2.RPP Bab 4 (Pert.2)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
BAB 4 ( Pertemuan 2)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Bingkai
: SMP NEGERI 1 PANIMBANG
: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
: VII (Tujuh) / 1 (Satu)
:
Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam
-
Alokasi Waktu
Bhineka Tunggal Ika
Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
- Keberagaman Agama dan Kepercayaan,
Antargolongan
Ras
dan
: 1 pertemuan x 3 jp (120 menit)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menghargai norma-norma, memahami dan melaksanakan
tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
N
o
1
2
3
4
Kompetensi Dasar
1.4 Menghargai normanorma suku,
agama, ras dan
antargolongan
dalam bingkai Bhineka
Tunggal
Ika secara adil sebagai
sesame
ciptaan Tuhan
2.4 Menghargai
keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal
Ika.
3.4 Memahami
keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal
Ika.
4.4 Melaksanakan
tanggung jawab
terkait keberagaman
suku, agama,
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
1.4.2 Menghargai keberagaman norma, suku, agama,
ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk mempelajari
keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan teman yang
berbeda suku, agama,
dan ras.
3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman masyarakat
Indonesia.
3.4.2 Menganalisis faktor penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman ras dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan antargolongan dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman dalam
bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman
ras, dan antargolongan
dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
C. Materi Pembelajaran
Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia diperlukan oleh bangsa lain. Hal
inilah yang membuat para pedagang dari
bangsa-bangsa lain banyak berdatangan.
Selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran agama Hindu dan
Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran
agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan
bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari
Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa
Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan
benar.
Melakukan kebaikan dan
menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib
dilaksanakan.
Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia m erhadap
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam
beragama, yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran agama dan menjauhi
semua larangan agama yang dianutnya. Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kaliansering
menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman agama tidak boleh menjadi
penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran,
hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbedabeda yang
merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah Ras berasal dari bahasa Inggris,
race. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi
Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya
karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,
bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang
lain.
Pada dasarnya, manusia diciptakandalam kelompok ras yang berbedabeda
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan
bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan
kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia
antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah
Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti
orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh
Indonesia. Terakhir
adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan
konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara
harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga
terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia
tanpa membeda-bedakan ras. Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku,
agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya.
Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri
atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya
kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat
istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu
disebut ”Social Stratification” atau biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya perbedaan
kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas
secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah
dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban
individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial
terdapat pengolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status
sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban (file.upi.edu).
Selain dilihat dari lapisan masyarakat atau kelas sosial, keberagaman masyarakat
ditandai adanya
segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki
kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Kelompok-kelompok tersebut dapat berupa
kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan
kesatuan sosial membentuk golongan-golongan di masyarakat. Setiap golongan terdiri
dari atas dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan satu sama lain dalam sebuah
struktur.
Sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan
golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini
dapat muncul apabila muncul perasaan etnosentrisme
yang menganggap hanya
kelompok atau golongannya saja yang paling baik dan sempurna, sementera golongan
lainnya dianggap banyak memiliki kekurangan.Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinyaperselisihan dan perpecahan di masyarakat.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga
negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri
golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan
nasional. Meskipun berbeda-beda
golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah air
Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia
harus selalu dilestarika n dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode
: Diskusi
3. Model
: Discovery Learning/ Refleksi Nilai-nilai Luhur Pancasila
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Tempat ibi
Indonesadah agama di Indonesia, Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di
Indonesia,
2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional
F. Sumber Pembelajaran
1. Kitab Suci Alqur’an
2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
3. Internet
G. Langka-langkah Pembelajaran
N
o
Kegiatan
Pertemuan Kedua (120 menit)
Proses Pembelajaran
Alokk
asi
Wakt
u
1
Pendahu
luan
Persiapan
1
2
Absensi
3
Motivasi
4
Apersepsi
5
6
2
Inti
Mengama
ti
Menanya
1
2
3
4
Guru menyampaikan ucapan salam dan selamat
kepada peserta didik
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Ikhlas
Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta
kebersihan dan kerapihan kelas , kesiapan buku
tulis dan sumber belajar
Guru memberikan motivasi dengan membimbing
siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional ”
Hari Merdeka”
Guru melakukan tanya jawab seputar
pemahaman peserta didik tentang Faktor
penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
dan menjajagi pemahaman tentang Keberagaman
Agama dan kepercayaan, Ras dan Antargolongan
dan memberikan apresiasi atas jawaban peserta
didik
Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai,
manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam
pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru membimbing peserta didik untuk membagi
diri menjadi 6 kelompok
Guru meminta peserta didik mengamati gambar
Tempat Ibadah dan kemajemukan ras pelajar di
Indonesia dan mencatat hal-hal yang penting
atau yang ingin diketahui dalam gambar
tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat
tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik berkaitan dengan
Keberagaman Agama dan kepercayaan, Ras dan
Antargolongan
Guru meminta peserta didik secara kelompok
menyusun pertanyaan dari wacana yang
berkaitan dengan Keberagaman Agama dan
kepercayaan,Ras dan antargolongan. Guru
membimbing peserta didik menyusun pertanyaan
:
a. Jelaskan bahwa ajaran agama masuk ke
Indonesia dibawa oleh
bangsa asing yang datang ke Indonesia !
Hal:91
b. Jelaskan bahwa dalam pergaulan sehari-hari
sering menjumpai
keberagaman beragama , dan sikap apa yang
harus
dikembangkan ! Hal: 91
c.Jelaskan bahwa pada dasarnya manusia
diciptakan dalam
kelompok ras yang berbeda-beda ! Hal:93
d.Jelaskan bahwa kondisi masyarakat Indonesia
yang memiliki
keberagaman ras berpotensi menumbulkan
konplik ! Hal: 94
e.Jelaskan Struktur masyarakat Indonesia
menurut Syarif Moeis !
Hal: 95
f.Jelaskan bahwa keberagaman antar golongan
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
men
it
10
menit
10
menit
tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan
perpecahan dalam
masyarakat ! Hal : 96
Mencari
Informasi
5
Mengasos
iasi
6
Mengomu
nikasikan
7
Guru mengamati keterampilan peserta didik
secara perorangan dan kelompok dalam
menyusun pertanyaan.
Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dengan melakukan kajian dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun, juga mencari melalui sumber
belajar lain seperti buku referensi lain atau
internet.
Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
8
Guru membimbing kelompok untuk
mempersentasikan hasil informasi kelompok
Guru mendiskusikan dan membuat
kesepakatan tentang tata tertib selama
penyajian materi oleh kelompok:
9
a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang
lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau
menyampaikan
pendapat.
c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah
dipersilahkan oleh guru
(moderator).
d) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan
pertanyaan ata pendapat.
e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.
1
0
15
menit
5
menit
20
menit
Guru membimbing sebagai moderator
kegiatan penyajian kelompok secara
bergantian sesuai tata cara yang disepakati
sebelumnya.
Guru memberikan konfirmasi terhadap
jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat dan
memberikan penghargaan bila jawaban
benar dengan pujian atau tepuk tangan
bersama.
3
Penutup
Menyimp
ul
Kan
Refleksi
1
2
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.
5
Guru melakukan refleksi
pembelajarandengan peserta didik tentang :
5
menit
menit
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari tentang
3
Post Test/
Tes Akhir
4
Keberagaman Agama dan kepercayaan,Ras
dan antargolongan. ?
b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan
dalam kehidupan seharihari dari pembelajaran ini ?
c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran
ini ?
d. Renungkan Kembali apa yang akan terjadi jika di
Indonesia tidak ada kerukunan antarumat beragama ?
Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
Guru memberikan pertanyaan tes akhir
secara tertulis :
10
menit
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang
dibawanya ke Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
Penugasa
n
5
6
Coba amati perbedaan golongan di sekitar kalian,
seperti di kelurahan! Uraian antargolongan
tersebut
seperti
kedudukan/jabatan
di
masyarakat,
pendidikan,
organisasi
kemasyarakatan, pembagian pekerjaan dan
sebagainya !
Untuk minggu yang akan datang Bacalah Buku
Paket PPKn tentang “ Arti penting memahami
keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
“ halaman :98
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
a. Teknik Penilaian
b. Prosedur Penilaian
: Pengamatan/Observasi
:
c. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian
: Pengamatan Sikap
2) Bentuk Instrumen dan Instrumen
:
Kelas
Hari/Tanggal
Pertemuan Ke
Materi Pokok
N
o
: VII ( )
: Senin/ 29 Agustus 2016
: 1 (satu)
: Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian
Kompetensi Spiritual
Kompetensi Sosial
Mengha
Mensyuk
rgai
Tanggung
uri
Peduli
Disiplin
Pahlawa
jawab
Pancasila
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
5
menit
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah
berdasarkan modus
(skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik
: Observasi Selama Diskusi
2) Bentuk Instrumen :
Kelas
: VII ( )
Semester
: 1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
N
o
Nama Peserta Didik
Menjawab
Saja
1
Jawaban
Mendefinisi
Mendefinisi
kan
kan
dengan
Uraian
2
Mendefinisikan
dengan
Penjelasan Logis
3
4
1
2
3
4
5
6
3) Pedoman Penskoran :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik
: Observasi Dalam Presentasi
2) Bentuk Instrumen :
Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
N
o
Nama Peserta
Didik
Kemampu
an
Bertanya
4 3 2
1
1
2
3
4
5
6
Kemampua
n
Berargume
ntasi
4 3 2 1
Memberi
Masukan
Mengapre
siasi
4 3 2
1
4 3 2
1
3) Pedoman Penskoran :
N
o
Aspek
1
Kemampuan Bertanya
2
Kemampuan
Berargumentasi
3
Memberi Masukan
4
Mengapresiasi
Penskoran
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2
Pembelajaran Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan
diberikan
kepada
siswa
yang
telah
menguasai materi dan secara pribadi
sudah mampu memahami Keberagaman agama dan kepercayaan, ras dan
antargolongan. Bentuk pengayaan
sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami Keberagaman agama , dan kepercayaan, ras dan
antargolongan Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi
pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan
apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial
dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi
yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis
belumdikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan
remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara
holistis, yang melibatkan guru
bimbingan konseling dan orang tua.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
mempersiapkan sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/
dikomentari guru kepada orang
tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua
dapat menuliskan apresiasi kepada
anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan
menjadi portofolio siswa.
Catatan Kepala Sekolah :
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
Panimbangi,
2016
Kepala Sekolah,
Drs. H.ENTIS SUTISNA
NIP.
Guru Mata Pelajaran
A y a t, S.Pd
NIP.
Lampiran :
1. Daftar Gambar :
1) Tempat ibadah agama di Indonesia
2) Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia
2. Video Nusantara
3. Lembar soal :
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang dibawanya ke
Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
4. Kunci Jawaban :
1. 1) Islam 2) Kristen Protestan, 3) Kristen Katolik, 4) Hindu, 5) Budha , 6) Kong
Hu Tsu
2. Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama
berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa
ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut
agama Kong Hu Chu.
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi
Ras dan Etnis
4. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras MalayanMongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami
daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic
Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di
seluruh Indonesia. Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur
Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika
5. Social Stratification atau biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya
perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya
penggolongan kelas-kelas secara bertingkat
5. Format Penilaian dan Absensi.
Lampiran :
Gambar
(RPP)
BAB 4 ( Pertemuan 2)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Bingkai
: SMP NEGERI 1 PANIMBANG
: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
: VII (Tujuh) / 1 (Satu)
:
Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam
-
Alokasi Waktu
Bhineka Tunggal Ika
Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
- Keberagaman Agama dan Kepercayaan,
Antargolongan
Ras
dan
: 1 pertemuan x 3 jp (120 menit)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menghargai norma-norma, memahami dan melaksanakan
tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
N
o
1
2
3
4
Kompetensi Dasar
1.4 Menghargai normanorma suku,
agama, ras dan
antargolongan
dalam bingkai Bhineka
Tunggal
Ika secara adil sebagai
sesame
ciptaan Tuhan
2.4 Menghargai
keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal
Ika.
3.4 Memahami
keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal
Ika.
4.4 Melaksanakan
tanggung jawab
terkait keberagaman
suku, agama,
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
1.4.2 Menghargai keberagaman norma, suku, agama,
ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk mempelajari
keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan teman yang
berbeda suku, agama,
dan ras.
3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman masyarakat
Indonesia.
3.4.2 Menganalisis faktor penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman ras dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan antargolongan dalam
masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman dalam
bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman
ras, dan antargolongan
dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
C. Materi Pembelajaran
Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia diperlukan oleh bangsa lain. Hal
inilah yang membuat para pedagang dari
bangsa-bangsa lain banyak berdatangan.
Selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran agama Hindu dan
Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran
agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan
bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari
Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa
Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan
benar.
Melakukan kebaikan dan
menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib
dilaksanakan.
Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia m erhadap
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam
beragama, yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran agama dan menjauhi
semua larangan agama yang dianutnya. Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kaliansering
menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman agama tidak boleh menjadi
penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran,
hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbedabeda yang
merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah Ras berasal dari bahasa Inggris,
race. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi
Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya
karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,
bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang
lain.
Pada dasarnya, manusia diciptakandalam kelompok ras yang berbedabeda
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan
bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan
kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia
antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah
Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti
orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh
Indonesia. Terakhir
adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan
konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara
harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga
terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia
tanpa membeda-bedakan ras. Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku,
agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya.
Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri
atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya
kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat
istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu
disebut ”Social Stratification” atau biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya perbedaan
kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas
secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah
dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban
individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial
terdapat pengolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status
sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban (file.upi.edu).
Selain dilihat dari lapisan masyarakat atau kelas sosial, keberagaman masyarakat
ditandai adanya
segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki
kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Kelompok-kelompok tersebut dapat berupa
kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan
kesatuan sosial membentuk golongan-golongan di masyarakat. Setiap golongan terdiri
dari atas dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan satu sama lain dalam sebuah
struktur.
Sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan
golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini
dapat muncul apabila muncul perasaan etnosentrisme
yang menganggap hanya
kelompok atau golongannya saja yang paling baik dan sempurna, sementera golongan
lainnya dianggap banyak memiliki kekurangan.Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinyaperselisihan dan perpecahan di masyarakat.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga
negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri
golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan
nasional. Meskipun berbeda-beda
golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah air
Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia
harus selalu dilestarika n dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode
: Diskusi
3. Model
: Discovery Learning/ Refleksi Nilai-nilai Luhur Pancasila
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Tempat ibi
Indonesadah agama di Indonesia, Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di
Indonesia,
2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional
F. Sumber Pembelajaran
1. Kitab Suci Alqur’an
2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
3. Internet
G. Langka-langkah Pembelajaran
N
o
Kegiatan
Pertemuan Kedua (120 menit)
Proses Pembelajaran
Alokk
asi
Wakt
u
1
Pendahu
luan
Persiapan
1
2
Absensi
3
Motivasi
4
Apersepsi
5
6
2
Inti
Mengama
ti
Menanya
1
2
3
4
Guru menyampaikan ucapan salam dan selamat
kepada peserta didik
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Ikhlas
Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta
kebersihan dan kerapihan kelas , kesiapan buku
tulis dan sumber belajar
Guru memberikan motivasi dengan membimbing
siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional ”
Hari Merdeka”
Guru melakukan tanya jawab seputar
pemahaman peserta didik tentang Faktor
penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
dan menjajagi pemahaman tentang Keberagaman
Agama dan kepercayaan, Ras dan Antargolongan
dan memberikan apresiasi atas jawaban peserta
didik
Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai,
manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam
pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru membimbing peserta didik untuk membagi
diri menjadi 6 kelompok
Guru meminta peserta didik mengamati gambar
Tempat Ibadah dan kemajemukan ras pelajar di
Indonesia dan mencatat hal-hal yang penting
atau yang ingin diketahui dalam gambar
tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat
tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik berkaitan dengan
Keberagaman Agama dan kepercayaan, Ras dan
Antargolongan
Guru meminta peserta didik secara kelompok
menyusun pertanyaan dari wacana yang
berkaitan dengan Keberagaman Agama dan
kepercayaan,Ras dan antargolongan. Guru
membimbing peserta didik menyusun pertanyaan
:
a. Jelaskan bahwa ajaran agama masuk ke
Indonesia dibawa oleh
bangsa asing yang datang ke Indonesia !
Hal:91
b. Jelaskan bahwa dalam pergaulan sehari-hari
sering menjumpai
keberagaman beragama , dan sikap apa yang
harus
dikembangkan ! Hal: 91
c.Jelaskan bahwa pada dasarnya manusia
diciptakan dalam
kelompok ras yang berbeda-beda ! Hal:93
d.Jelaskan bahwa kondisi masyarakat Indonesia
yang memiliki
keberagaman ras berpotensi menumbulkan
konplik ! Hal: 94
e.Jelaskan Struktur masyarakat Indonesia
menurut Syarif Moeis !
Hal: 95
f.Jelaskan bahwa keberagaman antar golongan
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
meni
t
5
men
it
10
menit
10
menit
tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan
perpecahan dalam
masyarakat ! Hal : 96
Mencari
Informasi
5
Mengasos
iasi
6
Mengomu
nikasikan
7
Guru mengamati keterampilan peserta didik
secara perorangan dan kelompok dalam
menyusun pertanyaan.
Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi dengan melakukan kajian dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah disusun, juga mencari melalui sumber
belajar lain seperti buku referensi lain atau
internet.
Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya
8
Guru membimbing kelompok untuk
mempersentasikan hasil informasi kelompok
Guru mendiskusikan dan membuat
kesepakatan tentang tata tertib selama
penyajian materi oleh kelompok:
9
a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang
lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau
menyampaikan
pendapat.
c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah
dipersilahkan oleh guru
(moderator).
d) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan
pertanyaan ata pendapat.
e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.
1
0
15
menit
5
menit
20
menit
Guru membimbing sebagai moderator
kegiatan penyajian kelompok secara
bergantian sesuai tata cara yang disepakati
sebelumnya.
Guru memberikan konfirmasi terhadap
jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat dan
memberikan penghargaan bila jawaban
benar dengan pujian atau tepuk tangan
bersama.
3
Penutup
Menyimp
ul
Kan
Refleksi
1
2
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.
5
Guru melakukan refleksi
pembelajarandengan peserta didik tentang :
5
menit
menit
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari tentang
3
Post Test/
Tes Akhir
4
Keberagaman Agama dan kepercayaan,Ras
dan antargolongan. ?
b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan
dalam kehidupan seharihari dari pembelajaran ini ?
c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran
ini ?
d. Renungkan Kembali apa yang akan terjadi jika di
Indonesia tidak ada kerukunan antarumat beragama ?
Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
Guru memberikan pertanyaan tes akhir
secara tertulis :
10
menit
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang
dibawanya ke Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
Penugasa
n
5
6
Coba amati perbedaan golongan di sekitar kalian,
seperti di kelurahan! Uraian antargolongan
tersebut
seperti
kedudukan/jabatan
di
masyarakat,
pendidikan,
organisasi
kemasyarakatan, pembagian pekerjaan dan
sebagainya !
Untuk minggu yang akan datang Bacalah Buku
Paket PPKn tentang “ Arti penting memahami
keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
“ halaman :98
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
a. Teknik Penilaian
b. Prosedur Penilaian
: Pengamatan/Observasi
:
c. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian
: Pengamatan Sikap
2) Bentuk Instrumen dan Instrumen
:
Kelas
Hari/Tanggal
Pertemuan Ke
Materi Pokok
N
o
: VII ( )
: Senin/ 29 Agustus 2016
: 1 (satu)
: Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian
Kompetensi Spiritual
Kompetensi Sosial
Mengha
Mensyuk
rgai
Tanggung
uri
Peduli
Disiplin
Pahlawa
jawab
Pancasila
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
5
menit
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah
berdasarkan modus
(skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik
: Observasi Selama Diskusi
2) Bentuk Instrumen :
Kelas
: VII ( )
Semester
: 1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
N
o
Nama Peserta Didik
Menjawab
Saja
1
Jawaban
Mendefinisi
Mendefinisi
kan
kan
dengan
Uraian
2
Mendefinisikan
dengan
Penjelasan Logis
3
4
1
2
3
4
5
6
3) Pedoman Penskoran :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik
: Observasi Dalam Presentasi
2) Bentuk Instrumen :
Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
N
o
Nama Peserta
Didik
Kemampu
an
Bertanya
4 3 2
1
1
2
3
4
5
6
Kemampua
n
Berargume
ntasi
4 3 2 1
Memberi
Masukan
Mengapre
siasi
4 3 2
1
4 3 2
1
3) Pedoman Penskoran :
N
o
Aspek
1
Kemampuan Bertanya
2
Kemampuan
Berargumentasi
3
Memberi Masukan
4
Mengapresiasi
Penskoran
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2
Pembelajaran Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan
diberikan
kepada
siswa
yang
telah
menguasai materi dan secara pribadi
sudah mampu memahami Keberagaman agama dan kepercayaan, ras dan
antargolongan. Bentuk pengayaan
sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami Keberagaman agama , dan kepercayaan, ras dan
antargolongan Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi
pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan
apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial
dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi
yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis
belumdikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan
remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara
holistis, yang melibatkan guru
bimbingan konseling dan orang tua.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
mempersiapkan sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/
dikomentari guru kepada orang
tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua
dapat menuliskan apresiasi kepada
anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan
menjadi portofolio siswa.
Catatan Kepala Sekolah :
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
_____________________________________________________________________________________
____
Panimbangi,
2016
Kepala Sekolah,
Drs. H.ENTIS SUTISNA
NIP.
Guru Mata Pelajaran
A y a t, S.Pd
NIP.
Lampiran :
1. Daftar Gambar :
1) Tempat ibadah agama di Indonesia
2) Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia
2. Video Nusantara
3. Lembar soal :
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang dibawanya ke
Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
4. Kunci Jawaban :
1. 1) Islam 2) Kristen Protestan, 3) Kristen Katolik, 4) Hindu, 5) Budha , 6) Kong
Hu Tsu
2. Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama
berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa
ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut
agama Kong Hu Chu.
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi
Ras dan Etnis
4. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras MalayanMongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami
daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic
Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di
seluruh Indonesia. Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur
Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika
5. Social Stratification atau biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya
perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya
penggolongan kelas-kelas secara bertingkat
5. Format Penilaian dan Absensi.
Lampiran :
Gambar