BLUEPRINT MCQ SP1 FEB2016 (REKAP)
BLUEPRINT UJI KOMPETENSI NASIONAL SPESIALIS OBGIN
HASIL LOKAKARYA 19-21 FEB 2016
BLUE PRINT KEDOKTERAN MATERNAL
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
3.3 Kegugura
n spontan 1.u Mamp menjelask an definisi keguguran spontan
1. Mampu menjelaskan insidensi keguguran spontan yang disebabkan abortus aneuploidi
1. Mampu menjelaska n
patofisiologi keguguran spontan 2. Mampu
menjelaska n berbagai faktor fetus keguguran spontan 3. Mampu
menjelaska n faktor maternal keguguran spontan 4. Mampu
menjelaska n faktor sosial dan perilaku kasus keguguran spontan
1. Mampu melakukan diagnosis kasus keguguran spontan 2.Mampu
melakukan diagnosis berbagai faktor risiko kasus keguguran spontan
1. Mampu melakukan tatalaksana kasus keguguran spontan karena faktor risiko dari fetus 2. Mampu
melakukan tatalaksana kasus keguguran spontan karena faktor risiko maternal 3. Mampu
melakukan informed consent kasus keguguran spontan karena
1. Mampu
menjelaskan risiko terjadinya
keguguran spontan kehamilan
berikutnya pada kasus abortus aneuploidi
Williams obstetrics 24th ed.
(2)
faktor sosial dan perilaku 4. Mampu
melakukan konseling dan edukasi pada kasus keguguran spontan
2.Kehamil an
dengan penyakit jantung
1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan penyakit jantung (rematik,b awaan, iskemik)
1.Mampu menjelaskan insiden kehamilan dengan penyakit jantung (rematik, bawaan, iskemik)
1.Mampu menjelaska n
Patofisiolog i kehamilan dengan penyakit jantung (rematik, bawaan, iskemik) 2.Mampu menjelaska n
mekanisme terjadinya komplikasi kehamilan dengan penyakit jantung 3.Mampu
1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit jantung berdasarka n
anamnesis, pemeriksaa n fisik, dan pemeriksaa n
penunjang 2. mampu melakukan diagnosis komplikasi akibat kehamilan dengan
1.Mampu melakukan tatalaksana awal kehamilan dengan penyakit jantung
2. Mampu Melakukan pemantau an ibu dan pemantau an
kesejahter aan janin pada kehamilan dengan penyakit jantung
1. Mampu menjelaskan resiko kehamilan dengan penyakit jantung
2. Mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit jantung
3. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan selanjutnya pada kehamilan dengan penyakit jantung
Williams obstetrics 24th ed.
(3)
menjelaska n resiko kehamilan dengan penyakit jantung 4. mampu menjelaska n fisiologi perubahan kardiovask ular pada kehamilan
penyakit jantung terhadap ibu dan janin
3.mampu melakukan tatalaksan a
komprehen sif bersawa sejawat penyakit dalam, ahli jantung dan
perawatan intensif dan merujuk apabila dibutuhkan pada kehamilan dengan penyakit jantung 4.mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan penyakit jantung 5.mampu
(4)
berempati dengan ibu dan
keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit jantung 6.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit jantung 3.kehamil
an dengan Diabetus mellitus Gestasion al
1.Mampu menjelask an definisi Diabetes Melitus Gestasion al
berdasark an CDC dan WHO .
1.Mampu menjelaskan angka
kejadian dan insiden Diabetes Melitus Gestasional
1.Mampu menjelaska n
Patofisiolog i Diabetes Melitus Gestasional 2.Mampu menjelaska n
mekanisme terjadinya komplikasi dari Diabetes
1. Mampu melakukan diagnosis Diabetes Melitus Gestasional 2. Mampu mengenali kedarurata n dan komplikasi pada Diabetes Melitus Gestasional
1. Mampu melakukan tatalaksana Diabetes Melitus Gestasional
2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada Diabetes Melitus Gestasiona
1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin
Williams obstetrics 24th ed. Konsensus Penanganan Diabetes Mellitus Gestasional, 2007.
Standar Pelayanan Medis Obstetri dan
(5)
Melitus Gestasional pada ibu dan janin 3.Mampu menjelaska n berbagai faktor resiko Diabetes Melitus Gestasional
3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada kasus Diabetes Melitus
Gestasional 4. mampu
melakukan penilaian peri-operatif pada Diabetes Melitus Gestasional
l
3.mampu berempati dengan ibu dan
keluarga pada kasus kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasiona l
4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional
pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional
PB-POGI, 2003. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, JNPK-POGI.
4.kehamil an dengan infeksi HIV
1.Mampu menjelask an definisi infeksi HIV pada kehamilan
1.Mampu menjelaskan insiden infeksi HIV pada kehamilan .
1.Mampu menjelaska n
Patofisiolog i infeksi HIV pada kehamilan
2.Mampu
1. Mampu melakukan diagnosis infeksi HIV pada kehamilan
2. Mampu mengenali
1. Mampu melakukan tatalaksana infeksi HIV pada kehamilan 2..mampu melakukan konseling
1. mampu menjelaskan prognosis infeksi HIV pada kehamilan
2. mampu menjelaskan luaran infeksi HIV pada kehamilan
3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan
Williams obstetrics 24th ed.
(6)
menjelaska n
mekanisme terjadinya komplikasi infeksi HIV pada kehamilan pada ibu dan janin 3.Mampu menjelaska n berbagai faktor resiko infeksi HIV pada kehamilan 4. mampu menjelaska n
pencegaha n
penularan infeksi HIV dari ibu ke janin/bayi
kedarurata n dan komplikasi pada infeksi HIV pada kehamilan
dan edukasi pada infeksi HIV pada kehamilan 3.mampu berempati dengan ibu dan
keluarga pada kasus infeksi HIV pada kehamilan
4.mampu melakukan informed consent pada infeksi HIV pada kehamilan 5. mampu menjelaska n
pencegaha n
penularan infeksi HIV dari ibu ke
janin pada infeksi HIV pada kehamilan
(7)
janin/bayi 5.
Kehamila n dengan penyakit Tiroid
1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan penyakit Tiroid .
1.Mampu menjelaskan angka
kejadian dan insiden kehamilan dengan penyakit Tiroid
1.Mampu menjelaska n fisilogi hormone tiroid pada kehamilan 2.Mampu menjelaska n
mekanisme terjadinya komplikasi akibat kehamilan dengan penyakit Tiroid
1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit Tiroid berdasarka n
anamnesis, pemeriksaa n fisik, dan pemeriksaa n
penunjang 2. Mampu mengenali kedarurata n dan komplikasi kehamilan dengan penyakit Tiroid (ie. Krisis tiroid, aritmia) 3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada
1. Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan penyakit Tiroid bersama dengan sejawat penyakit dalam, metabolic endokrin, penyakit jantung, dan
perawatan intensif serta merujuk apabila dibutuhkan
2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan penyakit
1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan penyakit Tiroid 2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit Tiroid 3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan penyakit Tiroid 4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan
dengan penyakit Tiroid
Williams obstetrics 24th ed.
(8)
kasus kehamilan dengan
penyakit Tiroid 5. mampu
melakukan penilaian peri-operatif pada kehamilan dengan penyakit Tiroid
Tiroid 3.mampu berempati dengan ibu dan
keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit Tiroid 4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit Tiroid 6.Keh
amilan denga n SLE
1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan dengan SLE.
1.Mampu menjelaskan angka
kejadian dan insiden kehamilan dengan SLE
1.Mampu menjelaska n
patofisiolog i kehamilan dengan SLE 2.Mampu menjelaska n
mekanisme terjadinya komplikasi akibat
1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan SLE berdasarka n
anamnesis, pemeriksaa n fisik, dan pemeriksaa n
penunjang
1. Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan SLE bersama dengan sejawat penyakit dalam, imunologi, dan
perawatan intensif
1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan SLE
2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan SLE
3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan SLE
4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan
Williams obstetrics 24th ed.
(9)
kehamilan
dengan SLE 2. Mampu mengenali kedarurata n dan komplikasi kehamilan dengan SLE 3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada kasus kehamilan dengan SLE 6. mampu
melakukan penilaian peri-operatif pada kehamilan dengan SLE
serta merujuk apabila dibutuhkan
2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan SLE 3.mampu berempati dengan ibu dan
keluarga pada kasus kehamilan dengan SLE 4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan SLE
dengan SLE
(10)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi 2.34 Kehamilan dengan infeksi lainnya 2. Mamp u mendefini sikan infeksi virus dalam kehamilan 3. Mamp u mendefini sikan infeksi bakteri dalam kehamilan 4. Mamp u mendefini sikan infeksi protozoa dalam kehamilan 5. Mamp u mendefini sikan infeksi jamur dalam kehamilan 2. Mampu menjelaskan angka kejadian infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu menjelaskan angka kejadian infeksi bakteri dalam kehamilan 4. Mampu menjelaskan angka kejadian infeksi protozoa dalam kehamilan 5. Mampu menjelaskan angka kejadian infeksi jamur dalam kehamilan 6. Mampu melakukan penelitian angka kejadian infeksi dalam kehamilan 3. Mampu menjelaska n patologi infeksi virus dalam kehamilan 4. Mampu menjelaska n patologi infeksi bakteri dalam kehamilan 5. Mampu menjelaska n patologi infeksi protozoa dalam kehamilan 6. Mampu menjelaska n patologi infeksi jamur dalam kehamilan 2. Mampu menginterpr etasikan hasil laboratoriu m kasus infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu menginterpr etasikan hasil pemeriksaa n laboratoriu m kasus infeksi bakteri dalam kehamilan. 4. Mampu menjelaskan hasil pemeriksaa n fisik dan pemeriksaa n laboratoriu m infeksi protozoa dalam kehamilan 5. Mampu 5. Mampu melakukan tatalaksana infeksi virus dalam kehamilan 6. Mampu melakukan tatalaksana infeksi bakteri dalam kehamilan 7. Mampu melakukan tatalaksana infeksi protozoa dalam kehamilan 8. Mampu melakukan tatalaksana infeksi jamur dalam kehamilan 9. Mampu melakukan penelitian tatalaksana infeksi dalam kehamilan 2. Mampu menjelaskan risiko komplikasi infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu menjelaskan risiko komplikasi infeksi bakteri dalam kehamilan 4. Mampu menjelaskan risiko komplikasi infeksi protozoa dalam kehamilan 5. Mampu menjelaskan risiko komplikasi infeksi jamur dalam kehamilan Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(11)
menjelaskan hasil
pemeriksaa n fisik dan pemeriksaa n
laboratoriu m infeksi jamur dalam kehamilan. 2.22. Pemeriksaan ultrasonogra fi obstetri dan kardiotokogr afi 1. Mampu memaha mi indikasi pemeriksa an ultrasonog rafi dan kardiotoko grafi dengan tepat 2. Mampu melakuka n pemeriksa an ultrasonog rafi dengan benar 3. Mampu membaca 1. Mampu menjelaskan angka akurasi ultrasonografi dan hal-hal yang mempengaruhi nya 2. Mampu menjelaskan angka akurasi kardiotokografi dan hal hal yang mempengaruhi nya 1. Mampu menjelaska n patofisiologi oligohidram nion 2. Mampu menjelaska n korelasi antara titer b-HCG dengan gambaran sonografi pada umur kehamilan sangat awal 3. Mampu menjelaska n perjalanan fase 1. Mampu menegakkan korionisitas pada kehamilan kembar secara sonografis 2. Mampu memahami gambaran anensefali secara sonografis 3. Mampu menegakkan diagnosis pertumbuha n janin terhambat melalui bantuan 1. Mampu menunjukka n langkah tatalaksana pemeriksaa n indeks cairan ketuban secara tepat menggunak an sonografi. 2. Mampu menunjukka n gambaran grading plasenta yang kurang dari seharusnya berdasar 1. Mampu menjelaskan prognosis pada kelainan soliter pada janin berupa gambaran sonografis gastroskisis dibandingkan dengan omfalokel. 2. Mampu menjelaskan prognosis pada keselamatan janin dengan hasil KTG kategori 2. Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23 Buku Acuan Kursus Standarisasi dan Sertifikasi USG dan KTG Berbasis Kompetensi Kolegium Obgin Indonesia 2015
(12)
hasil pemeriksa an
ultrasonog rafi dengan benar 4. Mampu
menentuk an
langkah lanjutan setelah melakuka n
pemeriksa an
ultrasonog rafi dan kardiotoko grafi
embrional dan kaitannya dengan gambaran sonografi 4. Mampu
menjelaska n gambaran disfungsi saraf pusat pada janin dan kaitannya dengan gambaran kardiotokog rafi
5. Mampu menjelaska n
patofisiologi gambaran deselerasi variabel pada kardiotokog rafi.
6. Mampu membedak an antara patofosiolog i gambaran deselerasi dini dan
pemeriksaan sonografis 4. Mampu
menyimpulk an diagnosis hipoksia akut/ distress pada janin dari gambaran kardiotokogr afi
5. Mampu menunjukka n kondisi hipoksia yang bersifat kronis melalui gambaran kardiotokogr afi
6. Mampu menunjukka n proses terjadinya TTTS sesuai dengan kriteria Quintero berdasar sonografi 7. Mampu
umur kehamilan, serta tatalaksana lanjutan pemeriksaa n
konfirmatif. 3. Mampu
menunjukka n
disproporsi antara ukuran tulang kepala dengan tulang pada ekstrimitas serta tatalaksana pemeriksaa n
konfirmatif 4. Mampu
mengambil langkah medik pada temuan NST non reaktif. 5. Mampu
mengambil langkah medik pada temuan CST
(13)
lambat membedaka n antara fetal death yang baru saja terjadi dengan telah terjadi beberapa saat melalui gambaran sonografi
positif
2.24.
Penatalaksa naan kehamilan dengan hipertensi, preeklampsi a dan eklampsia
1. Mampu memaha mi proses hipertensi dalam kehamilan 2. Mampu
membeda kan jenis hipertensi dalam kehamilan 3. Mampu
memberik an
tatalaksan
1. Mengerti angka kejadian preeklamsia 2. Mengerti
angka proporsi preeklamsia dengan komplikasi HELLP syndrome edema paru, dan
insufisiensi ginjal
1. Mampu menjelaska n
etiopathoge nesis preeklamsia dengan ekspresi fenotipik 2. Mampu
menjelaska n invasi trofoblas yang abnormal sebagai
1. Mampu menegakka n diagnosis Preeklamsia 2. Mampu
menegakka n diagnosis HELLP Syndrome 3. Mampu
menegakka n diagnosis insufisiensi ginjal pada preeklamsia 4. Mampu
1. Mampu memberika n anti hipertensi yang sesuai pada kasus preeklamsia 2. Mampu
memberika n
magnesium sulfat secara tepat pada preklamsia 3. Mampu
1. Mampu menjelaskan prognosis pada ibu yang sudah terjadi kejang (eklamsia) 2. Mampu menjelaskan
prognosis janin bila mendapatkan
pemberian magnesium sulfat dalam jangka waktu yang lama > 5 hari
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(14)
a yang tepat untuk tiap jenis hipertensi dalam kehamilan 4. Mampu
menata laksana preeklams ia dengan dan tanpa komplikasi
dasar terjadinya preeklamsia 3. Mampu
menjelaska n
keterkaitan antara faktor imunologis dengan kejadian preeklamsia 4. Mampu
menjelaska n
keterkaitan faktor nutrisi dengan terjadinya preeklamsia 5. Mampu
memperliha tkan peran Nitric Oxide dalam jalur patogenesis preeklamsia 6. Mampu
menunjukka n
ketidakseim bangan antara
menegakka n diagnosis impending eklamsia 5. Mampu
membedak an tingkat keparahan pada preeklamsia 6. Mampu
membedak an
trombositop enia terjadi akibat preeklamsia atau proses patologi lainnya seperti ITP 7. mampu
membedak an antara diagnosis Acute Fatty Liver dengan HELLP Syndrome pada preeklamsia
memahami mengenai deteksi dini preeklamsia dan langkah pencegahan nya.
4. Mampu memilih cara persalinan serta waktu persalinan yang tepat pada kasus preeklamsia dengan komplikasi. 5. Mampu
memberika n langkah manajemen ekspektatif yang tepat pada preeklamsia yang terjadi di trimester 2
(15)
faktor angiogenik dan antiangioge ni, terlibat dalam patogenesis preeklamsia 2.25. Penatalaksa naan kehamilan dengan penyakit jantung 1. Mampu megidenti fikasi jenis-jenis penyakit jantung yang diderita sebelum kehamilan dan dampak terhadapn ya secara dua arah. 2. Mampu melakuka n manajeme n yang tepat terhadap ibu hamil dengan problem jantung 3. Mampu 1. Mampu memahami proporsi penyakit jantung dalam kehamilan terhadap jenis komplikasi lain dalam kehamilan 2. Mampu menyebutkan secara epidemiologis angka kejadian penyakit jantung yang diturunkan pada anak. 1. Mampu menjelaska n patofisiologi gagal jantung durante persalinan (intraparttu m heart failure) 2. Mampu menjelaska n patofisiologi supresi nyeri dengan ILA terhadap perbaikan kondisi payah jantung saat proses persalinan. 3. Mampu menjelaska 1. Mampu menegakkan diagnosis peripartum cardiomyopa ti 2. Mampu membaca hasil ekhokardiog rafi ibu. 3. Mampu membedaka n diagnosis mitral stenosis dengan mitral insufisiensi 4. Mampu menegakkan diagnosis dekompensa sio kordis beradar kelas fungsinya 1. Mampu memilih cara persalinan dan waktu persalinan yang tepat untuk sindroma Marfan 2. Mampu memahami tata laksana yang tepat untuk peripartum kardiomiop ati 3. Mampu memberika n diuretik pada kasusedem a pulmo akibat dekompens asio kordis 1. Mampu memperlihatkan prognosis kehamilan pada umur kehamilan 32-34 minggu bagi penderita dengan hipertensi pulmonal 2. Mampu memperlihatkan perbandingan risiko endokarditis pada penggunaan AKDR antara mitral stenosis dengan PDA Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(16)
menjelask an dengan prognosis pada kehamilan dengan penyakit jantung, baik bawaan maupun akibat kehamilan
n
farmakodin amika obat-obat jantung 4. Mampu
menjelasak an
patofisiologi hipertensi pulmonal 5. Mampu
menjelaska n
patofisiologi peripartum cardiomiopa ti
6. Mampu menjelaska n proses terjadinya endokarditis pada kehamilan
5. Mampu memahami gajala klinis (simtom) terkait penyakit jantung dalam kehamilan
dengan tetap memperhati kan
kesejahtera an janin 4. Mampu
memberika n prenatal care yang optimal pada kasus ibu hamil dengan VSD 5. Mampu
memahami perbedaan efek samping pemberian warfarin dengan LMWH 6. Mampu
memahami konseling pasca salin yang tepat bagi penderita sindroma Eisenmenge r.
2.35
Penatalaksa
1. Mampu megidenti
1. Mampu menyebutkan
1. Mampu menjelaska
1. Mampu membedak
1. Mampu memberika
1. Mampu menunjukkan prognosis ibu hamil
Williams Obstetrics
(17)
naan kehamilan dengan penyakit tiroid
fikasi penyakit tiroid dalam kehamilan dan melakuka n
tatalaksan a serta konseling yang tepat.
angka
kejadian efek samping pemberian beta blocker terhadap janin
n
patofisiologi terjadinya hipertiroid dalam kehamilan. 2. Mampu
menjelaska n
patofisiologi terjadinya hipotiroid pasca tindakan operatif struma. 3. Mampu
menjelaska n jalur terapi pada pemberian propil tio urasil 4. Mampu
menjelaska n
patofisiologi terjadinya still-birth pada kondisi badai tiroid 5. Mampu
menjelaska n
an
diagnosis antara Struma Nodusas Non Toksik dengan Hashimoto 2. Mampu
melakukan pemeriksa an profil tiroid yang tepat secara laboratoris 3. Mampu
mengguna kan kardiotoko grafi dan penyesuaia n
interpretasi hasil terhadap kondisi tirotoksikos is
4. Mampu membedak an prediksi antara struma jinak dan
n arahan terapi kausatif yang tepat terhadap struma nodusa non toksik 2. Mampu
menampilka n
pemberian obat-obat simtomatik terkait hipertiroid secara tepat 3. Mampu
menampilka n
pemberian obat anti-hipotiroid secara tepat 4. Mampu
menunjukka cara
pemantaua n profil tiroid dan melakukan penyesuaia n jenis dan
dengan irotoksikosis baik pada janin maupun ibu
2. Mampu menunjukkan prognosis kecacatan janin akibat
penggunaan mathimazole
dibandingkan dengan PTU.
edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(18)
mekanisme henti jantung pada kondisi hipertiroid yang tidak terkontrol
ganas dari pemeriksa an klinis 5. Mampu
membedak an antara kondisi tirotoksikos is dengan penyakit autoimun seperti lupus 6. Mampu
mendeskri psikan dampak hormon tiroid yang tidak terkontrol terhadap kondisi janin intrauterin secara klinis dan sonografis.
dosis obat beradasar hasi evaluasi berkala.
2.45
Penatalaksa naan kehamilan gemeli dengan komplikasi
1. Mampu mengiden tifikasi kehamilan kembar, 2. Memaham
i
1. Mampu menunjukkan angka kejadian kembar
berasarkan tiap tipe presentasi. 2. Mampu
1. Mampu memahami patofisiologi terjadinya persalinan prematur pada
1. Mampu memahami kriteria diagnosis TTTS berdasarka n Quintero
1. Mampu memilih cara persalinan yang tepat untuk janin pertama
1. Mampu menjelaskan prognosis janin hidup pada janin lain meninggal di usia kehamilan kurang dari 12 minggu.
2. Mampu menjelaskan
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy
(19)
perbedaa n jenis, jenis kehamilan kembar serta perbedaa n
prognosis nya 3. Mamaham
i problem medik sebagai akibat kehamilan kembar
menunjukkan kejadian TTTS terkait jenis korionisitas 3. Mampu
menunjukkan rata-rata waktu persalinaan berdasarkan jumlah janin
kehamilan kembar 2. Mampu
memahami patofisiologi terjadinya perdarahan postpartum pada persalinan kembar. 3. Mampu
memahami patofisiologi TTTS
4. Mampu memahami perbedaan fisiologi kehamilan monozigotik dan
kehamilan dizigotik 5. Mampu
memahami proses terjadinya interlocking pada kembar presbo-preskep
2. Mampu menunjukk an
diagnosis kehamilan kembar berdasarka n palpasi pada pemeriksa an obstetri 3. Mampu
menunjukk an
diagnosis kehamilan kembar berdasar pemeriksa an pola denyut jantung janin. 4. Mampu
membedak an antara kehamilan dizigotik melalui pemeriksa an
sonografis 5. Mampu
membedak an
bukan presentasi kepala. 2. Mampu
memilih tata laksana yang tepat pada triplet 3. Mampu
memahami langkah versi internal pada janin kedua dengan presentasi bukan kepala 4. Mampu
menatalaks ana partus prematurus iminens pada kehamilan kembar 5. mampu
menjelaska n prosedur serklase dan
perbanding an
efektifitas
perbedaan prognosis antara TTTS dengan TAPS.
Complications edisi 23
(20)
kehamilan dikorionik dengan monokorio nik melalui sonografi. 6. Mampu
mendiagno sis
diskordansi pertumbuh an janin kembar 7. mampu
melakukan pemeriksa an
plasenta terkait kehamilan kembar secara sonografis 8. Mampu
menegakka n diagnosis kembar siam
antara kehamilan kembar dengan tunggal 6. mampu
menjelaska n langkah tata laksana TTTS secara tepat
7. mampu menjelaska n tata laksana sIUGR dengan tepat 8. mampu
menjelaska n tata laksana single fetal death pada trimester 2 kehamilan dengan tepat
2.50.
Penanganan bedah perdarahan obstetrik
1. Mampu melakuka n
penangan an bedah pada kasus
1. Mampu menunjukkan data
epidemiologi terkait perdarahan obstetrik
1. Mampu memamaha mi
patogenesis hematoma post partum 2. Mampu
1. Mampu mendiagno sis ruptura uteri 2. Mampu
membedak an antara
1. Mampu mendeskrip sikan tata laksana inversio uteri secara tepat
1. Mampu menjelaskan risiko B-Lynch suture terhadap terjadinya nekrosis
2. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan berikutnya pada pasca
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy
(21)
perdaraha n antepartu m 2. Mampu melakuka n penganga nan Bedah pada perdaraha n intrapartu m 3. Mampu melakuka n penangan an bedah pada perdaraha n postpartu m sebagai salah satu penyebab utama kematian ibu. 2. Mampu menunjukkan data epidemiologi keberhasilan tamponade hidrostatik intrauterin dalam penanganan atonia 3. Mampu menunjukkan data epidemiologi dampak klinis hematoma postpartum menjelaska n patogenesis terjadinya levator sling injury 3. Mampu menjelaska n patogenesis atonia uteri sekunder akibat 4. Mampu menjelaska n cara kerja B'lynch suture sebagai terapi operatif atonia uter 5. Mampu menjelaska n mekanisme ligasi arteria hipogastrika sebagai terapi perdarahan postpartum 6. Mampu menjelaska diagnosis perdarahan antepartu m oleh karena plasenta previa dengan solusio plasenta 3. Mampu membedak an perdarahan oleh karena laserasi jalan lahir dengan atonia uteri 4. Mampu mendefinisi kan kondisi atonia yang tidak respon terhadap uterotonika dan membutuh kan tindakan operatif 5. Mampu mendiagno 2. Mampu mendeskrip sikan tindakan penjahitan ruptur perineum derajat 4 secara tepat. 3. Mampu mendeskrip sikan tatalaksana cairan dan transfusi darah pada perdarahan post partum masif 4. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur B'Lynch suture 5. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur pamesanga n tamponade
hiterorafi ruptura uteri 3. Mampu menjelaskan
prognosis berdasar estimasi kehilangan darah
4. Mampu menjelaskan perbedaan prognosis inversio uteri ditinjau dari durasi terjadinya.
Complications edisi 23
(22)
n
patogenesis terjadinya ruptur uteri
sis awal kegagalan aplikasi tampon hidrostatik intrauterin 6. Mampu
membedak an
perbedaan diagnosis antara surgical bleeding dengan medical bleeding
hidrostatik intrauterin 6. Mampu
menunjukka n diagnosis kelainan koagulasi darah pada perdarahan postpartum untuk membedak an degan surgical bleeding 7. Mampu
memilih antara jenis tindakan bedah dengan konservasi uterus dan histerektom i per kasus secara individual 8. Mampu
memilih tata laksana yang tepat untuk kasus dengan medical
(23)
bleeding 2.36 Penatalaksa naan kehamilan dengan sistemik lupus eritematosis (SLE) 1. Mampu mendeskri psikan efek SLE dalam kehamilan pada maternal dan fetal 2. Mampu menyusun prosedur diagnosis dan terapi pada SLE dalam kehamilan 3. Mampu mempredi ksi prognosis kehamilan dengan SLE 1. Mampu menjelaskan data epidemiologi terakhir terakait SLE dan survivalnya untuk 20 years survival rate. 1. Mampu menjelaska n patofisiologi SLE sebagai jalur autoimun 2. mampu menjelaska n patofisiologi kegagalan kehamilan awal pada pasien SLE 3. Mampu mendefinisi kanjalur patogenesis drugs-induced lupus 4. Mampu menjelaska n patogenesis SLE sebagai riskio preeklamsia 1. Mampu menegakkan diagnosis SLE dalam kehamilan 2. Memahami ANA profile sebagai salah satu penunjang penting pada penegakan diagnosis SLE 3. Mampu mendiagnosi s bradiaritmia pada janin sebagai salah satu dampak SLE 4. Mampu menegakkan diagnosis SLE flare pada kehamilan 1. Mampu memahami pantauan fungsi ginjal dan hepar dalam manajemen SLE dalam kehamilan 2. Mampu memahami langkah persiapan untuk menangani persalinan dengan prediksi neonatal lupus 3. Mampu memahami congenital heart block dan manajemen nya 4. Mampu memberika n kortikostero id secara tepat sebagai
1. Mampu menjelaskan prognosis fetal pada lupus flare tidak berhasil dikontrol dengan steroid 2. Mampu menjelaskan
prognosis ds-DNA dan SM positif dibandingkan dengan parameter ANA profile lainnya.
3. Mampu menjelaskan kapan obat-obat
imunosupresif diberikan pada SLE dalam
kehamilan dimana keuntungan melebihi risiko.
(24)
terapi SLE dalam kehamilan
Blue print kompetensi
dasar obsgin
Topik
Definisi
2.4. Rancang bangun
instruksional
1. Mampu menjelaskan
prinsip cara belajar
orang dewasa
1. Mampu membuat
persiapan sesi pengajaran
2. mampu menjelaskan
cara memberi umpan
balik positif
2. Mampu merencanakan
pengajaran pada kelompok
kecil (<10) dan besar
(>20) dan pada bedside
3. mampu menjelaskan
ketrampilan seorang
pelatih
3. Mampu membuat materi
pengajaran
4. mampu menjelaskan
cara-cara
mempersiapkan
pengajaran dan
pelatihan
(25)
Topic 2.30
Kehamilan
dengan
penyakit
paru lain
Definisi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
referen
si
1. mampu
menjelaskan
definsi
penyakit
asma
2. mampu
menjelaskan
klasifikasi
severitas
asma dalam
kehamilan
3. mampu
menjelaskan
definisi
community
acquired
pneumonia
(CAP) dan
1.
menjelaskan
insiden
penyakit
paru yang
sering
terjadi
selama
kehamilan
2.
menjelaskan
insiden
terjadinya
pneumonia
pada
kehamilan
1. mampu
menjelaskan
perubahan
fisiologi
pernapasan
saat
kehamilan
2.mampu
menjelaskan
patofisiologi
asma
3. mampu
menjelaskan
patofisiologi
CAP dan
HCAP
1. mampu
melakukan
diagnosis
asma dalam
kehamilan
2. mampu
melakukan
diagnosis
pneumonia
dalam
kehamilan
3. mampu
mendiagnos
is gagal
nafas
(respiratory
failure)
karena
1. mampu
melakukan
tata laksana
terapi asma
kronik dalam
kehamilan
2. mampu
melakukan
tatalaksana
asma akut
dalam
kehamilan
3. mampu
memilih cara
persalinan dan
pemberian
uterotonika
pada pasien
1.
mengetah
ui efek
asma
dalam
kehamilan
(hipertens
i
gestasion
al,
preterm
delivery,
growth
restriction
2.
menjelask
an efek
pneumoni
1.
William
obstetr
ic ed
24
(26)
health care
associated
pneumonia
(HCAP)
asma pada
kehamilan
asma dalam
kehamilan
3. mampu
melakukan
tatalaksana
pneumonia
dalam
kehamilan
a dalam
kehamilan
(KPD,
preterm
delivery)
Topic 2.61
Pengambila
n
keputusan
klinik kasus
dismenorea
primer
Definisi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosi
s
Tatalaksana
Prognosis
referen
si
1. mampu
menjelaskan
definisi
dismenore
1. mampu
menjelaskan
insiden
dismenore
pada
perempuan
usia
reproduksi
1. mampu
menjelaskan
patofisiologi
dismenore
primer dan
sekunder
2.
menjelaskan
sekresi
1.
mampu
melakuk
an
diagnosi
s
dismenor
e primer
1. mampu
melakukan tata
laksana
dismenore primer
2.mampu
mengambil
keputusan
pemberian terapi
untuk dismenore
1.mampu
melakuka
n edukasi
bagi
penderita
dismenor
e primer
Sperof
8
thed
Novak
14
thed
hal 361
(27)
endometriu
m yang
mempengar
uhi
dismenore
primer
(PGE2,
PGF2)
primer
3. mengetahui
indikasi terapi
NSAID,OC, GnRH
dan operatif
untuk dismenore
primer
BLUE PRINTTopik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
2.1. Pemeriksa an klinik dasar Obstetri 6. Mamp u melakukan pemeriksa an klinik dasar Obstetri 7. Mamp u melakukan interpretas i hasil pemeriksa an klinis dasar obstetri 8. Mamp u menginteg rasikan hasil 7. Mampu menjelaskan angka akurasi pemeriksaan klinik obstetri dasar 8. Mampu menjelaskan proporsi pitfall pemeriksaan klinik obstetri dasar 9. Mampu menjelaskan proporsi populasi yang melakukan pemeriksaan klinik obstetri dasar oleh tenaga medis 7. Mampu menjelaska n perubahan fisiologis uterus untuk tiap umur kehamilan 8. Mampu menjelaska n fisiologi terdengarny a uterine souffle dan funic souffle serta berbedaann ya 9. Mampu 6. Mampu menggunak an hasil plano test secara kualitatif terhadap diagnosis kehamilan dan perkembang annya. 7. Mampu menginterpr etasikan hasil pemeriksaa n Leopold 1 8. Mampu menjelaskan perbedaan 10. Mampu melakukan tatalaksana pada hasil pemeriksaa n tinggi fundus uteri lebih dari umur kehamilan berdasar hari pertama menstruasi terakhir. 11. Mampu melakukan tatalaksana pada hasil pemeriksaa n tinggi 6. Mampu menjelaskan risiko komplikasi pertolongan pervaginam pada presentasi bokong yang didapatkan dari hasil pemeriksaan klinik dasar obstetri 7. Mampu menjelaskan prognosis DKP ringan dari hasil pemeriksaan Osborn test Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(28)
pemeriksa an dasar klinik dasar obstetri dengan pemeriksa an penunjang lainnya misal ultrasonog rafi. 9. Mamp u mengguna kan hasil interpretas i pemeriksa an dasar klinik obstetri untuk menentuk an manajeme n pasien selanjutny a 10. Mamp u mengguna kan pemeriksa yang berkompeten pada layanan kesehatan formal sesuai standar WHO 10. Mampu menjelaskan keterkaitan epidemiologis korelasi antara makin seringnya melakukan pemeriksaan klinis obstetri dasar dengan menurunnya angka kematian ibu dan bayi 11. Mampu menyebutkan kapan rata-rata seorang ibu dapat merasakan gerakan janin yang dikandungnya berdasar data epidemiologis menjelaska n proses fisiologis perubahan pada kulit dan payudara. 10. Mampu menjelaska n proses pembentuk an hormon b-hCG pada kehamilan 11. Mampu menjelaska n mekanisme dirasakanny a gerakan oleh ibu. penggunaan pemeriksaa n Leopold 3 dengan 4 terhadap suatu diagnosis obstetrik 9. Mampu menjelaskan hasil periksa dalam terkait kesempitan pintu tengah panggul 10. Mampu menjelaskan hasil pemeriksaa n klinik dasar obstetri terhadap kecurigaan janin kembar fundus uteri kurang dari dari umur kehamilan berdasar hari pertama menstruasi terakhir. 12. Mampu memberika n langkah kongkrit lanjutan terhadap hasil pemeriksaa n mengarah pada presentasi bokong 13. Mampu memilih pemeriksaa n penunjang yang sesuai terhadap hasil pemeriksaa n yang menunjukka n kecurigaan terhadap
(29)
an klinis dasar obstetri dalam konteks prenatal care pertumbuha n janin terhambat 2.22. Pemeriksaan ultrasonogra fi obstetri dan kardiotokogr afi 5. Mampu memaha mi indikasi pemeriksa an ultrasonog rafi dan kardiotoko grafi dengan tepat 6. Mampu melakuka n pemeriksa an ultrasonog rafi dengan benar 7. Mampu membaca hasil pemeriksa an ultrasonog rafi dengan 3. Mampu menjelaskan angka akurasi ultrasonografi dan hal-hal yang mempengaruhi nya 4. Mampu menjelaskan angka akurasi kardiotokografi dan hal hal yang mempengaruhi nya 7. Mampu menjelaska n patofisiologi oligohidram nion 8. Mampu menjelaska n korelasi antara titer b-HCG dengan gambaran sonografi pada umur kehamilan sangat awal 9. Mampu menjelaska n perjalanan fase embrional dan kaitannya dengan gambaran sonografi 8. Mampu menegakkan korionisitas pada kehamilan kembar secara sonografis 9. Mampu memahami gambaran anensefali secara sonografis 10. Mampu menegakkan diagnosis pertumbuha n janin terhambat melalui bantuan pemeriksaan sonografis 11. Mampu menyimpulk an diagnosis hipoksia 6. Mampu menunjukka n langkah tatalaksana pemeriksaa n indeks cairan ketuban secara tepat menggunak an sonografi. 7. Mampu menunjukka n gambaran grading plasenta yang kurang dari seharusnya berdasar umur kehamilan, serta tatalaksana lanjutan pemeriksaa 3. Mampu menjelaskan prognosis pada kelainan soliter pada janin berupa gambaran sonografis gastroskisis dibandingkan dengan omfalokel. 4. Mampu menjelaskan prognosis pada keselamatan janin dengan hasil KTG kategori 2. Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23 Buku Acuan Kursus Standarisasi dan Sertifikasi USG dan KTG Berbasis Kompetensi Kolegium Obgin Indonesia 2015
(30)
benar 8. Mampu
menentuk an
langkah lanjutan setelah melakuka n
pemeriksa an
ultrasonog rafi dan kardiotoko grafi
10. Mampu menjelaska n gambaran disfungsi saraf pusat pada janin dan kaitannya dengan gambaran kardiotokog rafi
11. Mampu menjelaska n
patofisiologi gambaran deselerasi variabel pada kardiotokog rafi.
12. Mampu membedak an antara patofosiolog i gambaran deselerasi dini dan lambat
akut/ distress pada janin dari gambaran kardiotokogr afi
12. Mampu menunjukka n kondisi hipoksia yang bersifat kronis melalui gambaran kardiotokogr afi
13. Mampu menunjukka n proses terjadinya TTTS sesuai dengan kriteria Quintero berdasar sonografi 14. Mampu
membedaka n antara fetal death yang baru saja terjadi dengan
n
konfirmatif. 8. Mampu
menunjukka n
disproporsi antara ukuran tulang kepala dengan tulang pada ekstrimitas serta tatalaksana pemeriksaa n
konfirmatif 9. Mampu
mengambil langkah medik pada temuan NST non reaktif. 10. Mampu
mengambil langkah medik pada temuan CST positif
(31)
telah terjadi beberapa saat melalui gambaran sonografi
2.24.
Penatalaksa naan kehamilan dengan hipertensi, preeklampsi a dan eklampsia
5. Mampu memaha mi proses hipertensi dalam kehamilan 6. Mampu
membeda kan jenis hipertensi dalam kehamilan 7. Mampu
memberik an
tatalaksan
3. Mengerti angka kejadian preeklamsia 4. Mengerti
angka proporsi preeklamsia dengan komplikasi HELLP syndrome edema paru, dan
insufisiensi ginjal
7. Mampu menjelaska n
etiopathoge nesis preeklamsia dengan ekspresi fenotipik 8. Mampu
menjelaska n invasi trofoblas yang abnormal sebagai
8. Mampu menegakka n diagnosis Preeklamsia 9. Mampu
menegakka n diagnosis HELLP Syndrome 10. Mampu
menegakka n diagnosis insufisiensi ginjal pada preeklamsia 11. Mampu
6. Mampu memberika n anti hipertensi yang sesuai pada kasus preeklamsia 7. Mampu
memberika n
magnesium sulfat secara tepat pada preklamsia 8. Mampu
3. Mampu menjelaskan prognosis pada ibu yang sudah terjadi kejang (eklamsia) 4. Mampu menjelaskan
prognosis janin bila mendapatkan
pemberian magnesium sulfat dalam jangka waktu yang lama > 5 hari
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(32)
a yang tepat untuk tiap jenis hipertensi dalam kehamilan 8. Mampu
menata laksana preeklams ia dengan dan tanpa komplikasi
dasar terjadinya preeklamsia 9. Mampu
menjelaska n
keterkaitan antara faktor imunologis dengan kejadian preeklamsia 10. Mampu
menjelaska n
keterkaitan faktor nutrisi dengan terjadinya preeklamsia 11. Mampu
memperliha tkan peran Nitric Oxide dalam jalur patogenesis preeklamsia 12. Mampu
menunjukka n
ketidakseim bangan antara
menegakka n diagnosis impending eklamsia 12. Mampu
membedak an tingkat keparahan pada preeklamsia 13. Mampu
membedak an
trombositop enia terjadi akibat preeklamsia atau proses patologi lainnya seperti ITP 14. mampu
membedak an antara diagnosis Acute Fatty Liver dengan HELLP Syndrome pada preeklamsia
memahami mengenai deteksi dini preeklamsia dan langkah pencegahan nya.
9. Mampu memilih cara persalinan serta waktu persalinan yang tepat pada kasus preeklamsia dengan komplikasi. 10. Mampu
memberika n langkah manajemen ekspektatif yang tepat pada preeklamsia yang terjadi di trimester 2
(33)
faktor angiogenik dan antiangioge ni, terlibat dalam patogenesis preeklamsia 2.25. Penatalaksa naan kehamilan dengan penyakit jantung 4. Mampu megidenti fikasi jenis-jenis penyakit jantung yang diderita sebelum kehamilan dan dampak terhadapn ya secara dua arah. 5. Mampu melakuka n manajeme n yang tepat terhadap ibu hamil dengan problem jantung 6. Mampu 3. Mampu memahami proporsi penyakit jantung dalam kehamilan terhadap jenis komplikasi lain dalam kehamilan 4. Mampu menyebutkan secara epidemiologis angka kejadian penyakit jantung yang diturunkan pada anak. 7. Mampu menjelaska n patofisiologi gagal jantung durante persalinan (intraparttu m heart failure) 8. Mampu menjelaska n patofisiologi supresi nyeri dengan ILA terhadap perbaikan kondisi payah jantung saat proses persalinan. 9. Mampu menjelaska 6. Mampu menegakkan diagnosis peripartum cardiomyopa ti 7. Mampu membaca hasil ekhokardiog rafi ibu. 8. Mampu membedaka n diagnosis mitral stenosis dengan mitral insufisiensi 9. Mampu menegakkan diagnosis dekompensa sio kordis beradar kelas fungsinya 7. Mampu memilih cara persalinan dan waktu persalinan yang tepat untuk sindroma Marfan 8. Mampu memahami tata laksana yang tepat untuk peripartum kardiomiop ati 9. Mampu memberika n diuretik pada kasusedem a pulmo akibat dekompens asio kordis 3. Mampu memperlihatkan prognosis kehamilan pada umur kehamilan 32-34 minggu bagi penderita dengan hipertensi pulmonal 4. Mampu memperlihatkan perbandingan risiko endokarditis pada penggunaan AKDR antara mitral stenosis dengan PDA Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(34)
menjelask an dengan prognosis pada kehamilan dengan penyakit jantung, baik bawaan maupun akibat kehamilan
n
farmakodin amika obat-obat jantung 10. Mampu
menjelasak an
patofisiologi hipertensi pulmonal 11. Mampu
menjelaska n
patofisiologi peripartum cardiomiopa ti
12. Mampu menjelaska n proses terjadinya endokarditis pada kehamilan
10. Mampu memahami gajala klinis (simtom) terkait penyakit jantung dalam kehamilan
dengan tetap memperhati kan
kesejahtera an janin 10. Mampu
memberika n prenatal care yang optimal pada kasus ibu hamil dengan VSD 11. Mampu
memahami perbedaan efek samping pemberian warfarin dengan LMWH 12. Mampu
memahami konseling pasca salin yang tepat bagi penderita sindroma Eisenmenge r.
2.35
Penatalaksa
2. Mampu megidenti
2. Mampu menyebutkan
6. Mampu menjelaska
7. Mampu membedak
5. Mampu memberika
3. Mampu menunjukkan prognosis ibu hamil
Williams Obstetrics
(35)
naan kehamilan dengan penyakit tiroid
fikasi penyakit tiroid dalam kehamilan dan melakuka n
tatalaksan a serta konseling yang tepat.
angka
kejadian efek samping pemberian beta blocker terhadap janin
n
patofisiologi terjadinya hipertiroid dalam kehamilan. 7. Mampu
menjelaska n
patofisiologi terjadinya hipotiroid pasca tindakan operatif struma. 8. Mampu
menjelaska n jalur terapi pada pemberian propil tio urasil 9. Mampu
menjelaska n
patofisiologi terjadinya still-birth pada kondisi badai tiroid 10. Mampu
menjelaska n
an
diagnosis antara Struma Nodusas Non Toksik dengan Hashimoto 8. Mampu
melakukan pemeriksa an profil tiroid yang tepat secara laboratoris 9. Mampu
mengguna kan kardiotoko grafi dan penyesuaia n
interpretasi hasil terhadap kondisi tirotoksikos is
10. Mampu membedak an prediksi antara struma jinak dan
n arahan terapi kausatif yang tepat terhadap struma nodusa non toksik 6. Mampu
menampilka n
pemberian obat-obat simtomatik terkait hipertiroid secara tepat 7. Mampu
menampilka n
pemberian obat anti-hipotiroid secara tepat 8. Mampu
menunjukka cara
pemantaua n profil tiroid dan melakukan penyesuaia n jenis dan
dengan irotoksikosis baik pada janin maupun ibu
4. Mampu menunjukkan prognosis kecacatan janin akibat
penggunaan mathimazole
dibandingkan dengan PTU.
edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(36)
mekanisme henti jantung pada kondisi hipertiroid yang tidak terkontrol
ganas dari pemeriksa an klinis 11. Mampu
membedak an antara kondisi tirotoksikos is dengan penyakit autoimun seperti lupus 12. Mampu
mendeskri psikan dampak hormon tiroid yang tidak terkontrol terhadap kondisi janin intrauterin secara klinis dan sonografis.
dosis obat beradasar hasi evaluasi berkala.
2.45
Penatalaksa naan kehamilan gemeli dengan komplikasi
4. Mampu mengiden tifikasi kehamilan kembar, 5. Memaham
i
4. Mampu menunjukkan angka kejadian kembar
berasarkan tiap tipe presentasi. 5. Mampu
6. Mampu memahami patofisiologi terjadinya persalinan prematur pada
9. Mampu memahami kriteria diagnosis TTTS berdasarka n Quintero
9. Mampu memilih cara persalinan yang tepat untuk janin pertama
3. Mampu menjelaskan prognosis janin hidup pada janin lain meninggal di usia kehamilan kurang dari 12 minggu.
4. Mampu menjelaskan
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy
(37)
perbedaa n jenis, jenis kehamilan kembar serta perbedaa n
prognosis nya 6. Mamaham
i problem medik sebagai akibat kehamilan kembar
menunjukkan kejadian TTTS terkait jenis korionisitas 6. Mampu
menunjukkan rata-rata waktu persalinaan berdasarkan jumlah janin
kehamilan kembar 7. Mampu
memahami patofisiologi terjadinya perdarahan postpartum pada persalinan kembar. 8. Mampu
memahami patofisiologi TTTS
9. Mampu memahami perbedaan fisiologi kehamilan monozigotik dan
kehamilan dizigotik 10. Mampu
memahami proses terjadinya interlocking pada kembar presbo-preskep
10. Mampu menunjukk an
diagnosis kehamilan kembar berdasarka n palpasi pada pemeriksa an obstetri 11. Mampu
menunjukk an
diagnosis kehamilan kembar berdasar pemeriksa an pola denyut jantung janin. 12. Mampu
membedak an antara kehamilan dizigotik melalui pemeriksa an
sonografis 13. Mampu
membedak an
bukan presentasi kepala. 10. Mampu
memilih tata laksana yang tepat pada triplet 11. Mampu
memahami langkah versi internal pada janin kedua dengan presentasi bukan kepala 12. Mampu
menatalaks ana partus prematurus iminens pada kehamilan kembar 13. mampu
menjelaska n prosedur serklase dan
perbanding an
efektifitas
perbedaan prognosis antara TTTS dengan TAPS.
Complications edisi 23
(38)
kehamilan dikorionik dengan monokorio nik melalui sonografi. 14. Mampu
mendiagno sis
diskordansi pertumbuh an janin kembar 15. mampu
melakukan pemeriksa an
plasenta terkait kehamilan kembar secara sonografis 16. Mampu
menegakka n diagnosis kembar siam
antara kehamilan kembar dengan tunggal 14. mampu
menjelaska n langkah tata laksana TTTS secara tepat
15. mampu menjelaska n tata laksana sIUGR dengan tepat 16. mampu
menjelaska n tata laksana single fetal death pada trimester 2 kehamilan dengan tepat
2.50.
Penanganan bedah perdarahan obstetrik
4. Mampu melakuka n
penangan an bedah pada kasus
4. Mampu menunjukkan data
epidemiologi terkait perdarahan obstetrik
7. Mampu memamaha mi
patogenesis hematoma post partum 8. Mampu
7. Mampu mendiagno sis ruptura uteri 8. Mampu
membedak an antara
9. Mampu mendeskrip sikan tata laksana inversio uteri secara tepat
5. Mampu menjelaskan risiko B-Lynch suture terhadap terjadinya nekrosis
6. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan berikutnya pada pasca
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy
(39)
perdaraha n antepartu m 5. Mampu melakuka n penganga nan Bedah pada perdaraha n intrapartu m 6. Mampu melakuka n penangan an bedah pada perdaraha n postpartu m sebagai salah satu penyebab utama kematian ibu. 5. Mampu menunjukkan data epidemiologi keberhasilan tamponade hidrostatik intrauterin dalam penanganan atonia 6. Mampu menunjukkan data epidemiologi dampak klinis hematoma postpartum menjelaska n patogenesis terjadinya levator sling injury 9. Mampu menjelaska n patogenesis atonia uteri sekunder akibat 10. Mampu menjelaska n cara kerja B'lynch suture sebagai terapi operatif atonia uter 11. Mampu menjelaska n mekanisme ligasi arteria hipogastrika sebagai terapi perdarahan postpartum 12. Mampu menjelaska diagnosis perdarahan antepartu m oleh karena plasenta previa dengan solusio plasenta 9. Mampu membedak an perdarahan oleh karena laserasi jalan lahir dengan atonia uteri 10. Mampu mendefinisi kan kondisi atonia yang tidak respon terhadap uterotonika dan membutuh kan tindakan operatif 11. Mampu mendiagno 10. Mampu mendeskrip sikan tindakan penjahitan ruptur perineum derajat 4 secara tepat. 11. Mampu mendeskrip sikan tatalaksana cairan dan transfusi darah pada perdarahan post partum masif 12. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur B'Lynch suture 13. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur pamesanga n tamponade
hiterorafi ruptura uteri 7. Mampu menjelaskan
prognosis berdasar estimasi kehilangan darah
8. Mampu menjelaskan perbedaan prognosis inversio uteri ditinjau dari durasi terjadinya.
Complications edisi 23
(40)
n
patogenesis terjadinya ruptur uteri
sis awal kegagalan aplikasi tampon hidrostatik intrauterin 12. Mampu
membedak an
perbedaan diagnosis antara surgical bleeding dengan medical bleeding
hidrostatik intrauterin 14. Mampu
menunjukka n diagnosis kelainan koagulasi darah pada perdarahan postpartum untuk membedak an degan surgical bleeding 15. Mampu
memilih antara jenis tindakan bedah dengan konservasi uterus dan histerektom i per kasus secara individual 16. Mampu
memilih tata laksana yang tepat untuk kasus dengan medical
(41)
bleeding 2.36 Penatalaksa naan kehamilan dengan sistemik lupus eritematosis (SLE) 4. Mampu mendeskri psikan efek SLE dalam kehamilan pada maternal dan fetal 5. Mampu menyusun prosedur diagnosis dan terapi pada SLE dalam kehamilan 6. Mampu mempredi ksi prognosis kehamilan dengan SLE 2. Mampu menjelaskan data epidemiologi terakhir terakait SLE dan survivalnya untuk 20 years survival rate. 5. Mampu menjelaska n patofisiologi SLE sebagai jalur autoimun 6. mampu menjelaska n patofisiologi kegagalan kehamilan awal pada pasien SLE 7. Mampu mendefinisi kanjalur patogenesis drugs-induced lupus 8. Mampu menjelaska n patogenesis SLE sebagai riskio preeklamsia 5. Mampu menegakkan diagnosis SLE dalam kehamilan 6. Memahami ANA profile sebagai salah satu penunjang penting pada penegakan diagnosis SLE 7. Mampu mendiagnosi s bradiaritmia pada janin sebagai salah satu dampak SLE 8. Mampu menegakkan diagnosis SLE flare pada kehamilan 5. Mampu memahami pantauan fungsi ginjal dan hepar dalam manajemen SLE dalam kehamilan 6. Mampu memahami langkah persiapan untuk menangani persalinan dengan prediksi neonatal lupus 7. Mampu memahami congenital heart block dan manajemen nya 8. Mampu memberika n kortikostero id secara tepat sebagai
4. Mampu menjelaskan prognosis fetal pada lupus flare tidak berhasil dikontrol dengan steroid 5. Mampu menjelaskan
prognosis ds-DNA dan SM positif dibandingkan dengan parameter ANA profile lainnya.
6. Mampu menjelaskan kapan obat-obat
imunosupresif diberikan pada SLE dalam
kehamilan dimana keuntungan melebihi risiko.
(42)
terapi SLE dalam kehamilan
BLUE PRINT
Topik
Definisi
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
2.2.9
Tuberculo
sis dalam
kehamilan
1. Mampu megidentifikasi
penyakit tuberkulosis pada
kehamilan
2. Mampu menentukan
gejala klinis tuberculosis
dalam kehamilan
3. Mampu menentukan
pemeriksaan penunjang yang
diperlukan untuk menegakkan
diagnosis tuberculosis dalam
kehamilan
4. Mampu menyebutkan
komplikasiyang bisa terjadi pada
janin pada ibu
dengan penyakit tuberkulosis
dalam kehamilan
1. Mampu
memahami
epidemiologi
penyakit
tuberkulosis
dalam
kehamilan di
dunia
2. Mampu
menyebutkan
angka
insidensi bblr
dan preterm
serta
kematian
perinatal
pada ibu
dengan
tuberculosis
dengan
kehamilan
1. Mampu
menjelaska
n
patofisiologi
terjadinya
persalinan
prematur
pada ibu
dengan
tuberculosis
dalam
kehamilan
14.Mampu
menentukan
pemeriksaan
penunjang yang
diperlukan untuk
menegakkan
tuberkulosis dalam
kehamilan
2. Mampu
menginterpretasi tes
tuberkulin
1.Mampu
melaksanakan
tatalaksana yang
tepat terhadap
tuberculosis dalam
kehamilan
15.Mampu
Menyebutkan
obat obatan
anti tuberculosis
yang aman
untuk diberikan
pada orang
hamil
16.Mampu
melakukan
penatalaksanaan
yang komprehensif pada
ibu yang terkena HIV
dan TBC dalam kehamilan
1. Mampu
menjelaska
n prognosis
pengobata
n
tuberculosi
s pada ibu
menggunak
an MDR TB
dibandingk
an dengan
XDR TB
tuberculosi
s dengan
kehamilan
2. Mampu
mengetahui
obat-obatan
yang
teratogenik
terhadap
(43)
janin
2.36
Perdaraha
n Uterus
Disfungsio
nal
3. Mampu menjelaskan definisi
perdarahan uterus
disfungsional
4. Mampu menjelaskan siklus
haid yang normal
5. Mampu menjelaskan tentang
mekanisme kerja
penggunaan NsAid untuk
terapi pud
.1.. Dapat
menjelaskan
tentang insidensi
perdarahan
uterus abnormal
pada usia
reproduktif dan
pada usia
perimenopausal
2. Mampu
menjelaskan
epidemiologi
penggunaan
NsAid pada terapi
pud
3. Mampu
menjelaskan
tentang insidensi
komplikasi pada
penatalaksanaan
operatif pada pud
9. Mampu
menjelaska
n
perbedaan
tentang
patofisiologi
perdarahan
uterus
disfungsion
al yang
anovulasi
dan yang
ovulatoar
10.
9. Mampu melakukan
pemeriksaan
penunjang untuk
membedakan
antara pud
anovulatorik dan
ovulatorik
1. Mampu melakukan
penatalaksanaan
perdarahan uterus
disfungsonal
2. Mampu
menjelaskan
penatalaksanaan
non medis dan
medis pada
perdarahan uterus
disfungsional
1. mampu
menjelasak
an
prognosis
pengobatan
dengan
penggunaa
n NsAid
2. Mampu
menjelasak
an tentang
prognosidila
tasi
kuretase
dibandingka
n dengan
destruktif
endometrial
(44)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
2.6. Upaya peningkatan praktik klinik 11.
12.
17.
2.33. HIV/AIDS dalam kehamilan
2.65. Pelayanan Pencegahan transmisi vertikal HIV /AIDS ibu ke janin 9. Mampu menjelaskan defenisi HIV /AIDS dalam kehamilan
10.Mampu menjelaskan defenisi transmisi vertikal HIV/AIDS ibu ke janin
1.Mampu menjelaskan insiden HIV/AIDS pada kehamilan berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention 2013 2.Mampu menjelaskan penurunan insiden transmisi vertikal HIV/AIDS ibu ke janin dengan pemberian ART.
13. Mampu menjelaskan causative agents yang berperan dalam etio patogenesis HIV/AIDS 14. Mampu menjelaskan infeksi neonatus akibat infeksi virus HIV/AIDS
(45)
15. Mampu menjelaskan tes serologi sebagai prenatal HIV screening
16. Mampu menjelaskan gejala klinis dan hasil laboratorium sebagai penegakan diagnosis defenitif pada HIV/AIDS.
5.Mampu menjelaskan tatalaksana HIV/AIDS pada kehamilan. 6.Mampu menjelaskan jenis-jenis ART
7.Mampu menjelaskan dosis ART pada HIV/AIDS
8.Mampu menjelaskan efek samping dari pemberian ART
9.Mampu menjelaskan waktu pemantauan setelah pemberian ART
10. Mampu melakukan kerjasama tim merujuk kasus HIV dalam kehamilan
11. Mampu menjelaskan pilihan terminasi kehamilan untuk mengurangi transmisi vertikal HIV/AIDS dari ibu ke janin. 12. Mampu menjelaskan tatalaksana postpartum kehamilan dengan HIV/AIDS
13. Mampu menjelaskan pilihan kontrasepsi pada HIV/AIDS
1. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan HIV/AIDS yang mendapatkan ART dan yang tidak mendapatkan ART 2. Mampu menjelaskan prognosis pilihan terminasi kehamilan terhadap transmisi vertikal HIV/AIDS dari ibu ke janin
Williams Obstetrics edisi 24.
Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI -2.62 Topik
Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi Endometriosis
(46)
Mampu menjelaskan insiden kejadian dari endometriosis Mengetahui fisiologi dari menstruasi normal
Mengetahui patofisiologi dari endometriosis mempengaruhi menstruasi dan fertilitas
Mampu menegakkan diagnosis dari endometriosis (anamnesis, pemeriksaan fisik ginekologik dan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan patologi anatomik dari sediaan)
Dapat menjelaskan pilihan terapi dari endometriosis (usia reproduktif, non reproduksi) Dapat menjelaskan konseling pasien dengan endometriosis dengan infertilitas
Dapat menjelaskan prognosis dari endometriosis terhadap fungsi reproduksi selanjutnya Dapat menjelaskan angka rekurensi terjadinya endometriosis
Dapat menjelaskan prognosis fertilitas pada pasien dengan endometriosis
Novak’s Gynecology 15th ed
Konsensus Tatalaksana Nyeri Haid pada Endometriosis HIFERI 2013
BLUE PRINT KEDOKTERAN MATERNAL - 2.31 Topik
Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Kehamilan dengan penyakit malaria
Mampu menjelaskan definisi kehamilan dengan penyakit malaria .
Mampu menjelaskan angka kejadian dan insiden kehamilan dengan penyakit malaria Mampu menjelaskan resiko kehamilan dengan penyakit malaria
Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya komplikasi akibat kehamilan dengan penyakit malaria
Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit malaria berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang Mampu mengenali kedaruratan dan komplikasi kehamilan dengan penyakit malaria
(47)
Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan penyakit Malaria bersama dengan sejawat penyakit dalam, dan perawatan intensif serta merujuk apabila dibutuhkan Mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan penyakit malaria
Mampu berempati dengan ibu dan keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit malaria Mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit malaria
Mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan penyakit Malaria Mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit Malaria
Mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan penyakit Malaria
Mampu menjelaskan hasil pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan dengan penyakit Malaria Williams obstetrics 24th ed.
BLUE PRINT
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
2.24.
Penatalaksa naan kehamilan dengan penyakit hati
9. Mampu memaha mi perubaha n fisiologi hati dalam kehamilan 10. Mamp
u
mendiagn osis penyakit hati dalam kehamilan 11. Mamp u menata laksana penyakit hati dalam kehamilan
5. Mengerti angka kejadian penyakit hati dalam
kehamilan 6. Mengerti
angka prevalen penyakit hati pada tiap trimester kehamilan
13. Mampu menjelaska n
perubahan fisiologis fungsi hati dalam kehamilan 14. Mampu
menjelaska n
patogenesis penyakit hati dalam kehamilan 15. Mampu
menjelaska n temuan laboratoriu m pada penyakit
15. Mampu
mendeteksi dini penyakit hati 16. Mampu
menegakkan diagnosis Intrahepatic Cholestasis dalam kehamilan 17. Mampu
menegakkan diagnosis Acute Fatty Liver pada kehamilan 18. Mampu
menegakkan diagnosis hepatitis dalam kehamilan 19. Mampu
11. Mampu memberika n terapi pada masing2 penyakit hati 12. Mampu
menangani kegawatan penyakit hati dalam kehamilan (AFLP dan chronic liver disease)
5. Mampu menjelaskan prognosis ibu pada penyakit hati dan kegawat
daruratannya dalam kehamilan 6. Mampu
menjelaskan prognosis janin bila terdapat liver failure dalam kehamilan
Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23
(48)
hati 16. Mampu
menjelaska n
perjalanan penyakit hati kronik dalam kehamilan
membedakan kegawatan pada penyakit hati
BLUE PRINT PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI 1 PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL
Topik
Definisi
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
Pustaka
1. Penyakit Trofoblas Gestasional
Mampu mendefinisikan Penyakit Trofoblas Gestasional, klasifikasinya, dan karakteristik khusus kehamilan mola
1. Mampu menyebutkan insidens kehamilan mola 2. Mampu
menyebutkan insidensi mola komplit menjadi Tumor Trofoblas Gestasional
1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya kehamilan Mola komplit dan mola parsial
2. Mampu menjelaskan perbedaan kehamilan mola komplit dengan mola parsial 3. Mampu
menjelaskan faktor-faktor risiko kehamilan mola menjadi Tumor Trofoblas Gestasional
1. Mampu menjelaskan signs and symptoms kehamilan Mola 2. Mampu
menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan apa saja untuk menegakkan diagnosis kehamilan Mola 3. Mampu
menjelaskan faktor-faktor risiko terjadinya kehamilan mola
1. Mampu menjelaskan 2 dasar
penatalaksanaa n kehamilan mola 2. Mampu
menjelaskan prosedur evakuasi kehamilan mola 3. Mampu
menjelaskan prinsip-prinsip dalam prosedur follow up kehamilan mola pasca evakuasi 4. Mampu
menjelaskan
Mampu menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi dalam
penatalaksanaan kehamilan mola
Gestational Trophoblast Disease in Williams Manual of Pregnancy Complications 23rd ed.
Basic science in obstetrics and gynaecology a textbook for MRCOG
(49)
kriteria diagnosis Tumor Trofoblas Gestasional postmolar 2. Sindroma
Antibodi Antifosfolipid (APAs)
Mampu mendefinisikan kehamilan dengan Sindroma Antibodi Antifosfolipid
Mampu menjelaskan prevalensi kehamilan dengan Sindroma Antibodi Antifosfolipid (APAs)
1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya keguguran berulang akibat adanya antibodi antifosfolipid 2. Mampu
menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan antibodi antifosfolipid terhadap kehamilan 3.
1. Mampu menjelaskan signs and symptoms APAs pada wanita hamil 2. Mampu
menjelaskan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis APAs
1. Mampu menjelaskan prinsip penatalaksanaa n APAs 2. Mampu
menjelaskan obat-obat yang digunakan dalam penatalaksana an APAs
3. Mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan APAs
Williams obstetrics 24th ed.
Basic science in obstetrics and gynaecology a textbook for MRCOG part 1
3. Infeksi Saluran Kemih Bawah selama Kehamilan
1. Mampu mendefinisikan infeksi saluran kemih bawah dalam kehamilan 2. Mampu
menjelaskan bakteriuri asimptomatik
1. Mampu menyebutkan insidensi bakteriuri asimptomatik 2. Mampu
menjelaskan bakteri tersering yang
menyebabkan insidens infeksi saluran kemih bawah dalam kehamilan
1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya infeksi saluran kemih bawah pada kehamilan
1. Mampu
menjelaskan signs and symptoms infeksi saluran kemih bawah 2. Mampu
menjelaskan pemeriksaan penunjang ISK
1. Mampu menjelaskan obat-obat yang dipergunakan dalam
pengobatan ISK bawah
Mampu menjelaskan komplikasi ISK pada kehamilan
Williams obstetrics 24th ed.
Williams Manual of Pregnancy Complications 23rd ed.
Basic science in obstetrics and gynaecology a textbook for MRCOG part 1
(50)
BLUE PRINT ASUHAN KELAHIRAN
Topik
Definisi
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
Pustaka
4. Asuhan Antenatal Dasar
Mampu mendefinisikan asuhan antenatal dasar
Mampu menyebutkan persentase
kunjungan antenatal selama kehamilan
1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala khas pada kehamilan 2. Mampu
menjelaskan pemeriksaan hCG pada kehamilan
1. Mampu menjelaskan diagnosis kehamilan 2. Mampu
menjelaskan pemeriksaan USG trimester pertama 3. Mampu
menjelaskan evaluasi prenatal awal
4. Mampu menjelaskan beberapa terminologi parturien 5. Mampu
menentukan usia kehamilan 6. Mampu
menjelaskan pemeriksaan laboratorium rutin/ khusus
7. Mampu menjelaskan pemeriksaan skrining genetik
1. Mampu menjelaskan pemeriksaan klinis awal kehamilan 2. Mampu
menjelaskan penilaian risiko kehamilan dan interval kunjungan antenal
3. Mampu menjelaskan kondisi yang membutuhkan rujukan spesialistik lain/fetomaternal 4. Mampu
menjelaskan kerangka konsep antenatal komprehensif dan terpadu
5. Mampu menjelaskan pemberian nutrisi pada kehamilan 6. Mampu
menjelaskan imunisasi pada
Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi dalam kehamilan
Williams obstetrics 24th ed.
(51)
kehamilan 7. Mampu
menjelaskan pekerjaan yang berpengaruh terhadap kehamilan
BLUE PRINT PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN RIWAYAT OBSTETRI BURUK
Topik
Definisi
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
Pustaka
5. Penatalaksanaa n kehamilan dengan riwayat obstetri buruk
Mampu mendefinisikan riwayat obstetri buruk
3. Mampu menyebutkan persentase kejadian kejadian IUFD 4. Mampu
menjelaskan kelainan bawaan yang menyebabkan mortaalitas nenonatal
1. Mampu menjelaskan patofisiologi IUFD dan kemungkinan-kemungkinanny a
2. Mampu memahami kesejahteraan janin dan compromise 3. Mampu
memahami struktur dan penggunaan partograf 4. Mampu
menjelaskan struktur anatomi dan sistem pembuluh darah organ genitalia
8. Mampu menjelaskan riwayat medis sebelumnya 9. Mampu
menjelaskan penyakit genetik 10. menjelaska
n riwayat reproduksi 11.Mampu
menjelaskan tes skrining
8. Mampu menjelaskan pelaksanaan konseling pre konsepsional pada kehamilan berikutnya 9. Mampu
menjelaskan tes skrining untuk kehamilan 10. Mampu
menjelaskan pengelolaan penyulit yang menyertai kehamilan baik prekonsepsi maupun antenatal
Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan dengan riwayat obstetri buruk
Williams obstetrics 24th ed.
(52)
eksterna
BLUE PRINT ONKOLOGI GINEKOLOGI (TATALAKSANA PALIATIF KEGANASAN GINEKOLOGI STADIUM LANJUT)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
1. Tatalaksana paliatif pada keganasan ginekologi stadium lanjut dan memberikan konseling
1. Mampu menjelaskan definisi keganasan ginekologi stadium lanjut 2. Mampu
menjelaskan definisi perawatan paliatif
1. Mampu menjelaskan insiden kanker ginekologi stadium lanjut: kanker serviks, kanker endometrium, kanker ovarium, dan kanker vulva
1. Mampu menjelaskan patofisiologi masing-masing keganasan ginekologi 2. Mampu
menjelaskan patofisiologi terjadinya efusi pleura dan ascites 3. Mampu
menjelaskan patofisiologi gejala keganasan stadium lanjut
1. Mampu menjelaskan klasifikasi stadium kanker ginekologi 2. Mampu
menjelaskan diagnosis keganasan ginekologi stadium lanjut
1. Mampu menjelaskan tatalaksana kanker serviks, kanker endometrium, kanker vulva dan kanker ovarium stadium lanjut 2. Mampu
menjelaskan pengelolaan gejala yang sering menyertai keganasan stadium lanjut: lemah, nyeri, mual-muntah, diare,
konstipasi, dan malnutrisi
1. Mampu menjelaskan angka ketahanan hidup kegansan ginekologi stadium lanjut
Di Saia. Clinical Gynecology Oncology. 8th ed.
BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI (HISTEREKTOMI)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Histerektomi 1. Mampu
(53)
Histerektomi 2. Mampu menjelaskan jenis Histerektomi
Histerektomi anatomi (termasuk vaskularisasi) dan fisiologi uterus
Histerektomi prosedur (preoperative, intraoperative, pasca operative)
histerektomi total dan supra servikal. 2. Mampu menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada histerektomi 3. Mampu
menindaklanjuti hasil patologi anatomi
prognosis histerektomi pervaginam vs perabdominal 2. Mampu menjelaskan prognosis
histerektomi total vs supraservikal
BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI (PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN RIWAYAT TRAUMA)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Penatalakasaan Kehamilan dengan riwayat Trauma (kecelakaan lalu lintas)
Terjadiny KLL yang mengakibatkan trauma pada kehamilan
Mengetahui angka kejadian kecelakaan yang mengakibatkan komplikasi pada ibu hamil
Mengetahui terjadinya solusio placenta, ruptur uteri dan truma pada janin akibat KLL
Mampu mendiagnosis komplikasi KLL seperti solusio plasenta, ruptur uteri dan trauma pada janin.
1.melakukan pemeriksaan penatalaksanaan komplikasi obstetrik karena KLL. 2.Mampu melakukan sistem rujukan dan kerjasama team dengan bagian lain.
Mampu menegakkan prognosis berdasar berat ringannya trauma
William Manual 23rd edition
BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI (MAMPU MENGENALI KANKER VULVA)
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Kanker vulva . Mampu
menjelaskan definisi kanker vulva berdasarkan criteria
13. Mampu menjelaskan insiden kanker vulva
1. Mengetahui asal terjadinya kanker vulva
1.Mampu melakukan deteksi dini kanker vulva.
2. Mampu
1.Mampu menjelaskani tatalaksana individual pasien.
Mampu menjelaskan faktor
prognostik
Novak’s Gynecology 14th ed.
(54)
berdasarkan Novak’s Gynecology 14th ed.
melakukan diagnosis kanker vulva 3.Mampu melakukan staging kanker vulva
Baik operatif maupun radiasi. 2.Mampu melakukan sistem rujukan
kanker ovarium berdasarkan Novak’s Gynecology 14th ed.
BLUE PRINT Dr Ahsanudin
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
2.27 Mampu menatalaksana kehamilan dengan kelainan darah Kehamilan dengan Thalassemia
Mampu
menjelaskan definisi thalassemia dalam kehamilan
Mampu menjelaskan jenis thalassemia dan genetikanya yaitu thalassemia alpha dan beta
Mempu menjelaskan dampak thalassemia terhadap kehamilan berdasar jenis dan berat ringannya
Mampu menegakkan diagnosis
thalassemiia dalam kehamilan yaitu kadar Hb, apusan darah tepi, kadar ferritin, Hb elektroforesis
Mampu menjelaskan penatalaksanaan thalassemia dalam kehamilan
Mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan thalassemia
Williams Obstetricsedisi 24
2.44
Mampu melakukan diagnosis prenatal dan pencitraan Mampu melakukan diagnosis
anensefalus
Mampu menelaskan tujuan dan moda untukk prenatal diagnosis
Mampu menjelaskan etiologi kelainan congenital
Mampu menjelaskan kelainan congenital yang dapat ditegakkan dengan pemeriksaan usg beserta hasil spesifik pemeriksaan
Mampu menegakkan diagnosis berbagai kelainan congenital yang banyak ditemui
Mampu menjelaskan penatalaksanaan kehamilan dengan berbagai kelainan
kongenital
Mampu menjelaskan upaya follow up pasca kehamilan dengan kelanan kongenital dan follow up
penatalakasanaan pencegahan
Williams obstetrics
3.17
Mampu menegakkan diagnosis dan menatalaksana inkontinensia urin
Mampu menjelaskan definisi inkontinensia urin
Mampu menjelaskan jenis inkontinensia urine
Mampu menjelaskan patofisiologi inontinensia urin
Mampu menjelaskan diagnosis
inkontinensia urin
Mampu menelaskan penatalaksanaan inkontinensia urin
Mampu menjelaskan prognosis pasien dengan inkontinensia urin
(1)
Mampu
menjelaskan
komplikasi
bedah
endoskopi
Nyeri panggul dan Dismenorhea
Mampu menjelaskan definisi dismenore primer dan sekunder Mampu menjelaskan nyeri panggul akut dan kronis
Menjelaskan insiden penyebab dismenore primer dan sekunder
Mampu menjelaskan terjadinya dismenorea primer
Mampu menjelaskan penyakit yang menyebabkan dismenorea sekunder (tumor, endometriosis, adenomyosis) Mampu menjelaskan penyebab nyeri panggul akut dan kronis (infeksi, kista terpuntir, kista pecah)
Mampu
menjelaskan
gejala
dismenorea
primer
Mampu
menjelaskan
pemeriksaan
dasar
ginekologi:
anamnesis &
ginekologi
mampu
melakukan
pemeriksaan
ultrasonografi
mampu
melakukan
pemeriksaan
penunjang lain
Mampu
melakukan
penatalaksanaan
pada dismenore
primer
Mampu
melakukan
terapi hormonal
pada dismenore
sekunder
(endometriosis)
Mampu
menjelaskan
terapi
pembedahan
pada dismenore
sekunder
Mampu
melakukan
pembedahan
dismenore
Mampu
menjelaskan
prognosis fungsi
reproduksi
Mampu
menjelaskan
kemungkin
kekambuhan
dismenore/ nyeri
panggul
Berek & Novak’s Gynecology, 14th ed
Speroff L.Clinical Gynecology endocrinology & Infertility edisi 8 Konsensus penatalaksanaan dismenore pada endometriosis th 2015
(2)
mampu
mendeteksi
adanya
patologi pada
ginekologi
yang
menyebabkan
dismenore
dengan kista
endometrioma
diameter >
4cm`1
Mampu
melakukan
pembedahan
pada nyeri
panggul akut
maupun kronis
Infeksi saluran kemihbawah Kelainan organ genitalia
Mampu Menjelaskan klasifikasi kelainan organ genitalia
Mampu menjelaskan insiden kelainan duktus muller Mampu menjelaskan distribusi dari jenis kelainan duktus muller berdasarkan buku Speroff L.Clinical Gynecology endocrinology & Infertility edisi 8
Mampu Menjelaskan perkembangan duktus muler
mampu
mendiagnosis
kelainan organ
genitalia
mampu
menjelaskan
pemeriksaan
penunjang
yang
diperlukan
Mampu
menjelaskan
perencanaan
pembedahan
rekonstruksi
kelainan organ
genitalia
Mampu
memberikan
konseling
tentang fungsi
reproduksi
Speroff L.Clinical Gynecology endocrinology & Infertility edisi 8
Sindroma
pramenstruasi Menjelaskan definisis sindroma pramenstruasi
Menjelaskan insiden sindroma
Pramenstruasi
Mampu Menjelaskan perubahan hormon steroid dan gonadotropin pada siklus haid
Mampu
menjelaskan
kriteria
diagnosis
sindroma
Mampu
menjelaskan
efektifitas terapi
pada sindroma
pramenstruasi
Mampu
memberikan
konseling
tentang durasi
pengobatan
Speroff L.Clinical Gynecology endocrinology & Infertility edisi 8
(3)
Mampu menjelaskan patofisiologi sindroma pramenstruasi
pramenstruasi
berdasarkan
Speroff L.Clinical Gynecology endocrinology & Infertility edisi 8BLUE PRINT
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Privasi dan
Kerahasiaan Menjelaskan definisi privasi dan kerahasiaan pasien Membedakan konsep privasi dan kerahasiaan
Bagaimana menjaga privasi pasien dalam keadaan yang memerlukan informasi medik
Mengetahui siapa saja yang dapat diberikan informasi medik pasien yang ditangani dalam menjaga kerahasiaan pasien
Mampu
menyebutkan hal-hal yang dilakukan untuk menjaga privasi pasien Mampu menyebutkan upaya-upaya yang bertujuan melindungi kerahasiaan pasien Mampu melindungi privasi dan kerahasiaan pasien ditinjau dari segi hukum kesehatan
Menerapkan secara rinci konsep-konsep privasi dan kerahasiaan Mengetahui sikap dan tindakan yang harus dilakukan pada saat masalah privasi dan kerahasiaan pasien berhubungan dengan masalah hukum
Berek & Novak’s Gynecology, 14th
ed
Asuhan persalinan dengan penyulit
Mampu menyebutkan penyulit persalinan
Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan persalinan macet
Mampu melakukan pemeriksaan awal meliputi anamnesis & pemeriksaan
Mampu menjelaskan berbagai teknik cara persalinan
Mampu melakukan pemberian informed consent jika terjadi persalinan macet dan
Williams Obstetrics ed 24 Williams Manual
(4)
pada fase aktif Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan persalinan macet pada kala II
obstetri dasar Melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengurangi risiko komplikasi
Mampu membuat keputusan cara persalinan pada kasus persalinan macet
diperlukan terminasi dengan metode tambahan atau cara persalinan lain
Of Pregnancy Complications ed 23
Disfungsi seksual
wanita Mampu menjelaskandefinisi disfungsi seksual wanita
Menyebutkan insiden berbagai jenis disfungsi seksual wanita
Menjelaskan faktor risko disfungsi seksual wanita
Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksi seksual
Mampu melakukan teknik interview pasien dengan disfungsi seksual wanita
Mampu menjelaskan algoritma pemeriksaan ginekologi yang bertujuan
melakukan skrining disfungsi seksual wanita
Mampu melakukan penatalaksanaan disfungsi seksual wanita dengan pendekatan multidisiplin Mampu melakukan rujukan pada disiplin ilmu terkait untuk menangani disfungsi seksual wanita secara kerja tim Mampu melakukan edukasi seksual, identifikasi faktor emosional dan kultural
Mampu melakukan konseling tentang masalah seksual dan implikasi penyakit seksual yang berdampak terhadap fungsi seksual serta penatalaksanaannya Mampu melakukan konseling tentang hubungan seksual yang aman, risiko terjadinya penyakit seksual menular, kebutuhan akan kontrasepsi dan identifikasi disfungsi seksual
Berek & Novak’s Gynecology, 14th ed
Williams
Gynecology 2nd ed
BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI
Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi
Inform consent Mampu menjelaskan definisi inform consent berdasarkan
Berek &
Mampu menjelaskan manfaat inform consent
Mampu menjelaskan syarat-syarat inform consent
Mampu
melakukan
inform consent
Mampu
melakukan
inform consent
Mampu
menjelaskan
alternatif
Berek & Novak’s Gynecology,
(5)
Novak’s Gynecology, 14th ed
Mampu menjelaskan
isi inform consent
tentang
penegakan
diagnosis
tentang indikasi
tindakan
Mampu
menjelaskan
tentang
syarat-syarat tindakan
Mampu
menjelaskan
langkah-langkah
tindakan
tindakan
Mampu
menjelaskan
efek samping
dan komplikasi
tindakan
Mampu menjelaskan prognosis tindakan
14th ed
Asuhan Kelahiran
Berbantu Mampu menjelaskanmacam-macam kelahiran berbantu: -Vakum
-Forsep
Mampu menjelaskan persentase persalinan dengan vakum/forsep
Mampu
menjelaskan
jenis-jenis
forsep
Mampu
menjelaskan
peralatan
pada vakum
Mampu
melakukan
analisis
terhadap kasus
yang
membutuhkan
tindakan
vakum/forsep
Mampu
menjelaskan
Tentang
indikasi
vakum/forsep
Mampu
menjelaskan
tentang
kontraindikasi
vakum/forsep
Mampu
menjelaskan
syarat-syarat
vakum.forsep
Mampu
menjelaskan
efek samping
dan komplikasi
tindakan
vakum/forsep
(pada ibu dan
janin)
William Obstetry 24th ed. Chapter
(6)
Mampu
menjelaskan
langkah-langkah
pemasangan
vakum/forsep
Infeksi SaluranKemih
Mampu menjelaskan definisi sisttitis akut
menjelaskan tentang bakteri terbanyak penyebab sistitis akut
Menjelaskan
patofisiologi
terjadinya
Infeksi
saluran
kemih pada
perempuan
Mampu
menganalisis
hasil
anamnesis,
pemeriksaan
fisik dan
pemeriksaan
penunjang
untuk
mendiagnosis
cistitis akut
Mampu
menentukan
pemilihan terapi
antibiotika pada
sistitis akut
Konseling
tentang faktor
risiko,
pencegahan
sistitis akut dan
resistensi
antibiotika
Berek & Novak’s Gynecology, 14th ed