63df0 sesi9 mpsi fase pengembangan

FASE PENGEMBANGAN
MPSI sesi 9

Fase Pengembangan
Pelaksanaan pekerjaan pengembangan ini
pada dasarnya adalah membangun sistem
informasi dengan deliverables berupa
software dan bagian-bagian pendukungnya,
seperti:
Dokumentasi sistem,
SOP (system operating procedure),
Dokumentasi pengembangan sampai pada
dokumentasi penuntun pengguna (User
Guide Documentation)
Materi pelatihan (training material) untuk
penggunaan software.

Model Pengembangan Sistem
Informasi
Linier


Sequential Model
Prototyping Model
Spiral Model
Incremental Model

SDLC (SYSTEM DEVELOPMENT
LIFE CYCLE) by Horner

Waterfall
menurut Roger S. Presman

SDLC menurut Taylor

Fase dalam waterfall menurut
Sommervile

The Waterfall Model yang akan di bahas disini adalah
terdiri atas tahap-tahap pengembangan software
seperti pada pengembangan sub-bab berikut ini


REQUIREMENTS
DESAIN

SISTEM DAN SOFTWARE
PEMBANGUNAN SOFTWARE
QUALITY ASSURANCE(QA)
DOKUMENTASI

REQUIREMENT
Pada

fase pengembangan ini,
aktivitas requirements
seharusnya sudah selesai
dilakukan, yaitu pada fase
inisialisasi.
Yang terpenting harus telah
memiliki dokumen System
Requirements Specification (SRS)
dan Project

Scope Document
Back
(PSD).

DESAIN SISTEM DAN
SOFTWARE
Desain dalam lingkup sistem dan
software adalah menyusun
deskripsi struktur komponen
software yang akan digunakan
dalam pengembangan software itu
sendiri.

Proses Desain Sistem dan
Softwrae:
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Spesifikasi Fungsional dan
Teknik
Resiko dan Mitigasi
Desain Sistem
Pemodelan (Modelling)
Desain Software
Unfied Modelling Language
(UML)
Desain Antarmuka Pengguna
Desain Database

1. Spesifikasi Fungsional
dan Teknik
Spesifikasi

teknis dapat

dideskripsikan melalui Function
Spesification Document (FSD).
Dokumen ini menggambarkan
bagaimana software akan
berfungsi dan fungsi-fungsi apa
yang harus dimilikinya agar
dapat memenuhi requirements.

Contoh deskripsi FSD adalah
sbb:
Isi

data pelanggan dengan
memilih dari daftar Master
Pelanggan setelah itu, isi data
barang dengan memilih dari
daftar Master Barang. Setelah
selesai pengisian, klik tombol
Simpan untuk menyimpan data
yang telah diisi.

Back

2. Resiko dan Mitigasi
Pada

fase inisialisasi telah dibahas
bahwa manajemen resiko harus
dijadikan bagian dari proyek, dan
potensi resiko ada pada setiap fase.
Selain itu rencana mitigasi juga
perlu disiapkan, agar jika terjadi
masalah saat desain telah
diselesaikan dan siap ke tahap
pengembangan.

Hambatan untuk mewujudkan
desain menjadi sebuah software:
Terlalu

kompleks sehingga terlalu sulit untuk

diwujudkan.
Membutuhkan teknologi tertentu yang ternyata
sulit diperoleh atau diluar anggaran.
Fungsi yang dibutuhkan tidak didukung oleh
bahasa pemrograman yang digunakan.
Pertentangan antara satu fungsi dengan fungsi
lain sehinggamenyebabkan koflik sistem.
Dapat menyebabkan sistem tidak stabil karena
desain yang ambigu.
Menyulitkan pengguna akhir karena desain
tampilan yang tidak ergonomis atau terlalu
banyak membutuhkan interaksi pengguna.
Back

3. Desain Sistem
Dalam

konteks manajemen proyek, desain
sistem adalah bagian dari fase
pengembangan yang menjadi dasar bagi

konstruksi sistem yang akan dibangun.
Desain sistem adalah proses untuk
mendefinisikan arsitektur, komponen,
modul, antarmuka dan data untuk
memenuhi requirements.
Yang menjadi dasar desain sistem adalah
bagaimana aliran informasi (System flow)
dari awal hingga akhir yang
merepresentasikan reuirements.

Ada beberapa metode untuk
melakukan desain sistem, yaitu:
Tahun

1970-an sampai 1990-an,
metode yang cukup popular adalah
Desain Sistem Terstruktur yang
dirintis oleh Edward Yourdon,
metode ini dikenal dengan Yourdon
System Method (YSM).

Berikutnya adalah metode analisis
dan desain sistem yang berorientasi
obyek (Object Oriented System
Analysis and Design Method).

Dua Jenis Desain:
Logikal,

adalah melakukan
representasi abstrak sistem
dengan gambar, diagram, dan
bagan sebagaimana aliran data,
input dan output dapat dipahami
oleh developer.
Fisikal, adalah desain yang
berkaitan dengan bagaimana
proses input dan output dalam
Back
sistem


4. Pemodelan
(Modelling)
Model

adalah representasi
abstrak dari sistem yang akan
dibangun. Artinya kita akan
menyusun bentuk untuk
mewujudkan sesuatu yang masih
berupa pemikiran atau konsep.
Mengapa pembangunan sistem
informasi membutuhkan
permodelan?

Dengan melakukan permodelan,
maka developer dapat:
Memahami

sistem yang membutuhkan contoh
perwujudannya terlebih dahulu, yaitu dengan

mendefinisikan proses-proses dalam bentuk model.
Memahami bagaimana suatu proses bekerja dan asumsiasumsi yang menjadi dasar bagaimana proses kerja
tersebut.
Memudahkan untuk mendefinisikan sumber input sistem,
baik dari luar (melalui input data) ataupun dari dalam
sistem (dari modul-modul yang saling terhubung).
Menentukan representasi dari keterhubungan antara
komponen-komponen sistem (modul-modul) sehingga
lebih memudahkan dalam memahami sistem secara
keseluruhan.
Menelusuri desain kembali sampai kepada requirements
untuk memastikan bahwa mereka membangun sistem
yang sesuai.

Berikut ini faktor penghambat
dalam membentuk model sistem:
Asumsi.
Simplifikasi.
Batasan.
Hambatan.
Pilihan.

Back

5. Desain Software
Pada

dasarnya desain software adalah
bentuk lebih detail dari desain sistem,
dimana sistem yang telah dibuat
modelnya lalu lebih diperinci dalam
bentuk yang lebih mudah dipahami
oleh para developer.
Aktivitas desain software adalah
dengan menyusun bentuk representasi
dari software yang akan digunakan,
baik desain arsitektural maupun desain
detail.

Dalam mendesain software harus
memenuhi beberapa konsep dasar:
Abstraksi.
Coupling.
Cohesion.
Dekomposisi

dan modularisasi.
Encapsulation atau menutupi
informasi,.
Pemisah antarmuka dan
implementasi,.

Standard dan langkah-langkah secara logikal
agar desain dapat dilakukan dengan baik, yaitu:

Desain

yang baik tidak berasal dari
kelompok penentu, tetapi berasal dari
desainer yang baik.
Benar-benar memahami tujuan jangka
pendek maupun panjang dari proyek.
Tinjau desain dari berbagai sudut pandang.
Desain adalah proses interaktif.
Pastikan desain bersih dan sederhana.
Berhati-hatilah dengan jalan pintas.
Back

6. Unified Modelling
Language (UML)
UML

adalah bahasa spesifikasi
standar untuk
mendokumentasikan,
menspesifikasikan dan
membangun sistem software.
UML adalah hasil pengembangan
dari bahasa pemodelan
berorientasi objek (Object
Oriented Modeling Language).

Berikut 9 jenis diagram dalam
UML
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Diagram Use Case
Diagram class
Diagram sequences
Diagram state chart
Diagram aktivitas
Diagram objek
Dalam kolaborasi
Diagram komponen
Diagram deployment

Ada banyak jenis benda (things)
dalam UML, yaitu:
Class
Interface
Collaboration
Actor
Use

Case
Active Class
Component
Node
Interaction
State Machine
Packages
Note

Jenis-jenis relasi:
Dependency.
Association.
Generalization.
Realization.

Back

7. Desain Antarmuka
Pengguna
Bagi

pengembang software,
antarmuka/interface adalah bagian
dari produk software. Tetapi di mata
pengguna, antarmuka adalah
produk software itu sendiri.
Seringkali desain antarmuka
diabaikan hanya dengan mengikuti
selera developer saja, karena tidak
ada pedoman khusus.

Keuntungan yang di dapat jika desain
antarmuka dapat dilakukan dengan baik:
Menghasilkan

produk software
yang lebih baik
Meningkatkan kepuasan dan
retensi klien
Lebih fleksible dalam
memberikan respon terhadap
umpan balik klien
Mempersingkat waktu siklus
pengembangan software

Untuk melakukan desain antarmuka, secara
umum dapat mengikuti pedoman berikut:
Konsisten
Tentukan

standar
tampilan antarmuka
Ikuti standar industry
Berikan penjelasan
aturan
penggunaannya
Dukungan baik bagi
pengguna awam
maupun mahir
Tampilan objek
Navigasi yang mudah

Tentukan

warna,
kontras dan jenis huruf
Penandaan untuk objek
tidak aktif
Perataan tampilan
Tampilan huruf dan
angka
Efisien
Posisi tampilan pop-up
window
Tips
Bantuan
Back

8. Desain Database
Database

adalah proses untuk
menghasilkan model data dari database.
Suatu sistem informasi bisnis pasti
memerlukan database untuk menampung
data yang dimasukkan oleh pengguna,
kemudian mengolahnya dan memberikan
informasi dalam bentuk laporan, grafik,
analisa dan sebagainya.
Database harus didesain memenuhi
kriteria penggunanya.

Desain database yg baik akan
dapat:
Membagi

informasi menjadi
table-tabel yang berdasarkan
subyek untuk mengurangi
redudansi data.
Tabel-tabel kemudian dapat
dihubungkan sesuai keperluan.
Memberikan dukungan dan
memastikan akurasi dan
integritas informasi.
Memiliki kemampuan untuk

Sekian dan
Terimakasih