PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK AT TAWAKAL KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

  

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B

TAMAN KANAK-KANAK AT TAWAKAL

KECAMATAN GADINGREJO

  

KABUPATEN PRINGSEWU

Proposal

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Tarbiyah dan keguruan

  

Oleh :

WIDA RESTIYANI

NPM: 1411070108

Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B

TAMAN KANAK-KANAK AT TAWAKAL

KECAMATAN GADINGREJO

  

KABUPATEN PRINGSEWU

Proposal

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat GurnaMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Tarbiyah dan keguruan

  

Oleh :

WIDA RESTIYANI

NPM: 1411070108

Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  Pembimbing I : Drs. H. Ahmad, MA. Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

  ABSTRAK

  Pengembangan motorik halus merupakan kemampuan gerak yang baik pada anak yang amat diperlukan dalam melakukan kegiatan apa saja. Apabila hal ini kurang dikembangkan anak-anak menjadi tidak mandiri dan menjadi kurang percaya diri dalam lingkungan sosialnya, setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus asal mendapatkan stimulasi yang optimal dan tepat. Melalui kegiatan mozaik dalam pengembangkan motorik halus sehingga anak sudah mulai bisa melakukan gerakan tangan secara sederhana dan dapat mengordinasikan otot otot tangan. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mozaik menempel biji-bijian kedalam suatu gambar yang sudah di siapkan pada anak usia 5-6 tahun di taman kanak-kanak at atawakal kecamatan gadingrejo kabupaten pringsewu. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah anak kelompok B taman kanak-kanak at tawakal kecamatan gadingrejo kabupaten pringsewu dengan jumlah 17 orang dengan objek motorik halus. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan penulis menggunakan sumber data yang terdiri dari observasi dan interview dengan guru, teknik pengumpulan data, wawancara yang di lakukan oleh guru, dokumentasi untuk memberikan bukti yang akurat, serta teknk analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan uji keabsahan. Hasil penelitain menunjukan adanya pengembangan motorik halus melalui teknik mozaik.Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan mozaik dalam pengembangan motorik halus anak berkembang secara optimal di karenakan guru merencanakan dan menyiapkan alat dan bahan pembelajaran sebelum memulai suatu pembelajaran.

  Kata kuci: Motorik Halus, Teknik Mozaik, AUD

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  Alamat : Jl. Letkol H. Suratmin I Sukarame Bandar Lampung ( 0721 ) 703260 PERSETUJUAN

  

JUDUL : PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK- KANAK AT TAWAKAL KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU NAMA : Wida Restiyani NPM : 1411070108 JURUSAN : PIAUD FAKULTAS : Tarbiyah dan Keguruan MENYETUJUI untuk dimunaqasahkan dan di pertahankan dalam sidang munaqasahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Ahmad, MA Dr. Hj. Eti Hadiati, M. Pd NIP. 195510121986031002 NIP. 196407111991032003 Mengetahui, Ketua Jurusan PIAUD

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  Alamat : Jl. Letkol H. Suratmin I Sukarame Bandar Lampung ( 0721 ) 703260

PENGESAHAN

  Skripsi dengan judul: PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

  

MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-

KANAK AT TAWAKAL KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU disusun oleh WIDA RESTIYANI, NPM 1411070108 jurusan:

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI telah diujikan dalam sidang munaqasah

  fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung, pada hari Rabu, tanggal 14 November 2018.

  

TIM MUNAQASAH

Ketua : Sofnidah Ifrianti, M.Pd (…………………..) Sekertaris : Neni Mulya, M.Pd (…………………..) Penguji I : Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I (…………………..) Penguji II : Dr. H. Ahmad, MA (…………………..) Penguji Pendamping : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd (…………………..)

  

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

  

MOTTO

           

    

  Artinya:

  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,

1 agar kamu bersyukur (An-Nahl: 78).

  PERSEMBAHAN

  Dengan mengucapkan rasa syukur alhamdlillah kepada ALLAH SWT, saya persembahkan karya tulis/karya ilmiah kepada orang yang selalu mencintai dan memberi makna dalam hidup saya yang selalu mendoakan saya selalu serta memberikan doa dan dorongan sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan, yaitu: 1.

  Ayahanda Suwardi dan Ibunda Suwarti , yang telah berjuang keras untuk anaknya yang tak pernah patah semangat dalam memberikan cinta kasih sayang, pengorbanan dan senantiasa medoakan setiap doa yang kalian selipkan buat anak mu ini keberhasilan dan kebahagian penulis semua berikan kepada kedua orang tua.

  2. Adikku Rio Alfa Ridho dan saudara-saudara yang penulis sayangi yang selalu memberikan semangat, mendoakan, serta menanti keberhasilanku.

  3. Alamamter tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah mendewasakan dalam berfikir dan bertindak ,semonga ini menjadi awal kesuksesan dalam hidupku.

  4. Sahabatku teman berantem Risma Wahyu Lestari(umi), dan Kartiawati (mamah), sahabat seperjuangan angakatan 2014 terkhusus Anggi, Melisa, Uum, Maini, Neni, Niti, Ani dan keluarga KKN 237 Sukoharjo Pringsewu

RIWAYAT HIDUP

  Wida Restiyani lahir di Padang Cermin 17 Februari 1996. Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Suwardi dan Ibu Suwarti, serta nama adik saya Rio Alfa Ridho yang berumur 17 tahun. Pekerjaan orangtua saya adalah Bapak Suwardi bekerja sebagai Petani sedangkan Ibu Suwarti bekerja sebagai Pedagang sayuran dipasar. Alamat rumah saya di Jalan Satria Desa Sukorejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pingsewu.

  Pada usia 5 tahun penulis mengenyam pendidikan dasar SD N 9 Gadingrejo pada tahun 2002 sampai 2007, selanjutnya pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama SMP MUHAMMADIYAH 1 Gadingrejo 2007 sampai 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 sampai 2013 penulis melanjutkan pendidikan menengah atas SMK WIDYA YAHYA Gadingrejo pada tahun 2014 penulis memasuki jenjang pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini(PIAUD).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Mozaik Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak At Tawakal Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, sholawat beserta salam diperuntukkan kepada nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya yang taat pada ajaran-ajaran agama-nya.

  Dalam upaya skripsi ini,penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta dengan tidak menggurangi rasa terima kasih atas bantuan semua pihak, maka secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

  2. Drs. H Ahmad M.A selaku pembimbing I dan Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

  3. Dr. Hj. Meriyati, M. Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I selaku sekretaris jurusan Pendidikan

  4. Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama menuntut ilmu di Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Raden Intan Lampung.

5. Irawan selaku kepala Taman Kanak-Kanak At Tawakal, dan Guru

  Kelompok B Tri Wahyuningsih S. Pd dan Wahyu Purwanti yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk mengadakan penelitian sekolah tersebut. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan masih terbatasnya ilmu. Oleh karena itu kepada pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran yang bersifat membangun.

  Akhirnya penulis berharap semonga hasil penelitian ini betapapun kecil kiranya dapat memberikan masukan dalam upaya pengembangan ilmu pendidikan ditaman kanak-kanak dieraglobalisasi.

  Bandar Lampung, 2018 Penulis

WIDA RESTIYANI 1411070108

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................................

  B.

  11 Identifikasi Masalah ............................................................................

  C.

  12 Pembatasan Masalah ...........................................................................

  D.

  12 Rumusan Masalah ...............................................................................

  E.

  13 Tujuan Penelitian ................................................................................

  F.

  13 Manfaat Penelitian ..............................................................................

  

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 14

A.

  14 Anak Usia Dini....................................................................................

  1.

  14 Pengertian Anak Usia Dini ...........................................................

  2.

  17 Karakteristik Anak Usia Dini ........................................................

  3.

  20 Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini ..............................

  4.

  25 Prinsip-Prinsip Anak Usia Dini.....................................................

  B.

  26 Motorik Halus .....................................................................................

  5.

  38 Tujuan Peningkatan Motorik Halus ..............................................

  C.

  40 Teknik Mozaik ....................................................................................

  1.

  40 Pengertian Teknik Mozaik ............................................................

  2.

  43 Manfaat dan Tujuan Teknik Mozaik .............................................

  3.

  45 Fungsi Mozaik ..............................................................................

  4.

  48 Bahan dan Peralatan Mozaik ........................................................

  5.

  50 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Mozaik ..................................

  6.

  52 Langkah-Langkah Teknik Mozaik ................................................

  D.

  53 Penelitian Yang Relavan .....................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ………………………………...... 56 A.

  56 Jenis Penelitian ..................................................................................

  B.

  57 Tempat&Waktu Penelitian ..................................................................

  C.

  58 Subyek dan Obyek Penelitian ..............................................................

  D.

  58 Sumber Data........................................................................................

  1.

  58 Data Primer ...................................................................................

  2.

  58 Data Sekunder...............................................................................

  E.

  58 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................

  1.

  59 Metode Observasi .........................................................................

  2.

  60 Metode Interview ..........................................................................

  3.

  60 Dokumentasi .................................................................................

  F.

  61 Teknik Analisis Data ...........................................................................

  1.

  62 Reduksi data ................................................................................

  2.

  62 Penyajian Data ..............................................................................

  3.

  62 Menarik Kesimpulan ....................................................................

  G.

  63 Uji Keabsahan .....................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................

  64 A.

  64 Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................

  1. Sejarah singkat berdirinya taman kanak-kanak at tawakal Gadingrejo ....................................................................................

  64 2. Letak geografis taman kanak-kanak at tawakal Gad ingrejo………………………………………………………… 65 3.

  66 Visi misi dan tujuan ......................................................................

  4. Struktur yayasan taman kanak-kanak at tawakal Gadingrejo ....................................................................................

  67 5.

  69 Keadaan guru taman kanak-kanak at tawakal gadingrejo .............

  B.

  

Analisis Data .......................................................................................

  71 C.

Pembahasan.........................................................................................

  96 BAB V PENUTUP .................................................................................

  99 A.

  

Kesimpulan .........................................................................................

  99 B.

Saran ...................................................................................................

  99 C.

Penutup ...............................................................................................

  100 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Hal

  Tabel 1 : Indikator Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini...................... 7 Table 2 : Hasil Observasi Awal Pencapaian Perkembangan Motorik Halus

  Anak Taman Kanak-Kanak At Tawakal .............................................. 10 Tabel 3 : Struktur Yayasan Taman Kanak-Kanak At Tawakal Kecamatan

  Gadingreho Kabupaten Pringsewu ...................................................... 68 Tabel 4 : Data Guru Taman Kanak-Kanak At Tawakal Gadingrejo ................... 70 Tabel 5 : Hasil Akhir Observasi Pencapaian Perkembangan Motorik

  Halus Anak Taman Kanak-Kanak At Tawakal ................................... 78

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1: Kisi-Kisi Observasi Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Mozaik

  Lampiran 2: Pedoman Wawancara Dengan Guru Taman Kanak-Kanak At Tawakal Gadingrejo

  Lampiran 3: Hasil Wawancara Dengan Guru Taman Kanak-Kanak At Tawakal Gadingrejo

  Lampiran 4: Pedoman Observasi Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Mozaik

  Lampiran 5 : Hasil Akhir Observasi Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Mozaik

  Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Lampiran 7: Foto Kegiatan Penelitian di Taman Kanak-Kanak AtTawakal Kecamatan

  Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses baik berupa pemindahan maupun

  penyempurnaan akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam-macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan dilakukan seumur hidup sejak usia dini sampai akhir hayat.

  Masa kanak-kanak adalah masa dimana potensi-potensi emas bagi perkembangan anak. Usia ini merupakan usia perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan berbagai para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak sejak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja sama dewasanya.

  Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting dalam kemajuan bangsa, karena peran pendidikan anak usia dini menjadi pondasi awal dari kemajuan sebuah bangsa, apabila pendidikan anak usia dini

  1 baik maka, baik pula generasi selanjutnya.

  Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran

  2 yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna mencapai kesejahteraan hidup. Bahkan dalam al- Qur’an Allah telah menyerukan pendiidkan seperti dalam surat Al- Mujaadilah ayat 11.

                                

   

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

  "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa

  3 yang kamu kerjakan.

  Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting, Allah mengajarkan mausia dengan perantaraan baca dan tulis. Di zaman seperti ini pendidikan menjadi modal utama untuk mausia dapat menggapai apa yang menjadi tujuan hidupnya.

  Berdasar undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional berkaitan dengan pendidikan anak usia dini tertulis pada pasal 1 ayat 14 yang berbunyi “ pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan untuk anak sejak lahir sampai usia 6 tahun,yang di lakukan melalui pemberian rangsangan, untuk membantu pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki

  4 pendidikan lebih lanjut.

  Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensetif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan, masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan beberapa aspek perkembangan kemampuan

  5 anak, yaitu kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional, agama dan moral.

  Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf, otot anak ataupun kemampuan kognitifnya. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun adalah merupakan hasil pola interaksi yang

  6 kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

  Perkembangan motorik menjadi salah satu perhatian penting. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh manusia melalui susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang menjadi setir gerakan apa yang akan anak akan lakukan. Semakin matangnya perkembangan motorik anak maka system saraf 4 Tim Redaksi, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem otak yang akan mengatur otot yang berpotensi sebagai cara berkembangnya kemampuan anak. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.

  Perkembangan fisik motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan fisik motorik terdiri 7 atas dua jenis, yakni motorik kasar dan motorik halus. Menurut Hurlock mengatakan

  perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah

  8 melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.

  Perkembangan fisik motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Gerak tersebut berasal dari perkembangan refleks dan kegiatan yang telah ada sejak lahir. Perkembangan fisik motorik terdiri atas dua jenis, yakni motorik kasar dan motorik halus. Gerak motorik kasar bersifat gerakan utuh, sedangkan gerakan

  9 motorik halus lebih bersifat keterampilan detail.

  Motorik kasar adalah aktifitas dengan menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Sedangkan yang dimaksud dengan motorik halus adalah kemampuan anakprasekolah

7 Moh Fauziddin, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui Teknik Mozaik pada

  

Anak Kelompok B di TK Perdana Bangkinang Kota Journal of SECE (Studies in Early Chilhood Education) Page 1-12 beraktifitas menggunakan otot-otot halus (otot kecil) seperti menulis, menggambar, dan lain-lain.

  Menurut John W. Santrock keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Menggenggam mainan, mengancingkan baju, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan menunjukan

  10 keterampilan motorik halus.

  Motorik halus ialah bentuk koordinasi, ketangkasan, dan kecekatan dalam

  11

  menggunakan tangan dan jari jemari. Perkembangan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

  Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.

  Pengembangan motorik halus anak jika diberikan stimulasi dengan baik maka akan menghasilkan keterampilan yang akan menjadi kebanggaan lebih untuk dirinya sendiri. Lingkungan teman-temannya pun akan menerimanya dengan baik. Oleh sebab itu, sebaiknya pendidik dan orang tua dapat melihat kesempatan pada usia emas anak yaitu dengan memulai mempelajari berbagai jenis kegiatan dengan dibantu teknik atau metode penunjang yang berhubungan dengan motorik halus anak.

  Anak usia TK kelompok B seharusnya kemampuan motorik halusnya sudah berkembang dengan baik, antara lain anak sudah bisa menggunakan alat tulis dengan benar, menggambar, mewarnai gambar, menempel serta menggunting sesuai pola dengan rapi.

  Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa agar anak dapat melakukan gerakan menggunakan otot-otot halus, maka anak sesering mungkin diberikan kesempatan untuk belajar dan berlatih. Sebaliknya bila tidak diberikan kesempatan untuk belajar dan berlatih, maka anak tidak bisa berkembang secara optimal. Dengan diberikan kesempatan tersebut maka anak akan dapat berkembang secara optimal. Selain itu anak didik banyak yang terlihat bosan, mengantuk, kurang tertarik, bahkan ada yang main sendiri saat mengerjakan keterampilan seperti menggambar, mewarnai, menjiplak, menggunting atau keterampilan yang lain. Padahal jika anak tidak bisa mengerjakan, hasil kegiatan atau prakarya anak dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak.

  Kemampuan motorik halus anak bukanlah pekerjaan mudah, namun perlu pemilihan beberapa metode, strategi dan media yang sesuai dengan lingkungan dan kondisi anak. Minimnya cara yang dapat dipakai guru untuk

  Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.

  Ada beberapa indikator perkembangan motorik halus pada anak usia dini yang harus di capai dalam pembelajaran motorik halus anak usia dini, yakni:

  Tabel 1 Indikator Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangann 5-6 Tahun Perkembangan

  Motorik halus 1.

  Menggambar sesuai gagasannya 2. Meniru bentuk 3. Menggunting sesuai dengan pola 4. Menempel gambar dengan tepat

  Sumber : Peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia no. 137,

  12 tahun 2014.

  Untuk meningkatkan motorik halus anak agar dapat berkembang dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu, salah satu

  Berbagai macam teknik yang sekarang telah ditemukan untuk mengembangkan motorik halus anak, salah satunya dengan menggunakan teknik mozaik, menurut Soemarjadi Mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas sebuah permukaan bidang. Elemen-elemen mozaik berupa benda padat dalam bentuk lempengan-lempengan, kubus-kubus kecil, petongan- potongan, kepingan-kepingan, atau bentuk lainnya. Ukuran elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik adalah sebuah karya seni yang terbuat dari elemen- elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain. penggunaan teknik mozaik merupakan formula yang dipandang lebih efektif untuk motorik halus anak. Penggunaan teknik mozaik diharapkan dapat mengekpresikan dan mengembangkan bakat, minat dan kreativitasnya, sekaligus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan sikap dan perilakunya. Selain itu diharapkan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mengasyikan supaya mendorong anak untuk belajar lebih aktif sehingga memberikan pengalaman belajar yang baru. Dalam metode pembelajaran ini anak dibiasakan untuk memecahkan masalah, bergelut dengan ide-ide dan menemukan sesuatu yang baru sehingga berguna bagi dirinya.

  Berdasarkan pengamatan pra survey yang penulis lakukan di taman kanak-kanak attawakal gadingrejo diperoleh suatu gambaran bahwa peserta didik yang ada keterampilan motorik halusnya masih belum berkembang. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadi kemampuan motorik halus anak belum berkembang antara lain kondisi kelas kurang kondusif, dan kegiatan serta

  13

  media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi , kegiatan yang dilakukan oleh anak dalam menempel gambar dengan tepat kurang menarik 14 sehingga kurang tanggung jawab anak dalam menyelesaikan tugasnya.

  Hal ini diperkuat oleh wawancara yang dilakukan peneliti dengan wali kelas yang menyatakan bahwa media yang digunakan di Taman kanak-kanak Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu kurang bervariasi, tentu hal ini memerlukan kreatifitas guru dalam menyiapkan media yang akan digunakan dan kegiatan yang dilakukan oleh anak dalam menempel gambar dengan tepat kurang

  15 menarik.

  Dari 17 peserta didik yang ada di taman kanak-kanak attawakal gadingejo hanya 4 anak saja yang termasuk aktif dalam kegiatan pembelajarannya dan 13 Binti Nur Avivah, “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B2 Melalui

  

Teknik Mozaik di Tk Jember permai Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran

2016/2017”. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2017 , h. i 14 Novitawati & Mut iarany, “Upaya Mengembangkan Motorik Halus (Menempel Gambar

Dengan Tepat) Melalui Metode Demonstrasi Dikombinasikan Dengan Metode Proyek Menggunakan

  Teknik Mozaik Bahan Dasar Beras Dan Biji- Bijian Pada Kelompok B Di Tk Taruna Banjarmasin”. memiliki keterampilan motorik halus yang baik dan 3 anak lainnya memiliki keterampilan motorik halus yang cukup, sedangkan 10 anak masih memiliki perkembangan motorik halus yang belum berkembang dan perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangannya.

  

Tabel 2

Hasil pra survey pencapaian indikator aspek perkembangan motorik halus

anak usia dini ditaman kanak-kanak attawakal gadingrejo pringsewu

No Nama

  8. M F BB BB MB BB BB

  17. S P BB BB BB MB BB

  16. S N A BB BB MB BB BB

  15. S A MB MB MB MB MB

  14. R D P BB BB MB BB BB

  13. R BSH MB BSH BSH BSH

  12. P A R BB BB MB BB BB

  11. P H BSH BSH BSH MB BSH

  10. O A S BSH BSH BSH MB BSH

  9. M F BB BB MB BB BB

  7. M A BB BB MB BB BB

  Indikator Pencapaian Perkembangan Motorik Halus Keterangan

  6. D M MB MB BSH MB MB

  5. B N F MB BSH BSH BSH BSH

  4. A S BB BB BB MB BB

  3. A S BB BB MB BB BB

  2. A P BB BB BB BB BB

  1. A R P MB MB MB MB MB

  4

  3

  2

  1

  Sumber:Hasil Observasi Ditaman kanak-kanak Attawakal gadingrejo

  Keterangan : BB = Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dengan skor 50-59 dengan (*) MB = Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten sekornya 60-69 dengan (**)

  BSH = Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai knsisten skornya 70-79 dengan (***)

  BSB = Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten atau telah membudaya

  16

  skornya 80-100 (****) Berdasarkan hasil data prasurvey diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa dari 10% orang anak sudah menunjukkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran dan memiliki perkembangan motorik halus yang mulai berkembang , 30% masih perlu bimbingan lagi agar sesuai perkembangan yang diharapkan. Sedangkan 60% anak lainnya masih memiliki perkembangan motorik halus yang belum berkembang dan masih kurang aktif dalam pembelajatan

  Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa, penggunaan teknik mozaik dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini pada kelompok B di taman kanak-kanak attawakal gadingrejo, belum menunjukan hasil yang optimal. Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan yang dialami anak-anak kelas B di TK Attawakal diatas dengan penelitian yang berjudul:

  “Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Mozaik Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Attawakal Gadingrejo Pringsewu.”

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang di depan dapat didentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut :

  1. Perkembangan motorik halus anak belum sesuai harapan.

  2. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan teknik mozaik untuk mengembangkan motorik halus anak.

  C. Pembatasan Masalah

  Fokus permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada penguasaan kemampuan motorik halus terutama pada usia 5-6 tahun dalam gerakan otot-otot tangan dan jari jemari. Kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji- bijian.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan

  Motorik Halus anak melalui teknik mozaik kelompok B diTaman Kanak-Kanak At Tawakal Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu?”

  E. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui teknik mozaik di Taman Kanak-kanak At Tawakal Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

  F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1.

  Manfaat Teoritis a.

  Menambah wacana manfaat kegiatan mozaik dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

  b.

  Sebagai dasar dalam penelitian kegiatan dalam upaya peningkatan kemampuan motorik halus.

2. Manfaat Praktis a.

  Membantu guru untuk mendapat petunjuk sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan motorik halus pada anak.

  b.

  Sebagai rujukan guru dalam memberikan saran kepada orang tua dalam meningkatkan motorik halus anak.

BAB II LANDASAN TEORI A. Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini Sebelum menjelaskan tentang anak usia dini terlebih dahulu tentu akan

  membahas tentang anak itu sendiri. Adapun yang dimaksud dengan anak merupakan generasi penerus bangsa dan sumber insan bagi pembangunan nasional, maka harus diperhatikan dan dibina sedini mungkin agar menjadi

  1

  yang berkualitas dan berguna bagi bangsa. Sehingga kelak ketika dewasa anak benar-benar tumbuh menjadi pribadi yang mampu diandalkan baik oleh keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara.

  Sedangkan usia dini merupakan periode awal yang paling penting dabn mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.

  Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga disbanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa.

  Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya. Yang

  2 berlangsung seumur hidup, betahap dan berkesinambungan.

  Anak usia dini memiliki batasan usia tertentu, karakteristik yang unik, dan berada pada suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Selama ini orang dewasa mengidentikkan anak usia dini sebagai orang dewasa mini, masih polos dan belum bisa berbuat apa-apa karena belum mampu berpikir.

  Pandangan ini berdampak pada pola perlakuan yang diberikan pada anak, antara lain sering memperlakukan anak sebagaimana orang dewasa.Saat mendidik atau membimbing anak dipaksa mengikuti pola pikir dan aturan orang dewasa. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan banyaknya studi tentang anak usia dini, orang dewasa semakin memahami bahwa anak usia dini bukanlah orang dewasa mini, dan berbeda dengan orang dewasa.

  Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Pada masa ini stimulasi seluruh aspek perkembangan memiliki peran penting untuk tugas perkembangan selanjutnya.

  Beberapa ahli dalam bidang pendidikan psikologi memandang perkembangan anak usia dini merupakan periode yang sangat penting dan perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin. Montessori mengemukakan bahwa usia dini merupakan periode sensitive atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode ketika suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, dan diarahkan

  3 sehingga tidak terhambat perkembangannya.

  Menurut Mansur anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

  Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun atau disebut dengan usia keemasan (Golden Age), yaitu merupakan masa yang kritis bagi anak yang apabila kebutuhan tumbuh kembangnya tidak dipenuhi dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Pda masa ini khususnya usia 4-6 tahun anak mengalami masa peka, dimana anak sensitive untuk menerima berbagai stimulus.

  Anak usia dini adalah anak yang baru di lahirkan sampai usia enam tahun. Usia ini adalah usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan dan

  

4

perkembangan kehidupan manusia.

  Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik yang menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak.

2. Karakteristik Anak Usia Dini

  Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan anak yang usianya di atas delapan tahun. Anak usia dini yang unik memiliki karakteristik sebagai berikut.

  a.

  Anak Bersifat Egosentris Pada umumnya anak masih bersifat egosentris, ia melihat dunia dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal itu bisa diamati ketika anak saling berebut mainan, atau menangis ketika menginginkan sesuatu namun tidak dipenuhi oleh orang tuanya.Karakteristik ini terkait dengan perkembangan kognitif anak.

  Menurut Piaget, anak usia dini berada pada tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) tahap Sensorimotorik yaitu usia 0-2 tahun, (2) tahap Praoperasional yaitu usia 2-6 tahun, (3) tahap Operasi Konkret yaitu usia 6-11 tahun. Pada fase Praoperasional pola berpikir anak bersifat egosentris dan simbolis, karena anak melakukan operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki, belum dapat bersikap sosial yang a.

  Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu (Curiosity) Anak berpandangan bahwa dunia ini dipenuhi hal-hal yang menarik dan menakjubkan. Hal ini mendorong rasa ingin tahu (curiosity)yang tinggi.

  Rasa ingin tahu anak sangat bervariasi, tergantung apa yang menarik perhatiannya. Sebagai contoh, anak akan tertarik dengan warna, perubahan yang terjadi dalam benda itu sendiri. Bola yang berbentuk bulat dapat digelindingkan dengan warna-warni serta kontur bola yang baru dikenal oleh anak sehingga anak suka dengan bola.Rasa ingin tahu ini sangat baik dikembangkan untuk memberikan pengetahuan yang baru bagi anak dalam rangka mengembangkan kognitifnya.Semakin banyak pengetahuan yang didapat berdasar kepada rasa ingin tahu anak yang tinggi, semakin kaya daya pikir anak.

  b.

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN MINAT BACA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DI KELOMPOK B4 TAMAN KANAK-KANAK (TK) AL-AMIEN KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA KAKI PADA ANAK KELOMPOK B Ida Noritawati, Yuline, Indri Astuti

0 0 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK BAHAN LUNAK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 58 SURABAYA SKRIPSI

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK KUNTUM KEDURUS SURABAYA SKRIPSI

0 1 12

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA TUTUP BOTOL HIAS DI KELOMPOK A BA AISYIYAH REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20172018 SKRIPSI

0 0 148

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH DI KELOMPOK A RA MASYITOH KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 125

PERAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) YAYASAN BAITUTTAMWIL DALAM PENINGKATAN SOLIDARITAS SOSIAL KEAGAMAAN DI KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 0 129

IMPLEMENTASI KEGIATAN MENGGUNTING POLA DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK APIK DARUSSALAM LANGKAPURA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 7 95

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR KELOMPOK A DI TK AISYIAH BUSTANUL ATHFAL WATES GADINGREJO PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 0 127