Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IIISEMESTER II

MI NEGERI MLATEN KECAMATAN MIJENKABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh:

MARIA NURUL QOYYIMAH

NIM 115-12-076

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  كيل ا لله ا نسحا امك نسح ا و Dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu (Al Qashas, 28:77)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahku (Sahudi Shodiq Alm), Ibuku (Mustafidah) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.

  Kakakku (Ainun Muflikhah dan Maria Evi Kiswah), dan adekku (Zumala Laili) yang selalu memberikan semangat, nasehat dan dukungan.

  Teman-teman kos tercinta (Evi, Luluk, Elyn, Lupita, Ani) yang selalu memberikan semangat serta motivasi.

  Teman-teman PGMI angkatan 2012 konsentrasi IPS (Adit, Habib, Santo, Ikhwan, Zumrotun, Irma, Elyn, Wulan, Tika, Very, Puji) yang selama ini telah berjuang bersama

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai dengan rencana.

  Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

  Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik- baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd. yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan dilingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  6. Badriduja, M.Ag selaku kepala MIN Mlaten, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah tersebut.

  Bapak/Ibu guru dan karyawan MIN Mlaten yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.

  8. Murid-murid kelas III MIN Mlaten, yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  9. Bapak (alm) dan ibu yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis.

  10. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat.

  11. Temen seperjuangan PGMI angkatan 2012 yang selama ini telah berjuang bersama.

  12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 11 Agustus 2016 Penulis,

  ABSTRAK

  Qoyyimah, Maria Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata

  Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016.

  Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing: Rasimin, S.PdI, M.Pd.

  Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, dan IPS

  Pembelajaran IPS pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi pelajaran, sehingga penggunaan strategi pembelajaran yang tepat perlu untuk dikembangkan dan dilakukan dengan sebaik mungkin agar tercapai tujuan dengan maksimal. Namun masih ada guru yang mengajar secara monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2015/2016.

  Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklu I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi.

  Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun

  pelajaran 2015/2016. Dapat dilihat dari pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 46,42 % menjadi 64,28 % pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100 %.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................... iii PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN ............................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... v KATA PENGANTAR .......................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

  

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6 D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ............................................................... 7 F. Definisi Operasiona ............................................................. 7 G. Metode Penelitian ................................................................ 8 H. Sistematika Penulisan .......................................................... 15 A. Hasil Belajar ........................................................................ 17

  1. Pengertian Belajar ........................................................... 17 2.

  Tujuan belajar dan hasil belajar ................................... 20 a.

  Tujuan belajar ........................................................20 b.

  Hasil belajar .......................................................... 21 3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...................... 22 a.

  Faktor internal ....................................................... 22 b.

  Faktor ekstenal ...................................................... 22 4. Macam-macam hasil belajar ........................................ 23 B.

  IPS Materi Arah Mata Angin ............................................... 24 1.

  Pengertian IPS .............................................................. 24 2. Hakikat IPS .................................................................. 25 3. Tujuan IPS ................................................................... 27 4. Materi arah mata angin ................................................ 28 C. Metode Demonstrasi ............................................................ 29 1.

  Metode Demonstrasi ..................................................... 29 a.

  Pengertian metode demonstrasi ............................ 29 2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi ........................ 29

  

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................... 33

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 33 1. Profil Madrasah ........................................................... 33 2. Keadaan Guru/karyawan .............................................. 35 Keadaan siswa .............................................................. 37 4. Kegiatan siswa .............................................................. 38

  B.

  Subjek penelitian ................................................................. 39 1.

  Lokasi penelitian ........................................................... 39 2. Karakterisitik siswa kelas III ........................................ 39 3. Pelaksanaan penelitian .................................................. 39 C. Deskripsi pelaksanaan siklus I ............................................. 41 D. Deskripsi pelaksanaan siklus II ........................................... 42

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 49

A. Deskripsi kondisi awal pra siklus ........................................ 49 B. Analisis data per siklus ........................................................ 53 1. Deskripsi siklus I .......................................................... 53 2. Deskripsi siklus II ......................................................... 56 C. Analisis data akhir ............................................................... 58 1. Analisis siklus I ............................................................ 58 2. Analisis siklus II ........................................................... 61 3. Perbandingan antar siklus ............................................. 63

BAB V PENUTUP .............................................................................. 66

A. Kesimpulan .......................................................................... 66 B. Saran-saran .......................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 keadaan guru/karyawanTabel 3.1 keadaan siswaTabel 3.2 daftar siswa kelas III MI Negeri Mlaten tahun pelajaran

  2015/2016

Tabel 4.1 daftar nilai pra siklusTabel 4.2 data hasil belajar siswa siklus ITabel 4.3 data hasil belajar siklus IITabel 4.4 data hasil belajar siswa siklus ITabel 4.5 data hasil belajar siklus IITabel 4.6 perbandingan hasil belajar siswa per siklus

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru pada Siklus I Lampran 4 Lembar Pengamatan Siswa pada Siklus I Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru pada Siklus II Lampiran 6 Pengamatan Siswa pada Siklus II Lampiran 7 Lembar Soal dan Kunci Jawaban Siswa pada Siklus I Lampiran 8 Lembar Soal dan Kunci Jawaban Siswa pada Siklus II Lampiran 9 Skripsi dalam Bentuk Power Point Lampiran 10 Surat Tugas Pembimbing Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 13 Surat Bukti Penelitian Lampiran 14 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 15 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 16 Dokumentasi

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan PTK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan

  berlangsung secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa dan berbudaya (Susanto, 2012:85). Pendidikan dimulai dari jenjang dasar. Jenjang pendidikan dasar di Indonesia adalah sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah. Banyak mata pelajaran yang diajarkan ditingkat sekolah dasar termasuk mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

  Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar/Madrasah I btida’iyah. Pembelajaran pengetahuan sosial di Sekolah Dasar merupakan sarana untuk mengembangkan wawasan, pola pikir siswa, dan sikap sosial siswa didalam keluarga maupun ditengah-tengah masyarakat. Tujuan utama

  IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat (Alma, 2010:6).

  Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baih Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk " (An-Nahl: I 25)

  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi,dan psikologi sosial. IPS merupakan bidang studi yang mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Dalam mata pelajaran IPS ada beberapa macam materi, khususnya materi arah. Materi arah mata angin diajarkan pada siswa kelas III SD/MI. adanya kekurangan seorang guru dalam penggunaan metode maupun strategi pembelajaran yang aktif dalam sebuah kegiatan belajar mengajarkan membuat pembelajaran cenderung membosankan dan minat siswa kurang yang nanti pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar peserta didik menjadi kurang maksimal dan mengecewakan. Khususnya pada materi arah mata angin. Siswa cenderung bosan dengan pembelajaran sehingga menjadikan siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran. beberapa faktor, salah satunya yaitu metode pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik, dengan pemanfaataan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan.

  Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran atau instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Kastolani, 2014: 107). Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa (Hamdani, 2010: 71-72).

  Dalam proses pembelajaran, disamping kewajiban menguasai strategi pembelajaran, metode dan pendekatan mengajar, materi pembelajaran dari siswanya.

  Mengajar dan belajar adalah aktivitas dimana antara guru dan siswa yang belajar saling berinteraksi. Dalam berinteraksi tentunya banyak faktor yang turut menunjang keberhasilan yang ingin dicapai. Faktor-faktor tersebut adalah sumber bahan belajar, media, prosedur. Kegiatan interaksi antara guru, siswa, sumber bahan belajar, media/alat bantu dan prosedur seperti tersebut diatas yang dinamakan kegiatan pembelajaran. Agar pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru itu bisa efektif, maka pembelajaran tersebut harus direncanakan secara matang.

  Dengan demikian seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran untuk memungkinkan siswa belajar. Dengan strategi pembelajaran akan memudahkan ssiswa dalaam mempelajari suatu fakta, ketrampilan, sikap, nilai dan konsep untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada strategi pembelajaran demonstrasi ini akan menjadikan siswa lebih aktif, tidak hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tetapi siswa juga bisa diberi kesempatan untuk menjelaskan kembali apa yang diajarkan oleh guru.

  Pendidik harus menciptakan lingkungan dan proses pembelajaran belajar yang nyaman yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan berfikir anak, sehingga potensi peserta didik dapat berkembang dengan optimal. Pembelajaran pada anak usia dini tersebut sangatlah berbeda karena anak bukan orang dewasa dalam ukuran kecil. Pembelajaran anak pada usia dini harus dibangun oleh pengalaman nyata peserta didik. Pendidik harus jeli dalam memilih suatu model dalam proses pembelajarannya. Pada saat ini alternatif solusi dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model terpadu dengan pendekatan tematik. Model terpadu dengan pendekatan tematik inilah pembelajaran yang memadukan bidang studi secara utuh (holistik) melalui tema-tema nyata yang dialami oleh siswa. Pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik anak yang berkembang pada tingkat usia dini.

  Berdasarkan latar belakang diatas metode demonstrasi lebih dapat meningkakan hasil belajar IPS materi arah mata angin maka perlu diterapkan metode demonstrasi sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPS.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III semester II MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016

C. Tujuan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III semester II MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak D.

   Hipotesis 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang diungkapkn secara deklaratif atau yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan. Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa diuji secara empiris. Adapun hipotesis dalam penelitin ini adalah : metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi arah mata angin di kelas

  III pada semester II MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2015/2016.

2. Indikator Pencapaian

  Apabila nilai siswa baik dan memenuhi standar pencapaian KKM yaitu 70. Adapun indikator keberhasilan yang dapat dicapai dalam materi arah mata angin adalah sebagai berikut : a.

  Siswa mampu menjelaskan arah mata angin dan fungsi mata angin. Siswa mampu menyebutkan letak-letak arah mata angin.

  c.

  Siswa mampu membuat arah mata mata angin.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis a.

  Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian IPS khususnya dalam materi arah mata angin.

  a. upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan Sebagai pembelajaran IPS di MI Negeri Mlaten.

2. Manfaat Praktis

  Sebagai masukan bagi Guru MI dalam melakukan inovasi dan implementasi sebagai model dan strategi pembelajaran IPS.

F. Definisi Operasional 1.

  Hasil Belajar Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek, kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nahrowi dalam K. brahim (2007: 37) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Dalam penelitian yang peneliti definisi hasil belajar adalah hasil nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan post tes selama KBM dalam PTK.

  2. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga Negara yang bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama.

  Sedangkan menurut Somantri (2001:79) bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanitis yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan Pendidikan.

  3. Metode Pembelajaran Demonstrasi Menurut Saiful Sagala (2005) metode demonstrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata (Majid, 2014:155).

  Demonstrasi menurut peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

  Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan utuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

  Berikut akan di kemukakan Penelitian tindakan kelas menurut para ahli : a.

  Menurut pandangan Basrowi (2006:25), sebagaimana mengutip dari the first international Handbook of action Research for

  Indonesian Educators, yang menyatakan batasan tentang Classroom Action Research (CAR) adalah bentuk pastisipasi,

  kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh.

  b.

  Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997: 4).

  2. SubjekPenelitian

  Setting atau lokasi PTK ini adalah MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak kelas III semester II mata pelajaran IPS pokok bahasan arah mata angin tahun pelajaran 2015/2016.

  3. Langkah-Langkah Penelitian

Gambar 1.1 Tahapan-Tahapan PTK

  PTK sering didahului dengan berbagai hal yang harus dipersiapkan secara cukup dan teliti.Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:16).

1. Tahap 1 : perencanaan

  Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.Dalam tahap perencanaan, yang dilakukan oleh peneliti adalahsebagaiberikut: a.

  Mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian.

  b.

  Menelaah materi pembelajaran yang akan disampaikan bersama tim kolaborasi.

  c.

  Menyusun RPP dan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi.

  d.

  Menyiapkan media pembelajaran, dan sumber belajar.

  e.

  Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

  f.

  Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.

  g.

  Merencanakan waktu tindakan.

2. Tahap 2 : pelaksanaan

  Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah Hendaknya perlu di ingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

  3. Tahap 3 : pengamatan Observasi yang dimaksud dalam tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data 4. Tahap 4 : refleksi

  Refleksi adalah kegiatan yang mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.

  5. Tambahan : Siklus-Siklus dalam PTK Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi.

  Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah disebutkan diatas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian yang dimulaidari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi setahap.

  Jadi, antara siklus yang satu yang lain tidak akan pernah sama, meskipun melalui tahap-tahap yang sama.

  4. Instrument Penelitian

  Bentuk instrument yang dipakai untuk mendapatkan data adalah a.

  Pedoman atau lembar pengamatan (Observasi) yang digunakan untuk mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan modal belajar, memantau diskusi/kerjasama antar siswa, mengamati proses transfer kelompok, mengamati pemahaman masing- masing anak.

  b.

  Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum pelaksanaan penelitian.

  c.

  Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil nilai siswa.

  5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu a.

  Observasi Observasi dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan observasi perlu dilengkapi foto- foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Dijelaskan pada hasil observasi apakah siswa sangat aktif atau sebaliknya.

  b.

  Tes Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, catatan digunakan untuk mencatat siswa yang aktif dan tidak aktif dalam pembelajaran, transkip nilai dari hasil tes evaluasi siswa, kamera.

6. Analisis data

  Menganalisis data dapat dilakukan dengan memecah data dalam kelompok tertentu, semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada disusun sedemikian rupa sehingga bias digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

  Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan : a.

  Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut : M= Keterangan : M = nilai rata-rata X = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa (Djamarah, 2006:64) b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut : F x 100 %

  P = N Keterangan : P = nilai dalam persen F = frekuensi N = jumlah keseluruhan siswa (Djamarah, 2006:225- 226).

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, maka peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut :

  Bab I : Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesistindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II: Kajian Pustaka, berisi pengertian belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, pengertian hasil belajar, pengetian pembelajaran IPS, ruang lingkup IPS, tujuan dan fungsi IPS, pengertian metode, tujuan dan manfaat metode pembelajaran, pengertian metode demonstrasi, kriteri pemilihan metode, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, pengertian materi arah mata angin.

  Bab III: Pelaksanaan Penelitian, Terdiri dari gambaran umum MI Negeri Mlaten Mijen Demak hasil dari penelitian, deskripsi siklus I dan siklus II. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi deskripsi pra siklus, siklus I, siklus II, hasil analisis pra siklus, siklus I dan siklus II, hasil rekapitulasi.

  Bab V Penutup, Bagian berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

  dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini maing- masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut akan dikemukakan berbagai definisi belajar (Susanto, 2013:1).

  Menurut Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman(learning is defined as the modificator or strengthening of

  behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar

  merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekadar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami.

  Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahaan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013:4).

  Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar. Tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran.

  a.

  Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Disamping itu, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil (Gage dan Berliner, 1984: 372).

  b.

  Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah (John Dawey, dalam Davies, 1937:31). c.

  Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya d.

  Pengulangan Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan akan menjadi sempurna.

  e.

  Tantangan Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

  f.

  Balikan dan Penguatan Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar- mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.

  g.

  Pebedaan Individual Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil oleh guru dalam upaya pembelajaran. (Dimiyati dan Mudjiono, 2002: 42-49).

1. Tujuan dan Hasil Belajar a.

  Tujuan Belajar Didalam buku Kastolani (2014: 66-67) Secara umum tujuan belajar adalah:

  1) Untuk mendapatkan pengetahuan

  Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.

  2) Penanaman konsep dan keterampilan

  Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada keterampilan gerak ataupenampilan anggota tubuh seorang yang sedang belajar, atau keterampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatandan keterampilan berpikir secara kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

  3) Pembentukan sikap sikap mental, perilaku dan pribadi siswa, ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai uswah (Sardiman, 2000: 26-28).

  b.

  Hasil Belajar Nawawi dalam K. Brahim (2007:39) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi tiga aspek, yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). 1)

  Aspek Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2)

  Aspek Psikomotorik Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

  (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketetapan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan

  3) Aspek Afektif

  Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi (Sudjana, 2011:22-23).

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan meliputi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto, 1988:56).

  a.

  Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Susanto, 2013:12-13).

3. Macam-Macam Hasil Belajar

  Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek afektif).

  a.

  Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

  Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan.berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan(Susanto, 2012:6).

  b.

  Keterampilan Proses Usman dan Setiawati (1993:77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

  Indrawati (1993:3) merumuskan bahwa keterampilam (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)(Susanto, 2012:9).

  c.

  Sikap Menurut Sardiman (1996:275) sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang(Susanto, 2012:11).

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Arah Mata Angin 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

  Ilmu pengetahuan sosial yang seringkali disingkat dengan

  IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam ranga member wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013:137).

  Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga warga Negara yang bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Sedangkan menurut Somantri (2001:79) bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanitis yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

  Telah kita ketahui bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

  Beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari masyarakat.

  Dengan demikian, materi ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipelajari dan menjadi sumber pembelajaran, tidak hanya sebatas pada kehidupan nyata sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita- cerita, novel, kisah-kisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan buku, surat kabar, majalah dan makalah dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran.

  Dengan bacaan tersebut dapat diperoleh pengetahuan, baik berupa pengetahuam sosial maupun nilai-nilai yang bermakna dalam kehidupan. Jadi, bacaan tersebut merupakan sumber materi ilmu pengetahuan sosial yang berharga serta memiliki nilai praktis dalam membina kepribadian bagi siswa (Rasimin, 2012:44).

  Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial.

  Jadi hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya (Susanto, 2013:137-138).

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

  Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi sikap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat (Alma, 2010:6).

  Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan

  IPS merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan Negara.

  Menurut Mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran

  IPS di sekolah, sebagai berikut : a.

  Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyaakat.

  b.

  Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memcahkan masalah- masalah sosial. c.

  Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

  d.

  Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

  e.

  Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat (Susanto, 2013:144-146).

4. Materi Arah Mata Angin

  Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukn arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Pusat mata angin terdapat 8 arah dengan urutan berikut (mengikuti arah jarum jam) : a.

  Utara b. Timur laut c. Timur d. Tenggara e. Selatan f. Barat daya

  Barat h. Barat laut

  Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi, manakal timur dan barat menentukan arah putaran bumi.

C. Metode Demonstrasi 1. Metode Demonstrasi a.

  Pengertian Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.

2. Langkah-Langkah Metode Demonsrasi a.

  Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan : 1)

  Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.

  2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

  3) Lakukan uji coba demonstrasi b.

  Tahap Pelaksanaan

1) Langkah Pembukaan.

  Sebelum demonstrasi dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya : a.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 75

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar Dalam Materi Hukum Ohm Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas X Smk Muhammadiyah 1 Banda Aceh

0 1 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 5 Sojol Utara

0 0 12

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 127