EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURING - Elib Repository

  

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU

SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

PURING

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

  

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

  Skripsi, Juni 2017

  1) 2) 3)

  Septi Triani ,Isma Yuniar ,Wuri Utami

  

Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan

P3K Pada Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Puring

ABSTRAK

Latar belakang: Angka kejadian cedera di sekolah masih banyak terjadi yaitu 4,3%.

  

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang baik tentang P3K. Ini penting dalam

penanganan cedera yang tepat supaya tidak memperparah situasi dan kondisi korban.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan

tentang P3K.

  

Tujuan:Mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan P3K

pada guru sekolah dasar

Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan pre-test and post-

test menggunakan control group design. Sampel penelitian ini adalah 68 responden guru

sekolah dasar di Kecamatan Puring. Analisis data menggunakan Uji Paired t test, Uji

Wilco-xon test danUji Mann Whitney test.

  

Hasil:Uji Paired t-test didapatkan hasil (p=0,001) untuk kelompok leaflet dan Uji Wilco-

xontest didapatkan hasil (p=0,000) untuk kelompok ceramah. Sedangkan uji perbedaan

efektivitas dengan menggunakan Uji Mann Whitney test didapatkan hasil (p=0,000)

Simpulan: Pendidikan kesehatan tentang P3K efektif untuk meningkatkan pengetahuan.

  

Pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan

pengetahuan.

  

Rekomendasi: Instansi kesehatan diharapkan menjalin kerjasama dengan sekolah untuk

  S1 PROGRAM OF NURSING DEPT Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Mini-thesis, July 2017 1) 2) 3)

  

Septi Triani , Isma Yuniar , Wuri Utami

ABSTRACT

The Effectiveness of Health Education on Knowledge Level About First Aid

  

Kit of Elementary School Teachers in Puring Sub District

Background: About 4,3% incidence of injuries usually happens at school. This

encourages the teachers to have good knowledge about First Aid Kit so that they are able

to handle the injuries appropriately. This can make the situation and condition of the

victim better. One of the efforts is by providing health education on First Aid Kit.

  

Objective: To determine the effectiveness of health education on the knowledge level of

elementary school teachers about first aid kit.

Method: This research uses experimental quasy method with pre-test and post-test using

control group design . The samples are 68 respondents of elementary school teachers in

Puring sub district. Data was analyzed by using Paired t test, Wilco-xon test and Mann

Whitney test.

  

Result: Paired t test yields (p=0,001) for leaflet group. Wilco-xon got result (p=0,000) for

lecturing group. Meanwhile the effectiveness difference test using Mann Whitney test

resulting in (p=0,000)

Conclusion: Health education is effective to improve the knowledge level of elementary

teachers in Puring sub-district about first aid kit.

  

Recommendation: Health institutions are suggested to collaborate with schools in

providing health education about first aid.

  

MOTTO

  Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga (HR. Muslim). Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS. Al

  Isra:7). Barang siapa yang membantu seorang muslim dan menghilangkan kesulitan yang ada pada dirinya dari kesulitan-kesulitan dunia, maka

  Allah akan hilangkan baginya kesulitan dari kesulitan-kesulitan di hari kiamat kelak (HR.

  Muslim).

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin...

  Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikanku kekuatan, menjadikanku manusia yang senantiasa berpikir serta membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita. Ku persembahkan skripsi untuk: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta. Dalam setiap langkahku aku selalu berusaha untuk mewujudkan impian-impian yang kalian harapkan. Betapa hati ini ingin selalu menjadi yang terbaik untuk mu, ingin menjadi yang kalian banggakan. Terimakasih atas pengorbanan, doa, cinta, kasih sayang dan segala dukunganmu selama ini. Tanpa kalian aku takkan mungkin bisa sejauh ini.

2. Mas Arif, Mba Endah dan Mba Anna. Terimakasih atas doa dan support yang telah kalian berikan.

  3. Sahabat ku tercinta Teti terimakasih telah bersedia menjadi asisten selama penelitian, Nining, Ipeh, Novi, Mbak Mumut, Galih terimakasih atas semangat yang selalu kalian berikan ketika aku mulai lelah. Terimakasih karena telah

  7. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama menjadi mahasiswa di STIKES Muhammadiyah Gombong.

  8. Teman-temanku seperjuangan, mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

  KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan SKRIPSI dengan judul “EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURING”.

  Dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh keikhlasan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yuniar, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan dan Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukkan guna penyusunan Skripsi ini.

  3. Wuri Utami, M.Kep selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukkan guna penyusunan Skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu

  Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

  Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena terbatasnya kemampuan penulis, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaannya Skripsi ini, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

  Gombong, Juni 2017 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii MOTTO ............................................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

  1. Pengertian Pendidikan Kesehatan .......................................................... 9 2.

  Tujuan Pendidikan Kesehatan ................................................................ 9 3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan ................................................ 10 4. Metode Pendidikan Kesehatan ............................................................. 12 5. Media Pendidikan Kesehatan ............................................................... 15 6. Proses Pendidikan Kesehatan ............................................................... 18 7. Pendidikan Kesehatan Di Sekolah ....................................................... 18 8. Faktor-faktor Keberhasilan Penyuluhan .............................................. 20 B. Pengetahuan ............................................................................................... 20 1.

  Proses Adopsi Perilaku ........................................................................ 21 2. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif ................................ 21 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................. 23 4. Kriteria Tingkat Pengetahuan .............................................................. 24 C. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ........................................... 24

  d.

  Pingsan ........................................................................................... 29 e. Keracunan ...................................................................................... 30 f. Mimisan ......................................................................................... 31 g.

  Bantuan Hidup Dasar ..................................................................... 33 h. Cedera Muskuloskeletal ................................................................. 41 i. Luka Bakar ..................................................................................... 44 D. Kerangka Teori........................................................................................... 46 E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 47 F. Hipotesa...................................................................................................... 48

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 49 A. Metode Penelitian....................................................................................... 49 B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 50 C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 50 D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 50

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 62 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 62 B. Pembahasan ................................................................................................ 67 C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 76 A. Kesimpulan ................................................................................................ 76 B. Saran ........................................................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner pengetahuan P3KTabel 3.2 Definisi OperasionalTabel 4.1 Distribusi frekuensi responden pada guru sekolah dasar di Kecamatan

  Puring pada bulan Maret-April 2017 pada kelompok kontrol (metode leaflet) (n=34)

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden pada guru sekolah dasar di Kecamatan

  Puring pada bulan Maret-April 2017 pada kelompok intervensi (metode ceramah) (n=34)

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pengetahuan P3K pre-test dan post-test diberikan

  Pada guru sekolah dasar di Kecamatan Puring pada bulan Maret-April 2017 kelompok kontrol (metode leaflet) (n=34)

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pengetahuan P3K pr-test dan post-test diberikan

  Pada guru sekolah dasar di Kecamatan Puring pada bulan Maret-April 2017 kelompok intervensi (metode ceramah) (n=34)

Tabel 4.5 Uji t paired efektivitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan P3K pada guru sekolah dasar di Kecamatan Puring pre-

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka TeoriGambar 2.2 : Kerangka Konsep

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Surat Ijin Penelitian Untuk KESBANGPOL Lampiran II : Surat Balasan Ijin Penelitian Dari KESBANGPOL Untuk BP3DA Lampiran III : Surat Balasan Pemberitahuan Ijin Penelitian Dari BP3DA Lampiran IV : Surat Keterangan Lolos Uji Etik Lampiran V : Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran VI : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran VII : Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan P3K Lampiran VIII : Satuan Acara Penyuluhan Lampiran IX : Lembar Balik Lampiran X : Leaflet Lampiran XI : Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran XII : Lembar Check List Observasi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam hidupnya hampir semua pernah mengalami kecelakaan baik kecelakaan yang ringan sampai kecelakaan berat. Kecelakaan ringan misalnya tergores. Kecelakaan berat misalnya kecelakaan yang menyebabkan fraktur, perdarahan berat, cedera kepala, luka bakar, menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Kecelakaan adalah kejadian yang menyebabkan cedera dan menimbulkan sakit atau kematian terjadi. Yang dimaksud sakit adalah terjadi kelainan fisik atau mental yang teridentifikasi bertambah buruk karena kegiatan kerja atau yang lainnya (OHSAS 180001, 2007).

  Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja seperti di rumah, di jalan raya, ditempat kerja, di sekolah. Anak usia sekolah adalah sekelompok umur yang rawan terjadi masalah kesehatan. Anak dengan usia sekolah mempunyai masalah kesehatan yang sangat penting untuk menentukan kualitas kesehatannya di masa mendatang. Anak usia sekolah merupakan aset

  2 didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik mampu belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ayat 2 menjalaskan bahwa, kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan (Depkes, 2009).

  Usaha kesehatan sekolah adalah perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya nanti diharapkan UKS dapat menjadi usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan. UKS tidak hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi dilaksanakan diseluruh dunia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting

  

School ( Sekolah yang mempromosikan kesehatan ) (Dermawan, 2012). Untuk

  meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan siswa, perlu dilakukan upaya penanaman prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat dan pelayan kesehatan yang dikenal sebagai tiga program pokok (trias) UKS (Efendi & Makhfudli, 2013).

  Pendidikan kesehatan adalah serangkaian upaya yang ditujukkan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, keluarga, maupun

  3 tahan tubuh siswa sekolah, kegiatan pemutusan mata rantai penyakit, dan penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) untuk mencegah kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera agar dapat berfungsi secara optimal. Di sekolah guru mempunyai peran penting untuk memberikan P3K kepada siswa yang mengalami cedera/kecelakaan. Dengan demikian guru perlu meningkatkan keterampilan P3K agar dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat jika menemui siswa yang cedera/kecelakaan di sekolah (Efendi & Makhfudli, 2013).

  Pertolongan pertama merupakan pemberian pertolongan, perawatan atau pengobatan segera kepada penderita yang sakit atau cedera/kecelakan yang membutuhkan penanganan medis dasar sebelum ditangani oleh petugas medis yang lebih berpengalaman, pertolongan pertama dapat dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai kemampuan (Kumoratih, 2012).

  Pemberian pertolongan pertama adalah untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberi perasaan nyaman, dan menunjang proses penyembuhan untuk seseorang yang mengalami cedera atau kecelakan. Namun tanpa pengetahuan yang cukup mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan tidak jarang malah justru memperparah situasi dan kondisi korban. Untuk itu

  4 simulasi mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan keterampilan kelompok ceramah.

  Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah dibagi menjadi penyuluhan massa dan penyuluhan kelompok. Penyuluhan kelompok pada tahun 2012 sebanyak 369.784 kali, dengan penyuluhan paling banyak dilakukan di Kabupaten kendal yaitu 112. 764 kali, paling sedikit dilakukan di Kabupaten Blora sebanyak 66 kali, dan Kabupaten Kebumen pernah melakukan penyuluhan sebanyak 20.679 kali. Sedangakan penyuluhan massa telah dilakukan 15.116 kali, paling banyak dilakukan di Kota Pekalongan yaitu 1.556 kali dan paling sedikit di Kabupaten temanggung sama sekali tidak pernah dilakukan penyuluhan massa. Untuk Kabupaten Kebumen telah melakukan penyuluhan massa sebanyak 485 kali (Profil Kesehatan Jateng, 2012).

  Di Amerika Serikat, cedera yang tidak disengaja merupakan masalah kesehatan utama bagi anak-anak usia 1 sampai 16 tahun. Menurut Dewan Keamanan Nasional, cedera ini menyebabkan lebih banyak kematian anak- anak dari pada gabungan seluruh penyakit dan merupakan penyebab utama dari kecacatan. Setiap tahun, diperkirakan 600.000 anak masuk rumah sakit diakibatkan karena cedera, dan hampir 16 juta anak mendapatkan perawatan di

  5 cedera yang dialami penduduk adalah luka lecet/memar (70,9%), terkilir (27,5%) dan luka robek (23,2%). Adapun urutan proporsi terbanyak untuk tempat terjadinya cedera, adalah di jalan raya (42,8%), rumah (36,5%), area pertanian (6,9%) dan sekolah (5,4%) (Riskesdas, 2013).

  Prevalensi cedera secara provinsi adalah 7,7 persen. Penyebab cedera terbanyak yaitu jatuh (42,1%) dan kecelakaan sepeda motor (40,1%), adapun penyebab cedera yang lain meliputi terkena benda tajam/tumpul (6,7%), transportasi darat lain (8,1%) dan kejatuhan (1,6%). Persentase jenis cedera di Provinsi Jawa Tengah di dominasi oleh luka lecet/memar sebesar 72,6 persen. Jenis cedera terbanyak ke dua adalah terkilir, rata-rata di Provinsi Jawa Tengah 26,6 persen. Luka robek menduduki urutan ketiga jenis cedera terbanyak, yaitu 16,7. Jenis cedera lainnya persentasenya kecil, patah tulang 6,2 persen, anggota tubuh terputus, cedera mata dan geger otak masing-masing persentasenya di Provinsi Jawa Tengah 0,2, 0,5 dan 0,4 persen. Secara provinsi, cedera paling banyak terjadi di jalan raya yaitu 43,7 persen selanjutnya di rumah (36,5%), area pertanian (7,0%) dan sekolah (4,3%) (Riskesdas, 2013).

  Berdasarkan studi pendahuluan pada November 2016 yang dilakukan di 2 Sekolah Dasar di Kecamatan Puring yaitu SD N 1 Sidodadi dan SD N 2 Sidobunder 1 tahun terakhir diperoleh data 50% siswa pernah mengalami luka

  6 Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap

  Tingkat Pengetahuan P3K Pada Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring ” B.

  Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, “Adakah

  Perbedaan Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan P3K Pada Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring

  ” C. Tujuan 1.

  Tujuan Umum Untuk mengetahui Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan P3K Pada Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring.

2. Tujuan Khusus a.

  Mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan P3K pada guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring pada kelompok kontrol b. Mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan P3K pada guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring pada kelompok intervensi c. Mengetahui perbedaan efektivitas pendidikan kesehatan terhadap

  7 b.

  Bagi siswa Agar mendapatkan pertolongan pertama yang tepat saat mengalami cedera sebelum petugas medis datang.

  c.

  Bagi Puskesmas Menjadi bahan masukan agar melakukan pendidikan kesehatan P3K secara berkala di sekolah dasar.

  E.

  Keaslian Penelitian

  Peneliti Judul Metode penelitian Sampel Analisa data

  Hasil penelitian Persamaan & perbedaan

  Brigitta (2012) Penggunaan Ceramah dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Anak Sekolah Dasar Mengenai Penanganan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

  • Nilai pertama pengetahuan bantuan rata- rata tingkat kelompok intervensi dari pretest ke posttestmenin gkat dengan p= 0,000 (p<0,5). Nilai pertama pengetahuan bantuan rata- Persamaan penelitian ini adalah sama- sama menggunakan metode quasy experiment. Penelitian ini meneliti tentang tingkat pengetahuan menggunakan metode ceramah dan

  Quasi experiment al dengan mengguna kan metode equivalent control group with pretest- posttest design

  Purposi ve samplin g

  8

  n P3K Pada Siswa PMR di SMA Negeri Sukoharjo pretest- posttest design kesehatan sebesar 13.65 dan meningkat menjadi 14.60 sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dengan metode simulasi rata- rata sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar 12.65 dan meningkat menjadi 14.85 sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan. Perbedaan pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ceramah 14.60 Perbedaannya adalah penelitian tersebut menggunakan siswa PMR sebagai populasi dan sample, metode penelitian ini pre experiment dengan rancangan Nonequivalent control groub pretest- posttest design.

  Tempat penelitian berbeda, responden berbeda DAFTAR PUSTAKA Adnani, H. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

  Alamsyah, D., & Muliawati, R. (2013). Pilar Dasar: Ilmu Kesehatan Masyarakat.

  Yogyakarta: Nuha Medika. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

  Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI. Benih, A. (2014). Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Brigitta. (2012). Penggunaan Ceramah dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Anak

  Sekolah Dasar Mengenai Penanganan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Jurnal Keperawatan Ilmiah.

  Dahlan, M.S., (2014). Statistik Utun Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

  Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, 6th ed,

  1. Jakarta: Epidemiologi Indonesia Darmasto. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pertolongan

  Pertama Epitaksis Terhadap Pengetahuan Guru Dalam Penanganan Pertama Epitaksis Pada Siswa SDN Kelurahan Jatisari Sambi Boyolali .

  Jurnal Keperawatan Ilmiah. Galuh. (2017). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet Dan

  Flipchart Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang HIV-AIDS Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tawangsari . Jurnal Keperawatan Ilmiah.

  Hardisman. (2014). Gawat Darurat Medis Praktis. Yogyakarta: Pustaka Baru. Hastuti. (2010). Perbedaan Pengaruh Pedidikan Kesehatan Gigi Dalam

  Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Pada Anak Di Sd Negeri 2 Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Jurnal

  Keperawatan Ilmiah. Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

  Jakarta : Salemba Medika. Kristanto, N. (2016). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan

  Pengetahuan dan Keterampilan P3K pada Siswa PMR. Jurnal keperawatan Ilmiah.

  Kumoratih, A. (2012). Panduan Praktis P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Surakarta: Mahkota Kita. Machfoedz, I., Winarti, S. A., Wahyuningsih, H. P., & Widyasih, H. (2007).

  Pertolongan Pertama: di Rumah, Tempat Kerja, atau di Perjalanan.

  Yogyakarta: Fitramaya. Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W. I., & Setiowulan, W. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Pusbankes 118. (2016). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).

  Yogyakarta: Tim Pusbankes 118 - Persi DIY. Raras. (2010). Studi efektivitas leaflet terhadap skor pengetahuan remaja putri tentang dismenorea di smp kristen 01 purwokerto kabupaten banyumas.

  Jurnal Keperawatan Ilmiah.

  Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka. Rosdahi, C. B., & Kowalski, M. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC.

  Santjaka, A. (2011). statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Setiyarini. (2016). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Leaflet

  Dan Penyuluhan Individual Terhadap Pengetahuan Pencegahan Kekambuhan Asma. Jurnal Keperawatan Ilmiah.

  Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Swasanti, N., & Putra, W. S. (2014). Pertolongan Pertama Pada Kedaruratan P3K.

  Yogyakarta: Katahati. Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Wawan, & Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

  Lampiran XI FORM CHEK LIST OBSERVASI EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURING

  Identitas Responden 1. :

  Nomor 2. :

  Umur 3. :

  Jabatan 4. Pendidikan terakhir :

  No Prosedur Pelaksanaan Dilakukan Tidak Dilakukan

  Tahap Pelaksanaan

  1. Membuka dengan salam

  2. Memperkenalkan diri

  3. Menjelaskan tujuan

  4. Disampaikan dengan jelas

  5. Menggunakan media

  Jadwal Penelitian

  4

  6. Penyusunan skripsi

  5. Analisa data

  4. Pelaksanaan penelitian

  3. Ujian proposal

  2. Penyusunan proposal

  1. Studi pendahuluan

  2

  1

  4

  3

  2 3 4 1 2

  1

  3

  No Jadwal Penelitian Nov’16 Des’16 Jan’17 Feb’17 Mar’17 April’17 Mei’17 Jun’17 1 2 3 4 1 2

  2

  1

  4

  3

  2

  1

  4

  3

  2

  1

  4

  3

  7. Sidang hasil

  Lampiran VII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax (0287)472433, 473750, Gombong, 54412 Website

  E-mail : KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURING KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN P3K A.

  Identitas Responden 1.

  Nomor : (diisi oleh peneliti) 2.

  Umur : 3.

  Jabatan : 4.

  Pendidikan terakhir : B erilah tanda (√) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pendapat anda

  6. Jaw Trust termasuk teknik pemberian bantuan napas

  7. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya pada korban yang keracunan

  8. Usahakan untuk memuntahkanya jika menemukan orang keracunan makanan dengan cara memasukkan jari pada kerongkongan leher

  9. Mimisan sering disebabkan karena benturan

  10. Duduk, agar posisi hidung lebih tingggi dari jantung merupakan pertolongan pertama pada mimisan

  11. Bidai adalah benda yang digunakan untuk membalut luka

  12. Fraktur tertutup (closed), adalah terputusnya kontinuitas tulang bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar

  13. Akronim RICE R : Rest (istirahat), I : Ice (es), C : Compression (kompresi), E : Elevation (elevasi, posisikan bagian tubuh yang cedera tetap lebih tinggi dari jantung jika memungkinkan) merupakan prosedur darurat untuk mengatasi terkilir dan cedera regang

  18. Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tertidur yang diakibatkan karena sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, lapar, haus, kondisi fisik lemah dan sebagainya.

  19. Menggunakan bau-bauan yang menyengat untuk mengembalikan kesadaran orang yang pingsan

  20. Jika wajah orang yang pingsan terlihat pucat buat kepalanya lebih tinggi dari badan dengan disanggah sesuatu

  21. Menggunakan daun sirih sangat aman untuk menolong seseorang yang mimisan

  22. Kompres dingin (es) digunakan untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan.

  23. Kompres es efektif untuk menangani memar

  24. Pasta gigi efektif untuk mengolesi area tubuh yang terkena benda panas

  25. Menyirami area yang terkena luka bakar dengan Lampiran X

  Disusun Oleh: Septi Triani SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

  2017 Luka 1.

   Pada luka lecet : Cuci menggunakan air bersih terlebih dahulu, kemudian berikan antiseptic lalu tutup luka dengan kassa steril 2. Jika luka perdarahan tekan langsung pada sumber perdarahan, hingga perdarahan berhenti.

3. Jika luka memar kompres dengan es. Mimisan Penyebab Mimisan:

   Benturan atau kebiasaan mengorek hidung. Udara yang kering dan panas Pilek dan alergi

  Pingsan Dislokasi (pergerseran tulang dari sendi) Ingat akronim RICE dalam prosedur darurat untuk mengatasi terkilir dan cedera regang: R = Rest (Istirahat) I = Ice (Es) C = Compression (kompresi, seperti dengan perban gulung) E = Elevation (elevasi, posisikan bagian tubuh yang cedera tetap lebih tinggi dari jantung jika memungkinkan) Penanganan: Duduk, agar posisi hidung lebih tinggi dari jantung Penggunaan daun sirih kurang baik untuk menolong mimisan karena kebersihannya kurang terjaga!! Tekan langsung dengan tangan lebih aman (yang ditekan seluruh bagian depan cuping hidung, bernafas melalui mulut)

  Fraktur Fraktur (patah tulang): terputusnya kontinuitas jaringan tulang. Fraktur cruris (tulang kering) dapat dibidai dengan kaki sebelahnya jika tidak menemukan bidai. Bidai adalah alat yang digunakan untuk mengimmobilisasi bagian tubuh yang fraktur atau terkilir

  .

  Fraktur dapat dibagi menjadi: Fraktur tertutup (closed) tidak ada perlukaan pada kulit

   Fraktur terbuka (open/compound) ada perlukaan pada kulit Penatalaksanaan Fraktur:

   Fraktur cruris (tulang kering) dapat dibidai dengan kaki sebelahnya jika tidak menemukan bidai. Usahakan untuk mengistirahatkan dua sendi.

   Buddy tapping (memplester jari bersamaan) lebih efektif untuk mengimobilisasi jari yang fraktur Pingsan Pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri yang diakibatkan karena sakit.

   Bau-bauan yang menyengat dapat digunakan untuk mengembalikan kesadaran seseorang yang pingsan.

  

Bantuan Hidup Dasar

 Survei Primer : yang dapat dilkukan oleh

setiap orang (yang sudah dilatih BHD).

A = airway (jalan nafas) : pemeriksaan jalan napas, membuka jalan napas menggunakan

teknik head tilt/Chin lift dan jaw trust

  B = breathing (bantuan napas) C = circulation (bantuan sirkulasi)

Luka bakar

1.

   Hentikan proses luka bakar dengan memindahkan sumber panas 2.

   Sirami area luka dengan air dingin ( Bukan 3.

  Jika luka baka berlebihan tutupi dengan kain kering, tidak lengket dan steril Keracunan Racun adalah sesuatu yang meskipun dalam jumlah sedikit namun apabila masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, sehingga mengganggu kesehatan.

  TERIMAKASIH  Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air sebanyak-banyaknya

   Jika korban sadar, usahakan untuk memuntahkannya Lampiran IX

  

Disusun oleh:

Septi Triani

NiM: A11300939

  

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2017

  

LUKA

  

A. CARA MERAWAT LUKA GORES ATAU TERSAYAT. JIKA LUKA

TERSEBUT ADALAH LUKA YANG BARU, TINDAKAN YANG HARUS

DILAKUKAN ADALAH: 1.

   MENCUCI LUKA DENGAN AIR BERSIH DAN SEGERA BERI OBAT ANTISEPTIK YANG TERSEDIA.

2. TUTUP LUKA DENGAN KASA STERIL YANG KERING DAN PLESTER

ATAU BALUT

B. Tindakan pada luka tertutup (memar) Memar kecil pada umumnya tidak memerlukan

  

perawatan. Bila memar dirasa cukup besar maka

berikan kompres dingin untuk membantu

menghilangkan rasa sakit dan mengurangi

pembengkakan.

C. CARA MENGATASI PERDARAHAN AKIBAT LUKA:

   LETAKKAN BAGIAN YANG LUKA LEBIH TINGGI DARI BADAN.( JIKA MEMUNGKINKAN )

  

GUNAKAN SEPOTONG KAIN BERSIH UNTUK MENEKAN LANGSUNG PADA

SUMBER PERDARAHAN.

  

LAKUKAN PENEKANAN SAMPAI TERFIKSASI SEHINGGA TAK ADA LAGI

PERDARAHAN.

  

JIKA DENGAN PENEKANAN PERDARAHAN TIDAK BERHENTI, LAKUKAN

PENGIKATAN LUKA DENGAN KAIN TIPIS DI SEBELAH LUKA BAGIAN YANG MENDEKATI TUBUH.

  PEMBERIAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR :

1.SIRAMI AREA LUKA DENGAN AIR DINGIN YANG MENGALIR.

  (BUKAN ES)

  

2.JIKA PAKAIAN MELEKAT PADA LUKA BAKAR GUNTING

PAKAIAN DI SEKITARNYA YANG TIDSK MENEMPEL, & JANGAN MEMAKSA UNTUK MELEPASNYA

  

3. JIKA LUKA BAKAR BERLEBIHAN TUTUPI DENGAN KAIN

KERING, TIDAK LENGKET DAN STERIL 4.CEGAH KONTAMINASI LUKA SEBISA MUNGKIN.

  

KERACUNAN

RACUN ADALAH SESUATU YANG MESKIPUN DALAM JUMLAH SEDIKIT NAMUN APABILA MASUK

KE DALAM TUBUH DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN JARINGAN TUBUH, SEHINGGA

MENGGANGGU KESEHATAN, MENYEBABKAN KECELAKAAN, BAHKAN DAPAT MEMBAWA

KEMATIAN. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN MAKANAN:

   UNTUK MENGURANGI KEKUATAN RACUN, BERIKAN AIR PUTIH SEBANYAK-BANYAKNYA

JIKA KORBAN DALAM KONDISI SADAR, USAHAKAN UNTUK MEMUNTAHKANNYA. LAKUKAN

DENGAN MEMASUKKAN JARI PADA KERONGKONGAN LEHER DAN POSISI BADAN LEBIH TINGGI DARI KEPALA UNTUK MEMUDAHKAN KONTRAKSI.

   APABILA KORBAN DALAM KEADAAN PINGSAN, BAWA SEGERA KE RUMAH SAKIT ATAU DOKTER TERDEKAT UNTUK MENDAPATKAN PERAWATAN INTENSIF.

  

PINGSAN

PINGSAN ADALAH SUATU KEADAAN TIDAK SADARKAN DIRI SEPERTI ORANG TERTIDUR YANG

DIAKIBATKAN KARENA SAKIT, KECELAKAAN, KEKURANGAN OKSIGEN, KEKURANGAN DARAH,

KERACUNAN, TERKEJUT/KAGET, LAPAR, HAUS, KONDISI FISIK LEMAH, DAN SEBAGAINYA.

  Yang harus dilakukan untuk membantu orang yang pingsan antara lain: 1) Untuk mengembalikan kesadaran orang yang pingsan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang 2) Buat badannya lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban. 3) Longgarkan aksesoris dan pakaian korban yang mengganggu jalan pernafasan. 4) Beri minuman manis bila korban sudah sadar , jangan memberi minum pada saat kesadaran korban belum benar-benar pulih agar tidak tersedak.

  

BANTUAN HIDUP DASAR

DAPAT DILAKUKAN OLEH SURVEI PRIMER (PRIMARY SURVEY)

  SETIAP ORANG (YANG SUDAH DILATIH BHD) A = AIRWAY (JALAN NAFAS) B = BREATHING (BANTUAN NAPAS) C = CIRCULATION (BANTUAN SIRKULASI)

DISLOKASI DISLOKASI ADALAH PERGESERAN TULANG DARI SENDI.

  INGAT AKRONIM RICE DALAM PROSEDUR DARURAT UNTUK MENGATASI TERKILIR DAN CEDERA REGANG: R = REST (ISTIRAHAT) I = ICE (ES) C = COMPRESSION (KOMPRESI, SEPERTI DENGAN PERBAN GULUNG) E = ELEVATION (ELEVASI, POSISIKAN BAGIAN TUBUH YANG CEDERA TETAP LEBIH TINGGI DARI JANTUNG JIKA MEMUNGKINKAN)

  

FRAKTUR

Fraktur (patah tulang) adalah terputusnya terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dan atau tulang rawan yang pada umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur

dapat dibagi menjadi: a.

  Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.

  b.

  Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena terdapat perlukaan pada kulit.

   Fraktur cruris (tulang kering) dapat dibidai dengan kaki sebelahnya jika tidak menemukan bidai. Usahakan untuk mengistirahatkan 2 persendian

   Bidai adalah alat yang digunakan untuk mengimmobilisasi bagian tubuh yang fraktur atau terkilir

  Penyebab: Benturan atau kebiasaan MIMISAN mengorek hidung.

   Udara yang kering dan panas Pilek dan alergi Bencium bahan kimia

  PERTOLONGAN PADA MIMISAN: a. DUDUK, AGAR POSISI HIDUNG LEBIH TINGGI DARI JANTUNG.

  b. BADAN MEMBUNGKUK SEDIKIT, DAN BERNAFAS MELALUI MULUT.

  c. JANGAN TIDUR TERLENTANG. KARENA ALIRAN DARAH KE HIDUNG AKAN BERTAMBAH DERAS, DAN DARAH DAPAT TERTELAN.

  d. TEKAN HIDUNG SELAMA 5 MENIT. YANG DITEKAN ADALAH SELURUH BAGIAN DEPAN CUPING HIDUNG, TEPAT DI ATAS LUBANG HIDUNG.

  e. TANGAN YANG LAIN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBERI KOMPRES DINGIN MENGGUNAKAN ES PADA TULANG HIDUNG, UNTUK MEMPERLAMBAT ALIRAN DARAH KE HIDUNG.

  f. BILA SETELAH 5MENIT MASIH BERDARAH, TEKAN LAGI SELAMA 10 MENIT.

  g. KALAU MASIH TETAP BERDARAH BAWA KE RUMAH SAKIT Penggunaan daun sirih untuk mimisan kurang baik. Daun sirih merupakan astrigent, yang berfungsi mengecilkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong, tetapi sterilisasinya kurang terjaga. Jangan-jangan mimisannya sembuh tapi malah terjadi infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman.

  Lampiran XII

  Lampiran XIII

  Lampiran V LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

  Kepada : Yth. Bpk/Ibu Calon Responden Assalamu’alaikum, Wr. wb.

  Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Mahasiswa tingkat 4 prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

  Nama : Septi Triani NIM : A11300939 Dengan ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya guna penyusunan skripsi, yang berjudul “EFEKTIVITAS

  PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN P3K PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PURING”. Wassalamu’alaikum Wr. wb.

  Lampiran VI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong, tentang “Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan P3K pada Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring tahun 2017”

  Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai diri saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data penelitian.

  Demikian dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Lampiran VIII SATUAN ACARA PENYULUHAN

  (SAP) Pokok bahasan : Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) Sub Pokok Bahasan : Cara Mengatasi luka, Mengatasi mimisan, Mengatasi pingsan, Resusitasi Jantung Paru (RJP), Mengatasi luka bakar, Mengatasi dislokasi, Mengatasi Fraktur

  Sasaran : Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Puring Waktu : 15-30 menit A.

  TIU (Tujuan Instruksional Umum) Setelah diberikan penyuluhan pada guru sekolah dasar diharapkan pengetahuan P3K meningkat B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)

Dokumen yang terkait

IbM KELOMPOK USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) TINGKAT SEKOLAH DASAR

4 40 80

PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 31 36

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN INSOMNIA PADA LANSIA Rosa Sofiana Narulita

0 1 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN HIVAIDS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIVAIDS PADA GURU DI SMK PGRI CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

0 1 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP CARA PERAWATAN GIGI PADA ANAKUSIA SEKOLAH DASAR KELAS IV V DI SD NEGERI CARIKAN KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP CARA PERAWATAN GIGI PADA ANAKUSIA SEKOLAH DASAR KELAS IV & V DI SD

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUMELEM WETAN 1 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan

1 3 16

GAMBARAN PENGETAHUAN GURU TENTANG PERILAKU BULLYING PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA KARANGTENGAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017 - repository perpustakaan

0 0 15

EFEKTIVITAS PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BPH DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 0 48

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI KECAMATAN PURING - Elib Repository

0 1 71