ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

  

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN

SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

  Oleh HUSNA KAMALA PUTRA

  NIM 201-12-009

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  

ANALISIS PRODUK TABUNGAN BSM DAN TABUNGAN

SIMPATIK DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Islam

  Oleh HUSNA KAMALA PUTRA

  NIM 201-12-009

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  

PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada : 1.

  Allah SWT atas semua karunia yang diberikan-Nya.

  2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan spiritual maupun material dan tidak lupa doanya yang selalu dipanjatkan kepadaku.

  3. Kakakku Riswanto dan Pungki serta seluruh keluargaku yang aku sayangi.

  4. Sahabat dan teman-temanku D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian TA ini.

  5. Sahabat-sahabatku Enggal, Athar, Opik, Dwi Cahyo, Adit, Sulton, Fendy, Aga, Miun, Dwina, Rini dll yang sudah memberikan kesenangan dan canda tawa bersama selama ini.

  6. Seluruh teman-teman di komunitas Transmania Semarang dan seluruh Indonesia 7.

  Seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan kesempatan bagi saya untuk menuntut ilmu dan pekerjaan.

  8. Seluruh jajaran staff, karyawan, dan dosen di IAIN Salatiga yang telah membagikan ilmunya dan banyak sekali membantu hingga TA ini dapat selesai.

  

MOTTO

  “ Apa yang diusahakan, itulah yang didapatkan” “Menjadi berhasil itu bahagia, tapi proses menuju berhasil itulah yang paling nikmat dirasakan”

  ABSTRAK Dengan adanya penelitian ini, penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, tehnik cara perhitungan bagi hasilnya, dan tingkatperkembangannya. Dengan demikian masyarakat dapat lebih mengetahui kedua produk tersebut secara rinci.

  Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. Selain itu, Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik dengan meneliti langsung objeknya.

  Hasil dari penelitian ini adalah Tabungan BSM merupakan tabungan dengan akad mudharabah mutlaqah. Pada Tabungan BSM nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah adalah sebesar 73% : 27%. Sedangkan Tabungan Simpatik adalah tabungan dengan akad wadiah yad dhamanah dengan sisitem bonus antara pihak bank dengan nasabah dengan perbandingan sebesar 82% : 18%.

  Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah rata-rata tabungan nasabah,

  

ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga

pajak.

  Kemudian dari segi perkembanganya dari tahun 2012-2014, Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik mempunyai perbedaan tersendiri. Dari kedua Tabungan di atas dapat disimpulkan bahwa naik turunya nasabah dan jumlah perolehan yang didapat bank dari tabungan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antra lain faktor external seperti banyaknya bank-bank syariah dan BMT disekitar Banyumanik. Selain itu jumlah setoran yang disetorkan nasabah dan SDM yang berganti juga ikut berpengaruh pada perolehan nominal dan jumlah nasabah pada tabungan itu sendiri.

  Kata Kunci : tabungan, teknik bagi hasil, mudharabah mutlaqah

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufiq, serta hidayahnya sehingga penulis dapatmenyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di BSM KCP Banyumanik Semarang“. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Jurusan D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

  Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil.

  Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M,Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam

  IAIN Salatiga 3. Bapak Ahmad Mifdlol M, Lc, M.SI selaku Ketua Jurusan D III Perbankan

  Syariah dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

  4. Bapak dan ibu dosen Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat membantu dalam Tugas Akhir ini.

  5. Pimpinan/Manajer beserta seluruh jajaran staf dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa magang selama waktu yang ditentukan sehingga penulis bisa

  6. Bapak dan ibu, keluarga, serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi dan dukungan materil maupun spiritual.

  7. Teman-teman D III Perbankan Syariah angkatan 2012 dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi lebih baiknya laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis memohon maaf atas keterbatasan penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi pembaca.

  Salatiga, 15 Agustus 2015 Penulis Husna Kamala Putra NIM : 20112009

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. iv LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................................... v MOTTO ............................................................................................................................ vi ABSTRAK ........................................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................ 5 E. Penelitian Terdahulu ......................................................................................................... 5 F. Metode Penelitian ............................................................................................................. 7 G. Penegasan Istilah ............................................................................................................... 9 H. Sistematika Penulisan ....................................................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Seputar Bank Syariah ........................................................................................................ 12 B. Produk Pendanaan ............................................................................................................. 13 C. Konsep Akad ..................................................................................................................... 19 D. Bagi Hasil .......................................................................................................................... 23 BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran umum ............................................................................................................... 27 1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri. .......................................................... 27 2. Profil Bank Syariah Mandiri ............................................................................................. 29 3. Visi, Misi, Shared Values Ethic dan Doktrin Anti Fraud BSM ........................................ 30 4. Struktur Organisasi ........................................................................................................... 32 5. Job Description ................................................................................................................. 33 6. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri ............................................................................ 39 BAB IV ANALISIS DATA A. Karakteristik Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik........................................ 68 B. Teknik Perhitungan Bagi Hasil ......................................................................................... 77

  C.

  Perkembangan Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik ..................................... 82

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 91 B. Saran.................................................................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang

  keuangan di mana kegiatannya selalu berhubungan dengan masalah keuangan baik hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau keduanya. Salah satu lembaga keuangan adalah bank. Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (Kasmir, 2009: 25).

  Perbankan terdiri dari dua jenis, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak pada prinsip yang digunakan. Bank syariah dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu bebas bunga dengan menggunakan prinsip bagi hasil, sedangkan dalam bank konvensional menggunakan prinsip bunga.

  Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa lainnya. Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.

  Selanjutnya pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh dari simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Berikutnya adalah pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan (Kasmir, 2009: 12-14).

  Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan modal melalui mekanisme kredit dan menjadi tumpuan investasi melalui mekanisme saving, sehingga lembaga keuangan memiliki peranan yang besar dalam mendistribusikan sumber daya ekonomi di kalangan masyarakat.

  Antara bank dan masyarakat sama-sama berlandaskan prinsip kepercayaan , masyarakat percaya bahwa dana yang disimpan atau dititipkan kepada bank akan aman dan dapat diambil kapan saja dibutuhkan, bank juga percaya kepada masyarakat yang meminjam dana dari bank, bahwa dana tersebut dapat dikembalikan tepat pada waktunya.

  Berdasarkan kepercayaan tersebut bank mampu beroperasi dan akan terus berkembang khusunya produk tabungan. Tabungan harus terus digalakan karena dapat dimanfaatkan dananya untuk membantu masyarakat yang defisit dana dan membantu pembangunan melalui mekanisme kredit atau pembiayaan.

  Pendanaan di bank syariah mengedepankan produk tabungan sebagai salah satu produk unggulannya. Hal ini dikarenakan masyarakat dari kalangan apapun dapat menggunakan fasilitas produk tabungan ini. Oleh sebab itu , untuk melancarkan pergerakan dana masyarakat maka lembaga keuangan seperti halnya bank menawarkan berbagai jenis produk tabungan.

  Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telaH dibuat antara bank dan nasabah (Kasmir, 2003: 57).

  Seperti halnya Bank Syariah Mandiri, bank tersebut menawarkan berbagai produk tabungan dengan sistem perhitungan bagi hasil yang sesuai dengan prinsip syariah, karena tabungan merupakan sarana bagi masyarakat dalam mendapatkan modal diluar produk deposito dan giro.

  Produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri adalah produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik. Meskipun kedua produk tersebut adalah produk yang paling diminati dan popular, tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa perbedaan dari kedua produk tabungan tersebut.

  Berdasrakan uraian diatas penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik disertai dengan cara perhitungan bagi hasilnya dan tingkat perkembangannya. Dengan demikian, penulis mengambil judul, “ Analisis Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di BSM KCP Banyumanik Semarang “ B.

   Rumusan Masalah

  Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan yang ada serta mempermudah pembahasan agar lebih terarah dan mendalami sesuai dengan sasaran, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1.

  Bagaimana karakteristik produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ?

  2. Bagaimana teknik perhitungan bagi hasil tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik ?

  3. Bagaimana tingkat perkembangan produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik antara tahun 2012-2014 ?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui karakteristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  2. Untuk mengetahui tehnik perhitungan bagi hasil Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

  3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik tahun 2012-2014.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi peneliti dan akademisi Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak peneliti sendiri yang berguna untuk salah satu syarat memperoleh gelar diploma tiga dan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sama.

  2. Bagi Bank Syariah Mandiri Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan produk tabungan yang paling diminati di Bank Syariah Mandiri di kalangan masyarakat.

  3. Bagi Masyarakat Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan serta referensi untuk dapat diambil manfaatnya.

E. Penelitian Terdahulu

  Resty S (2011), dalam tugas akhir yang berjudul “Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga” menjelaskan bahwa bagi hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya selalu berbeda, kemudian dalam sistem tabungan syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung pada pendapatan bank dan nisbah bagi hasil yang diperoleh.

  Rahmah dalam tugas akhir yang berjudul “Tingkat Perkembangan Produk tabungan Shar-E Periode Januari- Desember 2008 di BMI Cabang Solo” menjelaskan bahwa sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat secara luas maka BMI Cabang

  Solo juga memiliki suatu produk pendanaan, salah satunya adalah tabungan shar-e yang banyak diminati nasabah. Perkembangan tabungan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dari hasil analisis diketahui bahwa tabungan terbesar pada tahun 2008, terjadi pada bulan November yaitu sebanyak 3.935 nasabah dan jumlah nasabah terkecil pada bulan Maret yaitu sebanyak 759 nasabah. Kenaikan terjadi karena masyarakat mulai mempercayai dan mengetahui keberadaan BMI.

  Kurnia dalam tugas ak hir yang berjudul “Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah” dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan startegi yang digunakan oleh bank agar tabungan iB Hasanah diminati masyarakat adalah: Produk, menetapkan harga dan target pasar yang tepat, pemilihan lokasi kantor yang strategis, menetapkan stategi promosi melalui periklanan media cetak dan media elektronik, penjualan perseorangan, dan publisitas dengan mengikuti acara pameran-pameran di mall atau departement store.

  Ritonga dal am jurnal yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah di Sumatera Utara” Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variable motivasi dan persepsi dengan pengambilan keputusan responden untuk menjadi nasabah bank syariah. Hasil pengolahan data sekunder dengan menggunakan pendekatan model partial

  adjustment model (PAM) menunjukkan tabungan (TSB2) yang berpengaruh negative

  dan signifikan terhadap simpanan bagi hasil, sedangkan variable tingkat bagi hasil deposito (TSB1) , tingkat bagi hasil tabungan (TBH2), dan suku bunga deposito (TSB1) tidak berpengaruh secara signifikan.

F. Metode Penelitian 1.

  Objek Penilitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang, yang beralamat di Jalan Setiabudi No.152 Kav 3 & 5 Banyumanik Semarang.

  2. Jenis Penelitian a.

  Deskriptif Analitik Jenis penelitian deskriptif analitik adalah penulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu objek yang menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu.

  3. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode Dokumentasi Metode dokumntasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan.

  Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit tentang yang sedang diteliti yang diperoleh dari catatan sebuah dokumentasi (Nasution, 1996: 85).

  b.

  Observasi

  Teknik observasi ilmiah adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian yang diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi (Hikmat, 2011: 73). Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik .

  c.

  Wawancara.

  Teknik wawancara (interview) adalah teknik mencari data atau informasi mendalam yang diajukan kepada responden atau informan dalam hal ini dengan ibu Chairinnisa sebagai costumer service pada tanggal 16 Maret 2015 dalam bentuk pernyataan lisan (Hikmat, 2011: 79).

  4. Sumber Data a.

  Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber di mana penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini data primer berupa penelitian secara langsung di BSM KCP Banyumanik Semarang.

  b.

  Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan perundang- undangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh penulis adalah data yang telah diolah oleh pihak perusahaan yang ada kaitannya dengan Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik.

  5. Teknik Analisa Data

  Langkah analisa dimulai dengan cara mempelajari seluruh data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang ditulis, dokumentasi dan sebagainya.

  Setelah semua dipelajari dan ditelaah makalangkah selanjutnya adalah reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataanya diperlukan.

  Kemudian menyusun dalam satuan-satuan. Satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah selanjutnya. Tahap akhir analisa data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

G. Penegasan Istilah 1.

  Produk Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuasakan keinginan atau kebutuhan (www.wikipedia.org).

2. Tabungan

  Pengertian tabungan menurut UU Perbankan No.10 Tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan sistematika penulisan yaitu bab pertama berisi pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu serta sistematika penulisan.

  Kemudian bab kedua berisi landasan teori yang membahas tentang kerangka teori yang membahas tentang pendanaan, macam-macam pendanaan di bank syariah, pengertian akad mudharabah dan akad wadiah, pengertian nisbah, pengertian bagi hasil, prinsip bagi hasil, faktor yang mempengaruhi bagi hasil, perbedaan bagi hasil dan bunga.

  Pada bab tiga berisi mengenai laporan objek yang berupa sejarah singkat mengenai Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, organisasi perusahaan meliputi struktur organisasi dan deskripsi kegiatannya, serta produk-produk pada Bank Syariah Mandiri.

  Selanjutnya pada bab keempat berisi tentang karateristik Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik, perhitungan bagi hasil produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik serta perkembangannya antara tahun 2012-2014.

  Pada bab lima berisi penutup yang membahas tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Seputar Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

  prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Ascarya, 2013: 5)

  Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolok ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya.

  Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan.

  Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank- bank syariah.

  Perbankan syariah sebenarnya dapat menggunakan momentum ini untuk mampu tumbuh dengan signifikan. Oleh karena itu perlu langkah-langkah strategis untuk merealisasikannya.

  Langkah strategis pengembangan perbankan syariah yang telah diupayakan adalah pemberian izin kepad bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang Unit Usaha Syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional menjadi bank syariah (www.bi.go.id).

B. Produk Pendanaan

  Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik internal bank, maupun dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga. Pada dasarnya pendanaan dalam bank syariah hampir sama dengan bank konvensional biasa, tetapi bank syariah melakukan kegiatan pendanaan dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip yang digunakan dalam pendanaan bank syariah adalah prinsip mudharabah dan

  wadi’ah.

  Jenis-jenis produk pendanaan di bank syariah antara lain adalah : 1.

  Giro Menurut UU RI No.21 Tahun 2008 giro adalah simpanan berdasarkan akad

  wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

  penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

  a.

   Giro wadiah

  Giro wadiah menurut DSN No.01/DSN-MUI/IV/2000. Giro merupakan produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening giro untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya. Bank boleh menggunakan dana nasabah yang tehimpun untuk tujuan mencari keuntungan. Bank diperbolehkan memberikan insentif berupa bonus kepada nasabah selama hal ini tidak dipersyaratkan sebelumnya (Ascarya, 2013: 114).

  b.

   Giro Mudharabah

  Yang dimaksud giro mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai

  mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah

  dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad

  mudharabah dengan pihak lain.

  Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemlik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 354).

2. Deposito

  Selain giro dan tabungan, produk perbankan lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana adalah deposito. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan yang dimaksud dengan deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS.

  Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.

  Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana, terdapat 2 bentuk mudharabah yaitu : a.

  Deposito Mudharabah Mutlaqah Dalam deposito mudharabah mutlaqah, pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana deposito ini ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 364).

  b.

   Deposito Mudharabah Muqayyadah

  Berbeda halnya dengan deposito mudharabah mutlaqah, dalam deposito

  mudharabah muqayyadah, pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan

  tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara, maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah tidak mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalm menginvestasikan dana tersebut ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan (Karim, 2013: 367).

3. Tabungan

  Tabungan merupakan simpanan yang paling populer di kalanagan masyarakat luas. Dari sejak kanak-kanak sudah dianjurkan dan diajarkan mereka masih di dalam rumah, namun karena semakin besarnya resiko yang di rasakan ketikan mereka menyimpan dirumah seperti resiko kehilangan membuat masyarakat tentang pentingnya lembaga keuangan seperti perbankan.

  Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 21 tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau imvestasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikaannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  A.

  Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah yad dhamanah.

  Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana yang disertai hak untuk menggunakan dana tersebut.

  Nasabah sebagai penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan dimuka (Karim, 2013: 358)

  B.

  Tabungan Mudharabah Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).

  Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain

  Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening (Karim, 2013: 359)

  Manfaat Tabungan 1)

  Manfaat tabungan bagi nasabah antara lain :

  a) Terjaminnya keamanan karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin b)

  Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus menerus

  c) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap saat dan dimana saja

  2) Manfaat tabungan bagi bank

  a) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai operasional bank dalam memperoleh keuntungan

  b) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainnya.

  c) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menabung diakses15 juni 2015).

  C.

  Akad (ikatan, keputusan, atau penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai syariah (Ascarya, 2013: 35).

  Secara khusus akad berarti keterkaitan anatara ijab (pernyataan penawaraan/pemindahan kepemilikan) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang diisyaratkan dan berpengaruh pada sesuatu.

  Rukun dalam akad ada tiga, yaitu pelaku akad, objek akad, dan sighah atau pernyataan pelaku akad, yaitu ijab dan qabul. Pelaku akad aharuslah orang yang mampu melakukan akad untuk dirinya dan mempunyai otoritas syariah yang diberikan pada seseorang untuk merealisasikan akad sebagai perwakilan dari yang lain. Objek akad harus ada kerika terjadi akad, harus sesuatu yang disyariatkan, harus bisa diserahterimakan ketika terjadi akad,dan harus sesuatu yang jelas antara dua pelaku akad.

1. Akad Wadiah

  Akad wadiah adalah titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Akad ini mempunyai sifat sukarela/sosial atau

  tabarru’ maka tidak ada keuntungan bagi hasil untuk

  nasabah. Pada akad ini bank syariah hanya memberikan bonus yang langsung ditempatkan di rekening nasabah. Bonus itu sendiri tidak diperjanjikan di awal dan tidak ditentukan besarnya di awal karena sifatnya adalah bonus atau sukarela (Karim, 2013: 376).

  Wadiah sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu: a.

  Wadiah yad amanah

  Wadiah yad amanah adalah pihak yang menerima titipan tidak boleh sampai diambil kembali oleh nasabah. Sedangkan bank dapat meminta imbalan atau ujrah atas penitipan uang tersebut dan memberikan bonus kepada nasabah namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung kepada kebijakan bank.

  Wadiah yad amanah memiliki karakteristik, diantaranya sebagai

  berikut : 1)

  Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan.

  2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

  3) Sebagai imbalan, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan (Karim, 2013: 377).

  b.

  Wadiah yad adh dhamanah

  Wadiah yad adh dhamanah adalah pihak yang menerima titipan boleh

  menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak bank dalam hal ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana tersebut dan bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan (bank).

  Wadiah yad adh dhamanah memiliki beberapa karakteristik, diantaranya

  adalah : 1)

  Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat di manfaatkan oleh yang menerima titipan.

  2) Barang yang dititipkan dapat menghasilkan keuntuntungan karena dimanfaatkan. Namun tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada penitip.

  3) Bank syariah dapat memberikan bonus atas titipan yang dititipkan, tetapi pemberian bonus sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen bank syariah dan tidak diperjanjikan di awal karena pada prinsipnya dalam akad ini penekananya adalah titipan.(Karim, 2013 : 378)

2. Akad Mudharabah

  Dalam mangaplikasikan prinsip akad mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola) (Karim, 2013: 379).

  Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apapila mengalami kerugian, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kibat kelalaian si pengelola. Apabila disebabkan oleh pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2010: 85).

  Secara umum mudharabah terbagi menjadi dua jenis : c. Mudharabah Muthlaqah

  Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Penyedia dana melimpahkan kekuasaan yang sebesar-besarnya kepada mudharib untuk mengelola dananya. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan.

  d.

  Dalam transaksi mudharabah muqayyadah mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha. Di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.

D. Bagi Hasil

  Bagi hasil dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan sebagai distribusi bebrapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Dapat pula dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhammad, 2011: 43).

  Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan keguatan usaha. Usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing- masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.

1. Prinsip bagi hasil a.

  Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.

  b.

  Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c.

  Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

  d.

  Tidak ada yang dirugikan dari sisitem keuntungan bagi hasil e. Bagi hasil tergantung pada ketentuan proyek yang dijalankan. Jika proyek tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan di tanggung bersama untuk kedua pihak.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil

  Menurut Muhammad (2011: 97), kontrak mudharabah adalah suatu kontrak yang dilakukan oleh minimal dua pihak. Tujuan utama kontrak ini adalah memperoleh hasil investasi. Besar kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh banyak faktor.

  a.

  Faktor Langsung Diantara faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia dan nisbah bagi hasil

  1) Investment rate merupakan persentase aktual dana yang diincestasikan

  dari total dana. Jika bank menentukan investmen rate sebesar 80%, hal itu berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.

  2) Jumalah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah

  dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode diantaranya, rata-rata saldo minimum bulanan dan rata-rata saldo harian.

  3) Nisbah

  a.

   Salah satu ciri mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

  b.

  

Nisbah antara bank satu dengan bank lainnya berbeda.

  c.

   Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank d.

   Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dengan account lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.

  b.

  Faktor tidak Langsung Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit

  and sharing). Pendapatan yang dibagihasilkan merupakan pendapatan yang

  diterima dikurangi biaya-biaya. Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue sharing. Kemudian kebijakan akunting bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya (Antonio, 2010: 166).

  Untuk menentukan tingkat pembagian hasilnya, bank syariah akan menghitung setiap bulannya atau setiap periode tertentu sesuai dengan periode perhitungan pendapatan usaha. Berapun tingkat pendapatan usaha, itulah yang kemudian didistribusikan kepada para nasabah atau anggota. Oleh karena itu nasabah perlu mengetahui tingkat nisbah masing-masing produk. Nisbah merupakan proporsi pembagian hasil, begitu pula dalam pembiayaan bagi hasil. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem bunga, karena pada umumnya bunga menjadi kewenangan pihak bank. Atas dasar laporan dari nasabah, manajemen bank akan membuat perhitungan bagi hasilnya sesuai dengan nisbah tersebut. Dari mekanisme tersebut, sistem bagi hasil lebih

  BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri Berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 1999 dilatar belakangi

  oleh krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998, kemudian diikuti dengan krisis multi-dimensi termasuk di dunia politik yang telah menimbulkan beragam dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam keadaan tersebut, dunia perbankan yang dikuasai bank-bank konvensional ikut mengalami krisis yang luar biasa. Menanggapi kasus tersebut, pemerintah menggambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi bank-bank yang berada di Indonesia.

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PELAKSANAAN TABUNGAN SIKLUS DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU KRIAN TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN TABUNGAN SIKLUS DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU KRIAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

BANK TABUNGAN TABUNGAN NEGARA NEGARA NEGARA (PERSERO) (PERSERO) (PERSERO) KANTOR KANTOR KANTOR CABANG CABANG PEMBANTU PEMBANTU IAIN IAIN IAIN CABANG CABANG CABANG SURABAYA SURABAYA RANGKUMAN RANGKUMAN TUGAS TUGAS TUGAS AKHIR AKHIR

0 0 10

PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA (DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 0 98

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PEREKRUTAN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.,Sy)

0 0 124

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG - Test Repository

0 1 148