HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DAN STATUS EKONOMI SOSIAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIB PADA POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR DI SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2011 2012

  HUBUNGAN AN STATUS EK BELAJAR M BAHASAN M

MATIKA DAN GAN HASIL ADA POKOK DI LUHUR 2012

MOYUDAN TAHUN AJARAN 2011/ 2012

  Dia

  PROG JURUSAN PENDID FAKU ANTARA MOTIVASI BELAJAR MATEMA EKONOMI SOSIAL ORANG TUA DENGA MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIB PAD N OPERASI ALJABAR DI SMP PANGUD

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  Oleh : Agnes Rani Utami

  NIM: 071414040

OGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

  IDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA ULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  A TAHUAN ALAM AN

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Tulis rencanamu dengan sebuah pensil dan berikan

penghapusnya kepada Yesus. Ijinkan Dia menghapus

bagian-bagian yang salah dan akan digantikan dengan

rencana-Nya yang indah dan sempurna.

  

Sehingga janganlah hendaklah kamu khawatir tentang

apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa dengan permohonan

dan ucapan syukur.

  Filipi 4:6 Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini kupersembahkan untuk:

  • Tuhan Yesus dan Bunda Maria - Orangtuaku tercinta
  • Saudara-saudaraku dan sahabat- sahabatku, kalian sangat berarti untukku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Januari 2012 Penulis,

  Agnes Rani Utami

  

ABSTRAK

  Agnes Rani Utami, 2012. Hubungan Antara Motivasi Belajar Matematika dan

  

Status Ekonomi Sosial Orang Tua Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas VIII B Pada Pokok Bahasan Operasi Aljabar di SMP Pangudi Luhur

Moyudan Tahun Ajaran 2011/ 2012. Skripsi Program Studi Pendidikan

  Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika pada pokok bahasan operasi aljabar.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang diamati sebagaimana adanya, dan data dikuantifikasi untuk memudahkan dalam menganalisis. Penelitian dilakukan dikelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2011/ 2012. Populasi dari penelitian ini adalah himpunan semua siswa kelasVIII SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2011/ 2012 yang terdiri dari 77 siswa. Sampel dari penelitian ini terdiri atas 39 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) angket motivasi belajar matematika, (2) angket status ekonomi sosial orang tua, (3) tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan aljabar, (4) wawancara, (5) dokumen dari sekolah. Untuk angket status ekonomi sosial akan dianalisis berdasarkan 5 faktor yang mempengaruhi, yaitu: tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu), pendapatan orang tua (ayah dan ibu), pemilikan kekayaan/ fasilitas, jenis tempat tinggal (status dan kondisi fisik bangunan), dan jumlah tanggungan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman Rank, dimana motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua di korelasikan dengan hasil belajar matematika pada pokok bahasan aljabar.

  Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi dari motivasi belajar matematika sebesar r = 0, 2510. Sedangkan untuk status ekonomi sosial orang tua diperoleh koefisien korelasi sebesar: (1) r = 0, 2144 dan 0, 2153 , (2) r = 0, 3735 dan 0, 2322, (3) r = 0, 2614 , (4) r = 0, 2579 dan 0, 4671, (5) r = 0, 2204. Hal ini berarti nilai koefisien korelasinya cukup baik, walaupun tergolong rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika tergolong tinggi, status ekonomi sosial orang tua di atas rata-rata. Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII B

  

pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

2011/ 2012.

  Kata Kunci : Status ekonomi sosial orang tua, motivasi belajar matematika

  ABSTRACT

  Agnes Rani Utami, 2012. Correlation between Mathematic Learning

  

Motivation and Parents’ Social Economic Status to Mathematic Learning

Result of the Students Class VIIIB on the Topic of Algebra Operation at

Pangudi Luhur Moyudan Junior High School year 2011/2012. A thesis of

  Mathematic Education Study Program, Department of Mathematic Education and Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

  This study aimed to find out the correlation between mathematic learning motivation and parents’ social economic status to mathematic learning result on the topic of Algebra Operation.

  This study was a descriptive quantitative research that described a tendency or event which observed and analyzed quantitatively to make it easier to analyze. This study was conducted in class VIIIB of Pangudi Luhur Moyudan Junior High School year 2011/2012. Population of this study was all the students of class VIII of Pangudi Luhur Moyudan Junior High School year 2011/2012 which consisted of 77 students. Sample of this study consisted of 39 students. The instrument used were (1) questionnaire of learning mathematic motivation, (2) questionnaire of parents’ social economic status, (3) result of mathematic learning on Algebra, (4) interview, (5) document from the school. For the questionnaire of parents’ social economic status was analyzed based on 5 factors, they were; parents’ education level (father and mother), parents’ income (father and mother), proprietary/facility, kind of house (building status and physical condition), and number of dependents. To analyze the data, the writer used Spearman Rank, that the mathematic learning motivation and parents’ economic social status were correlated to the result of learning mathematic on Algebra Operation.

  Based on the result of data analysis, it showed that the correlation co efficiency of mathematic learning motivation was r = 0.2510. Then for parents’ social economic status, the data showed that the correlation co efficiency was (1) r = 0.2144 and 0.2153, (2) r = 0.3735 and 0.2322, (3) r = 0.2614, (4) r = 0.2579 and 0.4671, (5) r = 0.2204. It meant that the correlation co efficiency was good enough, though it was in low level. It can be concluded that mathematic learning motivation was high; parents’ social economic status was average above. There was a positive correlation between mathematic learning motivation and parents’ social economic status to mathematic learning result of the Students Class VIIIB on the Topic of Algebra Operation at Pangudi Luhur Moyudan Junior High School year 2011/2012.

  Key Word : parents’ social economic status, mathematic learning motivation

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agnes Rani Utami Nomor Induk Mahasiswa : 071414040

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: HUBUNGAN ANTARA

  

MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DAN STATUS EKONOMI

SOSIAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS VIII B PADA POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR

DI SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2011/ 2012.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta, 19 Januari 2012 Yang Menyatakan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Belajar Matematika dan Status Ekonomi Sosial Orang Tua dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2011/ 2012”. Skripsi ini tidak dapat saya selesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. R. Rohandi, M.Ed, Ph. D. , selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

  3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

  4. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya senantiasa memberi bimbingan dan arahan dalam membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran bagi penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.

  6. Bapak Dominikus Arif B. P, S.Si., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran bagi penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.

  7. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

  8. Drs. Y. Junianto selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  9. Ibu Ag. Y. Dwi Ambarwati S.Pd. selaku guru matematika yang telah membantu dan member pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP Pangudi Luhur Moyudan.

  10. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2011/ 2012.

  11. Orang tuaku tercinta, Benedictus Sadiran dan Elisabet Sumarni serta adikku Robertus Suhardi, terima kasih atas doa, kesabaran, perhatian, dukungan dan kesempatan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  12. Sigit Purwoko, Cicilia Winarti, Patricia Tiwik Hayuningtyas, Cosmas Wenny, dan Gregorius Kriswan terima kasih telah membantu dalam penelitian dan memberi dukungan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  13. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2007 dan teman-teman kos Mawar, terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

  Semoga penelitian ini berguna bagi semua.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRACT..................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI.................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5 D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 F. Batasan Istilah ................................................................................ 7 G. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

  BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar ............................................................................................ 11 B. Motivasi dan Motivasi Belajar Matematika................................... 20 C. Hasil Belajar................................................................................... 24 D. Status Ekonomi Sosial Orang Tua ................................................. 25 E. Kerangka Berfikir........................................................................... 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................... 35 B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 35 C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 36 D. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 36 E. Variabel Penelitian ......................................................................... 37 F. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 37 G. Instrumen Penelitian....................................................................... 42 H. Uji Coba Instrumen Penelitian ....................................................... 43 I. Metode Analisis Data..................................................................... 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data................................................................................ 54 B. Analisis Data .................................................................................. 60 C. Hasil Wawancara ........................................................................... 62 D. Pembahasan Hasil Analisis Data.................................................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 69 B. Saran............................................................................................... 70

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika (Opini) …………...42Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika (Fakta)…………..42Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Status Ekonomi Sosial Orang tua……………….42Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika……………………………43Tabel 3.5 Kisi-kisi Tingkat Reliabilitas……………………………………….45Tabel 3.6 Tingkat Pendidikan Orang tua…………………………………….47Tabel 3.7 Pendapatan Orang tua……………………………………………..48Tabel 3.8 Kendaraan Pribadi yang dimiliki Orang tua………………………48Tabel 3.9 Status Tempat Tinggal Orang tua………………………………….49Tabel 3.10 Kondisi Fisik Bangunan………………………………………….50Tabel 3.11 Jumlah Tanggungan Orang tua……………………………………..50Tabel 3.12 Transformasi Data Interval ke Data Ordinal……………………..51Tabel 3.13 Transformasi Data Interval ke Data Ordinal…………………….52Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Ayah …………………………………………..55Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Ibu……………………………………………56Tabel 4.3 Tingkat Pendapatan Ayah…………………………………………56Tabel 4.4 Tingkat Pendapatan Ibu…………………………………………..57Tabel 4.5 Kendaraan Pribadi yang dimiliki Orang Tua……………………..58Tabel 4.6 Status Tempat Tinggal Orang Tua………………………………….58Tabel 4.7 Kondisi Fisik Bangunan……………………………………………59Tabel 4.9 Hasil Transformasi Data Motivasi Belajar Matematika…………..61Tabel 4.10 Hasil Transformasi Nilai Hasil Belajar Matematika……………..61Tabel 4.11 Hasil Analisis dengan Korelasi Spearman Rank………………..62

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 4. 1 Diagram Batang Motivasi Belajar Matematika (Opini) ……….. 54 Gambar 4. 2 Diagram Batang Motivasi Belajar Matematika (Fakta) ……….. 55 Gambar 4. 3 Diagram Batang Tes Hasil Belajar Matematika ………………..60

DAFTAR LAMPIRAN

  Angket dan Soal Uji Coba……………………………………………………. 74 Skor Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ……. ………………………………..... 83 Uji Validitas dan Reliabilitas ……… ……………………………………….... 84 Angket Penelitian dan Tes Hasil Belajar ….. ………………………………….. 88 Skor Hasil Penelitian ………………………………………………………... 97 Perhitungan Analisis Data … ……………………………………………….. 103 Data Hasil Penelitian ……………………………………………………….. 115 Hasil Wawancara …. ……………………………………………………….. 134 Foto, Dokumen Sekolah & Surat Ijin Penelitian ………….. ……………….... 143

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi saat ini, pendidikan menjadi hal

  mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang, karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini pendidikan menjadi tolok ukur dalam hal kecerdasan dan juga kesuksesan seseorang. Pendidikan merupakan proses pembelajaran, proses untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang belum diketahui sebelumnya. Proses dimana kita dilatih dan dibimbing untuk menjadi pribadi yang lebih berilmu dan berakal sehat juga rasional.

  Dalam pencapaiannya diperlukan sistem pendidikan yang ideal agar pendidikan dapat diterima secara maksimal oleh peserta didik. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang memenuhi beberapa kriteria seperti pendidikan yang sesuai umur, sesuai kapasitas kemampuan peserta didik (dalam hal penerimaan materi), dan pendidikan diberikan secara bertingkat dan bertahap.

  Berdasar kriteria pendidikan di atas, pemilihan metode pembelajaran yang dipilih guru juga mempunyai pengaruh dalam proses pembelajaran, yaitu dalam hal penerimaan materi pelajaran. Apabila metode yang dipilih sesuai dengan karakter siswa dan menarik bagi siswa maka secara tidak langsung hal itu akan memotivasi siswanya untuk prasarana sekolah juga harus mendukung agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, misal: koleksi buku yang lengkap, kelas yang nyaman untuk proses pembelajaran, dll.

  Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, pembelajaran matematika yang berlangsung di SMP Pangudi Luhur Moyudan menggunakan pendekatan pembelajaran klasikal dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan soal, PR, guru menerangkan materi yang dilanjutkan memberikan contoh soal dan kemudian siswa diberi latihan soal untuk dikerjakan secara pribadi. Metode pembelajaran ini dirasa kurang bisa memotivasi dan menarik perhatian siswa untuk belajar matematika. Guru hanya menerangkan, siswa tidak diajak untuk menemukan sendiri, sehingga siswa tidak merasa tertantang, termotivasi untuk menemukan sendiri solusi permasalahan yang diberikan oleh guru. Kurangnya motivasi siswa juga dapat dilihat pada saat siswa diberi tugas mencatat apa yang sudah diterangkan oleh guru, ada beberapa siswa yang tidak mencatat, bahkan ada yang sibuk mengobrol sendiri sehingga guru harus menegur siswa tersebut.

  Selain faktor motivasi, sikap siswa yang demikian dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain, salah satu faktor yang mungkin adalah faktor keluarga khususnya status ekonomi sosial orang tua. Keluarga memegang peranan yang penting dan utama dalam pembentukan karakter dalam diri siswa, salah satunya yaitu kepedulian orang tua terhadap belajar siswa. siswa juga menjadi beragam. Bagaimana sikap siswa dalam keluarga, sikap itulah yang siswa terapkan saat siswa bergaul dengan dunia luar.

  Kondisi perekonomian keluarga juga mempengaruhi perkembangan siswa. Apabila perekonomian keluarga tinggi, kemungkinan lingkungan material anak di dalam keluarga lebih terbuka, sehingga kesempatan anak untuk mengembangkan kecakapan yang ia miliki akan lebih luas dibandingkan anak dengan keadaan ekonomi yang rendah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Gerungan (2009) bahwa:

  “Keadaan sosial ekonomi keluarga tentulah mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak. Apabila kita pikirkan, bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak didalam keluarga itu lebih luas, ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya”

  Status ekonomi sosial orang tua juga akan mempengaruhi pendidikan anak dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anak. Orang tua yang status ekonomi sosialnya tinggi/ perekonomiannya tinggi kemungkinan akan lebih dapat memenuhi sarana yang dibutuhkan anak dalam belajar dibandingkan orang tua dengan status ekonomi sosial rendah. Padahal didalam belajar khususnya belajar matematika, anak juga membutuhkan sarana penunjang dalam belajar, misalnya buku paket, LKS, alat bantu hitung, dll. Selain untuk membantu dalam belajar matematika, sarana-sarana tersebut juga diharapkan dapat memotivasi anak untuk berprestasi dalam belajarnya.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menemukan beberapa kemungkinan sumber permasalahan diantaranya:

  1. Pembelajaran di kelas terpusat pada guru, guru menerangkan yang dilanjutkan dengan pemberian contoh soal dan kemudian siswa diberi latihan soal yang dikerjakan secara pribadi/ individu.

  2. Respon siswa terhadap pembelajaran kurang, hal ini dapat dilihat ada beberapa siswa yang tidak mencatat, tidak mengerjakan tugas dari guru, sibuk dengan aktivitas masing-masing, sehingga guru harus menegur siswa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, ada kemungkinan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.

  3. Sarana pendukung belajar siswa yang belum lengkap, misal jangka, alat tulis, penggaris, sehingga menyebabkan siswa masih saling meminjam yang akibatnya kelas menjadi gaduh. Ketidaklengkapan ini kemungkinan dapat disebabkan oleh status ekonomi sosial orang tua yang rendah, sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan/ sarana pendukung belajar siswa.

  4. Guru tidak selalu melakukan evaluasi pada setiap akhir kegiatan/ bahasan. padahal dengan evaluasi ini akan membantu guru untuk mengetahui seberapa besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya, bisa juga mendeteksi siswa mana yang merasa kesulitan dan pada bagian apa siswa merasa sulit, sekaligus memberikan motivasi kepada siswa untuk memahami materi tersebut.

  5. Ketika dilakukan pengamatan, guru kurang tepat menggunakan papan tulis, guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan pokok persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang berguna sebagai alat kontrol bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur.

  6. Berdasarkan pengamatan, guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Dengan memahami kemampuan awal siswa akan memperlancar proses pembelajaran yang dilakukan dan memperkecil peluang kesulitan yang dialami siswa.

C. Pembatasan Masalah

  Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan pengetahuan penulis, maka peneliti membatasi masalah yaitu mengenai hubungan antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIB pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012. Sehingga, kesimpulan hasil penelitian tidak dapat diterapkan pada kelas atau sekolah lain.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah gambaran motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua siswa kelas VIIIB pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012?

  2. Adakah hubungan antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas

  VIIIB pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012?

  E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini:

  1. Ingin mengetahui gambaran motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua siswa kelas VIIIB pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012.

  2. Ingin mengetahui adakah hubungan antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIB pada pokok bahasan operasi aljabar di SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012.

F. Batasan Istilah

  Agar cakupan masalah tidak terlalu luas, maka peneliti menjelaskan batasan masalah agar penggunaanya lebih jelas.

  1. Belajar dan Hasil Belajar Menurut W.S Winkel (2004:59) “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

  Nana Sudjana (2010: 22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

  Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pelajaran matematika yang dilihat dari hasil tes yang diberikan oleh peneliti.

  2. Status ekonomi sosial Status adalah keadaan (orang, badan, dsb) dalam hubungannnya dengan masyarakat disekelilingnya (Kamus Besar

  Bahasa Indonesia, 1989 )

  Ekonomi diartikan sebagai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

  1989 )

  Sosial yaitu berkenaan dengan masyarakat (Kamus Besar

  Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi.

  Menurut Soerjono Soekanto (1987) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, dan hak-hak serta kewajiban dalam hubungannya dengan sumber daya.

  Berdasar definisi di atas dapat disimpulkan bahwa status ekonomi sosial orang tua adalah kedudukan/ posisi seseorang dalam masyarakat yang ditentukan oleh tingkat pendidikan, pendapatan, jenis tempat tinggal, pemilikan kekayaan/ fasilitas, dan jumlah tanggungan.

  3. Orang tua siswa Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung (Kamus Besar

  Bahasa Indonesia, 1989 )

  4. Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2011: 75) motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar tercapai. Menurut Winkel (2004:26) motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan.

  Berdasar definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang menjadi kekuatan pada individu yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan seluruh tingkah laku sehingga diharapkan tujuan belajar dapat tercapai.

  Motivasi yang dipergunakan sebagai variabel dalam penelitian ini adalah dorongan untuk mengerjakan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran.

G. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat atau kegunaan dari hasil penelitian ini adalah:

  1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk memahami karakteristik siswanya, dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar siswa, faktor yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Faktor dari luar diri siswa misalnya status ekonomi sosial orangtua yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar siswa.

  2. Bagi Orang tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi orang tua siswa dan diharapkan orang tua dapat mengambil kebijakan tertentu secara tepat sesuai dengan perkembangan belajar siswa. Sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya.

  3. Bagi Komite Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi saat sekolah mengadakan rapat dengan orang tua siswa, agar orang tua dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Dalam penelitian ini khususnya faktor motivasi dan status ekonomi sosial orang tua.

  4. Bagi Penulis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana hubungan antara motivasi belajar matematika dan status ekonomi sosial orang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2011/ 2012.

BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar

  1. Hakekat belajar Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku seseorang, perubahan ini dapat terjadi karena proses pengalaman. Perubahan tingkah laku ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

  Menurut W.S Winkel (2004:59) “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas”. Sedangkan menurut Muhibbin (2003: 68) belajar merupakan kegiatan yang berproses melalui tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang bersifat konstan dan relatif menetap baik dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, maupun nilai sikap yang diperoleh melalui aktivitas mental/ psikis dalam interaksinya dengan lingkungan.

  2. Teori Belajar

  a. Pengertian Belajar menurut Teori Behavioristik Menurut Teori Behavioristik (dalam Suyono & Hariyanto

  2011: 58-59) belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respon. Faktor yang penting dalam teori ini adalah adanya penguatan atau reinforcement. Bila penguatan ditambahkan (positive

  reinforcement) maka respon akan semakin kuat, sebaliknya bila

  penguatan dikurangi (negative reinforcement) maka respon akan semakin lemah. Penguatan yang dimaksud adalah stimulus dalam berbagai bentuk tindakan yang mampu meningkatkan sejumlah respon tertentu.

  b. Pengertian Belajar menurut Teori Kognitif Menurut Teori Kognitif (dalam Suyono & Hariyanto 2011:

  75), unsur terpenting dalam belajar adalah pengetahuan yang dimiliki individu sesuai dengan situasi belajarnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Piaget (dalam Suherman, 2001: 39) bahwa terdapat empat tahap perkembangan kognitif berdasar usia individu: 1) Tahap Sensori Motor (dari lahir sampai umur 2 tahun)

  Pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indera) 2) Tahap Pra Operasi ( umur 2-7 tahun)

  Mairer (dalam Suherman, 2001 : 40) menyatakan bahwa tahap pra operasi adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkret, berupa tindakan-tindakan kognitif seperti mengklasifikasikan sekelompok obyek, menata letak benda menurut urutan tertentu, dan membilang. 3) Tahap Operasi Konkret ( umur 7-11 tahun)

  Anak-anak yang berada dalam tahap ini umumnya sudah berada di Sekolah Dasar. Pada tahap ini anak telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret. Anak sudah mampu mengelompokkan benda, mampu mengikat definisi walaupun belum tepat, akan tetapi belum mampu menguasai simbol verbal dan ide-ide abstrak.

  4) Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun dan seterusnya) Pada tahap ini, anak sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal abstrak. Penalaran yang terjadi dalam struktur kognitifnya telah mampu hanya menggunakan c. Pengertian Belajar menurut Teori Konstruktivisme John Dewey (dalam Suyono & Hariyanto, 2011:105) menyatakan bahwa konstruktivisme, pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif yang telah dilakukan. Sedangkan Driver & Bell (dalam Suyono & Hariyanto, 2011: 106) menyatakan bahwa dalam teori konstruktivisme, siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif, melainkan harus aktif terlibat dalam belajar, karena belajar bukan hanya mentransfer pengetahuan kepada siswa tetapi juga perlu diperlihatkan prosesnya agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya.

  3. Ciri-ciri Belajar Menurut Paul Suparno dalam Sardiman (2011: 38) belajar mempunyai ciri-ciri: a. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.

  b. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus

  c. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri.

  d. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannnya. e. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subyek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

  4. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Slameto (2010:27) prinsip-prinsip dalam belajar sebagai berikut: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

  1) Dalam belajar siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. 3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar dengan efektif. 4) Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.

  b. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

  2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan

  3) Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

  c. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari 1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

  d. Syarat keberhasilan belajar 1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

  2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.

  5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  a. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, seperti:

  1) Faktor Jasmaniah, meliputi

  a) Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera.

  b) Cacat tubuh Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah tangan.

  2) Faktor Psikologis, meliputi

  a) Intelegensi Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.

  b) Perhatian Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto

  (2010:56) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda/hal atau baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

  c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

  d) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

  e) Motivasi Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

  f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang). g) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi.Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.

  3) Faktor Kelelahan Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

  b. Faktor Eksternal 1) Keadaan keluarga

  Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua.

  2) Keadaan sekolah Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.

  3) Keadaan masyarakat Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut.

  Kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.

B. Motivasi dan Motivasi Belajar Matematika

  1. Pengertian Motivasi Belajar Matematika Melakukan perbuatan mengajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal tersebut adalah adanya motivasi.

  Dalam Sardiman (2011:75) motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Menurut Winkel (2004:26) motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat- seseorang jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan. Sedangkan menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (2011: 73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

  Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika adalah keseluruhan daya penggerak yang menjadi kekuatan pada individu yang sedang belajar matematika untuk mengadakan perubahan seluruh tingkah laku sehingga diharapkan tujuan belajar dapat tercapai.

  2. Macam-macam Motivasi

  a. Motivasi Intrisik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, seseorang yang gemar membaca, tidak usah ada orang yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku- buku untuk dibacanya.

  b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Misalnya seseorang karena tahu besok pagi aka nada ujian dengan harapan penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapatkan hadiah.

  3. Ciri-ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman (2011: 83) sebagai berikut:

  a. Tekun menghadapi tugas

  b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) serta tidak cepat puas atas prestasi yang dicapainya.

  c. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.

  d. Lebih senang bekerja mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

  e. Tertarik untuk mengerjakan hal-hal yang menuntut kreativitas (tidak sekedar mengerjakan hal-hal yang rutin belaka).

  f. Dapat mempertahankan pendapatnya.

  g. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini.

  h. Senang mencari dan memecahkan masalah / soal-soal.

  Menurut Winkel (2004) , Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi adalah sebagai berikut: a. Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang b. Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri, serta menemukan penyelesaian masalah secara sendiri tanpa disuapi terus menerus oleh guru.

  c. Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit di atas taraf tercapai sebelumnya.

  d. Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju ke realisasi cita-cita.

  e. Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman tersebut bukan atas dasar simpati atau perasaan senang terhadap teman tersebut.

  f. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan.

  Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri- ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi adalah sebagai berikut:

  a. Berusaha memahami dan menguasai materi pelajaran yang telah diperolehnya.

  b. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar serta berusaha untuk mengatasinya.

  c. Tekun dalam menghadapi dan mengerjakan tugas-tugas belajar.

  d. Berusaha memiliki minat yang besar terhadap masalah belajar serta mencoba mencari dan memecahkan masalah (soal-soal). e. Mempunyai keinginan yang besar untuk memperoleh prestasi yang lebih baik dan lebih tinggi dari orang lain serta tidak merasa cepat puas atas prestasi yang dimilikinya.

  f. Mempunyai keinginan yang kuat untuk maju dan berhasil dalam belajar serta berusaha bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PEMANFAATAN MEDIA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

4 29 130

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MINAT BELAJAR DAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

0 0 7

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI MI NURUL ULUM SIDOREJO MADIUN TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 86

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

0 1 96

PENERAPAN ”MATEMATISASI BERJENJANG” PADA MATERI PERKALIAN ALJABAR DAN PEMFAKTORAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DI KELAS VIIIB SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 324

PENGGUNAAN PEMODELAN MATEMATIKA BESERTA LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK MENYELESAIKAN SOAL-SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA KELAS IX.B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 20102011

0 20 272

HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI SOSIAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMPK SANTO TARSISIUS BOJONEGORO TAHUN AJARAN 20092010

0 7 187

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN BELAJAR MANDIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 1 200

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN SLEMAN TAHUN AJARAN 20112012

0 33 253