Strategi dan kendala pengembangan usaha koperasi jasa keuangan Syariah (studi pada koperasi mitra Indonesia di Kota Cileungsi kabupaten Bogor)

(1)

i

STRATEGI DAN KENDALA PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

(Studi Pada Koperasi Mitra Indonesia Di Kota Cileungsi Kabupaten Bogor) Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

AHMAD FITROH RIZQI NIM: 106046101583

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432 H/2011 M


(2)

(3)

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, termasuk pencabutan Gelar Akademik

Ciputat, 09 Juni 2011M 07 Jumadil Akhir 1432 H


(5)

v ABSTRAK

Ahmad Fitroh Rizqi. NIM 106046101583. Strategi dan Kendala Pengembangan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi Pada Koperasi Mitra Indonesia Kota Cileungsi Kabupaten Bogor. Skripsi Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1432 H / 2011 M, Isi xii + 79 halaman + 46 halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang strategi dan kendala yang dihadapi oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dalam rangka pengembangan usaha koperasi jasa keuangan syariah. Karena pada saat ini di Indonesia banyak koperasi konvensional maupun koperasi syariah banyak yang mati dalam usia pendek atau tetap berdiri namun berjalan di tempat tidak ada perkembangan dan peningkatan dalam aspek asset. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan mereka untuk mengatasi berbagai kendala dan ketidakmampuan mereka untuk membuat perencanaan strategi yang tepat dan efektif.

Penelitian ini menggunakan 2 metode penelitian yaitu: Pertama, studi pustaka

(library research) yang bersumber dari buku-buku, majalah, artikel dan makalah yang yang berkaitan dan relevan dengan masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Kedua, studi lapangan (field research diantaranya: Pertama, Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke KJKS Koperasi Mitra Indoensia, melakukan wawancara dan studi dokumenter dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen seperti brosur produk, laporan auditor independen atas laporan keuangan KMI untuk tahun – tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.dan akta pendirian.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KJKS Koperasi Mitra Indoensia dalam proses pengembangan usahanya telah berhasil mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dengan cara membuat perencanaan strategi yang tepat ,dan efektif, sehingga KJKS Koperasi Mitra Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan dilihat dari beberapa indikator yang representatif seperti: Peningkatan kantor cabang yang berjumlah 10 cabang tersebar di daerah kota Blitar, Nganjuk, Kediri, Bogor, Ciledug, Tambun, Pondok Kopi, Sukabumi, Mojokerto dan Madiun. Juga peningkatan jumlah asset dari Rp.8. 691.176. 707 pada per 31 Desember 2009 meningkat menjadi Rp. 10. 299.950.226 pada per 31 Desember 2010 serta jumlah anggota yang awalnya berjumlah 905 pada tahun 2007 bertambah menjadi 2.104 pada tahun 2010.

Kata kunci : Strategi, Kendala dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Pembimbing I : Dr. Supriyadi Ahmad, M.A

Pembimbing II : Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto, M.M Daftar Pustaka : Tahun dari 1992 s/d Tahun 2011


(6)

vi

KATA PENGANTAR

ميـحرـلا نمحرـلا ها مـسب

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah ‘Azza wa Jalla atas karunia-Nya berupa nikmat Iman dan Islam kepada penulis. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada sang pembawa risalah ketauhidan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Strategi dan Kendala pengembangan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi Pada KJKS Koperasi Mitra Indonesia, kota Cileungsi Kabupaten Bogor)”, sehingga perlu kiranya bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag, ketua Program Studi Muamalat dan Bapak Mu’min Raup, M. A, Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A dan Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto, M.M dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, motivasi dan pemikirannya di tengah-tengah kesibukan beliau, untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Segenap Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanannya dalam melengkapi penelitian.


(7)

vii

6. Segenap Pimpinan dan Staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah atas pelayanan dan bantuannya dalam mengumpulkan berbagai literatur yang dibutuhkan dalam penelitian. 7. Manajemen KJKS Koperasi Mitra Indoensia yang telah mengizinkan saya

melakukan penelitian dan juga kepada Bapak Asep Saeful Bahri selaku Kepala Divisi Pengembangan dan Penelitian KJKS Koperasi Mitra Indonesia yang berkenan untuk di wawancarai guna memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis, Ayahanda yang terhormat Moh Naseh (Alm) dan Ibunda yang tercinta Suhaini, yang dengan penuh cinta, kasih, dan sayangnya selalu mendoakan, menyemangati, menasehati, membimbing, dan mendidik penulis sejak masih dalam kandungan hingga hari ini dan selamanya.

9. Kepada seluruh kakak kandung Ahmad Fathunnajah, Ahmad Fathoni, Ahmad Fakhrurozi Ahmad Fathul Bari dan semua kakak ikar tanpa terkecuali serta habibati Nur’Afifah yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsinya.

10. Tak lupa juga buat Guruku yang tercinta Murabbiruh Al’Alamah Abuya KH. Abdurahamn Nawi beserta kelaurga, KH. Fathurrahman beserta keluarga, Para Asatidz dan Azatidzah serta Para Santriwan Santriwati Pondok Pesantren Al-Awwabin Depok yang selalu mengirimkan doa, spirit kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir penyelesaian.


(8)

viii

11. Manajeman Lembaga Lelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsinya saat waktu luang dan bekerja.

12. Makasih atas dukungan dan doanya. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua masukan dan bantuannya kepada penulis. Semoga Allah membalasnya dan semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Jazakumullah Khairan Katsiran. Semoga Allah S. W. T membalas mareka semua dengan sebaik-baiknya pahala. Amiin.

Ciputat, 09 Juni 2011M 07 Jumadil Akhir 1432 H


(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……….ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN………...iii

LEMBAR PERNYATAAN……… .iv

ABSTRAK ……….v

KATA PENGANTAR………...vi

DAFTAR ISI……….... .ix

DAFTAR TABEL………...xi

DAFTAR LAMPIRAN……….xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………..…..1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………...8

D.Kajian Pustaka……….9

E. Metodelogi Penelitian………...11

F. Sistematika Penulisan……….14

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI DAN KOPERASI SYARIAH A. Konsep Strategi………16

1. Pengertian Manajemen Strategi……….16

2. Bentuk dan Tipe-Tipe Strategi………..17

3. Tahapan-Tahapan Manajemen Strategi……….19

B. Koperasi Syariah……….20

1. Pengertian Koperasi Syariah……….20

2. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah………..22


(10)

x

4. Produk-Produk Koperasi Syariah………..26

5. Landasan Kerja KJKS dan UJKS………...39

6. Tujuan Pengembangan KJKS dan UJKS………..40

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS KOPERASI MITRA INDONESIA KOTA CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR A. Sejarah Berdirinya………..42

B. Visi dan Misi………..44

C. Identitas………..45

D. Tujuan dan Kegiatan Usaha………...46

E. Produk-Produk………...47

F. Pengurus dan Pengawas……….50

G. Keanggotaan………..51

BAB IV ANALISA TENTANG STRATEGI DAN KENDALA PENGEMBANGAN USAHA KJKS KOPERASI MITRA INDONESIA A. Strategi Pengembangan Usaha dan Analisis………55

B. Kendala-Kendala dan Analisis……….62

C. Analisis ANN Terhadap Efektivitas Strategi KJKS Koperasi Mitra Indonesia Tahun 2007 s.d 2010………..68

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………...72

B. Saran………..73

DARTAR PUSTAKA………76


(11)

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Nisbah bagi hasil simpanan berjangka………...48 2. Table 2 Daftar hutang bank (Pembiayaan) KJKS KMI pada tahun

2009-2010………56 3. Tabel 3 Daftar rincian piutang usaha KJKS KMI pada tahun 2009-2010..57 4. Tabel 4 Daftar jumlah anggota dan simpanan wajib anggota per 31

Desember2010………....61

5. Tabel 5 Daftar pendapatan usaha KJKS KMI per 31 Desember 2010……61 6. Tabel 6 Pertumbuhan jumlah anggota dan cabang KJKS KMI tahun

tahun 2007-2008………68 7. Tabel 7 Penilaian bobot dan skor peningkatan jumlah anggota dan cabang

KJKS KMI tahun 2007-2008……….69 8. Tabel 8 Pertumbuhan jumlah anggota, cabang, asset, laba usaha

penyaluran, dan linkage KJKS KMI tahun 2009-2010…………69 9. Tabel 9 Penilaian bobot dan skor peningkatan jumlah anggota, cabang


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Surat Mohon Data dan wawancara……….79 2. Lampiran 2 : Surat Mohon Kesedian Menjadi Pembimbing Skripsi………80 3. Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian………....81 4. Lampiran 4 : Pedoman Wawancara dengan Kepala Divisi Pengembangan

dan Penelitian KJKS KMI……….…………82 5. Lampiran 5 : Hasil Wawancara dengan Kepala Divisi Pengembangan dan

Penelitian KJKS KMI………84

6. Lampiran 6 :Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan KMI untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009………..91 7. Lampiran 7 :Lembaran Kepetusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah RI Nomor: 310/BH/MENEG.I/X/2003 Pengesahan Akta pendirian Koperasi Media Informasi dan


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi yang dikembangkan berdasarkan syariah Islam. Di dunia, ekonomi Syariah telah menjadi trend global dengan prinsip universalitasnya dan fleksibelitasnya untuk semua kalangan. Sementara itu di Indonesia, beberapa tahun belakangan ini ekonomi Syariah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan terbentuknya banyak bank – bank syariah. Saat ini terdapat 11 bank umum syariah (BUS) diantaranya adalah PT. Bank Muamalat Syariah, PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank Syariah Mega Indonesia, PT. Bank Syariah BRI, PT. Bank Syariah Bukopin, PT. Bank Panin Syariah, PT. Bank Victoria Syariah, PT. BCA Syariah, PT. Bank Jabar dan Banten Syariah, PT. Bank Syariah BNI, PT. Maybank Indonesia Syariah1. Adapun total asset perbankan syariah secara nasional sebesar Rp. 95.897 Trilliun2.

Di Indonesia, pelaksanaan sistem ekonomi Syariah yang sudah dimulai sejak tahun 1992 semakin marak dengan bertambahnya jumlah lembaga keuangan syariah baik bank maupun non bank. Salah satu lembaga keuangan syariah non bank adalah koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) yang berorientasi kepada UKM. . Koperasi jasa keuangan syariah merupakan lembaga ekonomi rakyat kecil yang berupaya pada masyarakat Islam lapisan bawah. Kelahiran koperasi jasa keuangan syariah merupakan solusi bagi kelompok ekonomi masyarakat bawah

1 Data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Bulan Maret 2011, h. 2

2Sapti Oktarianisa, “Asset Perbankan Syariah Naik 0,2 Persen”, Republika (Jakarta), 05 Mei 2011, h . 15


(14)

2

yang membutuhkan dana bagi pengembangan usaha produktif dan investasi dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan berdasarkan prinsip syariah dan prinsip koperasi3

Lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) sebagaimanahalnya koperasi jasa keuangan syariah merupakan institusi yang diharapkan dapat memberikan jawaban persoalan pembiayaan bagi UMK. Koperasi jasa keuangan syariah memikili sejumlah karakteristik dan mekanisme operasional yang berbeda dengan lembaga keuangan mikro pada umumnya. Koperasi jasa keuangan syariah menyelanggarakan usaha pelayanan jasa keuangan syariah skala mikro dan kecil serta memiliki tujuan sosial dan ekonomi.4

Ide lahirnya koperasi merupakan perlawanan terhadap praktek rentenir di Eropa, yang kemudian diadopsi di Indonesia. Dan ditata ulang oleh Bung Hatta. Tujuan pendirian koperasi, menurut UU Perkoperasian, adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Secara konseptual, koperasi sebagai badan usaha yang manampung pengusaha ekonomi lemah, memiliki beberapa potensi keunggulan untuk ikut serta

3 Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK), Pedoman Cara Pembentukan BMT, (Jakarta: PINBUK), hal. 1

4Irfan Syaugi Beik dkk, “Analisis Efektifitas Pembiayaan UMK Pada Koperasi Syariah”, Republika, (Jakarta), 28 April 2011, h 23


(15)

3

memecahan persoalan sosial dan ekonomi masyarakat. Peran koperasi sebagai upaya menuju demokrasi ekonomi secara konstitusi tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Namun dalam perjalanannya, pengembangan koperasi dengan berbagai kebijakan yang telah dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia, keberadaannya masih belum memenuhi kondisi sebagaimana yang diharapkan masyarakat. Misalnya, unit koperasi simpan pinjam mempraktekkan riba. Inilah yang menjadi kegelisahan sebagian besar umat Islam yang ingin bermuamalah secara halal dan thoyyib.5

Keberadaan koperasi jasa keuangan syariah dituntut tak sekedar halal demi kelangsungan hidupnya, akan tetapi bisa berkembang dan maju. Dalam teori strategi pembangunan ekonomi, kemajuan koperasi dan usaha kerakyatan harus berbasiskan kepada dua pilar yaitu :

1. Tegaknya sistem dan mekanisme pasar yang sehat.

2. Berfungsinya kelembagaan atau regulasi pemerataan ekonomi yang efektif.

Keberadaan koperasi jasa keuangan syariah di Indonesia merupakan salah satu pilar perekonomian kerakyatan nasional yang berbasiskan Syariah untuk kalangan pelaku bisnis mikro. Koperasi jasa keuangan syariah telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

5“Koperasi Syariah Sebagai Solusi”,artikel diakses pada 8 Maret 2011 dari


(16)

4

Kita mengetahui bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam lingkup perokonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dengan jelas dari berbagai data empiris yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia yang notabene berbasiskan ekonomi rakyat, yaitu diantaranya sebagai berikut: 6

1. Data badan pusat statistik (BPS) 2009 tercatat jumlah UMKM sebesar 49,8% dari jumlah pelaku usaha. Sedangkan jumlah pelaku usaha di Indonesia masing-masing mencapai 4,52 ribu atau 0,01% usaha besar, 120,25 ribu atau 0,24% usaha menengah, 2,02 juta atau 4,05% usaha kecil dan 47,70 juta atau 95,70% usaha mikro.

2. Potensinya yang begitu besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala lebih besar. Buktinya sektor UMKM menyerap 91,8 juta tenaga kerja atau 93% dari total angkatan kerja yang bekerja.

3. Kontribusi UMKM dalam pembentukkan PDB cukup signifikan yakni sebesar Rp. 2,12 Trilliun atau 53,6 % dari total PDB.

4. Memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup stabil.


(17)

5

Perkembangan koperasi jasa keuangan syariah di Indonesia dari tahun demi tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah adanya kepastian payung hukum berupa Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI No.91/Kep/M.KUKM/1X/2004 yang menjelaskan tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah.

Antara tahun 2003 s.d tahun 2006, koperasi syariah telah tumbuh dengan pesat dari 27 koperasi pada tahun 2003 terdapat 27 koperasi syariah pada tahun 2003 dengan jumlah anggota mencapai 2.791 orang menjadi 753 koperasi syariah pada tahun 2006 dengan jumah anggota 17.122 orang.7

Koperasi syariah tergolong katagori Syirkah. Lembaga ini adalah wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan dan kebersamaan usaha yang sehat, baik dan halal.8 Dalam kelembagaannya, koperasai jasa keuangan syariah secara rasional juga dituntut untuk bertindak hati-hati seperti lembaga keuangan mikro syariah pada umumnya dalam pengelolaan dana dan penyaluran pembiayaaan.

Pertumbuhan koperasi simpan pinjam (KSP) dan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) dalam kurun waktu tahun 2000 – 2009 rata-rata mengalami pertumbuh sebesar 20,25 % pertahun. Sedangkan unit simpan pinjam (USP) dan unit jasa keuangan syariah (UJKS) rata-rata mengalami pertumbuhan 9,71 % pertahunnya. Pada bulan Juni 2009 tercacat dalam laporan kementrian negara

7 Deputi Pembiayaan,Kementrian Koperasi dan UKM RI pada Tahun 2006

8“Keberadaan Koperasi Syariah” artikel diakses pada 02 Mei 2011 dari http:// www.


(18)

6

koperasi dan usaha kecil dan menengah bahwasanya di Indonesia terdapat 3.200 unit koperasi simpan pinjam, 264 unit koperasi jasa keuangan syariah, 66.352 unit simpan pinjam dan 524 unit jasa keuangan syariah. 9

Koperasi jasa keuangan syariah koperasi mitra indonesia (KJKS KMI) merupakan salah satu lembaga koperasi jasa keuangan syariah yang cukup berhasil dalam aspek pengembangan usahanya. Hal ini terbuktikan ketika Koperasi Media Informasi dan Komunikasi denga modal awal pendirian sebesar Rp.68.000.000 yang dihimpun dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan hibah kemudian berubah menjadi koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia pada tanggal 27 Desember tahun 2007 dengan jumlah asset awal sebesar Rp. 2 Milyar dan sekarang mengalami peningkatan yang cukup signifikan bertambah total assetnya menjadi RP. 10.299.950.226 Milyar pada akhir tahun 2010 yang tersebar di 10 cabang yaitu daerah kota Blitar, Nganjuk, Kediri, Bogor, Ciledug, Tambun, Pondok Kopi, Sukabumi, Mojokerto dan Madiun. Instrumen keberhasilan juga terlihat jelas pada peningkatan jumlah anggota tetap KJKS Koperasi Mitra Indonesia dalam kurun 4 tahun. Dimulai pada tahun 2007 dengan jumlah anggota 905 orang dan sekarang Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2010 memiliki anggota yang berjumlah 2.104 orang.10

9Untung Tri Basuki, “KoperasiJasa Syariah Alternatif Lembaga Keuangan”,artikel pada 28 April 2011diaksesdarihttp://.www.mediacenterkopukm.com/media/1253067434UKM_JMEI_final.pdf.

10 Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 , h.16


(19)

7

Dari uraian latar belakang yang disebutkan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi dan Kendala Pengembangan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syriah (KJKS) (Studi Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Koperasi Mitra Indonesia Kota Cileungsi Kabupaten Bogor)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Permasalahan

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis perlu membuat batasan. Batasan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi ini membahas secara khusus tentang strategi dan kendala pengembangan usaha koperasi jasa keuangan syariah (KJKS).

2. Penelitian skripsi ini dilakukan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Koperasi Mitra Indonesia dari tahun 2009 s.d tahun 2010.

Proses perumusan masalah merupakan tahapan yang penting dalam sebuah proses penelitian. Sehingga permasalahan yang menjadi pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus. Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana bentuk strategi pengembangan usaha KJKS yang dilakukan oleh Koperasi Mitra Indonesia?

b. Bagaimana kendala yang dihadapi oleh Koperasi Mitra Indonesia dalam upaya pengembangan usaha KJKS?


(20)

8 C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan munculnya permasalahan yang ada, sehingga tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

a. Mengetahui bentuk strategi pengembangan usaha KJKS yang dilakukan oleh Koperasi Mitra Indonesia.

b. Mengetahui kendala yang dihadapi oleh Koperasi Mitra Indonesia dalam upaya pengembangan usaha KJKS

Sementara manfaat yang diharapkan oleh penulis dari skripsi ini yaitu sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dibidang ekonomi Syariah, khususnya berkenaan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) serta dapat menjadi bahan informatif bagi penulis atau peneliti lain yang peduli terhadap masalah yang sama dengan sample penelitian yang lebih banyak dan juga dapat menjadi referensi dalam mengkaji masalah koperasi jasa keuangan syariah di Indonesia.

b. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan oleh KJKS untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha dengan tetap


(21)

9

memperhatikan serta memperdayakan potensi ekonomi rakyat yakni usaha mikro yang ada di Indonesia.

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan yang berkaitan dengan judul skripsi ini, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok penelitian ini tampaknya sangat penting. Dalam penelitian ini penulis sudah menemukan bentuk penelitian yang sama, tetapi setidaknya terdapat 2 penelitian yang dapat dijadikan sebagai fokus tinjuan kepustakaan yang berkenaan dengan topik yang dipilih penulis dalam penelitian ini.

1. Skripsi Aan Afrianti (105046100588) Mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidaytullah Jakarta tahun 1431 H/2010 M dengan judul “Strategi Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam Menekan Tingkat Non Performing Financing (NFP)”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang, Pertama mekanisme pembiayaan yang ada pada koperasi jasa keuangan syariah Ar-Rahman yang meliputi tahap permohonan pembiayaan, prosedur akad pembiayaan dan prosedur realisasi pembiayaan. Kedua, perhitungan tingkat NPF pada KJKS Ar-rahman periode 31 Desember 2006, 2007 dan 2008. Ketiga, factor


(22)

10

pembiayaan bermasalah pada KJKS Ar-rahman. Keempat, startegi KJKS Ar-Rahman dalam menekan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) 2. Skripsi Najibul Millah (104046101653) Mahasiswa Konsentrasi

Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 1429 H/2008 M dengan judul “Strategi Pusat Koperasi Syariah Sakinah Cianjur dalam Upaya

Pengembangan Koperasai Primer Syariah”. Dalam skripsi ini penulis

membahas tentang point diantaranya: Pertama, layanan usaha ekonomi rumah tangga (UERT) meliputi mekanisme UERT dan Skema pembiayaan layanan usaha ekonomi rumah tangga (UERT). Kedua, Respon koperasi primer tentang Puskopsyah. Ketiga, interpretasi dan analisis data meliputi reputasi di bidang pelayanan,pemberdayaan ekonomi umat,kinerja PusKopsyah sakinah dalam pembinaan koperasi primer, pandangan koperasi primer terhadap layanan usaha ekonomi rumah tangga. Keempat, analisis SWOT strategi pusat koperasi syariah sakinah.

3. Shad Selesa (10304612827) Mahasiswi Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 1429 H/2008 M dengan judul skripsi “Analisa kebijakan Pemerintah Tentang Koperasi Syariah Ditinjau Dari Prespektif Islam. Skripsi ini menjelaskan tentang analisa Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor No.91/Kep/M.KUKM/1X/2004 tentang petujuk pelaksanaan kegiatan


(23)

11

usaha koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) yang meliputi penjelasan tentang. Pertama, perkembangan KJKS pasca penerbitan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor No.91/Kep/M.KUKM/1X/2004. Kedua, Kesesuaian konsep islam antara Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor No.91/Kep/M.KUKM/1X/2004 dengan prinsip-prinsip pengembangan ekonomi yang digariskan Islam seperti aspek tauhid, khilafah, keadilan, kepemilikan, kebebasan berusaha, kebersamaan, kerjasama dan kode etik serta pengawasan. Ketiga, analisa kelemahan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor No.91/Kep/M.KUKM/1X/2004. Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan saya lakukan ialah penelitian akan memfokuskan pada aspek strategi serta efektivitas pengimplementasianya dan kendala pengembangan usaha koperasi jasa keuangan syariah (KJKS).

E. Metodelogi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis artificial neorun network (ANN) sebagaimana yang digunakan oleh Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra dalam bukunya yang berjudul Ruqyah Syar’iyyah: Teori, Model, dan Sistem Ekonomi dan Dr. Euis Amalia, M.A dalam disertasinya yang berjudul Reformasi Kebijakan Bagi Penguatan Peran Lembaga Keuangan Mikro dan Usaha Kecil Mikro Di Indonesia (Analisis Keadilan distributif Dalam Ekonomi Islam)


(24)

12 1. Jenis Penelitian

Dalam proses pengumpulan data, penulis mengadakan 2 jenis penelitian yaitu studi pustaka (library research) dan studi lapangan (field research).

a. Studi Pustaka (library Research)

Kajian pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep-konsep yang dikaji. Bahan yang akan digunakan untuk kajian pustaka adalah buku-buku pedoman, majalah dan makalah yang berkaitan dan relevan dengan masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini.

b. Studi Lapangan (Field Research).

Untuk memperoleh data yang ada dilapangan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke KJKS Koperasi Mitra Indonesia unuk memperoleh data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. 2. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan interview pada pihak-pihak yang terkait koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia yang dianggap kompeten dan representatif dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.


(25)

13 3. Studi Dokumenter

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia yang berhubungan dengan strategi dan kendala yang dihadapi oleh koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia.

4. Studi Pustaka 2. Kriteria Data

Adapun kriteria data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data primer.

b. Data sekunder. 3. Analisis Data

Analisis data penulisan skripsi ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif11, yakni suatu gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang di selidiki.12 4. Teknik penulisan

11

Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1997)

12


(26)

14

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini di bagi menjadi 5 BAB secara garis besar sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini mengurai latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II: Tinjaun teori merupakan tinjauan pustaka terhadap apa yang

dibahas, yang mengungkap secara teoritis tentang strategi dan koperasi syariah.

BAB III: Gambaran umum koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia, dalam bab ini dibahas mengenai sejarah berdirinya, visi dan misi, Tujuan dan kegiatan usaha, produk, keanggotaan, dan struktur organisasi.

BAB IV: Analisis hasil penelitian tentang strategi yang dilakukan dan kendala yang dihadapi oleh koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesia dalam hal pengembangan usaha jasa keuangan syariah.


(27)

15 DAFTAR PUSTAKA


(28)

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI DAN KOPERASI SYARIAH

A. Konsep Strategi

1. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategi merupakan arus keputusan dan tindakan yang mempengaruhi pada perkembangan suatu strategi. Strategi yang efektif membantu tercapainya sasaran-sasaran perubahan. Proses manajemen strategi adalah cara dengan jalan mana perencanaan strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi. Keputusan strategi merupakan sarana untuk mencapai dilayani tujuan akhir. Keputusan ini mencakup definisi tentang bisnis, produk dan market yang harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijaksanaan utama yang diperlukan untuk mengatur dalam melaksanakan keputusan ini demi tercapainya sasaran, fungsi strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, banyak para pakar yang mendefinisikan kata strategi, diantaranya:

Menurut Chandler (1962), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan


(29)

17

jangka panjang, serta prioritas alokasi sumber daya.13

Menurut Learned, Christensen, Andrews dan Guth (1965), strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fakus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.14

Menurut Hamel dan Prahalad (1995), strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat, terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan komperensi inti.

2. Bentuk dan Tipe – Tipe Strategi

Pada prinsipnya, strategi dapat dikelompokan berdasarkan 3 bentuk diantaranya yaitu:

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, pengembangan produk, strategi penerapan harga, stategi

13 “Mengenal Manjemen Straegik :Suatu Pengantar “ artikel diakses pada 25 April 2011 dari http:// www.scribd.com/doc/16625894/MENGENAL-MANAJEMEN-STRATEGIK.

14Muhammad Rasyidin, ” Strategi Global”, artikel diakses pada 25 April 2011 dari http:// mgtscience-nad.blogspot.com/2010/10/strategi-global.html


(30)

18

akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keunagan dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen.

Adapun tipe-tipe strategi diantaranya:

a. Corporate Strategy ( strategi organisasi) strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan , nilai-nilai dan inisiatif-inisiatif strategi yang baru, pembatasan - pembatasan diperlukan yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategy (strategi program) strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi strategi dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya) strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi, sumber daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya.


(31)

19

d. Institutional strategy (strategi kelembagaan) fakus dan strategi institusional adalah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi15

3. Tahapan – Tahapan Manajeman Strategi

Manajemen strategi juga melalui berbagai tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam prosesnya, secara global strategi melalui 3 tahap, diantaranya yaitu:

a. Perumusann Strategi, hal ini meliputi pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapakan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan objektifitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.16

b. Implementasi Strategi, dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang akan ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan

15 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. (Jakarta: PT.Grasindo, 2008) h.105 cet 10

16 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. (Jakarta: PT.Grasindo, 2008) h.11


(32)

20

mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahan dan organisasi.

c. Evaluasi Strategi, evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapakan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada 3 macam kegiatan mendasar mengevaluasi strategi, diantaranya :

1. Meninjau faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi.

2. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan).

3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

B.Koperasi Syariah

1. Pengertian Koperasi Syariah

Dilihat dari segi bahasa (etimologi), koperasi berasal dari kata latin yaitu Cum yang berarti “dengan” dan Apareri yang berarti “bekerja”. Dalam literatur bahasa inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, sedangkan yang dalam bahasa belanda dikenal dengan istilah Cooperation Veregening


(33)

21

yang berarti bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.17

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kata koperasi adalah badan hukum yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan18.

Koperasi dalam literatur kajian fiqh klasik, dikenal dengan istilah

syirkah ta’awuniyah yaitu perserikatan atau perkongsian dalam berekonomi yang berlandasakan kepada asas kebersamaan. Sedangkan kalau dilihat dari segi istilah, koperasi adalah akad antara orang-orang untuk berserikat modal untuk memperoleh keuntungan.

Adapun pengertian koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil syariah. Sedangkan unit jasa keuangan syariah (UJKS) adalah unit koperasi yang bergerak dibidang usaha, pembiayaan, investasi dan simpanan dengan poal bagi hasil syariah sebagai bagian kegiatan koperasi yang bersangkutan.19

17 Hadi Kusma, Hukum Koperasi Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002) h.1 Cet.II 18UU Perkoperasian No25 tahun 1992 Pasal 1 (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007) h,.2 19 Junaedi. B.SM,Islam dan Interpreneurlisme:Suatu Studi Fiqh Ekonomi Bisnis Modern,(Jakarta: Kalam Mulia,1992).,h.147


(34)

22 2. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Dalam sistem koperasi konvensional, mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota lebih diutamakan, baik dengan cara tunai atau membungakan uang yang ada pada anggota. Ironisnya sebagai anggota yang meminjam biasanya anggota yang mengalami defisit keuangan sehari-hari dan pihak koperasi memberlakukannya sama dengan pinjaman lainya dengan mematok bunga sebagai jasa koperasi yang sama besar.

Pada koperasi syariah hal ini tidak dibenarkan, akan tetapi menentukan imbalan seperti: fee/ujrah (untuk pelayanan jasa-jasa, margin/ribhun (untuk jual beli) dan bagi hasil (untuk kerja sama usaha) itu diperbolehkan oleh Syar’i. Adapun peran dan fungsi koperasi syariah antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai manajer investasi

Koperasi syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpunnnya. Besar kecilnya hasil usaha koperasi tergantung dari keahlian, kehati-hatian, profesionalisme koperasi. Penyaluran dana yang dilakukan koperasi syariah memiliki implikasi langsung kepada berkembang sebuah koperasi syariah.

Koperasi syariah melakukan fungsi ini sebagai lembaga yang menginvestasikan dana-dana anggotanya pada usaha-usaha yang menguntungkan. Jika terjadi kerugian diluar kesengajaan dan kelalaian pihak mudharib, maka koperasi syariah tidak boleh


(35)

23

meminta ganti rugi sedikit pun karena kerugian dibebankan pada pemilik dana.

b. Sebagai investor

Koperasi syariah menginvestasikan dana yang dihimpun dari anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai meliputi akad beli secara tunai, tidak tunai ataupun sewa-menyewa. keuntungan yng diperoleh dibagi secara proporsional (sesuai kesepakan nisbah) pada pihak yang memberikan dana seperti tabungan sukarela atau investasi pihak lain sisanya dimasukkan pada pendapatan operasional koperasi syariah.

c. Fungsi sosial

Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial baik kepada anggota yang membutuhkan maupun kepada masyarakat dhu’afa. Kepada anggota yang membutuhkan pinjaman darurat dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan pengembalian pokok (al-Qard) yang sumber dananya berasal dari modal maupun laba yang dihimpun. Dimana anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya seperti yang berlaku pada koperasi konvensional. Sementara bagi anggota masyarakat dhu’afa dapat diberilan pinjaman kebajikan


(36)

24

dengan atau tanpa pengembalian pokok (Qard ak-hasan) yang sumber dananya dari dana zakat, infaq dan shadaqoh (ZIS).20 3 . Karakteristik Koperasi Syariah

Adapun falsafah yang mendasari gagasan koperasi sesungguhnya adalah kerjasama, gotong royong dan demokrasi ekonomi, menuju kesejahteraan umum.

Melihat dari segi falsafah yang mendasari gerakan koperasi, kita temukan banyak segi yang mendukung persamaan dan diberi rujukan dari segi ajaran Islam, antara lain penekanan akan pentingnya kerjasama dan tolong menolong (ta’awun), persaudaraan (ukhuwah) dan pandangan hidup demokrasi

(musyawarah). Lahirnya lembaga keuangan mikro syariah termasuk koperasi syariah sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pelarangan riba secara tegas dalam Al-Qur’an. Islam mengangap riba sebagai satu unsur buruk yang merusak masyarakat secara ekonomi, sosial maupun moral. Oleh karena itu, Al-Qur’an melarang umat Islam memberi atau memakan riba21.

Koperasi syariah sebagai koperasi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah menurut ketentuan al-Qur’an dan al-Hadis, memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi konvensional, diantaranya:

20“BMT Syariah” artikel diakses pada 25 April 2011 dari http://www. bmt-syariah.blogspot.com/.../12/peran-dan-fungsi-koperasi-syariah.html.

21 Ilmi Makhalul, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, (Jakarta: UI Press, 2002), hal. 1


(37)

25

a. Koperasi syariah tidak melakukan jual beli uang (money changer/sharf).

b. Adanya Dewan Pengawas Syariah untuk mengawasi segala bentuk produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat umum dan khususnya untuk anggota dan juga segi sistem operasioanal yang diterapkan oleh koperasi syariah. Adapun tugas Dewan Pengawas Syariah secara detail sebagai berikut:

1) Menumbuh kembangan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya.

2) Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan. 3) Mengeluarean fatwa atas produk dan jasa keuangan

syariah.

4) Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan. c. Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang

halal, baik, thayyib dan tidak ada unsur riba, masyir dan gharar serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil (profit loss sharing dan revenue profit dan loss sharing) dan juga tidak melanggar peraturan undang – undang yang berlaku di Negara Indonesia.22

22


(38)

26

d. Koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha koperasi.

e. Mengakui hak milik anggota terhadap modal usaha.

f. Hubungan dengan para anggota dalam bentuk hubungan kemitraan dan kekeluargaan.

4. Produk-Produk Koperasi Syariah

Dalam produk penyaluran dana, koperasi syariah terdapat 4 prinsip

diantaranya:

a. Prinsip jual Beli

1) Pembiayaan Murabahah (Deferred Payment Sale)

Murabahah adalah jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Pada perjanjian murabahah, koperasi syariah membiayai pembelian barang atau asset yang dibutuhkan oleh anggotanya dengan membeli barang tersebut dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada anggota tersebut dengan menambahkan margin (keuntungan). Dengan kata lain, penjualan barang oleh koperasi syariah kepada anggota dilakukan atas dasar biaya tambahan keutungan.


(39)

27

Adapun landasan syariahnya yaitu: (a). Al-Qur’an

Artinya

:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-Baqarah (2) : 275).


(40)

28 (b). Al-Hadits

Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasullah SAW, pernah bersabda: Tiga hal yang di dalamnya ada keberkahan: Jual beli secarah tangguh,muqaradhah (mudharabah),dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Majah)23

2). Bai’ Salam (In-Front Payment Sale)

Bai’ Salam adalah suatu jasa pre-paid purchase good. Melalui cara ini harga barang dibayar dimuka pada waktu kontrak dibuat. Cara ini memungkinkan pula seorang pengusaha untuk menjual barangnya kepada koperasi syariah dengan harga yang telah ditentukan di muka. Bai’ Salam adalah akad jual-beli suatu barang yang harganya dibayar dengan segera (secara tunai) sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.

23 M. Syafe’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Depok :PT. Gema Insani ,2001) Cet. I


(41)

29 Adapun landasan syariahnya yaitu:

(a). Al-Qur’an

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah


(42)

30

penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu`amalahmu itu), kecuali jika mu`amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika)


(43)

31

kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah (2): 282)

(b). Al-Hadits

Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulallah SAWdatang ke Madinah dimana penduduknya melakukan akad salaf (salam) dalam buah-buahan (untuk jangka) satu, dua dan tiga tahun. Beliau berkata:

Artinya : “Barang siapa yang melakukan akad jual beli salaf (salam), hendaklah ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula untuk jangka waktu yang diketahui”. 3). Bai’ Istishna

Produk istishana menyerupai produk salam, namun dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh koperasi syariah dalam beberapa kali termin pembayaran. Skim istishna dalam


(44)

32

koperasi syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi Adapun ketentuan umum dalam istishna ini yaitu spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah, sedangkan harga jual yang telah disepakati diawal tidak boleh berubah.

b. Prinsip Sewa

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Ijarah adalah suatu lease contract di bawah mana suatu bank atau lembaga keuangan menyewakan peralatan (equipment), sebuah bangunan atau barang seperti mesin-mesin, pesawat terbang, dan lain-lain, kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charge).

Adapun landasan syariahnya yaitu: (a). Al-Qur’an


(45)

33

Artinya: “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah (2):233)

(b). Al-Hadits

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulallah SAW bersabda, ”berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya” (HR. Ibnu Majah).


(46)

34 c. Prinsip Bagi Hasil

1). Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerja sama usaha patungan antara 2 pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu

jenis usaha yang halal dan produktif. Pendapatan dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama pada saat membuat akadnya. Koperasi syariah di sini melakukan usaha pembiayaan dengan cara penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima pembiayaannya. Koperasi syariah bersama mitra usaha mengadakan kesepakatan tentang pembagian keuntungan tersebut tidak harus sebanding dengan pangsa pembiayaan masing-masing, tetapi atas dasar perjanjian kedua belah pihak. Apabila terjadi, maka kerugian tersebut akan ditanggung bersama sesuai dengan pangsa pembiayaan masing-masing. Dalam hal ini koperasi syariah dapat ikut serta mengelola usaha tersebut.


(47)

35

Adapun landasan syariahnya yaitu: (a). Al-Qur’an

Artinya: “Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau


(48)

36

(dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris) [274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun” (QS.An-Nisa (4) :12)

(b). Al-Hadits

Dari Abu Hurairah,Rasulallah SAW bersabda: Sesunguhnnya Allah S.W.T berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya (HR. Abu Dawud)


(49)

37 2). Mudharabah

Mudharabah adalah suatu transaksi pembiayaan berdasarkan syariah,yang juga digunakan sebagai transaksi pembiayaan perbanakan syariah,yang dilakukan oleh para pihak berdasarkan kepercayaan. Mudharabah merupakan suatu transaksi pembiayaan yang melibatkan sekurang-kurangnya 2 (dua) pihak , yaitu:

 Pihak yang memiliki dan menyediakan modal guna membiayai proyek atau usaha yang memerlukan pembiayaan; pihak tersebut disebut shahibu mal.

 Pihak pengusaha yang memerlukan modal dan menjalankan proyek atau usaha yang dibiayai dengan modal dari shahibul maal dalam hal ini yang bertindak yaitu bank syariah, pihak tersebut disebut dengan mudharib.

d. Akad Pelengkap 1). Qard

Perjanjian qardh adalah perjanjian pinjaman. Dalam perjanjian qardh, pemberi pinjaman (kreditor) memberikan pinjaman akan mengembalikan pinjaman tersebut pada waktu yang telah


(50)

38

diperjanjikan dengan jumlah yang sama ketika pinjaman itu diberikan. Qardh ul-hasan merupakan perjanjian qardh untuk tujuan sosial, adalah tidak mustahil bagi suatu koperasi syariah yang terpanggil memberikan pinjaman-pinjaman kepada mereka yang tergolong lemah ekonominya untuk memberikan qardh ul-hasan.

Adapun landasan syariahnya yaitu: (a). Al-Qur’an

Artinya: “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah S.W.T pinjaman yang baik,maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu utuknya,dan dia akan memperoleh pahala yang banyak” (QS. Al-Hadid (57 ): 11)

(b). Al-Hadits

Artinya: Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa : Nabi Muhammad

SAW berkata: Bukan seorang muslim yang meminjamkan dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) shadaqah ( HR.Ibnu Majah)


(51)

39

5. Landasan Kerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah

Adapun landasannya diantaranya:

a. Koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan nilai-nilai, norma dan prinsip koperasi sehingga dapat dengan jelas menunjukan prilaku koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip – prinsip syariah dan fatwa dewan syariah nasional.

b. Koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah adalah alat dari mengatasi masalah anggota untuk mandiri dalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota pengusaha) atau kekurangan likuditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga berlaku asas self help.

c. Maju mundurnya koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah menjadi tanggung jawab seluruh anggota sehingga berlaku asas self responsibility.

d. Anggota pada koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah berada dalam satu kesatuan sistem kerja koperasi diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam


(52)

40

Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga atau koperasi menyelenggarakan unit jasa keuangan syariah .

e. Koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah wajib dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan oleh lembaga keuangan lainnya.

f. Koperasi dan unit jasa keuangan syariah UJKS berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam hal ini koperasi jasa keuangan dan unit jasa keuangan syariah koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan dana dari anggota-anggota tetap, calon anggota, koperasi lain atau anggota penyerta pembiayaan kepada pihak-piihak tersebut.24

6. Tujuan Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah

Adapun tujuannya diantaranya, yaitu:

a. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi,khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui sistem Syariah.

24 Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Pedoman Standar Operasional Manajemen KJKS /UJKS,2008.h.5


(53)

41

b. Mendukung kehidupan ekonomi Syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya.

c. Meningkatkan semangat dan peran seta anggota masyarakat dalam kegiatan KJKS. 25

25 Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,Keputusan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No.91/KEP/M/KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah,2005


(54)

42 BAB III

GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KOPERASI MITRA INDONESIA

A. Sejarah Berdirinya

Keberadaan lembaga Koperasi Mitra Indonesia diawali dengan lahirnya Koperasi Media Informasi dan Komunikasi yang didirikan dengan akta pendirian No. 310/BH/MENEG.I/X/2003 dengan modal awal pendirian sebesar Rp.68.000.000 (Enam puluh delapan juta rupiah) yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan hibah. Koperasi Media Informasi dan Komunikasi beralamat Jl. Pinus V No.25 Blok B4 Pondok Hijau Permai Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat ditetapkan kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 10 Oktober 2003 M.26

Akta tersebut mengalami perubahan pada tanggal 27 Desember 2007 M dengan akta No.109 dan telah disahkan oleh H. Rizul Sudarmadi, S.H.notaris di Jakarta. Dalam akta tersebut telah disetujui perubahan nama koperasi dari Koperasi Media Informasi dan Komunikasi menjadi Koperasi Mitra Indonesia, perubahan alamat koperasi, perubahan susunan pengurus

26 Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun –Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 , h.1


(55)

43

koperasi dan penembahan jenis usaha koperasi. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No.112/PAD/MENEG.I/I/2008 tanggal 24 Januari 2008 M.

Pada tanggal 3 Maret 2008, akta mengalami perubahan kembali melalui akta No.102 yang disahkan oleh Rusnaldy, S.H, notaris di Jakarta mengenal perubahan anggaran dasar koperasi. Terakhir, akta koperasi mengalami perubahan kembali pada tanggal 16 Oktober 2009 dengan akta No.23 yang disahkan oleh Chilmiyati Rufaida, S.H, notaris di Bogor mengenai pernyataan keputusan rapat anggota.

Berdasarkan akta No.102 tanggal 3 maret 2008, koperasi beralamat di Ruko Atrium Cileungsi R1 Jl. Narogong No.43 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dan telah terdaftar sebagai wajib pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.728.732.5-436.000. Koperasi ini termasuk jenis koperasi jasa keuangan syariah.

Koperasi Mitra Indonesia sekarang memiliki 10 cabang diantaranya : 1. Cabang Kota Bogor yang beralamat Jl. Raya Alternatif

Cibubur KKBVM Rt.01/16 Cilengsi Bogor. Phone 021-8249 1245/Fax.021-8249 1460

2. Cabang Kota Sukabumi yang beralamat Jl. Raya Cisaat No. 243 RT 02 RW 03 Sukamanah Cisaat Sukabumi – Jawa Barat. Phone. 0266-624 8884/Fax. 0266-624 8884


(56)

44

3. Cabang Kota Nganjuk yang beralamat Jl. Imam Bonjol No. 23 Nganjuk – Jawa Timur. Phone.0358-324 996/Fax.0358-324 996.

4. Cabang Kota Kediri yang beralamat Jl. Agus Salim No. 25A Kota Kediri Jawa Timur.Phone.03577144/Fax.0354-771440 5. Cabang Kota Blitar yang beralamat Jl. Raya Blitar Kediri

Dusun Bululawang

6. RT 02 RW 01 Ds. Bendo Kec. Pongok Blitar – Jawa Timur.Phone.0342-807096 /Fax.0354-807096

7. Cabang Pondok Kopi yang beralamat Jl. Raya Robusta Blok R2 No. 6F Pondok Kopi – Jakarta Timur. Phone.021-8660 9512/Fax.021-8660 9512

8. Cabang Tambun yang beralamat Jl. Raya Papan Mas Ruko No. 1 Mekarsari Tambun Selatan – Bekasi. Phone.021-8833 2412/Fax.021-8833 24.

9. Cabang Kota Mojokerto yang beralamat Jl. RA Basuni RT 01 RW 04 Jawa Timur

10. Cabang Kota Madiun B. Visi dan Misi

Adapun visi KJKS Koperasi Mitra Indonesia adalah menjadi koperasi berskala nasional yang amanah dan profesional serta mampu menjadi


(57)

45

kontributor kesejahteraan anggota, terutama bagi tumbuh geraknya ekonomi kerakyatan di Indonesia

Sedangkan misi KJKS Koperasi Mitra Indonesia adalah melayani kebutuhan anggota dengan baik dan profesional ,memberdayakan usaha kecil dan mikro dan menggali potensi sumber daya ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama.

C. Identitas

1. Nama Perusahaan : KJKS KMI (Koperasi Mitra Indonesia) 2. Akta Pendirian : 310/BH/MENEG.I/X/2003

3. Tanggal akta pendirian : 10 Oktober 2003

4. Akta Perubahan : No. 109 27 Desember 2007 5. Pengesahan PAD : 122/PAD/MENEG.I/I/2008 6. SIUP : 321/10-20/pk/III/2008 7. TDP : 10.20.2.65.01093 8. NPWP : 02.728.732.5-436.000

9. Bidang Usaha : - Simpan pinjam dengan pola Syariah - Jasa Ticketing

- Payment Point - Jasa Lainnya


(58)

46 D. Tujuan dan Kegiatan Usaha

Tujuan KJKS Koperasi Mitra Indonesia didirikan adalah :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

a. Menjadikan gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Adapun kegiatan usaha Koperasi Mitra Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud diatas, maka

Koperasi Mitra Indonesia dapat menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota yaitu : usaha jasa rekanan, percetakan, wartel, warnet, penerbitan, periklanan dan event organizer, jasa konsultasi dan rekayasa teknologi informasi, klinik, konsultasi bisnis bagi koperasi dan UKM unit jasa keuangan syariah bagi anggota, pengadaan kebutuhan anggota baik primer maupun sekunder.27

2. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Koperasi Mitra Indonesia dapat membuka cabang atau perwakilan ditempat lain, baik dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia.

3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sampai dengan ayat 3 Koperasi Mitra Indonesia

27 Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun


(59)

47

dapat melakukan kerjasama dengan koperasi dan badan usaha lainnya, baik di dalam maupun diluar wilayah Republika Indonesia.

4. Koperasi harus menyusun rencana kerja jangka panjang (business plan) dan rencana kerja jangka pendek (tahunan) serta rencana anggran pendapatan dan belanja Koperasi Mitra Indonesia dan disahkan oleh rapat anggota.

E.Produk-Produk

Adapan produk simpanan koperasi jasa keuangan syariah Koperasi Mitra Indonesaia diantaranya:

i. SIDIDI (Simpanan Pendidikan)

SIDIDI merupakan tabungan untuk kelancaran pendidikan yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad mudharabah. Simpanan pendidikan ditawarkan pada kelompok atau perorangan dengan jangka waktu 6 – 12 bulan. Adapun nisbah bagi hasil antara nasabah SIDIDI dengan Koperasi Mitra Indonesia adalah 40 % : 60 %. Bagi hasil ini dibayarkan pada saat jatuh tempo. Besar simpanan pendidikan minimal Rp.5.000 yang disetor tiap hari atau pun tiap bulan

ii. SIJANGKA (Simpanan Berjangka)

SIJANGKA adalah simpanan investasi syariah akad mudharabah dengan jangka waktu 1,3,6,12 mulai dari 1 juta. SIJANGKA


(60)

48

mudah dan berkah membantu pengelolaan investasi anda yang aman, adil dan diatur secara professional dengan pola Syariah untuk modal ditawarkan pada perorangan (individu investor) dan pada lembaga / perusahaan (institusional investor). Dana investasi yang di peroleh akan dialokasikan pada jaringan Mubarakah Conseling Jasa Keuangan Syariah yang merupakan jaringan Mubarakah Conseling investement dengan cara akad Mudharabah atau pada sector real dengan akad Mudharabah Muqayadah (investasi untuk jenis usaha yang telah disepakati)

Tabel 1

Nisbah Bagi Hasil Simpanan Berjangka N i s b a h 7. S 8. I

Jangka Waktu Nasabah KMI Keterangan

1 Bulan 50 50

Indikasi rate setara Equivalent 9 % pa

3 Bulan 55 45

Indikasi rate setara Equivalent 9.9 % pa

6 Bulan 60 40

Indikasi rate setara Equivalent 10.8 % pa

12 Bulan 60 40

Indikasi rate setara Equivalent 10.8 % pa


(61)

49 3. SIMUNA (Simpanan Multiguna)

SIMUNA merupakan tabungan multiguna dan dikelola dengan prinsip syariah dengan akad wadi’ah.

4. SIUJI (Simpanan Umroh Haji)

SIUJI merupakan tabungan berkala untuk mewujudkan pelaksanaan ibadah haji dan umroh, dikelola dengan prinsip syariah, dengan akad Mudharabah.Tabungan ini merupakan pilihan tepat untuk mewujudkan ibadah haji dan umrah sesuai dengan rencana dan lebih berkah dalam melaksanakannya. Adapun nisbah bagi hasil antara nasabah dengan Koperasi Mitra Indonesia adalah 40 % : 60 % pertahun. Ketentuan mengenai equivalent rate dapar berubah-berubah sewaktu-waktu. Bagi hasil dibayarkan pada saat jatuh tempo Sedangkan produk pembiayaan KJKS Koperasi Mitra Indonesia

diantaranya:

1. Pembiayaan Mitra Guna adalah Pembiayaan kolektif yang bersifat konsumtif, dan investasi

2. Pembiayaan Mitra Usaha adalah Pembiayaan individual yang bersifat produktif, investasi, modal kerja

Adapun akad yang digunakan dalam transaksi pembiayaan ini yaitu:

1. Akad Murobahah 2. Akad Mudharabah


(62)

50 3. Akad Musyarakah 4. Akad Ijarah Multiguna F. Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Pasal 50 Akta Nomor:109 Tanggal 27 Desember 2007 yang disahkan Notaris H. Rizul Sudarmadi, S.H struktur kepengurusan KJKS KMI ditetapkan sebagai berikut:

Pengurus :

Ketua : Tn. Ade Syaiful Munaf Sekretaris : Ny. Barlian Cendana Sari Bendahara : Ny. Elly Yulianti

Pengawas:

Ketua : Ny. Dwi Hema Susilawati

Susunan pengurus dan pengawas telah mengalami perubahan dan telah didaftarkan pada Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM, Asisten Deputi Urusan Organisasi dan Badan Hukum Koperasi dengan Nomor Registerasi : 281/W.12/2010 tertanda Rudy Faisal, S.H.28

Adapun susunan pengurus dan pengawas Koperasi Mitra Indonesia periode 28 Desember 2010 s/d 28 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

28Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun – Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 .,h.3


(63)

51

Pengurus:

Ketua : Tn. Biyantara,SE

Sekretaris : Ny. Vidiya Ayuningtiyas Bendahara : Ny. Dwi Hema Susilawati

Pengawas:

Ketua : Tn. Wahyu Priyo Budi S,SH Stuktur Organisasi Bisnis

G. Keanggotaan KJKS Koperasi Mitra Indonesia


(64)

52

2. Keanggotaan koperasi mitra indonesia tidak dapat di pindah tangankan.

3. Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi mitra Indonesia ini adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai beberapa syarat sebagai berikut:

a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa,tidak dalam perwakilan) b. Bertempat tinggal di Jabodetabek dan sekitarnya c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan

Peraturan-Peraturan Perkoperasian yang berlaku d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk

melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. 4. Setiap anggota mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. Mematuhi Anggaran Dasar,Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-Keputusan Rapat Anggota. b. Membayar Simpanan Pokok,Simpanan Wajib dan

Simpanan yang lainnya.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

d. Mengembangkan dan memelihari kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.


(65)

53

5. Setiap anggota mempunyai hak sebagai berikut:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.

b. Memilih dan dipilih menjadi Anggota Pengurus atau Pengawas

c. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta.

d. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesaman anggota.

e. Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi. f. Mendapatkan SHU sesuai jasa usaha masing-masing

anggota terhadapa koperasai. g. Mendapatkan bagi hasil

6. Keanggotan Koperasi Mitra Indonesia mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar anggota.

7. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus : a. Mengajukan surat permintaan kepada pengurus.

b. Bilamana pengurus menolak paling lambat 2 minggu setelah diterimannya surat permintaan tersebut

8. Keanggota berakhir bilamana anggota : a. Meninggal dunia.


(66)

54

b. Minta berhenti atas permintaan sendiri.

c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaannya.

d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota.

9. Berakhirnya keanggotaan mulali berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku Daftar Anggota.

10. Permintaan berhenti sebagai angoota harus diajukan secara tertulis kepada pengurus.

11. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota berikutnya.29

29 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI

No.310/BH/MENAG.I/2003 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Media Informasi dan Komunikasi,h.3


(67)

55

BAB IV

ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KOPERASI MITRA

INDONESIA A. Strategi Pengembangan dan Analisis

Strategi adalah sekumpulan konsep, prosedur dan alat-alat yang dimaksudkan untuk membantu sebuah organisasi atau lembaga bank atau non bank untuk berpikir dan bertindak secara strategis dengan tujuan mengembangkan dan meningkatkan produktivitas.

Adapun strategi yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia menuju industri KJKS yang sehat diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan Permodalan

KJKS Koperasi Mitra Indonesia berupaya membuat peluang dan membuka akses yang luas terhadap dunia perbankan syariah untuk aspek permodalan. Oleh karena itu untuk menjembatani akses permodalan KJKS Koperasi Mitra Indonesia sampai saat ini, selalu berusaha memperbaiki aspek laporan keuangan Keseriusan ini membuahkan hasil yang cukup mengembirakan. Pada tahun 2009 dan tahun 2010 KJKS Koperasi Mitra Indonesia telah berhasil membuat program Linkage dengan beberapa bank umum syariah (BUS) seperti PT. Bank Muamalat Syariah, PT. BTN


(68)

56

Syariah dan PT. Bank Syariah Mandiri dengan daftar rincian dana pembiayaan sebagai berikut:

Tabel 2

Daftar hutang bank (Pembiayaan) KJKS KMI pada tahun 2009-201030

Nama Bank

Pembiayaan Tahun 2009

Pembiayaan Tahun 2010 PT. Bank

Muamalat Syariah

Rp.1.300.000.000 Rp.3.786.000.000

PT. BTN Syariah Rp.1.550.000.000 Rp.1.550.000.000 PT. Bank Syariah

Mandiri

- Rp.2.000.000.000

Total Rp.2.850.000.000 Rp.7.336.000.000

Dengan adanya modal pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah kepada KJKS Koperasi Mitra Indonesia. Hal ini sangat membantu untuk mendukung pengembangan produk pembiayaan yang dilakukan oleh seluruh cabang KJKS Koperasi Mitra Indonesia kepada anggotanya sebagai berikut:

30Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun –Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, h. 4


(69)

57

Tabel 3

Daftar rincian piutang usaha KJKS KMI pada tahun 2009-201031

Jenis Pembiayaan

Pembiayaan Tahun 2009

Pembiayaan Tahun 2010 Murabahah Rp.4.478.284.150 Rp.7.280.592.490 Mudharabah Rp. 421.856.208 Rp. 587.361.263 Ijarah Rp. 183.532.182 Rp. 128.134.174 Total Rp. 5.083.672.540 Rp.7.996.087.927

B. Peningkatan Kemampuan dan Pengetahuan Sumber Daya Insani Sumber daya insani dalam dunia keuangan sangatlah vital.

Strategi KJKS Koperasi Mitra Indonesia adalah dengan diadakannya perlatihan berjenjang setiap merekrut karyawan baru sudah menerapkan standar yang tinggi, minimal Diploma 3 untuk beberapa pos-pos tertentu dan Stara 1 untuk pos-pos tertentu dan penilaian tingkat IQ tertentu juga. Karena lembaga keuangan itu butuh orang-orang yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata agar instruksi dari atas ke bawah nyambung dengan cepat kemudian eksekusinya juga cepat. Karena ini resiko mengelola bisnis keuangan sangatlah besar.

31Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun


(70)

58

Adapun bentuk traning yang dilakukan KJKS KMI adalah sebagai berikut:

1. Basik traning (pelatihan dasar) untuk meningkatkan semangat pengetahuan dasar tentang ekonomi Syariah seperti perbankan syariah, koperasian syariah dan lain-lain.

2. Pelatihan berjenjang yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, kapasitas karyawan, dan analisis pembiayaan. Pelatihan ini minimal dilaksanakan setiap 3 bulan sekali di masing-masing cabang KJKS Koperasi Mitra Indonesia

3. Diadakannya sistem mutasi bagi setiap pegawai ke tempat kantor cabang yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap cabang.

Semua orang yang bekerja di KJKS Koperasi Mitra Indonesia akan ditraning, di monitoring dan pasti dievalusi. Jika evaluasi masih saja kurang, kemungkinan kesalahan itu biasanya berasal dari manajemen-manajemen atau orang yang bersangkutan. Jika manajemen kurang, kita akan tambah volume traningnya. Dan saat ini KJKS Koperasi Mitra Indonesia memiliki 200 karyawan yang tersebar di 10 cabang.


(71)

59

C. Peningkatan Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi menejemen menjadi salah satu bentuk strategi yang di kembangkan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia untuk memodernisasi secara terus menerus atau meng-upgrad. Jika KJKS Koperasi Mitra Indonesia terlambat menyajikan laporan keuangan maka KJKS Koperasi Mitra Indonesia akan tertinggal dengan lembaga keuangan mikro lainnya. Dengan teknologi yang bagus untuk kepentingan koperasi dan kepentingan anggota atau masyarakat harus tersaji secara cepat. Teknologi harus menjadi kepedulian KJKS Koperasi Mitra Indonesia untuk mengelola dana dan lembaga. Sekarang KJKS Koperasi Mitra Indonesia memiliki website dengan alamat situs www.mconbuisnees.go.id.

D. Membangun Semangat Emosional Lembaga dan Seluruh Anggota. KJKS Koperasi Mitra Indoensia mulai membangunan

hubungan nilai (value) berupa emosional relationship dan hubungan budaya antara seluruh nasabah atau anggota masyarakat dengan KJKS KMI menjadi prioritas utama dalam program jangka panjang (long time program) yang harus dilakukan. Hubungan relationship yang baik dan berkesinambungan menjadikan aset penting bagi lembaga KJKS KMI untuk mengembangkan usaha. Karena seluruh kegiatannya


(72)

60

tidak terlepas dari interaksi sosial dengan berbagai latar belakang budaya setiap anggota dan mitra.

E. Inovasi produk

Lahirnya suatu inovasi produk KJKS Koperasi Mitra Indonesia, tidaklah terlepas penilaian dari analisis marketing. Produk yang belum terakomodir dengan baik dan sistematik menjadi sebuah produk yang memiliki nilai bisnis yang tinggi serta memiliki potensi bisnis yang memungkin menjadi branding bagi suatu koperasi jasa keuangan syariah . Dalam hal ini KJKS Koperasi Mitra Indonesia membuat inovasi produk simpanan seperti Simpanan Pendidikan (SIDIDI) yang merupakan tabungan untuk kelancaran pendidikan yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad mudharabah. Simpanan pendidikan ditawarkan pada kelompok atau perorangan dengan jangka waktu 6 – 12 bulan. Adapun nisbah bagi hasil antara nasabah SIDIDI dengan Koperasi Mitra Indonesia adalah 40 % : 60 %. Bagi hasil ini dibayarkan pada saat jatuh tempo. Besar simpanan pendidikan minimal Rp.5.000 yang disetor tiap hari atau pun tiap bulan.

Penerapan startegi yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia secara konsisten dan terus-menerus membuat laju perkembangan dan pertumbuhan usaha KJKS Koperasi Mitra Indonesia meningkat. Hal ini terlihat jelas peningkatan jumlah


(73)

61

anggota diseluruh cabang KJKS KMI dengan rincian jumlah anggota sebagai berikut:

Tabel 4

Daftar jumlah anggota dan simpanan wajib anggota Per 31 Desember 201032

Tahun Jumlah Anggota Simpanan Wajib 2007 905 Orang Rp. 108.600.000 2008 1.477 Orang Rp. 177.240.000 2009 1.758 Orang Rp.210.960.000 2010 2.104 Orang Rp.252.480.000

Implementasi strategi yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia cukup efektif dan berhasil dalam peningkatan pendapatan usaha dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5

Daftar pendapatan usaha KJKS KMI per 31 Desember 201033

32Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun

–Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 . h.16

33Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Koperasi Mitra Indonesia Untuk Tahun – Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 .h.8

Jenis Pendapatam

Tahun 2009 Tahun 2010

Murabahah Rp.1.523.201.385 Rp.1.566.376.181 Bagi hasil Rp. 515.230.014 Rp. 650.595.982


(74)

62 B. Kendala-Kendala dan Analisis

Koperasi jasa keuangan syariah saat ini, masih banyak menghadapi sejumlah tantangan dan berbagai kendala-kendala, aspek kelembagaan dan keuangan.

Terkadang pendirian koperasi jasa keuangan syariah kurang diimbangi dengan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang profesional mengenai manajemen pengelolaan jasa, kemampun sumber daya manusia, permodalan, kurangnya kepercayaan masyarakat, sistem informasi menejemen, lemahnya jaringan yang dibangun oleh koperasi jasa keuangan syariah. Oleh karena itu banyak diantara koperasi jasa keuangan syariah yang mati dalam usia pendek atau tetap berdiri namun berjalan di tempat tidak ada perkembangan dan peningkatan dalam aspek asset.34

34Irfan Syaugi Beik dkk, “Analisis Efektifitas Pembiayaan UMK Pada Koperasi Syariah”, Republika, (Jakarta), 28 April 2011, h 23

Mudharabah

Sewa Ijaroh Rp. 36.846.769 Rp. 23.136.843 Adm.

Mudharabah

Rp. 216.162.809 Rp. 233.417.397

Adm. Tabungan Rp. 4.288.792 Rp. 3.970.514 Adm.

Murabahah

Rp. 762.597.439 Rp. 762.597.439


(75)

63

Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dalam upaya mengembangkan usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Keterbatasan Permodalan

Diawal pendirian pada tahun 2003 Koperasi Informasi dan Komunikasi dengan modal usaha Rp.68.000.000. Kemudian merubah menjadi KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2007. Saat itu, modal KJKS KMI msih mengandalkan sumber modal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan hibah. Oleh karena itu, KJKS Koperasi Mitra Indonesia mengalami kesulitan untuk menambah modal untuk pengembangan usaha dan meningkatan plafon pembiayaan.35

Hal ini terjadi ini karena beberapa hal, diantaranya :

1. kurangnya terjalinnya kerja sama yang dalam program Linkage antara KJKS Koperasi Mitra Indonesia dengan dunia perbankan syariah sebagai salah satu sumber keuangan.

2. Sulitnya KJKS Koperasi Mitra Indoensia untuk masuk dalam akses dana ke perbankan atau sumber-sumber lainnya untuk memenuhi kebutuhan dana dalam rangka pengembangan usaha 35 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI

No.310/BH/MENEG.I/X/2003 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Koperai Media Informasi dan Komunikasi.


(76)

64

maupun penanggulangan kesulitan likuiditas. Karena dunia perbankan syariah masih memilah milih untuk menyaluran pembiayaannya ke koperasi jasa keuangan syariah. Dalam pandangan mereka, koperasi jasa keuangan syariah masih dianggap tidak bankable, marketable, memiliki tingkat resiko cukup tinggi dan menghasilkan keuntungan yang sedikit. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan koperasi jasa keuangan syariah memenuhi persyaratan yang umumnya telah ditetapkan oleh perbankan seperti jaminan fisik, tingkat kesehatan, kejelasan status hukum, profesionalitas, sumber daya insani, laporan keuangan dan lemahnya posisi tawar-menawar (bargaining position) KJKS Koperasi Mitra Indonesia terhadap lembaga keuangan bank dan non bank yang berskala besar yang memiliki prospek usaha yang jelas dan modal yang besar.36

b. Rendahnya Kemampuan dan Pengetahuan Sumber Daya Insani

Pada tahun 2007 awal perubahan Koperasi Media Informasi dan Komunikasi menjadi KJKS Koperasi Mitra Indonesia tidak adanya standar sistem rekruitmen karyawan secara khusus dan minimnya pelatihan yang berkesinambungan dan berjenjang untuk

36 Asep Saeful Bahri, Kepala Divisi Pengembangan dan Penelitian KJKS KMI, Wawancara Pribadi, Cileungsi, 11 Februari 2011


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

“Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

13 105 110

Analisis strategi pengembangan usaha jasa keuangan syariah di bidang agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok)

3 11 119

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 4 9

Analisis Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) (studi pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan)

4 10 79

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KABUPATEN Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP

0 4 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP Berkah Usaha,

0 3 17

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 10

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 6 19

IMPLEMENTASI DANA MUDHARABAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Surabaya).

0 0 13

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 1 9