UPAYA MENINGAKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII B SMP NEGERI 1 BERBAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 20102011

  

UPAYA MENINGAKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DENGAN

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

DI KELAS VII B SMP NEGERI 1 BERBAH

KABUPATEN SLEMAN

TAHUN AJARAN 2010/2011

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

  

Disusun oleh :

Teguh Setiyanto

NIM. 041424040

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

  SKRIPSI S UPAYA A MENING GAKATK KAN AKT

  IVITAS D DAN PRE STASI

BEL AJAR SIS SWA PAD DA MATE ERI KALO OR DENG GAN

METO ODE PEM MBELAJAR RAN KOO OPERATI

  IF TIPE S STAD DI KELA AS VII B S SMP NEG GERI 1 BE ERBAH

KABUPA ATEN SL LEMAN

T TAHUN A AJARAN 2 2010/2011

  

Oleh :

Teg guh Setiyan nto

NIM M : 0414240 040

  Telah h disetujui o oleh Pembimbi ing Drs. Domi i Severinus, M.Si. Tangga al, 12 Oktobe er 2011

UPAYA BEL METO

DAN PRE OR DENG

STASI GAN STAD

  kan didepan gal 25 Novem an telah mem an Panitia Pe

  gan ….. ….. ….. ….. ….. didikan

  nguji at Tanda Tang …………… …………… …………… …………… …………… mber 2011 n Ilmu Pend harma

  IF TIPE S ERBAH

  Keguruan dan as Sanata Dh

  d. ta, 25 Novem

  n Panitia Pen mber 2011 menuhi syara enguji i., M.Si.

  nto 040

  ulis oleh :

  IVITAS D ERI KALO OPERATI GERI 1 BE LEMAN 2010/2011

  Yogyakart Fakultas K Universita Dekan

  Asy’ari, M.P M.Si.

  Si. sitawati, S.S inus, M.Si.

  K A

  Ketua Sekretaris Anggota

  kan dan ditu

  

SKRIPSI

KAN AKT

DA MATE

RAN KOO SMP NEG ATEN SL

AJARAN 2

  A. Atmadi, M

  Domi Severi Maslichah A

  Susuna engkap Atmadi, M. ugraheni Ros

  h dipertahank Pada tangg an dinyataka

  Teg NIM

  Dipersiapk

  GAKATK SWA PAD MBELAJAR AS VII B S KABUPA TAHUN A

  3. Drs. A

  2. Dra. M

  Nama Le : Drs. A. : Dwi Nu : 1. Drs. D

  Telah Da

  A MENING AJAR SIS ODE PEM DI KELA T

  

guh Setiyan

M : 0414240

  

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kesabaran dan selalu berusaha adalah kunci dari keberhasilan hidup.

  Janganlah kau jadi orang yang selalu bersedih meratapi kehidupan, karena kehidupan tidak akan pernah berhenti ketika kamu bersedih.

  Langkahkanlah kakimu dengan penuh semangat untuk meniti kehidupan ini.

  Janganlah kamu berhenti ketika mendapatkan kesulitan, karena dibalik kesulitan itu terselip berbagai kemudahan untukmu.

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1.

   Kedua orang tuaku yang selalu mendukung dan mendoakanku setiap waktu.

2. Saudaraku dan kekasih yang selalu mendorong untuk menyelesaikan skripsi.

PE RNYATAA AN KEASLI

  Saya menya S atakan denga an sesunggu uhnya bahwa a skripsi ya ang saya tuli is ini tidak memuat kar m ya atau bagi ian karya or rang lain, ke ecuali yang t telah disebut tkan dalam k kutipan dan daftar pusta aka, sebagaim mana layakn nya karya ilm miah.

  Yo ogyakarta, 25

  5 November 2011 Pen nulis Teg guh Setiyant to

  

LEMBAR P PERNYATA AAN PERS SETUJUAN N PUBLIKA ASI KARYA A ILMIAH

UNT TUK KEPE ENTINGAN N AKADEM MIS

  Yang bertan Y nda tangan di ibawah ini, s saya mahasi swa Univers sitas Sanata D Dharma : Nama : Teguh Setiy T yanto NIM : 041424040

  Demi penge D embangan il mu pengeta ahuan, saya memberikan n kepada Pe erpustakaan Universitas U Sanata Dh harma kary ya ilmiah saya yang berjudul : : UPAYA

  

M MENINGA AKATKAN AKTIVITA AS DAN P PRESTASI BELAJAR R SISWA

PADA MA P ATERI K KALOR D DENGAN METODE PEMBEL LAJARAN

KOOPERA K ATIF DENG GAN TIPE STAD DI K KELAS VI

  II B SMP N NEGERI 1 B BERBAH K KABUPATE EN SLEMA AN TAHUN N AJARAN 2 2010/2011.

  Dengan dem D mikian saya a memberik kan kepada Perpustakaa an Universi itas Sanata Dharma hak D k untuk meny yimpan, men ngalihkan da alam bentuk media lain, mengelola d dalam ben ntuk pangk kalan data, , mendistri ibusikan s secara terb batas, dan mempublika m asikannya d i internet a atau media l lain untuk k kepentingan n akademis t tanpa perlu meminta ij jin dari say ya maupun memberikan n royalti ke epada saya s selama tetap p mencantum mkan nama s aya sebagai penulis. Demikian pe D ernyataan in ni saya buat d dengan seben narnya. D Dibuat di Yo ogyakarta Pada tangga P al : 25 Novem mber 2011 Y Yang menya atakan (Teguh Setiy ( yanto)

  

ABSTRAK

Setiyanto, Teguh (2011). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi

  Belajar Siswa Pada Materi Kalor dengan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Di Kelas VII B SMP Negeri

  1 Berbah Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2010/2011. Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa di kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

  Penelitian dilakukan terhadap 36 siswa kelas VII B SPM Negeri 1 Berbah pada semester II tahun ajaran 2010/2011. Tindakan dilakukan dalam 2 siklus setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakn dalam 2 pertemuan. Pengambilan data dilaksanakan dengan mengumpulkan data kualitaif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dalam pelajaran fisika di kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar. Belajar secara berkelompok lebih efektif dari pada belajar dengan cara perorangan, disamping memberikan hasil yang lebih bagus juga lebih cepat dan lebih baik. Penerapan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi kalor. Pemberian penghargaan dalam pembelajaran kooperatif memacu siswa untuk saling bekerjasama, semua anggota kelompok mempunyai andil yang sama dalam menentukan redikat kelompok yang diraih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Pada tes awal nilai rata-rata siswa 61,2 sedangkan pada akhir siklus I terjadi peningkatan menjadi 62,7, pada akhir siklus II terjadi peningkatan lagi menjadi 78,08. Persentase siswa yang mendapatkan nilai diatas 65 juga mengalami peningkatan dari 58,33% pada akhr siklus I menjadi 86,11% pada akhir pembelajaran kooperatif tipe STAD di siklus II.

  Kata kunci : Aktifitas siswa, prestasi belajar, materi kalor, koopertaif tipe STAD.

  ABSTRACT Setiyanto, Teguh (2011) Effort for Increasing Activities and Student

  Achievement on Heat Theory with Cooperative Study Method with Student Teams Achievement Division (STAD) in Class VII B of 1 Junior High School of Brebah Kabupaten Sleman in the Academic Year of 2010/2011. Mathematical and Natural Sciences Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University of Yogyakarta.

  This class action research is aimed at knowing the affectivity of Cooperative Study for increasing the activity and student achievement in class VII B of 1 Junior High School of Brebah Kabupaten Sleman with cooperative study STAD type achievement.

  The research is conducted towards 36 students class VII B of 1 Junior High School of Brebah Kabupaten Sleman in the academic year of 2010/2011. The action is done in two cycles and every cycle is based on planning step, realization step, measuring step and reflection. Every cycle is conducted in 2 meetings. Data collection is conducted by collecting the quantitative data and qualitative data.

  The result of the study shows that cooperative study in physic class in class of VII B 1 Brebah Junior High School can increase study quality and the quantity. Group learning will be more effective than individual learning, it is instead giving better and faster result. The application of cooperative study can increase the achievement of the students in the theory of heat. Appreciation giving in cooperative study can support the student to be helpful to each other. Every member of the group has their own duty. The result of the study shows that there is increasing in student achievement. In the first test, the average of students’ point is just 61,2, instead in the end of cycle 1, there is increasing point, it is 62,7. At the end of cycle 2, there is also increasing point. It becomes 78,08. The percentage of the student got the point above 65 are also increasing from 58,33% at the end of cycle 1 and it becomes 86,11% at the end of cooperative study STAD type in cycle 2.

  Key words: Student activity, study achievement, heat theory, cooperative STAD type.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan, dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Drs. Rohandi, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan fasilitas selama kuliah dan memberikan surat ijin penelitian.

  2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan bagi penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

  3. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan ilmunya untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan saran dengan penuh kesabaran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan bagi penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

  5. Ibu Dra. Siti Aisyah selaku Kepala SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman, yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpinnya dan memberikan surat bukti telah melakukan penelitian

  6. Bapak Ch. Mardi U, S. Pd selaku Guru Mata Pelajaran Fisika di SMP Negeri

  1 Berbah Kabupaten Sleman, yang telah membantu dan memberikan dalam pelaksanaan penelitian

  7. Bapak, ibu dan adik tercinta serta saudara – saudara yang telah memberikan

  8. Kekasihku yang selalu membantu, memberi semangat dan dorongan tanpa menyerah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, penulis ucapkan terimakasih.

  9. Teman – teman seperjuangan atas dorongan dan kerjasamanya

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan do’a dan dukungannya dengan ikhlas pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran dari semua pihak akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya guru fisika.

  Yogyakarta, 25 November 2011 Penulis, Teguh Setiyanto

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii

  ABSTRACT

  ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4 C. Batasan Masalah ........................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 E. Tujuan Masalah ............................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar ............................................................................................ 8 B. Aktifitas Belajar ............................................................................ 11 C. Prestasi Belajar ............................................................................. 15 D. Hakekat Sains Fisika ..................................................................... 19 E. Pembelajaran Kooperatif .............................................................. 22

  2. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif ................................... 26

  3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 27

  4. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif .................................... 28

  5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................. 30

  6. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ............................ 31

  7. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif .............. 33

  F. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......................................... 38

  1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ................... 38

  2. Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................................................................... 39

  3. Langkah-langkah penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ....................................................................................... 41

  4. Langkah-langkah Pemberi Penghargaan Kelompok ............... 42

  5. Kunci keberhasilan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................................................................... 44

  6. Materi-materi dalam Pembelajaran Kooperatif ....................... 45

  G. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 45

  BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 46 B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 46 C. Faktor yang Diteliti ....................................................................... 47 D. Rencana Tindakan Penelitian ....................................................... 47 E. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 52 F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 52

  1. Lembar Observasi ................................................................... 52

  2. Pedoman Wawancara ............................................................... 53

  3. Dokumentasi ............................................................................ 54

  4. Angket ...................................................................................... 54

  5. Tes Hasil Belajar ...................................................................... 54

  G. Metode Analisis Data ................................................................... 55

  2. Data Kualitatif ......................................................................... 56

  H. Kriteria Keberhasilan .................................................................... 58

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 60 B. Hasil Penelitian ............................................................................. 62

  1. Deskripsi Siklus 1 .................................................................... 62

  a. Tahap Persiapan ................................................................... 62

  b. Tahap Pelaksanaan .............................................................. 63

  c. Tahap Observasi dan Evaluasi ............................................ 68

  d. Refleksi ............................................................................... 69

  2. Deskripsi Siklus II ................................................................... 70

  a. Tahap Persiapan ................................................................... 70

  b. Tahap Pelaksanaan .............................................................. 71

  c. Tahap Observasi dan Evaluasi ............................................ 75

  d. Refleksi ............................................................................... 75

  3. Data pengamatan keaktifan belajar fisika siswa, hasil angket siswa, dan hasil wawancara ..................................................... 76 a. Hasil lembar observasi keaktifan siswa ............................... 76

  b. Hasil angket siswa ............................................................... 78

  c. Hasil wawancara ................................................................. 79

  C. Pembahasan .................................................................................. 79

  1. Siklus 1 ..................................................................................... 79

  2. Siklus II .................................................................................... 82

  3. Keaktifan belajar fisika siswa, hasil angket siswa, dan hasil wawancara ............................................................................... 85

  4. Uji Statistik T-Test ................................................................... 93

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 96 B. Saran ............................................................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Gambar tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............... 48Gambar 4.1 Grafik hasil observasi keaktifan belajar fisika ................................ 77Gambar 4.2 Perbandingan nilai rata-rata kelas .................................................. 85  

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Kooperatif ................................................... 32Tabel 2.2 Kriteria Nilai Peningkatan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran

  Kooperatif ........................................................................................ 43  

Tabel 3.1 Indikator Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran .................. 53  Tabel 3.2 Penskoran Aspek Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ........ 53  Tabel 3.3 Kualifikasi Persentase Skor Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa ..................................................................................................

  56 Tabel 3.4 Kualifikasi Persentase Skor Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa .................................................................................................

  57 Tabel 4.1 Hasil Pretes ....................................................................................... 61

Tabel 4.2 Jadwal Pelajaran Fisika Kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah ............ 62Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa ................................ 77Tabel 4.4 Data Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa .................................... 78Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa Dalam Tes Awal Siklus I ............................. 80Tabel 4.6 Hasil Tes Individu pada Siklus I ....................................................... 80Tabel 4.7 Hasil Tes Berdasarkan Kelompok pada Siklus I .............................. 81Tabel 4.8 Hasil Tes Individu pada Siklus II ..................................................... 84Tabel 4.9 Hasil Tes Berdasarkan Kelompok pada Siklus II ............................. 85Tabel 4.10 Analisis Hasil Belajar dengan Uji Test-T pada Siklus I dan

  Siklus II ............................................................................................. 93

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lampiran 4 Soal Pretes

  Lampiran 5 Kriteria Skoring Pretes Lampiran 6 Soal Postes Lampiran 7 Kriteria Skoring Postes Lampiran 8 Soal Kuis

  Lampiran 9 Daftar Nilai Pembagian Kelompok Lampiran 10 Daftar Pembagian Kelompok Lampiran 11 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Lampiran 12 Angket Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode

  Kooperatif Lampiran 13 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Fisika Siswa Lampiran 14 Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I Lampiran 15 Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II Lampiran 16 Hasil Tes Diagnostik Siklus I Lampiran 17 Hasil Tes Diagnostik Siklus II Lampiran 18 Surat Izin Riset dan Surat Keterangan Penelitian Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian dari BAPEDA Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan tidak

  diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses yang telah dilalui. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan No. 22, 23, dan 24 tahun 2005.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan untuk mengatasi masalah yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia, yaitu lemahnya proses belajar dan pelaksanaan pembelajaran yang masih didominasi oleh guru (teacher centered). Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Proses pembelajaran mata pelajaran sains, salah satunya fisika saat ini belum mampu mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis. Dalam KTSP guru lebih leluasa merancang pengalaman belajar untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan satuan pendidikan, karakteristik sekolah/daerah maupun karakteristik peserta didik. Demikian juga sistem penilaian yang dikembangkan

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas VII, Bapak Ch. Mardi U. S. Pd menyatakan bahwa banyak siswa memiliki tingkat keaktifan yang rendah. Hasil ini dapat dilihat dari setiap kali guru menerangkan selama pembelajaran berlangsung siswa yang aktif hanya 45%. Sedangkan siswa yang lainnya hanya diam sebagai pendengar dan mencatat. Adapun nilai yang diperoleh siswa sebagian besar masih dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut.

  Pencapaian nilai siswa idealnya adalah tidak ada yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Perolehan nilai di bawah KKM mengindikasikan bahwa pembelajaran di kelas belum mencapai hasil yang optimal. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah dapat disimpulkan pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dapat dilihat dari kurangnya respon siswa terhadap stimulus yang diberikan guru seperti jarang bertanya ataupun enggan menjawab pertanyaan dari guru dan cenderung ramai sendiri waktu dijelaskan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka guru harus mengupayakan adanya situasi dan kondisi yang menyenangkan siswa dalam pembelajaran fisika serta diperlukan suatu strategi pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran konvensional selama ini. Pembelajaran kooperatif menjadi pilihan peneliti untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Pembelajaran kooperatif dipilih karena dengan pembelajaran kooperatif diharapkan prestasi

  Dalam Pembelajaran kooperatif terjadi pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok-kelompok diskusi, selain memberikan kesempatan siswa untuk memahami permasalahan lebih luas dan siswa juga akan lebih berani, siswa dituntut untuk terus berinteraksi satu sama lain. Hal semacam ini tidak bisa ditemui dalam pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan. (Arief Kurniawan dalam digilib.umm.ac.id diakses tanggal 08 Februari 2010).

  Selama proses pembelajaran siswa seharusnya ikut terlibat secara langsung agar siswa memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

  Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Carl Sagan dalam Koes (2003:5) mendefinisikan Sains lebih sebagai sebuah cara berpikir daripada satu kumpulan pengetahuan.

  Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun Sains, yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi didalamnya. Mata pelajaran Sains di SMP menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar guru mampu mengembangkan suatu strategi dalam mengajar yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar konvensional masih mendominasi dalam proses pembelajaran fisika. Metode ceramah hanya mengutamakan produk atau hasilnya saja. Padahal dalam pembelajaran fisika, proses dan produk sama pentingnya serta tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan bervariasi diharapkan akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan dengan meningkatnya aktivitas selama pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Dari uraian yang telah disampaikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa

  Pada Materi Kalor Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Di Kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

  Dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

  1. Banyak siswa beranggapan bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit.

  2. Prestasi belajar fisika siswa masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

  3. Keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran masih kurang.

  4. Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

  C. Batasan Masalah

  Agar permasalahan yang dibahas dala penelitian ini tidak meluas maka perlu adanya batasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Penelitian hanya dilakukan terhadap proses pembelajaran siswa kelas VII B semester II SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2010/2011 pada pokok bahasan “kalor”.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

  1. Bagaimana aktivitas belajar awal siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011 pada materi kalor?

  2. Bagaimana prestasi belajar awal siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011 pada materi kalor?

  3. Bagaimana aktivitas belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011?

  4. Bagaimana prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011?

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan kooperatif sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  2. Bagi Guru Guru selaku pendidik sebagai strategi pembelajaran bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran di kelas, serta membantu guru menciptakan kegiatan belajar yang menarik.

  3. Bagi Siswa a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

  b. Meningkatkan minat siswa pada pembelajaran khususnya pelajaran fisika.

  c. Meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran fisika.

  4. Bagi Peneliti Digunakan untuk menambah pengetahuan dalam membekali diri sebagai calon guru fisika yang memperoleh pengalaman penelitian secara ilmiah agar kelak dapat dijadikan modal sebagai guru dalam mengajar.

BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar

  a. Pengertian Belajar Menurut pandangan awam belajar adalah kegiatan yang tampak dalam bentuk duduk didalam kelas, mendengarkan guru yang sedang menerangkan, menghafal sesuatu atau mengajarkan kembali apa yang telah diperoleh disekolah. Tetapi pendapat para ahli pendidikan lebih luas lagi.

  Menurut Sayuti, H (2000 : 5) belajar adalah proses pertumbuhan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Ini berarti bahwa tujuan suatu kegiatan belajar adalah upaya mencapai perubahan tingkah laku baik menyangkut pengetahuan, ketrampilan, maupun aspek sikap atau kepribadiannya.

  Belajar dalam arti luas adalah perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam penguasaan, penggunaan, dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam bidang studi atau lebih luas lagi berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasikan.

  Menurut Oemar Hamalik (1980 :28) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang yang dinyataka dalam cara- cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

  Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986) belajar dapat didefinisikan sebagai tiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Definisi ini mencakup tiga unsur yaitu : 1) Belajar adalah perubahan tingkah laku.

  2) Perubahan tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman. Perubahan yang terjadi pada tingkah laku karena unsur kedewasaan bukan belajar.

  3) Sebelum dikatakan belajar, perubahan tersebut harus relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

  Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar (Muhibbin Syah,1995 : 92).

  Dari beberapa pengertian belajar oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik melalui latihan, pengalaman ataupun interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh tujuan c. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat dicapai atau dengan kata lain, berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu kita bedakan menjadi dua golongan :

  1) Faktor yang ada pada organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

  b. Tujuan Belajar Menurut Oemar Hamalik (2007 : 73), tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar yang pada umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap- sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.

  

individual. Yang termasuk dalam faktor individual antara lain:

  • Kematangan atau pertumbuhan
  • Kecerdasan - Latihan - Motivasi, dan
  • Faktor pribadi 2) Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial. Yang termasuk faktor sosial antara lain :
  • Keluarga atau keadaan rumah tangga
  • Guru dan cara mengajarnya

  • Lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

  (Ngalim Purwanto 2007 :102). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperlancar proses belajar mengajar, perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu baik yang terdapat dalam diri siswa (faktor individual) maupun yang terdapat di luar siswa itu sendiri (faktor sosial).

B. Aktivitas Belajar

  Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Sebagai rasionalitasnya, hal ini juga mendapatkan pengakuan dari berbagai ahli pendidikan.

  Frobel dalam Sardiman (2001:38) mengatakan bahwa “manusia sebagai pencipta“. Dalam ajaran agama pun diakui bahwa manusia adalah sebagai pencipta yang kedua (setelah Tuhan). Secara alami peserta didik memang ada dorongan untuk menciptakan. Peserta didik adalah suatu organisme yang berkembang dari dalam. Prinsip utama yang dikemukakan Frobel bahwa peserta didik harus bekerja sendiri. Untuk memberikan motivasi, maka dipopulerkan suatu semboyan “berpikir dan berbuat”. Begitu juga dalam belajar sudah tentu tidak mungkin meninggalkan dua kegiatan berpikir dan berbuat.

  Montessori juga menegaskan bahwa “anak-anak itu memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri”. Pendidikan akan berperan didiknya. Pernyataan Montessori ini memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas didalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidikan memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik.

  Dalam hal kegiatan belajar ini, Rousseou memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan belajar sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Oleh sebab itu, orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Guru bertugas menyedikan bahan pelajaran, tetapi yang mengolah dan menentukan adalah siswa sesuai dengan bakat, kemampuan, dan latar belakang masing-masing. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat anak didik aktif dan mendominasi aktivitas adalah siswa. Agar anak didik berpikir sendiri, maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

  Sehubungan dengan ini, maka Piaget menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir.

  Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga terjadi interaksi yang efektif antara guru dan siswa. Dalam pengajaran dapat dikatakan efektif apabila pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.

  Sekolah merupakan area untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup tradisional. Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2001:76) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. visual activities meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

  2. Oral activities, meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

  3. Listening activities, meliputi uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

  4. Writing activities, meliputi menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

  5. Drawing activities, meliputi menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

  6. Motor activities, meliputi melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

  7. Mental activities, meliputi menangggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

  8. Emotional activities, meliputi menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, tenang, dan gugup.

  Aktivitas yang akan dinilai dalam penelitian yaitu penilaian psikomotorik dan afektif. Penilaian psikomotorik meliputi aspek merangkai alat percobaan, mengukur, menghitung, analisis data dan melukis jalannya sinar. Penilaian afektif (minat) meliputi kehadiran di kelas, bertanya dan memberikan tangggapan, partisipasi dalam kegiatan laboratorium, dan ketepatan waktu mengumpulkan laporan. Sedangkan penilaian afektif (sikap) meliputi bekerjasama dalam kelompok, kejujuran, ketekunan belajar, dan tangungjawab.

  Menurut Hamalik (2005:175-176), adapun nilai-nilai aktivitas dalam pengajaran bagi siswa sebagai berikut :

  1. Para siswa mancari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

  2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral.

  3. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa.

  4. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.

  5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.

  6. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru.

  7. Pengajaran diselenggarakan secara realitis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitis.

  8. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.

C. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990: 110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan

  psikomotorik.

  Muray dalam Beck (1990:290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut: “To

  

overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well

and as quickly as possible”. “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi

  hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.

  Menurut Arifin (1991:3), prestasi berarti hasil usaha. Dalam hubungannya dengan usaha belajar, prestasi berarti hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada kurun waktu tertentu. Prestasi belajar siswa mampu memperlihatkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan pengalaman dalam bidang ketrampilan, nilai dan sikap.

  Prestasi adalah hasil usaha yang dicapai seseorang berdasarkan kemampuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu hal dengan bidang dan kemampuan masing masing (Zainal, 1991:3).

  Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran fisika pada materi kalor.

  Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

  Benjamin S. Bloom (1956:1-10) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri lima aspek yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

  Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

  Sedangkan menurut Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

  Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005:8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

  Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk mencapai prestasi belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek – aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman atau aplikasi suatu konsep. (Doantara Yasa dalam

  potes.wordpress.com: 8-2-2010).

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS DENGAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE KABUPATEN BATANG

1 10 17

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SIABU TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 22

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SIABU TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 10 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LOGARITMA DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGURURAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 24

PENDAHULUAN PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WONOGIRI.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 1 PIYUNGAN.

0 9 118

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8