KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
5.1
ARAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Arahan dalam peraturan pembiayan Bidang Cipta Karya diatur berdasarkan :
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah
6. Peraturan
Presiden
No.
67
Tahun
2005
Tentang
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan
perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007
dan Permendagri 21/2011):
8. Peraturan
Menteri
PU
No.
15
Tahun
2010
Tentang
Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
9. Peraturan Menteri
PU
No.
14
Tahun
2011
tentang
Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri:
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup
sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam
RPI2-JM meliputi:
1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada
V-1
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana
Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi
untuk
pembangunan
infrastruktur
permukiman
dengan
skala
provinsi/regional.
3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah
dan
5. swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
6. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
7. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
5.2
PROFIL ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN SIJUNJUNG
Berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kabupaten
mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan
pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Urusan pemerintahan daerah
dimaksud meliputi: Urusan Wajib dan Urusan Pilihan dalam rangka pelayanan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, maka penyusunan APBD Kabupaten Sijunjung
didasarkan pada Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Dokumen dan Plafon
Anggaran (DPA) yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan
DPRD. KUA sebagai landasan dan pedoman tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam menyusun program dan kegiatan. Rencana program dan kegiatan
beserta anggarannya dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan
V-2
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta rencana pelaksanaannya sesuai tugas
pokok dan fungsinya masing-masing.
Komponen Penerimaan Pendapatan
Pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung meliputi:
a.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan
Lain-lain PAD.
Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2007 – 2011
Pendapatan
No Tahun
Target
Realisasi
% Kenaikan
Realisasi
% Tingkat
Capaian
1
2007
17.793.984.016
21.145.798.734
0,00
18,84
2
2008
18.568.099.620
24.423.791.390
15,50
31,54
3
2009
21.941.896.300
25.982.269.630
6,38
18,41
4
2010
24.736.203.870
21.973.847.560
(15,43)
(11,17)
5
2011
30.460.564.970
28.195.592.520
28,31
(7,44)
Sumber : Kab. Sijunjung Dalam Angka 2011
V-3
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH DARI PAD
30,000,000,000.00
27,500,000,000.00
25,000,000,000.00
22,500,000,000.00
20,000,000,000.00
Target
17,500,000,000.00
Realisasi
15,000,000,000.00
12,500,000,000.00
10,000,000,000.00
7,500,000,000.00
5,000,000,000.00
2,500,000,000.00
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 6.1 Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah dari PAD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2007-2011
b.
Dana Perimbangan, terdiri dari: Bagi hasil pajak & bukan pajak, Dana
Alokasi Umum (DAU) & Dana Alokasi Khusus (DAK)
V-4
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.2. 5
Jenis Dana Perimbangan
No
Tahun
Target
Bagi Hasil Pajak
dan Bukan Pajak
Jumlah
DAU
DAK
% Kenaikan
Realisasi
1
2007 293,706,000,000.00 19,134,792,072.00 243,480,000,000.00
35,626,000,000.00 298,240,792,072.00
12.32
2
2008 331,417,523,000.00 18,511,398,700.00 273,785,923,000.00
41,295,000,000.00 333,592,321,700.00
11,85
3
2009 335,725,815,000.00 21,434,184,810.00 279,405,725,000.00
37,896,000,000.00 338,735,909,810.00
1,54
4
2010 344,124,876,000.00 24,061,565,900.00 291,098,176,000.00
31,977,700,000.00 347,137,441,900.00
2,48
5
2011 393,480,497,590.00 24,072,899,200.00 331,390,878,000.00
42,057,300,000.00 347,137,441,900.00
1,03
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
V-5
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1. Penerimaan dari Propinsi;
2. Penerimaan lain-lainnya;
3. Penerimaan dari Pemerintah;
4. Dana penyeimbang;
5. Bantuan dana pasca bencana alam
6. Bantuan HWS Bank Dunia;
7. Pendapatan hibah;
8. Bantuan dana PILKADA dari APBN.
V-6
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.3. Perkembangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Sijunjung Tahun 2007 – 2011
N
o
Tahun
Jenis Pendapatan
2007
2008
2009
2010
2011
20,825,620,500.0
1
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
2
Penerimaan lain- lainnya
3
Penerimaan dari Pemerintah
2,600,000,000
4
Bantuan Keuangan dari Propinsi
3,449,200,000
5
bantuan Dana Pasca Bencana Alam
6
Bantuan HWS Bank Dunia
7
Pendapatan Hibah
8
Bantuan Dana PILKADA dari APBN
8,864,221,580
11,100,000,000
13,495,659,910
0
83,968,049,720.0
3,701,632,424
10,113,750
7,136,360,000
19,717,409,000
49,553,649,310
0
3,790,000,000
2,970,400,00
206,535,750.00
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
V-7
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Dari data di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten
Sijunjung sejak tahun 2007 dapat disajikan pada tabel dan gambar berikut ini.
Tabel 5.4 Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung
Tahun 2007 – 2011
Pendapatan
% Kenaikan % Tingkat
Realisasi
Pencapaian
No
Tahun
1
2007
235.775.160.440,76
337.637.175.132,75
0,00
43,20
2
2008
480.879.729.930,00
488.191.183.240,00
44,59
1,52
3
2009
564.811.179.400,00
584.144.456.610,00
19,65
3,42
4
2010
594.552.806.740,00
558.387.284.110,00
-4,41
-6,08
5
2011
587.023.084.900,00
595.345.164.920,00
6,62
1,42
Target
Realisasi
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
A.
Komponen Pengeluaran Belanja
Terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, Belanja
Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program/ kegiatan, seperti: Belanja Pegawai,
Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan
dan Bantuan Tidak Terduga. Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja
yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan,
seperti: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung selama 7 (tujuh)
tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
V-8
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.5. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung
Tahun 2009 - 2011
Pengeluaran
No
% Kenaikan
Realisasi
Tahun
Target
Realisasi
% Tingkat
Pencapaian
1
2009
564.388.606.560,00
426.750.795.770,00
0,00
-24,39
2
2010
594.552.806.740,00
499.101.196.770,00
16,95
-16,05
3
2011
587.023.084.900,00
528.060.268.820,00
5,80
-10,04
B.
Komponen Pembiayaan
Dalam hal
terjadi anggaran defisit, maka Pemerintah Daerah memiliki
alternatif sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup
anggaran defisit. Sumber-sumber dimaksud adalah: Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun sebelumnya, penerimaan dana cadangan,
penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan penerimaan pembiayaan lain-lain.
Perkembangan alokasi anggaran belanja daerah untuk Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sijunjung yang menangani bidang keciptakaryaan dapat dilihat dalam
tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 5.6. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung dan Bidang
Cipta Karya
No
Tahun
1
2010
2
2011
Kab. Sijunjung
Bidang Cipta Karya
(Rp.)
(Rp.)
231,513,524,874.65
165,529,155,860.00
%
12,900,860,501.00
5.57
18,099,430,000.00
10.93
C.
Permasalahan dan Analisis Keuangan
5.3
KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG
Permasalahan utama adalah pada upaya optimalisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), permasalahan yang masih dijumpai adalah:
V-9
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
1.
Kecilnya potensi PAD;
2.
Penentuan target PAD oleh SKPD belum didasarkan pada potensi pendapatan
yang ada;
3.
Keterlambatan informasi dan penyaluran Dana Perimbangan dan Bagi Hasil;
4.
Beberapa target PAD utamanya pada lain-lain PAD tidak dapat terealisasi;
5.
Beberapa perusahaan daerah masih memerlukan peningkatan manajemen
pengelolaan;
6.
Perlu upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah;
7.
Perlu adanya upaya penggalian sumber-sumber pendapatan daerah yang baru;
8.
Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pajak dan retribusi daerah
serta meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah.
Permasalahan lain adalah pada tahap perencanaan sering dijumpai
SKPD dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran belum sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi dan perencanaan strategis daerah. Demikian juga dalam hal
penetapan target kinerja keluaran (output) dan hasil (output) tidak jelas indikator
capaian kinerjanya. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, terkendala pada waktu
pelaksanaan khususnya pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan pada
APBD Perubahan.
Tabel 5.7
NO
1
2
3
4
5
1
2
APBD Kabupaten Sijunjung
PENDAPATAN
Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Bagian Pendapatan Asli Daerah
Bagian Dana Perimbangan
Bagian Pinjaman Daerah
Lain-lain Penerimaan yang Sah
TOTAL
PENGELUARAN
Belanja Rutin
Belanja Pembangunan
TOTAL
JUMLAH (Rp)
JUMLAH (Rp)
V-10
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.8 PEMBIAYAAN
APBN
TAHUN
KEGIATAN
RM
2010
APBD
PHLN
PROVINSI
KAB/KOTA
CSR &
KPS
DAK
SUMBER
PENDANAAN
LAINNYA
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
2011
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
2012
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
V-11
KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
5.1
ARAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Arahan dalam peraturan pembiayan Bidang Cipta Karya diatur berdasarkan :
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah
6. Peraturan
Presiden
No.
67
Tahun
2005
Tentang
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan
perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007
dan Permendagri 21/2011):
8. Peraturan
Menteri
PU
No.
15
Tahun
2010
Tentang
Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
9. Peraturan Menteri
PU
No.
14
Tahun
2011
tentang
Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri:
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup
sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam
RPI2-JM meliputi:
1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada
V-1
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana
Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi
untuk
pembangunan
infrastruktur
permukiman
dengan
skala
provinsi/regional.
3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah
dan
5. swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
6. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
7. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
5.2
PROFIL ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN SIJUNJUNG
Berlakunya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kabupaten
mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan
pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Urusan pemerintahan daerah
dimaksud meliputi: Urusan Wajib dan Urusan Pilihan dalam rangka pelayanan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, maka penyusunan APBD Kabupaten Sijunjung
didasarkan pada Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Dokumen dan Plafon
Anggaran (DPA) yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan
DPRD. KUA sebagai landasan dan pedoman tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam menyusun program dan kegiatan. Rencana program dan kegiatan
beserta anggarannya dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan
V-2
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta rencana pelaksanaannya sesuai tugas
pokok dan fungsinya masing-masing.
Komponen Penerimaan Pendapatan
Pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung meliputi:
a.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan
Lain-lain PAD.
Tabel 5.1 Perkembangan Pendapatan Daerah dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2007 – 2011
Pendapatan
No Tahun
Target
Realisasi
% Kenaikan
Realisasi
% Tingkat
Capaian
1
2007
17.793.984.016
21.145.798.734
0,00
18,84
2
2008
18.568.099.620
24.423.791.390
15,50
31,54
3
2009
21.941.896.300
25.982.269.630
6,38
18,41
4
2010
24.736.203.870
21.973.847.560
(15,43)
(11,17)
5
2011
30.460.564.970
28.195.592.520
28,31
(7,44)
Sumber : Kab. Sijunjung Dalam Angka 2011
V-3
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH DARI PAD
30,000,000,000.00
27,500,000,000.00
25,000,000,000.00
22,500,000,000.00
20,000,000,000.00
Target
17,500,000,000.00
Realisasi
15,000,000,000.00
12,500,000,000.00
10,000,000,000.00
7,500,000,000.00
5,000,000,000.00
2,500,000,000.00
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 6.1 Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah dari PAD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2007-2011
b.
Dana Perimbangan, terdiri dari: Bagi hasil pajak & bukan pajak, Dana
Alokasi Umum (DAU) & Dana Alokasi Khusus (DAK)
V-4
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.2. 5
Jenis Dana Perimbangan
No
Tahun
Target
Bagi Hasil Pajak
dan Bukan Pajak
Jumlah
DAU
DAK
% Kenaikan
Realisasi
1
2007 293,706,000,000.00 19,134,792,072.00 243,480,000,000.00
35,626,000,000.00 298,240,792,072.00
12.32
2
2008 331,417,523,000.00 18,511,398,700.00 273,785,923,000.00
41,295,000,000.00 333,592,321,700.00
11,85
3
2009 335,725,815,000.00 21,434,184,810.00 279,405,725,000.00
37,896,000,000.00 338,735,909,810.00
1,54
4
2010 344,124,876,000.00 24,061,565,900.00 291,098,176,000.00
31,977,700,000.00 347,137,441,900.00
2,48
5
2011 393,480,497,590.00 24,072,899,200.00 331,390,878,000.00
42,057,300,000.00 347,137,441,900.00
1,03
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
V-5
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1. Penerimaan dari Propinsi;
2. Penerimaan lain-lainnya;
3. Penerimaan dari Pemerintah;
4. Dana penyeimbang;
5. Bantuan dana pasca bencana alam
6. Bantuan HWS Bank Dunia;
7. Pendapatan hibah;
8. Bantuan dana PILKADA dari APBN.
V-6
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.3. Perkembangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Sijunjung Tahun 2007 – 2011
N
o
Tahun
Jenis Pendapatan
2007
2008
2009
2010
2011
20,825,620,500.0
1
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
2
Penerimaan lain- lainnya
3
Penerimaan dari Pemerintah
2,600,000,000
4
Bantuan Keuangan dari Propinsi
3,449,200,000
5
bantuan Dana Pasca Bencana Alam
6
Bantuan HWS Bank Dunia
7
Pendapatan Hibah
8
Bantuan Dana PILKADA dari APBN
8,864,221,580
11,100,000,000
13,495,659,910
0
83,968,049,720.0
3,701,632,424
10,113,750
7,136,360,000
19,717,409,000
49,553,649,310
0
3,790,000,000
2,970,400,00
206,535,750.00
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
V-7
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Dari data di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten
Sijunjung sejak tahun 2007 dapat disajikan pada tabel dan gambar berikut ini.
Tabel 5.4 Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung
Tahun 2007 – 2011
Pendapatan
% Kenaikan % Tingkat
Realisasi
Pencapaian
No
Tahun
1
2007
235.775.160.440,76
337.637.175.132,75
0,00
43,20
2
2008
480.879.729.930,00
488.191.183.240,00
44,59
1,52
3
2009
564.811.179.400,00
584.144.456.610,00
19,65
3,42
4
2010
594.552.806.740,00
558.387.284.110,00
-4,41
-6,08
5
2011
587.023.084.900,00
595.345.164.920,00
6,62
1,42
Target
Realisasi
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011
A.
Komponen Pengeluaran Belanja
Terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, Belanja
Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program/ kegiatan, seperti: Belanja Pegawai,
Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan
dan Bantuan Tidak Terduga. Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja
yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan,
seperti: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung selama 7 (tujuh)
tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
V-8
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.5. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung
Tahun 2009 - 2011
Pengeluaran
No
% Kenaikan
Realisasi
Tahun
Target
Realisasi
% Tingkat
Pencapaian
1
2009
564.388.606.560,00
426.750.795.770,00
0,00
-24,39
2
2010
594.552.806.740,00
499.101.196.770,00
16,95
-16,05
3
2011
587.023.084.900,00
528.060.268.820,00
5,80
-10,04
B.
Komponen Pembiayaan
Dalam hal
terjadi anggaran defisit, maka Pemerintah Daerah memiliki
alternatif sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup
anggaran defisit. Sumber-sumber dimaksud adalah: Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun sebelumnya, penerimaan dana cadangan,
penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan penerimaan pembiayaan lain-lain.
Perkembangan alokasi anggaran belanja daerah untuk Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sijunjung yang menangani bidang keciptakaryaan dapat dilihat dalam
tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 5.6. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung dan Bidang
Cipta Karya
No
Tahun
1
2010
2
2011
Kab. Sijunjung
Bidang Cipta Karya
(Rp.)
(Rp.)
231,513,524,874.65
165,529,155,860.00
%
12,900,860,501.00
5.57
18,099,430,000.00
10.93
C.
Permasalahan dan Analisis Keuangan
5.3
KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG
Permasalahan utama adalah pada upaya optimalisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), permasalahan yang masih dijumpai adalah:
V-9
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
1.
Kecilnya potensi PAD;
2.
Penentuan target PAD oleh SKPD belum didasarkan pada potensi pendapatan
yang ada;
3.
Keterlambatan informasi dan penyaluran Dana Perimbangan dan Bagi Hasil;
4.
Beberapa target PAD utamanya pada lain-lain PAD tidak dapat terealisasi;
5.
Beberapa perusahaan daerah masih memerlukan peningkatan manajemen
pengelolaan;
6.
Perlu upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah;
7.
Perlu adanya upaya penggalian sumber-sumber pendapatan daerah yang baru;
8.
Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pajak dan retribusi daerah
serta meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah.
Permasalahan lain adalah pada tahap perencanaan sering dijumpai
SKPD dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran belum sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi dan perencanaan strategis daerah. Demikian juga dalam hal
penetapan target kinerja keluaran (output) dan hasil (output) tidak jelas indikator
capaian kinerjanya. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, terkendala pada waktu
pelaksanaan khususnya pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan pada
APBD Perubahan.
Tabel 5.7
NO
1
2
3
4
5
1
2
APBD Kabupaten Sijunjung
PENDAPATAN
Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Bagian Pendapatan Asli Daerah
Bagian Dana Perimbangan
Bagian Pinjaman Daerah
Lain-lain Penerimaan yang Sah
TOTAL
PENGELUARAN
Belanja Rutin
Belanja Pembangunan
TOTAL
JUMLAH (Rp)
JUMLAH (Rp)
V-10
RPI JM Bidang Cipta Karya Kab.Sijunjung
Tabel 5.8 PEMBIAYAAN
APBN
TAHUN
KEGIATAN
RM
2010
APBD
PHLN
PROVINSI
KAB/KOTA
CSR &
KPS
DAK
SUMBER
PENDANAAN
LAINNYA
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
2011
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
2012
Bangkim
PBL
PLP
AM
TOTAL
V-11