TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS

KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Fitri Handayani Ningsih

NIM : 21414018

  

PROGRAM STUDIHUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Fitri Handayani Ningsih NIM : 21414018 Judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT

  dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

  Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 19September 2018 Pembimbing

  Luthfiana Zahriani, SH.,MH

  NIP. 197608272000032007

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Nakula Sadewa No. 09 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail

PENGESAHAN

  

Skripsi Berjudul:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN

UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT

KABUPATEN TEMANGGUNG

  Oleh: Fitri Handayani Ningsih

  NIM: 21414018 Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari‟ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari senin, tanggal 24 September 2018 , dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam.

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang :Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. ...........................................

  Sekretaris Sidang : Luthiana Zahriani, SH., MH.

  …………………………… Penguji I :Farkhani, SH., MH. …………………………… Penguji II : Heni Satar Nurhaida, SH., M.Si. ……………………………

  Salatiga, 24 September 2018 Dekan Fakultas Syariah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fitri Handayani Ningsih NIM : 21414018 Program Studi

  : Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas

  : Syari‟ah Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Naskah skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository IAIN SALATIGA.

  Salatiga, 19September 2018 Yang menyatakan Fitri Handayani Ningsih NIM: 21414018

  

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu

dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu namun ia amat buruk

bagimu, Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak

mengetahui.

  

(Al Baqarah: 216)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Suami tercinta, Heru Budi Prasetya, dan anak tercinta, Wildan Agha Prasetya yang telah memberikan cinta, dukungan, motivasi, semangat, dan doa, restu yang selalu mengiringi setiap langkah penulis.

  2. Ibutercinta, Soliyah sebagai motivator terbesar dalam hidup yang tak mengenal lelah dan mendoakanserta menyayangi, terimakasih atas semua pengorbanan, keringat dan kesabaran mengantarkan penulis sampai kini.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam hukum Islam

  , Fakultas Syari‟ah, Program Studi Hukum Ekonomi

  Syari‟ah. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya.

  Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga, sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk selalu melakukan yang terbaik.

3. Ibu Evi Ariyani, S.H.,MH, selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah IAIN Salatiga.

  4. Ibu Luthfiana Zahriani S.H.,M.H, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk selalu memberikan pengarahan dan masukan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

  5. Keluarga tercinta Suami, anak, ibu, ayah danibu mertua yang tak henti- hentinya selalu mendoakan dan memberikanku semangat.

  6. Kepada Bapak Agus Riyadi, selaku personalia CV Decorus yang telah meberikan informasi.

  7. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

  8. Terimakasih kepada teman-teman tercinta Lia El, luthfi, Arum, Eka A,Ruli, Lia Rahma,Cik Nur,Laela, Linda, dan Wilda, serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak untuk pertemanannya selama ini dan sukses selalu untuk kalian semua.

  9. Teman seperjuanganku Hukum Ekonomi Syari‟ah 2014 IAIN Salatiga.

  10. Seluruh jajaran Akademi Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terimakasih banyak telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Semoga Allah SWTmembalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

  maghfiroh , dilingkupi rahmat dan cita-Nya, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan hati, agar mudah dipahami.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, baik bagi penulis sendiri ataupun bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 19 September 2018 Penulis

  

ABSTRAK

Ningsih,Fitri Handayani. 2018. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem

  Pembayaran Upah Pada Karyawan CV Decorus, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Skripsi. Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Pembimbing: Luthfiana Zahriani, S.H.,MH.

  Kata Kunci: Hukum Islam,Pembayaran Upah, Karyawan

  Di zaman modern ini, banyak pengusaha yang memberikan upah karyawannya berdasarkan patokan yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri. Adapun pihak perusahaan dalam membayarkanupah kepada para karyawannya menggunakan sistem perhitungan upah harian, yang akan dibayarakan secara bulanan, tepatnya setiap akhir bulan, akan tetapi, dalam sistem pembayaran upah pada karyawan tersebut, terdapat selang waktu antara tanggal tutup buku dengan tanggal pembayaran upah.Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung,bagaimana respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis dan bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta yang kemudian menuju pada mengidentifikasidan pada akhirnya menuju pada penyelesaian masalah. Jadi tujuannya adalah untuk mendalami mengenai sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran upah pada karyawan CV DecorusKecamatan PringsuratKabupaten Temanggungmenggunakan sistem perhitungan upah harian yang akan dibayarkan secara bulanan,didalamnya terdapat upah gantungan selama 10 hari,besarnya upah yang dibayarkan oleh CV Decorusadalah sebesar Rp.62.205/hari, dan upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan adalah mengikuti standar UMKTemanggung,adalah sebesar Rp1.557.000.Adapun respon karyawan mengenai sistem pembayaran upah, kebanyakan karyawan menyatakan tidak setuju dengan adanya upah gantungan, karena karyawan merasa dirugikan.Jika ditinjau menurut hukum Islam,adanya unsur ketidakridhaan pada karyawan terkait dengan adanya upah gantungan, adanya ketidaksesuaian akad terkait dengan besarnya upah yang dibayarkan dan pihak perusahaan masih menunda-nunda pembayaran upah pada karyawannya (dengan adanya upah gantungan).Selain itu, CV Decorus, sudah menetapkan upah yanglayak untuk karyawannya.

  

DAFTAR ISI

COVER. ............................................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 6 E. Penegasan Istilah ..................................................................................... 7 F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 8 G. Metode Penelitian.................................................................................... 11 H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 15 BAB IILANDASAN TEORI A. Upah secara Umum ................................................................................. 17

  B.

  Upah menurut Hukum Islam (Ijarah) ………………………………… 21 1.

  Pengertian Ijarah............................................................................... 21 2. Dasar Hukum Ijarah ......................................................................... 24 3. Rukun dan Syarat Ijarah ................................................................... 31 4. Hubungan Kerja Dalam Islam ……………………………………. 35 5.

   Sistem Penetapan Ijarah………………………………………….. 39 6. Pembatalan Dan Berakhirnya Ijarah ……………………………... 44

  BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Profil CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung ..... 45 1. Ruang Lingkup CV Decorus ............................................................. 45 2. Struktur Organisasi CV Decorus ....................................................... 48 3. Visi dan Misi CV Decorus ................................................................ 48 B. Sistem Pembayaran Upah Pada Karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung ....................................................... 49 C. Respon Karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten TemanggungTerhadap Sistem Pembayaran Upah .................................. 52 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG A. Respon Taryawan Terhadap Sistem Pembayaran Upah Pada Karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung....................... 63 B. Ditinjau Dari Rukun dan Syarat Ijarah................................................. .. 64 C. Ditinjau Dari Sistem Penetapan Ijarah ................................................... 67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 74 B. Saran ........................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Nota Pembimbing skripsi 2. Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Lembar Konsultasi 5. Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif 6. Daftar Panduan Wawancara 7. Surat Keterangan Izin Penelitian 8. Foto Penulis Bersama Informan 9. Daftar Nilai SKK 10.

  Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang artinya tidak dapat hidup

  sendiri, oleh karena itu harus hidup bermasyarakat, untuk melakukan interaksi-interaksi sosial dalam bentuk apapun yang tentunya akan saling berhubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Pada hakikatnya, bentuk-bentuk interksi sosial dapat berupa dengan saling bantu- membantu, saling tolong-menolong, dan saling bekerja sama, yang pada akhirnya akan menimbulkan adanya hak dan kewajiban, sehingga muncullah kaidah yang disebut dengan hukum mu‟amalah (Basyir,2004:11).

  Muamalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia yang satu dengan manusia yang lain untuk mendapatkan keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik. Diantara sekian banyak yang termasuk dalam perbuatan muamalah adalah sistem kerjasama perindustrian dan sistem kerja sama pembayaran upah(Suhendi, 2002:15).

  Pada dasarnya yang dilakukan manusia itu boleh selama tidak ada larangan yang melarang untuk dilakukan. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih yang berbunyi:

  اَهِْيِْرَْتَ َىلَع ٌلْيِلَد َّل ُدَي ْنَأ َّلاا ُةَحاَبِلإا ِةَلَماَعُلما ِفِ ُلْصَلأا

  “Pada dasarnya bemuamalah itu boleh kecuali ada dalil yang menunjukkan keharamannya.

  

  Di dalam sistem kerja sama hubungan industrial, dimana terdapat sitem pembayaran upah yang di dalamnya melibatkan dua pihak yaitu pihak pertama sebagai penyedia jasa atau tenaga yang pada umunya disebut sebagai karyawan. Kemudian pihak kedua adalah pihak yang menyediakan pekerjaan yang sering disebut sebagai atasan atau pengusaha. Hal ini dimaksud sebagai usaha kerja sama saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup bersama, baik bagi pengusaha maupun bagi karyawannya.

  Islam selalu mengatur setiap perilaku umatNya, mulai dari kepentingan individu sampai dengan kepentingan khalayak banyak. Semua itu sudah ditentukan berdasarkan ketentuan yang telah baku dalam ajaran Islam. Hubungan antara manusia dengan manusia juga menjadi sorotan yang diatur dalam ajaran Islam, sebagaimana hubungan antara pengusaha dengan karyawannya.

  Di dalam suatu perusahaan baik yang bersekala besar maupun kecil, pasti membutuhkan yang namanya karyawan. Karena peranannya sangat penting sekali, tanpa adanya karyawan maka suatu perusahaan tidak akan mampu berjalan dengan baik. Kewajiban karyawan adalah menjalankan suatu pekerjaan berdasarkan atas bagian-bagian yang telah ditentukan oleh pemimpin perusahaan, dan karyawan berhak untuk menerima upah dari pengusaha, apabila telah menyelesaikan pekerjaannya.

  Upah sudah menjadi ketetapan yang harus ada dan menjadi suatu kewajiban untuk dibayarkan oleh pengusaha kepada karyawannya. Dari upahtersebut diharapkan mampu memberikan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dalam berproduksi, sehingga dapat memajukan perusahaan.

  Upah itu sendiri dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana memahami dan mewujudkan karakter sosial. Upah pada dasarnya bukan merupakan persoalan yang hanya berhubungan dengan uang, akan tetapi merupakan persoalan yang lebih berkaitan dengan penghargaan manusia terhadap sesamanya, yaitu bagaimana memandang dan menghargai kehadiran orang lain dalam kehidupan.

  Selain itu, upah juga merupakan hal utama yang paling penting bagi karyawan, karena upah merupakan hak bagi para karyawan sebagai balas jasa atau tenaga, setelah melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi suatu kewajiban bagi pengusaha yang telah memperoleh manfaat dari pekerjaan karyawannya. Upah juga sebagai salah satu fungsi penting dalam manajemen sumber daya manusia (Nurachmad, 2009:33).

  Upah sangat penting peranannya, karena mampu memberikan kesejahteraan hidup para karyawan. Jika upah tidak diberikan oleh pengusaha kepada karyawannya, maka para karyawan tidak akan bisa hidup dengan baik dan sejahtera. Karena karyawan bekerja semata-mata hanya untuk mendapatkan upah yang dihasilkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari.

  Dalam rangka menetapkan upah suatu pekerjaan hanya ada satu cara yaitu mendasarkan upah tersebut pada jasa atau manfaat yang dihasilkan oleh pekerja. Seperti halnya kesepakatan perjanjian kerja yang berlangsung perlu adanya kerelaan antara pengusaha dan karyawan (Tasmara, 1995:55-56).

  Dalam perspektif Hukum Islam, besarnya upah dikaitkan dengan hak dasar yaitu untuk hidup dengan layak, bukan hanya semata-mata seberapa banyak produktivitas yang dihasilkan oleh seorang karyawan. Dengan demikian, Islam selalu mengajarkan untuk membayar upah secara layak.

  Begitu juga dengan suatu perusahaan, pengusaha harus memberikan upah minimum yang bisa menutupi kebutuhan dasar hidup yang meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal dan juga kebutuhan yang lainnya. Upah harus dikelola dengan baik, sehingga dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan karyawan, mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (Hanggraeni, 2012:140).

  Untuk pembayaran upah, biasanya berdasarkan perjanjian kerja, karena dengan adanya perjanjian kerja maka akan menimbulkan hubungan kerja antara pengusaha dan karyawan, yang di dalamnya berisi tentang hak- hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hak bagi pihak yang satu menjadi kewajiban bagi pihak yang lainnya, dan kewajiban sebagai pengusaha adalah memberikan upah yang layak dan sesuai.

  Penetapan upah bagi para karyawan harus dilakukan berdasarkan keadilan, mempertimbangkan aspek kehidupan, sehingga pandangan Islam tentang hak karyawan dalam menerima upah dapat terwujud, seperti yang dijelaskan di dalam al-

  Qur‟an surat an-Nahl (16) ayat 90:

  ْرُقْلا يِذ ِءاَتيِإَو ِناَسْحِْلإاَو ِلْدَعْلاِب ُرُمْأَي َوَّللا َّنِإ ْمُكُظِعَييْغَ بْلاَو ِرَكْنُمْلاَو ِءاَشْحَفْلا ِنَع ٰىَهْ نَ يَو َٰبَ َنوُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

  Allah berfirman dalam QS. As- syu‟ara (26) ayat183:

  َنيِدِسْفُم ِضْرَْلأا ِفِ اْوَ ثْعَ ت َلاَو ْمُىَءاَيْشَأ َساَّنلا اوُسَخْبَ ت َلاَو “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”

  Di zaman modern ini, banyak pengusaha yang memberikan upah karyawannya berdasarkan patokan yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri. Dimana karyawan bekerja setiap hari, sedangkan untuk pembayaran upah akan dibayarkan dengan perhitunganupah secara harian, mingguan atau bahkan bulanan.

  Seperti yang terjadi pada CV Decorus, yang mana pihak perusahaan dalam membayarkanupah kepada para karyawannya menggunakan sistem perhitungan upah harian, yang akan dibayarakan secara bulanan, tepatnya setiap akhir bulan, akan tetapi, dalam sistem pembayaran upah pada karyawan tersebut, terdapat selang waktu antara tanggal tutup buku dengan tanggal pembayaran upah.

  Dari pemaparan di atas, penulis tertarik meneliti tentang sistem pembayaran upah karyawan yang berlaku di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung ditinjau menurut Hukum Islam, dengan judul penelitian: “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN UPAHPADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG”.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana sistem pembayaran upahpada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimana respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung?

  3. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran upahpada karyawanCV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung?

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui sistem pembayaran upahpada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  2. Untuk mengetahui respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  3. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran upahpada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  D. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan penelitian ini dapat memberikan hasil yang berguna secara keseluruhan, maka penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis a.

  Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis yang ingin mengkajitentang permasalahan ini.

  b.

  Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu syari‟ah, khususnya pada program studi Hukum Ekonomi Syari‟ah untuk menjadi tambahan wawasan keilmuan dan keagamaan dalam masalah yang berhubungan dengan sistem pembayaranupah pada karyawan.

  2. Secara Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan dalam menerapkan sistem pembayaran upah pada karyawan agar senantiasa berpegang teguh pada aturan yang berlaku di dalam hukum Islam.

E. Penegasan Istilah

  Untuk mendapatkan kejelasan dari judul diatas, penulis perlu memberikan penegasan dan batasan terhadap istilah-istilah yang ada. Istilah- istilah tersebut adalah: 1.

  Hukum Islam (Syari‟ah) adalah semua peraturan agama yang ditetapkan oleh Allah Swt untuk kaum Muslim baik yang ditetapkan dengan Al Quran maupun dengan Sunnah Rasul (Musa, 1988:131).

  2. Sistem Pembayaran Upah adalah sistem pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer, atau kepada karyawan yang upahnya dibayarkan bulanan, tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk yang dihasilkan (Mulyadi, 2001: 391).

F. Tinjauan Pustaka

  Sejauh yang penulis ketahui, telah banyak pembahasan mengenai sistem pembayaran upah. Diantara penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Pertama, skripsi dari Muarifah, tahun 2015,

  Fakultas Syari‟ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN PADA INDUSTRI TAHU DI DESA GALIH, KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian pada bagaimana sistem pengupahan yang diterapkan pada Industri Tahu Di Desa

  .

  Galih, Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah upah yang diberikan adalah sebesar Rp. 1.540.000 sampai dengan RP.1.960.000 per bulannya. Dalam hal ini sudah diatas minimum sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 560/60 Tahun 2013 Tentang upah minimum pada 35 (Tiga Puluh Lima) Kabupate/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 yaitu sebesar Rp.

  1.206.000 untuk wilayah Kabupaten Kendal. Dalam hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomer 13 Tahun 2003 Tentang

  Ketenagakerjaan, bahwa upah yang diberikan tidak dibawah upah minimum. Akan tetapi mengenai jam kerjanya dan mengenai upah lemburnya belum sesuai dengan Undang-Undang Nomer 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Bahwa waktu kerja melebihi batas waktu kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah dan juga tidak menggunakan sistem upah lembur, padahal para pekerja pada industri tahu bekerja pada hari libur mingguan.Hal ini tidak sesuai dengan pasal 78 ayat (2) mengenai upah lembur.

  Kedua, skripsi dari Fahmi Vidi Alamsyah,tahun 2015, Fakultas

  Syari‟ah Universitas Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Dengan judul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH TENAGA KERJA PADA PT ROYAL KORINDAH KELURAHAN KEMBARAN KULON KABUPATEN PURBALINGGA”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian pada bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap sistem upah tenaga kerja pada PT Royal Korindah Kelurahan Kembaran Kulon Kabupaten Purbalingga. Adapun kesimpulan dari penelitian ini bahwas sistem upah yang diterapkan diperusahaan PT Royal Korindah Kelurahan Kembaran Kulon Kabupaten Purbalingga menggunakan menerapkan sistem upah menurut satuan ukuran waktu dengan pembayaran upah disesuaikan dengan periode yang berlaku di perusahaan Akad ijarah yang diterapkan sudah sesuai dengan upah minimum kabupaten. Dibolehkan menurut ketentuan hukum Islam dan telah memenuhi rukun dan syarat sah dalam akad ijarah dan tidak ada paksaan dalam melakukan akad ijarah. Besaran upah tenaga kerja PT Royal Korindah dalam konteks maqashid syariah memberikan perlindungan atas hak asasi manusia adh-dharurat al-khamsa (lima hal inti) kepada tenaga kerja, salah satunya telah menerapkan hak asasi manusia dengan melindungi hak harta benda yang harus dimilikinya.

  Ketiga, skripsi dariLia Resti Carlina, tahun 2017,

  Fakultas Syari‟ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Raden Intan. Dengan judul “TINJAUAN HUKUM

  ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN KARYAWATI BERDASARKAN PERSENTASE DALAMPERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH”. Skripsi ini memiliki fokus penelitian pada bagaimanaa mekanisme upah dalam Fiqih Muamalah terhadapkaryawan berdasarkan persentase pada SPAdan salon Muslimah Az-Zahra di Bandar Lampung, dan apakah sistem pengupahan karyawati SPA dan salon Muslimah Az-Zahra dalam Persefektif Fiqih Muamalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasar kan hasil penelitian dapat dikemukakan dari analisis menunjukkan pengupahan karyawati SPA dan Salon Muslimah Az- Zahra di Bandar Lampung ini masih jauh dariketentuan fiqih muamalah, walaupun secara akad telah menjalankan sesuai ketentuan akan tetapi dalam penentuan upah dilihat dari sisi keadilannya, penentuan jumlahnya karyawati hanya bisa menerima ketetapan dari pemilik usaha dan masih jauh dari kebutuhan yang diukur dari ketentuan upah persentase (upah sesuai dengan apa yang di kerjakan), dan tanpa uang makan dan lembur serta di ukur dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) Bandar Lampung.

  Sedangkan, penelitian ini belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumya. Fokus penelitan ini yaitu pada bagaimana sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, bagaimana respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).

  Penulis melakukan penelitian langsung pada obyeknya. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis dan bersifat kualitatif. Pendekatan yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta (fact finding) yang kemudian menuju pada mengidentifikasi (problem identification) dan pada akhirnya menuju pada penyelesaian masalah (problem solution). Jadi tujuannya adalah untuk mendalami mengenai sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung (Soekanto, dkk, 2001:51).

2. Kehadiran Penelitian

  Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan alat penelitian atau instrumen yang aktif dalam pengumpulan data yang lain selain peneliti adalah dokumen yang dapat menunjang keabsahan hasil penelitian, serta alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian, seperti alat perekam dan kamera.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  4. Sumber Data Sumber data yang didapatkan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer yang didapat peniliti ini adalah wawancara langsung kepada informan, dengan cara melakukan tanya jawab dan tatap muka secara langsung dengan personalia CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dan juga para karyawan yang bekerja di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalalah digunakan untuk mendukung data primer (Munawaroh, 2013:82). Data lain yang bisa mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, jurnal, surat kabar dan skripsi yang meneliti hal serupa.

5. Teknik Pengumpulan Data a.

  Observasi Observasi yaitu pengumpulan data dengan mengamati dan mencatat secara langsung dan sistematis terhadap fenomena yang diteliti (Moleong, 2009:185). Observasi yang dilakukan penulis ini untuk mendapatkan data tentang bagaimana penerapan sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Pada penelitian ini penulis melakukan observasi di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  b. Wawancara Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2009:186). Tujuan penulis menggunakan metode pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan data yang kongkrit mengenai sistem pembayaran upah karyawan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini penulis melakukan tanya jawab dan tatap muka secara langsung dengan personalia CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten

  Temanggung, dan para karyawan yang bekerja di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan transkip, buku-buku, surat kabar dan lain sebagainya (arikunto, 2010:201). Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan bacaan-bacaan yang memuat tentang tema yang akan diteliti. Adapun dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-foto.

6. Pengecekan Keabsahan Temuan

  Adapun dalam pengecekan keabsahan penelitian ini, penulis berusaha sesering mungkin mendatangi lokasi penelitian, menekuni dalam pengamatan.Trianggulasi sebagai pembanding terhadap penemuan data, dan auditing agar menghasilkan penelitian yang maksimal. Dalam penelitian ini penulismengecek kembali data-data yang sudah didapatkan dari informan utama yaitu personalia CV DecorusKecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, dengan cara menanyakan kebenaran data kepada informan tambahan yaitu karyawan CV DecorusKecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, yang kemudian penulis mencocokan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Temanggung.

  7. Analisis Data Setelah semua data terkumpul maka peneliti akan menganalisis semua data dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif, yaitu teknik dengan menggambarkan seluruh aspek peneliti yang ada, sehingga dapat memberi gambaran antara yang seharusnya dan senyatanya yang terjadi di Perusahaan. Dengan analisis data peneliti dapat menemukan masalah- masalah yang muncul di perusahaan dan mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

  8. Tahap Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, jadi tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian, seperti pembuatan proposal penelitian, mengajukan surat ijin penelitian, menetapkan fokus penelitian dan hal lainnya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu mengumpulkan data dan melalui pengamatan di CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tentang sistem pembayaran upah pada karyawannya.

  c. Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga dapat memberikan pengertian pada obyek yang diteliti.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penyusun menggunakan pokok-pokok bahasan secara sistematis yang terdiri dari lima bab dan tiap bab terdiri dari sub-sub sebagai perinciannya. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II Landasan teori yang terdiri dari pengertian upah secara umum, pengertian upah menurut hukum Islam (Ijarah) meliputi:pengertian

  ijarah, dasar hukumijarah), rukun dan syaratijarah,hubungan kerja dalam Islam,sistem penetapan ijarah, pembatalan dan berakhirnyaijarah.

  BAB IIIPaparan data dan hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi tempat penelitian dan sistem pembayaran upahpada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung serta respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung .

  BAB IV Analisis data yang menguraikan tentang respon karyawan terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dan tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran upah pada karyawan CV Decorus Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung .

  BAB V Penutup yang berisi kesimpulan yang memuat semua kesimpulan dari semua pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saranyang berkaitan dengan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Upah Secara Umum Di Indonesia kata upah bisa digunakan dalam konteks hubungan

  antara pengusaha dengan karyawannya. Upah itu sendiri mempunyai pengertian yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Uang dan lain sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu” (DepDikNas, 2005:1250).

  Sedangkan menurut Soemarso dalam buku “Akutansi Suatu Pengantar”upah didefinisikan sebagai imbalan kepada yang diberikan atas tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang biasanya jumlahnya tetap secara bulanan(Soemarso, 2009:307). Sedangkan menurut Sugiyarso dan Winarni dalam buku “Manajemen Keuangan” pengertianupah merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan (Sugiyarso, dkk, 2005: 95 ).

  Menurut Mardi dalam buku “Sistem Informasi Akutansi” upah adalalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap (Mulyadi, 2011:107). Sedangk an menurut Handoko dalam buku “Manajemen” pengertian upah adalah pemberian pembayaran financial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksaan kegiatan diwaktu yang akan datang (Handoko, 2002:218).

  Seda ngkan menurut Hariandja dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia” upah adalahbalas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan atau pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan atau pegawai yang memberikan sumbangan dalam kedudukan dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima sesorang dari keanggotaanya dalam sebuah organisasi atau perusahaan (Hariandja, 2002:245).

  Di dalam buku “Sistem Akutansi” menurut Mulyadi, upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya upah dibayarkan secara tetap perbulan (Mulyadi, 2008:285). Selain itu, dalam buku “Panduan Praktisi

  Membuat Aplikasi Pengupahan Dengan Excel

  2 007” menurut

  Tofik,penggupahan mempunyai arti yaitu semua upah yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya. Para manajer, pegawai administrasi, dan pegawai penjualan, biasanya mendapat upah dari perusahaan yang jumlahnya tetap. Tarif upah biasanya dinyatakan dalam upah perbulan (Tofik, 2010:2).

  Menurut undang-undang No. 13 Tahun 2003(pasal 1 angka 30) pengertianupah adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan yang telah ditetapkan dan akan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

  Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 88 ayat (1), ukuran layak adalah relatif.

  Adapun dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, Nomor 13 Tahun 2003, mengatur dengan tegas dan jelas mengenai pembayaran upah yang diatur pada bagian kedua “Pengupahan” tepatnya dimulai dari Pasal 88 sampai dengan Pasal 98. Untuk lebih memberikan penjelasan mengenai pengupahan dikutip secara keseluruhan terhadap Pasal-Pasal dimaksud sebagai berikut:

1. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

  2. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.

  3. Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliputi: Upah minimum, aji kerja lembur, upah tidak masuk kerja karena berhalangan, upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar pekerjaannya, upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya, bentuk dan cara pembayaran upah, denda dan potongan upah, hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah, struktur dan skala pengupahan yang proporsional, upah untuk pembayaran pesangon, dan upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

  Pengertian lain juga dapat kita lihat pada pernyataan Dewan Pengupahan Nasional yang juga mendefinisikan upah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi dan penerima kerja.

  Definisi di atas pada dasarnya memiliki makna yang sama, yaitu timbal balik dari pengusaha kepada pekerja (penulis dalam hal ini menyebutnya sebagai karyawan). Sehingga dari keetiga pengertian tersebut dapat disimpulkan menjadi hak yang harus diterima oleh tenaga kerja sebagai bentuk imbalan atas pekerjaan mereka yang kesemuanya didasarkan atas perjanjian, kesepakatan atau undang-undang, yang ruang lingkupnya mencakup pada kesejahteraan keluarganya.

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan definisi upah secara umum yaitu hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan, yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada karyawannya yang telah melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan, sesuai dengan apa yang telah disepakati di dalam perjanjian kerja, atau peraturan perundang- undangan, yang di dalamnya meliputi upah pokok dan tunjangan yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup dan kelayakan bagi kemanusiaan.

B. Upah Menurut Hukum Islam (Ijarah) 1. Pengertian Ijarah

  Pengertian ijarah terbagi menjadi dua, yaitu menurut etimologi (bahasa) dan menurut terminologi (istilah), dan pengertiannya adalah sebagai berikut:

a. Ijarah Menurut Etimologi

  Menurut etimologi, ijarah berasal dari kata ََرَجَا yang berarti membalas atau tebusan atau upah. Ijarah berarti

Dokumen yang terkait

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK BAGI HASIL MUKHABARAH DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 120

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK BAGI HASIL MUKHABARAH DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 120

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BARTER (Studi di Desa Benowo Kecanmatan Bener Kabupaten Purworejo) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 92

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN KOIN NU DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 108

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 121

PRAKTIK KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI AKULAKU PADA ELECTRONIC COMMERCE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 8 150

Susukan Tahun 2010 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 84