Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALINANAS KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan sebagai syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
11512051
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALINANAS KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan sebagai syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
11512051
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
MOTTO
Percaya diri adalah kunci awal menuju kesuksesan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tua yang sangat saya sayangi yang tidak pernah henti memberikan doa dan kasih sayang yang tulus.
Keluarga dan saudara-saudara yang telah mendukung dan memberikan semangat.
Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta memberikan motivasi.
Tidak lupa kepada seluruh teman-teman PGMI yang selalu meluangkan waktu untuk mengajari dalam menyusun skripsi, terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir. Teman-teman kos bu parjono yang selalu memberi dukungan dan juga semangat Juga saya persembahkan kepada pembaca yang budiman. KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmad, taufik, serta hidayahnya sehinggaa skripsi dengan judul peninghakatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dengan model pembelajaran make a match pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat diselesaiakan.ta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.
Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan sekaligus selaku pembimbing yang telah membimbing memberikan motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Sukron Ma’mun, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi motivasi dan dukungannya.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6. Bapak Sutarno S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Siswa siswi kelas III SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.
8. Teman PGMI angkatan 2012 yang telah berjuang bersama-sama. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman. Amin.
Salatiga, 13 September 2016 Penulis Sri Wahyuningsih
Abstrak
Wahyuningsih, Sri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan
Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Peni Susapti M.Si.
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Model Pembelajaran Make a Match
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini guru mata pelajaran IPA dan siswa yang berjumlah 17 siswa, yang terdiri dari 9 putra dan 8 putri.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil siklus I dapat diketahui rata-rata hasil belajar siswa adalah 62,35 sebanyak 9 siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 8 siswa belum tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan pada siklus II rata-rata mencapai 72,94 dengan 15 siswa yang sudah tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) dan 2 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan melihat hasil kedua siklus di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ix PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Tujuan Masalah ............................................................................... 3 D. Hipotesis ......................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 F. Definisi Operasional ........................................................................ 6 G. Metodologi Penelitian ..................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 18 A.Hasil Belajar .................................................................................... 18
1. Definisi Belajar ........................................................................... 18
2. Hasil Belajar ................................................................................ 19
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 23
B. IPA ................................................................................................... 27
1. Hakikat IPA ............................................................................... 27
2. IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup ................. 29
C. Model Pembelajaran Make a Match .............................................. 37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 38 A. Subyek Penelitian ........................................................................... 38
1. Subyek Penelitian ........................................................................ 38
2. Kolabolator Penelitian ................................................................ 39
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 39
1. Deskripsi Siklus I ........................................................................ 39
2. Deskripsi Siklus II ....................................................................... 43
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................. 48 A.Deskripsi Paparan Siklus ................................................................. 48
1. Deskripsi Pra Siklus .................................................................... 48
2. Deskripsi Data Siklus I ............................................................... 50
3. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ................................................. 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 52
1. Siklus I ........................................................................................ 54
2. Siklus II ....................................................................................... 55
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 56 A. Kesimpulan ..................................................................................... 56 B. Saran ................................................................................................ 56 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 58
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Aspek-aspek yang diamati dalam observasi ................................. 12Tabel 1.2. Daftar nama siswa SDN 2 Kalinanas ........................................... 39Tabel 1.3. Hasil ulangan harian (Pra siklus) ................................................. 50Tabel 1.4. Hasil belajar siswa siklus I ........................................................... 52Tabel 1.5. Hasil belajar siswa siklus II ......................................................... 53Tabel 1.6. Hasil rekapitulasi nilai per siklus ................................................. 55DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ........................................................................ 9DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 62 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 72 Lampiran 3 Dokumentasi .............................................................................. 83 Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 88 Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 90 Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................... 93 Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................. 96 Lampiran 8 Hasil Ulangan Harian Siswa ..................................................... 99 Lamoiran 9 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 100 Lampiran 10 Surat Pengantar Lembaga ........................................................ 101 Lampiran 11 Surat Keterangan Peneliti ........................................................ 102 Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi ....................................................... 103 Lampiran 13 Nilai SKK ................................................................................ 104
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.
Belajar tidak hanya di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika kita berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar itu tidak hanya seperti orang belajar sepeda, belajar menjait atau mengiprasikan komputer. Belajar dapat terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar itu juga tidak hanya sekedar belajar akan tetapi memerlukan keseriusan dalam memahami dan menelaah materi yang didapat agar dapat diingat dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Belajar sangat penting bagi perkembangan setiap orang. Khususnya bagi anak-anak, melalui proses belajar seorang anak dapat menjadi lebih berilmu. Maka semakin seseorang berilmu maka semakin tinggilah derajatnya karena ilmu yang bermanfaat merupakan amal yang tidak akan terputus. Seperti hadis nabi
ََ َََقَ ْوِإ ُناَسْوِ ْلْا َتَام َذِا َلاَق َمَّلَسَو ًِْيَلَع ّالله يَلَص ِ ّالله َلوُسَز َّنا ًُْىَع الله َيِضَز َةَسْيَسٌُ يِبَا ْهَع
)ىرمستلا ياوز( ًَُلْوُعْدَي ٌحِل اَص ٌدَلَوَو ًِِب َُ َفًتْىُي ٌمْلِعَو ٌةَيِسَج ٌةَقَدَص ٍثَلاَث ْهِم َّلَِّإ ًُُلَمَع Artinya:
Dari Abu Hurairah, bahwasanya rosulullah saw bersabda:
“ketika telah mati seorang manusia, maka terputuslah segala amalnya
kecuali pada tiga hal saja: shadaqah jariyah,ilmu yang bermanfaat,
dan anak shalih yang mendoakannya” (HR. At Tirmidzi).IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut dapat kita renungkan dan dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk orang-orang bersyukur. Seperti yang telah diketahui bahwa
IPA adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman daripada hafalan, sehingga kesuksesan dalam belajar IPA adalah terletak pada kemampuan dalam memahami konsep-konsep, hukum- hukum atau azas-azas dan teori-teori.
Ilmu Pengetahuan Alam dari kelas satu sampai dengan enam, penulis tertarik pada pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yang terdapat dalam kelas III pada semester satu. Pemilihan kelas dianggap sudah tepat untuk menerapkan model pembelajaran
Make a Match . Penggunaan model Make a Match dapat menjadikan
pembelajaran lebih menarik. Penggunaan model ini dapat digunakan untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Model ini digunakan oleh pendidik yang bermaksud untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan (Sutikno, 2014: 128).
Model pembelajaran Make a Match di terapkan pada siswa kelas III model ini cocok untuk memecahkan masalah yang ada di kelas III, karena biasanya dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga masih banyak siswa yang kurang memperhatikan ketika guru mejelaskan materi dan masih banyak siswa yang ngobrol sendiri dengan temannya saat proses pembelajaran sehingga dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu model pembelajaran Make a Match ini diterapkan agar pembelajaran di kelas lebih menarik dan menyenangkan, dan supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi karna hasil sebelumnya banyak siswa yang belum tuntas mencapa KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 60.
Siswa kelas III terdiri dari 17 siswa. 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Metode yang sering digunakan oleh guru adalah metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dengan model pembelajaran make a match (membuat pasangan) pada siswa kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten B oyolali tahun pelajaran 2016/2017 ”.
B. Rumusan Masalah
Apakah melalui model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali? C.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi ciri- ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
D. Hipotesis
Pemanfaatan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.
Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritik a.
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu
IPA khususnya materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup b. Ditemukannya media pembelajaran yang tepat.
2. Manfaat Praktis a.
Manfaat bagi guru 1)
Sebagai masukan atau saran bagi guru untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat bagi pembelajaran agar berjalan maksimal. 2)
Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA sehingga menjadi pembelajaran yang aktif dan inovatif.
b.
Manfaat bagi siswa 1)
Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan dan memungkinkan dirinya memahami materi IPA. 2)
Meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c.
Manfaat bagi sekolah 1)
Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat mengembangkan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan.
2) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai.
d.
Manfaat bagi pendidikan 1)
Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan pada akhirnya hasil belajar siswa akan meningkat.
2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semaki profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Penjelasan dari judul peningkatan hasil belajar IPA materi ciri- ciri dan kebutuhan makhluk hidup dengan melalui model pembelajaran Make a Match pada siswa kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebuh dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan- tujuan intruksional (Hosnan, 2014: 158).
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai atau setelah mengerjakan soal evaluasi.
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berasarkan teori. Ada dua hal yang tidak terpisahkan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan
IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini obyek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (dalam Asih, 2014: 22). Belajar IPA berarti belajar kelima obyek atau bidang kajian tersebut.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam. Sehingga apabila kita belajar tentang IPA berarti kita telah belajar tentang alam.
3. Model pembelajaran Make a Match Model Make a Match (membuat pasangan) ini pertama kali dikembangkan oleh Lorna Curran, pada tahun 1994. Model membuat pasanagn ini sangat bagus untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Model ini digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan (Sutikno, 2014: 128 ).
Model pembelajaran Make a Match merupakan model pembelajaran dengan cara memcari pasangan soal dan jawaban yang sesuai.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Peneliti
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classrom Action Research kalau di indonesia dikenal dengan sebutan PTK.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa ebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama (Arikunto, 2007: 3)
Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kelas. Alasan peneliti menggunakan jenis Peneliti Tindakan Kelas agar peneliti dapat berperan langsung dalam menerapkan model pembelajaran
Make a match sehingga dapat mengetahui hasil belajar siswa
secara konkrit. Adapun gambaran tahap peneliti adalah sebagai berikut: Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Arikunto, 2007:16) 2.
Subjek Penelitian a.
Tempat Penelitian SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
b.
Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah semester 1 tahun
pelajaran 2016/2017 c.
Mata Pelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
d.
Karakteristik Siswa Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas III SDN 2 Kalinanas kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Jumlah siswa kelas III ada 17 siswa, meliputi 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian a.
Perencanaan Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada dikelas. Dalam tahap perencanaan perlu diketahui kapan, dimana, oleh siapa, apa, mengapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas (Arikunto, 2007:17).
b.
Pelaksanaan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dengan rancangan (Arikunto, 2007:18) c. pengamatan atau observasi
Pengamatan dalam Penelitian Tindakan Kelas merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan kinerja yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru atau praktisi melakukan pengamatan baik terhadap siswa, proses belajar, dan hal-hal yang terjadi ketika proses belajar sedang berlangsung (Arikunto, 2007:19).
d.
Refleksi Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia yaitu pemantulan.
Refleksi juga diartikan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atu belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa dan apa yang dilakukan selanjutnya. Refleksi sebagai usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya. Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi ini sangat tepat di lalakukan ketika guru pelaksana selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (Arikunto, 2007:19-20)
4. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Lembar tes mata pelajaran IPA materi Ciri-ciri dan kebutuhan Makhluk Hidup.
b.
Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan model pembelajaran Make a Math.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek yang diamati, diantaranya (Rusman, 2011: 99- 100):
Tabel 1.1 Aspek-aspek yang diamati dalam observasiNo Aspek yang Diamati Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
8. Antusiasme dalam penampilan 9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
11. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
12. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan
13. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespons pertanyaan siswa
14. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan
Kemampuan Menggunakan Model Pembelajaran
15. Menggunakan model pembelajaran secara efektif dan efisien
16. Melibatkan siswa dalam penggunaan model pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
17. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
18. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
19. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
20. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
21. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut/Follow Up
22. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok
23. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
24. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar c.
Pedoman Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa kamera. Foto yang diabadikan melalui dokumentasi ini berisi peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Aspek-aspek yang didokumentasikan adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.
5. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode: a.
Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
b.
Observasi Observasi digunakan untuk menjaring informasi mengenai bagaimana aktivitas guru saat proses belajar mengajar. c.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpul data.
Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan peneliti yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya.
a.
Ketuntasan Individual Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai skor ≥ 60 pada materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi.
b.
Ketuntasan Klasikal Presentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 85% dari jumlah total siswa sebanyak 17 siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 65.
Pengukuran persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut : P = Jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah siswa
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan Pada bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-
tiap variabel penelitian
Bab III Pelaksanaan Penelitian Pada bab ini berisi gambaran umum SDN 2 Kalinanas
kecamatan Wonosegoro kab. Boyolali
Bab IV Berisi Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan. Bab V Kesimpulan Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Definisi belajar Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapan proses belajar akan terjadi. Menurut Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan suasana baru.
Menurut Cronbach dalam bukunya Educational Psychology mengemukakan “ learning is shown by a change in behavior as result
of experience” (dalam Sriyanti, 2011:16-17) menurutnya belajar belajar yang baik harus ditempuh dengan mengalami secara langsung.
Menurut Dictionary of psychology disebutkan bahwa belajar memiliki dua definisi. Pertama belajar dapat diartikan “ the process of
acquiring knowledge”. Kedua belajar diartikan “ a relatively permanent change potentiality which occours as a result of reinforced practice
”. Pengertian pertama, belajar memiliki arti suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat (dalam Sriyanti, 2011: 17). Pengertian belajar dari Dictionary of psychology ini menekankan aspek proses serta keadaan sebagai hasil belajar.
Kimble (dalam Sriyanti, 2011: 17) yang mendefinisikan belajar sebagai berikut “ learning is a relatively permanent change in
behavior or in behavioral potentiality that results from exsperience and cannot be attributed to temporary body states such as those induced by ilness, fatigue, or drugs . Dengan kata lain belajar dalah
perubahan relatif permanen dalam tinggkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan. Menurut Caurine (dalam Sriyanti, 2011:17) mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.
Berdasarkan beberapa definisi tentang belajar maka belajar merupakan proses perkembangan hidup manusia. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar itu membutuhkan proses yang lama dan kemampuan orang itu tidak sama pasti berbeda-beda. Belajar juga dipengaruh oleh faktor dari dalam diri sendiri dan juga faktor dari luar (Sriyanti, 2011:17) 2.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor yakni faktor lingkungan dan faktor dari dalam diri siswa sendiri, terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai, seperti dikemukakan oleh Clark (dalam Hosnan, 2014: 159) bahwa hasil belajar disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% oleh lingkungan.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahan, perbaikan sikap, maupun peningkatan ketrampilan yang dialami siswa setelah menyelelesaikan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar sering disebut juga dengan prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar. Karena belajar merupakan suatu perubahan sikap dan tingkah laku seseorang berdasarkan pengalamnya.
Hasil belajar memiliki pengertian yang cukup luas. Hasil belajar yang tergolong penting adalah peningkatan kompetensi (pengetahuan, sikap, dan ketrampilan) pada objek yang dipelajari, motivasi berprestasi, rasa percaya diri, dan kemampuan mengembangkan pengetahuan, dan ketrampilan yang diperoleh dimasyarakat. Hasil belajar ada yang dapat diukur langsung dan ada yang baru muncul dampaknya setelah beberapa lama berlalu.
Sejak awal tahun akademik, target hasil belajar (kompetensi) sudah ditetapkan dan sudah disampaikan kepada siswa. Sistem penilaian untuk mengukur hasil belajar sudah direncanakan. Ada beberapa bentuk penilaan hasil belajar yang dapat digunakan oleh guru, yaitu dalam bentuk tes (tertulis, lisan, kinerja) maupun non-tes (tugas, paper, proyek, portofolio, dan sebagainya). Dengan keterbukaan sistem penilaian ini, diharapkan siswa lebih siap dan membuat target belajar sendiri untuk memperoleh nilai yang terbaik.
Dalam konteks manajemen kelas, hasil belajar per siswa perlu dipantau untuk mengambil beberapa keputusan dan tindak lanjut.
Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Perlakuan yang sama kepada siswa yang memiliki kemampuan berbeda menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dapat diberi tindakan remidial. Pada jenis kompotensi yang memiliki sekuinsial. Kesulitan belajar pada jenjang pertama yang tidak diatasi dapat menyebabkan kesulitan pada jenjang berikutnya dan menyebabkan kegagalan belajar pada akhir kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil penelitian dari Prensky (dalam Hosnan, 2014:159) dikatakan mengapa siswa-siswi membutuhkan cara belajar dan mengajar yang baru. Dia menampilkan konsep kemitraan, dimana benar-benar sebuah kolaborasi dan pembelajaran investigasi, yang didalamnya berisikan siswi dan guru melakukan pendekatan belajar dengan cara bekerja sama, masing-masing dengan asumsi peran penting dan aktif dalam sebuah hubungan dialektis yang sesungguhnya. Melalui penjelasan tentang peran dan tanggung jawab siswa dan guru, beliau membangun lingkungan pendidikan kaya dimana pembelajar berperan aktif dan guru-guru menciptakan kesempatan untuk belajar, bereksplorasi, dan bertanya dan mengatur media bagi guru untuk bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat luas.
Hasil belajar secara keseluruhan biasanya akan tampak berupa berikut ini: a.
Terciptanya berpikir rasional dan kritis, yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis, seperti
” bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
b.
Terciptanya ketrampilan, seperti menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya motorik, ketrampilan-ketrampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
c.
Adanya proses pengamatan, yakni proses menerima, menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara objektif sehingga anak didik mampu mencapai pengertian yang benar, antara lain: 1)
Terciptanya berpikir asosiatif, yakni berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan daya ingat.
2) Terciptanya apresiasi (menghargai karya-karya bermutu) dan menghindari hal yang mubazir.
3) Lahirnya kebiasaan, seperti peserta didik belajar berkali-kali menghindari kecendrungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
4) Perilaku sikap, yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, wawas dan sebagainya.
5) Perubahan sikap, yakni kecendrungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan (Hosnan, 2014:160) 3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan beberapa faktor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatiakan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar itu tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalm individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar diri yang belajar.
Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar.
Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, aspek fisik tersebut dapat berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya. 2)
Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang beruapa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang tua dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya. b.
Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. 1)
Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan Tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan nenghambat hasil belajar.
b) keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.
2) Faktor Psikologis