TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN SKRIPSI

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH PEKERJA

DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN

SKRIPSI

  Oleh :

  

EKA RESTIANI

210212036

  Pembimbing

  

Drs. H. AGUS ROMDLON S, M.H.I

NIP 195704271986031003

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2017

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH PEKERJA

DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN

SKRIPSI

  Diajukan untuk melengkapi sebagian syarat guna memperoleh gelar sarjana progam strata satu (S-1) pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

  Oleh:

  

EKA RESTIANI

NIM: 210212O36

  Pembimbing:

  

Drs. H. AGUS ROMDLON S, M.H.I

NIP: 195704271986031003

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2017

  MOTTO رهج أا ااع ىس هىع للها ىل لله ا ل وسر ل اق رمع نب للها دبع نع ةج ام نب ا هار ( ق رع فجي ن لبق هرج )

  Artinya:

  “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya 1

  (HR. Ibn Majah) kering”.

  

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas terselesainya pembuatan

skripsi ini, dan dengan hasilnya pembuatan skripsi ini maka penulis

mempersembahkan kepada:

  • Kedua Orang tuaku bapak dan ibu ku tercinta yang sabar membesarkan,

  membimbing, mendo’akanku demi kesuksesanku dalam segala hal dan selalu menjagaku untuk lebih menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri dan yakin pada diri sendiri.

  • Untuk adek ku tersayang Isna Laila Assyifa yang sudah menjadi sahabat sekaligus teman curhat dan teman bertengkar setiap hari.
  • Kepada seseorang yang sudah memberiku semangat, menjagaku dalam situasi apapun serta menyayangiku dengan sepenuh hati.
  • Kepada keluarga besar KSR PMI IAIN Ponorogo yang telah memberikan

  pengalaman yang luar biasa berharga dan tidak akan terlupakan yang menjadikan diri saya menjadi pribadi yang lebih mandiri, lebih percaya diri, dan lebih mengerti akan kata bersyukur.

  • Kepada keluarga besar Syariah Muamalah B Angkatan Tahun 2012

  terimakasih selama kurang lebih 4 tahun kita bersama dan membawa keceriaan, kesenangan, kesedihan serta kebahagiaan dan menjadikan keluarga baru selama di IAIN Ponorogo

  • Kepada sahabat-sahabat terbaikku yang selalu memberikan dukungan, motivasi dengan kata-kata semangat.

  Semoga dengan do’a dan jerih payah serta keikhlasan mereka semua

mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, dan semoga bisa menjadikan

ilmuku bermanfaat dan membawa kesuksesan kepadaku. Amin…….

  

ABSTRAK

Eka Restiani. 2016. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pekerja Dos di Desa

  Kaibon kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Skripsi. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Drs. H. Agus Romdlon S, M.Ag.

  

Kata Kunci: Hukum Islam, Upah Pekerja Dos, Desa Kaibon Geger Madiun.

ijarah

  secara bahasa berarti “upah” atau “ganti” atau “imbalan” karena itu lafad ijarah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atau kemanfaatan sesuatu benda atau imbalan suatu kegiatan atau upah karena melakukan suatu aktifitas. Termasuk dalam pemberian upah yang berada di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun yang didalamnya terdapat perbedaan dalam memberi upah dan terdapat penangguhan waktu didalamnya.

  Adapun rumusan Masalah penelitian dalam menyusun skripsi yaitu: 1) Tinjauan Hukum Islam terhadap bentuk akad upah pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. 2) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tata Cara Pengupahan Bagi Pekerja Dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. 3) Tinjauan Hukum Islam terhadap standar upah pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu merupakan prosedur penelitian yang cenderung fokus pada usaha mengeksplorasi sedetail mungkin sejumlah contoh atau peristiwa yang dipandang menarik dan mencerahkan dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang mendalam. Dengan cara menganalisis data tanpa mempergunakan perhitungan angka-angka melainkan mempergunakan sumber informasi yang relevan untuk memperlengkap data yang penyusun inginkan. Pengumpulan data diambil dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dukumentasi.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Akad upah pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger kabupaten Madiun sesuai dengan hukum islam. Akad upah tersebut boleh dan sah, karena sudah memenuhi syarat dan rukun-rukun

  

ijarah yang sesuai dengan syariat islam. akad pertama antara pemilik sawah dan

  pemilik dos dimana akad disepakati bahwa pembayaran dilakukan oleh pemilik dos dengan sistem borongan. Dan akad kedua antara pekerja dos dengan pemilik dos bahwa yang memberi upah adalah pemilik dos keesokan harinya tentunya dengan adanya kesepakatan antara pekerja dan kepala kerja. 2) Tata cara pengupahan bagi pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun menurut huku, islam sudah diperbolehkan, karena sebelum melakukan pekerjaan sudah terdapat perjanjian atau persetujuan. Sedangkan pemberian upah diberikan saat pekerjaan selesai atau diberikan pada keesokan harinya tanpa ada penangguhan waktu didalamnya. 3) Upah pekerja dos Di Desa kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun sudah sesuai hukum islam yang mengatakan bahwa dalam memberi upah harus dengan hasil yang sepadan dan sudah menuhi standart upah. Pihak laki-laki mendapatkan upah sebesar Rp 85.000,00 sedangkan pihak perempuan mendapatkan upah sebesar Rp 75.000,00. Jadi selisih upah antara pihak laki-laki dan perempuan yaitu Rp 10.000,00 dikarenaan selisih dalam pembayaran tersebut digunakan untuk membayar jasa pihak laki-laki karena sudah melakukan pekerjaan yang lebih berat dan itu sudah dianggap wajar agar dari semua pihak tidak merasa dirugikan karena adanya unsur keadilan dan atas dasar rela sama rela.

KATA PENGANTAR

  ِمْيِحَّرلا ِنمْحَّرلا ِالله ِمْسِب Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

  “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH

PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN

MADIUN”

  Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dengan lembah kegelapan menjuju alam yang terang benderang, sehingga kita dapat merasakan nikmat Islam dan nikmat iman.

  Sebagai penulis pemula dalam karya ilmiah (skripsi) tentunya banyak sekali kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisa maupun penyusunan.

  Namun, atas dorongan dari berbagai pihak hal tersebut dapat teratasi sehingga selesailah skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesainya skripsi ini, antara lain:

  1. Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo yang telah memberikan motifasi kepada seluruh mahasiswa.

  2. . selaku Dekan Fakultas Syariah beserta Dr. H. Moh. Munir, Lc, M.Ag jajarannya yang memberikan dukungan kepada mahasiswa jurusannya.

  3. Atik Abidah, M.S.I. selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Muamalah beserta jajaranya yang memberikan pengarahan serta motifasi demi memajukan mahasiswa.

  4. Drs. H. Agus Romdlon S, M.H.I. selaku dosen pembimbing yang sabar dan meluangkan waktu untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.

  5. Kepala Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun beserta jajarannya yang telah memberikan izin penelitian dan meluangkan waktunya agar terselesainya skripsi ini.

  6. Kepada Masyarakat Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun yang telah menyediakan waktu dan bersedia diwawancarai sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini 7. Segenap civitas Akademik IAIN Ponorogo yang telah memberikan pendidikan dan pengajaran kepada penulis menuntut ilmu di Institut Agama Islam Negeri

  Ponorogo.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, walaupun penulis sudah berusahan memberikan yang terbaik tetap saja masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dikarenakan keterbatasan ilmu, wawasan dan kemampuan penulis. Untuk itu kritik, saran dan koreksi yang membangun dari semua pihak sangat penulis nantikan dan harapkan.

  Hanya kepada Allah SWT tempat kembalinya sesuatu demikian juga penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya pembaca umumnya, akhirnya penulis hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih.

  Ponorogo, 23 Oktober 2018

EKA RESTIANI NIM: 210212036

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xiv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................

  1 B. Penegasan Istilah .....................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ...................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian.....................................................................

  6 E. Kegunaan Penelitian ................................................................

  6 F. Telaah Pustaka.........................................................................

  6 G. Metode Penelitian ....................................................................

  9 1. Jenis Penelitian ...................................................................

  9 2. Lokasi Penelitian ................................................................

  9

  3. Pendekatan Penelitian ........................................................

  9 4. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 10 5.

  Teknik Pengelolaan Data ................................................... 10 6. Teknik Analisa Data ........................................................... 11 H. Sistematika Pembahasan ......................................................... 11

  BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG IJARAH MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Ijarah ..................................................................... 14 B. Dasar Hukum Ijarah ............................................................... 17 C. Rukun-rukun Ijarah ................................................................ 23 D. Syarat-syarat Ijarah ................................................................. 23 E. Macam-macam Ijarah ............................................................. 27 F. Beberapa Ketentuan Dalam Ijarah........................................... 29 BAB III : PELAKSANAAN UPAH PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADUN A. Gambaran Umum Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ..................................................................

  42 B. Bentuk Akad Upah Bagi Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ....................................

  45 C. Tata Cara Pengupahan Dos Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun .......................................................

  47 D. Standar Upah Pekerja Dos Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun .......................................................

  49

  BAB IV : ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN A. Analisa Hukum Islam Terhadap Bentuk Akad Upah Bagi Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ....................................................................................

  52 B. Analisa Hukum Islam Terhadap Tata Cara Pengupahan Dos Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ..

  60 C. Analisa Hukum Islam Terhadap Standar Upah Pekerja Dos Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ..

  63 BAB V : PENUTUP A.

  Kesimpulan.............................................................................. 66 B. Saran ....................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN BOIGRAFI PENULIS

PEDOMAN TRANSLITERASI

  Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah sistem Institut of Islamic Studies, McGill University, yaitu sebagai berikut:

  

No Arab Indonesia No Arab Indonesia

  t}

  1

  16

  ا ط

  z}

  2 B

  17

  ب ظ

  3 T

  18

  ت ع

  4 Th

  19 Gh

  ث غ

  5 J

  20 F

  ج ف

  h}

  6

  21 Q

  ح ق

  7 Kh

  22 K

  خ ك

  8 D

  23 L

  د ل

  9 Dh

  24 M

  ذ م

  10 R

  25 N

  ر ن

  11 Z

  26 W

  ز و

  12 S

  27 H

  س ه

  13 Sh

  28

  ش ء

  s}

  14

  29 Y

  ص ي

  d}

  15

  ض Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (maad) caranya dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di atas huruf a>, i>, dan u> Contoh: ديفم = Mufi>d لله دحلا = al-Hamdulilla>h Diftong dan Konsonan Rangkap

  Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin Aw u>

  وا وا

  Ay i>

  يا يا Shay’, ayn, maymu>n, ’alaihim, qawl, daw’, maed}u>’ah, mas}nu>’ah, rawd}ah.

  Konsonan rangkap ditulis rangkap, kecuali huruf wawyang didahului d}amma dan huruf ya>’ yang didahului kasrah seperti tersebut dalam tabel.

  Kata Sandang al- al-sh لا = شلا = لاو = wa‟l-

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Allah SWT telah menjadikan masing-masing saling membutuhkan satu

  sama lain, supaya mereka tolong menolong dalam urusan kepentingan hidup seiring dengan perkembangan illmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan manusia juga semakin kompleks yang semuanya harus dipenuhi baik secara individu maupun kebutuhan lainya.

  Di antara masalah-masalah yang banyak melibatkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah muamalah (akad, transaksi) dalam berbagai bidang. Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan manusia dalam masyarakat, maka pedoman dan tatanan pun perlu dipelajari dan diketahui dengan baik, sehingga tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang merusak kehidupan ekonomi dan hubungan sesama

  1 manusia.

  Muamalah merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Islam memberikan aturan-aturan yang global untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan hidup manusia yang seiring dengan perkembangannya zaman, berbedanya tempat serta situasi. Karena memang pada dasarnya alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT, untuk memenuhi kebutuhan manusia, dalam al- Qur’an telah diatur hal-hal sedemikian. Oleh 1 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo karena itu, manusia diharapkan bisa menjalankan semua aturan-aturan yang

  2 telah diatur dalam al- Qur’an.

  Firman Allah SWT dalam al- Qur’an surat An-Nisa’ ayat 29:

                           

  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

  3 perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”

  Mu’amalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaniah dengan cara yang paling baik. Tentunya seorang muslim harus mempertimbangkan dan memperhatikan apakan transaksi dalam bermu’amalah dengan manusia itu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dan dasar- dasar mu’amalah yang telah di shari’atkan. Islam dalam bidang mu’amlah bukanlah ajaran kaku, sempit, atau mati, melainkan suatu ajaran yang fleksibel dan elastic yang dapat mengkomodir berbagai perkembangan tran saksi mu’amalah asalkan itu tidak bertentangan dengan ketentuan- ketentuan hukum.

  Salah satu b entuk mu’amalah yang sering terjadi adalah kerjasama antara manusia disatu pihak sebagai penyedia jasa manfaat atau tenaga yang lazim disebut sebagai buruh atau pekerja dengan orang lain yang menyediakan pekerjaan yang lazim pula disebut sebagai majikan. Dalam rangka saling memenuhi kebutuhannya pihak buruh mendapatkan kompensasi berupa upah. 2 Hendi Suhendi,

  Fiqh Mu’amalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), 11 Kerjasama seperti ini dalam literatur fiqh sering disebut dengan ijarah al-

  

‘amal, yakni sewa-menyewa jasa tenaga manusia dengan adanya imbalan atau

upah.

  Kerjasama antara seorang pengupahan

  (mu’jir) dengan pekerja yang

  menerima upah

  (musta’jir) dalam hal perburuhan atau ketenagakerjaan disebut

  dengan ijarah. Al-ijarah berasal dari kata al-ajru yang arti menurut bahasanya

  4

  ialah al- Ijarah

‘iwad yang arti dalam bahasa Indonesia ialah ganti dan upah.

menurut Idris Ahmad adlah Upah, yang artinya mengambil manfaat tenaga

  5 orang lain dengan jalan member ganti menurut syarat-syarat tertentu.

  Proses terjadinya ijarah berasal dari buruh memberi tenaga kepandaian dan keahliannya kepada majikan guna mengerjakan suatu usaha yang dimiliki.

  Dengan demikian, berakibat majikan sebagai pemimpin bagi para pekerjanya maka dia harus bertanggung jawab terhadap mereka dengan jalan membeikan imbalan atau pembayaran upah.

  Islam memberikan jalan, bahwa dalam pembayaran upah supaya ditentukan sesuai dengan upah yang pantas dan baik. Dan juga memberikan kebebasan untuk menuntut hanya, yang merupakan hak asasi manusia apabila hak mereka dimiliki orang lain.

  6 Ijarah adalah memanfaatkan jasa sesuatu yang dikontakkan. Apabila

  transaksi tersebut berhubungan dengan ajir (tenaga kerja), maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya. Sehingga untuk mengontrak seorang ajir harus ditentukan bentuk kerjanya (job description), batas waktu (timing), besar 4 5 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), VII, 114 Ibid., 115 gaji/upah (take home pay), serta tenaga yang dikeluarkan (skill). Oleh karena itu jenis pekerjaan, waktu, dan upah harus dijelaskan sehingga tidak kabur.

  7 Karena transaksi ijarah yang masih kabur hukumnya adalah fasid (rusak).

  Salah satu praktek pengupahan yang bisa kita analisa yaitu upah pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Yang hasil pengupahan antara pihak perempuan dan laki-laki itu tidak sama, pihak perempuan sehari mendapatkan upah sekitar Rp. 85.000,00 dan laki-laki mendapatkan upah kisaran Rp. 95.000,00 sedangkan mereka bekerja ditempat dan waktu yang sama begitu juga penyelesaian pekerjaannya juga sama akan tetapi upah yang diberikan berbeda. Padahal dalam Hukum Islam dalam memberi upah harus berdasarkan unsur keadilan tidak ada perbedaan Gender.

  Dan itu pun upah yang diberikan tidak pada waktunya maksudnya upah yang diberikan tidak pada saat pekerjaan tersebut selesai. Upah diberikan keesokan harinya sedangkan dalam islam menganjurkan bahwa upah tersebut seharusnya diberikan sebelum keringat itu mengering.

  Memang dalam islam tidak disebutkan secara rinci besaran upah yang diterima, namun yang perlu digaris bawahi adalah adanya pengupahan yang menurut kepantasan dan juga keadilan. Berpedoman dari latar belakang diatas peneliti mencoba membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul

  “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH PEKERJA DOS DI

DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN”.

7 Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif, terj Moh Maghfur

B. PENEGASAN ISTILAH

  Untuk mempermudah dalam memahami konsep dalam jual beli, maka penulis memberikan penjelasan yaitu:

1. Hukum Islam, merupakan Hukum yang bersumber pada Nash Al-Qur’an

  8 dan Hadist serta bersumber pada ijtihad para ulama.

  2. Upah, merupakan harga dari tenaga kerja atau harga yang dibayarkan kepada tenaga kerja atas jasa yang telah diberikan kepada pemberi kerja

  9 maupun sebuah perusahaan.

  3. Dos, merupakan merupakan sebuah alat bantu perontok padi dari batangnya menjadi gabah yang berukuran besar, yang digerakkan dengan tenaga diesel yang dapat memudahkan petani dalam memetik hasil panennya.

C. RUMUSAN MASALAH 1.

  Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Bentuk Akad Upah Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun? 2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tata Cara Pengupahan Bagi

  Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun? 3. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Standar Upah Pekerja Dos

  Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun?

  8 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam tentang Wakaf, ijarah, Syirkah (Bandung: Al- Ma’arif, 1973), 24 9 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, terj. Soeroyo (Yogyakarta: Dana Bakti

D. TUJUAN PENELITIAN

  Penulis skripsi ini bertujuan untuk: 1.

  Mengetahui Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Upah Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  2. Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Sistem Pengupahan Bagi Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  3. Mengetahui Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  E. KEGUNAAN PENELITIAN

  Kegunaan penelitian ini adalah: 1.

  Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan maupun pengetahuan bagi masyarakat maupun mahasiswa-mahasiswi mengenai upah-mengupah.

  2. semoga hasil penelitian ini memberikan referensi terhadap mahasiswa- mahasiswi sebagai bahan mengerjakan tugasnya khususnya mengenai upah-mengupah.

  F. TELAAH PUSTAKA

  Adapun mengenai jual beli terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan dituang dalam skripsi, diantaranya: Pertama; Penelitian yang dilakukan oleh Katini dengan judul

  “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Upah Buruh Tani di

  Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten P onorogo”. Penelitian ini

  membahas masalah pelaksanaan upah buruh tani di Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo baik berupa proses perjanjian kerja, cara pengupahan, dan cara menyelesaikan persengketaan anatara majikan dan buruh tani. Penelitian ini berkesimpulan bahwa proses perjanjian kerja buruh tau telah sesuai dengan hukum islam karena dilakukan dengan rela sama rela, upah dalam bentuk dan waktunya pun jelas, cara pengupahan buruh tani di desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo sesuai hukum islam karena sudah disepakati dalam akad dan suda merupakan tradisi masyarakat Polorejo, cara penyelesaian persengketaan anatara pihak majikan dengan buruh tani di Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo tetap sesuai hukum islam karena majikan merelakan upah yang telah diberikan

  10 kepada buruh.

  Kedua; penelitian yang dilakukan oleh Masgito dengan judul

  “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Buruh Gendong di Pasar Songgolangit Ponorogo”. Penelitian ini membahas tentang transaksi upah buruh di pasar songgolangit, besaran upah buruh di pasar songgolangit.

  Penelitian ini berkesimpulan bahwa transaksi (akad) pengupahan buruh gendong di pasar songgolangit ponoroo sudah sesuai dengan hukum islam baik yang sudah berlangganan maupun yang belum berlanggana karena sudah memenuhi syarat dan rukun ijarah dan besaran upah yan diterima oleh para buruh gendong baik yang sudah berlangganan maupun yang belum 10 Katini,

  “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Upah Buruh Tani di Desa berlangganan sudah sesuai dengan hukum islam karena sudah sesuai dengan unsure keadilan, suka sama suka, dan tidak ada yang merasa dirugikan

  11 diantara kedua pihak.

  Ketiga; penelitian yang dilakukan oleh Riyanto dengan judul

  “Tinjaun Hukum Fiqh Terhadap Upah Pekerja Pengangkut Pohon Pinus di Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo”. Penelitian

  ini membahas masalah akad upah pekerja pengangkut pohon pinus di Desa Mrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dan wanprestasi upah kerja pengangkut pohon pinus di Desa Mrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Penelitian tersebut menyimpulakan bahwa akad pengangkut pohon pinus di Desa Mrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sesuai dengan fiqh karena rukun dan syaratnya terpenuhi yaitu dilakukan atas dasar rela sama rela, upah yang diberikan jelas, bentuk pekerjaan dan waktunya jelas, dan wanprestasi pengangkut pohon pinus di Desa Mrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo tidak sesuai dengan fiqh karena menyalahi

  12 peraturan.

  Dari pemaparan diatas belum pernah ada yang secara khusus membahas pengupahan yang berkaitan dengan pengupahan pekerja dos. Maka dari itu penelitian ini membahas tentang

  “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun”. 11 Misgito, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Buruh Gendong Di Pasar Donggolanggit Ponorogo,” (Skripsi: STAIN, Ponorogo, 2011). 12 Riyanto, “Tinjauan Fiqh Terhadap pekerja pengangkut pohon pinus di Desa Mrayun

G. METODE PENELITIAN

  Dalam menjelaskan dan menyampaikan objek penelitian secara terarah, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil jenis penelitian jenis penelitian lapangan (field research), peneliti harus terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan dari

  

13

fenomena yang ada di lapangan.

  2. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaen Madiun.

  3. Pendekatan Penelitian Adapun dalam penelitian kali ini penulis mengambil pendekatan kualitatif, yaitu merupakan prosedur penelitian yang cenderung fokus pada usaha mengeksplorasi sedetail mungkin sejumlah contoh atau peristiwa yang dipandang menarik dan mencerahkan dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang mendalam. Dengan cara menganalisis data tanpa mempergunakan perhitungan angka-angka melainkan mempergunakan sumber informasi yang relevan untuk memperlengkap data yang penyusun

  14 inginkan.

  4. Teknik Pengumpulan Data a. 13 Observasi 14 S. Margono, Metodologi penelitian Pendidikan (Jakarta: Reneka Cipta, 2003), 28 Aji Damanhuri,

  Metodologi Penelitian Mu’amalah, (Ponorogo: STAIN Po Press, Melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian atau hal lain yang menjadi sumber data b.

  Interview Percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh

  15 pewawancara yang memberi batasan atas pertanyaan.

  5. Teknik Pengolahan Data Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan tehnik pengelolaan data sebagai berikut: a.

  Editing Yaitu memeriksa kembali semua data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, keterbatasan, kejelasan makna, kesesuaian dan keselarasan satu dengan yang lainnya, relevan dan keseragaman satuan atau kelompok data.

  b.

  Organizing Yaitu mengatur data dan menyusun data sedemikian rupa sehingga menghasilkan bahan-bahan untuk menyusun skripsi.

  c.

  Penentuan Hasil Data Yaitu melakukan analisa lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah, teori, dan dalil- dalil sehingga diperoleh kesimpulan tertentu sebaga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah.

  6. Tehnik Analisa Data 15 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), a.

  Analisa Induktif, merupakan analisa data untuk memperoleh kesimpulan, dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus mengarah

  16 pada kesimpulan yang bersifat umum.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

  Agar lebih mudah pembaca memahami isi skripsi ini maka penulis menyajikan dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini memuat latar belakang maslah, definisi istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, kajian teori, metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis yang digunakan, sumber data, lokasi penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis data. Sistematika pembahasan juga merupakan bagian dari bab ini.

  BAB II : LANDASAN TEORI Pembahasan dalam bab ini merupakan landasan yang dipakai untuk menganalisis masalah yang di bahas, meliputi definisi

  Ijarah , dasar hukum Ijarah,, rukun Ijarah,, syarat-syarat Ijarah,, macam-macam Ijarah, beberapa ketentuan dalam Ijarah.

16 Muhajir Noen, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakrta: Bayu Indra Grafika,

  BAB III : GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN UPAH PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN? Pembahasan bab ini merupakan penyajian data dari hasil penelitian yang mendiskripsikan tentang gambaran umum di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, tentang akad upah pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, tentang pelaksanaan system pengupahan bagi pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, sistem pengupahan pekerja dos di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  BAB IV : ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH PEKERJA DOS DI DESA KAIBON KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN? Pembahasan bab ini merupakan penguraian dari beberapa permasalahan dari rumusan masalah dengan menggunakan analisa hukum islam, meliputi Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap bentuk akad upah pekerja dos di desa kaibon kecamatan geger kabupaten madiun, bagaimana tata cara pengupahan bagi pekerja dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, bagaimana tinjauan hukum islam terhadap standar upah pekerja Dos Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

  BAB V : PENUTUP

  Dalam bab terakhir ini adalah kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IJARAH MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian Ijarah Kata ijarah didefinisikan dari bentuk fi’il “ajara-ya’juru’ajran”. Ajran semakna dengan kata Al ‘iwad yang mempunyai arti gantu dan upah,

  1

  dan dapat berarti sewa atau upah. Secara bahasa ijarah juga diartikan sebagai

  2

“balasan” atau “imbalan” yang diberikan sebagai upah sesuatu pekerjaan.

  Sedangkan secara istilah ijarah adlah pemilikan jasa dari seorang ajir (orang yang dikontakkan tenaganya) oelh

  musta’jir (orang yang mengontak tenaga),

  3

  serta pemilikan harta dari para musta’jir oleh seorang ajir.

  Menurut Ahmad Azhar Basyir, ijarah secara bahasa berarti “balasan” atau “timbangan” yang diberikan sebagai upah suatu pekerjaan. Secara istilah

  ijarah berarti suatu perjanjian tentang pemakaian atau pemungutan hasil suatu

  benda, binatang, atau tenaga manusia. Misalnya menyewa rumah untuk tempat tinggal, menyewa kerbau untuk membajak sawah, menyewa tenaga manusia

  4 untuk mengangkat barang dan sebagainya.

  Menurut Helmi Karim, ijarah secara bahasa berarti “upah” atau “ganti” atau “imbalan” karena itu lafad ijarah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atau kemanfaatan sesuatu benda atau imbalan suatu 1 Qomarul Huda, 2 Fiqh Mu’amalah (Yogyakarta: Teras, 2011), 77. 3 Sudarsono Pokok Pokok Hukum Islam (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), 422.

  Moh Mahfur Wachid, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 2002), 83. 4 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah, Syirkah (Bandung: Al- kegiatan atau upah karena melakukan suatu aktifitas. Dalam arti luas,ijarah bermakna suatu akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu, hal in sama artinya dengan menjual manfaat sesuatu benda, buka menjual

  ‘ain dari kata benda itu sendiri.

  5 Sedangakan menurut istilah para ulama berbeda-beda mendefinisikan ijarah , antara lain sebagai berikut: 1.

  Menurut Hanafiyah

  ضاوعب عفانم ىلع دقع Artinya: transaksi terhadap suatu manfaat dengan suatu imbalan.

  6 2.

  Menurut Syafi’iyah

  ضاوعب ةحبالااو لذبلل ةلباق ةحابم ةمولعم ةدوصقم ةعفنم ىلع دقع مولعم Artinya : Transaksi terhadap manfaat yang dituju, tertentu bersifat bisa

dimanfaatkan, dengan suatu imbalan tertentu.

  7 3.

  Menurut Malikiyah

  قلما ضعبو ىمدلاا ةعفنم ىلع ددقاعتلا ةىمست نلاو Artinya: Nama bagi akad-akad untuk kemanfaatan yang bersifat manusiawi dan untuk sebagian yang dapat dipendahkan.

  8 4.

  Menurut Sheyh Syihab al-Din dan Sheyh Umayrah bahwa yang dimaksud dengan ijarah ialah:

  ةحباءلااو لذبلل ةلباق ةدوصقم ةمولعم ةعفنم ىلع دقع اعضو ضوعب

  5 Helmi Karim, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindi Persada, 1997), 29. 6 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaki Dalam Islam (Jakarta: Raja grafindo Perkasa, 2004), 227. 7 Ibid.,

  Artinya: Akad atas manfaat yang diketahui dan disengaja untuk memberikan dan membolehkan dengan imbalan yang diketahui 9 ketika itu.

  5. Menurut Muhammad al-Syarbini al-Khatib bahwa yang dimaksud dengan

  ijarah ialah: ط ورشب ض وعب ةعفنم كيلتم

  10 Artinya: pemilikan manfaat dengan adanya imbalan dan syarat-syarat .

  6. Menurut Sayyid Sabiq bahwa ijarah ialah: suatu jenis akad untuk

  11 mengambil manfaat dengan jalan penggantian.

  7. Menurut Hasbi ash-Shiddiqie bahwa ijarah ialah:

  عفانلما غيب ىهف ضوعب اهكيلمتىا ةدودمح ةدبم ءيىشلا ةعفنم ىلع ةلد ابلما ةعوضومدقع Artinya: Akad yang objeknya ialah penukaran manfaat untuk masa tertentu, yaitu pemelikan manfaat dengan imbalan dana dengan menjual manfaat.

  12 8.

  Menurut Zuhaily bahwa ijarah ialah transaksi pemindahan hak guna atas

  barang atau jasa dalam batasan waktu tertentu melalui pembayaran upah

  13 sewa tanpa diikuti dengan pemindahan hak pemilikan atas barang.

  Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa ijarah adalah menukar suatu benda dengan ada imbalanya, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti sewa-menyewa dan upah-mengupah, sewa-

  9 10 Atik Abidah, Fiqih Muamalah (Stain Po Press, 2006), 88. 11 Ibid., 88. 12 Qomarul Huda, Fiqih Muamalah (Yogyakarta: Teras, 2001),78. 13 Atik Abidah, Fiqih Muamalah (Stain Po Press, 2006), 88.

  Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia, menyewa adalah menjual manfaat sedangakan upah-mengupah adalah menjual tenaga atau kekuatan.

14 B.

   Dasar Hukum Ijarah Ijarah merupakan akad yang dibolehkan, hal ini berlandaskan atas

  dalil-dalil yang terdapat dalam al- Qur’an, Hadist, Maupin Ijma’: 1.

  Al-Qur’an a.

  Surat al-Zukhruf ayat 32

                      

          Artinya: ”Apabila mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?

  Kami telah menentukan antara mereka perhidupkan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian atas sebahagiaan yang lain beberepa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahaggian yang la. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.

  

15

Relevansi ayat diatas adalah lafadz “Sukhriyan” yang terdapat

  dalam ayat diatas bermakna “saling mempergunakan”. Menurut Ibn Kathir, sebagaimana dikutip oleh Dimyauddin Juwaini lafadz ini diartikan dengan “supaya kalian bisa saling mempergunakan satu sama lain dalam hal pekerjaan atau yang lain, karena di antara kalian 14 Suhendi Hendi, Fiqh Mu’amalah (Jakarta: Raja grafindo Perkasa, 2002),,115 15 Departemen Agama RI, Al-

  Qur’an dan terjemahanya (Surabaya: Surya Cipta Aksara, saling membutuhkan satu sama lain. Artinya, terkadang manusia membutuhkan sesuatu yang berada dalam kepemilikan orang lain, dengan demikian, orang tersebut bisa mempergunakan sesuatu tersebut dengan cara melakukan transaksi, salah satunya dengan akad sewa-menyewa (ijarah). Dengan demikian dapat digunakan sebagai istidlal atas keabsahan praktik ijarah.

  16 b.

  Surat al-Qasas ayat 26-27

                      

                        

  Artinya: Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”. Berkatalah dia (Syuaib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah satu seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik”.

Dokumen yang terkait

KONFLIK PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN

3 16 45

PERAN DESA WISATA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA PARIWISATA DI DESA WISATA BEJIHARJO KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 1 10

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BIBIT LELE DENGAN SISTEM TAKARAN DI DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

0 3 106

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

1 4 117

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

0 1 94

ANALISIS EKONOMI ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DAN PEKERJA DI DESA WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT SKRIPSI - Raden Intan Repository

0 0 103

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK MAPPASANRA TANAH SAWAH DI DESA TANAH HARAPAN KECAMATAN RILAU ALE KABUPATEN BULUKUMBA

0 1 87

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT ISTIADAT PERKAWINAN DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE

0 0 115

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN WAKAF DI KECAMATAN BUNGORO KABUPATEN PANGKEP

1 0 78

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD BAGI HASIL PENGELOLAAN KEBUN DUKU DI DESA CELIKAH KECAMATAN KAYUAGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SKRIPSI - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 80