SAP SILABI HPD TERBARU
S I L A B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH
: HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
STATUS MATA KULIAH
: WAJIB LOKAL
KODE MATA KULIAH
: HKN4102
JUMLAH SKS
: 2 (DUA)
PRASYARAT
: HTN, HAN
SEMESTER SAJIAN
: SETIAP SEMESTER
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Pemerintahan Daerah merupakan mata kuliah yang memandang
pemerintahan daerah dari aspek hukum tata negara, asas, teori, serta
konsepkonsep
tata pemerintahan daerah atau struktur
ketatapemerintahan daerah.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa mampu memahami asas, teori dan hukum pemerintahan
daerah untuk menganalisis problematika penyelenggaraan pemerintahan
daerah di Indonesia.
D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a.Urgensi dan Pengertian Hukum Pemerintahan
Daerah;
b.Penjelasan Silabi dan SAP;
c. Kontrak Belajar.
2.
LEVEL KOMPETENSI II: PILIHAN BENTUK NEGARA
a. Cita Negara Persatuan;
b. Bentuk Negara Kesatuan;
c. Negara Kesatuan dengan Asas Desentralisasi,
Asas Dekonsentrasi dan Asas Pembantuan.
3. LEVEL KOMPETENSI III: PRINSIPPRINSIP PEMERINTAHAN DAERAH
BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SEBELUM AMANDEMEN)
a. Prinsip pembagian daerah;
b. Prinsip penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan asas musyawarah;
c. Prinsip penghargaan terhadap hak asal usul
bersifat istimewa;
(2)
(3)
4.LEVEL KOMPETENSI IV: PRINSIPPRINSIP PEMERINTAHAN DAERAH
BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SESUDAH AMANDEMEN)
a. Prinsip pembagian daerah (Propinsi dan
Kabupaten/Kota);
b. Lembagalembaga Daerah;
c. Otonomi seluasluasnya (Teori Residu);
d. Hubungan antara pusat dan daerah:
Hubungan keuangan
pelayanan umum
pemanfaatan sumber daya alam
hubungan wewenang
e. penghargaan terhadap satuan pemerintah
khusus/istimewa;
f. penghargaan terhadap kesatuan masyarakat
hukum adat;
5. LEVEL KOMPETENSI V: SUMBER HUKUM DAN PERUBAHAN POLITIK
HUKUM PENGATURAN PEMERINTAHAN DAERAH
a. Desentralisatie Wet 1903
b. UndangUndang Nomor 1 Tahun 1945
c. UndangUndang Nomor 22 Tahun 1948
d. UndangUndang Nomor 1 Tahun 1957
e. PENPRES Nomor 6 Tahun 1959
f. UndangUndang Nomor 18 Tahun 1965
g. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1974
h. UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999
i. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
6. LEVEL KOMPETENSI VI: IMPLIKASI OTONOMI DAERAH
a. Implikasi otonomi daerah di bidang politik;
-
Partai Politik dan Pilkada Langsung
-
Hubungan DPRD dan Kepala Daerah
-
Perangkat Daerah (Distribusi Kewenangan
Kepala Daerah)
-
Pemekaran Daerah
b. Implikasi otonomi daerah di bidang sosial
budaya;
-
Kerjasama antar daerah
-
Penyelesaian Perselisihan sengketa batas dan
kerjasama antar daerah
c. Implikasi otonomi daerah di bidang hukum;
-
Hubungan Antar Lembaga di Daerah
(4)
-
Peraturan Daerah dan Produk Hukum
Otonomi Khusus
-
Peraturan Kepala Daerah
7. LEVEL KOMPETENSI VII: HUBUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN
PEMERINTAHAN DESA
a. Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli
Desa
b. Hubungan
Pemerintahan
Daerah dengan
Pemerintahan Desa dalam hal:
-
Kewenangan
-
Keuangan
-
Pertanggungjawaban
-
Pengawasan
BAHAN PUSTAKA
Undangundang Dasar Negara Kesatuan Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah
Abdul Aziz dan David D. Arnold, Desentralisasi Pemerintahan Pengalaman
Negaranegara Asia, Pondok Edukasi, Yogyakarta, 2003
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan
Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan
dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana
UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UIPress,
Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002
Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari Daerah,
Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah
Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2005
Henry Maddick, Desentralisasi dalam Praktek, Pustaka Kendi, Yogyakarta,
2003
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat
Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia,
Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta,
Yogyakarta, 1993
(5)
Ni’matul Huda, Otonomi Daerah (Filosofi, Sejarah Perkembangan dan
Problematika, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka PelajarLBH
Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah
Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan
Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Susi Dwi Harijanti (Editor Utama) Dkk, Negara Hukum yang Berkeadilan
(Kumpulan Pemikiran dalam Rangka Purnabakti Prof. Dr. H. Bagir
Manan, SH, M.CL), Rosda KaryaPSKNHTN FH Unpad, Bandung,
2011
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good
Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara,
Jakarta, 1981
Tim Penyusun, Naskah Komprehensif Perubahan Undangundang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Latar Belakang, Proses
dan Hasil Pembahasan 19992002), Buku II Sendi
sendi/Fundamen Negara, Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Tumpal P. Saragi, Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa Alternatif
Pemberdayaan Desa, Yayasan Adikarya IKAPIFord
Foundation,IRE Press, Yogyakarta, CV. Cipiruy, Jakarta, 2004
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan
19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(6)
S
A P (SATUAN ACARA PERKULIAHAN)
A. IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH : HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
STATUS MATA KULIAH: WAJIB LOKAL
KODE MATA KULIAH : HKN4102
JUMLAH SKS
: 2 (DUA)
PRASYARAT
: HTN, HAN
SEMESTER SAJIAN
: SETIAP SEMESTER
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Pemerintahan Daerah merupakan mata kuliah yang
memandang pemerintahan daerah dari aspek hukum tata negara, asas,
teori, serta konsepkonsep tata pemerintahan daerah atau struktur
ketatapemerintahan daerah.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa mampu memahami asas, teori dan hukum pemerintahan
daerah
untuk menganalisis problematika penyelenggaraan
pemerintahan daerah di Indonesia.
D. LEVEL KOMPETENSI
1.LEVEL KOMPETENSI I: PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a.Urgensi dan Pengertian Hukum Pemerintahan
Daerah;
b.Penjelasan Silabi dan SAP;
c.Kontrak Belajar.
2.LEVEL KOMPETENSI II: PILIHAN BENTUK NEGARA
a.Cita Negara Persatuan;
b.Bentuk Negara Kesatuan;
c.Negara Kesatuan dengan Asas Desentralisasi, Asas
Dekonsentrasi dan Asas Pembantuan.
3. LEVEL KOMPETENSI III: PRINSIPPRINSIP PEMERINTAHAN DAERAH
BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SEBELUM AMANDEMEN)
a.
Prinsip pembagian daerah;
b.
Prinsip penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan asas musyawarah;
c.
Prinsip penghargaan terhadap hak asal usul
bersifat istimewa;
(7)
(8)
4.LEVEL KOMPETENSI IV: PRINSIPPRINSIP PEMERINTAHAN DAERAH
BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SESUDAH AMANDEMEN)
a.Prinsip pembagian daerah
(Propinsi dan
Kabupaten/Kota);
b.Lembagalembaga Daerah;
c.Otonomi seluasluasnya (Teori Residu);
d.Hubungan antara pusat dan daerah:
Hubungan keuangan
Pelayanan umum
Pemanfaatan sumber daya alam
Hubungan wewenang
e.Penghargaan terhadap satuan pemerintah
khusus/istimewa;
f.Penghargaan terhadap kesatuan masyarakat
hukum adat;
5. LEVEL KOMPETENSI V: SUMBER HUKUM DAN PERUBAHAN POLITIK
HUKUM PENGATURAN PEMERINTAHAN DAERAH
a.
Desentralisatie Wet 1903
b.
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1945
c.
UndangUndang Nomor 22 Tahun 1948
d.
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1957
e.
PENPRES Nomor 6 Tahun 1959
f.
UndangUndang Nomor 18 Tahun 1965
g.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1974
h.
UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999
i.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
6. LEVEL KOMPETENSI VI: IMPLIKASI OTONOMI DAERAH
a.Implikasi otonomi daerah di bidang politik;
Partai Politik dan Pilkada Langsung
Hubungan DPRD dan Kepala Daerah
Perangkat Daerah (Distribusi Kewenangan
Kepala Daerah)
Pemekaran Daerah
b.Implikasi otonomi daerah di bidang sosial budaya;
Kerjasama antar daerah
Penyelesaian Perselisihan sengketa batas dan
kerjasama antar daerah
c.Implikasi otonomi daerah di bidang hukum;
Hubungan Antar Lembaga di Daerah
(9)
Peraturan Daerah dan Produk Hukum
Otonomi Khusus
Peraturan Kepala Daerah
7. LEVEL KOMPETENSI VII: HUBUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN
PEMERINTAHAN DESA
a.Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli
Desa
b.Hubungan
Pemerintahan
Daerah dengan
Pemerintahan Desa dalam hal:
Kewenangan
Keuangan
Pertanggungjawaban
Pengawasan
E. 1. Mata Kuliah: Hukum
Pemerintahan Daerah
LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
Waktu:
Minggu I / Pertemuan ke1
SUBSUB KOMPETENSI:
a.
Urgensi dan Pengertian Hukum Pemerintahan Daerah;b.
Penjelasan Silabi dan SAP;c. Kontrak Belajar.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a.
Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan b. Ruang lingkup perkuliahanINDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.
Mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya Hukum Pemerintahan Daerah;b.
Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran Hukum Pemerintahan Daerah.(10)
METODE PEMBELAJARAN:
a.
Ceramah;b.
Diskusi;c.
Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah Hukum Pemerintahan Daerah.EVALUASI:
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
(11)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari Daerah,
Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005 Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003 Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002 Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993 R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008 E. 2. Mata Kuliah: Hukum Pemerintahan Daerah LEVEL KOMPETENSI II PILIHAN BENTUK NEGARA Waktu: Minggu II,III/ Pertemuan ke2,3
(12)
SUBSUB KOMPETENSI: a.Cita Negara Persatuan; b.Bentuk Negara Kesatuan;
c.Negara Kesatuan dengan Asas Desentralisasi, Asas Dekonsentrasi dan Asas Pembantuan.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a.
Mahasiswa memahami cita negara persatuan dan bentuk negara kesatuan;b. Mahasiswa memahami kerangka negara kesatuan yang menggunakan asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan asas pembantuan.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.
Mahasiswa dapat menjelaskan cita negara persatuan dan bentuk negara kesatuan;b.
Mahasiswa dapat menjelaskan kerangka negara kesatuan yang menggunakan asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan asas pembantuan.METODE PEMBELAJARAN:
a.
Ceramah;b.
Diskusi.EVALUASI:
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).
(13)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(14)
E. 3. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI III PRINSIPPRINSIP
PEMERINTAHAN DAERAH BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SEBELUM AMANDEMEN)
Waktu: Minggu IV,V/ Pertemuan ke4,5
SUBSUB KOMPETENSI : a.Prinsip pembagian daerah;
b.Prinsip penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan asas musyawarah; c. Prinsip penghargaan terhadap hak asal usul bersifat istimewa;
d.Pemerintahan otonomi dan administrasi belaka.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Mahasiswa mampu memahami Prinsip pembagian daerah;b.
Mahasiswa mampu memahami Prinsip penyelenggaraan pemerintahanberdasarkan asas musyawarah;
c.
Mahasiswa mampu memahami Prinsip penghargaan terhadap hak asalusul bersifat istimewa;
d.
Mahasiswa mampu memahami Pemerintahan otonomi dan administrasibelaka.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.
Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip pembagian daerah;b.
Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip penyelenggaraanpemerintahan berdasarkan asas musyawarah;
c.
Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip penghargaan terhadap hakasal usul bersifat istimewa;
d.
Mahasiswa dapat menjelaskan Pemerintahan otonomi danadministrasi belaka.
METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
(15)
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(16)
E. 4. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI IV PRINSIPPRINSIP PEMERINTAHAN DAERAH
BERDASARKAN PASAL 18 UUD 1945 (SESUDAH
AMANDEMEN)
Waktu:
Minggu VI, VII/ Pertemuan ke6 dan 7
SUBSUB KOMPETENSI :
a.Prinsip pembagian daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota); b.Lembagalembaga Daerah;
c.Otonomi seluasluasnya (Teori Residu); d.Hubungan antara pusat dan daerah: Hubungan keuangan
Pelayanan umum
Pemanfaatan sumber daya alam Hubungan wewenang
e.Penghargaan terhadap satuan pemerintah khusus/istimewa; f.Penghargaan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.Mahasiswa mampu memahami Prinsip pembagian daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota);
b.Mahasiswa mampu memahami Lembagalembaga Daerah;
c.Mahasiswa mampu memahami Otonomi seluasluasnya (Teori Residu); d.Mahasiswa mampu memahami Hubungan antara pusat dan daerah; e.Mahasiswa mampu memahami Penghargaan terhadap satuan pemerintah khusus/istimewa;
f.Mahasiswa mampu memahami Penghargaan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat.
(17)
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.Mahasiswa dapat menjelaskan Prinsip pembagian daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota);
b.Mahasiswa dapat menjelaskan Lembagalembaga Daerah;
c.Mahasiswa dapat menjelaskan Otonomi seluasluasnya (Teori Residu); d.Mahasiswa dapat menjelaskan Hubungan antara pusat dan daerah; e. Mahasiswa dapat menjelaskan Penghargaan terhadap satuan pemerintah khusus/istimewa;
f. Mahasiswa dapat menjelaskan Mahasiswa mampu memahami Penghargaan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat.
METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).
(18)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(19)
E. 5. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI V SUMBER HUKUM DAN PERUBAHAN POLITIK HUKUM
PENGATURAN PEMERINTAHAN DAERAH
Waktu: Minggu VIII, IX,X/ Pertemuan ke8,9,10
SUBSUB KOMPETENSI : a.Desentralisatie Wet 1903
b.UndangUndang Nomor 1 Tahun 1945 c.UndangUndang Nomor 22 Tahun 1948 d.UndangUndang Nomor 1 Tahun 1957 e.PENPRES Nomor 6 Tahun 1959
f.UndangUndang Nomor 18 Tahun 1965 g.UndangUndang Nomor 5 Tahun 1974 h.UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 i.UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Mahasiswa mampu memahami sumber hukum dan perubahan politikhukum pengaturan pemerintahan daerah;
b.
Mahasiswa mampu memahami paradigma otonomi daerah.INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.
Mahasiswa dapat menjelaskan sumber hukum dan perubahan politik hukum pengaturan pemerintahan daerah;b.
Mahasiswa dapat menjelaskan paradigma otonomi daerah.METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(20)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(21)
E. 6. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI VI IMPLIKASI OTONOMI DAERAH
Waktu:
Minggu XI,XII/ Pertemuan ke11,12
SUBSUB KOMPETENSI :
a.Implikasi otonomi daerah di bidang politik; Partai Politik dan Pilkada Langsung
Hubungan DPRD dan Kepala Daerah
Perangkat Daerah (Distribusi Kewenangan Kepala Daerah) Pemekaran Daerah
b.Implikasi otonomi daerah di bidang sosial budaya; Kerjasama antar daerah
Penyelesaian Perselisihan sengketa batas dan kerjasama antar daerah c.Implikasi otonomi daerah di bidang hukum;
Hubungan Antar Lembaga di Daerah
Peraturan Daerah dan Produk Hukum Otonomi Khusus Peraturan Kepala Daerah
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat memahami implikasi otonomi daerah di bidang politik, sosial budaya, dan hukum.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
Mahasiswa dapat menjelaskan implikasi otonomi daerah di bidang politik, sosial budaya, dan hukum.
METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(22)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(23)
E. 7. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI VII
HUBUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN
PEMERINTAHAN DESA
Waktu:
Minggu XIII dan XIV / Pertemuan ke13 dan ke14
SUBSUB KOMPETENSI :
a.Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli Desa
b.Hubungan Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan Desa dalam hal: Kewenangan
Keuangan
Pertanggungjawaban Pengawasan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Mahasiswa dapat memahami Perbedaan Otonomi Daerah danOtonomi Asli Desa
b.
Mahasiswa dapat memahami Hubungan PemerintahanDaerah dengan Pemerintahan Desa
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a.Mahasiswa dapat menjelaskan Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli Desa
b.Mahasiswa dapat menjelaskan Hubungan Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan Desa.
METODE PEMBELAJARAN :
a.
Ceramah;b.
Diskusi.EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(24)
BAHAN PUSTAKA:
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(1)
E. 5. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI V SUMBER HUKUM DAN PERUBAHAN POLITIK HUKUM
PENGATURAN PEMERINTAHAN DAERAH
Waktu: Minggu VIII, IX,X/ Pertemuan ke8,9,10
SUBSUB KOMPETENSI : a.Desentralisatie Wet 1903
b.UndangUndang Nomor 1 Tahun 1945 c.UndangUndang Nomor 22 Tahun 1948 d.UndangUndang Nomor 1 Tahun 1957 e.PENPRES Nomor 6 Tahun 1959
f.UndangUndang Nomor 18 Tahun 1965 g.UndangUndang Nomor 5 Tahun 1974 h.UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 i.UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Mahasiswa mampu memahami sumber hukum dan perubahan politik hukum pengaturan pemerintahan daerah;b.
Mahasiswa mampu memahami paradigma otonomi daerah.INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a.
Mahasiswa dapat menjelaskan sumber hukum dan perubahan politik hukum pengaturan pemerintahan daerah;b.
Mahasiswa dapat menjelaskan paradigma otonomi daerah.METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(2)
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(3)
E. 6. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI VI IMPLIKASI OTONOMI DAERAH
Waktu:
Minggu XI,XII/ Pertemuan ke11,12
SUBSUB KOMPETENSI :
a.Implikasi otonomi daerah di bidang politik; Partai Politik dan Pilkada Langsung
Hubungan DPRD dan Kepala Daerah
Perangkat Daerah (Distribusi Kewenangan Kepala Daerah) Pemekaran Daerah
b.Implikasi otonomi daerah di bidang sosial budaya; Kerjasama antar daerah
Penyelesaian Perselisihan sengketa batas dan kerjasama antar daerah c.Implikasi otonomi daerah di bidang hukum;
Hubungan Antar Lembaga di Daerah
Peraturan Daerah dan Produk Hukum Otonomi Khusus Peraturan Kepala Daerah
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat memahami implikasi otonomi daerah di bidang politik, sosial budaya, dan hukum.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
Mahasiswa dapat menjelaskan implikasi otonomi daerah di bidang politik, sosial budaya, dan hukum.
METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;
b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(4)
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
(5)
E. 7. Mata Kuliah: Hukum
pemerintahan daerah
LEVEL KOMPETENSI VII
HUBUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN
PEMERINTAHAN DESA
Waktu:
Minggu XIII dan XIV / Pertemuan ke13 dan ke14
SUBSUB KOMPETENSI :
a.Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli Desa
b.Hubungan Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan Desa dalam hal: Kewenangan
Keuangan
Pertanggungjawaban Pengawasan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Mahasiswa dapat memahami Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli Desab.
Mahasiswa dapat memahami Hubungan Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan DesaINDIKATOR HASIL BELAJAR :
a.Mahasiswa dapat menjelaskan Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Asli Desa
b.Mahasiswa dapat menjelaskan Hubungan Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan Desa.
METODE PEMBELAJARAN :
a.
Ceramah;b.
Diskusi.EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
(6)
Undangundang Dasar Negara Republik 1945
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah
Abdul Halim dan Ibnu Mujib (editor), Problem Desentralisasi dan Perimbangan Keuangan Pemerintahan PusatDaerah (Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah), Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2009
Bachrul Elmi, Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, UI Press, Jakarta, 2002
Dadang Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, ISMEE, Jakarta, 2002 Fadel Muhammad, Reinventing Local GovernmentPengalaman dari
Daerah, Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, 2008
Hari Sabarno, Untaian Pemikiran Otonomi DaerahMemandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jakarta, 2008 HAW. Widjaja, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Indra J Piliang, Otonomi Daerah: Evaluasi dan Proyeksi, Yayasan Harkat Bangsa, Jakarta, 2003
Josef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Fisipol UGM, Raja Grafindo, Jakarta, 2002
Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1993
R. Herlambang Perdana, Penindasan atas nama Otonomi, Pustaka Pelajar LBH Surabaya, Yogyakarta, 2001
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Fokus Media, 2003
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Soetomo, Pengantar Hukum Tata Pemerintahan, Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang, 1981
Syakrani dan Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good Governance, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Taliziduhu Ndraha, Dimensidimensi Pemerintahan Desa, Bumi Aksara, Jakarta, 1981
Wahyudi Kumorotomo, Desentralisasi FiskalPolitik dan Perubahan Kebijakan 19742004, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008