TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

  

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh:

MARIA DWI NARIS WARI

021114012

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

“Dalam segala hal, aku selalu mengucap syukur pada-Mu

Tuhan, diwaktu aku senang maupun susah, diwaktu aku sehat

maupun sakit, diwaktu aku sukses maupun gagal, karena

melalui semuanya itu aku semakin dekat dengan-Mu,

  

Engkaulah Sumber Kehidupanku”

“ Ia membuat segala sesuatu indah tepat pada waktunya,

bahkan ia memberikan kekuatan dalam hati mereka”

  

(Pengkotbah 3:11)

Skripsi ini Kupersembahkan untuk :

  Kedua orang tuaku Kakakku Endang Lestari B. Didi Permadi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Februari 2009 Penulis Maria Dwi Naris Wari

ABSTRAK TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA

  

TAHUN AJARAN 2008/2009

Maria Dwi Naris Wari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2009

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bidang bimbingan belajar dengan

menggunakan metode survey. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

mengenai kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2

Yogyakarta 2 tahun ajaran 2008/2009. Masalah penelitian ini adalah bagaimana

tingkat kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2

Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

  Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

dengan populasi penelitian berjumlah 118 siswa. Instrument yang digunakan adalah

kuesioner tingkat kesulitan belajar matematika yang disusun oleh peneliti. Kuesioner

terdiri dari 72 item sebagai penjabaran dari 2 aspek kesulitan belajar. Aspek tersebut

adalah aspek intern atau di dalam pribadi siswa dan aspek ekstern atau di luar pribadi

siswa.

  Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

statistik dengan dasar kategorisasi dan tabulasi skor-skor dalam kuesioner tingkat

kesulitan belajar belajar matematika.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika siswa kelas

  

VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 adalah jumlah siswa

yang mengalami tingkat kesulitan belajar rendah dalam mata pelajaran matematika

lebih banyak 61 (52%) dari pada jumlah yang mengalami tingkat kesulitan belajar

tinggi 57 (48%) dalam mata pelajaran matematika. Aspek penyebab kesulitan belajar

matematika yang banyak dialami siswa yaitu aspek psikologis (66,55%) yang

meliputi: minat, motivasi, intelegensi dan bakat.

  

ABSTRACT

THE DIFFICULTIES LEVEL IN LEARNING MATHEMATICS

EIGHTH GRADE STUDENTS OF

SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA

  

IN THE ACADEMIC YEAR 2008/2009

Maria Dwi Naris Wari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2009

This research was a descriptive research on guidance using survey method.

  

This research was aimed to obtain the description about the difficulties in learning

mathematics among the eighth grade students of SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

in the academic year 2008/2009. The problem in this research was what is the

difficulties level among the eighth grade students of SMP Pangudi Luhur 2

Yogyakarta in the academic year 2008/2009.

  The subjects of this research were the eighth grade students of SMP Pangudi

Luhur 2 Yogyakarta in the academic year 2008/2009 with the research population in

the amount of 118 students. The questionnaire about the difficulties level in learning

mathematics which was composed by the researcher was the instrument used. The

questionnaire was consisting of 72 items as the clarification from 2 aspects of study

difficulty. The aspects were the intern aspect or in the student’s personality and

extern aspects or out from the student’s personality.

  The data processing used in this research was statistic technique with the

category and scores tabulation as the basic in the difficulties level in learning

mathematics questionnaire.

  The result of this research showed that the difficulties level in learning

mathematics among the eighth grade students of SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

in the academic year 2008/2009 was, the amount of students who had the low

difficulties level in mathematics were 61 (52%) more than the amount of those who

had the high difficulties level 57 (48%) in mathematics. The cause aspect of

difficulties in learning mathematics experienced by the students was psychology

aspect (66,55%) including: interest, motivation, intelligence and talent.

  

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Dwi Naris Wari NIM : 021114012

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Tingkat

Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Februari 2009 Yang menyatakan Maria Dwi Naris Wari

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Mahabaik, yang selalu menyertai dan

menuntun penulis sehingga penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik. Begitu besar

kasih-Nya kepada setiap orang yang berharap kepada_nya sehingga Ia selalu

menopang dan meneguhkan setiap usaha dan karya penulis. Ia mencurahkan segala

rahmat dan berkat-Nya untuk menolong penulis dalam menyelesaikan skripsi melalui

dosen dan teman-teman yang berada di sekitar penulis.

  Oleh karena itu pantas dan layaklah penulis mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada mereka yang secara langsung telah memotivasi dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  1. Dra. Ign Esti Sumarah, M.Hum dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati membimbing, menuntun, dan mendampingi peneliti selama penulisan skripsi hingga akhirnya skripsi ini selesai dengan baik.

  2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si Kaprodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

  3. Romo, Suster, Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya

dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk bekal hidup di masa depan.

  4. Dra. Bekti Susilowati, Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur 2 yang berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

  5. Ibu Sherly yohnatan, S.Pd. dan Ibu Sisca selaku Staff Bimbingan Konseling SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta yang berkenan menerima, mendampingi dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengisi jam mata pelajaran BK selama peneliti melaksanakan penelitian.

  6. Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian.

  7. Orang tua yang tak pernah berhenti untuk selalu berdoa dan mendukung peneliti sampai saat ini.

  8. M. Endang Lestari dan Y. Subagyo yang selalu mendukung dan menanyakan perkembangan skripsi ini, sehingga peneliti terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini 9. B.Didi Permadi yang selalu memotivasi dan mendukung dari jauh. Terima kasih untuk semua perhatian dan kasih sayangnya selama ini.

  10. Romo YB. Sujanto.Pr dan Romo Joe Gordon.Pr yang selalu membantu dan memberikan dukungan serta doa bagi peneliti untuk tetap bersemangat dalam menyesaikan skripsi.

  12. Teman-teman seperjuanganku di Prodi Bimbingan dan Konseling: Sari, Tuti, Esti, Ina, Uning, Nadia, Yala, Sherly, Sr. Noren, Sr. Vero, Br. Edy, Fr. Paul, Yunar, Andre, Nana, Nena, Petrus, Arya, Bertus, Yasinta dan Ayu yang telah memberikan kenangan tak terlupakan, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini. Semoga segala sesuatu yang telah mereka berikan kepada peneliti mendapat

berkat dari Tuhan. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun demi

penyempurnaan skripsi ini akan peneliti terima dengan senang hati.

  Peneliti

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................v

ABSTRAK ................................................................................................................vi

ABSTRACT ................................................................................................................vii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................................viii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................6 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................6 E. Definisi Operasional .....................................................................................7

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mata Pelajaran Matematika ............................................................................8 1. Pengertian Matematika ………………………………………………........8 2. Matematika Dalam Kurikulum SMP ………………………….……..........9 3. Daya Serap Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Terhadap

Mata pelajaran Matematika ……………………………………………. .12

B. Pentingnya Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ...............................13 1. Arti Belajar Matematika …………………………………………………13 2. Pengertian Kesulitan Belajar dan Gejala-gejalanya ………………..……14 3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika ………………………...17 C. Bimbingan Belajar Matematika ....................................................................25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...............................................................................................28 B. Alat Pengumpulan Data ................................................................................29 1. Kuesioner ………………………………………………………………...29 2. Penentuan Kategori …………………………………………...…………31 3. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………. 32 a. Validitas Kuesioner …………………………………………………..32 b. Reliabilitas ……………………………………………………………33 c. Populasi dan Sampel ………………………………………….……...34

  d.

  Prosedur Pengumpulan Data …………………………………………35 e. Teknik Analisis Data …………………………………………………36

  

1. Perhitungan Reliabilitas Kesulitan Belajar Matematika ………….36

  2. Perhitungan Validitas Kesulitan Belajar Matematika ……………..37

  3. Perhitungan Mean ………………………………………………....37

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................................38 B. Pembahasan ………………………………………………………………....39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................................44 B. Saran .............................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................46

LAMPIRAN ..............................................................................................................48

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Indikator Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 ………………………………………….. 30

Tabel 2 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas

  Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika ............................33 Tabel 3 Kualifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Suatu Alat Ukur ................................................................................34

Tabel 4 Data Populasi dan Sampel ................................................................35

  

Tabel 5 Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ............................................. . 36

Tabel 6 Tingkat Kesulitan Belajar Matematika .............................................39

Tabel 7 Persentase Keseluruhan Aspek-aspek Dalam Aspek Intern dan Aspek Ekstern Tingkat

  Kesulitan Belajar Matematika ………………………………...……41 Tabel 8 Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika ………………………………...……48 Tabel 9 Hasil Tabulasi Data Tingkat Kesulitan Belajar Matematika ………………………………...……58

  Tabel 10 Perhitungan Aspek-Aspek Tingkat Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009……………………………….............……64

  Tabel 11 Data Hasil Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika ………………………………...……69

Tabel 12 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ………………………………72

Tabel 13 Kategori Skor-Skor Hasil PKesulitan Belajar Matematika ................74

Tabel 14 Surat Ijin Penelitian............................................................................77

Tabel 15 Surat Keterangan Penelitian...............................................................78

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran 1 Kuesioner Kesulitan Belajar Matematika ……….................... 48

Lampiran 2 Hasil Tabulasi Data Penelitian Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 .........................................................58

Lampiran 3 Perhitungan Aspek-Aspek Tingkat Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009……………………...….64

  Lampiran 4 Data Hasil Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 .........................................................70

  Lampiran 5 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ......................................73 Lampiran 6 Kategori Skor-skor Hasil Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar ……………………………………..75

Lampiran 7 Surat Ijin Ujicoba/ Penelitian ……………………….….……...78

  Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ……………………………......….79

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan keadaan sosial budaya yang berlangsung pesat telah membawa banyak perubahan pada setiap

  individu. Penyesuaian diri terhadap perubahan menuntut individu untuk terus belajar. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan belajar siswa dapat mengalami perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Belajar di sekolah supaya efektif membutuhkan bimbingan.

  Winkel (1997:79) bimbingan adalah sebagai proses membantu seseorang dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Salah satu bimbingan adalah bimbingan belajar yang artinya bimbingan dalam hal menggunakan cara belajar yang tepat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tujuan dari bimbingan belajar ini ialah siswa belajar lebih baik. Dengan bimbingan belajar diharapkan setiap siswa dapat belajar dengan sebaik mungkin, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

  Ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan ada siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar. Siswa yang mengalami kesulitan maupun siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar berharap akan memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap baru. Banyak siswa berkesulitan belajar matematika karena kurang kesiapan siswa itu sendiri untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Diperlukan banyak waktu dan tenaga untuk membangun kesiapan belajar agar anak tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran metematika, misalnya membangun kesadaran mereka untuk giat berlatih soal-soal matematika tanpa kenal putus asa.

  Banyak hal di sekitar kita yang selalu berhubungan dengan matematika misalnya saja mencari nomor rumah seseorang, telepon, jual beli barang, menukar uang, mengukur jarak dan waktu. Hitungan dasar yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian harus dikuasai dengan sempurna. Setiap orang pasti bersentuhan dengan salah satu konsep dasar matematika dalam kesehariannya. Jadi matematika bukan cuma berhitung atau hanya memasukkan rumus-rumus. Belajar matematika juga membutuhkan kemampuan bahasa, untuk bisa mengerti soal atau mengerti logika, juga imajinasi dan kreativitas (Ariesandi Setyono, 2005: 1).

  Banyak siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta mengeluh ketika mempelajari matematika di sekolah. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika karena matematika terasa sulit sebab rumus-rumusnya demikian kompleks. Oleh karena itu metode mengajar guru harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa yang sulit memahami rumus. Selain itu dari pihak siswa perlu adanya minat dan motivasi untuk mempelajari matematika. Hudoyo (1980:12) mengatakan matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis dan konsep-konsep abstrak.

  Menurut Hallahan Kauffman, dan Lloyd (1985:14) kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.

  Menurut Ahmadi dan Widodo ada dua aspek yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan belajar, yaitu meliputi aspek intern dan aspek ekstern. Aspek intern yaitu yang terdapat dalam diri siswa, antara lain : kesulitan belajar faktor psikologis seperti inteligensi, bakat, minat, dan motivasi, faktor kesehatan. Aspek ekstern yaitu yang terletak di luar diri siswa, yaitu orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, suasana rumah/keluarga yang sangat ramai tidak mungkin anak dapat belajar dengan baik, keadaan ekonomi keluarga merupakan faktor yang sangat penting karena belajar dan kelangsungannya sangat memerlukan biaya, misalnya membeli alat-alat sekolah, uang sekolah dan biaya-biaya yang lain. Faktor sekolah juga mempengaruhi kesulitan dalam belajar khusunya guru yang menuntut standar pelajaran di atas kemampuan siswa. Faktor alat yang kurang lengkap, kondisi gedung yang tidak nyaman akan banyak menimbulkan kesulitan dalam belajar.

  Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai tingkat kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Ada dua alasan mengapa peneliti tertarik untuk mempelajari kesulitan belajar matematika siswa. Pertama, peneliti pernah melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMP tersebut. Selama ber-PPL peneliti memperoleh pengalaman bahwa siswa sering mengeluh mengenai kesulitan belajar matematika. Kedua, dari pembicaraan dengan guru pembimbing, peneliti memperoleh informasi bahwa kurang minat siswa terhadap matematika sehingga pihak sekolah ingin mengetahui penyebab kesulitan belajar matematika siswa dengan lebih jelas.

  Peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Dengan demikian peneliti dapat memberikan masukan ke guru Bimbingan dan Konseling bahwa pembimbing di sekolah juga perlu mengadakan layanan bimbingan bagi siswa yang benar- benar membutuhkan layanan bimbingan individu dan layanan bimbingan kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Menurut Singgih D.

  Gunarsa (1981:25) bimbingan belajar sangat dibutuhkan bagi siswa agar siswa dapat cepat tanggap dalam penguasaan materi di sekolah, selain itu juga siswa diharuskan cekatan dan tangkas dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Selain memberikan layanan bimbingan belajar, guru pembimbing juga dapat memberikan layanan bimbingan individu untuk memberikan bantuan secara pribadi berdasarkan ungkapan informasi dari siswa. Guru pembimbing membantu siswa berupa pemberian informasi dan pemberian alternatif penyelesaian masalah yang sesuai dengan diri siswa.

  Melalui bimbingan belajar, baik yang bersifat pencegahan, pengembangan, ataupun penyembuhan, diharapkan siswa akan semakin memiliki kegiatan belajar yang baik. Dengan memiliki kegiatan belajar yang baik, yang dilakukan terus-menerus selama belajar di sekolah tersebut, diharapkan siswa akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan kemampuannya. Siswa yang sudah mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialaminya diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan belajar matematika. B.

  Perumusan Masalah Bagaimana tingkat kesulitan belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2

  Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dalam mata pelajaran matematika ? C. Tujuan Penelitian :

  Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai tingkat kesulitan belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dalam mata pelajaran matematika.

  D.

  Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.

  Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru pembimbing dalam menyusun program bimbingan belajar untuk siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dalam mata pelajaran matematika.

  2. Guru mata pelajaran matematika Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dan menemukan cara yang tepat dalam memajukan prestasi belajar siswa.

  3. Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang hal yang sama. E.

  Definisi Operasional 1.

  Tingkat kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika adalah taraf kesukaran yang dialami siswa dalam mata pelajaran matematika, yang mencakup aspek intern dan aspek ekstern.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat tinjauan pustaka mengenai topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. A. Mata pelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting untuk setiap orang. Mata pelajaran matematika merupakan ilmu terstruktur

  yang penuh dengan simbol-simbol. Dalam mempelajari mata pelajaran matematika, siswa berlatih membaca uraian-uraian atau kalimat-kalimat yang dinyatakan dalam simbol-simbol bilangan, gambar, dan grafik sehingga dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya.

  Pemahaman akan simbol matematika nampak pada penyusunan kembali dalam bahasa siswa sendiri. Menurut H.W. Fowler dalam Pandoyo (1997:1) matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Untuk itu diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

  Menurut Palling (1982:2), ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing- masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.

  Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Selanjutnya, Palling mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi; menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.

  Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius (1982:38) mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

  Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum 2004 untuk Sekolah Menengah Pertama (Depdiknas,2003:8) menyatakan bahwa potensi siswa harus dapat dikembangkan secara optimal. Di dalam proses belajar matematika siswa dituntut untuk mampu mengembangkan kreatifitas dengan imajinasi, intuisi dan penemuannya, mampu melakukan kegiatan pemecahan masalah dalam soal-soal matematika, mampu mengkomunikasikan pemikiran matematisnya kepada orang lain. Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa (Depdiknas, 2003:6).

  Dalam kurikulum 2004 pada jenjang pendidikan menengah mengatakan bahwa guru dalam melakukan pembelajaran matematika harus bisa membuat situasi yang menyenangkan, memberikan alternatif penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang bisa digunakan pada berbagai tempat dan keadaan, baik di sekolah maupun di rumah. Dalam kurikulum 2004 pembelajaran matematika mempunyai beberapa tujuan khusus antara lain :

  1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi

  2. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan

  lisan, catatan, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

  Materi pokok matematika adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk memperoleh kompentensi dasar. Berikut materi pokok pembelajaran matematika Siswa Kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 2 yang sudah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi.

  Materi pokok mata pelajaran Matematika SMP Kelas VIII semester I meliputi :

  a) Faktorisasi suku aljabar

  b) Fungsi

  c) Persamaan garis lurus

  d) Sistem persamaan linear 2.

  Geometri dan pengukuran

  a) Sistem persamaan linear dua variabel

  b) Dalil Pythagoras

  c) Garis-garis pada segitiga lingkaran

  d) Garis singgung lingkaran Pelajaran Matematika Kesulitan belajar siswa menunjuk pada suatu keadaan yang menandakan siswa tidak lancar dalam kegiatan belajar. Belajar matematika dikatakan sulit oleh siswa karena siswa kurang sering mengerjakan latihan-latihan yang diberikan guru dan tidak mempelajari ulang bahan yang telah diterima di sekolah. Seorang siswa gagal dalam mempelajari matematika karena tidak dirasakan masalah dalam hidupnya di mana matematika sungguh-sungguh diperlukan dan dibutuhkan untuk memecahkan masalahnya, matematika disajikan sedemikian rupa sehingga siswa tidak melihat hubungan di dalam keseluruhan pelajaran itu.

  Proses belajar akan menjadi lancar jika belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu dan banyak latihan soal. Latihan soal metematika baik jumlah soal, maupun variasi bentuk soal sehingga akan memperluas pandangan terhadap berbagai masalah matematika. Semakin banyak bentuk soal dan jenis soal matematika yang pernah diselesaikan semakin mudah jika sewaktu-waktu menghadapi soal-soal yang serupa.

  Matematika dianggap sebagai suatu pelajaran yang sukar, dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Kesulitan bahan pelajaran matematika mempengaruhi siswa dalam belajar. Makin sulit pelajaran matematika makin lambat siswa mempelajarinya. Bahan yang sulit memerlukan aktifitas belajar yang lebih intensif.

  Menurut (L. Sugeng Tri H, guru mata pelajaran matematika kelas

  VII), salah satu yang dapat menunjukkan kesulitan belajar siswa kelas

  VIII SMP Pangudi luhur 2 Yogyakarta ialah nilai rapor pada kelas VII akhir semester I untuk mata pelajaran matematika: nilai rata-rata hanya 6 atau bahkan kurang yaitu 5. Keadaan ini sangat memprihatinkan jika siswa tidak merubah cara belajarnya, karena secara tidak langsung akan berpengaruh pada hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada akhir semester II yang akan mengakibatkan siswa tidak naik ke kelas VIII.

  B.

  Pentingnya Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 2 1.

Arti Belajar Matematika

  Ada beberapa definisi tentang belajar. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi belajar. Menurut Winkel (1996:53) mendefinisikan belajar sebagai “suatu aktivitas mental psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap”. Menurut Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

  Dalam konteks belajar matematika, siswa SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta, maka pemahaman siswa sewaktu mempelajari rumus-rumus matematika dan memahami bentuk aljabar dalam pemecahan masalah diharapkan siswa mempunyai ketrampilan supaya dapat menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan mengerjakan latihan-latihan soal dan pekerjaan rumah. Hal ini merupakan tingkat lebih tinggi dari pada hanya sekedar ingat prosesnya melibatkan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Motivasi terbaik sehingga belajar bisa efektif seperti apabila siswa aktif, tidak pasif sebagai penerima saja.

  Menurut Ahmadi dan Widodo (2003:77) menyebutkan pengertian kesulitan belajar adalah “keadaan yang dialami anak didik atau siswa yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya”. Banyak siswa berkesulitan belajar matematika disebabkan kurangnya kesiapan siswa untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Maka diperlukan banyak keterampilan dalam belajar matematika. Keterampilan dalam membaca soal, menulis rumus dan menghitung. Apabila siswa tidak mempunyai keterampilan untuk memahami setiap materi yang diberikan guru maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar sehingga siswa gagal dan prestasinya menjadi rendah. Siswa yang mengalami kesulitan belajar memiliki hambatan-hambatan sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain yaitu guru dan pembimbing.

  Menurut Ahmadi dan Widodo (2003:94) ada lima gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar, misalnya : a.

Menunjukkan prestasi di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas

  Menurut keterangan dari guru mata pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur 2 untuk kelas VII banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika karena kurangnya kesiapan belajar siswa terhadap mata pelajaran tersebut sehingga nilai rata-rata yang mereka dapat hanya 6 dan bahkan kurang yaitu 5.

  b.

Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia sudah berusaha keras tetapi nilainya selalu kurang

  Siswa dalam belajar matematika hanya menghafal dan tidak dipahami penuh oleh siswa. Sedangkan siswa sudah belajar keras untuk dapat menghafal. Belajar dengan menghafal berarti bahwa belajar dikerjakan dengan cara mekanis, sekedar suatu latihan mengingat tanpa siswa akan menjumpai kesulitan. Jika matematika dipelajari dengan hafalan, maka siswa akan menjumpai kesulitan, sebab bahan pelajaran yang diperoleh dengan hafalan belum siap pakai. Untuk menyelesaikan masalah bahkan juga dalam situasi-situasi yang mirip dengan bahan yang dipelajari. Maka siswa tidak mendapat hasil belajar yang baik, karena sistem belajar yang ia terapkan tidak tepat. c.

Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam semua hal, misalnya

  dalam mengerjakan soal-soal dalam menyelesaikan tugas-tugas.

  Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar disebabkan kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar. Siswa yang mengalami kesulitan konsentrasi ini disebabkan karena kurang berminat terhadap mata pelajaran tersebut, bosan terhadap pelajaran tersebut dan kurangnya kesiapan untuk mempelajari bidang studi tertentu sehingga siswa tidak pernah memperhatikan atau bertanya bila ia mengalami kesulitan untuk memahami materi tersebut. Sehingga ia akan tertinggal dengan teman-temannya yang ikut bepartisipasi aktif dalam pelajaran.

  d.

  Menunjukkan sikap yang kurang wajar.

  Siswa yang kurang senang dengan mata pelajaran matematika akan bersikap kurang baik ketika berada di kelas.

  Ketika guru sedang menerangkan di kelas siswa akan mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain. Misalnya berbicara dengan teman atau asik bermain pena.

  e.

Menunjukkan tingkah laku yang berlainan

  Sejak awal siswa yang kurang menyukai mata pelajaran matematika akan merasa tidak nyaman bila mengikuti pelajaran tersebut sehingga siswa akan menunjukkan perilaku yang negatif misalnya siswa akan membolos ketika pelajaran matematika, tidak mengerjakan PR, dan juga sering datang terlambat. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak tertarik dalam mata pelajaran tersebut sehingga siswa selalu menghindar.

  Dari gejala-gejala yang tampak dari siswa maka siswa kelas

  VIII SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran matematika. Ini terjadi karena cara belajar siswa yang salah dan ada pula faktor penyebab kegagalan siswa dalam kegiatan belajar. Itu terjadi di dalam diri siswa sendiri atau di luar diri siswa.

  Kesulitan belajar siswa menunjuk pada suatu keadaan yang menandakan siswa tidak lancar dalam kegiatan belajar. Ketidak lancaran kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa Aspek, yaitu aspek intern dan ekstern, yaitu :

  1). Aspek Intern adalah faktor dari dalam diri manusia itu sendiri, yang meliputi: a. Kesehatan

  Siswa yang sakit dan kurang sehat akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah.

  Akibatnya rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat diteruskan ke otak sehingga siswa menjadi tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Dalam konteks mata pelajaran siswa sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi karena menyangkut rumus-rumus dan hitungan.Bila kondisinya lemah maka siswa tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.

  b.

  Psikologis 1)

Intelegensi

  Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Siswa yang IQ-nya tinggi (110- 140) dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi dan digolongkan cerdas. Siswa yang memiliki IQ 140 ke atas digolongkan genius. Siswa yang IQ-nya normal (90-110) dapat menamatkan SD tepat pada waktunya. Siswa yang mempunyai IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental (Ahmadi dan Widodo, 2003:81). Menurut Howard Gardner (2003:24:47) ada 9 intelegensi yang dimiliki oleh manusia yaitu intelegensi: linguistik, matematis-logis, ruang, kinestetik-badani, musical, interpersonal, intrapersonal, lingkungan/naturalis, eksistensial. Dalam konteks matematika berkaitan dengan intelegensi matematis-logis. Intelegensi matematis-logis adalah kemampuan dalam penggunaan bilangan dan logika secara efektif. Siswa dengan IQ yang tinggi secara matematis pasti cepat dan lancar untuk menyelesaikan soal-soal matematika, mampu menjelaskan masalah secara logis, menghitung dengan cepat di luar kepala, menggunakan angka-angka dan rumus. Siswa dengan

  IQ normal kemungkinan juga dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan baik. Sedangkan siswa dengan IQ rendah kemungkinan besar mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Selain itu kemampuann-nya dalam belajar matematika terutama mengenal simbol angka, memahami rumus-rumus dan berhitung dapat menyebabkan prestasi siswa menjadi rendah dalam mata pelajaran matematika.

  2)

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - UNWIDHA Repository

0 4 29

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A DAN VII B SMP PANGUDI LUHUR WEDI TAHUN AJARAN 20172018

1 1 152

POLA PENGASUHAN ORANGTUA MENURUT SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

0 0 118

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 2 120

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009

0 0 80

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 20082009

0 0 64

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT DALAM KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SRUMBUNG TAHUN AJARAN 20082009

0 0 122

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3, MENDOYO, BALI DAN SISWA KELAS VIII SMP BUDYA WACANA, YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 20082009

0 1 126