2016 Kuliah Umum Linda Kebijakan dan Implementasi Program Gizi di Kabupaten Sleman
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI
PROGRAM GIZI
DI KABUPATEN SLEMAN
Oleh :
dr.Mafilindati Nuraini, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
05 Oktober 2016
Gambaran umum Kabupaten
Sleman
Jumlah penduduk:
1.067.448. jiwa
Luas Wilayah:
547.82 Km2
17 kecamatan, 86
desa dan 1212
dusun, RW 2.890
dan 6.961 RT
Tingkat kepadatan
penduduk 1.575
jiwa/km2,
Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur
Kabupaten Sleman Tahun 2015
LANDASAN KEBIJAKAN
Undang-Undang No. 17 tahun 2007
tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) tahun 2005—2025
Pendekatan multisektor dalam pembangunan pangan dan
gizi pada UU ini telah dinyatakan dengan jelas, bahwa
pembangunan gizi meliputi produksi, pengolahan,
distribusi, hingga konsumsi pangan, dengan kandungan
gizi
yang
cukup,
seimbang,
serta
terjamin
keamanannya.
PP No 33 Tahun 2012
Pemberian ASI Eksklusif
Perpres 42 Tahun 2013
Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi Melalui Seribu Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Permenkes Nomor 23 tahun 2014
Upaya Perbaikan Gizi
PP No 17 Tahun 2015
Ketahanan Pangan dan Gizi
PERBUB SLEMAN NOMOR: 38 TAHUN
2015
TENTANG
INISIASI MENYUSU DINI DAN
PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
LANDASAN
KEBIJAKAN
LAINNYA
PENDEKATAN “CONTINUUM OF
CARE” & “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD
SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA
KELUARGA SEBAGAI LOKUS
PENDEKATAN
POTENSI YANG DIMILIKI
NO
URAIAN
JML
1
Puskesmas
25
2
Puskesmas Perawatan
6
3
Nutrisionis/Tenaga Petugas Gizi Puskesmas
42
4
Konselor ASI
60
5
Motivator ASI (Promkes)
25
6
Konselor MP ASI
11
7
Fasilitator Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
31
8
Kader Motivator PMBA
102
9
Tenaga Terlatih Tatalaksana Gizi Buruk (dokter,
paramedis, nutrisionis) di 25 puskesmas
75
10
Tenaga Terlatih Pemantauan Pertumbuhan
52
ANGGARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
DI KABUPATEN SLEMAN
KEGIATAN
ANGGARAN APBD KABUPATEN
2013
2014
2015
Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
450.000.0
00
822.000.00
0
901.350.00
0
Penanggulangan Kurang
Energi Protein, Anemia
Gizi Besi, GAKY, KVA dan
Kekurangan zat Gizi Mikro
lainnya
55.042.50
0
116.920.00
0
266.153.00
0
111.608.05
0
Pemberdayaan
Masyarakat untuk
Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
60.000.00
0
115.000.00
0
118.840.00
0
101.592.75
0
88.734.500
JUMLAH APBD KAB.
565.042.5
00
1.053.920.
000
1.530.268.
000
1.908.065.2
50
1.825.279.
800
87.510.000
36.074.800
157.241.50
0
JUMALAH ANGGARAN
APBD DIY
2016
2017
1.694.864.4
50
1.627.386.
950
JUMLAH ANGGARAN
DEKONSENTRASI (PUSAT)
49.100.00
0
104.795.00
0
86.290.000
21.551.800
JUMLAH TOTAL
614.142.
500
1.246.225
.000
1.652.632.
800
2.086.858.
550
109.158.35
0
Kegiatan Pembinaan Gizi
Masyarakat
RENSTRA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persentase bumil
KEK yang mendapat
makanan tambahan
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase bayi
baru Lahir
mendapat Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
Persentase balita
kurus yang
mendapat makanan
tambahan
Persentase remaja
putri yang
mendapat TTD
RKP 2016
1.
Persentase bumil KEK
yang mendapat
makanan tambahan
2.
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
3.
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
4.
Persentase balita
kurus yang mendapat
makanan tambahan
RKP 2017
1.
2.
3.
4.
5.
Persentase bumil KEK
yang mendapat
makanan tambahan
Persentase balita kurus
yang mendapat
makanan tambahan
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase remaja
putri yang mendapat
TTD
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR
KINERJA PROGRAM GIZI
NO
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
4
5
6
7
TAHUN
201
201
6 2017 2018
9 2020
Persentase balita kurus yang mendapat
75%
makanan tambahan
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat
55%
makanan tambahan
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
4,50%
(BBLR) (persen)
Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
8,60%
pada anak balita
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) anak balita dibawah dua tahun 11,00%
(persen)
Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus)
4,00%
anak balita
Cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi
98%
garam beryodium
80%
85%
90%
95%
60%
65%
70%
75%
4,00%
3,5%
3,0%
2,5%
8,50%
8,4%
8,3%
8,2%
11,00%
11,0%
10,5%
10,5%
3,50%
3,0%
2,5%
2,0%
98,50%
99,0%
99,5%
100,0%
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR
KINERJA PROGRAM GIZI
NO
INDIKATOR KINERJA
7
8
TAHUN
201
201
6 2017 2018
9 2020
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat
50%
ASI eksklusif
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah
96%
Darah (TTD) 90 tablet selama masa
kehamilan
10 Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen)
55%
60,0%
60,5%
70,0%
97%
98,0%
99,0%
100,0%
8,5%
8,00%
7,5%
7,0%
6,5%
10%
11%
12,0%
13,0%
14,0%
80,0%
85,0%
90,0%
83,0%
84,0%
85,0%
11
Remaja puteri yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
12
Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi
75,00% 75,50%
Menyusu Dini (IMD)
13 Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
81,00% 82,00%
PENCAPAIAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI TH.2015
No
Indikator Taget Kinerja
Target
Kab.Sl
m
Pencapai
an
Th 2015
Ket
1
Cakupan balita sangat pendek
dan pendek
11,0 %
12,86 %
2
Cakupan Balita Status Gizi Buruk
0,5 %
0,40 %
3
Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan
Cakupan balita sangat kurus dan
kurus.
100 %
100 %
Belum
Terca
pai
Terca
pai
Terca
pai
3,4 %
3,57 %
4
5
6
7
Cakupan balita mendapat vitamin 98 %
A 2 x/tahun
Cakupan balita gizi kurang
9%
99,81 %
Cakupan bayi 0-6 bulan
mendapat ASI Ekslusif
81,62 %
80 %
7,13 %
Belum
Terca
pai
Terca
pai
Tercap
ai
Tercap
ai
PREVALENSI BALITA STUNTING
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA GIZI KURANG &GIZI BURUK
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA GEMUK
PREVALENSI IBU HAMIL KEK DI
KABUPATEN SLEMAN
PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL
DI KABUPATEN SLEMAN
CAKUPAN PEMBERIAN MINIMAL 90 TABLET FE (SEDIAAN NON
GENERIK)
PADA IBU HAMIL DI 25 PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN
TAHUN 2015
IMPLEMENTASI PEMBERIAN
TTD IBU HAMIL DI
PUSKESMAS
7 Tablet
4 kali
datang
36-40 Mingg
K4
=130Tablet
20 Tablet32 Minggu
Pemeriks
aan
Kehamila
n
20 Tablet
28 Minggu
20 Tablet
30 Tablet
20 Tablet
20 Tablet
Pelayana KI 8–12
n Ibu
minggu
Hamil
16 minggu
20 minggu
24 Minggu
PREVALENSI BAYI BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR) DI KABUPATEN SLEMAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING
Secara global, telah dicanangkan berbagai program untuk
mencegah dan menurunkan prevalensi stunting,
diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan
aksi nutrisi essensial (The Essential Nutrition
Actions/ENAs) yang dicanangkan WHO.
Program ini mencakup 6 hal yaitu :
Pemberian nutrisi sehat bagi wanita
Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan
Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6 –
35 bulan
Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah
sakit
Mencegah defisiensi yodium
Mencegah anemia defisiensi besi
STRATEGI PENANGGULANGAN BALITA STUNTING
MELALUI KEGIATAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN
ANAK (PMBA)
Focuss pada 1000 HPK
Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai
tepat 6 bulan dengan mempertimbangkan Usia,
Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi, Responsif Aktif
dan Kebersihan.
Mulai 6 bulan berikan MPASI makanan lokal berupa
bubur kental dan berikan variasi makanan pokok,
lauk hewani sebagai sumber Fe, Kacang
kacangan, Sayuran hijau dan buahbuahan
sumber vitamin A
Pemantauan Pertumbuhan secara teratur
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
KABUPATEN SLEMAN
1. Pemberian nutrisi sehat bagi wanita :
PMT bumil Kurang Energi Kronis
konseling pada Caten
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan :
Perbub no 38 tahun 2015 tentang IMD dan ASI Eksklusif
mendorong adanya ruang laktasi di fasilitas umum
(kantor, terminal, pasar, mall dan perusahaan)
Pelatihan Konselor dan Motivator ASI
Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP ASI)
3. Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6
– 35 bulan
sosialisasi dan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA)
Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk dan Kurang
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
KABUPATEN SLEMAN
4. Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah
sakit,
konseling di puskesmas dan posyandu
penanganan balita kasus gizi buruk melalui Theurapetik
Feeding Center (TFC)
5. Mencegah defisiensi yodium
promosi penggunaan garam beryodium melalui kegiatan
Kadarzi
pemantauan penggunaan garam beryodium di masyarakat
secara berkala
6. Mencegah anemia defisiensi besi
sosialisasi pemberian tablet Fe pada remaja putri
pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
26
PROGRAM GIZI
DI KABUPATEN SLEMAN
Oleh :
dr.Mafilindati Nuraini, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
05 Oktober 2016
Gambaran umum Kabupaten
Sleman
Jumlah penduduk:
1.067.448. jiwa
Luas Wilayah:
547.82 Km2
17 kecamatan, 86
desa dan 1212
dusun, RW 2.890
dan 6.961 RT
Tingkat kepadatan
penduduk 1.575
jiwa/km2,
Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur
Kabupaten Sleman Tahun 2015
LANDASAN KEBIJAKAN
Undang-Undang No. 17 tahun 2007
tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) tahun 2005—2025
Pendekatan multisektor dalam pembangunan pangan dan
gizi pada UU ini telah dinyatakan dengan jelas, bahwa
pembangunan gizi meliputi produksi, pengolahan,
distribusi, hingga konsumsi pangan, dengan kandungan
gizi
yang
cukup,
seimbang,
serta
terjamin
keamanannya.
PP No 33 Tahun 2012
Pemberian ASI Eksklusif
Perpres 42 Tahun 2013
Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi Melalui Seribu Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Permenkes Nomor 23 tahun 2014
Upaya Perbaikan Gizi
PP No 17 Tahun 2015
Ketahanan Pangan dan Gizi
PERBUB SLEMAN NOMOR: 38 TAHUN
2015
TENTANG
INISIASI MENYUSU DINI DAN
PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
LANDASAN
KEBIJAKAN
LAINNYA
PENDEKATAN “CONTINUUM OF
CARE” & “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD
SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA
KELUARGA SEBAGAI LOKUS
PENDEKATAN
POTENSI YANG DIMILIKI
NO
URAIAN
JML
1
Puskesmas
25
2
Puskesmas Perawatan
6
3
Nutrisionis/Tenaga Petugas Gizi Puskesmas
42
4
Konselor ASI
60
5
Motivator ASI (Promkes)
25
6
Konselor MP ASI
11
7
Fasilitator Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
31
8
Kader Motivator PMBA
102
9
Tenaga Terlatih Tatalaksana Gizi Buruk (dokter,
paramedis, nutrisionis) di 25 puskesmas
75
10
Tenaga Terlatih Pemantauan Pertumbuhan
52
ANGGARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
DI KABUPATEN SLEMAN
KEGIATAN
ANGGARAN APBD KABUPATEN
2013
2014
2015
Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
450.000.0
00
822.000.00
0
901.350.00
0
Penanggulangan Kurang
Energi Protein, Anemia
Gizi Besi, GAKY, KVA dan
Kekurangan zat Gizi Mikro
lainnya
55.042.50
0
116.920.00
0
266.153.00
0
111.608.05
0
Pemberdayaan
Masyarakat untuk
Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi
60.000.00
0
115.000.00
0
118.840.00
0
101.592.75
0
88.734.500
JUMLAH APBD KAB.
565.042.5
00
1.053.920.
000
1.530.268.
000
1.908.065.2
50
1.825.279.
800
87.510.000
36.074.800
157.241.50
0
JUMALAH ANGGARAN
APBD DIY
2016
2017
1.694.864.4
50
1.627.386.
950
JUMLAH ANGGARAN
DEKONSENTRASI (PUSAT)
49.100.00
0
104.795.00
0
86.290.000
21.551.800
JUMLAH TOTAL
614.142.
500
1.246.225
.000
1.652.632.
800
2.086.858.
550
109.158.35
0
Kegiatan Pembinaan Gizi
Masyarakat
RENSTRA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persentase bumil
KEK yang mendapat
makanan tambahan
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase bayi
baru Lahir
mendapat Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
Persentase balita
kurus yang
mendapat makanan
tambahan
Persentase remaja
putri yang
mendapat TTD
RKP 2016
1.
Persentase bumil KEK
yang mendapat
makanan tambahan
2.
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
3.
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
4.
Persentase balita
kurus yang mendapat
makanan tambahan
RKP 2017
1.
2.
3.
4.
5.
Persentase bumil KEK
yang mendapat
makanan tambahan
Persentase balita kurus
yang mendapat
makanan tambahan
Persentase bumil
mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
Persentase remaja
putri yang mendapat
TTD
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI
Eksklusif
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR
KINERJA PROGRAM GIZI
NO
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
4
5
6
7
TAHUN
201
201
6 2017 2018
9 2020
Persentase balita kurus yang mendapat
75%
makanan tambahan
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat
55%
makanan tambahan
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
4,50%
(BBLR) (persen)
Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
8,60%
pada anak balita
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) anak balita dibawah dua tahun 11,00%
(persen)
Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus)
4,00%
anak balita
Cakupan Rumah Tangga mengkonsumsi
98%
garam beryodium
80%
85%
90%
95%
60%
65%
70%
75%
4,00%
3,5%
3,0%
2,5%
8,50%
8,4%
8,3%
8,2%
11,00%
11,0%
10,5%
10,5%
3,50%
3,0%
2,5%
2,0%
98,50%
99,0%
99,5%
100,0%
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR
KINERJA PROGRAM GIZI
NO
INDIKATOR KINERJA
7
8
TAHUN
201
201
6 2017 2018
9 2020
Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat
50%
ASI eksklusif
Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah
96%
Darah (TTD) 90 tablet selama masa
kehamilan
10 Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen)
55%
60,0%
60,5%
70,0%
97%
98,0%
99,0%
100,0%
8,5%
8,00%
7,5%
7,0%
6,5%
10%
11%
12,0%
13,0%
14,0%
80,0%
85,0%
90,0%
83,0%
84,0%
85,0%
11
Remaja puteri yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
12
Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi
75,00% 75,50%
Menyusu Dini (IMD)
13 Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
81,00% 82,00%
PENCAPAIAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI TH.2015
No
Indikator Taget Kinerja
Target
Kab.Sl
m
Pencapai
an
Th 2015
Ket
1
Cakupan balita sangat pendek
dan pendek
11,0 %
12,86 %
2
Cakupan Balita Status Gizi Buruk
0,5 %
0,40 %
3
Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan
Cakupan balita sangat kurus dan
kurus.
100 %
100 %
Belum
Terca
pai
Terca
pai
Terca
pai
3,4 %
3,57 %
4
5
6
7
Cakupan balita mendapat vitamin 98 %
A 2 x/tahun
Cakupan balita gizi kurang
9%
99,81 %
Cakupan bayi 0-6 bulan
mendapat ASI Ekslusif
81,62 %
80 %
7,13 %
Belum
Terca
pai
Terca
pai
Tercap
ai
Tercap
ai
PREVALENSI BALITA STUNTING
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA GIZI KURANG &GIZI BURUK
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS
DI KABUPATEN SLEMAN TH 2011 2015
PREVALENSI BALITA GEMUK
PREVALENSI IBU HAMIL KEK DI
KABUPATEN SLEMAN
PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL
DI KABUPATEN SLEMAN
CAKUPAN PEMBERIAN MINIMAL 90 TABLET FE (SEDIAAN NON
GENERIK)
PADA IBU HAMIL DI 25 PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN
TAHUN 2015
IMPLEMENTASI PEMBERIAN
TTD IBU HAMIL DI
PUSKESMAS
7 Tablet
4 kali
datang
36-40 Mingg
K4
=130Tablet
20 Tablet32 Minggu
Pemeriks
aan
Kehamila
n
20 Tablet
28 Minggu
20 Tablet
30 Tablet
20 Tablet
20 Tablet
Pelayana KI 8–12
n Ibu
minggu
Hamil
16 minggu
20 minggu
24 Minggu
PREVALENSI BAYI BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR) DI KABUPATEN SLEMAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING
Secara global, telah dicanangkan berbagai program untuk
mencegah dan menurunkan prevalensi stunting,
diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan
aksi nutrisi essensial (The Essential Nutrition
Actions/ENAs) yang dicanangkan WHO.
Program ini mencakup 6 hal yaitu :
Pemberian nutrisi sehat bagi wanita
Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan
Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6 –
35 bulan
Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah
sakit
Mencegah defisiensi yodium
Mencegah anemia defisiensi besi
STRATEGI PENANGGULANGAN BALITA STUNTING
MELALUI KEGIATAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN
ANAK (PMBA)
Focuss pada 1000 HPK
Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai
tepat 6 bulan dengan mempertimbangkan Usia,
Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi, Responsif Aktif
dan Kebersihan.
Mulai 6 bulan berikan MPASI makanan lokal berupa
bubur kental dan berikan variasi makanan pokok,
lauk hewani sebagai sumber Fe, Kacang
kacangan, Sayuran hijau dan buahbuahan
sumber vitamin A
Pemantauan Pertumbuhan secara teratur
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
KABUPATEN SLEMAN
1. Pemberian nutrisi sehat bagi wanita :
PMT bumil Kurang Energi Kronis
konseling pada Caten
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan :
Perbub no 38 tahun 2015 tentang IMD dan ASI Eksklusif
mendorong adanya ruang laktasi di fasilitas umum
(kantor, terminal, pasar, mall dan perusahaan)
Pelatihan Konselor dan Motivator ASI
Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP ASI)
3. Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6
– 35 bulan
sosialisasi dan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA)
Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk dan Kurang
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
KABUPATEN SLEMAN
4. Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah
sakit,
konseling di puskesmas dan posyandu
penanganan balita kasus gizi buruk melalui Theurapetik
Feeding Center (TFC)
5. Mencegah defisiensi yodium
promosi penggunaan garam beryodium melalui kegiatan
Kadarzi
pemantauan penggunaan garam beryodium di masyarakat
secara berkala
6. Mencegah anemia defisiensi besi
sosialisasi pemberian tablet Fe pada remaja putri
pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
26