Lectures -

12/20/2011

Holoparasit dan Diaceous
Priska Rini Herdiyanti

E34104056

Dosen Pembimbing:
Dr.Ir.Lilik B Prasetyo, MSc.
Dr.Ir.Agus Hikmat, MSc.F

Cagar Alam
Leuweung Sancang
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

Tumbuhan langka


Pemetaan Kesesuaian
Habitat

METODE PENELITIAN
Tujuan
Menentukan faktor fisik yang berpengaruh terhadap
kesesuaian habitat R.patma di CA Leuweung Sancang.
2. Menentukan model kesesuaian habitat R.patma di CA
Leuweung Sancang.
1.

Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
yang berguna dalam upaya pelestarian R. patma di CA
Leuweung Sancang.

Waktu dan lokasi
Pengambilan data lapang dilakukan di CA Leuweung Sancang Kabupaten
Garut Jawa Barat pada bulan Agustus 2008
Alat:

Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: kamera dengan lensa
fisheye, kamera digital, tripod, GPS (Global Positioning System), meteran,
alat tulis, seperangkat PC beserta software Hemiview 2.1, ArcView 3.2, Erdas
Imagine 9.1. dan SPSS 1.6.

Bahan:
citra lansat, peta topografi, peta batas, peta kontur, peta jenis tanah, peta
jaringan sungai

Diagram alir penelitian
Survey
lapang

Analisis peta

Studi
literatur

Jenis Data yang Dikumpulkan
Peta rupa

Bumi

Data primer yang meliputi:
1. Titik keberadaan R.patma.
2. Ground Control Point (GCP) untuk setiap penutupan
lahan
3. Nilai LAI ( Leaf Area Index) di setiap tipe penutupan
lahan dan di setiap tempat ditemukannya R.patma

Peta
kontur

Citra Landsat
LAI

Peta ja ra k
s ungai
(buffer)

Peta

kemi ringan
l ereng

Peta
keti nggian

Ni l ai
NDVI

Peta
s ebaran R.
patma
Peta
Ta na h

Peta LAI

Da ta
pers ebaran R.
pa tma Resti S


Sumarize Zone (ArcView)

Analisis statistik (PCA)

Bobott

Data sekunder meliputi:
Bio-ekologi R. patma, kondisi umum lokasi, citra lansat,
peta topografi, peta batas, peta kontur, peta tanah dan peta
sungai

OveOverlay

Peta kesesuaian
habitat R. patma

aFk1 + b Fk2 + cFk3 + dFk4 + eFk5

validasi


Model diterima
Akurasi
model

1

12/20/2011

Pembuatan Peta
Ketinggian dan Kemiringan Lereng

Pembuatan Peta Buffer Sungai

Peta kontur

TIN

TIN (Trianggulated Irregular Network)


DEM (Digital Elevation Model)

Peta ketinggian

Peta sungai

Create buffer (ArcviewGIS 3.2)

Peta jarak sungai

Slope

(buffer)
Peta kemiringan
lereng

Pembuatan Peta
Leaf Area Index (LAI)
Survey lapang


Citra Landsat

NDVI (Normalization Difference Vegetation Index)
adalah nilai tengah dari spektral yang didapat dari
gelombang elektromagnetik merah dan inframerah
dekat.

LAI

NDVI

NDVI =
Regresi linear

Peta LAI

Pembuatan Peta Tanah
Peta analog

scan

Screen digitizing
editing

Analisis Komponen Utama (Principle
Component Analysis)
Analisis komponen utama dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 1.6. untuk mengetahui faktor fisik yang paling
berpengaruh terhadap sebaran R.patma, berdasarkan letak
titik ditemukan R.patma Selanjutnya dari hasil PCA dapat
ditentukan bobot masing-masing faktor fisik tersebut

antributing
Transformasi koordinat
Peta digital

2

12/20/2011

Analisis Peta Kesesuaian

Habitat R.patma
1. Persamaan kesesuaian habitat

2. Kelas kesesuaian habitat
Peta kesesuaian habitat R.patma akan dikelaskan menjadi
3 kelas kesesuaian yaitu kesesuaian tinggi, kesesuaian
sedang dan kesesuaian rendah.

Hasil analisis PCA digunakan untuk menentukan bobot masingmasing variable habitat yang diteliti untuk analisis spasial, sehingga
diperoleh persamaan kesesuaian habitat sebagai berikut:

Y = (aFk1 + bFk2 + cFk3 + dFk4 + eFk5)
a-e
Fk1
Fk2
Fk3
Fk4
Fk5

= Nilai bobot setiap variable

= Faktor ketinggian
= Faktor kemiringan lereng
= Faktor buffer sungai
= Faktor LAI
= Faktor kelompok tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Validasi model
validasi model untuk mengetahui nilai akurasi klasifikasi
kesesuaian
habitat.
Validasi
dilakukan
dengan
membandingkan jumlah seluruh individu R.patma yang
terdapat di tiap kelas kesesuaian habitat dengan jumlah
seluruh jumlah individu yang digunakan untuk validasi.
Validasi dilakukan dengan menggunakan titik R.patma
hasil penenlitian Suwartini (2008)

Ketinggian tempat

Titik Rafflesia di Lapangan

Knop hidup

Knop mati

Mekar mati

Kemiringan lereng

Buffer Sungai

3

12/20/2011

LAI (Leaf Area Index)

Persamaan Regresi LAI dan NDVI
Y = 0,236 + 5,193 X
Keterangan:
Y = LAI
X = NDVI

Tanah

Peta LAI

Analisis Komponen Utama.

 Bobot masing-masing variabel
No

 Keragaman total
Akar ciri

Variabel

Nilai bobot

1

Buffer sungai

3,077

2

Kelompok tanah

3,077

3

Ketinggian

1,148

komponen

Total

% Keragaman

%Kumulatif keragaman

4

Kemiringan lereng

1,148

1

3,077

61,539

61,539

5

LAI

1,148

2

1,148

22,967

84,506

3

0,43

8,605

93,111

4

0,224

4,478

97,589

5

0,121

2,411

100

 Skor tiap variabel

 Vektor ciri

Buffer sungai
Kelas

Komponen Utama

Variabel
kemiringan lereng

1

2

-0,914

0,022

Kelompok tanah
skor

kelas

Ketinggian

Skor

kelas

Kemiringan lereng
skor

Kelas

LAI

skor

kelas

Skor

0-200 m

5

Bfq 1.1

5

0-50 m

5

0-8

5

0-1

5

200-400 m

4

Af 2.2.1

4

50-100 m

4

8-15

4

1-2

4

400-600 m

3

Af 4.1.0

3

100-150 m

3

15-25

3

2-3

3

Ketinggian

-0,879

0,048

Kelompok tanah

0,834

-0,463

600-800 m

2

Hdq 1.2.1

2

150-200 m

2

25-40

2

3-4

2

Buffer sungai

0,831

0,217

800-1000 m

1

Hdq 1.3.2

1

200-250 m

1

40-100

1

4-5

1

LAI

0,286

0,940

4

12/20/2011

Kesesuaian Habitat Rafflesia patma
Y = (3,077 x Fk1) + (3,077 x Fk2) + (1,148 x Fk3) + (1,148 x Fk4) +(1,148 x Fk5)

 Keterangan:

Y
 Fk1
 Fk2
 Fk3
 Fk4
 Fk5

= Kesesuaian Habitat
= Skor buffer sungai
= Skor kelompok tanah
= Skor ketinggian
= Skor kemiringan lereng
= Skor LAI

Kesesuaian Habitat Rafflesia patma

Kesesuaian Habitat Rafflesia patma
Luas kelas kesesuaian habitat
No

Kelas Kesesuaian Habitat

1

Kesesuaian tinggi

2

Kesesuaian sedang

3

Kesesuaian rendah

1701,435

692,893

Validasi model
No

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Faktor fisik yang berpengaruh terhadap kesesuaian habitat Raff lesia patma
adalah buffer sungai dan kelompok tanah.
2. Model keseuaian habitat Rafflesia patma di CA Leuweung Sancang adalah
Y = (3,077 x Fk1) + (3,077 x Fk2 + (1,148 x Fk3) + (1,148 x Fk4) +(1,148 x Fk5)
3. Berdasarkan faktor-faktor fisik maka habitat R.patma di CA Leuweung
Sancang yang mempunyai tingkat kesesuaian tinggi sebesar 324 Ha, habitat
yang mempunyai tingkat kesesuaian sedang sebesar 1701,435 Ha sedangkan
habitat dengan kesesuaian rendah sebesar 692,893 Ha.
Saran
Perlu menjaga kelestarian ekosistem pantai yang merupakan habitat R.patma
yang mempunyai kelas kesesuaian habitat tinggi.

Luas
324,373

Kelas

jumlah R.patma

Validasi %

1

kesesuaian tinggi

177

93

2

kesesuaian sedang

13

7

3

kesesuaian rendah

0

0

DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwaliar. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan. Bogor.
Azhima F. 2001. Distribusi Cahaya di Hutan Karet Muara Kuamang Jambi. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Djumhaer M. 2003. Pendugaan Leaf Area Index dan Luas Bidang Dasar Tegakan Menggunakan Landsat 7 ETM+ (Studi
Kasus Di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi).[skripsi] Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor.
Gamasari AS. 2007. Pemetaan Kesesuaian Habitat Rafflesia patma Blume di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam
Pananjung Pangandaran dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. [Skripsi]. Bogor: Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Lillesand TM dan Kiefer RW. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Lo CP. 1995. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Mogea JP, Gandawidjaja D, Wiradinata H, Nasution RE, Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. Bogor: Puslitbang
Biolologi-LIPI.
Nais J. 2001 Rafflesia of the World. Kota Kinabulu: Sabah Parks.
Priatna DR. 1989. Kajian Habitat Rafflesia patma Blume dan Aspek Pengelolaan Kawasan di Cagar Alam Leuweng Sancang
Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Prahasta E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
Purwadhi FSH. 2001. Interpretasi Citra digital. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Suwartini R. 2007. Kajian Status Konservasi Rafflesia patma Blume dan Sikap Masyarakat Sekitar di Cagar Alam Leuweng
Sancang Kabupaten Garut [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Zuhud EAM, Ekarelawan dan Hikmat, A. 1993. Bioekologi dan Penanggkaran Rafflesia rochusennii untuk Pelestarian
Pemanfaatannya di Gunung Salak. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Zuhud EAM, Hikmat A, Jamil N. 1998. Rafflesia Indonesia: Keanekaragaman, Ekologi dan Pelestariannya. Bogor: Yayasan
Bina suaka Alam dan Suaka Margasatwa Indonesia dan Laboratoritum Konservasi Tumbuhan Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

5

12/20/2011

6

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN WARISAN OLEH AHLI WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA

7 73 16

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI POTENSI JENIS - JENIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN PANTAI UTARA JAWA TIMUR (KPH PROBOLINGGO BKPH TAMAN BARAT)

0 37 1

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5