TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

  

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS

DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh :

  

INTAN FADLILAH

NIM : 214 13 015

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYAR ’IAH FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada : Yth. Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Di sampaikan dengan hormat, Setelah dilaksan akan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswi : Nama : INTAN FADLILAH NIM : 214-13-015 Judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

  PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

  dapat diajukan Kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk di ujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 14 Maret 2018 Pembimbing, Drs. Mahfudz, M.Ag.

  NIP. 19610210 198703 1006

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Nakula Sadewa VA No 9 Telp. (0298) 3419400 Fak 323433 Salatiga 50722 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail:

PENGESAHAN SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

  Oleh :

  INTAN FADLILAH 21413015

  Telah dipertahankan di depan Dewan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2018 dan dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH).

  

Susunan Dewan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, M.A.

  Sekretaris Penguji : Drs. Mahfudz, M.Ag. Penguji I : Evi Ariyani, S.H., M.H. Penguji II : Yahya, S.Ag., M.H.I

  Salatiga, 3 April 2018 Dekan Fakultas Syariah

  Dr. Siti Zumrotun, M.Ag

  NIP. 19670115 199803 2 002

  

PERNYATAAN KEASLIAN

DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKA

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :INTAN FADLILAH NIM :21413015 Fakultas

  :Syari’ah Jurusan

  :Hukum Ekonomi Syari’ah Judul skripsi :TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN

  UPAN DENGAN SISTEM NDHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

  Menyatakan banwa skripsi ini benar-benar merupakan hasi l karya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiyah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN salatiga.

  Salatiga, 14 Maret 2018 Yang menyatakan

  INTAN FADLILAH

  NIM. 214 13 015

  

MOTTO

Senantiasa bersabar dalam

menghadapi

tantangan maupun cobaan hidup

  Sabar itu susah Sabar itu capek

  Sabar itu sakit Sabar itu stress Tetapiii………

  Sabar itu INDAH PERSEMBAHAN Alhamdulilah puji syukur kepada Allah SWT dengan izin-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang- orang yang mendukung penulis dalam menuntut ilmu.

  1. Bapak Wahyu Gunarto dan ibu Nur Afifah yang telah bersusah payah menuntun perjalanan kaki saya agar tetap berada pada jalan yang di ridhoi Allah SWT.

  2. Keluarga besar embah Sunipret dan embah Mahsuri yang telah memberikan dukungan moral maupun material.

  3. Bapak kyai Chalim AS dan Bapak kyai Chazim AS yang senantiasi men- charger perjalanan hidupku.

  4. yang selalu bersabar dalam memberikan Mas Muhammad Edvin Susanto semangat kepadaku dalam perjalanan menuntut ilmu.

  5. Sahabat-sahabat tercinta saya Mulina Handayani, Miftahul Jannah, Tugini, Diena Surianas Tutie, Diana Wulansari, Feri Firdaus, Nurul Azizah, Anida Kumalasari, Ratna Dwi Astuti, Ilham Indrawan, Muhammad Munif, Fahrurozi, Laelatul Hidayah, Zumrotus Sholikhah, Cindi Rohani.

  6. Pakdhe Inam dan budhe Inung yang selalu menjadi motifasi buat hidup saya.

  7. Kawan-kawan Hukum Ekonomi Syari’ah 2013 IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun dalam mengarungi proses pembelajaran akademik di jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

  Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul anbiya, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan.

  Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, yang berjudul “Tinjauan

  

Hukum Islam Terhadap Pembayaran Upah dengan sistem Dhodhos di Desa

Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang” sebagai salah satu syarat

  guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 dalam Hukum Ekonomi Syariah, pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, tentunya tidak terlepas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, hingga akhirnya skribsi ini dapat terselesaikan dengan segala kekurangannya. Karenannya patutlah penyusun mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Ibu Evi Ariyani, M.H selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

  4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag., M.A., selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Bapak Drs. Mahfudz, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenagannya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penulis skripsi ini.

  6. Bapak ibu dosen serta karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatigayang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak Kepala Desa dan Pamong Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  8. Para Narasumber di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah memberikan informasi kepada penulis yang tidak bisa penulis sebut satu persatu 9. Ayahanda Wahyu Gunarto dan Ibunda Nur Afifah serta keluarga besar sayadi rumah yang telah mendoakan dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri Salatiga dan penyusunan skripsi dengan penuh kasih saying dan kesabaran.

  10. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2013 di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.

  Penyusun menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan karya ilmiyah ini. Penyusun berharap skripsi ini bermanfaat khususnya bagi peyusun dan para pembaca pada umumnya.atas bantuan yang diberikan kepada penyusu, semoga Allah SWT memberikan balasan yang layak, Amin

  Salatiga, 14 Maret 2018 Penulis

  

ABSTRAK

Fadlilah, Intan. (2018). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembayaran Upah

Dengan Sistem Dhodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Skripsi. Program Studi Hukum Ekonomi

  Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Mahfudz, M.Ag.

  Kata Kunci : Pembayaran Upah, Dhodhos

  Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yang mayoritas mata pencahariannya adalah patani dan buruh tani. Pada masyarakat desa Cukilan terdapat suatu sistem pengupahan yang di sebut sistem “dhodhos”. Dhodhos (dibaca: ndhodhos) bahasa daerah jawa berarti bagian atau jatah. Pengertian sistem “Dhodhos” adalah sitem upah berupa bagian padi yang di berikan oleh pemilik sawah kepada orang yang disuruh untuk menanam padi, dan ketika datang waktu panen mereka yang disuruh menanam padi itu yang menuai padi. Sistem “Dhodhos” merupakan suatu kebiasaan di desa Cukilan, karena semua orang yang punya sawah pasti memakai sistem ini.

  Berdasarkan permasalahan diatas, telah dilakukan penelitian di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mengenai bagaimana pelaksanaan dan tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah dengan sistem

  dhodhos.

  Pendekatan yang Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah (field research) karena informasi dan data yang diperlukan digali serta dikumpulkan dari lapangan yang bersifat deskriptif atau menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi atau yang ada.

  Hasil analisis yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa praktik pembayaran upah dengan system dhodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ini adalah menggunakan akad Muzara

  ’ah. Dimana pemilik sawah meminjamkan sawahnya untuk dikelola oleh buruh tani atau pekerja yang mana dari hasil pengelolaan tersebut nantinya sebagai pembayara upahnya yakni dari bagi hasil setelah panen tiba. Dalam pandangan hukum Islam adalah termasuk dalam akad muzara’ah. Selain itu, dapat diketahui bahwa dalam praktiknya tersebut sudah sesuai dengan akad bagi hasil

  muzara’ah karena suda terpenuhinya syarat dan rukunnya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................... ii NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii PENGESAHAN ......................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. v MOTTO ..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................. xi DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 6 F. Kajian Pustaka ............................................................................... 7 G. Metode Penelitian .......................................................................... 11 H. Sistematika Penulisan ................................................................... 15 BAB II KAJIAN TEORI A. Ijarah .............................................................................................. 16 1. Pengertian Ijarah ...................................................................... 16 2. Dasar Hukum Ijarah ................................................................. 17 3. Rukun Ijarah ............................................................................. 19 4. Syarat Ijarah ............................................................................. 21 5. Macam-macam Ijarah............................................................... 22

  6. Pembatalan dan Beakhirnya Ijarah........................................... 24 B. Macam-macam akad ...................................................................... 26 1.

  Akad Muzara’ah ....................................................................... 26 2. Akad Musaqoh ......................................................................... 29 3. Akad Ju’alah............................................................................. 30

  BAB III DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG DAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 37 1. Sejarah Desa Cukilan ............................................................... 37 2. Profil Desa Cukilan .................................................................. 38 3. Struktur Pemerintahan ............................................................. 43 B. Pelaksanaan Pembayaran Upah Dengan Sistem Dhodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ..........................

  44 1.

  Data Narasumber ...................................................................... 45 2. Akad/Ijab dan Qobul atau Perjanjian Dhodhos ........................ 47 3. Alasan Perjanjian Dhodhos ...................................................... 49 4. Proses Pengelolaan Sawah di Desa Cukilan sampai dengan

  Sistem Dhodhos sampai Tahap Penjualan ............................... 50 5. Biaya Penggelolaan Sawah dan Bagi Hasil dengan Sistem

  Dhodhos ................................................................................... 53 6.

  Dampak Pengelolaan Sawah dengan Sistem Dhodhos ............ 55

  BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH DENGAN SISTEM DHODHOS DI DESA CUKILAN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG A. Dilihat Dari Segi Rukun .................................................................

  58

  B.

  Dilihat Dari Segi Muamalah .........................................................

  60 C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dhodhos .................................

  61 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan ................................................................................... 65 B. Saran-saran .................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN A.

  Biografi Penulis B. Nota Pembimbing Skripsi C. Surat Permohonan Izin Penelitian D.

  Lembar Konsultasi E. Surat Keterangan Kegiatan F. Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif G.

  Foto kegiatan buruh Tani

  1 BAB I

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT dengan diberi banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, diantaranya adalah akal fikiran.Dengan itu manusia diharapkan bisa memelihara serta memanfaatkan alam dan semua ciptaan-Nya dengan baik. Allah tidak menciptakan manusia dengan derajat dan kedudukan yang sama, ada tinggi dan rendah, ada yang kaya dan ada yang miskin, ada besar dan juga kecil. Adanya perbedaan ini supaya manusia dapat saling membutuhkan satu sama lain, dan Islam sangat menganjurkan untuk saling tolong menolong dan menghormati sesamanya. Karena pada hakekatnya semua adalah sama dihadapan Allah SWT. yang membedakan hanyalah kadar ketaqwaannya.

  Selain sebagai makhluk yang sempurna, manusia juga merupakan makhluk individu yang memiliki banyak keperluan hidup, dan Allah telah meyediakannya dengan beragam benda untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut, tidak mungkin diproduksi sendiri oleh individu yang bersangkutan. Dengan kata lain ia harus bekerja sama dengan orang lain. Bentuk kerja sama itu harus sesuai dengan etika agama. Sebagaimanafirman Allah SWT dalam Surat al-Maidah [5] ayat 2:

            

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

  Menurut Syafi’i (2001:4), Islam adalah agama yang bersifat

  syumu ’liyyah (sempurna). Dikatakan bersifat syumu’liyyah karena Islam

  merupakan agama penyempurna dari agama- agama sebelumnya dan syari’atnya mengatur seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan Kholiq-nya. Ibadah juga merupakan sarana untuk mengingat secara kontinyu tugas manusia sebagai kholifah-Nya di muka bumi ini. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi rules of game atau aturan manusia dalam kehidupan sosial.

  Islam juga bersifat harakiyah, maksudnya islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman. Kedinamisan ini tampak jelas terutama pada bidang muamalah. Selain cakupannya yang luas dan fleksibel, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim. Kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan yang diriwayatkan oleh sahabat Ali

  “Dalam bidang muamalah, kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak mereka adalah hak kita”.

  Menurut Suhendi (2002: 15), muamalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik. Diantara sekian banyak yang termasuk dalam perbuatan muamalah adalah system kerjasama perburuhan dan sistem kerja sama pengupahan. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha kerja sama saling mengutungkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup bersama baik bagi majikan maupun bagi pekerjanya.

  Upah merupakan insrtumen yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana memahami dan mewujudkan karakter sosial. Karena seperti yang telah dijelaskan, bahwa upah pada dasarnya bukan merupaka persoalan yang hanya berhubungan dengan uang. Melainkan merupakan persoalan yang lebih berkaitan dengan penghargaan manusia terhadap sesamanya. Tentang perhargaan berarti tentang bagaimana memandang dan menghargai kehadiran orang lain dalam kehidupan.

  Pemberian upah (al-ujrah) adalah berdasarkan perjanjian kerja, karena perjanjian kerja akan menimbulkan hubungan kerja antara buruh dan majikan yang berisi hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hak bagi pihak yangsatu menjadi kewajiban bapi pihakyang lainnya, dan kewajiban sebagai majikan adalah memberikan upah yang layak dan sesuai.

  Penetapan upah bagi para buruh harus mencerminkan keadilan, mempertimbangkan aspek kehidupan sehingga pandangan islam tentang hak buruh dalam menerima upah bisa terwujud. Yang ada kaitannya dengan penetapan upah kerja secara umum dalam al-

  Qur’an surat an-Nahl [16] ayat 90:

  

                   

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar

kamu dapat mengambil pelajaran.

  Allah berfirman dalam QS. As- Syu’ara [26]: 183

           

dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;

  Berkaitan dengan hal ini dilakukan penelitian di desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yang mayoritas mata pencahariannya adalah patani dan buruh tani.Pada masyarakat desa Cukilan terdapat suatu sistem pengupahan yang di sebut sistem “Dhodhos”.

  “Dhodhos” (dibaca: ndhodhos) bahasa daerah jawa berarti bagian atau jatah. Pengertian sistem “Dhodhos” adalah sitem upah berupa bagian padi yang di berikan oleh pemilik sawah kepada orang yang disuruh untuk menanam padi, dan ketika datang waktu panen mereka yang disuruh menanam padi itu yang menuai padi.

  Sistem “Dhodhos” merupakan suatu kebiasaan di desa Cukilan, karena semua orang yang punya sawah pasti memakai sistem ini.

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahasnya, yan oleh penulis simpulkan dengan judul “ Tinjauan Hukum

  Islam Terhadap Pembayaran Upah Dengan Sistem Dhodhos Di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana pelaksanaan pembayaran upah dengan sistem “Dhodhos” di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah dengan sistem “Dhodhos” di desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten

  Semarang ? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem pembayaran upah

  2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan hukum islam terhadap sistem pembayaran upah ”Dhodhos” di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan kepada masyarakat guna menjelaskan dan memberi sekumpulan data tentang pelaksanaan pembayaran upah dengan sistem dhodhos Dan juga penelitian ini mempunyai hal-hal yang positif dan bermanfaat. Setelah mendapatkan data-data sebagai alternatif untuk mencari informasi teori yang benar dalam pembayaran upah dengan sistem dhodhos.

  1. Bagi Akedemik a. menambah wawasan dan pengetahuan pada penulis yang ingin mendalami permasalahan ini.

  b. penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh civitas akademik sebagai bahan informasi dan rujukan bagi merka yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

  2. Bagi Praktisi a.

  Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan pelaksanaan pembayaran upah.

  b.

  Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pelaksanaan pembayaran upah.

E. Penegasan Istilah

  Terdapat beberapa konsep dalam judul skripsi ini yang yang perlu di benahi definisinya secara oprasional agar tidak terjadi kesalahpahaman, untuk lebih jelasnya yaitu: 1.

  Hukum Islam Menurut Sudarsono (1992: 12), hukum Islam adalah peraturan- peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berdasarkan atas Al-Qu r’an dan

  Hadits serta pendapat para ulama fiqih, khususnya yang mengenai upah atau ujrah.

2. Upah

  Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional dalam (Husnan 1990: 138), upah adalah memberikan sejumlah uang atau yang lainnya yang di berikan kepada buruh tani sebagai ganti jasanya dalam melakukan pekerjaan yang di berikan kepadanya.

  3. Dhodhos “dhodhos” atau “ndhodhos”, sebagaimana dalam wanwancara

  dengan informan (2 Juni 2017), adalah sistem pengupahan berupa bagian padi dari hasil panen yang diberikan kepada buruh tani sebagai ganti jasa atas pekerjaananya dengan beberapa cara pembagian.

F. Kajian Pustaka

  Penelitian mengenai pembayaran upah sebenarnya sudah banyak yang meneliti antara lain skripsi yang berjudul “Sistem Upah Buruh Panen Padi Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Pagar Dewa Kec. Warkuk Ranau Selatan Kab. Oku Selatan

  • – Sumatera Selatan” karya Anton Satria (2009) (digilib.uin-suka.ac.id diakses pada 25 Agustus 2017). Jenis penelitian ini adalah field research dengan hasil penelitian bahwa pelaksanaan pengupahan buruh panen padi dengan sistem 9:1 (siwa luar sai) yang terjadi di Desa Pagar Dewa ini apabila dilihat serta dianalisis dengan memperhatikan norma-norma dalam hukum Islam yang bersumber dari al-

  Qur’an dan al- Hadits, urf dan maslahah mursalah tentang sistem pengupahan buruh panen padi. Baik dari wacana keadilan maupun dari sistem pengupahannya, maka sistem upah buruh panen padi di Desa Pagar Dewa dapat dikategorikan sah dan dapat dibenarkan.

  Skripsi karya Afifah Nurul Jannah (2009 ) yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam Tentang Pelaksanaan Upah Karyawan Di Masjid Agung Jawa Tengah” (library.walisaongo.a.id diakses pada 25 Agustus 2017) Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dteiliti. Dengan hasil penelitian bahwa kebijakan pengupahan yang terdapat dalam Peraturan Kepegawaian Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah sampai saat ini belum terealisasi sepenuhnya. Namun, pihak Masjid Agung Jawa Tengah masih tetap memperhatikan hak- hak karyawan yang mesti mereka peroleh, yaitu meliputi: upah pokok, upah lembur, dan uang insentif sesuai dengan pekerjaan masing-masing karyawan, serta dana sosial sebagai wujud kepedulian masjid terhadap para karyawannya. Sedangkan dilihat dari akad ijarah yang dilakukan oleh pihak Masjid Agung Jawa Tengah sebagai musta'jir dan karyawan sebagai mu'jir sudah sesuai dengan prinsip Islam, yang mana dalam akad atau Surat Keputusan telah menerangkan jenis pekerjaan, waktu, tenaga, serta upah secara jelas.

  Kemudian skripsi karya Ika Nur Handayani (2012) yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Akad Bawon (Studi Kasus Di Desa Gemulung Kelurahan Kwangen Kec. Gemolong Kab. Sragen)” (library.walisaongo.a.id diakses pada 25 Agustus 2017) skripsi ini bahwa praktek pengupahan buruh tani dengan akad Bawon yang dilakukan di Desa Gemulung, Kel. Kwangen, Kec. Gemolong, Kab. Sragen ini sudah menjadi tradisi. Pemilik sawah sudah dapat memperkirakan hasil panen yang akan diperoleh dan berapa banyak upah yang harus diberikan dan buruhpun telah rela atas upah yang diberikan. Mereka tidak terpaksa dan bukan karena keterpaksaan. Maka upah buruh tani dengan hasil panen ini dibolehkan dalam hukum Islam.

  Selain itu terdapat skripsi yang berjudul “Sistem Pengupahan Pengrajin Perak di Perusahaan Salim Silver Kotaged e Yogyakarta” karya Chusnul Chotimah (2012). Didalam penelitian menjelaskan bahwa sistem pengupahan pengrajin perak di perusahaan Salim Silver Kotagede Yogyakarta ini sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan akad ijarah. Namun, terkait dengan upah yang diberikan kepada pengrajin bertentangan dan melanggar Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan dan peraturan yang terkait yang memiliki kekuat hukum yang mengikat yang berlaku di Indonesia (digilib.uin-suka.ac.id diakses pada 26 Agustus 2017).

  Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Buruh Pengrajin Batik di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul Yogyakarta” karya Rahmi Asrih (2015) (digilib.uin- suka.ac.id diakses pada 26 Agustus 2017). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research) yang bersifat normatif, yakni mengkaji sistem pengupahan berdasarkan hukum Islam. Dengan hasil penelitian bahwa hubungan kerja antara pengelola dan pengrajin batik telah sesuai dengan hukum Islam, sebab hak dan kewajiban kedua belah pihak sudah diterapakan denagn baik. Berkaitan dengan sistem pengupahan, Islam telah mengaturnya denagn menggunakan tiga prinsip, yaitu prinsip keadilan, kelayakan dan kebajikan. Prinsip keadilan mengandung makna kejelasan, transparan dan professional. Sistem pengupahan pengrajin batik dilaksanakan berdasarkan adat, sehingga nominal upah sudah dapat diperkirakan oleh para pengrajin. Upah tersebut sudah proposional sesuai dengan profesi pengrajin, motif batik dan hasil akhir batik. Namun, upah pengrajin batik belum sesuai dengan prinsip kelayakan karena kebutuhan para pengrajin tidak tercukupi dengan baik.

  Dalam pengamatan penulis, permasalahan mengenai sistem pengupahan kepada pekerja sudah banyak yang meneliti, namun sepengetahuan penulis sejauh ini belum ada yang mengkaji menenai tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah dengan sistem Dhodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Berdasarkan itulah, penelitian ini baru dan belum ada yang menelitinya.

G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

  research). dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan pendekatan

  Kualitatif dan deskriptif. Menurut Maloeng (2008:6), pendekatan kualitatif adalah penulis melakukan penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang di alami oleh subyek penelitian (petani dan buruh tani) misalnya perilaku, persepsi, motovasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah danmemanfaatkan berbagai metode ilmiah.Sedangkan penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikn gambaran atau uraian atas satu keadaan sejelas mungkin tanpa ada pelakuan terhadap objek yang diteliti. (Kountur: 2004, 105).

2. Lokasi dan Subyek penelitian

  Penelitian ini berlokasi di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Loksai tersebut dipilih oleh peneliti dikarenakan di desa tersebut melaksanakan sistem pembayaran upah dengan sistem

  dhodhos. Dengan subjek penelitian pembayaran upah dengan sistem ndodhos.

3. Sumber Data Penelitian

  Sumber data penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh (Moleong, 2000: 114). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem Pembayaran upah ndodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Data Primer Data primer adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai (Moleong, 2009: 157). Sumber data primer penelitian ini, penulis peroleh dari hasil wawancara dengan pemilik sawah dan buruh tani / pekerja, dan melalui kegiatan observasi dengan terlibat langsung dalam mengamati proses pembayaran upah dengan system ndodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  b.

  Data Sekunder Data yang diperoleh dari sumber data yang sudah jadi. Seperti dari skripsi, tesis, disertasi, jurnal dan juga buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang benar dan tepat di tempat penelitian, penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Observasi

  Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati (melihat, memperhatikan, mendengarkan dan mencatat secara sistematis obyek yang diteliti) (Achmadi dan Narbu 2007: 70). Teknik ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum obyek penelitian, yaitu: letak geografis, keadaan pendidikan, sosial agama, sosial budaya, sosial ekonomi serta mengamati praktek upah

”Dhodhos” di Desa Cukilan Kecamatan SuruhKabupaten Semarang.

  b.

  Interview (Wawancara) Metode wawancara atau interview yaitu metode ilmiah yang dalam pengumpulan datanya dengan jalan berbicara atau berdialog langsung dengan sumber obyek penelitian. Sebagaimana pendapat Sutrisno Hadi (1991: 193) menjelaskan wawancara sebagai alat pengumpul data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Adapun wawancara yang dilakukan terkait dengan penelitian ini adalah pihak- pihak yang terkait dalam praktik system

  “Dhodhos” yaitu antara

  petani (pemilik sawah) dan buruh tani dan tokoh masyarakat c. Dokumentasi

  Dokumentasi adalah mencari data atau informasi yang berupa benda- benda tertulis, seperti: buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan dan catatan harian lainnya (Arikunto, 2006: 131). Yang di maksudkan guna memperolah data data-data yang berhubungan dengan upah atau ujrah yang digunakan penulis sebagai landasan teoritis terhadap permasalahan yang di bahas.

  5. Teknik Analisis Data

  Setelah penulis mengumpulkan data yang dihimpun, kemudian menganalisisnya dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu mengumpulkan data tentang Pelaksanaan upah

  ”Dhodhos” di Desa

  Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang disertai analisa untuk diambil kesimpulan. Penulis menggunakan metode ini karena ingin memaparkan, menjelaskan dan menguraikan data yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisa untuk diambil kesimpulan.

  Metode pembahasan yang dipakai adalah induktif merupakan metode yang digunakan untuk mengmukakan fakta-fakta atau kenyataan dari hasil penelitian di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, kemudian ditinjau menurut hukum islam.

  6. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai suatu pembanding terhadap data itu (Moleong, 2002: 178).

  Berdasarkan pendapat Moleong diatas, maka penulis melakukan perbandingan data yang telah diperoleh. Yaitu data-data sekunder hasil kajian pustaka akan dibandingkan dengan data-data primer yang diperoleh dari observasi dan wawancara yang sesuai fakta-fakta yang ditemui lapangan. Sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat dipercaya dan meyakinkan untuk diambil sebuah kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab I merupakan bab pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II yaitu merupakan bab pembahsan teoritik yang membahas mengenai konsep upah (ujrah) dalam hukum Islam dan macam-macam akad. Bab III pada bab ini akan di paparkan mengenai gambaran umum Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dan hasil penelitian mengenai praktek pembayaran upah dengan system “Dhodhos” Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  Bab IV merupakan bab pembahasan yang didalamnya akan diuraikan mengenai tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah dengan sistem

  Dhodhos di Desa Cukilan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

  Bab V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari pembahasan penelitian dan saran penulis.

BAB II KAJIAN TEORI A. Upah (Iajrah) 1. Pengertian Ijarah Salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lapangan muamalah

  adalah Ijarah. Ijarah sering disebut dengan “upah” atau “imbalan”. Kalau sekiranya kitab-kitab fiqih sering menerjemahkan kata Ijarah dengan “sewa menyewa”, maka hal tersebut janganlah diartikan menyewa sesuatu barang untuk diambil manfaatnya saja, tetapi harus dipahami dalam arti yang luas. Sebelum dijelaskan pengertian upah atau ijarah, terlebih dahulu akan dikemukakan mengenai makna operasional itu sendiri. Idris Ahmad dalam bukunya yang berjudul Fiqh Syafi’i berpendapat bahwa ijarah berarti upah-mengupah.

  Pihak yang menyewakan sesuatu disebut Muajjir, pihak yang menyewa disebut mustajir dan objek yang dijadikan sasaran yang berwujud imbalan dalam berijarah disebut al-maqud alaih, serta

imbalanyang di berikan muajjir kepada mustajir di sebut upah (ijarah).

  Menurut fuqoha Hanafiyah, ijarah adalah transaksi terhadap suatu manfaat dengan imbalan. Menurut fuqoha Syafi'iyah, ijarah adalah transaksi terhadap manfaat yang dituju, tertentu, bersifat bisa dimanfaatkan dengan suatu imbalan tertentu. Menurut fuqaha Malikiyah dan Hanabilah, Ijarah adalah pemilikan manfaat sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu imbalan (Hasan, 2003).

  Al- ijarah berasal dari kata al- ajru yang arti menurut bahasanya ialah al- ‘iwadh yang arti dalam bahasa indonesianya ialah ganti dan upah.

  Ada perbedaan terjemahan kata ijarah dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, antara sewa dan upah juga ada perbedaan makna operasional, sewa biasanya digunakan untuk benda, seperti “seorang Mahasiswa menyewa kamar untuk tempat tinggal selama kuliah, sedangkan upah digunakan untuk tenaga, seperti para karyawan bekerja di pabrik dibayar gajinya (upahnya) satu kali dalam dua minggu, atau satu kali dalam sebulan, dalam bahasa Arab upah dan sewa disebut ijarah (Suhendi, 2002:113).

  Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa ijarah atau sewa- menyewa adalah suatu akad atau perjanjian untuk memiliki manfaat tertentu dari suatu barang atau jasa dengan pengganti upah atau imbalan atas pemanfaatan barang atau jasa tersebut.

2. Dasar Hukum Ijrah

  Dasar hukum Ijrah dalam Islam bersumber pada al- Qur’an dan al-

  Hadits (Handayani, 2012: ), sebagai berikut: a.

  Al-Qur’an

                      

                     

  25. Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua

  wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan Balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".

  26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

  ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (Q.S. Al-

  Qashash [28]: 25-26)

                                      

  Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya (Q.S. Ath-Thalaq [65]: 6).

  b.

  Al-Hadits

  Telah menceritakan kepada saya Yusuf bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada saya Yahya bin Sulaim dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang aku berperang melawan mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang berjualan orang merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya. (H.R. Bukhari).

  “Al-Abbas ibn al-Walid al-Dimasyqiy telah memberitakan kepada kami, (katanya) Wahb ibn Sa’id ibn Athiyyah al-Salamiy telah memberitakan kepada kami, (katanya) Abdu al-Rahman ibn Zaid ibn Salim telah memberitakan kepada kami, (berita itu berasal) dari ayahnya, dari Abdillah ibn Umar dia berkata: Rasulullah Saw. telah berkata: “Berikan kepada buruh upahnya sebelum kering keringa tnya”. (H.R Ibnu Majah) 3.

   Ulama Madzhab Hanafi mengatakan, bahwa rukun ijarah hanya

  satu, yaitu Ijab dan Qabul saja (ungkapan menyerahkan dan persetujuan sewa menyewa) (Hasan. 2003: 231). Rukun

  • – rukun Ijarah antara lain (Suhenda. 2007) sebagai berikut: a.

Dokumen yang terkait

MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTA’ALLIMIN REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

0 1 124

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG MAJAPAHIT SEMARANG SKRIPSI

0 1 117

MODEL PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL MUBALIGHIN DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 81

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BIBIT LELE DENGAN SISTEM TAKARAN DI DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

0 3 106

SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS MASYARAKAT MUSLIM DI DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

0 0 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN UPAH PADA KARYAWAN CV DECORUS KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

1 4 117

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN DENGAN SISTEM PANCINGAN DI DESA LOSARI KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 98