Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA, DAN

KULTUR SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN

EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

  Survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Petrus Sigit Jinianto

  

NIM : 021334103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kita sering berkata : “Hal itu tidak mungkin bisa aku lakukan”. Tetapi Tuhan menjawab : “Semua hal Mungkin”.

  Kita sering kesal dan berkata : “Saya tidak mampu menyelesaikannya”.

Tetapi Tuhan bersabda : “Aku akan membimbing langkah- langkahmu”.

  Kita sering tidak tahan dan berkata : “Saya tidak dapat melanjutkan lagi”. Tetapi Tuhan meyakinkan : “Aku sabar menantimu bangun lagi”. dan........ Kita suatu saat berkata : “Saya lelah dan letih sekali”. Tuhan- pun menghibur : “Aku akan mengijinkanmu istirahat”.

  Ku p e rs e m ba h ka n u n tu k: Tu h an Ye s u s Kris tu s atas s e gala be rkat-N ya Bu n d a Maria atas bim bin gan d an tu n tu n an -N ya Bapak d an Ibu s e rta Ad ik te rcin ta Te m an -te m an yan g s e lalu m e n d u ku n gku Alm am ate rku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : PETRUS SIGIT JINIANTO

  Nomor Mahasiswa : 021334103

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH

LOCUS OF CONTROL

  , KULTUR KELUARGA, DAN KULTUR

SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN

EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun

memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Februari 2008 Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA, DAN

KULTUR SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN

EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

  Survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta

  

Petrus Sigit Jinianto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif

locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar siswa; (2) ada pengaruh positif kultur keluarga pada hubungan antara

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa; (3) ada pengaruh positif

kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar siswa.

  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari s/d Mei. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP yang ada di Kabupaten Bantul,

Yogyakarta. Sampel penelitian sejumlah 378 siswa. Teknik pegambilan sampel

yang digunakan adalah propotional sampling dan purposive sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik

analisis data adalah model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif locus of

control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa

(koefisien regresi sebesar 0,039 dan signifikansi koefisien regresi = ρ = 0,000 <

α = 0,05); (2) ada pengaruh positif kultur keluarga pada hubungan antara

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar

0,016 dan signifikansi koefisien regresi =

  ρ = 0,032 < α = 0,05); (3) ada pengaruh

positif kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar siswa ( koefisien regresi sebesar 0,017 dan signifikansi koefisien regresi

= ρ = 0,026 < α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF LOCUS OF CONTROL, FAMILY

CULTURE, AND SCHOOL CULTURE TOWARDS THE

  

RELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGECE AND

THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

rd A Survey on the 3 year students of State and Private Junior High School in

Kabupaten Bantul, Regency Yogyakarta

  

Petrus Sigit Jinianto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  The research aims to find out whether: (1) there is a positive effect of

locus of control towards the relation between emotional intelligence and the

student’s learning achievement; (2) there is a positive effect of family culture

towards the relation between emotional intelligence and the student’s learning

achievement; (3) there is a positive effect of school culture towards the relation

between emotional intelligence and the student’s learning achievement.

  The research conducted from February to May 2007. The subject of the rd study was the 3 year students of all junior high schools in Bantul, Regency

Yogyakarta. The samples of the research were 378 students. The techniques

applied to gather the samples were propotional sampling and purposive sampling.

The techniques of gathering the data were questionnaire and documentation. The

data analysis technique was Chow’s regression equivalent model.

  The result of the research shows that : (1) there is a positive effect of locus

of control towards the relation between emotional intelligence and the student’s

learning achievement (regression coefficient = 0.039 and the significance of

regression coefficient = ρ = 0.000 < α = 0.05); (2) there is a positive effect of

family culture towards the relation between emotional intelligence and the

student’s learning achievement (regression coefficient = 0.016 and the

significance of regression coefficient = ρ = 0.032 < α = 0.05); (3) there is a

positive effect of school culture towards the relation between emotional

intelligence and the student’s learning achievement(regression coefficient = 0.017

and the significance of regression coefficient = ρ = 0.026 < α = 0.05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan atas berkat,

rahmat dan penyertaan-Nya selama dalam proses pengerjaan skripsi sehingga

penulis dapat menyelesaikannya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Locus of

Control, Kultur Keluarga dan Kultur sekolah pada Hubungan Antara

Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa” ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

  Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan,

dukungan, bimbingan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Bersamaan

dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

  

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

  

3. Bapak L. Saptono, S. Pd., M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

  

4. Bapak L. Saptono, S. Pd., M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberi masukan, saran, semangat dan sabar mau membimbing dalam menyelesaikan skripsi. Nuwun ngih Pak.............matur nuwun sanget.

  

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M. Si, yang telah memberi masukan,

sumbangan pemikiran dan saran dalam penulisan skripsi.

  

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd, yang telah menguji dan

memberi masukan dan sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.

  

7. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma

yang telah memberi bekal ilmu selama penulis belajar dan kuliah di kelas.

  Mohon maaf jika banyak kesalahan selama penulis mengikuti kegiatan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

8. Para karyawan sekretariat Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma

yang telah banyak membantu dalam menyampaikan dan memberikan informasi kepada penulis.

  

9. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pandak, SMP Muhammadiyah Piyungan,

SMP Bopkri Bantul, SMP Nasional Bantul, SMP Pangudi Luhur Sedayu, SMP Negeri 4 Sewon dan segenap guru dan karyawan yang telah memberi kesempatan penulis melakukan penelitian serta membantu penulis dalam melengkapi segala kebutuhan yang diperlukan dari sekolah.

  

10. Bapak, Ibu (terima kasih atas doanya) dan adik atas segala dukungan baik

secara moril maupun materiil selama proses pengerjaan dan penyelesaian skripsi.

  

11. Keluarga Bapak Ruslan yang telah banyak membantu dengan menyediakan

sarana dan prasarananya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

  Matur nuwun sanget sampun dipun biantu..........nyuwun ngapunten amargi sampun ngrepoti.

  

12. Teman seperjuangan Tadeus, Edi dan Ima terima kasih atas segala bantuan

dan pengalamannya semoga perjuangan kita dulu membuat persaudaraan kita semakin dekat........ocre!!!! Ima.......tetap semangat ya kami tetap memberi semangat untuk perjuanganmu.

  

13. Untuk Toro (nuwun yo wis entuk ngrepoti), Tomas, Banu, Cipluk, Nina,

MM, Cat, Uci, Sari (trims bukunya), Astuti, Sastro, Gabuk, Andre, Valent, Boim, Bowo terima kasih atas bantuan dan dukungan semangatnya.

  

14. Untuk teman-teman PAK’02 lainnya khususnya PAK C’02 terima kasih

semua.......jangan lelah belajar dan tetap semangat.

  

15. Mbak Manis dan Mbak Asih yang sudah mau sedikit direpotkan sehingga

persiapan untuk presentasi dapat terselesaikan.

  

16. Temen-temen Persekutuan Doa Malam Minggu yang telah memberikan

banyak pelajaran untuk menjalani segala sesuatu dengan penuh syukur dan suka cita..............maaf kalau beberapa bulan ini aku tidak datang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17. Temen-temen Mudika St. Eduardus dan St. Vincentius terima kasih atas segala pengalaman yang berguna bagiku, dengan berkumpul bersama menjadikan aku tahu bahwa Tuhan selalu menyertaiku.

  18. Teman-teman Jubilate Deo .............(mbak Vista, mas Narno, bung Didit, bung Indra, mas lucky, Bowo, Tyas, mas Heru, mas Paul, Rian, Thokrik, Angki, mbak Lucy, Tesi, Nia, Momon, Epi, Nora.......dan teman-teman lain) yang telah menjadi teman belajar dalam berbagi pengalaman, tempat ber sing and song bareng.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu untuk menyempurnakan skripsi ini dimohon untuk memberikan masukan, saran dan kritikan yang membangun. Sekiranya apa yang telah penulis buat ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. Iii

MOTTO…………………………………………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. v

ABSTRAK………………………………………………………………… vi

ABSTRACT……………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………..

  1 B. Batasan Masalah………………………………………..

  7 C. Rumusan Masalah………………………………………

  7 D. Tujuan Penelitian……………………………………….

  7 E. Manfaat Penelitian……………………………………...

  8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Locus of Control…..…………………………………….

  9 1. Pengertian locus of control ………………………...

  9 2. Penggolongan locus of control …………………….

  11

  3. Perbedan orientasi locus of control internal dan eksternal…………………………………………… 12 4. Faktor pembentuk locus of control ………………...

  13 B. Kultur Keluarga………………………………………….

  16

1. Pengertian kultur keluarga…………………………

  16 2. Dimensi kultur keluarga…………………………...

  17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kultur Sekolah..…………………………………………

  19 1. Pengertian kultur sekolah………………………….

  19 2. Dimensi kultur sekolah…………………………….

  21 D. Kecerdasan Emosional…………………………………..

  22 1. Definisi kecerdasan emosional…………………….

  22 2. Ciri-ciri kecerdasan emosional…………………….

  23

  3. Perbedaan kecerdasan emosional dan kecakapan emosional………………………………………….

  25 E. Prestasi Belajar………………………………………….

  25

  1. Pengertian prestasi belajar…………………………

  25 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar..

  27 F. Kerangka Teoretik dan Hipotesis……………………….

  32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian…………………………………………..

  38 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………...

  38 C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………….

  38 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran…………………….

  39 E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…….

  46 F. Teknik Pengumpulan Data...…………………………….

  47 G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……………………

  48

  1. Pengujian Validitas…………………………………

  48

  2. Pengujian Reliabilitas………………………………

  52 H. Teknik Analisa Data….………………………………….

  53 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data…………………………………………...

  58

  1. Deskripsi Data Responden Penelitian………………

  58 2. Deskripsi Variabel Penelitian……………………….

  61 B. Analisis Data…………………………………………….

  74

  1. Uji Normalitas………………………………………

  74

C. Pengujian Hipotesis……………………………………..

  1. Hipotesis I…………………………………………..

  2. Hipotesis II………………………………………….

  3. Hipotesis

  III………………………………………… D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………….

  75

  75

  77

  82

  88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………..........

  98 B. Keterbatasan Penelitian………………………………

  C. Saran Penelitian……………………………………… 100 100

DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Tabel Operasional Variabel Locus of Control.......................

  58

  44

  46

  49

  49

  50

  51

  52

  59

  41

  59

  60

  61

  62

  63

  64

  65

  66

  42

  39

Tabel 3.2 : Tabel Operasional Variabel Kultur Keluarga........................Tabel 3.10 : Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian........Tabel 3.3 : Tabel Operasional Variabel Kultur Sekolah..........................Tabel 3.4 : Tabel Operasional Variabel Kecerdasan Emosional.............Tabel 3.5 : Asal Sekolah dan Jumlah Sampel..........................................Tabel 3.6 : Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Locus of Control.Tabel 3.7 : Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga..Tabel 3.8 : Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Sekolah....Tabel 3.9 : Tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional.............................................................................Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden.....................................................Tabel 4.12 : Deskripsi Kultur Sekolah pada Dimensi Collectivism vsTabel 4.2 : Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ayah).......................................Tabel 4.3 : Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ibu)...........................................Tabel 4.4 : Asal Sekolah Siswa………………………………………..Tabel 4.5 : Locus of Control…………………………………………… Tabel 4.6 : Deskripsi Kultur Keluarga pada Dimensi Power Distance...Tabel 4.7 : Deskripsi Kultur Keluarga pada Dimensi Collectivism vs Individualism ……………………………………………….Tabel 4.8 : Deskripsi Kultur Keluarga pada Dimensi Masculinity vs Femininity ………………………………………………….Tabel 4.9 : Deskripsi Kultur Keluarga pada Dimensi Uncertainty Avoidance ………………………………………………….Tabel 4.10 : Deskripsi Kultur Keluarga………………………………… Tabel 4.11 : Deskripsi Kultur Sekolah pada Dimensi Power Distance....

  67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.13 : Deskripsi Kultur Sekolah pada Dimensi Masculinity vs Femininity ............................................................................Tabel 4.14 : Deskripsi Kultur Sekolah pada Dimensi Uncertainty Avoidance ............................................................................Tabel 4.15 : Deskripsi Kultur Sekolah......................................................Tabel 4.16 : Deskripsi Kecerdasan Emosional..........................................Tabel 4.17 : Deskripsi Prestasi Belajar......................................................Tabel 4.18 : Hasil Pengujian Normalitas...................................................Tabel 4.19 : Hasil Pengujian Linieritas.....................................................

  69

  70

  71

  72

  73

  74

  75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner............................................................................

  Lampiran 2 : Validitas dan Reliabilitas.................................................... Lampiran 3 : Data Induk Penelitian......................................................... Lampiran 4 : Data Korelasi...................................................................... Lampiran 5 : Tabel Frekuensi.................................................................. Lampiran 6 : Distribusi Frekuensi........................................................... Lampiran 7 : PAP Tipe II........................................................................ Lampiran 8 : Kuder Richardson. 20......................................................... Lampiran 9 : Normalitas dan Linearitas................................................... Lampiran 10 : Regresi dan Korelasi........................................................... Lampiran 11 : Penilaian Koefisien Korelasi.............................................. Lampiran 12 : Surat Ijin.............................................................................

  107 115 124 162 169 210 230 237 239 241 253 255

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa kemajuan

  

pada berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut menuntut setiap orang untuk bisa

mengikuti perkembangan agar tidak ketinggalan jaman. Sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu ada usaha peningkatan

kualitas sumber daya manusia. Seseorang perlu belajar agar terus dapat

mengembangkan potensi dan daya yang mereka miliki. Dengan kata lain perlu

ada kegiatan pendidikan bagi individu-individu menjadi orang yang berkemampuan.

  Sekolah telah menjadi tempat bagi orang-orang menimba ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Di

sekolah, kemampuan individu (siswa) sebagai orang yang mencari ilmu akan

dikembangkan. Perkembangan kemampuan siswa tersebut ditunjukkan dari

capaian prestasi belajar. Tentu saja prestasi yang dicapai siswa dalam belajar

di sekolah ini tidak hanya dari apa yang telah diberikan dan dipelajari di sekolah, tetapi juga dari pengalaman belajar serta dorongan baik dari dalam

dan luar diri siswa ( http://www.pikiran-rakyat.com/cetak /2005/0505/16/1104

.htm).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,

kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi

dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain

(Goleman, 1999:512). Siswa yang bisa memotivasi diri untuk belajar dan

dapat mengolah emosi untuk mendorong diri sendiri dalam hal membangun

sikap positif menanggapi masalah, maka akan mudah meraih prestasi

belajarnya. Sebaliknya pada siswa yang tidak dapat memotivasi diri dan

mengolah, maka akan menghambat mereka dalam mencapai prestasi

belajarnya.

  Derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa

diduga kuat dipengaruhi oleh locus of control, kultur keluarga, dan kultur

sekolah. Locus of control merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan dari

individu atas penentu hidupnya. Ada individu yang memiliki kepercayaan diri

tinggi, namun ada individu yang hidupnya ditentukan dari luar dirinya.

Dengan demikian derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar siswa diduga kuat berbeda pada locus of control yang berbeda. Pada

locus of control internal, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan

prestasi belajar siswa akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

memiliki locus of control eksternal. Hal demikian disebabkan siswa memiliki

keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya disebabkan oleh dirinya sendiri

sehingga berdasarkan kesadaran itu siswa akan belajar giat untuk mencapai

prestasi belajar. Sebaliknya siswa dengan locus of control eksternal cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Kultur keluarga adalah suatu nilai-nilai yang dimiliki suatu

masyarakat/keluarga yang merupakan hasil kajian/pengalaman yang

berlangsung turun temurun. Derajat hubungan kecerdasan emosional dengan

prestasi belajar siswa diduga kuat berbeda pada kultur keluarga yang berbeda.

  

Pada kultur keluarga yang bercirikan power distance kecil, derajat hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan

siswa yang berasal dari kultur keluarga dengan power distance besar. Hal ini

disebabkan siswa yang berasal dari kultur keluarga dengan power distance

kecil yang tampak dari ketaatan pada norma keluarga, menghormati orang tua,

orang tua punya otoritas, dan punya ketergantungan orang tua maka

kecerdasan emosionalnya lebih tinggi. Sebaliknya pada siswa yang berasal

dari kultur keluarga dengan power distance besar, maka kecerdasan

emosionalnya rendah.

  Pada kultur keluarga yang bercirikan collectivism, derajat hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan

siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan individualism. Hal ini

disebabkan siswa yang berasal dari kultur keluarga bercirikan collectivism

yang tampak dari adanya demokrasi dalam keluarga, setia pada kelompok,

mampu mengelola keuangan untuk keluarga, merasa bersalah jika melanggar

peraturan, dan keluarga menjadi tempat berkumpul anggota keluarga maka

kecerdasan emosionalnya lebih tinggi. Sebaliknya pada siswa yang berasal

dari kultur keluarga yang bercirikan individualism, maka kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Pada kultur keluarga yang bercirikan femininity, derajat hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih rendah dibandingkan

siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan masculinity. Hal ini

disebabkan siswa yang berasal dari kultur keluarga bercirikan femininity yang

tampak dari adanya jarak relasi antara anak dan orang tua, perbedaan peran

orang tua, peran wanita lebih rendah dari pria, dan belajar bersama menjadi

rendah hati maka kecerdasan emosionalnya lebih rendah. Sebaliknya pada

siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan masculinity, maka

kecerdasan emosionalnya lebih tinggi.

  Pada kultur keluarga yang bercirikan uncertainty avoidance lemah,

derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih

tinggi dibandingkan siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan

uncertainty avoidance kuat. Hal ini disebabkan siswa yang berasal dari kultur

keluarga bercirikan uncertainty avoidance lemah yang tampak dari adanya

inisiatif terhadap situasi yang tidak pasti, keluarga menjadi tempat untuk

belajar, dan memiliki aturan maka kecerdasan emosionalnya lebih tinggi.

Sebaliknya pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan

uncertainty avoidance kuat, maka kecerdasan emosionalnya lebih rendah.

  Kultur sekolah adalah suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang

mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya kualitas kehidupan sekolah.

  

Derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa diduga

kuat berbeda pada kultur sekolah yang berbeda. Pada kultur sekolah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal dari kultur sekolah

dengan power distance besar. Hal ini disebabkan siswa yang berasal dari

sekolah dengan power distance kecil yang tampak dari adanya pembelajaran

berpusat pada siswa, kesempatan bertanya, bebas berpendapat, ada komunikasi

dua arah, orang tua mempunyai peran, pengembangan kemampuan dan bakat,

dan aturan serta norma di sekolah maka kecerdasan emosionalnya lebih tinggi.

  

Sebaliknya siswa yang berasal dari kultur sekolah dengan power distance

besar, maka kecerdasan emosionalnya lebih rendah.

  Pada kultur sekolah yang bercirikan collectivism, derajat hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih rendah dibandingkan

siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan individualism. Hal ini

disebabkan siswa yang berasal dari kultur sekolah bercirikan individualism

yang tampak dari adanya kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian

tugas, tingkat penerimaan diri terhadap orang lain, bersikap positif dalam

mengerjakan tugas, dan punya tujuan untuk berprestasi maka kecerdasan

emosionalnya lebih tinggi. Sebaliknya pada siswa yang berasal dari kultur

sekolah yang bercirikan collectivism, maka kecerdasan emosionalnya rendah.

  Pada kultur sekolah yang bercirikan femininity, derajat hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih rendah dibandingkan

siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan masculinity. Hal ini

disebabkan siswa yang berasal dari kultur sekolah bercirikan femininity yang

tampak dari kurang adanya kompetensi di dalam kelas, siswa tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

emosionalnya lebih rendah. Sebaliknya pada siswa yang berasal dari kultur

sekolah yang bercirikan masculinity, maka kecerdasan emosionalnya lebih

tinggi.

  Pada kultur sekolah yang bercirikan uncertainty avoidance lemah,

derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa lebih

tinggi dibandingkan siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan

uncertainty avoidance kuat. Hal ini disebabkan siswa yang berasal dari kultur

sekolah bercirikan uncertainty avoidance lemah yang tampak dari adanya

kejelasan guru dalam menerangkan, kedekatan hubungan antara guru, siswa

dan orang tua, dan tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru maka

kecerdasan emosionalnya lebih tinggi. Sebaliknya pada siswa yang berasal

dari kultur sekolah yang bercirikan uncertainty avoidance kuat, maka

kecerdasan emosionalnya lebih rendah.

  Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengidentifikasi apakah locus

of control , kultur keluarga, dan kultur sekolah yang berbeda berpengaruh pada

hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa yang

berbeda pula. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul “Pengaruh

Locus of Control, Kultur Keluarga, dan Kultur Sekolah pada Hubungan

Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa”. Penelitian

ini merupakan survei pada siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten

Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 B. Batasan Masalah

  Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar anak di sekolah, diantaranya: locus of control, motivasi belajar, sarana dan prasarana, kecerdasan emosional, kultur keluarga, kultur masyarakat, kultur sekolah dan sebagainya. Secara khusus penulis dalam penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki secara lebih spesifik bagaimana pengaruh locus of control , kultur keluarga dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh positif locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa ?

  2. Apakah ada pengaruh positif kultur keluarga pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa ?

  3. Apakah ada pengaruh positif kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa ? D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif kultur keluarga pada

hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif kultur sekolah pada

hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menentukan perlakuan yang tepat kepada siswa bahwa sifat, sikap dan perilaku siswa berbeda, maka pihak sekolah harus memberikan perlakuan yang berbeda dalam rangka pencapaian prestasi siswa.

  2. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya sehingga akan lebih banyak lagi penelitian yang bisa memajukan pendidikan di Indonesia dan mutu pendidikan bisa semakin meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Locus of Control

  1. Pengertian locus of control Konsep locus of control dikemukakan pertama kali oleh Rotter adalah suatu konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya (Jung, 1978:107). Ia mengelompokkan locus of control ke dalam 2 kelompok, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu yang mempunyai locus of control internal memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah pengaruh dari dirinya. Dari apa yang ia lakukan, ia mampu mengontrol tujuan hidupnya dengan kekuatannya sendiri.

  Jika individu percaya bahwa mereka hanya mempunyai sedikit kendali atas apa yang terjadi, maka mereka termasuk dalam golongan locus of control eksternal. Demikian juga dengan individu yang percaya bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya merupakan hasil dari takdir, kesempatan, keberuntungan dan nasib dikelompokkan sebagai individu dengan locus of control eksternal. Keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan, karena kekuasaan orang lain atau karena kondisi-kondisi yang tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Rotter, yaitu: potensi perilaku (behaviour potential), harapan (expectancy),

dan nilai penguatan (reinforcement value). Mc Millan (Jung 1978:107)

menjelaskan hubungan dari tiga istilah tersebut, yaitu perilaku individu

tergantung pada harapan-harapan dalam suatu tingkah laku tertentu akan

memberikan penguatan, dan nilai penguatan tersebut dapat memuaskan

kebutuhan individu. Jika individu berhasil memperoleh penguatan yang

diharapkan, maka selanjutnya individu tersebut akan cenderung meyakini

bahwa penguatan tersebut diperoleh bukan dari dirinya sendiri.

  Gibson Ivancevich Donelly (1997:113) menyebutkan letak

kendali (locus of control) individu mencerminkan tingkat dimana mereka

percaya bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi dalam diri

mereka. Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir

mereka sendiri. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka

sebagai korban dari takdir, mereka percaya bahwa apa yang terjadi pada

diri mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan (Robbinson,

2002:42).