Analisis Keterpakaian Koleksi Literatur Anak di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus memanfaatkan sumber daya
yang ada semaksimal mungkin agar perpustakaan dapat memberikan layanan dalam
memenuhi kebutuhan informasi kepada pengguna yang mempunyai minat serta
kebutuhan informasi yang berbeda-beda.Perpustakaan umum merupakan unit
kerja/lembaga/badan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk bagi semua
lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani
kebutuhan informasinya.
Dalam UU Perpustakaan No.43 Tahun 2007dinyatakan bahwa “Perpustakaan
umum adalah lembaga layanan informasi dan bahan bacaan kepada masyarakat
umum dengan berbagai lapisan dan golongan”. Perpustakaan umum dibuat untuk
masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan
umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi. Perpustakaan
umum menyediakan berbagai macam bahan koleksi bagi semua tingkatan usia mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia, baik untuk laki-laki maupun
perempuan. Dalam hal ini, perpustakaan umum mempunyai nilai strategis untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa karena fungsinya melayani semua lapisan
masyarakat sebagai sarana pembelajaran.


1
Universitas Sumatera Utara

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera
Utara merupakan salah satu jenis perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang menyediakan informasi dan memberikan layanan kepada
pengguna dari seluruh lapisan masyarakat.
Dalam hal ini perpustakaan umum menyediakan fasilitas untuk layanan anak.
Menurut Reitz (2002, 131)
layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditunjukan untuk anak
sampai anak berumur 12-13 tahun, di dalamnya termasuk pengembangan
koleksi anak muda, mendongeng,membantu pengajaran dalam mengerjakan
tugas atau pekerjaan rumah, program summer reading, biasanya disediakan
oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan.
Layanan anak diselenggarakan oleh perpustakaan sesuai dengan tugas dan
fungsi perpustakaan umum yaitu, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu
pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh
perpustakaan umum adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi pelayanan
anak.

Anak belum dapat memilih bacaan yang baik untuk dirinya sendiri. Mereka
akan membaca bacaan apa saja yang mereka temui tanpa memandang apakah bacaan
tersebut sesuai untuk mereka atau tidak. Agar anak-anak dapat memperoleh bahan
bacaan yang sesuai dengan perkembangan pikiran, perilakunya dan juga dengan
tingkat pendidikannya, maka kita harus peduli dengan bahan bacaan yang akan
diperuntukkan kepada anak-anak. Bacaan yang tepat akan berperan menunjang

2
Universitas Sumatera Utara

pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan imagintif anak tersebut. Widajatmi
yang dikutip oleh Santoso (2011, 9) menyatakan bahwa
berbagai jenis buku dapat diberikan kepada anak-anak sesuai dengan tiga
aspek yaitu tingkat usia, perkembangan dan kemampuan anak. Berdasarkan
tiga aspek tersebut, orang tua memiliki peranan penting dalam menentukan
buku-buku bacaan untuk anaknya.
Buku bacaan yang baik memberikan nilai edukatif, serta memiliki nuansa
sastra atau seni, setidaknya akan menyenangkan mereka dan berpengaruh pada
perubahan tingkah laku dan masa depan yang akan mereka tempuh.
Literatur anak atau bacaan anak adalah koleksi dan informasi yang

dikhususkan untuk kepentingan anak. Literatur anak merupakan salah satu koleksi
diantara berbagai koleksi yang ada di perpustakaan umum. Berbagai kegiatan
disiapkan untuk kebutuhan anak-anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada
pelayannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan kebutuhan anak.
Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera
Utara memiliki koleksi 574 judul dengan 4.820 eksemplar. Koleksi tersebut terdiri
dari cerita berbentuk dongeng, cerita rakyat, buku pelajaran berhitung, buku
bergambar, dan lain-lain.
Keterpakaian koleksi sangat penting untuk diketahui karena dapat digunakan
untuk

mengetahui

pemanfaatan

koleksi

oleh

pemustaka


perpustakaan.Dari

keterpakaian koleksi tersebut dapat digunakan sebagai laporan koleksi mana yang
sering dipakai dan tidak. Sehingga dapat dijadikan dasar kebijakan pengadaan koleksi

3
Universitas Sumatera Utara

yang akan datang. Dalam kajian ilmu perpustakaan, keterpakaian koleksi merupakan
evaluasi pelayanan di suatu perpustakaan.
Sesuai dengan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, koleksi yang
paling sering dimanfaatkan adalah koleksi buku fiksi dengan jumlah 813 eksemplar,
namun untuk nonfiksi yang paling sering dimanfaatkan adalah buku Why dengan
jumlah 250 eksemplar dan memiliki berbagai macam topik, misalnya fisika,
matematika, sejarah, dan lain-lain. Diduga hal tersebut terjadi mungkin disebabkan
karena koleksi ini merupakan buku pelajaran dalam bentuk komik bergambar
sehingga anak-anak lebih tertarik, dapat lebih berimajinasi dan up to date, sementara
masih banyak bahan pustaka lain yang juga membangun imajinasi anak dan mampu
meningkatkan prestasi anak, misalnya ensiklopedi anak, bahan ajar berbahasa Inggris,

dan buku Teknologi dan Informasi Komputer. Pemakaian koleksi literatur anak di
perpustakan BPAD tidak merata, hal ini dapat diketahui bahwa masih adanya
beberapa koleksi yang jarang digunakan atau bahkan tidak pernah digunakan oleh
pengguna perpustakaan, misalnya buku pelajaran ilmu pengetahuan sosial, buku
pelajaran berbahasa Inggris, ensiklopedi anak, dan lain-lain. Hal ini dibuktikan dari
data sirkulasi peminjaman di layanan anak dengan jumlah pengunjung 25 anak per
hari, buku yang sering dipinjam yaitu buku dengan judul atau jenis yang sama.
Ketidakseimbangan pemakaian koleksi oleh pengunjung perpustakaan dapat menjadi
masalah karena koleksi yang jarang digunakan bisa jadi merupakan koleksi yang
tidak dibutuhkan oleh pengunjung perpustakaan, dan koleksi yang sering digunakan
merupakan koleksi yang sangat dibutuhkan pengguna perpustakaan. Apabila koleksi
4
Universitas Sumatera Utara

yang tersedia terlalu banyak yang tidak digunakan, berarti tujuan dari layanan anak
tidak tercapai.Sebagaimana dikemukakan oleh Soedibyo (1987, 69) bahwa “koleksi
bukanlah hiasan diperpustakaan, melainkan harus digunakan sebaik-baiknya, apabila
tidak digunakan maka akan mengurangi nilai guna koleksi yang dimiliki”.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
keterpakaian koleksi literatur anak di BPAD Provinsi Sumatera Utara.Untuk

mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul
"Analisis Keterpakaian Koleksi Litertur Anak di Badan Perpustakaan Daerah
Provinsi Sumatera Utara”. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara sebagai
lokasi penelitian karena perpustakaan BPAD Provinsi Sumatera Utara merupakan
salah satu perpustakaan yang memiliki layanan anak dengan jumlah koleksi yang
banyak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yang nantinya akan diteliti yaitu: Bagaimana keterpakaian koleksi
literatur anak di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi
Sumatera Utara?

5
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk: Mengetahui
bagaimana keterpakaian koleksiliteratur anak di Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Instansi yang diteliti, dalam hal ini adalah Badan Perpustakaan Daerah
Provinsi Sumatera Utara yaitu sebagai bahan pertimbangan dan masukan
untuk lebih meningkatkan layanan anak dalam pengembangan koleksi
literatur anak.
2.

Peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang
berhubungan dengan tingkat keterpakaian koleksi dengan topik yang berbeda.

3. Peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman
peneliti tentang analisis keterpakaian koleksi.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada keterpakaiankoleksi literatur
anak, yaitu: 1. Intensitas penggunaan literatur anak, 2. Frekuensi penggunaan literatur
anak, 3. Jumlah koleksi literatur anak yang digunakan.

6
Universitas Sumatera Utara