Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Diketahui
mahasiswa
Timor
Leste
yang
dijadikan informan dalam penelitian ini semuanya
mengalami culture shock. Dengan melewati empat
tahapan adaptasi yaitu honeymoon, culture shock,
recovery,
adjustment.
Terjadinya
culture
shock
disebabkan karena adanya perbedaan latar belakang
budaya yang berbeda seperti bahasa, karakter, logat
atau dialek, dan cuaca. Selain itu, tidak ada
penyediaan pelatihan sebelum keberangkatan dan
sesudah tiba.
Adapun dampak negatif dari culture shock yang
dialami mahasiswa Timor Leste ketika beradaptasi di
lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana antara
lain seperti stres hingga demam, flu, dan pilek, putus
53
asa, hilang rasa percaya diri, tidak tahu apa yang
harus dilakukan.
Strategi
yang
dilakukan
mahasiswa
Timor
Leste dalam rangka mengatasi culture shock ketika
beradaptasi di lingkungan Universitas Kristen Satya
Wacana
adalah
melakukan
tindakan
adaptasi
individual yang terdiri dari dua tindakan adaptasi
yaitu
penyesuaian
antisipatif
(anticipatory
adjustment) dan self efficacy dengan berpedoman
pada strategi adaptasi budaya menurut Herbert
1984,
(dalam Riyandhiani 2013) yang dimulai
dengan tahap persiapan (Preparatory Stage), tahap
meniru kebiasaan atau budaya tuan rumah (Play
Stage), terlibat dalam bertindak (game stage), tahap
penerimaan norma kolektif (generalized stage).
54
5.2
Implikasi
5.2.1 Implikasi Teoritis
Temuan
mendukung
dalam
hasil
hasil
penelitian
penelitian
pertama
sebelumnya
yang
dilakukan oleh Gajdzik, 2005. Sebaliknya hasil
penelitian ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian
Hernani, 2013. Dalam hasil Hernani tidak ada
dimensi honeymoon ketika melakukan penyesuaian
(in-country
mendukung
adjustment).
hasil
Hasil
penelitian
penelitian
sebelumnya
kedua
yang
dilakukan oleh Ward, dkk., 2001. Selanjutnya, hasil
penelitian
ketiga
mendukung
hasil
penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Novera, 2004, dan
Herbert 1984, (dalam Riyandhiani 2013).
5.2.2 Implikasi Terapan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terkait secara langsung seperti
lembaga Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),
55
masukan bagi perusahaan dan Pemerintah Timor
Leste yang mana menugaskan mahasiswa untuk
tugas belajar dalam hal menyediakan pelatihan
sebelum keberangkatan dan sesuda tiba . Bagi para
mahasiswa asal Timor Leste, sangat baik untuk
mulai
mempelajari
budaya
melalui
anticipatory
adjustment sebelum berangkat atau sesudah tiba
(Pre-departure or on arrival) di negara baru yang akan
didatanginya. Culture shock dapat terjadi kepada
mahasiswa sarjana, pasca sarjana, domestik atau
asing, oleh sebab itu perlu untuk mengetahui, belajar
menerima dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat
menjalankan tugas belajar di UKSW dengan baik dan
lancar serta tidak mengalami culture shock yang
berkepanjangan
atau
terhindar
dari
berbagai
kendala-kendala yang disebabkan oleh lingkungan
makro.
56
5.3
Penelitian Selanjutnya
Ada
beberapa
pengembangan
yang
dapat
dilakukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya
dapat meneliti mengenai:
1.
Pelatihan tentang kesadaran budaya orang lain
pada saat sebelum keberangkatan dan sesudah
tiba.
2.
Keterbukaan mahasiswa dalam mengekpresikan
budaya
daerah
lainya
dalam
konteks
masyarakat majemuk.
57
PENUTUP
5.1
Simpulan
Diketahui
mahasiswa
Timor
Leste
yang
dijadikan informan dalam penelitian ini semuanya
mengalami culture shock. Dengan melewati empat
tahapan adaptasi yaitu honeymoon, culture shock,
recovery,
adjustment.
Terjadinya
culture
shock
disebabkan karena adanya perbedaan latar belakang
budaya yang berbeda seperti bahasa, karakter, logat
atau dialek, dan cuaca. Selain itu, tidak ada
penyediaan pelatihan sebelum keberangkatan dan
sesudah tiba.
Adapun dampak negatif dari culture shock yang
dialami mahasiswa Timor Leste ketika beradaptasi di
lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana antara
lain seperti stres hingga demam, flu, dan pilek, putus
53
asa, hilang rasa percaya diri, tidak tahu apa yang
harus dilakukan.
Strategi
yang
dilakukan
mahasiswa
Timor
Leste dalam rangka mengatasi culture shock ketika
beradaptasi di lingkungan Universitas Kristen Satya
Wacana
adalah
melakukan
tindakan
adaptasi
individual yang terdiri dari dua tindakan adaptasi
yaitu
penyesuaian
antisipatif
(anticipatory
adjustment) dan self efficacy dengan berpedoman
pada strategi adaptasi budaya menurut Herbert
1984,
(dalam Riyandhiani 2013) yang dimulai
dengan tahap persiapan (Preparatory Stage), tahap
meniru kebiasaan atau budaya tuan rumah (Play
Stage), terlibat dalam bertindak (game stage), tahap
penerimaan norma kolektif (generalized stage).
54
5.2
Implikasi
5.2.1 Implikasi Teoritis
Temuan
mendukung
dalam
hasil
hasil
penelitian
penelitian
pertama
sebelumnya
yang
dilakukan oleh Gajdzik, 2005. Sebaliknya hasil
penelitian ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian
Hernani, 2013. Dalam hasil Hernani tidak ada
dimensi honeymoon ketika melakukan penyesuaian
(in-country
mendukung
adjustment).
hasil
Hasil
penelitian
penelitian
sebelumnya
kedua
yang
dilakukan oleh Ward, dkk., 2001. Selanjutnya, hasil
penelitian
ketiga
mendukung
hasil
penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Novera, 2004, dan
Herbert 1984, (dalam Riyandhiani 2013).
5.2.2 Implikasi Terapan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terkait secara langsung seperti
lembaga Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),
55
masukan bagi perusahaan dan Pemerintah Timor
Leste yang mana menugaskan mahasiswa untuk
tugas belajar dalam hal menyediakan pelatihan
sebelum keberangkatan dan sesuda tiba . Bagi para
mahasiswa asal Timor Leste, sangat baik untuk
mulai
mempelajari
budaya
melalui
anticipatory
adjustment sebelum berangkat atau sesudah tiba
(Pre-departure or on arrival) di negara baru yang akan
didatanginya. Culture shock dapat terjadi kepada
mahasiswa sarjana, pasca sarjana, domestik atau
asing, oleh sebab itu perlu untuk mengetahui, belajar
menerima dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat
menjalankan tugas belajar di UKSW dengan baik dan
lancar serta tidak mengalami culture shock yang
berkepanjangan
atau
terhindar
dari
berbagai
kendala-kendala yang disebabkan oleh lingkungan
makro.
56
5.3
Penelitian Selanjutnya
Ada
beberapa
pengembangan
yang
dapat
dilakukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya
dapat meneliti mengenai:
1.
Pelatihan tentang kesadaran budaya orang lain
pada saat sebelum keberangkatan dan sesudah
tiba.
2.
Keterbukaan mahasiswa dalam mengekpresikan
budaya
daerah
lainya
dalam
konteks
masyarakat majemuk.
57