Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Zaman globalisasi yang ditunjang oleh banyaknya inovasi yang ditandai
dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang pesat akan memunculkan
persaingan. Melihat keadaan ini perlu disadari harus adanya tuntutan untuk
memiliki kemampuan dalam membuat rencana pengembangan sumber daya
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, suatu organisasi perlu melakukan
perbaikan kedalam dengan melakukan evaluasi kinerja. Jika hal ini dikerjakan
dengan benar, akan memberikan manfaat yang penting bagi pegawai,
pengembangan sumber daya manusia, dan tentunya kelangsungan organisasi.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi maka perlu dilakukan
evaluasi kinerja. Kinerja pegawai akan mencapai hasil yang lebih maksimal
apabila didukung dengan knowledge (pengetahuan) yang mereka miliki.
Penelitian yang dilakukan oleh Delphi Group pada tahun 2007 menyatakan bahwa
42% pengetahuan berada didalam pikiran manusia, 26% dalam dokumen kertas,
20% dalam dokumen elektronik, 12% dalam base-elektronik. Hal ini sangat
berhubungan dengan kondisi sumberdaya manusia didalamnya. Seringkali
organisasi dihadapkan pada tantangan bagaimana membuat pengetahuan yang
dimiliki oleh masing-masing anggota organisasi ini mampu dioptimalkan,
berkembang, dan tersebar dengan baik ke seluruh organisasi menurut kapasitas,

tugas, dan fungsinya masing-masing.

1

Universitas Sumatera Utara

Knowledge (pengetahuan) melekat dalam organisasi dan setiap organisasi.
Untuk tetap kompetetif, organisasi perlu mengorganisasikan pengetahuan yang
dimiliki, mengembangkan budaya organisasi yang baru, sistem reward yang baik,
struktur organisasi, fleksibel, sehingga relasi sosial antar anggota organisasi lebih
meningkat.
Kinerja yang baik dapat dicapai apabila sumber pengetahuan individu
yang menjadi dasar kekuatan dikelola dan dipelihara. Organisasi tidak dapat
menciptakan pengetahuan tanpa tindakan dan interaksi para pegawainya, disinilah
penting

perilaku

pegawai


untuk

melakukan

knowledge

sharing(berbagi

pengetahuan). Kegiatan knowledge sharing dapat meningkatkan kinerja suatu
organisasi, karena kegiatan ini mampu membuat tacit knowledge para pegawai
dapat terus berada dalam suatu organisasi walaupun pemiliknya telah
meninggalkan organisasi tersebut. Kegiatan knowledge sharing sangat bermanfaat
untuk membantu pengambilan keputusan dan sebagai aktivitas para individu
saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.
Hasil penelitian Hidayatunnisa (2014) mengenai Pengaruh Knowledge
Sharingterhadap Kinerja Pegawai pada PT Indonesia Power Pusat menunjukkan
bahwa knowledge sharingpada PT Indonesia Power Pusat berada pada kategori
tinggi yaitu 79%, dan pengaruh knowledge sharing sebesar 12% untuk menjadi
salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja pegawai diantara faktor-faktor
lain. Hasil penelitian Boediprasetya (2014) Mengenai


Pengaruh Knowledge

Sharing antar Dosen pada KinerjaPenelitian Dosen menunjukkan bahwa intensitas
berbagi tipe pengetahuanmemiliki koefisien korelasi yang kuat dan positif serta

2

Universitas Sumatera Utara

keduanya memberikan kontribusi padatingkat kinerja penelitian meskipun dalam
tingkat yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 35 %.
Knowledge sharing menurut International Labour Organization (ILO)
(2006) adalah sebuah proses yang dimulaidengan menangkap dan mengatur
pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari orang laindan hasil untuk membuat
pengetahuan ini dapat diakses lebih luas oleh orang lain.Agar knowledge tetap
memberi manfaat dalam jangka panjang, suatu organisasi harus menyadari
keberadaan pegawai, penciptaan knowledge, dan penggunaanya agar kegiatan
knowledge sharing dapat berjalan efektif, dan inovasi dapat terus muncul
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Perpustakaan umum adalah organisasi yang dari waktu ke waktu selalu
berusaha untuk menjalankan misinya melalui program serta tujuan jangka pendek,
menengah, dan panjang. Struktur organisasi pun ikut berkembang, dengan adanya
beragam pengaruh lingkungan tersebut seorang pimpinan organisasi dihadapkan
pada tantangan yang terus meningkat bagaimana beradaptasi dengan perubahan
tanpa harus kehilangan arah dalam memenuhi misi organisasinya. Perpustakaan
umum adalah perpustakaan yang melayani masyarakat dengan gratis pada suatu
daerah/wilayah tertentu, dimana perpustakaan ini didukung penuh atau sebagian
dari dana masyarakat atau pajak.
Perpustakaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan salah satu ciri perpustakaan yang baik, pustakawan mempunyai peran
yang sangat penting dalam mengembangkan perpustakaan. Oleh karena itu kinerja
pustakawan perlu di nilai apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

3

Universitas Sumatera Utara

Salah satu perpustakaan umum yang ada di provinsi Sumatera Utara ialah
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Prov. Sumatera Utara yang

terletak di Jalan Brigjend. Katamso No. 45-K. BPAD Provinsi Sumatera Utara
merupakan fasilitas publik yang menyediakan informasi dan pengetahuan yang
dapat dikunjungi oleh publik atau masyarakat umum.
Setelah melakukan observasi awal, jumlah pustakawan pada BPAD Prov.
Sumatera Utara berjumlah 37 orang, dengan rincian pustakawan ahli 26 orang dan
pustakawan

terampil

11

orang.Jenjang pendidikan

yang berbeda

serta

pengetahuan yang didapat ketika pendidikan juga berbeda. Dari jenjang
pendidikan tersebut, maka tingkatpengetahuan dan kompetensinya pasti berbeda
dan berpengaruh terhadap prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan pustakawan

tersebut.
Kinerja pustakawan sendiri diatur dalamPeraturan Menteri Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN) Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sehingga setiap pustakawan
berbeda pula uraian tugasnya sesuai dengan jabatan fungsionalnya. Tugas
pustakawan pertama sekali diatur dalam Keputusan Menteri Negara dan
Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

18

tahun

1988,


kemudian

disempurnakan kembali dalam Keputusan MENPAN Nomor 59 tahun 1998
tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya, diterbitkan kembali
Keputusan MENPAN Nomor 132 tahun 2002 dan yang terbaru untuk melihat
tugas pokok pustakawan diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN) Nomor 9 Tahun 2014 tentang

4

Universitas Sumatera Utara

Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Perolehan angka kredit
tergantung dengan kinerja yang dihasilkan oleh para pustakawan, ketika angka
kredit meningkat maka pustakawan dapat naik pangkat atau naik golongan, dan
rentang dalam pencapaian naik pangkat adalah dua tahun.
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PERMENPAN) Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnyadinyatakan bahwa angka kredit adalah suatu
angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh

seseorang pejabat fungsional dalam mengerjakan butir kegiatan yang telah
dialokasikan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/
pangkat dalam jabatan fungsional. Untuk mengukur kinerja pustakawan dapat
dilihat dari beberapa angka kredit yang diperoleh masing-masing pustakawan
untuk menentukan apakah pustakawan dapat prestasi yang baik, sehingga dapat
naik jabatan/ pangkat sesuai dengan aturan yang berlaku bagi jabatan fungsional
pustakawan.
Pustakawan yang dapat dikatakan kinerjanya baik sesuai dengan penilaian
angka

kredit

berdasarkan

dengan

Surat

Keputusan


Menteri

Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara (SK Menpan) No. 132 Tahun 2002, Bab VI
Pasal 13 ayat (3) menyatakan penilaian dan penetapan angka kredit pustakawan
dilakukan dalam 2 tahunsekali apabila angka kreditnya terpenuhi sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Pustakawan BPAD Prov. Sumatera Utara banyak mengeluh tentang
sulitnya memperoleh angka kredit, sehingga masih sedikit ditemui pustakawan

5

Universitas Sumatera Utara

yang naik pangkat dalam rentang waktu 2 tahun, ketidakberdayaan pustakawan
tersebut disebabkan oleh terbatasnya keterampilan yang mereka miliki untuk
mengumpulkan angka kredit. Kinerja pustakawan BPAD Provinsi Sumatera Utara
yang belum maksimal juga disebabkan oleh indikasi masih kurangnya
pustakawan/tenaga profesional yang menjalankan perpustakaan terlihat dari

jumlah pustakawannya lebih sedikit daripada non pustakawannya.
Melihat permasalahahan diatas, permasalahan tersebut membutuhkan
knowledge. salah satu kegiatan yang dapat menjawab permasalahan diatas untuk
meningkatkan kinerja pustakawan ialah kegiatan knowledge sharing. Kegiatan
knowledge

sharing

dapat

membantu

pustakawan

untuk

menyelesaikan

permasalahan yang ada, karena dengan adanya kegiatan knowledge sharing,
pengetahuan baru akan dimiliki oleh para pustakawan.Selain itu, kegiatan

knowledge sharing juga dapat mengurangi kesenjangan pengetahuan yang terjadi
antar pustakawan. Kegiatan knowledge sharing pada BPAD Provinsi Sumatera
Utara dibagian referensi, layanan anak, ruangan digital dan bagian deposit.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
pada Perpustakaan BPAD Provinsi Sumatera Utara dengan judul penelitian
“Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara”.

6

Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu: Apakah terdapat pengaruh knowledge sharing terhadap prestasi
kerja pustakawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
knowledge sharing terhadap kinerja pustakawan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan bermanfaat :
1. Bagi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Utara, dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan kebijakan
yang berhubungan dengan knowledge sharing dan sebagai alat evaluasi
terhadap prestasi kerja pustakawan
2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti
tentang

pengaruh

knowledge

sharing

terhadap

prestasi

kerja

pustakawan
3. Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan
bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan knowledge sharing
1.5 Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh yang positif dan signifikan Knowledge Sharing terhadap
prestasi kerja pustakawan

7

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

1 8 114

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

6 49 115

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 38

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 2 4

Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

0 0 5