RPIJM - Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya - Kota Padang 2017-2021

  Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

  Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, Kota Padang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di wilayah barat pulau Sumatera. Dalam RPJMN tersebut, bidang Cipta Karya diberi target untuk dapat memenuhi universal access 100-0-100 (100% akses air minum, 0% permukiman kumuh, 100% akses sanitasi) pada Tahun 2019. Sesuai dengan kebijakan Pembangunan Pemerintah Pusat harus dilaksanakan secara merata diseluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat Pemerintahan dari pusat sampai ke tingkat Pemerintahan di daerah. Dengan cara yang lebih terpadu, efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.

  Salah satu perwujudan pembangunan Nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana, terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal, diharapkan akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu disiapkan program infrastruktur yang dapat mendukung, kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Untuk itu perlu dilakukan pemutakhiran dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya Kota Padang Tahun 2015 – 2019 yang telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Disamping itu RPIJM perlu memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasial sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah serta kelayakan sosial dan lingkungan.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disebut sebagai RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur (infrastructure development plan) di Kota yang bersifat lintas sektoral.

  RPIJM bukan dimaksudkan sebagai pengganti fungsi RPJMD sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Stady) untuk rencana pembangunan infrastruktur bidang PU Cipta karya sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara professional, namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, professional. Dengan demikian RPIJM yang bersifat sektoral dan terpadu yang dapat diterima semua pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah.

  1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

  Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

  1.3 KEDUDUKAN RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah abupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan

  berkelanjutan.

  RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

1.3.1 KETERKAITAN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPIJM BIDANG PU

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJM dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah

  Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.

  Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

  Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.

  Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

1.3.2 PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

  Prinsip dasar RPIJM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

  a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

  b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

  c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

  d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.

  e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom- up).

  Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

1.4 MUATAN DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

  Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 1 1 (sebelas) bab yaitu:

  Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

  Bab 2 Profil Kota Padang Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kota Padang

  Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

  Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan. Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Padang Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kota Padang. Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

  Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kota Padang dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kota Padang.