STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI JASA KEUNGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SEBAGAI SOCIAL ENTREPRISE.

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH MANFAAT (KJKS) SEBAGAI SOCIAL
ENTREPRISE

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
(S. Sos) dalam Bidang Managemen Dakwah

Oleh:

MUHAMMAD ANANG HIDAYAT
NIM. B04212036

PROGRAM STUDI MANAGEMEN DAKWAH
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2017

ABSTRAK


Muhammad Anang Hidayat, 2012, Strategi Pengembangan Progam Kerja Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat Sebagai Social Entreprise, Skripsi Program Studi
Managemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kata Kunci: program kerja, Koperasi Syariah, Social Entreprise, strategi pengemabangan
program kerja,

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini hanyalah satu yakni bagaimana Strategi
Pengembangan Progam Kerja koperasi jasa keuangan syariah manfaat sebagai social
entreprise. Namun dari satu rumusan masalah tersebut terdapat sebuah sub pembahasan
didalamnya, antara lain pembahasan mengenai strategi pengembangan program kerja KJKS
Manfaat dalam bentuk program yaitu program bisnis dan program sosial dalam upaya
menganalisi sebagai social entreprise..
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat
fenomena yang terjadi pada program kerja koperasi jasa keuangan syariah manfaat sebagai
social entreprise yaitu strategi program kerja dalam bentuk program dan sasaran serta target
dari visi dan misi KJKS Manfaat.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; (1) strategi pengembangan progam yaitu
program bisnis (entreprise), program sosial (social) dan social entreprise sebagai koperasi

yang bisa menyeimbangkan antara bisnis dan sosial. (2) strategi pengembangan yang di
terapkan oleh KJKS Manfaat sesuai dengan program kerja yang mengacu pada visi dan misi
usaha sebagaimana koperasi yang bergerak pada jasa keuangan syariah berbentuk program
pada UKM dan usaha kecil untuk pembiayaan yang menghasilkan keuntungan dan beberapa
kegiatan sosial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A.


Latarbelakang
Kebutuhan akan kegiatan kewirausahaan sosial diawali dari adanya
fenomena sosial berupa problematika sosial yang sulit untuk diurai bahkan
oleh pemerintah sekalipun. Motivasi untuk mendapatkan lingkungan yang
kondusif dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi melalui
usaha-usaha individu masyarakat. Namun demikian, tidak seluruh elemen
sosial memiliki keberdayaan untuk keluar dari kesulitannya secara
personal sehingga memerlukan pendampingan melalui usaha-usaha sosial.
Usaha-usaha sosial merupakan jembatan menuju kebijakan publik, pasar,
dan masyarakat luas melalui penciptaan nilai baru, memainkan peran
penting dalam pembangunan daerah, dan menciptakan mekanisme.
Pembangunan nasional dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah
pembangunan

manusia

seutuhnya,

bertujuan


untuk

mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur yang berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Pemerintah secara tegas
menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini,
koperasi harus manjadi tulang punggung dan wadah bagi perekonomian
rakyat. Kebijaksanaan Pemerintah tersebut sesuai dengan isi UUD 1945
pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam penjelasan UUD
1945 tersebut diungkapkan bahwa bangun usaha yang sesuai adalah

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

koperasi. Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan
dengan pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi harus tampil sebagai
organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi

bersama-sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu tidak heran
kalau koperasi sering kali diistilahkan sebagai soko guru perekonomian
yang bermakna sebagai pilar atau penyangga utama perekonomian.
Dewasa ini koperasi tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok
Indonesia, bergerak dibidang usaha menurut jenisnya masing-masing.
Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti koperasi bagi
masyarakat terutama masyarakat kecil yang bertumbuh secara bersama
perkembangan ilmu teknologi dan perekonomian bangsa Indonesia, tetapi
tidak semua masyarakat Indonesia bernasib baik untuk dapat mengikuti
perkembangan tersebut dan dikoperasilah mereka, masyarakat kecil
bergantung berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut UndangUndang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dijelaskan bahwa
koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi dapat dikatakan sebagai sebuah usaha masyarakat dalam
membina suatu urusan bersama dan saling tolong-menolong. Dalam hal ini

2


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

agama Islam juga menganjurkan dalam ayat al Qur’an surat Al-Maidah
ayat 2:1

ِْ ‫وتَ َعاونُوا َعلَى الِْ ِّب والتَ ْقو ٰى وََ تَ َعاونُوا َعلَى‬
‫اْ ِْْ َوالْعُ ْد َو ِان َواتَ ُقوا‬
َ َ
َ َ َ َ
ِ ‫يد الْعِ َق‬
٢ :‫اب امائدة‬
َ ‫اََ إِ َن‬
َ
ُ ‫اََ َش ِد‬
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.”
Visi yang jelas dalam suatu perusahaan sangat menentukan
segmentasi pemasaran produk. Visi adalah sesuatu yang diharapkan untuk

masa depan.2 Dengan adanya visi yang jelas akan melahirkan suatu
fondasi keyakinan sehingga semua orang akan bekerja keras dan tekun,
berusaha dan berjuang untuk berproses menuju masa depan yang diyakini
bersama. Oleh karena itu penting bagi seorang pengusaha untuk
merancang visi bersama dalam karyawannya untuk mencapai kemajuan
usaha. Sebab visi merupakan gambaran yang jelas mengenai masa depan
yang di inginkan. Dengan adanya kesamaan visi bisa dijadikan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan-keputusan ataupun tindakan guna
meningkatkan kinerja dilingkungan bisnis. Selain visi yang sudah
dijelaskan, misi yang tepat juga menjadi partner visi dalam mencapai gol
yang telah disinergikan secara bersama. Sedangkan misi adalah
1

Al-Quran, Al-Maidah: 2
Jackie Ambadar, Miranty Abidin dan Yanti Isa, 2005 Mulai Usaha Dari NOL, Jakarta, Yayasan
Bina Karsa Mandiri, Hlm 76.
2

3


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

serangkaian langkah-langkah atau konsep yang terfokus atau suatu dasar
pemikiran yang menciptakan nilai-nilai tujuan nyata yang melandasi bisnis
yang sedang dikelola oleh pemilik perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka pendek.3
Oleh karena itu harus ada penetapan nilai-nilai organisasi
perusahaan yang dikelola yang kemudian dipegang teguh oleh semua
karyawan. Dengan menyatukan visi dan misi dalam pedoman bisnis, akan
memudahkan pemilik perusahaan memegang kendali bisnis dalam meraih
sukses, dan agar tidak kehilangan arah dalam mencapai tujuan bisnis yang
menjadi harapan perusahaan.
Penulis melihat strategi sebagai sosial entreprise, serta mempunyai
tujuan yang mulia. Visi dan misi koperasi menurut Hatta koperasi lebih
sederhana tetapi jelas, padat, dan ada suatu visi dan misi yang di kandung
koperasi.4
Di sisi lain koperasi syariah sudah mulai muncul di berbagai
pelosok

Indonesia


yang

mempunyai

tujuam

sebagai

pengerak

pembangunan ekonomi di skala usaha kecil atau usaha mikro. Yang
dulunya sebagai Baitul Mall wat Tamwil (BMT) hanya sebatas tabungan
masyarakat kecil yang berprinsip sesuai ajaran Islam, dan di samping itu
juga sebagai cara dakwah melalui akad yang jelas dan sesuai syariat Islam.
Hingga saat ini, perkembangan KJKS (Koperasi Jasa Keuangan
Syariah) di Indonesia begitu pesat yang ditandai dengan banyaknya
3

Jackie Ambadar, Miranty Abidin dan Yanti Isa, 2005 Mulai Usaha Dari NOL, Yayasan Bina Karsa

Mandiri, Jakarta, Hlm 76.
4
Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm 17.

4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

keberadaan KJKS di beberapa wilayah baik itu di perkotaan maupun di
pedesaan. Awal mula adanya KJKS sendiri tidak lepas dari perkembangan
terciptanya perbankan Syariah di negara ini, yaitu pada awal periode 1980an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam telah
dimulai. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah Karnaen A.
Perwata Atmadja, M. Dawam Rahardjo,A.M. Saefuddin, M. Amien Azis,
dan lain-lain. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah
diwujudkan. Di antaranya adalah Baitut Tamwil-Salman, Bandung, yang
sempat tumbuh mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa
dalam bentuk koperasi, yakni koperasi Ridho Gusti. Akan tetapi, prakarsa
lebih khusus dimulai sejak tahun 1990, dimulai dari adanya lokakarya
bunga bank dan perbankan yang diselenggarakan pada tanggal 18-20
Agustus 1990 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).5

Di sisi lain Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat
merupakan sebuah lembaga koperasi yang berasaskan pada agama Islam
sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah oleh sebab itu koperasi manfaat
syariah ini menjalankan program dan kegiatannya menurut ajaran agama
Islam. Koperasi ini bergerak dalam bidang jasa keungan syariah yang
berbentuk pada membantu usaha mikro maupun usaha kecil untuk
mengembangkan usahanya. Dalam penelitian ini koperasi sebagai
pembantu jasa pengelolahan keuangan sesuai hukum agama Islam dan
UUD 1945, di dalam bisnis jasa koperasi yang di tawarkan oleh KJKS

5

Antonio, 2001, Bank Syariah Dari Teori dan Praktek, Gemeni insani, Jakarta, Hlm 25.

5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Manfaat ingin membantu perekonomian di dalam negara Indonesia
melalui koperasi syariah. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan

Kegiatan

Usaha

Koperasi

Jasa

Keuangan

Syariah

memberikan pengertian bahwa Koperasi Simpan Pinjam Syariah atau
Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya
bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi
hasil (syariah).6
Sebagai bentuk profesionalitas dan keamanahan, KJKS Manfaat ini
melakukan usaha koperasi jasa keuangan syariah. Dan di jelaskan dalam
Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat yang sebagai
mana terdapat dalam Lembaga tersebut yaitu :
Dengan Visi “Memberikan Manfaat Dan Kesejahteraan Kepada Anggota,
Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Stakeholder”
Dan Misi:
1. Mengembangkan lembaga keuangan Islam yang kuat, terpercaya dan
memiliki jaringan yang luas.
2. Memiliki sumber daya insani (SDM) yang professional, cerdas, inovatif
dan bertaqwa.
3. Memberikan kepercayaan kepada mitra kerja dalam bekerja dan
perasaan aman bagi semua kalangan yang menikmati jasa lembaga ini.
6

Sugianto, Denyut Koperasi Syariah, diaksses 25 November 2016(12.30) dari
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=948:denyutkoperasi-syariah&catid=54:bind-berita kementerian&Itemid =98

6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4. Berkomitmen tinggi menjadikan lembaga keuangan yang murni sesuai
syariah dan berorientasi kepada usaha mikro dan kecil.
Dengan Motto : Bermanfaat Untuk Semua
Bermanfaat Untuk Semua adalah motto dari koperasi jasa
keuangan syariah manfaat di mana filosofi motto ini sangat berguna dalam
suatu usaha dan sosial, untuk menjadikan koperasi yang berbasis syariah
ini bisa tetap eksis dalam bidang jasa dan mampu menjalankan visi dan
misi koperasi.
KJKS Manfaat telah memberikan multimanfaat khususnya kepada
masyarakat dalam pencapian usaha dan sosial yang sudah menjadi
kemuliaan dan senantiasa para karyawan dan pendiri KJKS Manfaat di
berikan kesehatan sehingga mampu untuk menjalankan bisnis sosial.
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan memfokuskan penelitian pada
Lembaga Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat pada program
kegiatan lembaga usaha dan sosial, yang akan penulis teliti di Koperasi
Jasa Keuangan Syariah Manfaat ini adalah “Strategi Pengembangan
Program Kerja KJKS Manfaat Syariah sebagai Sosial Enterprise” yaitu
usaha yang diikuti dengan kepedulian sosial dan dakwah sehingga
koperasi ini nantinya sebagai pelopor berwirausaha sosial atau Sosial
Entreprise sebagai contoh untuk masyarakat bahwasannya usaha akan
berhasil bila di sandingkan dengan sosial. Sebagai startegi pengembangan
program kerja sangat penting pada batasan masalah tentang analisi swot
perumusan strategi pengembangan program kerja yang di Tarik pada

7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

konsep social entreprise, yang melihat dari visi dan misi serta tujuan
strategi dan kebijakan koperasi ini. Di dalam program kerja yang di
lakukan serta pengembalian program kerja sesuai dengan visi dan misi
KJKS yang nantinya akan menjadi program unggulam KJKS Manfaat.
B.

Rumusan Masalah
Bagaimana Strategi Pengembangan Program Kerja Koperasi Jasa
Keuangan Syariah Manfaat yang berbentuk usaha dan sosial sebagai
social entreprise ?

C.

Tujuan Penelitian
Memberikan pengaruh lembaga usaha bisnis dan sosial agar bisa
menjadi usaha yang tidak hanya profit saja melainkan untuk kepedulian
sosial, dan pandangan teori sosial entreprise, dan bisa sesuai dengan UUD
koperasi yang sebagai penggerak ekonomi rakyat.

D.

Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Secara akademis penelitian ini diharapkan mampu menambah
khazanah keilmuan dalam bidang Manajemen Dakwah khususnya
manajemen produktivitas kerja dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan program studi Manajemen. selain itu juga memberikan
kontribusi kepada kalangan akademis untuk menambah referensi
sebagai bahan untuk pembelajaran. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2.

Manfaat Praktis .
a)

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan
menambah wawasan bagi pembaca baik dari kalangan akademis
maupun masyarakat umum mengenai implementasi program kerja
yang berbentuk usaha dan sosial.

b) Hasil

dari

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

sumbangan pemikiran kepada setiap perusahaan baik sebagai
pembuat dan pelaksana strategi pengembangan program kerja
sehingga dapat mencanangkan program-program revitalisasi yang
tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat sebagai contoh lembaga
yang mempunyai kemandirian dalam bidang sosial dengan tujuan
menjadikan para lembaga yang berbasis sosial agar mampu
menjadikan kemandirian lembaga supaya dapat meningkatkan
berdakwah dalam bentuk sosial. Sebagai contoh berdakwah
melalui usaha bisnis sosialnya sehingga di harapkan mampu
melaksanakan tugas dalam agama, dan menjadi lembaga usaha
yang tidak hanya profit saja namun masih menyisihkan hasil dari
kegiatan bisnis untuk melakukan dakwah sosialnya.
E.

Definisi Konsep
Strategi pengembangan sering kali di kaitkan dengan perencanaan
startegis

atau

jangka

panjang.

Perumusan

berurusan

dengan

pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.agar
tercapai, pembuatan strategi harus menganalisis factor factor startegis

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

perushanaan (peluang, kelemahan, kekuatan, dan ancaman) pada situasi
sekarang.7
Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada
model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang
ingin diatasi dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus
ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu
terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik.8
Definisi koperasi menurut Munker adalah koperasi sebagai
organisasi tolong menolong yang menjalankan “urus niaga” secara
kumpulan, berasakan tolong menolong . aktivitas dalam urusan niaga
semata-mata bertujuan urusan ekonomi.9 Sedangkan menurut bung Hatta
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong di dorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “semua buat seorang
dan seorang buat semua”.10
Kewirausahaan Sosial atau Sosial Enterpreneurship merupakan
sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Orang yang bergerak di bidang
kewirausahaan sosial disebut Sosial Entrepreneur. Santosa mendefinisikan
7

J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal.
192

Alasyah Peupesy, 20 , I ple e tasi Progra Kerja Bida g Propa Polda Metro Jaya dala
ewujudka Profesio alitas Perso al , tesis (online), diakses pada 26 januari 2017 dari http
;//www.lib.ui.ac.id
9
Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm
18.
10
Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm
17.
8

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Sosial enterpreneur sebagai seseorang yang mengerti permasalahan sosial
dan menggunakan kemampuan kewirausahaanuntuk melakukan perubahan
sosial (sosial change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare),
pendidikan dan kesehatan (education andhealth care). Kewirausahaan
sosial, ada juga yang mengatakan dengan istilah sosial business adalah
suatu aktivitas yang tujuan utamanya untuk sosial, yang dikelola dengan
pendekatan bisnis.11
Sosial entreprise ialah kewirausahaan berbasis sosial. Seseorang
yang berjiwa entrepreneur atau organisasi yang berjiwa entrepreneur
mampu menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya
agar dapat berdaya saing. Kewirausahaan sosial adalah kewirausahaan
yang

ditujukan

untuk

kepentingan

masyarakat

bukan

sekadar

memaksimalkan keuntungan pribadi. Kewirausahaan sosial dapat disebut
organisasi bisnis yang bertujuan sosial.12
Perbedaan

mendasar

entrepreneurship adalah

antara

sosial

entreprise

dengan

pada lembaga yang berbentuk usaha sosial.

Sosial entreprise ini menjadi sangat penting mengingat keuntungan yang
diperoleh bukan hanya untuk kepentingan lembaga saja tetapi lebih
ditujukan untuk kemakmuran masyarakat dan kemandirian lembaga untuk
berupaya bisnis untuk sebagian keuntungannya untuk sosial.

Dedi Ria to Rahadi da Za ial, 2006, Implementasi Konsep Kewirausahaan sosial Sebagai
Model Pembelajaran di Perguruan Tinggi , Dalam Jurnal Zainal Dikti Vol. 9 No. 2
12
Hu a
“a toso Uta a, 20 2, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendekatan
Socioprenuership,” Program studi ilmu admistrasi Bisnis, Yogyakarta 6 Desember, Vol 7 Hlm 3
11

11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

F.

Sistematika Pembahasan
Untuk menghasilkan suatu tulisan yang teratur dan terarah, peneliti
menguraikan penelitian ini dalam lima bab sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang
masalah, metodologi penelitian, kajian pustaka, sistematika penulisan.
Bab II : Kerangka Teoritik, Bab ini membahas landasan teori dan dasar
kajian untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian ini. Dalam
bab ini, dibahas teori-teori yang menjadi dasar pedoman tema penelitian,
mengangkat teori tentang program kerja suatu perusahaan, serta sosial
enterprise. Hal ini merupakan studi literatur dari berbagai referensi.
Bab III : Metode Penelitian, Bab ini memuat deskripsi data yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti secara objektif, meliputi gambaran
mengenai KJKS Manfaat secara umum, sejarah berdirinya, visi dan misi,
struktur organisasi, dan produk.
Bab IV : Penyajian Dan Analisis Data, Bab ini berisi hasil penelitian
mengenai Implementasi Program Kerja KJKS Manfaat.
Bab V : Penutup, Penutup berisi kesimpulan dan saran.

12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORITIK
A.

Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.
1.

Judul

Objek Penelitian

Hasil

Pengembangan

Civitas

Kewirausahaan sosial merupakan

Metode

Universitas

salah satu bentuk kewirausahaan

Pembelajaran

Negeri

yang bertujuan untuk membantu

Pendidikan

Yogjakarta

masyarakat. Bisnis sosial bisa jadi

karakter Melalui

salah satu bentuk wirausaha sosial

Kewirausahaan

tetapi tidak semua wirausaha sosial

Social

berbentuk bisnis sosial. Wirausaha

(sosiopreneurship).

sosial adalah inisiatif (ekonomi atau
non ekonomi, bertujuan profit atau

(Renny

non

profit)

yang

Rahmawati, dkk,

penelitian menunjukkan bahwa nilai

2010)

ketaatan

beribadah

inovatifHasil

masih

perlu

ditingkatkan terutama pada nilai
berdoa

sebelum

dan

sesudah

melakukan kegiatan. Untuk nilai
kedisiplinan dan tanggung jawab

13

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

menghasilkan

nilai

yang

cukup

tinggi dengan kata lain mahasiswa
sudah

memahami

kedisiplinan

pentingnya

baik

dalam

hal

ketepatan waktu untuk mengikuti
perkuliahan,
yang

menyerahkan

diberikan

mengerjakan

tugas

dosen

serta

tugas-tugas

yang

diberikan. Nilai karakter kejujuran
masih perlu ditingkatkan terutama
dalam

hal

menuliskan

sumber

referensi yang benar ketika membuat
karya tulis dan menulis tandatangan
palsu dalam daftar hadir (presensi)
atau format yang lain. Nilai hormat
dan

peduli

sudah

baik

yang

tercermin pada kebiasaan untuk
bersikap sopan dan santun kepada
teman,

dosen,

karyawan

dan

pimpinan fakultas.
2.

Peran Yayasan

Yayasan Kreatif

Yayasan

Kreatifitas Unit

Unit Usaha

berperperan

KUNTUM
dalam

Indonesia
mengurangi

14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Usaha Muslimah

Muslimah

penganguran di desa Tegal Waru

(KUNTUM)

(KUNTUM)

melalui

Indonesia Dalam

Indonesia

sosial, terbukti dengan terserapnya

praktek

kewirausahaan

Mengarungi

tenaga kerja di berbagai UKM, data

Pengangguran

di

Melalui Praktek

meningkatnya angkatan kerja di desa

Kewirausahaan

Tegal

Sosial di Desa

40.2% pada tahun 2013 dan ada

Tegal Waru,

peningkatan pada 43,3% sehingga

Ciampean-Bogor.

ada

berbagai

Waru

UKM

tersebut

peningkatan

KUNTUM

tersebut

mencapai

3%.

Indonesia

Yayasan
membantu

(Bryan

UKM yang ada di desa itu melalui

Wicaksono, 2015)

inovasi dengan cara mengangkat
ekonomi kreatif warga Tegal Waru
salah satunya dengan melakukan
pelatihan

kepada

warga

untuk

belajar membuat usaha seperti nata
de coco, ayaman dan sebagainya
yang untuk industri ruamahan.
3.

Baitul Maal

Jurnal

penghimpunan
social

dana

desain

Wattamwil (BMT)

corporate

entrepreneursip

sebagai corporate

yang diterapkan oleh BMT dimulai

15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

social

dari konsep pemberdayaan sampah

entrepreneurship

baik

sampah

organik

sampah

anorganik yang dikumpulkan oleh
(Hendro Wibowo,

masyarakat, khususnya dikumpulkan

2012)

oleh masyarakat miskin (dibawah
garis standar kehidupan) ke lembaga
keuangan mikro syariah dalam hal
ini adalah BMT, dimana dari hasil
pengumpulan sampah yang diterima
oleh BMT dari masyarkat miskin,
dicatat oleh BMT sebagai tabungan
atau deposito masyarakat miskin
dalam

bentuk

komoditas

yakni

sampah anorganik. Jadi yang pada
umumnya, sampah diberikan kepada
para pengumpul kemudian dalam
konsep

ini

adalah

BMT

sampah

pengumpul
yang

anorganik.

tersebut

menampung
Dalam

hal

penyaluran dana desain corporate
social entrepreneursip yang BMT
harus dimulai dari BMT sebagai

16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

corporate yang menghimpun dalam
bentuk komoditas, maka penyaluran
dana juga dalam bentuk komoditas,
seperti;

penghimpunan

diperoleh

dari

bahan

yang

anorganik

(plastik, kertas dan logam atau
kaca),

maka

penyalurannya

ditujukan oleh masyarakat miskin
yang mempunyai usaha daur ulang
dalam

bentuk

home

industry,

sehingga bentuk penyaluran dana
bisa berbentuk jual beli (bai’) dan
juga

dalam

bentuk

bagi

hasil

(mudharabah atau musyarakah).

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saat ini dilakukan
yaitu pada skripsi Renny Rahmawati, Dyana herlina Suwarto, M. Lies
Endarwati. Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2010. Memfokuskan pada
implementasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan yaitu ketaatan beribadah,
kejujuran, disiplin dan tanggung jawab, hormat dan peduli serta kerjasama pada
praktik sehari-hari dalam kerangka kewirausahaan sosial. Selanjutnya skripsi
yang berjudul Peran Yayasan Kreatifitas Unit Usaha Muslimah (KUNTUM)

17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Indonesia Dalam Mengarungi Pengangguran Melalui Praktek Kewirausahaan
Sosial di Desa Tegal Waru, Ciampean-Bogor. Disusun oleh Bryan Wicaksono
program kesejahteraan sosial Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2015. Masalah yang di teliti yaitu dalam skripsi ini adalah
bagaimana yayasan (KUNTUM) Indonesia berperan dalam mengungurangi
pengangguran melalui praktik kewirausahaan social. Skripsi dengan judul “BMT
sebagai corporate social entrepreneurship” oleh Hendro Wibowo Program Studi
perbankan syariah sekolah tinggi ekonomi islam Depok pada tahun 2012.
Penelitian ini fokus memaparkan sumbang saran agar inovasi produk terutama
dalam funding (penghimpunan) dapat sedikit demi sedikit dan secara
berkelanjutan disempurnakan aplikasinya melalui serangkaian inovasi yang
realistis, yang (seharusnya) dapat dikembangkan oleh perbankan syariah maupun
BMT di Indonesia di tengah kondisinya sekarang.
Sedangkan Penelitian yang saat ini dilakukan berjudul Strategi
pengembangan Program Kerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
Manfaat Sebagai Social Entreprise dengan fokus penelitian startegi pengembang
sebagai acuan program kerja KJKS Manfaat Perbedaan yang di teliti terletak
pada teori dan maksud suatu lembaga usaha yang ada nilai sosial dan bisa
menyeimbangkan antara usaha dan social. Perbedaan dalam penenlitian ini
adalah kewirausahaan sosial yang di jadikan judul dan maksud dari penelitian
ini, dan terletak pada teori yang di gunakan untuk skripsi ini yang di tujuh adalah
startegi pengembangan dalam mewujudkan usaha dan sosial

18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B.

KERANGKA TEORITIK
1.

Implementasi program kerja
Table 2.2

perumusan strategi
Implementasi strategi
Evaluasi dan pengndalian

Visi dan misi
Program kerja
Tujuan

Pengukuran
Program bisnis

Program usaha

indikator

Strategi

Prosedur
Kebijakan

Dibandingkan
dengan rencana
atau standart
program

Evaluasi

Tindak lanjut

Gambar 2.1
Sumber : Di olah penulis dalam buku J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen
strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 11

19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2.

Visi
Visi bersal dari bahasa latin yaitu “videree” yang berarti melihat
kedepan.1 Visi, dalam KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) dikatakan
sebagai kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan yang
luas, wawasan seseorang.2 visi merupakan suatu pernyataan komprehensif
tentang segala sesuatu yang diharapkan pada masa yang akan datang dan
dibuat sebagai pedoman atau arah tujuan jangka panjang. Menurut
Dermawan Wibisono pernyataan misi merupakan pesan yang dirancang
untuk mencakup harapan dari seluruh pemangku kepentingan atas kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Para eksekutif serta dewan komisaris
yang membuat pernyataan misi berusaha menyediakan maksud yang
menyatukan perusahaan. Maksud tersebut akan menjadi landasan bagi
penetapan tujuan serta pengambilan keputusan strategis.3
Visi adalah sebuah pernyatan yang di buat oleh perusahaan (vision)
untuk menjawab pernyataan. Pernayataan visi membuat kearah yang
strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang
sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi
pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang di buat oleh perusahaan,

1

Senja Nilasari, 2014, Managemen strategi itu gampang, Dunia cerdas;Jakarta timur, Hal 29.
Iban Sofyan, S.E., M.M, 2015, Ma aje e “trategi Tek ik pe yusu a serta pe erapa ya u tuk
pe eri tah da usaha , Graha Ilmu, Yogyakarta, Hal 33.
3
Wibisono, D., 2006, Manajemen Kinerja : Konsep, Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan, Erlangga: Jakarta.
2

20

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dalam arti arah strategis yang di nyatakan di dalam visi masih dalam
lingkup usaha yang di jalankan oleh perusahaan.4
Menurut Peter F. Drucker dalam buku Global Most Admired
Companies, fondasi dari kepemimpinan yang efektif pada perusahaan
adalah memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikan dan
menegakkan secara jelas dan nyata. Sedangkan menurut Tony Buzana
dalam buku The Power of Spiritual Intelegence, Visi di definisikan sebagai
kemampuan berfikir atatu merencanakan masa depan dengan bijak dan
imajinatif, menggunkan gambaran mental tentang situasi yang dapat dan
mungkin terjadi di masa mendatang. Visi perusahaan merupakan
keinginan perusahaan yang bersifat ideal yang dirumuskan secara seksama
yang menentukan arah atau keadaan masa depan. Dengan demikian visi
merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu perusahaan. Visi
yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang dapat
membuat loncatan awal kemasa depan dengan memadukan segala sumber
daya untuk mewujudkan visi tersebut.5
Jadi bisa visi merupakan suatu gambaran mental atau gambaran
keadaan masa depan organisasi yang di harapkan, realistic, menarik, dapat
di percaya, dan mungkin dicapai, suatu keadaan yang lebih baik dari pada
keadaan sekarang, dan juga visi itu sesuatu yang istimewah, mengikat,

4

Ismail sholihin, 2012, Manajemen Strategik, Erlangga, Jakarta, Hlm 21.
M. Suyanto, 2007, “TRATEGIC MANAGEMENT Global Most Ad ired Co pa ies Perusahaa pali g
dikagu i du ia , Andi Offfset, Yogyakarta, Hlm 27-28.

5

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

memotivasi atau mengerakkan semangat, berharga untuk di kejar, memberi
harapan, menghidupkan, mengubah tujuan menjadi tindakan, realistis di
capai dan dokumentasi hidup yang dapat di modifikasi.6
Jadi kesimpulan pada batasan rumusan masalah yang menjadi acuan
implementasi visi dan misi sebagai socioprenuership. Visi sebagai acuan
kerja perusahaan dalam mewujudkan harapan, budaya dan motivasi bagi
karyawan. Dalam penentuan visi yang baik selalu memberikan hal positif
dan spirit bagi konsumen, masyrarakat setempat serta karyawannya. Visi
juga harus mengaitkan kepedulian sosial terhadap masyarakat, karyawan
serta konsumen. Di dalam penenlitian ini visi sebagai usaha sosial yang
baik untuk mengangkat anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
Manfaat untuk membetuk karakter sebagai enterprenuership.
3.

Misi
Menurut Peter Drucker misi (mission) dari sebuah perusahaan
dirumuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bisnis dan
pencapaian bisnis. Misi bagi suatu perusahaan akan mengambarkan bisnis
apa dan akan di jalankan oleh perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang
ingin di capai perusahaan melalui keberadaan di bidang bisnis tertentu.7
Menurut Pearche dan Robinson di dalam buku managemen strategik
menyebutkan pernyataan misi yang di buat perusahaan setidak-tidaknya

6
7

Dr. Ulber Silalahi, MA., 2011, Asas-Asas Ma aje e , Refika Aditama, Bandung, Hlm 159.
Ismail sholihin, 2012, Manajemen Strategik, Erlangga, Jakarta, Hlm 19.

22

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

mengandung 3 komponen yaitu; sensitivitas terhadap keinginan pelanggan,
perhatian terhadap mutu kualitas, dan pernyataan visi perusahaan.8
Menurut David di dalam buku managemen strategik yaitu
memperluas komponen misi dengan menyebutkan bahwa terdapat
Sembilan karateristik yang harus terangkum dalam proses misi
perusahaan, karna misi perusahaan bagian dari proses strategic
management yang akan di publikasikan terhadap masyarakat, maka
kesembilan komponen ini harus tercover dengan baik yaitu :9
Customers secara eksplesit misi harus menyebutkan siapa yang
menjadi pelanggan perusahaan Product or servicesdalam hal ini
perusahaan harus menyebutkan produk dan jasa yang di hasilkan
perusahaan Markets pernyataan misi menetapkan pasar mana produk
perusahaan akan bersaing dengan produk yang di hasilkan pesaing
Technology pernyataan misi akan mengerahkan ke perkembangan
teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen Concen forsurvival,
growth and profitability dalam hal ini pernyataan misi mewujudkan secara
jelas komitmen perusahaan kedalam kelangsungan hidup perusahaan,
pertumbuhan dan kemampuan menghasilkan laba Philosophy dalam hal ini
pernyataan misi akan menjelaskan kepercayaan, nilai, aspirasi dan prioritas
etis dari perusahaan.

8
9

Ismail sholihin, 2012, Manajemen Strategik, Erlangga, Jakarta, Hlm 19
Ismail sholihin, 2012, Manajemen Strategik, Erlangga, Jakarta, Hlm 20.

23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Self-concept dalam hal ini pernyataan misi akan menjelaskan apa
yang menjadi kompetensi unggulan dari perusahaan di banding pesaing
Concern for public image dalam hal ini pernyataan misi akan
menunjukkan apakah perusahaan memiliki respon terhadap masalah social,
kemasyrakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
Misi perusahaan merupakan perwujudan dari visi perusahaan
keduanya merupakan acuan utama dari seluruh perubahan yang terjadi
dalam perussahaan. Jika visi merupakan keinginan perusahaan tersebut
maka misi merupakan perwujudan dari keinginan perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu penurunan misi mencerminkan perubahan yang diharapkan,
yang mengambarkan perjalanan dari titik strat sebagai keadaan awal
kearah titik pencapaiam sebagai keadaan yang di harapkan.10
Jadi kesimpulan misi bisa diartikan adalah suatu perwujudan visi
perusahaan agar mampu menjalankan konsep kinerja perusahaan. Adapun
misi juga merupakan jawaban suatu perusahaan, dan juga keterangan
perusahaan yang akan di capai. Pada penelitian ini pembatas masalahnya
adalah implementasi misi yang ada di poin ke 4 yaitu memandirikan anak
yatim dan membentuk karakter anak yatim agar jadi entrepreneurship. Di
penelitian ini analisis implementasi misi yang baik adalah mengacu pada
perumusan visi dan misi sehingga nantinya mencapai tujuan dan targetnya
agar dari perusahaan.
M. Suyanto, 2007, “TRATEGIC MANAGEMENT Global Most Ad ired Co pa ies Perusahaa pali g
dikagu i du ia , Andi Offfset, Yogyakarta, Hlm 27-28.

10

24

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4.

Analisis SWOT
Analisis swot merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu
analisis situasi juga mengharuskan para anager strategis untuk menemukan
kesesuaian startegis antara peluang-peluang eksternal dan kekeuatan
internal, di samping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan
kelemahan kelemahan internal.11
Mengingat

adalah

SWOT

adalah

akroni

untuk

Strengths,

Weaknesses, Opoortunities, dan Threats dari organisasi, yang semua
merupakan faktor- faktor strategis.12 Jadi, analisis SWOT harus
mengidentifikasi kompetensi langka perusahaan yaitu keahliaan tertentu
dan sumber – sumber yang di miliki oleh perusahaan dan cara unggul yang
mereka gunakan.
5.

Meninjau misi dan Tujuan Perusahaan.
Managemen harus menguji ulang misi dan tujuan perusahaan saat ini
sebelum dapat menghasilkan dan mengevalusi strategi strategi alternatif.
Menurut B.B Ttregeo dan J.W Zzimmerman menekan pentingnya langka
ini ketika membuat keputuan, cenderung umum untuk berkonsentrasi
hanya pada alternatif saja kemungkinan pada tindakan dari pada tujun

11
12

J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 193
J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 193

25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

yang ingin di capai.

13

Kecenderungan ini begitu luas karna memang lebih

mudah untuk berurusan dengan tindakan dan alternatif .
Masalah-masalah dalam kinerja dapat muncul dari tidak tepatnya
pernyataan misi, yang dapat terlalu sempit atu justru terlalu luas. Apabila
misi tidak memberikan topik integrtif bagi bisnis perusahaan, managermanager menjadi tidak jelas dengan arah perusahaan. Tujuan-tujuan dan
strategi-strategi dapat bertentangan dengan devisi devisi yang saling
bersaingan satu sama lain.14
6.

Strategi Perusahaan
Startegi perusahaan menetukan 2 faktor yaitu :15
a. Orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan.
b. Industry atau pasar yang di masuki.
Strategi

perususahaan

meliputi

keputusan

mengenai

aliran

keunangan dan sumber daya keadaan dari unit bisnis mereka. Keputusan itu
sangat mendasar terhadap masadepan perusahaandan biasanya melibatkan
managemen puncak dan dewan dereksi.16 Strategi perusahaan mewujudkan
3 orientasi umum : pertumbuhan, stabilitas, dan pengurangan. Strategi

13

J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 201
J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 201
15
J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 201
16
J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 201

14

26

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

bisnis berfokus pada peningkatan posisi bersaing jasa perushaan atau
segmentasi tertetentu yang di layani perusahaan,
7.

Program Kerja
Program di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
didefinisikan sebagai rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha
yang akan dijalankan. Program merupakan upaya yang berwenang untuk
mencapai tujuan. Menurut Charles O. Jones (Siti Erna Latifi Suryana) ada
tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program yaitu : 17
a) Pengorganisasian Struktur oganisasi yang jelas diperlukan dalam
mengoperasikan program sehingga tenaga pelaksana dapat terbentuk
dari sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas.
b) Interpretasi Para pelaksana harus mampu menjalankan program sesuai
dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
c)

Penerapan atau Aplikasi Perlu adanya pembuatan prosedur kerja yang
jelas agar program kerja dapat berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan
sehingga tidak berbenturan dengan program lainnya.

a) Perencanaan

“iti Er a Latifi “urya a, 2009, Kebijakan Tentang Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Aceh
Tamiang , tesis (online), diakses pada 26 januari 2017 dari http//;repository.usu.ac.id

17

27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk
masa depan yang spesifik yang di kehendaki oleh manager bagi
organisasi mereka.18
1) Sasaran memberikan arah.
Tanpa sasaran, indovidu dan organisasinya cenderung tidak
menentu, bereaksi terhadap perubahan lingkungan tanpa alasan
yang jelas mengenai apa sebenarnya yang mereka inginkan.
Dengan

menetapkan

sasaran,

orang

dan

organisasinya

mendukung motivasi mereka dan memperoleh sumber inpirasi
yang membantu mereka mengatasi hambatan yang tidak
terlelakan yang mererka hadapi
2) Memfokuskan usaha kita
Dalam memilih sasaran tunggal atau sejumlah sasaran yang saling
berkaitan , kita menetapkan prioritas dan memberikan komitmen
mengenai cara kita akan menggunakan sumberdaya yang langka.
Hal ini teramat penting bagi organisasi, tempat manager harus
mengkordinasikan tindakan banyak orang.
3) Sasaran menjadi pedoman rencana dan keputusan kita

18

Stoner, Freeman, dan Gilbert JR, managemen jilid 1 (edisi bahasa indonesia), hal.263-265.

28

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Orang dalam organisasi menghadapi keputusan serupa, yang di
jelaskan dengan mengajukan pertanyaan, apa sasaran kita?
Apakah tindakan kita mengarhkan kegiatan kearah tujuan
organisasi atau justru menjauhkan ?
4) Sasaran membantu kita mengevaluasi kemajuan yang kita capai
Pernyataan yang di kemukaan dengan jelas, sasaran yang di ukur
pada tanggal tertentumenjadi standart prestasi yang membantu
individu mengevaluasi kinerja dan kemajuan mereka.
Jadi rencana dan sasaran merupakan bagian penting dalam proses
tercapainya program kerja memastikan bahwa tindakan yang di ambil
sesuai dengan sasaran dan rencana yang di buat untuk mencapai
sasaran tadi.

8.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
Koperasi syariah banyak di bicarakan ketika banyak orang yang
menyikapi pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia,
BMT bina insan kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi
inspirasi berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia, BMT ini ternyata
memberikan manafaat bagi kalangan akar rumput para pengusaha gurem
yang tidak tersentuh oleh sektor perbankkan, kendati awalnya hanya KSM

29

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

syariah (kelompok swadaya masyarakat berlandaskan syariah) namun
mempunyai kinerja selayaknya bank.19 Undang-Undang nomor 7 tahun
1992 tentang perbankkan menyebutkan bahwa segala kegiatan dalam
bentuk penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan
distribusi dalam bentuk kreditharus berbentuk bank (pasal 26). Maka
berdirilah

lembaga

LPSM

(Lembaga

Penegembangan

Swadaya

Masyarakat) yang mempunyai KSM BMT.
BMT memiliki basis kegiatan ekonomi rakyat dengan falsafah yang
sama yaitu dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Berdasarkan
UUD RI No 25 tahun 1992, BMT berhak menggunakan badan hukum
koperasi, berdasarkan UU tersebut BMT pada dasarnya sama dengan
koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam konvensional, perbedaan
hanya terletak pada kegiatan operasional yang menggunakan prinsip
syariah dan etika moral denga melihat kaidah halal dan haram dalam
melakukan usaha.20
Kata ‫( ةعیرش‬syariah) berasal dari kata ‫( عرش‬syara’a) yang harfiahnya
berarti jalan yang ditempuh atau garis yang dilalui.21 Secara terminologi,
definisi syari’ah adalah peraturan danhokum yang telah digariskan oleh
Allah SWT atau telah digariskan pokok-pokoknya dan dibebankan kepada
Hendra S.E., M.Si., 2010, Ma age e Perusahaa Koperasi pokok-pokok pikiran mengenai
managemeb dab kewirausahaan koperasi , Erlangga, Jakarta, Hlm 9.
20
Hendra S.E., M.Si., 2010, Ma age e Perusahaan Koperasi (pokok-pokok pikiran mengenai
managemeb dab kewirausahaan koperasi , Erlangga, Jakarta, Hlm 10.
21
A.W. Munawwir, Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia, Edisi II, Pustaka Progresif, Yogyakarta, hal 711.

19

30

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

kaum muslimin supaya mematuhinya, agar syari’ah ini diambil oleh umat
muslim sebagai penghubung dengan Allah SWT dan manusia.22
Sebagaimana Firman Allah:

Artinya: kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
(peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
(Al-Jatsiyah: 18)23
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi, dengan landasan kegiatan berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.24 Anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi berkewarganegaraan Indonesia yang mampu melakukan
tindakan hukum dan membayar simpanan pokok.25 Salah satu lembaga
keuangan mikro non bank yang berbentuk koperasi dengan prinsip
syariah.26

Syaikh Mahmud Syalthut, 1959, Al-Isla ,’A idah Wal “yariah, cet. 1,hal 68.
Al-Qur’a , Al-Jatsiyah : 18
24
Renny Supriyatni, 2009, koperasi jasa keua ga syariah KJK“ sebagai sara a pe berdayaa
eko o i asyarakat , Paper Fakultas Hukum, Bandung, Universitas Padjadjaran, hal, 1.
25
Tiktik Sartika Pertomo dan Abd. Rahman Soejoedono, 2004, "Ekonomi Skala Kecil/Menengah
&Koperasi , Ghalia Indonesia, Bogor, hal 58.
26
Tiktik Sartika Pertomo dan Abd. Rahman Soejoedono, 2004, "Ekonomi Skala Kecil/Menengah
&Koperasi , Ghalia Indonesia, Bogor, hal 58
22

23

31

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Pelayanan keuangan mikro dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pelayanan keuangan konvensional dan pelayanan keuangan syariah.
Pelayanan keuangan konvensional dapat ditemukan antara lain dalam
lembaga keuangan bank atau koperasi yang menggunakan sistem bunga,
sedangkan pelayanan keuangan syariah berlaku prinsip-prinsip syariah
Islam yang dapat ditemukan antara lain pada Bank syariah, asuransi
syariah dan koperasi syariah yang merupakan usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersial dengan landasan syariah atau Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (selanjutnya disebut KJKS).27
9.

Sistematika strategi program kerja sebagai social entreprise
Table 2.3

VISI

MISI

TUJUAN

ANALISI SWOT

TUJUAN KHUSUS

27

Heri Sudarsono, 2005, Ba k da Le baga Keua ga “yariah Edisi 2 , Ekonisia, Yogyakarta, hal 96.

32

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

STRATEGI

KEBIJAKAN

PROGRAM
PROGRAM USAHA

PROGRAM SOSIAL
IMPLEMENTASI

EVALUASI

33

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10.

Landasan dasar koperasi syariah
Berdasarkan UUD 1945 koperasi di atur dalam UU no.25 /1992
koperasi adalah badan usaha berangotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan
asas kekeluargaan.28
Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung 5
unsur sebagai berikut :29
a. Koperasi adalah badan usaha (business entreprise)
Sebagai badan usaha, maka koperasi harus mempunyai laba. Laba
merupakan adalah elem kunci dalam suatu sistem bisnis.
b. Dimana sistes itu akan gagal kalau tidak memperoleh laba.
Koperasi adalah kumpulan orang orang atau badan hukum koperasi ini
berarti bahwa, koperasi indonesia bukan kumpulan modal. Dalam hal
ini, UU no 25 tahun 1992 memberikan jumlah minimal orang-orang
(anggota) yang ingin membetuk koperasi minimal 20 orang.
c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja bedasarkan asas asas
prinsip koperasi Menurut UU no 25 tahun 1992 koperasi mempunyai
jati diri.

28
29

Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, hlm 18.
Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, hlm 18

34

digilib.u