Implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN
GODEAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Ani Galih Pratiwi
NIM: 151134044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN
GODEAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Ani Galih Pratiwi
NIM: 151134044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Peneliti persembahkan karya tulis ini
kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran, dan
semangat spiritual dalam mengerjakan skripsi ini.
2. Kedua orang tua yang sangat saya cintai “Bapak Sri Widodo dan Ibu
Haniah” yang telah memberikan kasih sayang dan cinta kasihnya dengan
penuh ketabahan dan kesabaran, serta selalu memberikan semangat dan
dukungan berupa material maupun spiritual.
3. Adikku Intan Berliana dan Adik Sepupuku Jelita Dinda Paulina yang selalu
memberikan dukungan dan semangat dalam membuat karya tulis ini.
4. Dosen pembimbing Bu Ika dan Bu Kintan yang telah sabar dan tekun dalam
membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
5. Teman-teman kelompok payung.
6. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam susah
maupun senang.
7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Tidak ada orang sukses yang bermalas-malasan, sebab keberhasilan hanya ada di
tangan orang-orang yang menjalani hidup dengan penuh kesungguhan”.
(Ani Galih Pratiwi)
“Sopo sing temen bakal Tinemu”.
(Falsafah Jawa)
“Jangan biarkan hari kemarin merenggut banyak hal hari ini”.
(Will Rogers)
“Jangan menunggu. Takkan pernah ada waktu yang tepat”.
(Napoleon Hill)
“Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu akan
kegagalan”.
(Bill Cosby)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Februari 2019
Peneliti

Ani Galih Pratiwi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Ani Galih Pratiwi


Nomor Mahasiswa

: 151134044

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: IMPLEMENTASI
PROGRAM

PENGUATAN

PENDIDIKAN

KARAKTER

BERBASIS

MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GODEAN
KABUPATEN SLEMAN beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian
saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 Februari 2019
Yang menyatakan

Ani Galih Pratiwi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN
GODEAN KABUPATEN SLEMAN

Ani Galih Pratiwi
Universitas Sanata Dharma
2019
Latar belakang penelitian ini adalah lemahnya karakter anak bangsa
sehingga dirancanglah program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat, kelas, dan budaya sekolah oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan
untuk: 1) mengetahui implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
berbasis masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, 2)
mendeskripsikan upaya implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
berbasis masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Godean Kebupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode survei.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas I sampai dengan VI Sekolah Dasar
Negeri se-Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yang berjumlah 132 guru.
Sampel dalam penelitian ini adalah 97 guru yang ditetapkan melalui tabel Krejcie
dan Morgan dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan
kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Data
dianalisis menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sekolah dasar se-Kecamatan
Godean sudah mengimplementasikan program Penguatan Pendidikan Karakter
berbasis masyarakat. Berdasarkan pada instrumen checklist Implementasi yang

tertinggi terjadi pada kerjasama sekolah dengan orang tua siswa atau paguyuban
orang tua siswa sebesar 90% responden, sedangkan implementasi yang terendah
terjadi pada kerjasama sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan sebesar
28% responden, 2) Upaya yang dilakukan sekolah dasar se-Kecamatan Godean
dalam mengimplementasikan program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis
masyarakat masih ditemukan beberapa aspek yang belum dilaksanakan secara
maksimal. Berdasarkan pada data, upaya sekolah dalam mengimplementasikan
program PPK berbasis masyarakat antara lain kerjasama dengan orangtua siswa
membentuk paguyuban wali murid, komunitas keagamaan, pengelola kebudayaan,
lembaga pemerintah seperti kepolisian dan puskesmas, masyarakat sipil pegiat
pendidikan, dengan lembaga bisnis dan perusahaan, dan lembaga penyiaran media.
Kata Kunci: Implementasi, PPK Berbasis Masyarakat, Kecamatan Godean

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTING COMMUNITY-BASED CHARACTER EDUCATION SUPPORT
PROGRAM IN ELEMENTARY SCHOOLS OF GODEAN DISTRICT, SLEMAN

REGENCY
Ani Galih Pratiwi
Sanata Dharma University
2019
The conduct of the study is encouraged by the fact that the character education in
the national level has been weak. Therefore, in order to strengthen the character education
a community-based, school-based and school culture-based character education support
program should be designed by government. With regards to the premise, the study aims
at: 1) identifying the implementation of Community-Based Character Education Support
Program in elementary schools of Godean District, Sleman Regency; and 2) describing the
efforts of implementing the Community-Based Character Education Support Program in
elementary schools of Godean District, Sleman Regency.
The nature of the study is descriptive quantitative research using survey method.
When the study was conducted, the population was 132 teachers from Grade I until Grade
VI of elementary schools throughout Godean District, Sleman Regency. Then, 97 teachers
were selected as the sample by means of Krejcie and Morgan table with simple random
sampling technique. The data were gathered by means of questionnaire distribution and
the questionnaire itself consisted of open-ended and closed-ended questions. After the data
had been gathered, the data were analysed by means of descriptive analysis.
The results of the study show two main findings. First, all elementary schools in

Godean District, Sleman Regency, have implemented the Community-Based Character
Education Support Program. Based on the checklist instrument, the highest implementation
is found in the cooperation between the schools and the parents and also in the cooperation
between the schools and the school committee (as having been stated by 90.00% of the
respondents). On the contrary, the lowest implementation is found in the cooperation
between the schools and educational activists (as having been stated by 28.00% of the
respondents). Second, within the implementation of Community-Based Character
Education Support Program throughout the elementary schools in Godean District, Sleman
Regency, there are several aspects that have not been maximally performed. Based on the
data that have been gathered, the efforts of the schools in implementing the CommunityBased Character Education Support Program are reflected in the cooperation between the
schools and the parents through the establishment of school committee, the cooperation
between the schools and the religion communities, the cooperation between the schools
and cultural institution caretakers, the cooperation between the schools and the state
institutions such as police departments and public health centres, the cooperation between
the schools and the educational activists, the cooperation between the schools and the
business institutions and the companies and also the cooperation between the schools and
the broadcast media.
Keyword : Implementation, Community-Based Character Education Support Program,
Godean District

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya yang tak terhingga sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Program Penguatan Pendidikan
Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman” dengan lancar.
Adapun skripsi ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd.) di Universitas
Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa tanpa ada bantuan, bimbingan, arahan
dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat disusun, maka dari itu
dalam kesempatan kali ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Univeristas Sanata Dharma yang telah memberikan izin penelitian.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran dan meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
memberikan dorongan, nasihat, dan memberikan motivasi dalam penelitian
skripsi ini.
5. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi saran
dalam penelitian skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Odo Hadinata, M.Pd. Selaku Tim Pengembangan Program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
masukan yang diberikan selama penyusunan skripsi.
7. Bapak dan Ibu validator instrumen penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
8. Kepala Sekolah dan guru SD Negeri kelas 1 sampai dengan 6 se- Kecamatan
Godean, yang telah memberikan izin dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
9. Kedua orangtua saya Bapak Sri Widodo dan Ibu Haniah serta bulek, paklek,
bude dan pakde yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan banyak dukungan baik materi maupun moril berupa doa, kasih
sayang, semangat dan perhatian untuk mendorong saya dalam penelitian ini.
10. Adik-adik yang luar biasa Intan Berliana dan Jelita Dinda Paulina serta kakak
sepupu saya Dewi Novitasari serta Keluarga peneliti yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan kasih
sayang tak terhingga sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan dosen-dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang telah
membimbing dan mengajarkan beberapa matakuliah yang sangat membantu
saya dalam menyusunan skripsi ini.
12. Rekan-rekan payung kecil saya Dwita Safitri dan Richardo Wahyu Tharindra
yang terus saling menguatkan, memberi motivasi dan saling membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini.
13. Teman-teman satu bimbingan skripsi yang menjadi teman diskusi dan berbagi
informasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Teman-teman terbaikku Anis, Vivi, Uul, Tata, Sasa, Agatha, Rana, Anggun,
Yosie yang selalu mendukung dengan kritik dan saran, memberikan perhatian,
dan doa dalam penyusunan skripsi ini.
15. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2015
yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan
pengalaman di masa perkuliahan saya.
16. Seluruh teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang
selalu berbagi informasi dan pengalamannya dalam penyusunan skripsi.
17. Teman-teman Kelatnas Perisai diri Yogyakarta.
18. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Yogyakarta, 12 Februari 2019
Peneliti

Ani Galih Pratiwi

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………
iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………….
vii
ABSTRAK……………………………………………………………….. viii
ABSTRACT……………………………………………………………….
ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………...
x
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………......
xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….
xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xvii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..
1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………..
1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………….
9
C. Batasan Penelitian…………………………………………………
9
D. Rumusan Masalah…………………………………………………
10
E. Tujuan Penelitian………………………………………………….
10
F. Manfaat Penelitian………………………………………………...
10
G. Definisi Operasional………………………………………………
11
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………
14
A. Kajian Pustaka…………………………………………………….
14
1. Karakter……………………………………………………….
14
2. Pendidikan……………………………………………………..
15
3. Pendidikan Karakter…………………………………………...
17
4. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)……………...
19
5. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis
Masyarakat…………………………………………………….
21
6. Nilai Karakter………………………………………………….
24
7. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Implementasi PPK………
29
B. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………….
32
C. Kerangka Berpikir…………………………………………………
39
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………….
41
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………...
43
A. Jenis Penelitian…………………………………………………….
43
B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………..
44
1. Waktu Penelitian………………………………………………
44
2. Tempat Penelitian……………………………………………..
45
C. Populasi dan Sampel………………………………………………
47
1. Populasi………………………………………………………..
47
2. Sampel…………………………………………………………
48

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Variabel Penelitian………………………………………………...
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………...
1. Kuesioner……………………………………………………...
2. Wawancara…………………………………………………….
3. Studi Dokumenter……………………………………………..
F. Instrumen Penelitian………………………………………………
G. Teknik Pengujian Instrumen………………………………………
H. Teknik Analisis Data………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….
A. Hasil Penelitian……………………………………………………
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian……………………………..
2. Deskripsi Responden Penelitian………………………………
3. Deskripsi Implementasi Program Penguatan Pendidikan
Karakter berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan
Godean…………………………………………………………
B. Pembahasan………………………………………………………..
BAB V PENUTUP………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………...
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………
C. Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………………

xiv

53
53
53
54
55
56
63
71
74
74
74
76

77
98
105
105
106
106
108
112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3

Nilai dan Deskripsi nilai Pendidikan Karakter Nasional……...
Jadwal Penelitian……………………………………………...
Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Godean…………
Populasi Penelitian…………………………………………….
Krejcie dan Morgan…………………………………………...
Sampel Penelitian dan Populasi Tiap Sekolah………………...
Kisi-kisi Pertanyaan soal Checklist Instrumen Penelitian…….
Kisi-Kisi Pertanyaan Soal Essai Instrumen Penelitian………..
Pedoman Wawancara………………………………………….
Daftar Cek Dokumentasi……………………………………...
Konversi Nilai Skala Lima……………………………………
Modifikasi Nilai Skala Lima..……………….………………..
Kriteria Skor Skala Lima..…………………………………….
Rekapitulasi Validitas Instrumen……………………………...
Hasil Validasi Muka…………………………………………..
Daftar SD yang diteliti………………………………………...
Instrumen Soal Checklist…………………………………………..
Instrumen Soal Essai…………………………………………..

xv

28
44
46
47
49
50
58
59
61
62
65
65
67
68
69
75
78
88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 4.1

Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9

Keterpaduan Olah Hati, Olah Pikir, Olah Raga, dan Olah
Rasa/Karsa………………………………………………………....
Kegiatan Wajib Kunjungan Museum ke Museum Bahari………….
Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan……………………
Persentase Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
Berbasis Masyarakat di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar SeKecamatan Godean………………………………………………...
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 1………………………………………………………………
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 2……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 3……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 4……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 5……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 6……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 7……………………………………………………………….
Persentase Implementasi Program PPK berbasis Masyarakat Aitem
soal 8……………………………………………………………….

xvi

20
23
38

79
80
81
82
82
83
84
85
86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.

Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma………..
Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik…………………………………………..
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD
Kecamatan Godean……………………………………….....
Surat Keterangan Sudah Mengumpulkan Hasil Penelitian
kepada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik………………...
Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Godean,
Kabupaten Sleman…………………………………..………
Coding Data 20 Sekolah Dasar Negeri……………..………..
Rekap Data Implementasi Instrumen Checklist………………
Rekap Data Implementasi Instrumen Essai………………….
Kisi-kisi Instrumen Soal Checklist………………………….
Kisi-kisi Instrumen Soal Essai…………………………........
Identitas Responden dan Surat Pengantar Instrumen…..……
Soal Checklist dan Essai………………………………….....
Permohonan Izin Validasi Ahli……………………………...
Data Mentah 10 Validasi Ahli…………………………..…...
Hasil Rekap Validasi Instrumen Soal………………..……...
Hasil Validasi Instrumen Soal Checklist dan Essai…………
Daftar Cek Dokumentasi Data………………………………
Rekap Hasil Wawancara…………………………………….

xvii

113
114
115
116
117
118
120
123
127
128
129
131
135
136
166
168
170
171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab I memberikan gambaran kepada pembaca mengenai landasan
penelitian ini. Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu dari misi
berdirinya Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Usaha untuk mewujudkan tujuan nasional
tersebut telah tercantum dalam Undang-Undang Nasional Sistem Pendidikan
No. 20 tahun 2003 yang berbunyi “Pendidikan Nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab”. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui sekolah-sekolah
formal, informal maupun sekolah non-formal (Kurniawan, 2013: 103-104).
Secara hakikat, pendidikan adalah proses pembentukan manusia muda
menjadi insan yang berkembang secara utuh meliputi olah pikir, olah rasa, olah
jiwa, dan olah raga melalui proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dan dilaksanakan dalam suasana keterbukaan, kebebasan dan
menyenangkan. Pengembangan pendidikan bukan hanya mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja,
tetapi perlu memfasilitasi peserta didik untuk semakin memahami jati dirinya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

sebagai manusia yang memiliki dimensi individual dan sosial, memiliki akal
budi, kehendak bebas dan hati nurani (Samho, 2013: 14), sehingga pendidikan
merupakan salah satu wadah yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dimana pendidikan mampu memanusiakan manusia (Prayitno, 2009: 24).
Rendahnya mutu pendidikan di tanah air ini cenderung dibesarbesarkan dan kurang didalami faktor-faktor yang melatarbelakanginya
(Prayitno, 2009: 1). Masalah-masalah pendidikan tersebut hanya diangkat
kepermukaan tetapi tidak diidentifikasi secara mendalam sehingga mutu
pendidikan akan terus mengalami penurunan. Sistem pendidikan yang lebih
menekankan aspek intelektualitas, tetapi kurang memperhatikan aspek
pembentukan karakter pribadi, pendidikan nilai, dan kepekaan serta tanggung
jawab sosial. Akibatnya para lulusan hanya memiliki keunggulan di bidang
akademis, tetapi miskin karakter, buta nurani, tidak memiliki kepedulian
terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar (Samho, 2013: 13).
Pendidikan karakter merupakan sebuah bentuk kegiatan maupun
aktivitas manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik
untuk mencapai perilaku dan sikap yang sesuai di masyarakat diperuntukkan
bagi generasi selanjutnya. Peran keluarga sebagai pendidik karakter akan
digantikan oleh peran guru dimana anak tersebut melaksanakan pendidikan.
Kohlberg (dalam Adisusilo, 2011: 1), menyatakan perkembangan kognitif
seseorang yang dibentuk oleh orangtua atau keluarga. Hal tersebut sangat
berhubungan dengan tingkat inteligensi, pengetahuan tentang moral,
kecenderungan harapan akan kondisi moral yang lebih tinggi dan kecakapan
seseorang dalam memahami nilai-nilai kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Salah satu butir di dalam Nawacita menyebutkan bahwa Presiden Joko
Widodo akan melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan
kembali kurikulum pendidikan nasional (Soleman dan Noer, 2017: 1964).
Nawacita merupakan sembilan program prioritas Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang disampaikan saat Pilpres 2014, sehingga
Presiden Joko Widodo menyadari akan pentingnya dan urgensi dari
Pendidikan Karakter di Indonesia. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang
membantu peserta didik memperoleh pengetahuan yang benar dan lengkap
mengenai karakter; mengenai peran karakter dalam hidup pribadi, bersama
oranglain, dalam komunitas, masyarakat, bangsa dan negara; dan mendapatkan
kecakapan, kemampuan, kompetensi dan profesionalitas untuk melaksanakan
dalam

bidang

tertentu

untuk

dilaksanakan

dalam

hidup

nyata

(Mangunhardjana, 2016: 19-20).
Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Manusia
tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Penguatan
pendidikan karakter dalam konteks sekarang menjadi sangat relevan untuk
mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. Bangsa kita
belakangan ini menunjukkan gejala kemerosotan moral yang amat sangat
parah, mulai dari kasus narkoba, kasus korupsi, ketidakadilan hukum,
pergaulan bebas dikalangan remaja, pelajar bahkan mahasiswa, maraknya
kekerasan, kerusuhan, tindakan anarkis, dan sebagainya, mengindikasi adanya
pergeseran kearah ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa (Kurniawan,
2013: 9-10). Pendidikan karakter telah menjadi program nasional dalam
rangka untuk menjawab tantangan terhadap merosotnya moral dan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

masyarakat Indonesia saat ini yang menyebabkan suburnya penyimpangan
norma hukum, norma sosial hingga norma budaya. Semua ini merupakan
cermin terjangkitnya penyakit sosial yang tengah melanda bangsa Indonesia
sehingga menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan karakter bangsa yang
bersendikan nilai-nilai Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika (Soetanto, dkk,
2013: 1-2).
Kemerosotan nilai-nilai karakter bangsa ini dapat terlihat dalam salah
satu berita yang termuat dalam Tempo.com pada Kamis, 14 September 2017
yang memberitakan bahwa seorang siswa sekolah dasar kelas 6 di Kendari
tewas setelah mengonsumsi obat yang diduga narkoba. Hampir 50 orang yang
mengonsumsi obat diduga narkoba mengalami kejang-kejang dan halusinasi
setelah mengonsumsi obat tersebut. Dalam berita online Sindonews.com pada
Rabu, 15 November 2017 yang memberitakan bahwa Badan Narkotika
Nasional (BNN) menyebut pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,1 juta
orang, dan itu terbesar di Asia. Dari jumlah itu, 40 persen diantaranya berasal
dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka umumnya pelajar SD hingga
perguruan tinggi. Dari berbagai kejadian dan fenomena yang terjadi,
masyarakat hendaknya juga mengambil bagian penting dalam proses
pendidikan karakter.
Pendidikan nasional harus ditata kembali atau ditransformasi
sedemikian rupa (Hendarman, dkk, 2017: 3). Penataan kembali atau
transformasi pendidikan nasional tersebut dapat dimulai dengan menempatkan
kembali karakter sebagai ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional
berdampingan dengan intelektualitas yang tercemin dalam kompetensi, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

dibentuklah Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan tiga
pendekatan utama yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis
masyarakat (Hendarman, dkk, 2017: 4). Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
menyebutkan bahwa pendidikan karakter menjadi sebuah pembelajaran yang
wajib diinternalisasikan sejak dini di semua jenjang pendidikan termasuk dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pembentukan pendidikan karakter
selain dibebankan pada sekolah atau perguruan tinggi. Keluarga dan
masyarakat seharusnya juga punya tugas dan tanggungjawab yang sama dalam
penguatan pendidikan karakter (Kurniawan, 2013: 12). Permendikbud Nomor
20 pasal 1 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan
pendidikan formal menyebutkan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM). Maka dari itu, pendidikan karakter harus terarah
dan terencana, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan di
lingkungan masyarakat (Kurniawan, 2013: 13).
Dalam Perpres No. 87 Tahun 2017 mengatur tentang adanya penguatan
pendidikan karakter. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Satuan
Pendidikan mencangkup tiga basis yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan
masyarakat. PPK berbasis kelas merupakan sebuah program yang menyisipkan
muatan karakter pada setiap pembelajaran di kelas misalnya melalui integrasi
pada kurikulum, manajemen kelas, metode pembelajaran, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

PPK berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan
iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK antara lain dalam
mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan
pelaku pendidikan dalam menumbuhkan serta mengembangkan budaya
karakter di satuan pendidikan, sedangkan PPK berbasis masyarakat merupakan
sebuah kegiatan yang mengajak dan melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut
mengembangkan serta berkolaborasi dalam pendidikan (Hendarman, dkk,
2017: 27-35). PPK berbasis masyarakat akan menjadi fokus dalam penelitian
ini. Satuan pendidikan diharapkan merancang dan mengimplementasikan
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat untuk
mencapai tujuan dari Program PPK. Implementasi program penguatan
pendidikan karakter berbasis masyarakat merupakan sebuah program sekolah
di satuan pendidikan yang berkolaborasi dan bekerjasama dengan masyarakat,
dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), komunitas dan lembaga pemerintahan
lain dalam upaya mencapai visi dan misinya. Melalui pelibatan masyarakat
diharapkan peserta didik dapat belajar banyak hal yang tidak diajarkan secara
langsung dalam pelajaran di sekolah. Kerjasama tersebut antara lain pengadaan
penyuluhan dari dinas atau lembaga terkait, kunjungan ke cagar budaya dan
museum, melihat budaya atau seniman yang ada di sekitar mereka. Semua hal
tersebut dapat menumbuhkan dan memperkuat karakter anak bangsa, sebab
bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan
dengan kompetensi yang dicapai dengan optimal, yang tumbuh dalam
pendidikan yang menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

kehidupan yang baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara
(Hendarman, dkk, 2017: 41).
Lickona (2014: 513), keberhasilan jangka panjang pendidikan karakter
bergantung pada kekuatan-kekuatan di luar sekolah, pada seberapa besar
keluarga dan masyarakat bergabung dengan sekolah dalam upaya bersama
untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan mendukung perkembangan
kesehatan mereka. Masyarakat ikut andil dalam membangun karakter anakanak, penting bagi sekolah yang sedang melaksanakan pendidikan nilai untuk
melibatkan tidak hanya orang tua. Keterlibatan masyarakat secara luas sangat
membantu,

keterlibatan

tersebut

membantu

mengidentifikasi

dan

mendapatkan dukungan untuk nilai-nilai yang harus diajarkan, keterlibatan
tersebut membuka jalan bagi terbentuknya keahlian etis yang berharga di
dalam masyarakat, dan keterlibatan tersebut menginformasikan kepada publik
dan menciptakan publisitas positif atas berbagai upaya yang dilakukan sekolah
dalam bidang ini (Lickona, 2014: 514).
Kekuatan karakter yang dibentuk dalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan perguruan tinggi akan semakin baik jika ada dukungan dan dorongan dari
lingkungan masyarakat sekitar. Masyarakat sebagai lingkungan pendidikan
yang lebih luas turut berperan dalam terselenggaranya proses pendidikan
karakter. Satuan pendidikan dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar
untuk mencapai 5 kristalisasi nilai karakter, misalnya mengadakan sosialisasi
mengenai bahaya narkoba dari Kepolisian sehingga peserta didik mengetahui
bahaya dari narkoba. Berpijak dari tanggungjawab tersebut, lingkungan
masyarakat yang baik dapat melahirkan berbagai kegiatan masyarakat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

mendukung tumbuh kembangnya karakter. Di Indonesia dikenal adanya
konsep pendidikan berbasis masyarakat sebagai upaya untuk memberdayakan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan (Kurniawan, 2013: 193).
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat mampu memberikan
bekal karakter yang bermanfaat bagi peserta didik saat ini dan untuk masa
depan dari peserta didik. Program PPK sangat penting untuk peserta didik
dikarenakan dengan adanya program PPK peserta didik mampu beradaptasi
dengan baik di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat, menghargai
perbedaan antara sesama teman di sekolah, mencintai kejujuran dan percaya
diri saat adanya tes evaluasi, dan melatih peserta didik menjadi peserta didik
yang memiliki daya juang, kreatifitas, keberanian serta menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat penelitian
mengenai program penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar dengan
mengambil sebuah judul “Implementasi Program Penguatan Pendidikan
Karakter Berbasis Masyarakat di Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean,
Kabupaten Sleman.” Penelitian ini membahas mengenai kerjasama sekolah
dasar dengan masyarakat di luar lingkungan sekolah dan tidak membahas
mengenai

prinsip-prinsip

pengembangan

dan

implementasi

Program

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), karena penelitian ini meneliti ada atau
tidaknya dan bagaimana implementasi dari Program PPK berbasis masyarakat.
Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Godean. Kecamatan
Godean berada di sekitar 10 km sebelah barat daya dari ibukota Kabupaten
Sleman dan berbatasan dengan Kecamatan minggir, Kecamatan Mlati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Kecamatan Seyegan, Kecamatan Gamping, dan Kecamatan Moyudan. Peneliti
mengambil lokasi di Kecamatan Godean dikarenakan belum ada penelitian
mengenai implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis
masyarakat di Kecamatan Godean.

B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini mengungkapkan beberapa masalah yang mendasari
penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Karakter anak generasi sekarang mengalami tingkat penurunan yang cukup
memprihatinkan berdasarkan banyaknya anak-anak yang sudah terjerat
kasus kriminalitas.
2. Sistem pendidikan Indonesia yang masih mengutamakan akademis.

C. Batasan Penelitian
Agar penelitian lebih terarah dan tidak terlalu luas maka masalah yang
diteliti akan dibatasi sebagai berikut.
1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas 1 sampai dengan 6 di satuan
pendidikan Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman.
2. Penelitian ini tidak terlepas dari kendala yaitu keterbatasan tenaga dan
waktu, maka dari itu peneliti membatasi sampel. Peneliti membatasi sampel
menggunakan teknik simple random sampling.
3. Fokus penelitian pada Program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis
Masyarakat di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

D.

Rumusan Masalah
Latar belakang masalah dan batasan penelitian yang dikemukakan
melandasi rumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah Program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Masyarakat di
sekolah

dasar

se-Kecamatan

Godean

Kabupaten

Sleman

sudah

terimplementasi?
2. Bagaimana upaya implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
berbasis Masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter
berbasis masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman.
2. Mendeskripsikan upaya implementasi Program Penguatan Pendidikan
Karakter berbasis masyarakat di sekolah dasar se-Kecamatan Godean
Kebupaten Sleman.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat di sekolah dasar adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan dapat
membantu sekolah dalam meningkatkan implementasi program penguatan
pendidikan karakter di sekolah, sehingga anak memiliki karakter sesuai
yang dicita-citakan.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat membantu guru dalam menyusun rencana
kegiatan dalam program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat,

sehingga

terbentuknya

program-program

yang

dapat

menunjang terlaksananya penguatan pendidikan karakter.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan sarana menambah pengalaman dan
informasi peneliti mengenai program penguatan pendidikan karakter
berbasis masyarakat. Peneliti pula dapat belajar dan mengembangkan
pengetahuan mengenai PPK dalam proses penelitian.

G. Definisi Operasional
Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain:
1. Karakter
Karakter merupakan sebuah watak yang dimiliki secara alamiah
oleh seorang individu tanpa dapat terintervensi manusiawi tetapi dapat
diarahkan dan dapat berkembang melalui bimbingan dan pengarahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

benar dimana karakter merupakan sebuah proses yang membentuk nilai
kebaikan itu sendiri.
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan suatu tindakan yang dilakukan
manusia dengan tujuan membimbing dan mengarahkan untuk mencapai
manusia yang bermoral, berbudi pekerti, dan memiliki perilaku serta sikap
yang menjadi kebiasaan yang baik sehingga mampu membangkitkan
penghayatan tentang nilai-nilai (etos) dan bahkan sampai pada
pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Program Penguatan Pendidikan Karakter
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan program
lanjutan dari Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2017
dengan lima (5) kristalisasi nilai karakter.
4. PPK berbasis Masyarakat
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis Masyarakat
merupakan kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan pegiat seni
dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha, komite sekolah, orangtua,
LSM, dan dunia industri untuk mencapai 5 kristalisasi nilai karakter.
5. Sekolah Dasar
Sekolah dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan
formal yang ditempuh dalam waktu 6 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

6.

Kecamatan Godean
Kecamatan Godean merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia yang berbatasan
dengan Kecamatan Minggir di sebelah Barat, Kecamatan Mlati dan Seyegan
di sebelah Utara, Kecamatan Gamping di sebelah Timur dan Kecamatan
Moyudan di sebelah Selatan. Luas wilayah godean sebesar 26,84 km2 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tiga bagian pendahuluan dari penelitian ini, yaitu teori
yang mendukung, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian. Bagian-bagian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
A. Kajian Pustaka
1. Karakter
Karakter adalah sesuatu yang tidak dapat dikuasai oleh intervensi
manusiawi, seperti ganasnya laut dengan gelombang pasang dan angin yang
menyertainya. Oleh karena itu, manusia yang berhadapan dengan manusia
yang memiliki karakter tidak dapat ikut campur tangan terhadap pemilik
karakter tersebut (Maksudin, 2013: 1).
Rutland (dalam Hidayatullah, 2010: 12), mengemukakan bahwa
karakter berasal dari akar kata Bahasa latin yang berarti “pahat”. Karakter,
gabungan dari kebajikan dan nilai-nilai yang dipahat di dalam batu hidup
tersebut, akan menyatakan nilai yang sebenarnya. Secara harfiah karakter
artinya kualitas mental atau moral nama atau reputasi, sedangkan kamus
lengkap Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak.
Karakter merupakan salah satu dari lingkup pendidikan yang
memiliki nilai operatif yaitu nilai dalam tindakan. Manusia berproses dalam
karakternya, seiring suatu nilai menjadi suatu kebaikan, suatu disposisi batin

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang menurut
moral itu baik. Karakter tersebut memliki tiga bagian yang saling
berhubungan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.
Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal
yang baik, dan melakukan hal yang baik yang meliputi kebiasaan dalam cara
berpikir, kebiasaan dalam hati dan kebiasaan dalam tindakan. (Lickona,
2012: 81-82)
Pendapat para ahli di atas mengungkapkan bahwa karakter adalah
sebuah watak yang dimiliki secara alamiah oleh seorang individu tanpa
dapat terintervensi manusiawi tetapi dapat diarahkan dan dapat berkembang
melalui bimbingan dan pengarahan yang benar dimana karakter merupakan
sebuah proses yang membentuk nilai kebaikan itu sendiri.
2. Pendidikan
Definisi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu definisi
pendidikan secara luas yang mana pendidikan berlaku untuk semua orang
dan dapat dilakukan oleh semua orang bahkan lingkungan, dan definisi
pendidikan secara sempit yang mengkhususkan pendidikan hanya untuk
anak dan hanya dilakukan di lembaga atau institusi khusus dalam rangka
mengantarkan kepada masa kedewasaan. Namun dari perbedaan tersebut
ada dua kesamaan yaitu untuk mencapai kebahagiaan dan nilai yang tinggi.
Dengan demikian apabila definisi tersebut dikomprehensif, pendidikan
adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh
pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan
kepribadian, baik jasmani dan rohani, secara formal, informal, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

nonformal yang berjalan terus menerus untuk mencapai kebahagiaan dan
nilai yang tinggi (Kurniawan, 2013: 26-27).
Pendidikan merupakan sebuah fenomologi antropologis yang
usianya hampir setua dengan sejarah manusia itu sendiri. Secara etmologis,
kata pendidikan berasal dari dua kata kerja yang berbeda, yaitu dari kata
educare dan educere. Educere dalam Bahasa Latin berarti melatih atau
menjinakkan dan menyuburkan. Jadi, pendidikan merupakan sebuah proses
yang menumbuhkan, mengembangkan, mendewasakan, membuat yang
tidak tertata atau liar menjadi tertata, semacam proses penciptaan kultur dan
tata keteraturan dalam diri maupun dalam diri orang lain (Koesoema, 2007:
52-53).
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Dari definisi itu terlihat bahwa pendidikan merupakan suatu
proses pembelajaran terhadap manusia secara terus menerus, agar sang
manusia itu menjadi pribadi yang kamil (sempurna) lahir dan batin. Oleh
sebab itu, jika pendidikan menghasilkan pribadi-pribadi yang lemah,
Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), tidak bertanggungjawab, tidak
bermoral, dan tidak mandiri, maka program pendidikan tersebut gagal.
Kegagalan tersebut, mungkin disebabkan karena adanya kesalahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

filosofis maupun manajemen pendidikan sehingga hasilnya tidak sesuai
dengan cita-cita pendidikan itu sendiri (Soedijarto, 2008: xvii).
Pendapat para ahli di atas mengungkapkan bahwa pendidikan
merupakan upaya sadar dan terencana pendidik kepada peserta didik untuk
menumbuhkan, mengembangkan dan mendewasakan dengan mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya.
3. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter ditentukan oleh tegaknya pilar karakter dan
metode yang digunakan. Hal ini penting sebab tanpa identifikasi karakter,
pendidikan karakter hanya akan menjadi sebuah petualangan tanpa peta,
tiada tujuan. Selain itu, tanpa metode yang tepat, pendidikan karakter hanya
akan menjadi makanan kognisi dan hanya mampu mengisi wilayah kognisi
anak didik. Pendidikan karakter dinilai berhasil apabila anak telah
menunjukkan habit atau kebiasaan perilaku yang baik. Perilaku berkarakter
tersebut akan muncul, berkembang dan menguat pada diri anak hanya
apabila anak mengetahui konsep dan ciri-ciri perilaku berkarakter,
merasakan dan memiliki sikap positif terhadap konsep karakter yang baik
serta terbiasa melakukannya. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus
ditanamkan melalui cara-cara yang logis, rasional dan demokratis
(Arismantoro, 2008: 26-27).
Pendidikan karakter sungguh-sungguh sangat diperlukan. Karena,
pendidikan karakter dapat menahan kemerosotan karakter dalam hari-hari
mendatang. Selain itu, pendidikan karakter juga dapat meningkatkan mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

karakter generasi sekarang dan yang akan datang. Menurut filsafat manusia,
hakikat manusia itu ada tiga, yaitu: (1) manusia sebagai makhluk moral,
yaitu berbuat sesuai dengan norma-norma susila; (2) manusia sebagai
makhluk individual; dan (3) manusia sebagai makhluk sosial. Ketiga
hakikat manusia itu harus berkembang dan mendapat bimbingan dan
pengarahan yang benar semenjak kecil sampai usia lanjut (Mustari, 2014:
viii).
Pendidikan karakter bukan sekedar mengenalkan nilai-nilai kepada
siswa (logos), akan tetapi pendidikan karakter juga harus mampu
menginternalisasikan nilai-nilai agar tertanam dan berfungsi sebagai
muatan hati nurani sehingga mampu membangkitkan penghayatan tentang
nilai-nilai (etos) dan bahkan sampai pada pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari (patos). Nilai-nilai yang telah menjadi muatan hati nurani inilah
yang pada waktunya akan berfungsi sebagai penyaring dan penangkal
manakala terjadi pertemuan antarnilai yang saling berbenturan. Menurut
Sawali Tuhusetya, substansi (isi) materi pendidikan karakter seyogyanya
berupa tema-tema strategis yang tidak hanya terapung-apung dalam
bentangan slogan dan retorika belaka jika tidak diimbangi dengan tindakan
nyata dan serius untuk mengimplementasikannya dalam ranah pendidikan
karakter (Maksudin, 2013: 83).
Pendapat para ahli di atas mengungkapkan bahwa pendidikan
karakter merupakan suatu tindakan yang dilakukan manusia dengan tujuan
membimbing dan mengarahkan untuk mencapai manusia yang bermoral,
berbudi pekerti, dan memiliki perilaku serta sikap yang menjadi kebiasaan