Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar tumbuhan gulma siam (Chromolaena odorata)
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar daun segar dan daun kering gulma siam (Chromolaena
odorata)
Daun segar gulma siam
Daun kering gulma siam
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia daun gulma siam
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Gambar mikroskopik serbuk simplisia daun gulma siam
a
b
c
d
Keterangan:
a) Rambut penutup multiseluler
b) Minyak atsiri
c) Stomata tipe aktinositik
d) Berkas pengangkut silem dengan penebalan spiral
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Karakterisasi simplisia
Perhitungan penetapan kadar air simplisia daun gulma siam
Kadar air =
a.
b.
Berat sampel
= 5,0351 g
Volume I
= 0,80 ml
Volume II
= 1,25 ml
Kadar air I
=
Berat sampel
= 5,0431 g
Volume I
= 1,25 ml
Volume II
= 1,60 ml
Kadar air II
=
c. Berat sampel
= 5,0382 g
Volume I
= 1,60 ml
Volume II
= 2,00 ml
Kadar air III
=
Kadar air rata-rata
=
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar sari larut air dalam simplisia daun gulma siam
Kadar sari larut air =
a. Berat sampel
= 5,0092 g
Berat sari
= 0,1512 g
Kadar air
=
= 15,09 %
b. Berat sampel
= 5,0421 g
Berat sari
= 0,1537 g
Kadar air
=
= 15,24 %
c. Berat sampel
= 5,0611 g
Berat sari
= 0,1514 g
Kadar air
=
Kadar air rata-rata
=
= 15,95 %
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol dalam simplisia daun gulma siam
Kadar sari larut etanol =
a. Berat sampel
= 5,0911 g
Berat sari
= 0,1554 g
Kadar sari
=
= 15,26 %
b. Berat sampel
= 5,0891 g
Berat sari
= 0,1073 g
Kadar sari
=
= 10,54 %
c. Berat sampel
= 5,0879 g
Berat sari
= 0,1031 g
Kadar sari
=
Kadar sari rata-rata
=
= 10,13 %
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar abu total dalam simplisia daun gulma siam
Kadar abu total =
a.
Berat sampel
= 2,0167 g
Berat abu
= 0,0871 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
= 2,0324 g
Berat abu
= 0,0972 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
= 2,0931 g
Berat abu
= 0,1030 g
Kadar abu
=
Kadar abu rata-rata
=
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam simplisia daun gulma siam
Kadar abu tidak larut asam =
a.
Berat sampel
= 2,0167 g
Berat abu
= 0,0105 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
= 2,0324 g
Berat abu
= 0,0126 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
= 2,0931 g
Berat abu
= 0,0130 g
Kadar abu
=
Kadar abu rata-rata
=
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia daun gulma
siam
Daun gulma siam
dicuci sampai bersih
ditiriskan
ditimbang
dikeringkan di lemari pengering
Simplisia
dihaluskan
Serbuk simplisia
Pembuatan
ekstrak
Karakterisasi
simplisia
Skrining
fitokimia
- Pemeriksaan makroskopik
- Penetapan kadar:
• Air
• Sari larut air
• Sari larut etanol
• Abu total
• Abu tidak larut asam
-
Alkaloida
Flavonoida
Saponin
Tanin
Glikosida
Steroida/triterpenoida
Uji aktivitas antibakteri
ekstrak n-heksana dan
etilasetat
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan alir pembuatan ekstrak daun gulma siam
Serbuk Simplisia
dimasukkan ke dalam wadah
dimaserasi dengan 75 bagian n-heksana
selama 5 hari terlindung dari cahaya,
sambil sesekali diaduk,saring
Ampas
Maserat
dicuci dengan 25 bagian pelarut
n-heksana selama 2 hari
Ampas
Maserat
dikeringkan dengan cara
dianginkan
dimaserasi dengan 75 bagian
etilasetat selama 5 hari
terlindung dari cahaya,
sambil sesekali diaduk
diuapkan
dengan rotary
evaporator
Maserat
Ampas
Ekstrak kental nheksana daun gulma
dicuci dengan 25 bagian
pelarut etilasetat
selama 2 hari
Ampas
Maserat
diuapkan dengan rotary
evaporator
Ekstrak kental etilasetat
daun gulma siam
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun gulma siam
Stok Kultur
diambil 1 ose
disuspensikan ke dalam 10 ml media
Nutrient Broth
diukur
kekeruhan
Mc. Farland
sesuai
standar
Inokulum bakteri
dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam
cawan petri
ditambahkan 20 ml media nutrient agar
ke dalam cawan petri
dihomogenkan
dibiarkan hingga memadat
Media padat
diletakkan pencadang kertas yang telah
ditetesi 0,1 ml larutan uji dengan berbagai
konsentrasi
diinkubasi pada suhu 35 ± 2 oC selama
18 – 24 jam
diukur diameter daerah hambatan di
sekitar
pencadang
kertas
dengan
menggunakan jangka sorong
Hasil
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil pengukuran daerah hambatan uji aktivitas antibakteri ekstrak
n-heksana dan etilasetat daun gulma siam terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Ekstrak
Diameter
Nama hambat
bakteri minimum
(mm)
500
SA
nHeksana
EC
Etilasetat
Konsentrasi (mg/ml)
400
300
200
100
75
50
25
DI
21,2
19,1
18,2
17,3
14,8 14,5
13,4
11,8
D II
21,7
19,4
18,4
17,4
15,6 14,5
13,4
12,7
D III
21,4
19,2
18,0
16,8
14,8 13,9
12,8
12,4
Rata-rata 21,43 19,23
DI
17,2 16,3
18,2
15,7
17,16 15,06 14,3
13,8 12,7 12,8
13,2
11,0
12,3
10,9
D II
16,6
15,3
13,7
13,6
13,8 13,4
12,7
11,7
D III
15,7
14,9
13,3
13,3
13,5 13,6
12,8
11,6
Rata-rata 16,5
15,5
14,23 13,56 13,33 13,2
12,16
11,4
DI
19,7
18,5
16,7
16,5
15,7 14,5
13,1
12,3
D II
18,6
17,5
15,5
15,5
14,4 14,8
13,3
12,3
D III
19,5
17,4
15,2
15,2
15,3 14,5
12,5
11,9
Rata-rata 19,26 17,8
15,8
15,7 15,13 14,6
12,96 12,16
SA
EC
DI
18,8
18,6
17,9
17,6
16,9 14,2
13,8
13,2
D II
19,7
19,5
18,7
17,5
16,8 14,2
13,7
12,8
D III
18,8
18,5
17,8
17,4
16,7 13,8
12,8
13,2
Rata-rata 19,1 18,86 18,13
17,5
16,8 14,06
13,43 12,06
Keterangan: SA = Staphylococcus aureus, EC = Escherichia coli
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak n-heksana daun gulma siam
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Staphylococcus aureus
1
2
3
4
Staphylococcus aureus
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak n-heksana berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (Lanjutan) nn n
Escherichia coli
1
2
3
4
Escherichia coli
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak n-heksana berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak Etilasetat daun gulma siam
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Staphylococcus aureus
1
2
3
4
Staphylococcus aureus
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak etilasetat berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
Escherichia coli
1
2
3
4
Escherichia coli
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak etilasetat berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
60
Universitas Sumatera Utara
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar tumbuhan gulma siam (Chromolaena odorata)
44
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Gambar daun segar dan daun kering gulma siam (Chromolaena
odorata)
Daun segar gulma siam
Daun kering gulma siam
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia daun gulma siam
46
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Gambar mikroskopik serbuk simplisia daun gulma siam
a
b
c
d
Keterangan:
a) Rambut penutup multiseluler
b) Minyak atsiri
c) Stomata tipe aktinositik
d) Berkas pengangkut silem dengan penebalan spiral
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Karakterisasi simplisia
Perhitungan penetapan kadar air simplisia daun gulma siam
Kadar air =
a.
b.
Berat sampel
= 5,0351 g
Volume I
= 0,80 ml
Volume II
= 1,25 ml
Kadar air I
=
Berat sampel
= 5,0431 g
Volume I
= 1,25 ml
Volume II
= 1,60 ml
Kadar air II
=
c. Berat sampel
= 5,0382 g
Volume I
= 1,60 ml
Volume II
= 2,00 ml
Kadar air III
=
Kadar air rata-rata
=
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar sari larut air dalam simplisia daun gulma siam
Kadar sari larut air =
a. Berat sampel
= 5,0092 g
Berat sari
= 0,1512 g
Kadar air
=
= 15,09 %
b. Berat sampel
= 5,0421 g
Berat sari
= 0,1537 g
Kadar air
=
= 15,24 %
c. Berat sampel
= 5,0611 g
Berat sari
= 0,1514 g
Kadar air
=
Kadar air rata-rata
=
= 15,95 %
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol dalam simplisia daun gulma siam
Kadar sari larut etanol =
a. Berat sampel
= 5,0911 g
Berat sari
= 0,1554 g
Kadar sari
=
= 15,26 %
b. Berat sampel
= 5,0891 g
Berat sari
= 0,1073 g
Kadar sari
=
= 10,54 %
c. Berat sampel
= 5,0879 g
Berat sari
= 0,1031 g
Kadar sari
=
Kadar sari rata-rata
=
= 10,13 %
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar abu total dalam simplisia daun gulma siam
Kadar abu total =
a.
Berat sampel
= 2,0167 g
Berat abu
= 0,0871 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
= 2,0324 g
Berat abu
= 0,0972 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
= 2,0931 g
Berat abu
= 0,1030 g
Kadar abu
=
Kadar abu rata-rata
=
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam simplisia daun gulma siam
Kadar abu tidak larut asam =
a.
Berat sampel
= 2,0167 g
Berat abu
= 0,0105 g
Kadar abu
=
b. Berat sampel
= 2,0324 g
Berat abu
= 0,0126 g
Kadar abu
=
c. Berat sampel
= 2,0931 g
Berat abu
= 0,0130 g
Kadar abu
=
Kadar abu rata-rata
=
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia daun gulma
siam
Daun gulma siam
dicuci sampai bersih
ditiriskan
ditimbang
dikeringkan di lemari pengering
Simplisia
dihaluskan
Serbuk simplisia
Pembuatan
ekstrak
Karakterisasi
simplisia
Skrining
fitokimia
- Pemeriksaan makroskopik
- Penetapan kadar:
• Air
• Sari larut air
• Sari larut etanol
• Abu total
• Abu tidak larut asam
-
Alkaloida
Flavonoida
Saponin
Tanin
Glikosida
Steroida/triterpenoida
Uji aktivitas antibakteri
ekstrak n-heksana dan
etilasetat
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan alir pembuatan ekstrak daun gulma siam
Serbuk Simplisia
dimasukkan ke dalam wadah
dimaserasi dengan 75 bagian n-heksana
selama 5 hari terlindung dari cahaya,
sambil sesekali diaduk,saring
Ampas
Maserat
dicuci dengan 25 bagian pelarut
n-heksana selama 2 hari
Ampas
Maserat
dikeringkan dengan cara
dianginkan
dimaserasi dengan 75 bagian
etilasetat selama 5 hari
terlindung dari cahaya,
sambil sesekali diaduk
diuapkan
dengan rotary
evaporator
Maserat
Ampas
Ekstrak kental nheksana daun gulma
dicuci dengan 25 bagian
pelarut etilasetat
selama 2 hari
Ampas
Maserat
diuapkan dengan rotary
evaporator
Ekstrak kental etilasetat
daun gulma siam
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun gulma siam
Stok Kultur
diambil 1 ose
disuspensikan ke dalam 10 ml media
Nutrient Broth
diukur
kekeruhan
Mc. Farland
sesuai
standar
Inokulum bakteri
dimasukkan 0,1 ml inokulum ke dalam
cawan petri
ditambahkan 20 ml media nutrient agar
ke dalam cawan petri
dihomogenkan
dibiarkan hingga memadat
Media padat
diletakkan pencadang kertas yang telah
ditetesi 0,1 ml larutan uji dengan berbagai
konsentrasi
diinkubasi pada suhu 35 ± 2 oC selama
18 – 24 jam
diukur diameter daerah hambatan di
sekitar
pencadang
kertas
dengan
menggunakan jangka sorong
Hasil
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Hasil pengukuran daerah hambatan uji aktivitas antibakteri ekstrak
n-heksana dan etilasetat daun gulma siam terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Ekstrak
Diameter
Nama hambat
bakteri minimum
(mm)
500
SA
nHeksana
EC
Etilasetat
Konsentrasi (mg/ml)
400
300
200
100
75
50
25
DI
21,2
19,1
18,2
17,3
14,8 14,5
13,4
11,8
D II
21,7
19,4
18,4
17,4
15,6 14,5
13,4
12,7
D III
21,4
19,2
18,0
16,8
14,8 13,9
12,8
12,4
Rata-rata 21,43 19,23
DI
17,2 16,3
18,2
15,7
17,16 15,06 14,3
13,8 12,7 12,8
13,2
11,0
12,3
10,9
D II
16,6
15,3
13,7
13,6
13,8 13,4
12,7
11,7
D III
15,7
14,9
13,3
13,3
13,5 13,6
12,8
11,6
Rata-rata 16,5
15,5
14,23 13,56 13,33 13,2
12,16
11,4
DI
19,7
18,5
16,7
16,5
15,7 14,5
13,1
12,3
D II
18,6
17,5
15,5
15,5
14,4 14,8
13,3
12,3
D III
19,5
17,4
15,2
15,2
15,3 14,5
12,5
11,9
Rata-rata 19,26 17,8
15,8
15,7 15,13 14,6
12,96 12,16
SA
EC
DI
18,8
18,6
17,9
17,6
16,9 14,2
13,8
13,2
D II
19,7
19,5
18,7
17,5
16,8 14,2
13,7
12,8
D III
18,8
18,5
17,8
17,4
16,7 13,8
12,8
13,2
Rata-rata 19,1 18,86 18,13
17,5
16,8 14,06
13,43 12,06
Keterangan: SA = Staphylococcus aureus, EC = Escherichia coli
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak n-heksana daun gulma siam
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Staphylococcus aureus
1
2
3
4
Staphylococcus aureus
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak n-heksana berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. (Lanjutan) nn n
Escherichia coli
1
2
3
4
Escherichia coli
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak n-heksana berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak Etilasetat daun gulma siam
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Staphylococcus aureus
1
2
3
4
Staphylococcus aureus
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak etilasetat berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
Escherichia coli
1
2
3
4
Escherichia coli
5
6
7
8
Keterangan : Konsentrasi ekstrak etilasetat berturut-turut adalah 500, 400, 300,
200, 100, 75, 50 dan 25 mg/mL.
60
Universitas Sumatera Utara