Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB V

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran
merupakan pekerjaan akhir dari penelitian yang
harus

menarik

kesimpulan

akhir.

Kesimpulan

berdasarkan temuan akhir, yang dibahas menurut
urutan persoalan-persoalan penelitian yang telah
diteliti, dikaji dan memberikan suatu implikasi
teoritis maupun terapan.

5. 1


KESIMPULAN

5.1.1 Faktor-faktor pendukung adaptasi
Ada
ekspatrait

empat

faktor

melakukan

yang

mendukung

adaptasi

terhadap


para

general

adjustment, work adjustment dan social interaction
adjustment

diantaranya

faktor

individual,

job,

organization culture dan job satisfaction.
1. Faktor

individual


terdiri

dari

anticipatory

adjustment, self efficacy, relation skills dan
perception skills.
anticipatory

Salah

satu

adjustment

faktor

adalah


dalam

previous

experience yang mana menjadi pengalaman
untuk

mengantisipasi

perbedaan-perbedaan

yang

kemungkinan
akan

muncul.

Selain itu, self eficcacy, relation skills dan


perception skills merupakan faktor yang paling
dominan dan penting
melakukan

bagi ekspatriat dalam

adaptasi,

dengan

mengupaya

berbagai cara untuk menyesuaikan diri dengan
setiap perbedaan yang mereka hadapi.
2. Faktor Job juga merupakan salah satu faktor
pendukung adaptasi, sebab para ekspatriat
menjalankan

tugas


di

dukung

oleh

job

description yang jelas dan ada fleksibilitas
pekerjaan

sehingga

para

ekspatriat

tidak

binggung dalam melakukan tugas.

3. Organization

culture;

sebelum

ekspatriat

bertugas, diperkenalkan budaya baru tentang
pola

dan

prilaku

kerja

serta

memberikan


dukungan informasi dan logistik sehingga para
ekspatriat muda melakukan penyesuaian.
4. Job satisfaction juga merupakan salah faktor
penting bagi ekspatriat sebab perusahaan telah
memberikan job feedback dan dukungan yang
menjadi motivasi, agar terbentuk suatu faktor
intrinsik

atau

ekstrinsik

sehingga

para

ekspatriat melakukan adaptasi dengan baik.

91


5.1.2 Upaya melakukan Adaptasi
General adjustment, work adjustment dan social
interaction adjustment yang dilakukan oleh para
bisnis

ekspariat

dianggap

penting

oleh

semua

ekspatriat namun tingkat dari ketiga penyesuaian
tersebut dianggap berbeda antara ekspatriat. 4 dari
27


ekspatriat

dapat

melakukan

penyesuaian

terhadap general adjustment dan work adjustment
dengan

cepat

karena

para

ekspatriat

memiliki


pengalaman kerja di luar negeri sebelumnya. Namun
para ekspatriat ini juga mengalami ketegangan ketika
melakukan penyesuaian terhadap interaksi sosial
(social interaction adjustment). Hal ini terjadi karena
keadaan

negara

yang

sebelumnya

sangat

keamanan,

ekonomi,

pernah

berbeda;
kebiasaan

mereka
terutama

bertugas
kondisi

masyarakat

dan

bahasa. Sedangkan 24 ekspatriat mengalami banyak
kesulitan dalam melakukan penyesuaian terhadap
general adjustment dan social interaction adjustment
karena para ekspatriat tidak memiliki pengalaman
kerja di negara lain (previous experience). Semua
ekspatriat yang berasal dari 11 negara menganggap
general adjustment dan social interaction adjustment
sangat penting untuk dilakukan dan work adjustment
juga dianggap penting. Namun para ekspatriat yang
berasal dari negara Australia, Amerika Serikat, Jepan
dan Singopre hanya menganggap work adjustment
92

yang tidak terlalu penting untuk dilakukan karena
tidak memiliki banyak perbedaan.

5.1.3 Tahap Adaptasi
Tahap proses adaptasi yang dilakukan oleh
para ekspatriat di Timor Leste, mengalami tahapan
adaptasi yang sama yaitu di mulai dengan tahap
Culture

shock,

Mental

isolation,

Recovery

dan

adjustment. Hal ini terjadi karena faktor lingkungan
makro

seperti

kondisi

keamanan,

ekonomi,

infrastruktur, hukum, heterogenitas budaya dan
Bahasa.

5.2

IMPLIKASI

5.2.1 Implikasi Teoritis
Model faktor-faktor pendukung penyesuaian
ekspatriat di Timor Leste (in-country adjustment)
nampaknya sedikit berbeda dengan penelitian dan
theorical model yang dibangung oleh hodgetts dan
Luthans, (2000). Dalam theorical model hodgetts dan
Luthans

tidak

mendukung

ada

dalam

faktor

job satisfaction

melakukan

penyesuaian

yang
(in-

country adjustment) sedangkan dalam penelitian ini
menyatakan bahwa job satisfaction adalah salah satu
faktor pendukung penyesuaian ekspatriat (in-country
adjustment).

93

Selain itu, tahap adaptasi yang dilakukan di
Timor Leste juga berbeda dengan teori dan penelitian
yang telah dikemukan oleh Oberg., (1960); black et
al, (1991); Hofstede, (1960, 1991); Lysguard, (1955);
Black

&

Mendenhall,

(1990);

Unsunier,

(1998);

Selmer, (1999); Kaye & Taylor,(1997); Emyliana,
(2009) bahwa kurva adaptasi yang dialami ekspatriat
adalah

honeymoon,

culture

shock,

recovery

dan

adjustment. Disamping itu, tahapan yang dikemukan
pula

oleh

Marx,

(1999)

juga

berbeda

yaitu

honeymoon, culture shock, recovery, culture shock,
recovery, culture shock dan breaking trough.
Sedangkan dalam penelitian ini para ekspatriat
di Timor Leste mengalami tahap culture shock, mental
isolation, recovery dan adjustment. Hal ini terjadi
karena tempat penelitian memiliki keunikan yaitu
sebagai

negara

keterbatasan

baik

baru

yang

kondisi

memiliki

keamanan,

banyak
ekonomi,

infrastruktur, hukum. Selain itu, juga memiliki
heterogenitas budaya dan Bahasa yang menyebabkan
para ekspatriat mengalami tahap yang berbeda
dengan penelitian lain.

94

5.2.2 Implikasi Terapan
Penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat
bagi pihak-pihak yang terkait langsung seperti para
ekspatriat dan perusahaan multinasional, nasional
atau

organisasi

Internasional

yang

mana

mempekerjakan ekspatriat. Bagi para ekspatriat,
sangat baik untuk mulai mempelajari budaya melalui
anticipatory

adjustment

sebelum

berangkat

atau

sesudah tiba (Pre-departure or on arrival) di negara
baru yang akan didatanginya. Perlu diketahui bahwa
adaptasi

yang

berkembang
keamanan,

dilakukan

(developing
ekonomi,

di

negara

sedang

yang

kondisi

country)

hukum

dan

infrastruktur

sangat berbeda dengan (developed country). Oleh
sebab itu perlu bagi ekspatriat untuk mengetahui,
belajar menerima dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan

baru.

Hal

ini

bertujuan

agar

para

ekspatriat dapat menjalankan tugas dengan baik dan
lancar serta tidak mengalami culture shock yang
berkepanjangan

atau

terhindar

kendala-kendala

yang

disebab

dari
oleh

berbagai
lingkungan

makro.
Bagi pihak perusahaan multinasional, nasional
dan

organisasi

mempekerjakan

Internasional
ekspatriat,

nasional

yang

sebaiknya

mempersiapkan ekspatriat sebelumnya agar mampu
95

menghadapi berbagai perbedaan dalam menjalankan
tugas di luar negeri. Bantuan adaptasi tidak hanya
diawal

sebelum

keberangkatan

atau

di

awal

kedatangan (Pre-departure or on arrival) ekspatriat,
namun selama ekspatriat membutuhkan bantuan
dan bimbingan dalam proses adaptasi tetap diberikan
sehingga dapat terhindar dari kegagalan (overting
failure or early return).

5.3

Saran
Dengan melihat hasil analisa yang dilakukan
oleh

penelitian

ini,

maka

adapun

saran

yang

diberikan kepada penelitian selanjutnya jika ada yang
akan

meneliti

tentang

adaptasi

budaya

para

ekspatriat, maka dapat meneliti pula mengenai :
1. Pelatihan tentang kesadaran budaya (cultural
awareness) pada saat sebelum keberangkatan
dan sesudah tiba (pre-departure and on arrival)
2. Kecepatan adaptasi dalam melakukan adaptasi
dapat dilihat dari lamanya waktu ekspatriat
berada dalam setiap tahapan adaptasi.
3. Dapat menguji model faktor-faktor pendukung
adaptasi dan kurva adaptasi (tahapan adaptasi)
yang telah dibangunkan dalam penelitian ini .

96

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB IV

0 1 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB V

0 0 5

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste T1 BAB V

0 0 37