Pengukuran Tingkat Kesiapan PTPN II Kwala Madu Dalam Implementasi Program K3 Dan Penanganan Hazard

II-34

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala
Madu
Pabrik gula kwala madu merupakan pabrik gula ke-2 (Dua) di sumatera

utara sesudah pabrik gula Sei Semayang.

Pabrik gula kwala madu terletak di

desa kwala begumit, kecamatan stabat, kabupaten langkat kira-kira 36 Km
darikota Medan. Vicinity map pabrik gula kwala madu dapat dilihat pada gambar
2.1. Pembangunan pabrik gula kwala madu dilakukan dengan cara tender
internasional oleh pemerintah indonesia yang diselenggarakan oleh proyek
pembangunan


industry

gula

pada

tahun

1981,

dimanahasilnyadimenangkanolehHitachi Ship Building & Engineering Co. I.td
(Hitachi Zosen).

Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu
Sesuai kontrak Pemerintah RI dengan Hitachi Zosen untuk pengembangan
dan pendirian pabrik gula Kwala Madu yang ditanda tangani pada tanggal 23
November 1981 dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982, pabrik harus

Universitas Sumatera Utara


II-35

diselesaikan dalam waktu 24 bulanya itu tanggal 6 Februari 1984 ditambah
keterlambatan yang diterima selama 14 hari. Ternyata pabrik gula Kwala Madu
dapat diselesaikan (dalam arti dapat beroperasi) 1 bulan lebih maju dari ketentuan
kontrak yaitu tanggal 20 januari 1984.
Dalam proses pengolahannya, pabrik gula Kwala Madu beroperasi selama
24 jam sehari dalam masa gilingan selama ±7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift
kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik gula Kwala Madu beroperasi dengan
kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD).
Berdasarkan sejarah diatas, pabrik gula Kwala Madu merupakan industry
besar yang telah beroperasi selama 30 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik
gula Kwala Madu ini sudah lama beroperasi dalam hal memenuhi kebutuhan
masyarakat.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pabrik gula Kwala Madu merupakan industry manufaktur yang


memproduksi gula. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu, yang
tidak jauh dari penyediaan bahan baku. Sedangkan bahan tambahan untuk
pembuatan gula adalah air, susu kapur, gas belerang,fluclonat, dan asam phospat.
SK Menteri Pertanian No.59/KPTS/EKKU/10/1997 mengelompokkan
pabrik gula berdasarkan kapasitas, yaitu:
1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800 - 1200 ton/ hari.
2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200 - 1800 ton/ hari.
3. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas 1800 - 2700 ton/ hari.

Universitas Sumatera Utara

II-36

4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 - 4000 ton/ hari.
Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala
Madu dikategorikan kelompok D, dikarenakan pabrik gula ini berkapasitas 4000
ton/ hari. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini merupakan
pabrik gula yang berkapasitas tertinggi dalam perusahaan gula negara. Selain
pabrik gula Kwala Madu, PTPN II juga mempunyai pabrik gula yang lain yaitu
pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 ton/ hari.


2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit,

Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, kira-kira 36 km dari Kota Medan.

2.4.

Daerah Pemasaran
PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem

pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak
perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana
selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke
pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan
mengambil langsung ke pabrik gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ketangan konsumen

dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

II-37

Pabrik Gula PTPN II

Bagian Pemasaran

BULOG / Agen

Konsumen

Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II
Kwala Madu
Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan
keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga
jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula.


2.5.

Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka struktur organisasi yang
digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu adalah struktur
organisasi lini seperti pada gambar 5.1. Struktur organisasi lini adalah suatu
struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan
dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal.

Universitas Sumatera Utara

Manager Pabrik
Ketua P2K3/ Tanggap
Darurat

Ka. Dinas Teknik

Ka. Laboratorium


Asisten
Boiler

Asisten
Gilingan

Asisten
Listrik

Asisten
Workshop

Koordi
nator

Koordi
nator

Koordi

nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana

Asisten
Cane
Yard

Koordi

nator

Mandor

Asisten
Instrume
nt

Koordi
nator

Mandor

Asisten
Lab

Asisten
Timbangan

Koordi

nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Papam

Ka. Dinas
Pengolahan

Ka. Tata Usaha

Danru

Asisten
Gudang

Hasil

Asisten
Adm/
Keuangan

Asisten
SDM &
Umum

Hansip

Koordi
nator

Koordi
nator

Koordi
nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan
Pelaksana

Asisten
Timbang
an

Operator/ Karyawan Pelaksana

Asisten
Pemurnian

Koordi
nator

Asisten
Penguapan

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Asisten
Masakan

Asisten
Putaran

Koordi
nator

Koordi
nator

Mandor

Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

II-5
Universitas Sumatera Utara

III-39

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
1

Manager Pabrik
Tugas Manager pabrik adalah:
a Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah
digariskan oleh perusahaan.
b Melaksanakan

perencanaan,

pengorganisasian,

pengendalian

dan

pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan
efisien.
Tanggung jawab Manager pabrik adalah:
a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi.
2

Ketua P2K3/ Tanggap Darurat.
Tugas Ketua Tanggap darurat adalah:
a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di tempat kerja.
b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
mengenai:
-

Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
menanggulanginya.

-

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
kerja.

Universitas Sumatera Utara

II-40

-

Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

-

Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.

c. Membantu Pengusaha/ Pengurus dalam :
-

Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.

-

Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

-

Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja
(PAK) serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

-

Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan
kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.

-

Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan
makanan di perusahaan.

-

Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.

-

Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.

-

Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi
hasil pemeriksaan.

-

Menyelenggarakan

administrasi

keselamatan

kerja,

higienis

perusahaan dan kesehatan kerja.
-

Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen
dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan
kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.

Universitas Sumatera Utara

II-41

Tanggung jawab Ketua Tanggap Darurat P2K3 adalah:
- Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk

memimpin rapat pleno.
- Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan

program-program P2K3.
- Mempertanggung-jawabkan

pelaksanaan

K3

di

Perusahaan

ke

Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Perusahaan.
- Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya

kepada Direksi.
- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3 di

Perusahaan.
3

Kepala Dinas Teknik
Tugas Kepala Dinas Teknik adalah:
a Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan
kepala pengolahan dibantu oleh asisten.
b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
dan sasaran yang ditetapkan.
c Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan
efektif dan efisien.
d Membuat laporan pertanggung jawabankerja.
Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah:
a Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk
pemeliharaan dan pengoperasian mesin/ instalasi.

Universitas Sumatera Utara

II-42

b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif
dan efisien.
c Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan
operasional di Pabrik.
4

Asisten Boiler
Tugas Asisten boiler adalah:
a Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor,
bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler.
Tanggung jawab Asisten boiler adalah:
a. Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.

5

Asisten Milling
Tugas Asisten milling adalah:
a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor
bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling.
Tanggung jawab Asisten milling adalah:
a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.

6

Asisten Listrik/ Instrument
Tugas Asisten listrik/ Instrument adalah:
a Bidang listrik/ instrument dipimpin oleh staf. dan dibantu oleh mandor,
bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang
berkaitan.

Universitas Sumatera Utara

II-43

Tanggung jawab Asisten listrik/ Instrument adalah:
a Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik,
kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/ instrument.
7

Asisten Work Shop
Tugas Asisten Work Shop adalah:
a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga
administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan
pembuatan suku cadang.
Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah:
a Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik.

8

Asisten Cane Yard
Tugas asistenCane Yard adalah:
a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan
tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu
serta memelihara lingkungan/ infrastruktur milik pribadi.
Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah:
a. Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik.

9

Kepala Dinas Pengolahan
Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah:
a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi
dengan Kepala Dinas Teknik dibantu oleh asisten.

Universitas Sumatera Utara

II-44

b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
yang sudah ditetapkan.
c Mengoptimalkan kerja mesin/ peralatan
Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah:
a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik.
10 Asisten Pemurnian
Tugas Asisten Pemurnian adalah:
a. Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan
kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien.
Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah:
a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
11 Asisten Putaran
Tugas Asisten Putaran adalah:
a. Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan
pengeringan dengan prinsip efisien.
Tanggung jawab Asisten Putaran adalah:
a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
12 Asisten Penguapan
Tugas Asisten Penguapan adalah:
a. Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas untuk mengentalkan nira dengan kecepatan

Universitas Sumatera Utara

II-45

penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya se-ekonomis
mungkin.
Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah:
a. Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
13 Asisten Pemasakan
Tugas Asisten Pemasakan adalah:
a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk
kristal gula dengan prinsip efisien.
Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah:
a. Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
14 Kepala Tata Usaha
TugasKepala Tata Usaha adalah:
a. Administrasi pabrik/ kebun dikelola oleh seorang staf. dengan dibantu
tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik/
kebun secara menyeluruh.
Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah:
a Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.
b Bersama dinas/ bagian lain menyusun rencana kerja tahunan.
c Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.
d Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.
e Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan.
f Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkup pabrik/ kebun.

Universitas Sumatera Utara

II-46

g Pengamanan terhadap aset perusahaan.
15 Asisten Umum
Tugas Asisten Umum adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum
seperti personalia dan koperasi.
Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah:
a. Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan.
16 Asisten Kantor
Tugas Asisten Kantor adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi,
finansial, dan perencanaan perusahaan.
Tanggung jawab Asisten Kantor adalah:
Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha
mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator.
17 Asisten Gudang
Tugas Asisten Gudang adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik.
Tanggung jawab Asisten Gudang adalah:
a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam
melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator.
18 Kepala Laboratorium
Tugas Kepala Laboratorium adalah:

Universitas Sumatera Utara

II-47

a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang
laboratorium sebagai alat kontrol.
Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah:
a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager.
19 Asisten Laboratorium
Tugas Asisten Laboratorium adalah:
a. Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium.
Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah:
a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator.
20 Komandan Regu (Danru)
Tugas Komandan Regu adalah:
a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan
keluarga.
Tanggung jawab Komandan Regu adalah:
a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya di bidang
keamanan.

Universitas Sumatera Utara

II-48

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja
2.5.3.1 Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari:
1.

Staf Pimpinan

=

15 orang

2.

Karyawan Pelaksana

=

230 orang

3.

Karyawan tidak tetap

=

171 orang

Jumlah

=

416 orang

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu
No.

Uraian

Kantor Manager
a. Manager
1.
b. TUK/Umum/G. Material
c. Gudang Hasil
Dinas Teknik
a. Kantor Dinas teknik
b. Boiler
c. Mill
2. d. Power House/Listrik
e. Instrument
f. Work Shop
g. Cane Yard
h. Keamanan
Dinas Pengolahan
a. Kantor Dinas
b. Pelumasan
c. Pemurnian
3.
d. Penguapan
e. Masakan
f. Putaran
g. Pengarungan
Laboratorium
a. Lab. Pabrik
4. b. Weater Treatment
c. Instalasi Limbah
d. Timbangan
Jumlah

Karyawan
Pimpinan

Karyawan
Pelaksana

Karyawan
Tidak Tetap

Jumlah

1
1

22
6

8
41

1
30
48

1
1
1
1
1
-

5
18
16
19
8
14
20
14

2
6
6
8
8
-

8
25
23
28
8
23
20
14

1
1
1
1
1
5

5
10
14
12
12
2
7

8
8
9
11
18
11

6
19
23
22
24
20
23

1
-

12
3
3
8

15
3
3
6

28
6
6
14

15

230

171

416

Sumber: Data Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

II-49

Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara
menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga
kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masing-masing
tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut.Oleh karena itu, jumlah tenaga
kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba
perusahaan tersebut.

2.5.3.2 Jam Kerja
Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk
mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi tiga
shift, yaitu:
1.

Shift I

: pukul 07.00 – 15.00 WIB

2.

Shift II

: pukul 15.00 – 23.00 WIB

3.

Shift III

: pukul 23.00 – 07.00 WIB

Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita
bekerja pada shift 1, dikarenakan tenaga kerja wanita tersebut rata-rata ibu rumah
tangga.

Universitas Sumatera Utara

II-50

2.6.

Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama
dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu.
Tebu yang akan dipanen mempunyai rendemen (kadar gula) rata-rata
sekitar 6,5–7 %. Pemanenan tebu dilakukan antara 10-12 bulan sejak ditanam,
dimana sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang
tebu secara acak sebagai sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang
matang dan kandungan gula dalam batang adalah sama.
Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu
dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan
pemeliharaan.Faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim,
karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari
sampai dengan bulan Agustus.
Salah satu alasan pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan
adalah dikarenakan bahan baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang
curah hujannya sedikit agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi.

2.6.1.1.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi,
yang ditambahkan dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

II-51

mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna
menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk
dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut.
Adapun bahan tambahan padaproduksigulaadalah:
1. Air
Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang
terdapat pada ampas tebu secara maksimal.Volume air yang dibutuhkan
sebanyak 20 % dari kapasitas tebu/hari. Air yang digunakan untuk proses
produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment.
2. Susu kapur (Ca(OH)2)
Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan pH
nira menjadi 8,0–8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan
untuk menaikan pH nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah
membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan
disiram dengan air.
3. Belerang
Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira.
Tujuan pemberian gas belerang adalah:
a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur pH mencapai 7,0–7,2.
b. Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi
pengaruh pada warna kristal dan gula.

Universitas Sumatera Utara

II-52

4. Flokulant
Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai
pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira (larutan untuk membentuk
gumpalan partikel yang lebih besar dan mudahdiendapkanuntukdisaring).
5. Talofloc dan Talofloate
Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira,
sedangkanTalofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang
lebih pucat.Kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira
kental.
6. Asam pospat
Digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi seperti gas
SO2.Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi gula. Sehingga
pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan untuk
produksi.Apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang, maka
hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2.6.1.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk atau bahan yang ditambahkan ke dalam produk dimana keberadaannya
tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan-bahan penolong yang digunakan
dalam produksi gula adalah:

Universitas Sumatera Utara

II-53

a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini
merupakan karung plastik yang sudah diberikan label pabrik gula Kwala
Madu.
b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan penolong ini
diperlukan saat produksi gula selesai, yaitu untuk sebagai tempat
penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan
juga siap untuk dipasarkan.

2.6.2. Uraian Proses Produksi
Adapun uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala
Madu dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian,
stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian.
1. Stasiun gilingan (Mill Station)
Tebu yang telah halus dipotong-potong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II
selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga
mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan
tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak
mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit
mesin gilingan (five set three roller mill) yang disusun seri dengan memakai
tekanan hidrolik yang berbeda-beda.
Adapun mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

II-54

a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan
pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan
ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi.
b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang
nantinya sama-sama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak
penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya
dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu
tangki (Raw Juice Tank) dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian
melalui pompa.
c. Ampas tebu (bagasse) dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas
lagi. Kemudian nira (air perasan) ditampung pada bak penampung II dan
digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I. Demikian seterusnya
sampai gilingan V.
d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor,
dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan
dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses
penyaringan pada alat vacum filter.
2. Stasiun pemurnian
Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun
pemurnian.Tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan
kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni
mengandung sukrosa. Di dalam proses pemurnian ada beberapa tahap yang
dilakukan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

II-55

a. Timbangan nira mentah (Juice Weighting Scale)
b. Pemanasannira 1 (Juice Heater 1)
c. Tangki defekasi (Defecator)
d. Tangki sulfitas
e. Tangki tunggu
f. Tangki netralisasi
g. Pemanasan nira 2 (Juice Heater 2)
h. Tangki pengembang (Flash Tank)
i. Tangki pengendapan (Door Clalifier)
3. Stasiun penguapan (Evaporator Station)
Stasiun penguapan pada proses pengolahan gula di Pabrik Gula Kwala Madu
menggunakan empat unit evaporator yang disebut quadruple evaporator yang
bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses vakum.
Tujuan dari stasiun penguapan adalah untuk menguapkan air yang terkandung
dalam nira encer, sehingga nira lebih mudah dikristalkan.Penguapan dilakukan
pada temperatur 500C-1100C dan penurunan tekanan di dalam evaporator
dilakukan

untuk

menghindari

kerusakan

sakarosa

maupun

monosakaridanya.Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit
beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan.
4. Stasiun masakan
Pada stasiun masakan ini terjadi proses kristalisasi dengan tujuan untuk
mencapai kualitas gula dalam nira kental. Nira dipanaskan dengan temperatur
masakan 50-650C dengan cara menguapkan sampai berbentuk kristal. Proses

Universitas Sumatera Utara

II-56

produksi gula di Pabrik Gula Kwala Madu tergolong pada sistem 3 (tiga)
tingkat ABD karena mempunyai HK gula sekitar 80, pada masakan A dan B
diusahakan harkat kemurnian (HK) yang tertinggi. Masakan D diusahakan HK
gula sekitar 58-60, sedangkan untuk gula tetes HK