Pengoptimalan Persediaan Spare Part Listrik Pada PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Back Order
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu persoalan manajemen yang potensial adalah masalah
persediaan. Masalah umum suatu model persediaan bersumber dari kejadiankejadian yang dihadapi setiap saat dalam bidang usaha, baik dibidang
perdagangan, industri, maupun jasa. Masalah persediaan dapat ditinjau dari dua
segi yaitu, frekuensi pemesanan bahan dan dari segi jumlah kebutuhan bahan pada
waktu yang akan datang. Ditinjau dari segi pemesanan bahan dapat dibagi
menjadi dua yaitu, pemesanan yang dilakukan secara statis dan pemesanan yang
dilakukan secara dinamis. Sedangkan jika ditinjau dari segi jumlah kebutuhan
bahan pada waktu yang akan datang,masalah persediaan dapat diketahui dengan
pasti atau tidak dapat diketahui sama sekali. Menyimpan bahan baku dalam
jumlah besar dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kehabisan persediaan
tetapi persediaan yang besar dapat mengakibatkan besarnya pula biaya
penyimpanan bahan baku tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sistem
pengendalian persediaan dalam mengatur tersedianya tingkat optimum yang dapat
memenuhi kebutuhan bahan dalam jumlah yang tepat serta biaya yang rendah.
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam
proses, barang jadi ataupun suku cadang. Barang-barang tidak selamanya tersedia
setiap saat. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko
bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen
yang membutuhkan barang atau jasa yang diproduksi. Hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan
yang seharusnya didapatkan. Dalam matematika sendiri terdapat studi tentang
Universitas Sumatera Utara
2
persediaan, yang umum disebut dengan pengendalian persediaan. Pada teori
tentang pengendalian persediaan terdapat metode-metode yang digunakan dalam
mengatur persediaan. Salah satu metode tersebut adalah metode Economic Order
Quantity (EOQ).
Metode EOQ adalah model persediaan yang pertama kali dikembangkan
tahun 1915 secara terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Pada model EOQ
dasar, diasumsikan bahwa pesanan akan datang tepat waktu, sehingga masalah
kehabisan persediaan tidak pernah terjadi. Model ini kurang cocok bila digunakan
dalam kondisi permintaan yang tidak pasti. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk
mengamati
pengendalian
persediaan
yang
mengandung
faktor
ketidakpastian yaitu menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) Back
Order. EOQ Back Order memperhitungkan kemungkinan terjadinya kehabisan
persediaan yang diakibatkan dari bervariasinya jumlah permintaan. Para peneliti
telah membahas secara luas berbagai jenis model persediaan dengan tingkat
permintaan yang bervariasi. Selain dikarenakan permintaan, masalah persediaan
juga dapat dikarenakan oleh pasokan bahan baku yang tidak pasti. Hal tersebut
bisa dikarenakan oleh mesin yang rusak, bencana alam atau alasan lainnya yang
mengakibatkan bervariasinya pasokan. Sebagai contoh perusahaan dealer
kendaraan yang sering mengalami kekurangan persediaan. Pembeli dijanjikan
bahwa kendaraan yang dipesannya akan ada beberapa hari (minggu, bulan dan
seterusnya) kemudian.
Pada industri yang beroperasi 24 jam non-stop banyak terdapat faktorfaktor ketidakpastiaan (uncertainty) dalam lingkungan industri tersebut dan
ketersediaan bahan baku untuk mempertahankan kelancaran proses produksi
adalah sangat penting. PT. Sumpratama Juru Engineering yang terletak di Jalan
Todai Kompleks Kawasan Industri-Mabar Estate BI A 22/23 adalah sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang Elektrikal, yang memproduksi alat-alat listrik
mulai dari tegangan rendah, tegangan menengah maupun tegangan tinggi. Proses
kerja di bagian produksi terbagi atas 4 unit yaitu pada unit produksi (panel)
pekerja melakukan perakitan logam, seperti proses pembuatan panel, pekerja
memotong plat menggunakan mesin Computer Numerical Control (CNC), pekerja
Universitas Sumatera Utara
3
melakukan pengelasan, pada unit produksi (painting) pekerja melakukan painting
atau pengecetan pada komponen, membersihkan karat. Unit wiring pekerja
melakukan perakitan dan memasang komponen. Unit quality control tempat
pengecekan atau pengontrolan barang masuk hingga barang yang telah siap akan
di test dan di cek dengan teliti oleh pekerja yang bekerja di quality control. Selain
itu, PT. Sumpratama Juru Engineering merupakan distributor besar di kota Medan
yang menjual berbagai jenis spare part listrik dan panel-panel listrik. Pada tahun
2016 melihat bahwa kebutuhan persediaan spare part listrik pada PT.
Sumpratama Juru Engineering Mabar selalu mengalami kekurangan barang. Hal
ini terjadi karena kebutuhan spare part listrik sangat besar. Untuk pemenuhan
kebutuhan spare part listrik di Sumatera Utara khususnya kota Medan hanya
dipenuhi oleh PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar. Sehingga dalam
sistemnya sering mengalami kekurangan persediaan barang. Barang yang kurang
biasanya akan dipesan lagi supaya kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi,
walaupun dalam pemenuhannya akan membutuhkan waktu. Jadi pelanggan
biasanya menunggu sampai pada batas waktu barang tersedia. Hal kekurangan
persediaan barang tersebut dinamakan back order. Perusahaan yang mengalami
kekurangan persediaan akan mengalami kerugian, dimana perusahaan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Dan kerugian ini berupa biaya
tambahan yang disebut shortage cost. Jadi biaya yang dikeluarkan perusahaan
tidak hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, tetapi juga biaya
kekurangan persediaan atau shortage cost. Maka, berdasarkan fakta ini penulis
akan mengaplikasikan metode EOQ Back Order pada persediaan spare part listrik
pada tanggal 01 Januari - 31 Desember 2016 dengan memerhatikan biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan spare part listrik.
Dengan data tersebut maka penulis akan menganalisis bagaimana metode EOQ
Back Order yang digunakan agar optimasi jumlah persediaan dapat diminimalisir.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memberi judul penelitian
ini dengan “Pengoptimalan Persediaan Spare Part Listrik Pada PT.
Sumpratama Juru Engineering Mabar Menggunakan Metode Economic
Order Quantity (EOQ) Back Order” sangat tepat diaplikasikan pada penentuan
persediaan spare part listrik pada PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
Universitas Sumatera Utara
4
1.2 Perumusan Masalah
PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar merupakan distributor besar di kota
Medan yang menjual berbagai jenis spare part listrik. Masalah persediaan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen sehingga dapat menyebabkan
berkurangnya pelanggan yang datang untuk melakukan pembelian karena tidak
terpenuhinya persediaan. Kadang juga terjadi keadaan dimana konsumen harus
menunggu barang yang dipesan datang dengan waktu yang cukup lama. Dalam
hal ini dapat merugikan perusahaan karena tingginya biaya operasional. Setiap
perusahaan, seperti perusahaan perdagangan, industri atau jasa selalu mengadakan
persediaan. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya
muncul karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan
berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika perusahaan
mengalami kelebihan persediaan maka dapat merugikan, karena menyebabkan
terhentinya perputaran uang atau modal dan munculnya biaya-biaya tambahan
yang tidak diperlukan. Jika perusahaan kekurangan persediaan, maka perusahaan
tidak dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar, sehingga untuk dapat
memenuhi permintaan konsumen, perusahaan harus memesan barang lebih sering,
yang berarti akan meningkatkan biaya pemesanan. Berdasarkan latar belakang di
atas maka yang menjadi pembahasan bagi penulis adalah permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana model EOQ Back Order dalam pemenuhan persediaan spare
part listrik pada PT. Sumratama Juru Engineering Mabar.
2. Bagaimana model EOQ Back Order dalam meminimumkan total biaya
persediaan pada PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan batasan masalah sebagai berikut:
1. Studi kasus perusahaan adalah PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
2. Metode yang digunakan adalah metode EOQ Back Order.
Universitas Sumatera Utara
5
3. Data spare part listrik yang digunakan adalah periode Januari 2016 sampai
dengan Desember 2016.
4. Besarnya harga barang tidak mengalami perubahan.
5. Tidak ada diskon
6. Stockout harus dihindari dengan adanya pemesanan ulang (back order)
karena kehabisan persediaan.
7. Back order dan pemesanan dipenuhi secara bersamaan, artinya setiap
pemesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat
digunakan.
8. Objek penelitian meliputi: spare part listrik tegangan tinggi untuk jenis
MCCB (Molded Case Circuit Breaker) dan jenis kapasitor bank 3 phase.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diperoleh dari penelitian, maka tujuan penelitian dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengoptimalkan jumlah persediaan spare part listrik MCCB dan
kapasitor bank 3 phase agar tidak terjadi kekurangan persediaan barang
sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
2. Untuk menentukan total biaya persediaan pada PT. Sumpratama Juru
Engineering Mabar tahun 2016.
1.5 Kontribusi Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan menganalisis efektivitas jumlah persediaan pada kali ini dengan studi
kasus PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar diharapkan dapat mengetahui
jumlah pemesanan dan jumlah persediaan yang optimal yang dapat
meminimumkan total biaya sehingga perusahaan dapat menghemat biayabiaya operasional dalam pemenuhan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
6
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi dalam mengambil keputusan atau kebijakan
yang berkenaan dengan pengadaan persediaan spare part listrik yang
optimal.
3. Menjadi referensi dalam melakukan penelitian yang sama khususnya
dalam metode EOQ Back Order.
1.6 Metodologi Penelitian
Objek penelitian dilakukan pada PT. Sumpratama Juru Engineering yang
berlokasi di Mabar. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berasal dari data sekunder dari PT. Sumpratama Juru
Engineering adalah:
a. Jumlah permintaan spare part listrik setiap bulan pada tahun 2016.
b. Biaya pemesanan spare part listrik periode tahun 2016.
c. Biaya penyimpanan spare part listrik periode tahun 2016.
d. Biaya kekurangan persediaan spare part listrik periode tahun 2016.
2. Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data perusahaan pada periode Januari 2016Desember 2016. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan uji kenormalan data menggunakan uji Lilliefors.
b. Menentukan total biaya persediaan spare part listrik perusahaan.
c. Mengolah data dengan metode EOQ Back Order untuk menghitung
jumlah persediaan spare part listrik untuk jenis MCCB dan kapasitor
bank 3 phase yang optimal.
d. Menentukan siklus dan frekuensi pemesanan per tahun.
e. Menentukan titik pemesanan kembali (Reorder Point).
f. Menentukan persediaan maksimum (maximum inventory).
Universitas Sumatera Utara
7
g. Menentukan total biaya persediaan yang optimal berdasarkan metode
EOQ Back Order.
h. Membandingkan total biaya persediaan perusahaan dengan total biaya
persediaan EOQ Back Order.
i. Menentukan hubungan antara EOQ Back Order dengan titik pemesan
kembali (ROP) pada PT. Sumpratama Juru Engineering.
3. Membuat kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu persoalan manajemen yang potensial adalah masalah
persediaan. Masalah umum suatu model persediaan bersumber dari kejadiankejadian yang dihadapi setiap saat dalam bidang usaha, baik dibidang
perdagangan, industri, maupun jasa. Masalah persediaan dapat ditinjau dari dua
segi yaitu, frekuensi pemesanan bahan dan dari segi jumlah kebutuhan bahan pada
waktu yang akan datang. Ditinjau dari segi pemesanan bahan dapat dibagi
menjadi dua yaitu, pemesanan yang dilakukan secara statis dan pemesanan yang
dilakukan secara dinamis. Sedangkan jika ditinjau dari segi jumlah kebutuhan
bahan pada waktu yang akan datang,masalah persediaan dapat diketahui dengan
pasti atau tidak dapat diketahui sama sekali. Menyimpan bahan baku dalam
jumlah besar dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kehabisan persediaan
tetapi persediaan yang besar dapat mengakibatkan besarnya pula biaya
penyimpanan bahan baku tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sistem
pengendalian persediaan dalam mengatur tersedianya tingkat optimum yang dapat
memenuhi kebutuhan bahan dalam jumlah yang tepat serta biaya yang rendah.
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam
proses, barang jadi ataupun suku cadang. Barang-barang tidak selamanya tersedia
setiap saat. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko
bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen
yang membutuhkan barang atau jasa yang diproduksi. Hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan
yang seharusnya didapatkan. Dalam matematika sendiri terdapat studi tentang
Universitas Sumatera Utara
2
persediaan, yang umum disebut dengan pengendalian persediaan. Pada teori
tentang pengendalian persediaan terdapat metode-metode yang digunakan dalam
mengatur persediaan. Salah satu metode tersebut adalah metode Economic Order
Quantity (EOQ).
Metode EOQ adalah model persediaan yang pertama kali dikembangkan
tahun 1915 secara terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Pada model EOQ
dasar, diasumsikan bahwa pesanan akan datang tepat waktu, sehingga masalah
kehabisan persediaan tidak pernah terjadi. Model ini kurang cocok bila digunakan
dalam kondisi permintaan yang tidak pasti. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk
mengamati
pengendalian
persediaan
yang
mengandung
faktor
ketidakpastian yaitu menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) Back
Order. EOQ Back Order memperhitungkan kemungkinan terjadinya kehabisan
persediaan yang diakibatkan dari bervariasinya jumlah permintaan. Para peneliti
telah membahas secara luas berbagai jenis model persediaan dengan tingkat
permintaan yang bervariasi. Selain dikarenakan permintaan, masalah persediaan
juga dapat dikarenakan oleh pasokan bahan baku yang tidak pasti. Hal tersebut
bisa dikarenakan oleh mesin yang rusak, bencana alam atau alasan lainnya yang
mengakibatkan bervariasinya pasokan. Sebagai contoh perusahaan dealer
kendaraan yang sering mengalami kekurangan persediaan. Pembeli dijanjikan
bahwa kendaraan yang dipesannya akan ada beberapa hari (minggu, bulan dan
seterusnya) kemudian.
Pada industri yang beroperasi 24 jam non-stop banyak terdapat faktorfaktor ketidakpastiaan (uncertainty) dalam lingkungan industri tersebut dan
ketersediaan bahan baku untuk mempertahankan kelancaran proses produksi
adalah sangat penting. PT. Sumpratama Juru Engineering yang terletak di Jalan
Todai Kompleks Kawasan Industri-Mabar Estate BI A 22/23 adalah sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang Elektrikal, yang memproduksi alat-alat listrik
mulai dari tegangan rendah, tegangan menengah maupun tegangan tinggi. Proses
kerja di bagian produksi terbagi atas 4 unit yaitu pada unit produksi (panel)
pekerja melakukan perakitan logam, seperti proses pembuatan panel, pekerja
memotong plat menggunakan mesin Computer Numerical Control (CNC), pekerja
Universitas Sumatera Utara
3
melakukan pengelasan, pada unit produksi (painting) pekerja melakukan painting
atau pengecetan pada komponen, membersihkan karat. Unit wiring pekerja
melakukan perakitan dan memasang komponen. Unit quality control tempat
pengecekan atau pengontrolan barang masuk hingga barang yang telah siap akan
di test dan di cek dengan teliti oleh pekerja yang bekerja di quality control. Selain
itu, PT. Sumpratama Juru Engineering merupakan distributor besar di kota Medan
yang menjual berbagai jenis spare part listrik dan panel-panel listrik. Pada tahun
2016 melihat bahwa kebutuhan persediaan spare part listrik pada PT.
Sumpratama Juru Engineering Mabar selalu mengalami kekurangan barang. Hal
ini terjadi karena kebutuhan spare part listrik sangat besar. Untuk pemenuhan
kebutuhan spare part listrik di Sumatera Utara khususnya kota Medan hanya
dipenuhi oleh PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar. Sehingga dalam
sistemnya sering mengalami kekurangan persediaan barang. Barang yang kurang
biasanya akan dipesan lagi supaya kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi,
walaupun dalam pemenuhannya akan membutuhkan waktu. Jadi pelanggan
biasanya menunggu sampai pada batas waktu barang tersedia. Hal kekurangan
persediaan barang tersebut dinamakan back order. Perusahaan yang mengalami
kekurangan persediaan akan mengalami kerugian, dimana perusahaan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Dan kerugian ini berupa biaya
tambahan yang disebut shortage cost. Jadi biaya yang dikeluarkan perusahaan
tidak hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, tetapi juga biaya
kekurangan persediaan atau shortage cost. Maka, berdasarkan fakta ini penulis
akan mengaplikasikan metode EOQ Back Order pada persediaan spare part listrik
pada tanggal 01 Januari - 31 Desember 2016 dengan memerhatikan biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan spare part listrik.
Dengan data tersebut maka penulis akan menganalisis bagaimana metode EOQ
Back Order yang digunakan agar optimasi jumlah persediaan dapat diminimalisir.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memberi judul penelitian
ini dengan “Pengoptimalan Persediaan Spare Part Listrik Pada PT.
Sumpratama Juru Engineering Mabar Menggunakan Metode Economic
Order Quantity (EOQ) Back Order” sangat tepat diaplikasikan pada penentuan
persediaan spare part listrik pada PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
Universitas Sumatera Utara
4
1.2 Perumusan Masalah
PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar merupakan distributor besar di kota
Medan yang menjual berbagai jenis spare part listrik. Masalah persediaan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen sehingga dapat menyebabkan
berkurangnya pelanggan yang datang untuk melakukan pembelian karena tidak
terpenuhinya persediaan. Kadang juga terjadi keadaan dimana konsumen harus
menunggu barang yang dipesan datang dengan waktu yang cukup lama. Dalam
hal ini dapat merugikan perusahaan karena tingginya biaya operasional. Setiap
perusahaan, seperti perusahaan perdagangan, industri atau jasa selalu mengadakan
persediaan. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya
muncul karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan
berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika perusahaan
mengalami kelebihan persediaan maka dapat merugikan, karena menyebabkan
terhentinya perputaran uang atau modal dan munculnya biaya-biaya tambahan
yang tidak diperlukan. Jika perusahaan kekurangan persediaan, maka perusahaan
tidak dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar, sehingga untuk dapat
memenuhi permintaan konsumen, perusahaan harus memesan barang lebih sering,
yang berarti akan meningkatkan biaya pemesanan. Berdasarkan latar belakang di
atas maka yang menjadi pembahasan bagi penulis adalah permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana model EOQ Back Order dalam pemenuhan persediaan spare
part listrik pada PT. Sumratama Juru Engineering Mabar.
2. Bagaimana model EOQ Back Order dalam meminimumkan total biaya
persediaan pada PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan batasan masalah sebagai berikut:
1. Studi kasus perusahaan adalah PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar.
2. Metode yang digunakan adalah metode EOQ Back Order.
Universitas Sumatera Utara
5
3. Data spare part listrik yang digunakan adalah periode Januari 2016 sampai
dengan Desember 2016.
4. Besarnya harga barang tidak mengalami perubahan.
5. Tidak ada diskon
6. Stockout harus dihindari dengan adanya pemesanan ulang (back order)
karena kehabisan persediaan.
7. Back order dan pemesanan dipenuhi secara bersamaan, artinya setiap
pemesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat
digunakan.
8. Objek penelitian meliputi: spare part listrik tegangan tinggi untuk jenis
MCCB (Molded Case Circuit Breaker) dan jenis kapasitor bank 3 phase.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diperoleh dari penelitian, maka tujuan penelitian dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengoptimalkan jumlah persediaan spare part listrik MCCB dan
kapasitor bank 3 phase agar tidak terjadi kekurangan persediaan barang
sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
2. Untuk menentukan total biaya persediaan pada PT. Sumpratama Juru
Engineering Mabar tahun 2016.
1.5 Kontribusi Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan menganalisis efektivitas jumlah persediaan pada kali ini dengan studi
kasus PT. Sumpratama Juru Engineering Mabar diharapkan dapat mengetahui
jumlah pemesanan dan jumlah persediaan yang optimal yang dapat
meminimumkan total biaya sehingga perusahaan dapat menghemat biayabiaya operasional dalam pemenuhan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
6
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi dalam mengambil keputusan atau kebijakan
yang berkenaan dengan pengadaan persediaan spare part listrik yang
optimal.
3. Menjadi referensi dalam melakukan penelitian yang sama khususnya
dalam metode EOQ Back Order.
1.6 Metodologi Penelitian
Objek penelitian dilakukan pada PT. Sumpratama Juru Engineering yang
berlokasi di Mabar. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berasal dari data sekunder dari PT. Sumpratama Juru
Engineering adalah:
a. Jumlah permintaan spare part listrik setiap bulan pada tahun 2016.
b. Biaya pemesanan spare part listrik periode tahun 2016.
c. Biaya penyimpanan spare part listrik periode tahun 2016.
d. Biaya kekurangan persediaan spare part listrik periode tahun 2016.
2. Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data perusahaan pada periode Januari 2016Desember 2016. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan uji kenormalan data menggunakan uji Lilliefors.
b. Menentukan total biaya persediaan spare part listrik perusahaan.
c. Mengolah data dengan metode EOQ Back Order untuk menghitung
jumlah persediaan spare part listrik untuk jenis MCCB dan kapasitor
bank 3 phase yang optimal.
d. Menentukan siklus dan frekuensi pemesanan per tahun.
e. Menentukan titik pemesanan kembali (Reorder Point).
f. Menentukan persediaan maksimum (maximum inventory).
Universitas Sumatera Utara
7
g. Menentukan total biaya persediaan yang optimal berdasarkan metode
EOQ Back Order.
h. Membandingkan total biaya persediaan perusahaan dengan total biaya
persediaan EOQ Back Order.
i. Menentukan hubungan antara EOQ Back Order dengan titik pemesan
kembali (ROP) pada PT. Sumpratama Juru Engineering.
3. Membuat kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara