PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS 1
(Penelitian Tindakan Kelas di MAN Karanganyar)
Shinta Fadlilah Umury, Harini, dan Bambang Wasito Adi *
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ekonomi
peserta didik kelas XI IPS 1 MAN Karanganyar 2014/2015 melalui penerapan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 MAN
Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 36 peserta didik. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data
menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis teknik
deskriptif komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan hipotesis
telah diterima. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui penerapan model pembelajaran tipe
Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi peserta didik Kelas XI IPS di

MAN Karangayar Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan pada siklus I dan siklus II bahwa
keaktifan peserta didik yang ditinjau dari indikator keaktifan meningkat (presentase pra siklus
30,02%, siklus I 75,23% dan siklus II 84,37%). Selain itu, hasil belajar peserta didik juga
meningat (presentase pra siklus 33% , siklus I 75% dan siklus II 81%)
Kata kunci: Think Talk Write (TTW), keaktifan, hasil belajar
ABSTRACT
The objevtive of this research is to improve activities and learning outcomes economic of
the students in grade XI IPS 1 of MAN In Academic Year Karanganyar 2014/2015 with
implementation of Think Talk Write (TTW) learning model. This research used the Classroom
Action Research (CAR). The study was conducted in two cycles, with each cycle consisting of
planning, action, observation and reflection. The subjects were students of class XI IPS 1 of
MAN Karanganyar totaling 36 students. Data collection techniques are observation, testing,
documentation and interviews. Techniques for the validity of the data used triangulation of data

sources and triangulation technique. The data analysis technique used is descriptive comparative
analysis and critical analysis is used for analyzing the data. The results of research shows that the
hypothesis are accepted. The results of research shows that through the application of learning
model with type Think Talk Write (TTW) can improve activities and learning outcomes
economic at Grade XI IPS 1 of MAN Karanganyar In Academic Year 2014/2015. It proved in
the first cycle and the second cycle that the students activities that is viewed from the activities

indicator is increasing (percentage of pre cycle 30,02%, cycle I 75,23% and cycle II 84,37%).
Beside that, the students learning outcomes also increasing (percentage of pre cycle 33%, cycle I
75% and cycle II 81%).
Keywords: Think Talk Write (TTW), students’activities, learning outcomes

Undang-undang No.14 pasal 6

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan pilar utama
terhadap pengembangan kualitas sumber
daya manusia dan masyarakat suatu bangsa.
Dalam dunia pendidikan perubahan demi
perubahan telah dilakukan dengan tujuan
menghasilkan

lulusan

pendidikan

yang


berkualitas. Fungsi Pendidikan Nasional
dalam pasal 3 UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 adalah mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara.
Dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
tersebut tentu saja tidak lepas dari peran
guru.

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menyatakan bahwa kedudukan guru dan
dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk


melaksanakan

sistem

pendidikan

nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional,

yaitu

berkembangnya

potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga

negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Peran

guru

dapat

dikatakan

berhasil apabila peserta didik telah dapat
mengembangkan diri dengan baik sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional melalui
jalur

sekolah.

Berdasarkan

penjelasan


mengenai undang-undang tersebut, dapat
dirumuskan bahwa guru bertanggung jawab
dalam

mengarahkan

dan

menciptakan

suasana yang kondusif sehingga proses

pembelajaran

dapat

berlangsung

secara


saat

proses

pembelajaran

berlangsung.

optimal dan pada akhirnya berdampak pada

Keaktifan peserta didik dikatakan rendah

tercapainya hasil belajar. Dengan adanya

dikarenakan berbagai macam faktor yang

peningkatan hasil belajar peserta didik dapat

menyebabkan hal tersebut, salah satunya


dikatakan bahwa tujuan pendidikan telah

model pembelajaran yang dilakukan oleh

tercapai.

guru kurang variatif. Dalam proses belajar
Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

mengajar, guru masih menerapkan model

Karanganyar adalah salah satu lembaga

konvensional.

Guru

pendidikan yang berbasis pendidikan Agama


menerangkan

pelajaran

Islam

kabupaten

didik. Peserta didik hanya mendengarkan

Karanganyar. Berikut ini merupankan tabel

penjelasan dari guru dan bertanya apabila

tentang hasil belajar pra penlitian:

ada pelajaran yang tidak dipahami. Di akhir

yang


berada

di

Tabel1.1.Daftar
Nilai
Rata-rata
dan
Presentase Ketuntasan Belajar Hasil Belajar
Pra Siklus Mata Pelajaran Ekonomi pada
Kelas XI IPS1 MAN Karangayar Tahun
Ajaran 2014/2015
Kelas
XI IPS1
Mata Pelajaran
Ekonomi
Batas KKM
78
Rata-Rata
Nilai

Ulangan 74.88
Harian
Presentase Ketuntasan Nilai 33%
Ulangan Harian
Presentase Tidak Lulus Nilai 67%
Ulangan Harian
(Sumber: Data Kuantitatif)
Keaktifan peserta didik berdasarkan
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
Ekonomi yang bersangkutan dan hasil
pengamatan di kelas XI IPS1 menujukkan
bahwa masih banyak peserta didik yang

pembelajaran,

30,02% tingkat keaktifan peserta didik pada

banyak

kepada

peserta

akan

memberikan

pekerjaan rumah sebagai tugas.
Penerapan
konvensional

model

menjadikan

pembelajaran
peserta

didik

kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran sehingga pembelajaran yang
diterapkan oleh guru belum menyentuh
secara

signifikan

pengembangan

dalam

ketrampilan

upaya
keaktifan

peserta didik. Jika proses pembelajaran
konvensional
menerus

berlangsung secara terus-

maka

kejenuhan

pada

akan

menimbulkan

peserta

didik

dan

berdampak pada hasil belajar yang rendah
karena daya serap peserta didik terhadap
pembelajaran kurang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, salah

belum aktif dan cenderung pasif dalam
proses pembelajaran di kelas. Sebesar

guru

lebih

satu

alternatif

permasalahan

untuk

tersebut

memecahkan
adalah

dengan

menerapkan model pembelajaran yang aktif,

meningkat karena peserta didik dituntut

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

untuk menuangkan ide maupun jawaban

sehingga pembelajaran dapat berlangsung

yang telah didapat secara individu ke dalam

dengan optimal. Pada penelitian ini, peneliti

kelompok dan didiskusikan bersama-sama.

memilih menggunakan model pembelajaran

Kemampuan menulis peserta didik pun juga

kooperatif untuk mengatasi permasalahan

meningkat karena peserta didik diajarkan

tersebut. Adapun salah satunya adalah

untuk dapat menuangkan hasil diskusi

model pembelajaran kooperatif tipe Think

kedalam lembar kegiatan peserta didik

Talk Write.

dengan

penelitian

yang

sistematis

Model pembelajaran tipe Think

meningkat, maka besar kemungkinan hasil

Talk Write adalah suatu model pembelajaran

belajar peserta didik akan meningkat karena

yang mengajak peserta didik untuk berpikir

peserta didik paham terhadap materi yang

terlebih dahulu secara individu kemudian

diberikan oleh guru. Keaktifan peserta didik

membahas dan mendiskusikan ke dalam

juga diharapkan meningkat karena ketika

suatu kelompok kecil (3-5 orang) mengenai

ada salah satu kelompok yang melakukan

suatu permasalahan maupun soal yang

presentasi hasil diskusi, kelompok lain

diberikan oleh guru. Setelah itu hasil diskusi

diharuskan menyampaikan pendapat baik

dituangkan

dalam hal bertanya maupun menyanggah.

ke

dalam

tulisan

dan

dipresentasikan oleh salah satu perwakilan

Berdasarkan

latar

belakang

kelompok dan ditanggapi oleh kelompok

tersebut, maka dirumuskan permasalahan

yang lainnya.

sebagai

berikut

“(1)

Apakah

dengan

pembelajaran

penerapan model pembelajaran Think Talk

kooperatif tipe Think Talk Write pada mata

Write dapat meningkatkan keaktifan peserta

pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS 1

didik pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

IPS1 di MAN Karanganyar? (2) Apakah

berpikir peserta didik secara individu. Hal

dengan

tersebut dapat terjadi karena peserta didik

Think Talk Write dapat meningkatkan hasil

secara individu diharuskan untuk berpikir

belajar peserta didik pada mata pelajaran

terlebih

Ekonomi

Penerapan

dahulu

model

mengenai

soal

yang

diberikan. Begitu juga dengan kemampuan
komunikasi peserta didik yang diharapkan

penerapan

kelas

Karanganyar?”

model

XI

IPS1

pembelajaran

di

MAN

Tujuan

yang

pembelajaran biasanya tertuang dalam suatu

untuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

mengetahui adanya peningkatan keaktifan

di mana RPP tersebut digunakan oleh guru

peserta didik mata pelajaran Ekonomi kelas

sebagai pedoman dalam melakukan proses

XI IPS1 dengan menggunakan model

belajar mengajar.

dilakukan

dari

peneliti

penelitian
adalah

(1)

pembelajaran Think Talk Write, (2) Untuk
mengetahui adanya peningkatan hasil belajar

Model Pembelajaran Think Talk Write
Model pembelajaran Think Talk

peserta didik mata pelajaran Ekonomi kelas
XI IPS1 dengan

menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write.

Write

merupakan

pembelajanran

salah

satu

kooperatif.

model
Menurut

Kusumaningtyas (2014: 20) menyatakan
TINJAUAN PUSTAKA

bahwa “Model Pembelajaran Think Talk

Pembelajaran

Write merupakan salah satu dari model

Proses

pembelajaran

dialami

pembelajaran kooperatif yang membangun

sepanjang hayat seorang manusia serta dapat

secara tepat untuk berpikir dan refleksikan

berlaku di manapun dan kapan pun. Pribadi

serta untuk mengkordinasikan ide-ide serta

(2011:

mengetes ide tersebut sebelum peserta didik

10)

mengatakan

bahwa

“Pembelajaran adalah proses yang sengaja

diminta untuk menulis”.

dirancang untuk menciptakan terjadinya

Menurut Suprihatiningrum (2013)

aktivitas belajar dalam diri inidividu”.

menyatakan bahwa Think Talk Write adalah

sedangkan Isjoni (2012: 14) berpendapat

pembelajaran yang dimulai dengan berpikir

bahwa “Pembelajaran adalah sesuatu yang

melalui

dilakukan oleh peserta didik bukan dibuat

mengkritisi dan alternatif solusi) di mana

untuk peserta didik”

hasil belajarnya dikomunikasikan melalui

bahan

bacaan

(menyimak,

Aqib (2013: 81) berpendapat bahwa

presentasi, diskusi kemudian dibuat laporan

“Proses belajar mengajar (pembelajaran)

hasil presentasi. Zulkarnaini (2011: 6)

adalah

yang

menjelaskan bahwa “Pembelajaran Think

dilakukan guru untuk mewujudkan proses

Talk Write adalah suatu tipe pembelajaran

pembelajaran berjalan secara efektif dan

kooperatif

efisien yang dimulai dari perencanaan,

anggota

pelaksanan, dan evaluasi”. Perancangan

bertanggung jawab atas penguasaan bagian

upaya

secara

sistematis

yang
dalam

terdiri
satu

dari

beberapa

kelompok

yang

materi belajar dan mampu mengajarkan

menyusun serta menguji ide-ide dalam

materi tersebut kepada anggota dalam

kegiatan

kelompoknya”.

komunikasi peserta didik akan terlihat pada

Berdasarkan

kelompok.

Kemajuan

model

dialognya dalam berdiskusi, baik dalam

pembelajaran Think Talk Write menurut

bertukar ide dengan orang lain ataupun

beberapa

refleksi mereka sendiri yang diungkapkan

ahli

di

pengertian

diskusi

atas

dapat

peneliti

simpulkan bahwa model pebelajaran Think

kepada orang lain dan terakhir

Talk Write adalah model pembelajaran yang

Tahap 3: Write yaitu pada tahap

mengajak peserta didik untuk berpikir

ini, peserta didik menuliskan ide-ide yang

terlebih dahulu secara individu kemudian

diperolehnya dalam kegiatan tahap pertama

membahas dan mendiskusikan ke dalam

dan kedua. Tulisan ini terdiri atas landasan

suatu kelompok kecil (3-5) peserta didik

konsep yang digunakan, keterkaitan dengan

mengenai suatu permasalahan maupun soal

materi sebelumnya, strategi penyelesaian

yang diberikan oleh guru. Setelah itu hasil

dan solusi yang diperoleh.

diskusi dituangkan ke dalam tulisan dan
dipresentasikan oleh salah satu perwakilan

Keaktifan Peserta Didik

kelompok dan ditanggapi oleh kelompok

Aktivitas

yang lainnya.

peserta

didik

merupakan kegiatan atau perilaku peserta

Sintak yang sesuai dengan urutan di
dalamnya

belajar

yaitu,

think

(berpikir),

talk

didik yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Aktivitas peserta

(berbicara/ berdiskusi) dan write (menulis)

didik

Huda (2013) yaitu Tahap 1: Think dimana

pencapaian proses maupun hasil belajar

peserta didik membaca teks berupa soal.

peserta didik. Dalam aktivitas belajar,

Pada tahap ini peserta didik secara individu

dibutuhkan keaktifan peserta didik dalam

memikirkan

belajar.

kemungkinan

jawaban,

sangat

berpengaruh

terhadap

membuat catatan kecil tentang ide-ide yang

Secara harfiah keaktifan berasal

terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak

dari kata aktif yang berarti sibuk, giat

dipahami. Tahap 2: Talk yaitu Peserta didik

(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata

diberi kesempatan untuk membicarakan

“aktif”

hasil penyelidikannya pada tahap pertama.

sehingga

Pada tahap ini, peserta didik merefleksikan,

mempunyai arti kegiatan atau kesibukan.

mendapat
menjadi

awalan ke- dan –an,
keaktifan

yang

Jadi, keaktifan belajar adalah kegiatan atau

diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktvitas

kesibukan peserta didik dalam kegiatan

proses

belajar mengajar di sekolah maupun di luar

berlangsung

sekolah

keberhasilan

Diederich dalam Sardiman (2014: 101)

belajar peserta didik. Dimyati & Mudjino

aktivitas peserta didik dapat dikelompokkan

(2010) berpedapat bahwa “Keaktifan adalah

sebagai berikut:

suatu dorongan untuk berbuat sesuatu,

1) Visual Activities

yang

menunjang

belajar

mengajar

dengan

tidak

baik.

akan

Menurut

mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri

Antara lain: membaca, memperhatikan

dalam

gambar

proses

pembelajaran”.

Sardiman

(2009: 97) mengemukakan kegiatan belajar,
subjek/peserta didik harus aktif berbuat.
Hamdani

(2011)

mengatakakn

demonstrasi,

percobaan,

pekerjaan orang lain.
2) Oral Activities
Seperti:

menyatakan,

merumuskan,

bahwa keaktifan adalah suatu upaya yang

bertanya, memberi saran, mengeluarkan

muncul dalam berbagai bentuk di mana

pendapat,

keaktifan dapat terwujud dengan adanya

diskusi, dan interupsi.

keterlibatan intelektual, emosional dalam
kegiatan

belajar

akomodasi

mengajar,

kognitif

dalam

asimilasi
pencapaian

pengetahuan, perbuatan serta pengalaman

mengadakan

wawancara,

3) Listening Activities
Sebagai contoh mendengarkan: uraian,
percakapan, diskusi, musik dan pidato.
4) Writing Activities

langsung terhadap umpan balik dalam

Misalnya: menulis cerita, karangan,

pembentukan keterampilan dan penghayatan

laporan, angket, menyalin

serta

internalisasi

nilai-nilai

dalam

5) Drawing Activities

pembentukan sikap dengan kata lain, dalam

Misalnya:

proses belajar mengajar sangat diperlukan

grafik, peta, diagram.

adanya aktivitas, tanpa aktvitas proses

menggambar,

membuat

6) Motor Activities

belajar mengajar tidak akan berlangsung

Antara lain: melakukan percobaan,

dengan baik.

membuat konstruksi model, mereparasi,

Sardiman (2009: 97) berpendapat
bahwa “kegiatan belajar, subjek/peserta
didik harus aktif berbuat”. Dengan kata lain,
dalam proses belajar

mengajar sangat

bermain, berkebun, berternak.

7) Mental Activities

belajar mengajar masih berlangsung,

Contohnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal menganalisis, melihat
hubungan, mengambil keputusan.

b) Penilaian kinerja
Penilaian dengan mengamati kegiatan

8) Emotional Activities
Misalnya:

pada setiap akhir suatu satuan bahasa.

peserta didik dalam melakukan sesuatu.

menaruh

minat,

merasa

Penilaian ini cocok digunakan untuk

bosan, gembira, bersemangat, bergairah,

menilai

berani, tenang dan gugup.

peserta didik dalam melakukan tugas

ketercapaian

kompetensi

tertentu.
c) Penilaian sikap

Hasil Belajar
Rusmono (2012:10) menyatakan

Penilaian sikap sangat menentukkan

bahwa “hasil belajar adalah perubahan

keberhasilan

peserta

perilaku individual yang meliputi ranah

mencapai

ketuntasan

kognitif,

pembelajaran. Secara umum Penilaian

afektif

dan

psikomotorik”.

didik

untuk
dalam

Suprijono (2011: 5) berpendapat bahwa

sikap

“hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

pembelajaran adalah sebagai berikut:

nilai-nilai,

penilaian

sikap,

pengertian-pengertian,

apresiasi

Pengertian

dan

penilaian

sikap-

keterampilan”.

autentik

menurut

yang

dinilai

sikap

dalam

terhadap

proses

materi

pelajaran, penilaian sikak terhadap guru,
penilaian

sikap

terhadap

proses

(Wiyono dan Sunarni (2009: 41) adalah

pembelajaran, penilaian sikap yang

“menunjukkan siswa dengan tugas-tugas

berkaitan dengan nilai dan norma.

yang bermakna bagi kehidupan”.
Menurut Suwandi (2009), jenis-

d) Penilaian portofolio
Pengertian penilaian portofolio menurut

jenis penilaian auntentik terdiri dari :

Suwandi (2009:33) adalah “kumpulan

a) Penilaian dengan tes

tugas atau pekerjaan seseorang”.

Tes adalah suatu bentuk pemberian
tugas atau pertanyaan

yang harus

dikerjakan oleh peserta didik yang di

Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian

tes. Penilaian tes dilakukan dengan

ini dirumuskan sebagai berikut:

penilaian tes formatif. Penilaian tes

1. Melalui penerapan model pembelajaran

formatif dilakukan selama kegiatan

Think Talk Write dapat meningkatkan

keaktifan peserta didik pada mata

Karanganyar. (b) Tempat dan Peristiwa

pelajaran Ekonomi kelas XI IPS1 di

Berlangsungnya

MAN Karanganyar

yaitu bertempat di Madrasah Aliyah Negeri

Aktivitas

Pembelajaran

2. Melalui penerapan model pembelajaran

Karanganyar. Pengamatan terhadap aktivitas

Think Talk Write dapat meningkatkan

yang dilakukan oleh guru dan peserta didik

hasil belajar peserta didik pada mata

dalam proses pembelajaran di kelas sangat

pelajaran Ekonomi kelas XI IPS1 di

penting. (c) Dokumen atau Arsip yang

MAN Karanganyar.

berupa silabus, daftar nilai hasil belajar
tahun ajaran 2014/2015, buku referensi
mengajar

METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

dilaksanakan

di

di

Jalan

Ngaliyan

No.

silabus

pelaksanaan

pembelajaran mata pelajaran ekonomi.

Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar yang
beralamat

dan

Teknik pengumpulan data pada

4

penelitian ini melalui metode observasi,

Karanganyar. Penelitian ini termasuk dalam

metode tes, metode dokumentasi dan metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek

wawancara. Teknik yang digunakan untuk

penelitian tindakan adalah peserta didik XI

memeriksa validitas dalam penelitian ini

IPS1 dengan mata pelajaran di MAN

adalah

Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015

triangulasi teknik. Sumber data dalam

dengan jumlah peserta didik 36 terdiri dari

penelitian didapat dengan menggunakan

laki-laki 7 dan 29 perempuan.

teknik pengumpulan data yang dilakukan

Objek penelitian tindakan kelas ini

triangulasi

peneliti

yaitu

sumber

data

menggunakan

dan

teknik

adalah keaktifan dan hasil belajar peserta

observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.

didik yang didapat dari proses pelaksanaan

Data yang diperoleh dari dokumentasi

pembelajaran

wawancara dan observasi mengenai hasil

menggunakan

ekonomi
model

dengan
pembelajaran

belajar

dan

keaktifan

peserta

didik

kooperatif tipe Think Talk Write. Sumber

dibuktikan

data primer dan sekunder dalam penelitian

peserta didik dan guru pada saat proses

ini diperoleh dari berbagai sumber antara

pembelajaran berlangsung serta tes untuk

lain: (a) Informan atau Narasumber yang

melihat hasil belajar peserta didik dan

diperoleh dari guru ekonomi dan peserta

wawancara pada setiap akhir siklus.

didik XI IPS1 di Madrasah Aliyah Negeri

dengan

observasi

terhadap

Teknik

analisis

data

yang

Hasil observasi tersebut adalah (a)

digunakan dalam penelitian tindakan kelas

Peserta

ini adalah Analisis data yang digunakan

memperhatikan penjelasan dari guru. Dalam

dalam

proses pembelajaran di kelas, sebagian besar

penelitian

tindakan

kelas

ini

didik

kurang

antusias

dan

menggunakan teknik deskriptif komparatif.

peserta

Teknik deskriptif komparatif digunakan

penjelasan dari guru. (b) Respon peserta

untuk

dengan

didik dalam menanggapi intrusksi dari guru

membandingkan hasil antar siklus (Suwandi,

masih rendah. Salah satunya terlihat pada

2009). Sedangakan data kualitatif dianalisis

saat guru masuk kelas dan menginstuksikan

menggunakan teknik analisis kritis. Teknik

peserta didik untuk segera siap dalam

analisis kritis adalah mencangkup kegiatan

menerima pelajaran, banyak peserta didik

untuk

dan

yang tidak segera menyiapkan diri. (c) Hasil

kelebihan kinerja peserta didik dan guru

belajar peserta didik belum menunjukan

dalam proses belajar mengajar (Suwandi,

hasil

2012).

dibuktikan dari data dokumentasi hasil

data

kuantitatif,

mengungkap

yaitu

kelemahan

didik

kurang

maksimal.

Hal

memperhatikan

tersebut

dapat

belajar peserta didik yang menunjukan
masih banyaknya peserta didik yang hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian

ini

belajarnya tidak tuntas. Hasil belajar peserta

dilakukan di MAN Karanganyar di kelas XI

didik didalam mengikuti pelajaran Ekonomi

IPS 1. Penelitian dilakukan secara sistematis

dirasa sangat kurang karena dari 36 peserta

dimulai dari tahap pra tindakan. Pada tahap

didik kelas XI IPS 1 hanya terdapat 12

pra

peserta

tidakan,

tindakan

peneliti

kelas

terlebih

dahulu

didik

dengan

persentase

33%

melakukan observasi dan wawancara baik

mencapai KKM, sedangkan 24 peserta didik

dari peserta didik maupun guru Ekonomi

dengan persentase 67% dikatakan tidak

yang bersangkutan dengan tujuan untuk

tuntas karena memperoleh nilai ≤ 78. Hasil

mengetahui keadaan nyata yang ada di

tes pratindakan menunjukkan hasil belajar

lapangan. Selain melakukan wawancara dan

peserta didik kelas XI IPS 1 MAN

obseravasi, peneliti juga mengumpulkan

Karanganyar pada mata pelajaran Ekonomi

data dokumentasi hasil belajar peserta didik

masih tergolong rendah, karena Ketuntasan

kelas XI IPS 1 khususnya pada mata

Kriteria Minimal (KKM) dari keseluruhan

pelajaran Ekonomi.

peserta didik belum mencapai indikator

ketercapaian hasil belajar sebesar 75%,

Berdasarkan data hasil observasi

maka dari itu perlu dilaksanakan suatu

pada siklus II, peningkatan keaktifan peserta

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar

didik

peserta didik. (d) Peserta didik cenderung

75,35% menjadi 84,49%. Hasil belajar

pasif sebagai pendengar dalam proses

peserta didik juga mengalami peningkatan

pembelajaran. Kecenderungan peserta didik

dimana rata-rata hasil belajar peserta didik

pasif dikelas mengakibatkan rendahnya

pada siklus I 78,82 dengan persentase

keatifan

tersebut

tingkat keberhasilan peserta didik 75%

ditunjukan dari hasil pra observasi keaktifan

meningkat kembali menjadi 81.50, peserta

peserta didik yang rendah dengan presentasi

didik yang tuntas sebanyak 29 peserta didik

sebesar 30,02%.

dan peserta didik yang belum tuntas

peserta

didik.

Hal

terus

meningkat

dari

presentase

Berdasarkan data hasil observasi

sebanyak 7 peserta didik, dengan persentase

pada siklus I, dapat diketahui bahwa

tingkat keberhasilan peserta didik sebesar

penerapan model Think Talk Write dapat

81%.

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

Berdasarkan

data

pratindakan,

peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi

siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa

di kelas XI IPS 1 MAN Karanganyar.

penerapan model pembelajaran Think Talk

Keaktifan peserta didik meningkat terbukti

Write yang dilakukan pada mata pelajaran

dari meningkatnya presentase keaktifan dari

Ekonomi kelas XI IPS 1 MAN Karanganyar

30,02% menjadi 75,35%. Hasil belajar

berdampak positif. Dampak positif ini

peserta didik juga mengalami peningkatan

ditunjukan dari meningkatnya keaktifan dan

dimana rata-rata hasil belajar peserta didik

hasil belajar peserta didik pada setiap siklus.

pada pra siklus

Meningkatnya hasil belajar peserta didik

74,88 dengan persentase

tingkat keberhasilan peserta didik

33%

dipengaruhi

meningkatkan

kemampuan

kemudian pada siklus I meningkat menjadi

berfikir peserta didik secara individu. Hal

78.82, peserta didik yang tuntas sebanyak 27

tersebut dapat terjadi karena peserta didik

peserta didik dan peserta didik yang belum

secara individu diharuskan untuk berpikir

tuntas sebanyak 9 peserta didik, dengan

terlebih

persentase tingkat keberhasilan peserta didik

diberikan

sebesar 75%.

kelompok. Begitu juga dengan kemampuan

dahulu

mengenai

kemudian

soal

dianalisi

yang

bersama

komunikasi peserta didik yang meningkat

karena

peserta

didik

untuk

Proses pembelajaran yang berlangsung

menuangkan ide maupun jawaban yang

menjadi berpusat kepada peserta didik.

telah didapat secara individu ke dalam

Guru lebih berperan sebagai fasilitator

kelompok dan didiskusikan bersama-sama

yang

yang

peserta

diwujudkan

dituntut

dalam

kemampuan

bertanya maupun mengeluarkan pendapat.
Kemampuan menulis peserta didik
pun juga meningkat karena peserta didik

membantu

dan

didik

mengarahkan

dalam

proses

pembelajaran baik ketika proses diskusi
maupun presentasi.
2) Keaktifan peserta didik meningkat

diajarkan untuk dapat menuangkan hasil

Peserta

diskusi kedalam lembar kegiatan peserta

mengikuti proses pembelajaran baik

didik dengan penelitian yang sistematis.

dalam

Apabila kemampuan berfikir, berbicara dan

bertanya, mengeluarkan pendapat dan

menulis meningkat, maka hasil belajar siswa

memperhatikan

akan

mendengarkan penjelesan guru, menulis

meningkat

karena

siswa

paham

didik

diskusi

lebih

maupun

laporan,

Keaktifan peserta didik juga meningkat

permasalahan

karena ketika ada salah satu kelompok yang

mengikuti pembelajaran.

diskusi,

kelompok

lain

diharuskan

3) Kegiatan
variatif

guru,

menyelesaikan
dan

dari

suatu

antusias

pembelajaran

dalam

presentasi,

penjelsan

terhadap materi yang diberikan oleh guru.

melakukan diskusi dan presentasi hasil

aktif

yang

sebelumnya

dalam

lebih

membuat

menyampaikan pendapat baik dalam hal

suasana belajar lebih menyenangkan,

bertanya maupun menyanggah. Sehingga

tidak monoton dan santai. Hal tersebut

berdampak positif dalam proses belajar

terlihat dari antusias peserta didik dalam

Ekonomi. Hal ini terbukti pada peningkatan

mengikuti proses pembelajaran terlebih

keaktifan dan hasil belajar peserta didik

ketika proses diskusi berlangsung yang

yang ditemui dalam proses pembelajaran

semakin meningkat.

dengan

penerapan

model

pembelajaran

Think Talk Write.
Temuan

yang

4) Penerapan model pembelajaran Think
Talk

muncul

selama

proses

Write

dapat

meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar. Hasil belajar

pembelajaran:

dan keaktifan peserta didik mengalami

1) Pembelajaran tidak lagi berpusat pada

peningkatan dalam setiap siklus dan

guru (teacher center learning)

telah mencapai batas keberhasilan yang

telah mencapai batas ketuntasan 75%

memperhatikan

dan nilai rata-rata peserta didik juga

mendengarkan penjelasan guru, menulis

telah mencapai nilai di atas KKM yang

laporan,

telah ditetapkan sebesar 78. Oleh karena

permasalahan

itu,

mengikuti pembelajaran.

proses

pembelajaran

dengan

penerapan model pembelajaran Think

penjelasan

menyelesaikan

2. Penerapan

dan

antusias

guru,

suatu
dalam

model

pembelajaran

Write

(TTW) untuk

Talk Write dapat membuat peserta didik

Think Talk

memahami materi pelajaran dengan

meningkatkan hasil belajar peserta

baik sehingga hasil belajar peserta didik

didik

kelas XI IPS 1 telah tuntas dan berhasil.

Hal ini dibuktikan dari hasil rata-rata
hasil

belajar

peserta

didik

yang

KESIMPULAN

meningkat tiap siklusnya, yaitu pada pra

Kesimpulan

siklus sebesar 74.88 dengan persentase

Penelitian tindakan kelas

yang

tingkat

keberhasilan

peserta

didik

dilaksanakan di kelas XI IPS 1 ini dilakukan

sebesar 33% kemudian pada siklus I

dalam dua siklus. Simpulan hasil penelitian

meningkat

ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

dengan persentase tingkat keberhasilan

1. Penerapan

menjadi

sebesar

78.82

model

pembelajaran

peserta didik sebesar 75% dan pada

Write

(TTW) untuk

siklus II meningkat kembali menjadi

Think Talk
meningkatkan

keaktifan

peserta

didik

sebesar 81.50 dengan persentase tingkat
keberhasilan peserta didik sebesar 81%.

Hal tersebut terbukti dari hasil observasi
pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yang

Saran

menunjukan bahwa rata-rata keaktifan

1. Bagi Perserta Didik

peserta didik mengalami peningkatan

a) Peserta

didik

diharapkan

dapat

tiap siklusnya dari kategori kurang ke

memahami pentingnya bekerja sama

kategori baik yaitu, 30,02%, 75,35%,

dengan teman lain dalam kegiatan

dan 84,49%. Peserta didik lebih aktif

diskusi dan presentasi dikelas dalam

dalam mengikuti proses pembelajaran

memecahkah

baik dalam diskusi maupun presentasi,

dan saling membantu satu dengan

bertanya, mengeluarkan pendapat dan

yang lainya.

suatu

permasalahan

b) Peserta didik diharapkan aktif dan
memahami

pentingnya

Guru diharapkan dapat memberikan

interaksi

motivasi bagi peserta didik agar

dalam belajar kelompok sehingga

peserta didik termotivasi untuk aktif

akan memunculkan sikap percaya

di kelas. Hal ini dapat dilakukan

diri dalam menyampaikan pendapat,

dengan memutar suatu video atau

jawaban

menunjukan

maupun

selama

proses

pembelajaran berlangsung,
c) Peserta

didik

gambar.

Dengan

demikian maka peserta didik merasa

diharapkan

tidak

tertarik dan fokus mengikuti proses

mejadikan guru sebagai satu-satunya

pembelajaran serta terdorong untuk

sumber

aktif bertanya maupun mengeluarkan

informasi.

Peserta

didik

dapat mencari informasi melalui
referensi lain seperti buku, surat
kabar,

internet

maupun

sharing

dengan teman.

pendapat dengan percaya diri.
3. Bagi Sekolah
a) Sekolah diharapkan dapat berperan
serta untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran baik dari segi model

2. Bagi Guru
a) Guru

diharapkan

lebih

pembelajaran

dengan

melakukan

memperhatikan model pembelajaran

sosisalisasi dan pelatihan mengenai

yang mampu melibatkan peserta

variasi model pembelajaran yang

didik secara aktif dalam proses

berkaitan dengan strategi belajar

pembelajaran sehingga peserta didik

mengajar yang tepat serta menambah

tidak merasa jenuh dan dapat dengan

fasilitas buku di perpustakaan yang

mudah menerima dan memahami

mendukung

materi

mengajar, khususnya buku mengenai

sehingga

hasil

belajar

meningkat.
b) Apabila

kegiatan

model-model
guru

menerapkan

inovatif.

pembelajaran dengan menggunakan

b) Sekolah

model

pembelajaran

Write.

pada

Think

Talk

belajar

pembelajaran

diharapkan

yang

dapt

meningkatkan kualitas free hotspot

pembelajaran

dengan

selanjutnya maka diharapkan guru

internet

melakukan perencanaan yang baik

mempermudah peserta didik untuk

dan pengolahan waktu yang tepat.

memperoleh informasi pendukung

memperbaiki
yang

lambat

koneksi
sehingga

dalam

memperoleh

materi

serta

meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media
dan
Strategi
Pembelajaran
Kontekstual Inovatif. Bandung: Yrama
Widya.
Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani,
(2011).
Strategi
Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model
Pengajaran
dan
Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif
Meningkatkan
Kecerdasaan
Komunikasi Antar Peserta Didik.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kusumanigtyas,
Yekti.Putri.
(2014).
Ekspermentasi Model Pembelajaraan
Think Talk Write (TTW) dan
Numbered Head Together (NHT)
Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII di SMP Negeri SeKabupaten Blora. Skripsi Hasil
Penelitian Universitas Sebelas Maret
Tahun 2014. Progam Pasca Sarjana
UNS.
Pribadi, Benny A. (2011). Model Desain
Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT
Dian Rakyat.
Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran
dengan Problem Based Learning Itu
Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sardiman. (2014). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi
Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suprijono, Agus. (2011). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwandi, Sawiji. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas dan Penelitian Karya
Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 FKIP UNS.
Suwandi, Sawiji. (2012). Penelitian
Tindakan Kelas dan Penelitian Karya
Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tim.2003.
Undang-undang
Replubik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.
Wiyono, B & Sunarni. (2009). Evaluasi
Program
Pendidikan
dan
Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan.
Zulkarnaini. (2011). Model Kooperatif tipe
Think Talk Write (TTW) untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi dan Berfikir
Keras. Jurnal Upi - Edisi Khusus:
No.2 ,Agustus ISSN: 1412-5

Dokumen yang terkait

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS SD NEGERI 9 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 6 1

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISSCUSSION DAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VIII DI SMP N 3 SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI: penelitian tindakan kelas di kelas XI IPS 1 SMA Pasundan 7 Bandung.

2 24 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS 1.

0 1 18

Model Pembelajaran Think Talk Write Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA SD

0 0 7