ttp
kpl
d. Barang Tahan Lama
130 702
.
.
31 232
.
37 457
.
.
.
a. Padi-padian
.id
b. Umbi-Umbian
.go
c. Ikan
ka
b.b
ps
d. Daging
g. Kacang-Kacangan
/t
an
ge
ra
ng
Mengamati data hasil Susenas 2015 di
Kabupaten Tangerang terlihat berbeda dari tahun
sebelumnya,
proporsi
pengeluaran
perkapita perbulan untuk konsumsi non
makanan sedikit lebih tinggi dibandingkan konsumsi makanannya yaitu sebesar 50,13 persen
berbanding 49,87 persen atau dalam bentuk
besaran rupiah rata-rata pengeluaran untuk
konsumsi non makanan sebesar Rp. 490.251,dan untuk konsumsi makanan sebesar
Rp.487.753,dengan
total
pengeluaran
perkapita sebulan sebesar Rp 978.004,-
ht
tp
s:/
Bila dilihat komposisi jenis pengeluaran
makanan maka pengeluaran terbesar ada di
pengeluaran kelompok makanan dan minuman
jadi yakni sebesar 15,78 persen, disusul kelompok tembakau dan sirih sebesar 7,46 persen, padi-padian sebesar 6,11 persen, telur dan
susu sebesar 3,15 persen dan pengeluaran
terkecil ada pada kelompok umbi-umbian sebesar 0,38 persen. Sedangkan bila dilihat dari
komposisi pengeluaran bukan makanan maka
pengeluaran terbesar ada pada pengeluaran
perumahan dan fasilitas ruta sebesar 26,15
persen, disusul pengeluaran aneka barang dan
jasa sebesar 13,36 persen, barang tahan lama
sebesar 3,83 persen, pakaian, alas kaki & tutup
kepala sebesar 3,19 persen, pajak, pungutan &
asuransi sebesar 2,13 persen dan yang terkecil
adalah keperluan pesta & upacara sebesar 1,46
persen.
12
m. Mak & Min Jadi
n. Tembakau & Sirih
e. Pajak, Pungutan, & Asrn
20 859
f. Keperluan Pesta & Upcra
14 262
Total Pengeluaran
978 004
100
Sumber : Data Susenas 2015,diolah
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
15
13
PENDAPATAN REGIONAL
LPE Tangerang ada di urutan keenam se-Propinsi Banten
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tangerang pada tahun 2015 dengan tahun dasar baru 2010
tumbuh 5,39 persen, melemah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,76 persen dan berada di urutan keenam se-Propinsi Banten.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
merupakan gambaran kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya alam (SDA) dan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Ini
dapat dilihat dari nilai tambah yang mampu diciptakan oleh berbagai aktivitas ekonomi di daerah
tersebut. Publikasi PDRB Kabupaten Tangerang
2014 sudah menggunakan tahun dasar baru 2010
yang penghitungannya mulai dari tahun 2010. Perubahan tahun dasar (rebasing) pada prinsipnya
merupakan suatu proses mengubah indikator harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa
pada tahun dasar lama menjadi tahun dasar baru.
PDRB ADHB
dan Pertumbuhan Ekonomi Tangerang
2013
2014
2015
80.57
91.69
102.04
PDRB ADHK
(triliun rupiah)
70.07
74.10
78.09
Pertumbuhan Ekonomi
6.41
5.76
5.39
ps
.go
PDRB ADHB
(triliun rupiah)
.id
Uraian
ka
ra
ge
an
/t
ht
tp
Real Estate,
6.65
s:/
Lapangan
Usaha
Lainnya,
19.01
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
Reparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor, 10.81
Industri
Pengolahan,
38.07
Konstruksi,
12.72
Pengadaan
Listrik dan
Gas, 6.16
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
16
ng
Distribusi Persentase PDRB ADHB
Menurut Lapangan Usaha 2015
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan,
6.58
Total nilai tambah yang tercipta dari
produksi barang dan jasa yang dilakukan para
pelaku ekonomi di Kabupaten Tangerang di
cerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada
tahun 2015, nilai PDRB Tangerang mencapai sekitar 102.044,71 milyar rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,29 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Tangerang 2015
mencapai 78.093,56 milyar rupiah atau meningkat
5,39 persen dari tahun sebelumnya.
b.b
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Menurut distribusinya, struktur ekonomi
Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun selalu
didominasi oleh kategori industri pengolahan yang
pada tahun 2015 mencapai 38,07 persen, lebih
dari sepertiga nilai PDRB Kabupaten Tangerang.
Peringkat kedua berada pada kategori konstruksi
yang mencapai 12,72 persen diikuti kategori
perdagangan besar dan eceran yang menduduki
peringkat ketiga sebesar 10,81 persen. Sedangkan
yang mempunyai peranan terkecil berada di kategori pertambangan dan penggalian yang hanya
menyumbang sebesar 0,05 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangerang berada di peringkat keenam se-Banten
PDRB perkapita Kabupaten Tangerang 2015 masih tertinggal dibanding
lima kabupaten/kota yang lain yakni sebesar 30,27 juta rupiah .
Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten 2015
20 277,96
16.97
2. Lebak
20 729,20
16.32
102 044,71
30.27
56 313,72
38.20
126 119,11
61.61
77 962,90
189.18
7. Kota Serang
21 866,58
33.99
8. Kota Tangsel
56 044,37
36.32
477 936,52
39.98
.id
4. Serang
.go
5. Kota Tangerang
ng
ka
b.b
ps
6. Kota Cilegon
Propinsi Banten
Sumber : PDRB Kab. Tangerang Lapangan Usaha 2011– 2015
Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2015
ht
tp
s:/
/t
an
PDRB Perkapita
(Juta rp)
1. Pandeglang
3. Tangerang
ge
Sementara itu, perbandingan beberapa
indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan
ekonomi, angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia, memperlihatkan untuk tahun
2015 Kota Tangerang Selatan masih menduduki
peringkat pertama untuk semua indikator dari
indikator angka harapan hidup yaitu sebesar
72,12 indikator IPM sebesar 79,38 dan indikator
laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,25 persen.
PDRB adhb
(Milyar rp)
Uraian
ra
Perbandingan antar kabupaten/kota di
Banten untuk beberapa indikator terpilih di tahun
2015 memperlihatkan adanya ketimpangan akibat
variasi nilai yang cukup besar. PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku per kapita tertinggi di Kota Cilegon
(189,18 juta rupiah) dan yang terendah di Kabupaten Lebak (16,32 juta rupiah), mencapai hampir
dua belas kali lipatnya. Meskipun PDRB adhb
Kabupaten Tangerang berada di posisi kedua
setelah Kota Tangerang, namun PDRB per
kapitanya jika dibandingkan dengan daerah lain di
Provinsi Banten menempati peringkat keenam.
Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten
sendiri, dalam dua tahun terakhir PDRB perkapita
Kabupaten Tangerang semakin jauh di bawah
PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang
pada tahun 2015 mencapai hampir 40 juta rupiah
setahunnya.
12
Indikator Kabupaten Tangerang Tahun
2015 menduduki peringkat ketiga untuk indikator
Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 69,28 dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di
peringkat kelima sebesar 70,05. Sedangkan laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang untuk tahun dasar baru 2010 menduduki peringkat
keenam yaitu sebesar 5,39 persen, melemah
cukup signifikant bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,76 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
90
80
70
62.72
72.12
67.33
63.59
76.08
70.05
60
50
71.29 66.15
69.28
63.51 66.28
79.38
71.81 70.51
64.61
62.03
IPM
40
AHH
30
20
10
LPE
5.97 5.93
5.39
5.14
5.58
4.81
6.43
7.25
0
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
17
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
LAMPIRAN TABEL
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
Tabel 1.
Kondisi Iklim di BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang
Tahun 2015
Curah Hujan
Hari Hujan
Kelembaban
Humidity
Kecepatan
Angin
Rata-rata
(0 Celsius)
(mm)
(hari)
(%)
(knot)
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Januari
.
.
.
Pebruari
.
.
.
Maret
.
.
.
April
.
.
Mei
.
.
Juni
.
Juli
.
Agustus
.
September
.
Oktober
.
November
.
.go
ps
b.b
.
ng
ka
.
.
*
.
.
.
an
ge
ra
.
*
/t
s:/
tp
[1]
ht
Bulan
.id
Temperatur
Rata-rata
.
.
Desember
.
.
Rata-rata
.
.
.
.
.
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Keterangan *) : Curah Hujan Tidak Terukur ( Terjadi Hujan dalam Jumlah Sangat Kecil )
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
21
Tabel 2.
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menurut Fraksi
dan Jenis Kelamin Tahun 2015
No
Fraksi
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Partai Golkar
7
-
7
2
PDI Perjuangan
6
1
7
3
PPP
6
-
6
4
Partai Demokrat
4
2
6
5
Partai Gerindra
5
6
Partai Nasdem
3
7
Partai PKB
4
8
Partai PAN
3
9
Partai Hanura
10
PKS
11
Partai Bulan Bintang
12
PKPI
5
1
4
-
4
1
4
2
1
3
2
-
2
1
-
1
-
1
1
43
7
50
ng
ka
b.b
ps
.go
-
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
Jumlah
.id
1
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
22
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Tabel 3.
Jumlah Fraksi di DPRD Kabupaten Tangerang
Menurut Pendidikan Tahun 2015
No
Fraksi
[1]
Pendidikan / Education
[2]
SMU
DI - DIII
S1
S2/S3
Jumlah
Total
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
-
-
Partai Golkar
2.
PDI Perjuangan
-
3.
PPP
-
4.
Partai Demokrat
5.
Partai Gerindra
6.
Partai Nasdem
7.
Partai PKB
8.
Partai PAN
9.
Partai Hanura
-
ps
.go
.id
1.
-
-
-
ng
ka
b.b
-
-
ra
ge
an
/t
-
-
-
-
-
11. Partai Bulan Bintang
-
-
-
12. PKPI
-
-
-
tp
ht
10. PKS
s:/
-
-
Jumlah / Total
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
23
Kecamatan
Laki -laki
Perempuan
Jumlah
[2]
[3]
[4]
[5]
[1]
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
.id
.go
Cisauk
ps
11
Pagedangan
Pasarkemis
b.b
10
Kelapa Dua
Legok
Sindang Jaya
ka
9
Curug
Balaraja
ng
7
8
Cikupa
Panongan
Jayanti
ra
6
Jambe
ge
4
5
Tigaraksa
Sukamulya
Kresek
Gunung Kaler
Kronjo
s:/
3
Solear
tp
2
Mekar Baru
ht
1
Cisoka
an
No
Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin Hasil Proyeksi Penduduk 2015
/t
Tabel 4.
Mauk
Kemiri
Sukadiri
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Pakuhaji
Teluknaga
Kosambi
Kabupaten Tangerang
Sumber : Tangerang Dala
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
COVER
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
b.b
ps
.go
.id
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG 2016
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
2016
Ukura Buku : ,
Ju lah Hala a :
.id
.
Hala a + V
ka
b.b
ps
Naskah :
Seksi Nera a Wila ah da A alisis Staisik
.go
Katalog BPS :
ge
ra
ng
Ga ar Kulit :
Seksi Nera a Wila ah da A alisis Staisik
s:/
/t
an
Diter itka oleh :
BPS Ka upate Ta gera g
e e ut su
er a”
ht
tp
”Boleh dikuip de ga
Ketera ga Kulit :
Ger a g Ka upate Ta gera g La pu Merah Pe da
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 diterbitkan
oleh BPS Kabupaten Tangerang berisi berbagai data dan informasi
terpilih seputar Kabupaten Tangerang yang dianalisis secara
sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten
Tangerang.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 diterbitkan
untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun.
Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
ps
.go
.id
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2016 memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor
di wilayah Kabupaten Tangerang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian,
perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
BPS Kabupaten Tangerang
Kepala,
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
b.b
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi
ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di
masa mendatang.
iv
Ir. Dadang Ahdiat
Statistik Daerah Kab.Tangerang 2016
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim
1
10. Industri Pengolahan
13
2. Pemerintahan
2
11. Pariwisata
14
3. Penduduk
4
12. Pengeluaran Penduduk 15
4. Ketenagakerjaan
6
13. Pendapatan Regional
5. Pendidikan
7
14. Perbandingan Regional 17
6. Kesehatan
8
Lampiran Tabel
7. Perumahan
9
an
ge
ra
ng
ka
b.b
ps
.go
.id
16
tp
11
ht
9. Pertanian
s:/
/t
8. Pembangunan Manusia 10
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
v
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Rata-rata curah hujan dalam setahun 147,5 mm
Wilayah Tangerang secara geografis memiliki topografi yang relatif datar dengan
rata-rata curah hujan dalam setahun 147,5 mm dan hari hujan tertinggi
pada bulan Mei sebanyak 28 hari.
Kabupaten Tangerang termasuk salah satu
daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah
Propinsi Banten. Terletak pada posisi geografis yang
cukup strategis dengan ibukotanya adalah
Tigaraksa. Letak astronomis antara 6°00'- 6°20' Lintang Selatan dan 106°20'-106°43' Bujur Timur. Luas
wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km2 atau 9,93
% dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten dengan
batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, sebelah
selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Kota Depok, sedangkan sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
Laut Jawa
Kota
Tangerang
.go
.id
Kabupaten
Serang
Kota
Tangerang
Selatan
ka
b.b
ps
Kabupaten
Lebak
J
a
k
a
r
t
a
Data Geografis dan Iklim Tangerang 2015
ra
ng
Kabupaten Tangerang secara geografis
memiliki topografi yang relatif datar dengan
kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun ke Utara.
Ketinggian wilayah berkisar antara 0-85 m di atas
permukaan laut. Daerah Utara Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai dan sebagian besar
daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan
pemukiman sedangkan daerah barat merupakan
daerah industri dan pengembangan perkotaan.
Peta Kabupaten Tangerang
/t
an
ge
Uraian
ht
tp
s:/
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di
BMKG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu
berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban
udara dan intensitas matahari , curah hujan dan rata
-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata
berkisar antara 24,3 0C - 32,6 0C dengan temperatur
maksimum tertinggi pada Bulan Oktober 34,4 0C dan
temperatur minimum terendah pada bulan Pebruari
yaitu 23,6 0C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 77,3% dan 63,3%.
Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Januari yaitu 329,6 mm, sedangkan rata-rata curah
hujan dalam setahun adalah 147,5 mm. Hari hujan
tertinggi pada bulan Mei dengan hari hujan
sebanyak 28 hari dan terendah pada Bulan Juli
sebanyak 0 hari ( sama sekali tidak terdapat hari
hujan). Rata-rata kecepatan angin dalam setahun
adalah 3,3 knot dengan kecepatan maksimum 4,6
knot di bulan Januari.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Satuan
Nilai
DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian
km2
959.6
m dpl
85
c. Sungai terpanjang (S. Cisadane)
Ha
414.3
d. Wilayah Terluas (Rajeg)
Ha
53.7
e. Wilayah Terkecil (Sepatan)
Ha
17.32
IKLIM
a. Rata-rata temperature udara
o
C
24.3 - 32.6
b. Rata-rata kelembaban udara
%
77.3
c. Rata-rata intensitas matahari
%
63.3
d. Rata-rata curah hujan
mm
147.5
e. Rata-rata kecepatan angin
knot
3.3
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
1
2
PEMERINTAHAN
Jumlah PNS Kabupaten Tangerang 2015 mencapai 12,9 ribu orang
Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28
kelurahan dan didukung PNS yang berjumlah 12,9 ribu orang.
Statistik Pemerintahan di Tangerang
2013 - 2015
Wilayah
Administrasi
2013
1. Kecamatan
2. Desa
3. Kelurahan
2014
Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, terhitung sejak Kota Tangerang
Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, jumlah kecamatan, kelurahan maupun desa
masih tetap sama yaitu 29 kecamatan yang sebagian besar merupakan kecamatan yang dimekarkan
dari kecamatan induk. Dari 29 kecamatan tersebut,
terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28 kelurahan.
Sebelumnya pada tahun 2008, tujuh kecamatan
dipisahkan dari Kabupaten Tangerang membentuk
sebuah kota otonom yaitu Kota Tangerang Selatan.
2015
29
29
29
246
246
246
28
28
28
.id
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
.go
Jumlah PNS Kab. Tangerang menurut
Jenis Kelamin Tahun 2015
6 351
12 900
ge
ra
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
ng
Total
ps
Perempuan
b.b
6 549
ka
Laki - Laki
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
perempuan di Kabupaten Tangerang hampir
menyamai jumlah PNS laki-laki. Tercatat PNS lakilaki sebanyak 6.549 orang atau sekitar 50,77 persen, sedangkan PNS perempuan sebanyak 6.351
orang atau sekitar 49,23 persen.
tp
SMU, 16
ht
S2/S3, 6
s:/
/t
an
Persentase Anggota DPRD Kab. Tangerang
Menurut Pendidikan 2015 (Persen)
S-1, 72
DI/DIII
,6
Dilihat dari pendidikannya, lebih dari 70 persen anggota DPRD Kabupaten Tangerang berpendidikan S-1 (36 orang) yang didominasi dari Partai
Golongan Karya sebanyak 7 orang, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra
masing masing sebanyak 4 orang, PAN, Nasdem
dan Hanura masing masing 3 orang, Partai Kebangkitan Nasional sebanyak 2 orang, dan Partai Bulan
Bintang hanya 1 orang. Masih ada sekitar 16 persen
anggota DPRD bertamatkan lulusan Sekolah
Menengah Umum (8 orang). Sedangkan lulusan S2/
S3 hanya berkisar 6 persen ( 3 orang ) yang berasal
dari partai Golkar, PPP dan Partai Keadilan Sejahtera.
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
2
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
2
PEMERINTAHAN
Tahun 2016, target belanja masih melebihi target pendapatan
Belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun 2016 direncanakan mencapai 4,78 triliun
rupiah. Sedangkan pendapatan daerahnya hanya ditargetkan sebesar 4,2 triliun rupiah
Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Tangerang 2015 (persen)
Jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh
Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya pada tahun 2015
mencapai 4,18 triliun rupiah, terdiri dari belanja pegawai
1,39 triliun rupiah, belanja barang dan jasa 943 miliar
rupiah, belanja modal 1,59 triliun rupiah dan sisanya
260 miliar rupiah digunakan untuk belanja lain-lain.
.id
Belanja
Pegawai,
33.26
b.b
ps
.go
Belanja
Modal,
37.95
Belanja
Barang
dan Jasa,
22.57
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Realisasi APBD Tangerang (miliar rupiah)
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
Total realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Tangerang pada tahun 2015 mencapai 4,23 triliun
rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang
43,77 persen atau tepatnya 1,85 triliun rupiah.
Sedangkan, dana perimbangan mencapai 1,49 triliun
rupiah atau sekitar 35,37 persen yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar 1,21 triliun rupiah, Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar 91,39 miliar rupiah, dana
bagi hasil pajak/bukan pajak yang mencapai 116,92
miliar rupiah, dan transfer pemerintah pusat lainnya
sebesar 75,13 miliar rupiah. Dan yang ketiga adalah lain
-lain pendapatan daerah yang sah yang menyumbang
sebesar 882 miliar rupiah atau sekitar 20,86 persen
terhadap pendapatan daerah wilayah ini.
Belanja
Lain-lain,
6.22
ht
tp
Sementara itu, belanja daerah dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Tangerang tahun 2016, direncanakan mencapai 4,78
triliun rupiah atau lebih besar dibandingkan dengan
realisasi tahun 2015. Sedangkan pendapatan daerah
tahun 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang
ditargetkan hanya sebesar 4,2 triliun rupiah.
*** TAHUKAH ANDA
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengakui penyerapan belanja daerah di wilayah Kabupaten Tangerang
belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah tindakan efisiensi terhadap anggaran belanja yang sengaja
dilakukan agar apa yang dibeli tidak sia-sia.
Realisasi
2014
2015
Belanja Daerah
3 513
4 179
1 228
1 390
846
943
1 251
1 586
186
260
3 698
4 229
PAD
1 576
1 851
Dana Perimbangan
1 461
1 496
661
882
2015
2016
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Belanja Lain-lain
Pendapatan Daerah
Lain-lain Pendapatan
Daerah yg sah
Rencana
Belanja Daerah
4 408
4 776
Pendapatan Daerah
3 724
4 203
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
3
3
PENDUDUK
Kabupaten dengan populasi tertinggi se - Banten
Penduduk Tangerang menurut Hasil Proyeksi Penduduk 2015 berjumlah lebih dari
3,3 juta orang. Dibandingkan kabupaten lainnya, Tangerang merupakan kabupaten
dengan tingkat populasi tertinggi se-Banten.
Komposisi Penduduk Banten Tahun 2015
Kota
Tangerang
Selatan,
Kota
12.91
Serang,
5.38
Hasil Proyeksi Penduduk 2015 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Tangerang mencapai lebih dari 3,3 juta orang,
terdiri dari 1,72 juta laki-laki dan 1,64 juta
perempuan. Persentase penduduk Tangerang
pada tahun 2016 mencapai 28,19 persen dari
total penduduk Banten yang berjumlah lebih
dari 11,9 juta orang. Bila dibandingkan dengan
kabupaten
lainnya,
Tangerang
adalah
kabupaten dengan populasi tertinggi pertama
di Banten, diikuti Kota Tangerang (17,12
persen), Kabupaten Serang (12,33 persen),
Kota Tangsel (12,91 persen), Kabupaten
Lebak (10,62 persen), Kabupaten Pandeglang
(9,99 persen), Kota Serang (5,38 persen) dan
terendah Kota Cilegon (3,45 persen).
Pandeglang
, 9.99
Lebak,
10.62
Kota
Tangerang,
17.12
ps
.go
.id
Kota
Cilegon,
3.45
b.b
Tangerang,
28.19
ge
ra
ng
ka
Serang,
12.33
an
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
Satuan
2014
2015
ht
Uraian
tp
s:/
/t
Indikator Penting
Hasil Proyeksi Penduduk 2015
TANGERANG
Penduduk
orang
3 264 776
3 370 594
- Laki-laki
orang
1 671 390
1 724 915
- Perempuan
orang
1 593 386
1 645 679
3 402
3 512
Kepadatan Pend.
orang/km2
BANTEN
Penduduk
orang
11 704 877
11 955 243
- Laki-laki
orang
5 971 296
6 097 184
- Perempuan
orang
5 733 581
5 858 059
1 211
1 237
Kepadatan Pend.
orang/km2
Bila dilihat dari kepadatan penduduk
Kabupaten Tangerang, untuk tahun 2015
tingkat kepadatannya mencapai 3.512 orang
per kilo meter persegi, lebih tinggi bila
dibandingkan tahun sebelumnya. Berbeda
dengan Propinsi Banten dengan luas wilayah
sekitar 9.662,92 kilo meter persegi yang
didiami lebih dari 11,9 juta jiwa rata-rata tingkat
kepadatan penduduknya masih berada jauh di
bawah Kabupaten Tangerang yaitu sebesar
1.237 orang per kilometer persegi.
*** TAHUKAH ANDA
Angklung Gubrag merupakan salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun
masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan
Kresek – Kabupaten Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung Gubrag pada
acara khitanan, perkimpoian dan selamatan
kehamilan. Pada masa lalu kesenian Angklung
Gubrag dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen
berlimpah.
Sumber : Banten Dalam Angka 2016
4
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENDUDUK
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebesar 104,81
Kecamatan Pasarkemis adalah kecamatan dengan penduduk terpadat yang
mencapai 9,31 % dari penduduk Tangerang sedangkan kecamatan dengan
sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Kemiri yang mencapai 108,65.
Indikator Kependudukan Kecamatan Hasil
Proyeksi Penduduk 2015
Hasil proyeksi penduduk 2015 di Kabupaten
Tangerang memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pasarkemis mempunyai jumlah penduduk terpadat,
yaitu mencapai 313.945 jiwa (9,31%), diikuti Cikupa
sebesar 270.630 jiwa (8,03%), Kelapa Dua sebesar
220.982 jiwa (6,56%), dan Curug sebesar 200.904
jiwa (5,96%). Sedangkan kecamatan dengan
penduduk terendah adalah Kecamatan Mekar Baru
dengan jumlah penduduk hanya sekitar 36,9 ribu jiwa.
Kecamatan
Jumlah Pendd
Sex Ratio
Cisoka
91 753
107.25
Solear
88 213
104.16
149 564
44 375
104.56
105.50
270 630
106.82
Cikupa
130 273
103.68
Curug
200 904
106.49
Kelapa Dua
220 982
98.67
Legok
117 770
107.64
Pagedangan
113 738
104.75
Cisauk
Pasarkemis
Sindang Jaya
79 792
313 945
91 278
103.95
103.53
104.16
Balaraja
128 451
106.47
Jayanti
71 407
103.39
Sukamulya
64 679
103.73
Kresek
64 782
103.08
Gunung Kaler
51 618
101.37
Kronjo
57 681
104.65
Mekar Baru
36 968
105.66
Mauk
82 220
103.73
Kemiri
42 540
108.65
b.b
ps
.go
Panongan
.id
Tigaraksa
Jambe
ht
*** TAHUKAH ANDA
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
ka
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang
104,81 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 104
laki-laki. Sex Ratio tertinggi terdapat di Kecamatan
Kemiri yakni sebesar 108,65 dan yang terkecil
terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar
98,67 dan merupakan satu - satunya kecamatan yang
mempunyai angka sex ratio dibawah 100, yang
artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 lakilaki / jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Program Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Tangerang mengkhawatirkan. Faktanya dalam
10 tahun terakhir program KB di Kota Seribu Industri
itu mengalami stagnan. Hal itu disampaikan Bupati
Ahmed Zaki Iskandar, di sela-sela Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 tingkat Kabupaten Tangerang. “Program KB itu bukan hanya mengendalikan
kelahiran semata, namun suatu upaya memberdayakan masyarakat agar merencanakan keluarga dengan baik,” ungkapnya.
3
Sukadiri
55 943
107.44
Rajeg
165 112
104.38
Sepatan
114 145
107.14
92 949
105.48
Pakuhaji
112 459
105.33
Teluknaga
159 300
105.00
Kosambi
157 123
107.50
3 370 594
104.81
Sepatan Timur
Kab. Tangerang
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
5
4
KETENAGAKERJAAN
TPAK Kabupaten Tangerang mencapai 62,46 %
Jumlah angkatan kerja di Tangerang pada tahun 2015 meningkat pada level 1,51 juta
orang. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, pada tahun 2015 berjumlah 1,38 juta jiwa.
Statistik Ketenagakerjaan Tangerang
2013
2014
2015
Penduduk usia kerja15 th+ (juta orang)
2.09
2.24
2.34
2.42
Angkatan Kerja (juta
orang)
1.33
1.46
1.47
1.51
TPAK (%)
63.59
64.88
62.70
62.46
Tingkat Pengangguran (%)
11.46
11.94
8.45
9.00
Bekerja (juta orang)
1.18
1.28
1.34
1.38
Mencari Pekerjaan
(orang)
152 235
173 798
124 024
136 277
Perta nian,
perkebunan
dl l, 4.65
ht
La i nnya,
17.19
Industri,
39.70
Perdagangan,
RM da n Js
Akomodasi,
26.43
Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah
6
ps
b.b
ka
Jumlah penduduk yang terserap dalam
dunia tenaga kerja selama empat tahun terakhir
terus berfluktuasi, terendah di tahun 2012
sebanyak 1,18 juta jiwa, dan tiga tahun berikutnya
terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan
dengan jumlah angkatan kerja yang juga terus
mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir ini.
Namun berbeda dengan tingkat pengangguran
yang pada tahun 2014 mengalami penurunan
cukup signifikan sampai pada level 8,45 persen,
dan tahun 2015 kembali meningkat pada level
9,00 persen.
ng
tp
s:/
/t
an
Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Lapangan Pekerjaan, 2015
ge
Sumber : Data Sakernas Agustus 2015, diolah
Ja sa Kemasy,
Sos ial dan
Perora ngan,
12.04
.go
.id
2012
ra
Uraian
Pada tahun 2015, dari jumlah penduduk
Kabupaten Tangerang sebanyak 3,37 juta jiwa
terdapat 2,42 juta jiwa atau 71,89 persen
merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK 15 th
keatas). Dari jumlah tersebut, hampir 62,46
persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya
adalah penduduk bukan angkatan kerja. Selama
empat tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang
terus berfluktuasi, terakhir tahun 2015 sebanyak
1,51 juta jiwa, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang juga berfluktuasi, terakhir pada tahun 2015 mencapai level
62,46 persen.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor
industri pengolahan tetap menduduki peringkat
pertama penyerapan tenaga kerja di Tangerang
dengan persentase mencapai 39,70 persen.
Sektor industri merupakan sektor ekonomi utama
untuk menunjang perekonomian Kabupaten
Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor
perdagangan,
RM
,dan
jasa
akomodasi
menduduki peringkat kedua dengan persentase
26,43 persen, disusul sektor jasa kemasyarakatan
sosial dan perorangan sebesar 12,04 persen,
sektor lainnya sebesar 17,19 persen dan terakhir
sektor pertanian, perkebunan dll sebesar 4,65
persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENDIDIKAN
Penduduk rata-rata mengharapkan lama sekolah sampai lulus SMU
Rata-rata lama sekolah di Tangerang dalam empat tahun terakhir menunjukkan
peningkatan meski tidak signifikan yaitu lebih dari 8 tahun. Sedangkan
harapan lama sekolah di tahun 2015 hampir mencapai 12 tahun.
Uraian
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah
HLS(tahun)/Metode Baru
11.18
11.44
11.65
11.89
Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)/Metode Baru
8.07
8.18
8.20
8.22
98.62
98.75
99.47
98.84
ps
Indikator Pendidikan Tangerang
Kualitas sumber daya manusia sangatlah bergantung dari pembangunan di bidang
pendidikan. Indikator atau ukuran yang bisa
digunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain adalah
dengan melihat persentase harapan lama
sekolah, rata-rata lama sekolah dan pendidikan
tertinggi yang ditamatkan. Tercatat tahun 2015
dengan penghitungan metode baru IPM tercatat
Harapan Lama Sekolah (HLS) selama 11,89 tahun, rata-rata bersekolah selama 8,22 tahun
atau kebanyakan memutuskan berhenti saat
menduduki kelas 3 SLTP, tidak banyak peningkatan dengan keadaan tahun sebelumnya.
91.53
91.27
94.32
94.56
- Usia SLTA (16 - 18) th
58.26
62.31
64.37
61.74
.id
Angka Partisipasi Sekolah
(%)
.go
- Usia SD ( 7 - 12 ) th
ka
b.b
- Usia SLTP (13 - 15) th
ht
tp
s:/
/t
an
ge
ra
ng
Angka partisipasi sekolah penduduk
Tangerang untuk berbagai kelompok usia
tercatat untuk tahun 2015, angka partisipasi
sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP,
dan usia SLTA masing-masing sebesar 98,84
persen, 94,56 persen dan 61,74 persen. Disini
terjadi penurunan untuk golongan anak usia
sekolah SD dan SLTA. Sedangkan di usia SLTP
terjadi peningkatan meski tidak signifikan yaitu
sebesar 94,56 persen dimana tahun sebelumnya
mencapai 94,32 persen. Angka 94,56 menunjukkan terdapat sekitar 94 anak yang sedang bersekolah dari 100 anak usia 13-15 tahun.
Bila melihat grafik persentase kelulusan,
meski mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya, tingkat tamat SMU sederajat tetap
menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai
27,05 persen, diikuti peringkat kedua adalah
lulusan SD sederajat sebesar 26,88 persen
dilanjutkan persentase untuk yang tamat SMP
sederajat sebesar 23,01 persen. Dan yang tak
kalah penting, meskipun turun dibanding tahun
sebelumnya, masih ada lebih dari 17 persen
penduduk 15 tahun keatas yang tidak mempunyai ijasah.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
5
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
Persentase Penduduk Menurut Ijazah
Tertinggi Yang Dimiliki, 2015
Akademi/
Di
Diploma ploma III,
1.30
I/II, 0.63
S1/DIV+, Tidak
4.12 Mempuny
ai Ijazah,
17.02
SMU
sederajat,
27.05
SMP
sederajat,
23.01
SD
Sederajat,
26.88
Sumber : Data Susenas 2015 diolah
7
6
KESEHATAN
Tercatat sekitar 9 persen penolong kelahiran oleh dukun beranak/paraji
Selama tahun 2015 masih sekitar 9 persen penolong pertama kelahiran masih dibantu oleh
dukun beranak/paraji dan hampir 70 persen menggunakan jasa bidan.
Daftar Rumah Sakit di Kab. Tangerang 2015
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
selama ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Fasilitas kesehatan selain dibutuhkan dalam jumlah yang memadai juga harus representatif dan menjangkau seluruh daerah atau kecamatan secara merata, sehingga dapat diakses dan
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat
hingga ke daerah pedesaan yang umumnya kurang
mempunyai kemampuan secara ekonomi.
RS. Siloam Lippo Village RS. Mitra Husada
RSIA . Keluarga Kita
RS. Permata Hati
RSIA. Murni Asih
RSIA Tiara
RSU. Balaraja
RS. Mulia Insani
RS. Selaras
RSU. Tangerang
RSIA. Bunda Sejahtera
RS. Paramita
RSIA. Bunda Lestari
RSIA. Selaras
RSIA. Harapan Mulia
RS.St. Carolus Smrcon
RS. Bethsaida
Ciputra Hospital
RSIA BUN
.go
.id
RS. QADR
b.b
ps
Potensi sumber daya kesehatan Kabupaten
Tangerang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Fasilitas dan tenaga kesehatan telah tersebar di seluruh kecamatan demikian pula Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKMB). Unit pelayanan
kesehatan terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Umum, dan unit pelayanan
teknis kesehatan lainnya. Setiap pembangunan unitunit pelayanan yang ada, harus dapat memenuhi
kriteria antara lain memiliki akses keterjangkauan
oleh masyarakat.
tp
Dukun
Dokter
Dokter
beranak/pa kandungan umum,
raji, 9.20
1.68
, 20.85
ht
Tenaga
kesehatan
lainnya,
0.78
s:/
/t
an
ge
ra
Persentase Penolong Pertama Kelahiran
Anak Terakhir Kabupaten Tangerang
Tahun 2015
ng
ka
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tangerang 2015
Bidan,
67.49
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
8
Penanganan proses kelahiran sampai
dengan pasca kelahiran yang berkualitas dan tepat
waktu diharapkan akan mengurangi resiko kematian
bayi dan ibu. Pada tahun 2015 penolong pertama
kelahiran anak terakhir di Kabupaten Tangerang
tetap didominasi oleh tenaga medis dibandingkan
tenaga non medis, yaitu 90,8 persen berbanding 9,2
persen. Tenaga non medis yang dimaksut disini adalah tenaga dukun beranak atau paraji. Sebagian besar penolong pertama kelahiran oleh tenaga medis
dilakukan oleh bidan, dimana persentasenya hampir
70 persen. Kurang tersedianya dokter hingga pelosok
wilayah dan biaya yang relatif lebih mahal jika
dibandingkan menggunakan jasa bidan menjadi
penyebab masih rendahnya penolong pertama kelahiran oleh dokter.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PERUMAHAN
Lebih dari 7 % rumahtangga di Tangerang masih berlantaikan tanah
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2015
masih ada lebih 7 persen rumahtangga di Tangerang yang
menempati rumah berlantaikan tanah.
Statistik Perumahan Tangerang, 2015
Perumahan merupakan kebutuhan primer
yang merupakan prioritas utama bagi sebuah
keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah
satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi
kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan
guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Uraian (%)
Rumahtangga dengan rumah milik sendiri
Atap genteng/beton
86.52
.id
92.61
.go
Dinding tembok
ps
Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL
b.b
Bahan bakar utama memasak gas/elpiji
ka
Sumber penerangan listrik PLN
ra
ge
Lantai bukan tanah
Penggunaan fasilitas air minum sendiri
87.45
67.95
91.89
99.94
73.05
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
Persentase Rumahtangga Menurut Sumber
Air Untuk Minum, 2015
s:/
/t
an
83.78
Rumahtangga menurut kualitas perumahan
ng
Lebih dari 92 persen dari total
rumahtangga di Kabupaten Tangerang sudah
memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan
lebih dari 85 persen beratap genteng/beton dan
berdinding tembok. Bahan bakar utama untuk
memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari
90 persen dan sumber penerangan dari listrik
hampir mendekati 100 persen. Sedangkan
penggunaan fasilitas air minum sendiri lebih dari
70 persen dan sumber air minum terbesar tercatat
menggunakan air isi ulang sebanyak lebih dari 36
persen.
7
tp
*** TAHUKAH ANDA
ht
Pada tahun 2015 di Kabupaten Tangerang sekitar
0,18 persen rumahtangga masih beratapkan ijuk/
rumbia, dan 7,29 persen rumahtangga masih
berdindingkan anyaman bambu.
Bila dilihat dari sumber air untuk minum,
lebih dari 36 persen rumahtangga di Tangerang
menggunakan air isi ulang, hampir 28 persen
menggunakan sumur bor/pompa, hampir 17 persen menggunakan air kemasan bermerk, lebih
dari 9 persen menggunakan sumur terlindung,
sekitar 4,7 persen menggunakan leding eceran,
lebih dari 3 persen menggunakan leding meteran, dan sisanya lainnya 1.96 persen berasal dari
sumur tak terlindung, mata air terlindung, dan air
permukaan.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Sumber : Data Susenas 2015, diolah
9
8
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kabupaten Tangerang terus meningkat
Meski peningkatan kurang signifikant, IPM Kabupaten Tangerang dalam lima tahun
terakhir terus meningkat. Untuk tahun 2015 IPM Tangerang mencapai 70,05.
Indeks Pembangunan Manusia - Tangerang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan indikator strategis yang banyak
digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program pembangunan secara menyeluruh di suatu
wilayah. Mulai tahun 2014 mulai dihitung IPM
Metode Baru yang penghitungannya dihitung
mundur dari tahun 2010. Perbedaannya diantaranya perubahan komponen Angka Melek Huruf
(AMH) menjadi Harapan Lama Sekolah (HLS),
pengeluaran perkapita dari 27 komoditas menjadi
96 komoditas, dan penghitungan rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik. Secara umum,
level IPM Metode Baru lebih rendah dibanding
IPM Metode Lama.
70.50
70.05
70.00
69.57
69.50
.id
69.28
69.00
68.50
.go
68.83
b.b
ps
68.45
Dengan melihat perkembangan angka
IPM lima tahun terakhir, capaian kemajuan
pembangunan manusia di Tangerang sepertinya
tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari
tahun 2011 sebesar 68.45 sedikit demi sedikit
mengalami peningkatan, dan terakhir tahun 2015
sebesar 70,05. Dalam lima tahun hanya meningkat 1,6. Melihat kenaikannya masih cukup rendah
sehingga masih diperlukan kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks
IPM tersebut.
ka
68.00
2012
2013
2014
2015
an
ge
ra
2011
ng
67.50
/t
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
Uraian
2011
Angka Harapan Hidup
(AHH) / tahun
ht
tp
s:/
Indikator Gabungan IPM Tangerang
2012
2013
2014
2015
68.86
68.92
68.96
68.98
69.28
Harapan Lama
Sekolah(HLS) / persen
10.99
11.18
11.44
11.65
11.89
Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) / tahun
7.96
8.07
8.18
8.20
8.22
11 640
11 648
11 666
11 727
Pengeluaran Perkapita
11 631
Setahun (Ribuan)
IPM merupakan indikator gabungan dari
beberapa indikator yaitu indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga
indikator dasar tersebut dianggap dapat me
ngukur tingkat kesejahteraan dan keberhasilan
pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat
untuk tahun 2015 terjadi peningkatan indikator
IPM dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 69,28
tahun untuk AHH, 11,89 tahun untuk HLS, 8,22
tahun untuk RLS, dan 11.727 rupiah untuk pengeluaran perkapitanya (PPP).
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
10
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
9
PERTANIAN
Tahun 2015 produksi padi palawija menurun
Produksi padi palawija di Tangerang pada tahun 2015 menurun dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk tanaman padi sawah, dari 433.953 ton pada tahun 2014
menurun menjadi 324.052 ton pada tahun 2015.
Statistik Tanaman Pangan Tangerang
Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui
Dinas Pertanian dan Peternakan terus berkomitmen
menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu potensi wilayah yang terus dikembangkan. Diharapkan
sektor pertanian di Kabupaten Tangerang dapat terus berkembang dalam rangka turut mensukseskan
program pemerintah dalam mempertahankan
swasembada beras berkelanjutan.
2014
- Luas Panen (hektar)
72 049
53 727
- Produksi ( ton)
433 953
324 052
PADI GOGO
- Luas Panen (hektar)
96
23
- Produksi ( ton)
468
115
.id
JAGUNG
183
62
- Produksi ( ton)
562
190
.go
- Luas Panen (hektar)
ps
UBI KAYU
b.b
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)
ng
ra
ge
an
/t
350
162
4 537
2097
UBI JALAR
- Luas Panen (hektar)
90
50
- Produksi (ton)
869
479
- Luas Panen (hektar)
114
51
- Produksi (ton)
209
92
KACANG TANAH
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Produktivitas Padi Palawija Tangerang, 2015
(kw/ha)
ht
tp
s:/
Jika dilihat dari sisi produktivitasnya, komoditas ubi kayu menunjukkan produktivitas tertinggi
dibanding komoditas lainnya dimana pada tahun
2015 mencapai 129,42 kuintal/ha. Disusul produktivitas ubi jalar dan padi sawah yang masing-masing
sebesar 96,68 kuintal/ha dan 60,31 kuintal/ha.
Produktivitas terkecil terdapat pada komoditas kacang tanah yang hanya sebesar 17,97 kuintal/ha.
2015
PADI SAWAH
ka
Pada tahun 2015 menurut Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Tangerang, komoditas
padi dan palawija dengan luas panen terbesar tetap
pada komoditas padi sawah yaitu sebesar 53.727 ha
dengan produksi 324.052 ton. Angka ini menurun
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
mencapai 433.953 ton. Sedangkan komoditas
dengan luas panen terkecil adalah padi gogo yaitu
23 Ha dengan produksi 115 Ton, menurun signifikan
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
dengan produksi sebesar 468 Ton.
Jenis Tanaman
129.42
140.00
120.00
96.68
*** TAHUKAH ANDA
100.00
80.00
Akibat kemarau panjang yang melanda di tahun
2015, tercatat ada sebanyak 7.022 hektar lahan persawahan di Kabupaten Tangerang yang dilanda
kekeringan dan terancam gagal panen.
60.31
50.01
60.00
30.61
40.00
17.97
20.00
0.00
Padi
sawah
Padi
Gogo
Jagung
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
Kacang
tanah
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
11
9
PERTANIAN
Produksi terbesar perikanan adalah penangkapan ikan di laut
Pada tahun 2015 produksi terbesar dalam sektor perikanan di Tangerang adalah penangkapan ikan di laut yang mencapai lebih dari 20 ribu ton dengan
nilai lebih dari 500 miliar rupiah.
Produksi Ikan Menurut Jenis Usaha Perikanan
(ton), 2015
25,000
20,112
20,000
15,000
10,000
4,814.72
4,848
.go
92.21
440.1
ps
5,000
.id
10,563.6
Kegiatan sektor perikanan di Kabupaten
Tangerang meliputi kegiatan perikanan laut, perikanan perairan umum (rawa, situ, bekas galian
pasir, sungai), tambak, kolam, japung dan budidaya laut. Penangkapan ikan di laut tetap
menghasilkan produksi terbesar dalam sektor
perikanan yang mencapai 20.112 ton dengan nilai
526.381,1 juta rupiah. Produksi kedua terbesar
dihasilkan dari budidaya tambak (air payau) yang
mencapai 10.563,6 ton dengan nilai 84.508,8 juta
rupiah dengan jenis ikan terbanyak berupa ikan
bandeng dengan produksi 6.381 ton dengan total
nilai 51.048 juta rupiah. Sedangkan produksi terendah terdapat pada penangkapan ikan di
perairan umum dengan jumlah produksi sebesar
92,21 ton dengan total nilai sebesar 934,85 juta
rupiah.
/t
an
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
ge
ra
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (Hasil Proyeksi)
ng
ka
b.b
0
Ka a g Pa ja g
Luas Pa e
ht
Ta a a
tp
s:/
Statistik Tanaman Sayuran Tangerang 2015
Produksi
Ba a
Teru g
Me i u
Ka gku g
Petsai/Sawi
Bawa g Merah
Ca e Besar
Ca e Rawit
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
12
Selain
padi
palawija,
Kabupaten
Tangerang juga memiliki komoditas tanaman
unggulan lain, diantaranya adalah tanaman
sayuran seperti kacang panjang, bayam, terung,
mentimun, kangkung, petsai/sawi, bawang merah,
cabe besar, dan cabe rawit. Kangkung adalah
komoditas dengan jumlah produksi terbesar
mencapai lebih dari 20 ribu kuintal. Disusul bayam
dan mentimun dengan produksi masing-masing
19,6 ribu kuintal dan 13,03 ribu kuintal.
Sedangkan komoditas dengan produksi terkecil
ada pada tanaman cabe besar yang hanya
mencapai 263 kuintal.
*** TAHUKAH ANDA
Kebutuhan ikan lele di Kabupaten Tangerang,
sekitar 10 ton per hari untuk berbagai keperluan
menu makanan di restoran dan dimanfaatkan sebagai bahan olahan kuliner lainnya. Para pengusaha peternak lele merasa tidak sanggup dalam
memenuhi pesanan pembeli terutama pengusaha
kuliner pecel lele karena jumlahnya terbatas.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Tangerang menyumbang output industri peringkat ketiga se- Banten
Tahun 2014 nilai Output Industri Besar Sedang Tangerang mencapai 88,59 triliun
rupiah atau sekitar 21 persen se-Banten dan berada di urutan ketiga
setelah Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
Statistik Industri Pengolahan Tangerang
Kabupaten Tangerang telah lama
menyandang predikat sebagai daerah sentra
industri. Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada
sektor industri. Dalam kenyataannya sektor
ndustri lebih banyak menyerap lapangan pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya.
713
740
Jumlah Tenaga Kerja
182 764
179 000
Nilai Output (000 Rp)
89 892 575 221
88 587 848 917
Biaya Antara (000 Rp)
56 647 702 348
44 762 272 660
Nilai Tambah Biaya
Faktor (000 Rp)
32 915 975 122
43 453 754 689
2 642 663
2 654 745
3 227 161
3 631 645
40 987 546
41 242 015
.id
.go
b.b
ps
Rata rata upah tenaga
kerja produksi (sebulan/
rupiah)
Rata Rata upah tenaga
kerja lainnya( sebulan/
rupiah)
ka
ra
ge
2014
Produktivitas tenaga kerja
(sebulan/000 Rp)
Sumber : Data Industri 2014, diolah
Persentase Nilai Output Industri Besar Sedang
Se- Banten 2014
/t
an
2013
Jumlah Perusahaan
ng
Menurut Olahan Data Industri Besar
Sedang 2014 yang tercatat di BPS Kabupaten
Tangerang, tercatat jumlah perusahaan Industri
Besar Sedang di Tangerang mencapai 740 peru
sahaan dengan jumlah 179 ribu pekerja. Nilai
Output yang dihasilkan mencapai 88,59 triliun
rupiah dengan nilai tambah atas biaya faktor
43,45 triliun rupiah. Untuk rata-rata upah tenaga
kerja produksi sebesar 2,65 juta dan tenaga kerja
lainnya
sebesar
3,63
juta
perbulannya.
Sedangkan total produktivitas tenaga kerja
mencapai lebih 41 miliar rupiah sebulannya.
URAIAN
Kota
Serang, 0.05
Kota
Ta ngerang
Selatan, 1.35
ht
tp
s:/
Bila dilihat dari persentase nilai output
Industri Besar Sedang se-Banten, Kabupaten
Tangerang menduduki peringkat ketiga sebesar
21,27 persen dengan besaran sekitar 88,59 triliun
rupiah. Peringkat pertama adalah Kota Tangerang dengan persentase sebesar 32,93 persen,
diikuti peringkat kedua adalah Kota Cilegon
dengan persentase 31,10 persen. Setelah Kabupaten Tangerang disusul Kabupaten Serang
dengan peringkat keempat sebesar 12,71 persen, diikuti Kota Tangerang Selatan sebesar 1,35
persen, Kabupaten Lebak sebesar 0,53 persen,
Kota Serang sebesar 0,05 persen dan peringkat
terakhir adalah Kabupaten Pandeglang yang
menyumbang hanya sebesar 215 miliar rupiah
dengan persentase sebesar 0,05 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Pa nde
gl a ng, 0.05
Lebak, 0.53
Tangerang,
21.27
Kota
Ci l egon,
31.10
Serang,
12.71
Kota
Ta ngerang,
32.93
Sumber : Data Industri 2014, diolah
13
11
PARIWISATA
Tangerang terkenal dengan wisata pantainya
Pengembangan sejumlah kawasan wisata potensial di sepanjang pantai utara akan terus
dilakukan seperti wisata Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap dan Pulau Cangkir.
Pembangunan pada sektor pariwisata diarahkan pada pengembangan obyek wisata bahari,
wisata pantai, wisata hutan, wisata air dan wisata
budaya. Pariwisata Kabupaten Tangerang berpusat
di pesisir utara Jawa. Di sana banyak sekali tempat
wisata asyik untuk liburan bareng keluarga. Pantaipantai utara Tangerang menawarkan spot berlibur
yang menyenangkan apalagi dari sana traveler juga
bisa menyewa perahu untuk sekedar keliling pantai
atau menyeberang ke Kepulauan Seribu dengan tarif
yang relatif lebih murah ketimbang berangkat dari
pelabuhan di Jakarta.
Database Pariwisata Kabupaten Tangerang
Tahun 2015
URAIAN
Jumlah
9
Makam Sejarah
43
Usaha Perjalanan Wisata
22
Cafe
6
Bar, Pub, Karaoke
14
4
Spa dan Salon
17
4
Bilyar
11
Sanggar Seni
264
Seni Tradisional
26
Seni Tradisi
33
Seni Modern
ng
ra
ge
/t
3
s:/
Sumber : Banten Dalam Angka, 2016
ht
tp
Persentase Wisatawan yang Berkunjung
Tahun 2015
Wisata
wan
Domestik,
63.83
Sebagai salah satu daerah yang potensial
menjadi daerah tujuan wisata, khususnya wisata
bahari, Tangerang sangat kondusif menjadi daerah
pengembangan investasi di bidang pelayanan jasa
hotel dan restoran, terutama di kawasan Pantai Tanjung Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Tercatat tahun
2015 jumlah wisatawan asing yang berkunjung mencapai
36,17 persen. Namun jumlah hotel dan
restoran di Kabupaten Tangerang masih sangat
terbatas, misalnya Hotel Tanjung Kait di Kecamatan
Mauk dan Imperial Century Hotel Et Resort di Lippo
Karawaci. Masih minimnya jumlah fasilitas hotel dan
restoran menunjukkan investasi di bidang perhotelan
mempunyai prospek cukup tinggi untuk dikembangkan di wilayah ini.
ka
Bioskop
an
Pusat Perbelanjaan
.go
8
Kolam Renang
ps
Situ
.id
132
b.b
Restoran/ Rumah makan
Wisata
wan
Mancane
gara, 36.17
Satu lagi tempat yang tak kalah menariknya
adalah Taman Buaya Tanjung Pasir yang cukup
terkenal sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Tangerang. Lokasi tempat ini berada di Jalan
Raya Tanjung Pasir dan cukup mudah untuk diakses. Wisatawan akan diajak untuk melihat langsung kehidupan reptil buas di dalam penangkaran.
Di samping melihat buaya-buaya di penangkaran,
traveler yang berkunjung juga bisa berburu suvenir
berupa kerajinan kulit buaya. Atau jika berminat ada
pula warung makan yang menjual kuliner ekstrim
berupa sate buaya.
Sumber : Banten Dalamn Angka 2016
14
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran konsumsi non makanan lebih tinggi dibanding makanan
Pada tahun 2015, pengeluaran non makanan sedikit lebih tinggi dibandingkan
makanan yaitu mencapai 50,13 persen atau sekitar Rp.490.251, -
Pengeluaran rumahtangga dibedakan
menjadi dua yaitu pengeluaran untuk makanan
dan bukan makanan (Non Makanan). Biasanya
pengeluaran makanan dapat mencapai titik
jenuh, sementara pengeluaran untuk non
makanan hampir tidak terbatas. Tarik-menarik
antara dua pengeluaran tersebut, dapat
mencerminkan
tingkat
kesejahteraan
masyarakat. Semakin besar pengeluaran untuk
non makanan, berarti tingkat kesejahteraan
semakin baik.
Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan
Penduduk Tangerang 2015
Jenis Pengeluaran
Pengeluaran
(Rp)
(%)
(1)
(2)
(3)
Pengeluaran makanan
487 753
49.87
59 717
.
3 708
.
29 493
.
22 594
.
e. Telur & Susu
30 828
.
f. Sayur-Sayuran
29 549
.
9 065
.
h. Buah-Buahan
25 098
.
i. Minyak & Lemak
12 546
.
j. Bahan Minuman
15 605
.
k. Bumbu-Bumbuan
10 445
.
l. Konsumsi Lainnya
11 831
.
154 316
.
72 960
.
Pengeluaran non makanan
490 251
50.13
a. Perum & Fasilitas ruta
255 739
b. Aneka Barang & Jasa
c. Pakaian,Alas Kaki, Ttp
kpl
d. Barang Tahan Lama
130 702
.
.
31 232
.
37 457
.
.
.
a. Padi-padian
.id
b. Umbi-Umbian
.go
c. Ikan
ka
b.b
ps
d. Daging
g. Kacang-Kacangan
/t
an
ge
ra
ng
Mengamati data hasil Susenas 2015 di
Kabupaten Tangerang terlihat berbeda dari tahun
sebelumnya,
proporsi
pengeluaran
perkapita perbulan untuk konsumsi non
makanan sedikit lebih tinggi dibandingkan konsumsi makanannya yaitu sebesar 50,13 persen
berbanding 49,87 persen atau dalam bentuk
besaran rupiah rata-rata pengeluaran untuk
konsumsi non makanan sebesar Rp. 490.251,dan untuk konsumsi makanan sebesar
Rp.487.753,dengan
total
pengeluaran
perkapita sebulan sebesar Rp 978.004,-
ht
tp
s:/
Bila dilihat komposisi jenis pengeluaran
makanan maka pengeluaran terbesar ada di
pengeluaran kelompok makanan dan minuman
jadi yakni sebesar 15,78 persen, disusul kelompok tembakau dan sirih sebesar 7,46 persen, padi-padian sebesar 6,11 persen, telur dan
susu sebesar 3,15 persen dan pengeluaran
terkecil ada pada kelompok umbi-umbian sebesar 0,38 persen. Sedangkan bila dilihat dari
komposisi pengeluaran bukan makanan maka
pengeluaran terbesar ada pada pengeluaran
perumahan dan fasilitas ruta sebesar 26,15
persen, disusul pengeluaran aneka barang dan
jasa sebesar 13,36 persen, barang tahan lama
sebesar 3,83 persen, pakaian, alas kaki & tutup
kepala sebesar 3,19 persen, pajak, pungutan &
asuransi sebesar 2,13 persen dan yang terkecil
adalah keperluan pesta & upacara sebesar 1,46
persen.
12
m. Mak & Min Jadi
n. Tembakau & Sirih
e. Pajak, Pungutan, & Asrn
20 859
f. Keperluan Pesta & Upcra
14 262
Total Pengeluaran
978 004
100
Sumber : Data Susenas 2015,diolah
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
15
13
PENDAPATAN REGIONAL
LPE Tangerang ada di urutan keenam se-Propinsi Banten
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tangerang pada tahun 2015 dengan tahun dasar baru 2010
tumbuh 5,39 persen, melemah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,76 persen dan berada di urutan keenam se-Propinsi Banten.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
merupakan gambaran kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya alam (SDA) dan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Ini
dapat dilihat dari nilai tambah yang mampu diciptakan oleh berbagai aktivitas ekonomi di daerah
tersebut. Publikasi PDRB Kabupaten Tangerang
2014 sudah menggunakan tahun dasar baru 2010
yang penghitungannya mulai dari tahun 2010. Perubahan tahun dasar (rebasing) pada prinsipnya
merupakan suatu proses mengubah indikator harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa
pada tahun dasar lama menjadi tahun dasar baru.
PDRB ADHB
dan Pertumbuhan Ekonomi Tangerang
2013
2014
2015
80.57
91.69
102.04
PDRB ADHK
(triliun rupiah)
70.07
74.10
78.09
Pertumbuhan Ekonomi
6.41
5.76
5.39
ps
.go
PDRB ADHB
(triliun rupiah)
.id
Uraian
ka
ra
ge
an
/t
ht
tp
Real Estate,
6.65
s:/
Lapangan
Usaha
Lainnya,
19.01
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
Reparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor, 10.81
Industri
Pengolahan,
38.07
Konstruksi,
12.72
Pengadaan
Listrik dan
Gas, 6.16
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
16
ng
Distribusi Persentase PDRB ADHB
Menurut Lapangan Usaha 2015
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan,
6.58
Total nilai tambah yang tercipta dari
produksi barang dan jasa yang dilakukan para
pelaku ekonomi di Kabupaten Tangerang di
cerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada
tahun 2015, nilai PDRB Tangerang mencapai sekitar 102.044,71 milyar rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,29 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Tangerang 2015
mencapai 78.093,56 milyar rupiah atau meningkat
5,39 persen dari tahun sebelumnya.
b.b
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Menurut distribusinya, struktur ekonomi
Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun selalu
didominasi oleh kategori industri pengolahan yang
pada tahun 2015 mencapai 38,07 persen, lebih
dari sepertiga nilai PDRB Kabupaten Tangerang.
Peringkat kedua berada pada kategori konstruksi
yang mencapai 12,72 persen diikuti kategori
perdagangan besar dan eceran yang menduduki
peringkat ketiga sebesar 10,81 persen. Sedangkan
yang mempunyai peranan terkecil berada di kategori pertambangan dan penggalian yang hanya
menyumbang sebesar 0,05 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangerang berada di peringkat keenam se-Banten
PDRB perkapita Kabupaten Tangerang 2015 masih tertinggal dibanding
lima kabupaten/kota yang lain yakni sebesar 30,27 juta rupiah .
Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten 2015
20 277,96
16.97
2. Lebak
20 729,20
16.32
102 044,71
30.27
56 313,72
38.20
126 119,11
61.61
77 962,90
189.18
7. Kota Serang
21 866,58
33.99
8. Kota Tangsel
56 044,37
36.32
477 936,52
39.98
.id
4. Serang
.go
5. Kota Tangerang
ng
ka
b.b
ps
6. Kota Cilegon
Propinsi Banten
Sumber : PDRB Kab. Tangerang Lapangan Usaha 2011– 2015
Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2015
ht
tp
s:/
/t
an
PDRB Perkapita
(Juta rp)
1. Pandeglang
3. Tangerang
ge
Sementara itu, perbandingan beberapa
indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan
ekonomi, angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia, memperlihatkan untuk tahun
2015 Kota Tangerang Selatan masih menduduki
peringkat pertama untuk semua indikator dari
indikator angka harapan hidup yaitu sebesar
72,12 indikator IPM sebesar 79,38 dan indikator
laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,25 persen.
PDRB adhb
(Milyar rp)
Uraian
ra
Perbandingan antar kabupaten/kota di
Banten untuk beberapa indikator terpilih di tahun
2015 memperlihatkan adanya ketimpangan akibat
variasi nilai yang cukup besar. PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku per kapita tertinggi di Kota Cilegon
(189,18 juta rupiah) dan yang terendah di Kabupaten Lebak (16,32 juta rupiah), mencapai hampir
dua belas kali lipatnya. Meskipun PDRB adhb
Kabupaten Tangerang berada di posisi kedua
setelah Kota Tangerang, namun PDRB per
kapitanya jika dibandingkan dengan daerah lain di
Provinsi Banten menempati peringkat keenam.
Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten
sendiri, dalam dua tahun terakhir PDRB perkapita
Kabupaten Tangerang semakin jauh di bawah
PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang
pada tahun 2015 mencapai hampir 40 juta rupiah
setahunnya.
12
Indikator Kabupaten Tangerang Tahun
2015 menduduki peringkat ketiga untuk indikator
Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 69,28 dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di
peringkat kelima sebesar 70,05. Sedangkan laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang untuk tahun dasar baru 2010 menduduki peringkat
keenam yaitu sebesar 5,39 persen, melemah
cukup signifikant bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,76 persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
90
80
70
62.72
72.12
67.33
63.59
76.08
70.05
60
50
71.29 66.15
69.28
63.51 66.28
79.38
71.81 70.51
64.61
62.03
IPM
40
AHH
30
20
10
LPE
5.97 5.93
5.39
5.14
5.58
4.81
6.43
7.25
0
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
17
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
LAMPIRAN TABEL
.id
.go
ps
b.b
ka
ng
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
Tabel 1.
Kondisi Iklim di BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang
Tahun 2015
Curah Hujan
Hari Hujan
Kelembaban
Humidity
Kecepatan
Angin
Rata-rata
(0 Celsius)
(mm)
(hari)
(%)
(knot)
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Januari
.
.
.
Pebruari
.
.
.
Maret
.
.
.
April
.
.
Mei
.
.
Juni
.
Juli
.
Agustus
.
September
.
Oktober
.
November
.
.go
ps
b.b
.
ng
ka
.
.
*
.
.
.
an
ge
ra
.
*
/t
s:/
tp
[1]
ht
Bulan
.id
Temperatur
Rata-rata
.
.
Desember
.
.
Rata-rata
.
.
.
.
.
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Keterangan *) : Curah Hujan Tidak Terukur ( Terjadi Hujan dalam Jumlah Sangat Kecil )
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
21
Tabel 2.
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menurut Fraksi
dan Jenis Kelamin Tahun 2015
No
Fraksi
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Partai Golkar
7
-
7
2
PDI Perjuangan
6
1
7
3
PPP
6
-
6
4
Partai Demokrat
4
2
6
5
Partai Gerindra
5
6
Partai Nasdem
3
7
Partai PKB
4
8
Partai PAN
3
9
Partai Hanura
10
PKS
11
Partai Bulan Bintang
12
PKPI
5
1
4
-
4
1
4
2
1
3
2
-
2
1
-
1
-
1
1
43
7
50
ng
ka
b.b
ps
.go
-
ra
ge
an
/t
s:/
tp
ht
Jumlah
.id
1
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
22
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
Tabel 3.
Jumlah Fraksi di DPRD Kabupaten Tangerang
Menurut Pendidikan Tahun 2015
No
Fraksi
[1]
Pendidikan / Education
[2]
SMU
DI - DIII
S1
S2/S3
Jumlah
Total
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
-
-
Partai Golkar
2.
PDI Perjuangan
-
3.
PPP
-
4.
Partai Demokrat
5.
Partai Gerindra
6.
Partai Nasdem
7.
Partai PKB
8.
Partai PAN
9.
Partai Hanura
-
ps
.go
.id
1.
-
-
-
ng
ka
b.b
-
-
ra
ge
an
/t
-
-
-
-
-
11. Partai Bulan Bintang
-
-
-
12. PKPI
-
-
-
tp
ht
10. PKS
s:/
-
-
Jumlah / Total
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2016
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2016
23
Kecamatan
Laki -laki
Perempuan
Jumlah
[2]
[3]
[4]
[5]
[1]
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
.id
.go
Cisauk
ps
11
Pagedangan
Pasarkemis
b.b
10
Kelapa Dua
Legok
Sindang Jaya
ka
9
Curug
Balaraja
ng
7
8
Cikupa
Panongan
Jayanti
ra
6
Jambe
ge
4
5
Tigaraksa
Sukamulya
Kresek
Gunung Kaler
Kronjo
s:/
3
Solear
tp
2
Mekar Baru
ht
1
Cisoka
an
No
Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin Hasil Proyeksi Penduduk 2015
/t
Tabel 4.
Mauk
Kemiri
Sukadiri
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Pakuhaji
Teluknaga
Kosambi
Kabupaten Tangerang
Sumber : Tangerang Dala