Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan Antibiotik pada Masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antibiotikpertama kali ditemukan oleh Paul Ehlrich pada tahun 1910,
sampai saat ini masih menjadi obat pilihan dalam penanganan kasus-kasus
penyakit infeksi (Utami, 2012).Antibiotik ditemukan sekitar delapan dekade lalu
dan sejak itu telah terjadi revolusi dalam manajemen, pengobatan dan hasil
penyakit menular.Oleh karena itu, obat antibiotik adalah salah satu yang paling
sering diresepkan, dijual dan digunakan di seluruh dunia (Abimbola,
2013).Penggunaan antibiotik sering kali tidak tepat, akibatnya terjadi peningkatan
resistensi kuman terhadap antibiotik (Baltazar, et al., 2009).
Resistensi antibiotik telah menjadi permasalahan di seluruh dunia.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011), Indonesia menduduki
peringkat ke-8 dari 27 negara dengan beban tinggi kekebalan obat terhadap kuman
Multidrug Resistance (MDR) di dunia berdasarkan data World Health
Organization (WHO) tahun 2009.
Penelitian yang dilakukan oleh Lim dan Teh (2012) di Putrajaya, Malaysia
menyebutkan bahwa 83% responden tidak mengetahui bahwa antibiotik tidak
bekerja untuk melawan infeksi virus dan 82% responden tidak mengetahui bahwa
antibiotik tidak dapat mengobati batuk dan flu. Beberapa pernyataan dari
responden diantaranya adalah tidak masalah menghentikan pemakaian antibiotik
ketika gejala telah membaik dan mengkonsumsi sedikit antibiotik dari yang
diresepkan dokter akan lebih sehat daripada mengkonsumsi seluruh antibiotik
yang diresepkan (Pratama, 2014).
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Widayati (2012) di Yogyakarta
menyatakan sekitar 71% tidak memiliki pengetahuan yang cukup tepat mengenai
penggunaan antibiotik, lebih dari setengah percaya antibiotik dapat mencegah
penyakit menjadi lebih buruk (74%), dan kurang dari setengah percaya bahwa
antibiotik tidak memiliki efek samping (24%) (Toraya, et al., 2015). Penelitian
lain yang dilakukan di Lithuania menyebutkan lebih dari 61,1% responden
memiliki pengetahuan rendah tentang antibiotik. Hampir setengah responden
mengganggap antibiotik efektif terhadap infeksi virus (26%) atau infeksi bakteri
dan virus (21,7%). Sebanyak 47,7% menganggap flu biasa sebagai indikasi yang
tepat untuk penggunaan antibiotik (Pavyde, et al., 2015).
Kesalahpahaman masyarakat dalam penggunaan antibiotik berpotensi
dapat menyebabkan pengobatan
menjadi tidak tepat, dimana orang – orang
percaya antibiotik sebagai “obat yang luar biasa” atau “obat kuat” yang mampu
mencegah dan menyembuhkan setiap gejala maupun penyakit. Pengetahuan dan
keyakinan merupakan faktor yang berhubungan dapat mempengaruhi perilaku
penggunaan antibiotik tiap individu. Pengetahuan dengan sendirinya tidak cukup
untuk mengubah perilaku, tetapi berperan penting dalam membentuk keyakinan
dan sikap. Konsekuensi dalam menggunakan antibotik dengan pengetahuan yang
kurang berpotensi mengarah kepada kesalahpahaman mengenai penggunaan
tersebut. Mengingat bahwa penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada
masyarakat terus menjadi masalah pada negara - negara maju maka diberlakukan
pemberian informasi pengetahuan dan keyakinan tentang antibiotik. Akan tetapi,
pemberian informasi serupa masih cukup langka, terutama di Indonesia (Widayati,
2012).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan tujuan mengetahui Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan
Antibiotik pada Masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Karakteristik responden:
- Jenis kelamin
- Umur
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pengetahuan
responden
tentang antibiotik.
- Keyakinan responden tentang
antibiotik.
Gambar 1.1Kerangka Pikir Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadiperumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
a.
bagaimana tingkat pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
b.
bagaimana tingkat keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
c.
bagaimana penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang
Bulan Selayang II?
d.
apakah karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi pengetahuan antibotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II?
e.
apakah karakteristik masyarakat(jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
Universitas Sumatera Utara
f.
apakah pengetahuan masyarakat mempengaruhi keyakinan masyarakat
tentang antibiotik di Kelurahan Padang Bulan Selayang II?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
a.
tingkat pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang II tergolong baik.
b.
tingkat keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang II tergolong baik.
c.
penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang
II tergolong tepat.
d.
karakteristikmasyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi pengetahuan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
e.
karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi keyakinanantibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
f.
pengetahuan
masyarakat
mempengaruhi
keyakinan
antibiotik
pada
masyarakatdi Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian in adalah untuk :
a.
memperoleh gambaran pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II
Universitas Sumatera Utara
b.
memperoleh gambaran keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
c.
memperoleh gambaran penggunan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
d.
mengetahui pengaruhkarateristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir dan pekerjaan) terhadap pengetahuan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
e.
mengetahui pengaruhkarateristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir dan pekerjaan) terhadap keyakinan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
f.
mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap keyakinan antibiotik
pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi informasi dan solusi bagi tenaga kesehatan agar terus
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
terutama
dalammemerikan
informasi
mengenai antibiotik.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antibiotikpertama kali ditemukan oleh Paul Ehlrich pada tahun 1910,
sampai saat ini masih menjadi obat pilihan dalam penanganan kasus-kasus
penyakit infeksi (Utami, 2012).Antibiotik ditemukan sekitar delapan dekade lalu
dan sejak itu telah terjadi revolusi dalam manajemen, pengobatan dan hasil
penyakit menular.Oleh karena itu, obat antibiotik adalah salah satu yang paling
sering diresepkan, dijual dan digunakan di seluruh dunia (Abimbola,
2013).Penggunaan antibiotik sering kali tidak tepat, akibatnya terjadi peningkatan
resistensi kuman terhadap antibiotik (Baltazar, et al., 2009).
Resistensi antibiotik telah menjadi permasalahan di seluruh dunia.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011), Indonesia menduduki
peringkat ke-8 dari 27 negara dengan beban tinggi kekebalan obat terhadap kuman
Multidrug Resistance (MDR) di dunia berdasarkan data World Health
Organization (WHO) tahun 2009.
Penelitian yang dilakukan oleh Lim dan Teh (2012) di Putrajaya, Malaysia
menyebutkan bahwa 83% responden tidak mengetahui bahwa antibiotik tidak
bekerja untuk melawan infeksi virus dan 82% responden tidak mengetahui bahwa
antibiotik tidak dapat mengobati batuk dan flu. Beberapa pernyataan dari
responden diantaranya adalah tidak masalah menghentikan pemakaian antibiotik
ketika gejala telah membaik dan mengkonsumsi sedikit antibiotik dari yang
diresepkan dokter akan lebih sehat daripada mengkonsumsi seluruh antibiotik
yang diresepkan (Pratama, 2014).
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Widayati (2012) di Yogyakarta
menyatakan sekitar 71% tidak memiliki pengetahuan yang cukup tepat mengenai
penggunaan antibiotik, lebih dari setengah percaya antibiotik dapat mencegah
penyakit menjadi lebih buruk (74%), dan kurang dari setengah percaya bahwa
antibiotik tidak memiliki efek samping (24%) (Toraya, et al., 2015). Penelitian
lain yang dilakukan di Lithuania menyebutkan lebih dari 61,1% responden
memiliki pengetahuan rendah tentang antibiotik. Hampir setengah responden
mengganggap antibiotik efektif terhadap infeksi virus (26%) atau infeksi bakteri
dan virus (21,7%). Sebanyak 47,7% menganggap flu biasa sebagai indikasi yang
tepat untuk penggunaan antibiotik (Pavyde, et al., 2015).
Kesalahpahaman masyarakat dalam penggunaan antibiotik berpotensi
dapat menyebabkan pengobatan
menjadi tidak tepat, dimana orang – orang
percaya antibiotik sebagai “obat yang luar biasa” atau “obat kuat” yang mampu
mencegah dan menyembuhkan setiap gejala maupun penyakit. Pengetahuan dan
keyakinan merupakan faktor yang berhubungan dapat mempengaruhi perilaku
penggunaan antibiotik tiap individu. Pengetahuan dengan sendirinya tidak cukup
untuk mengubah perilaku, tetapi berperan penting dalam membentuk keyakinan
dan sikap. Konsekuensi dalam menggunakan antibotik dengan pengetahuan yang
kurang berpotensi mengarah kepada kesalahpahaman mengenai penggunaan
tersebut. Mengingat bahwa penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada
masyarakat terus menjadi masalah pada negara - negara maju maka diberlakukan
pemberian informasi pengetahuan dan keyakinan tentang antibiotik. Akan tetapi,
pemberian informasi serupa masih cukup langka, terutama di Indonesia (Widayati,
2012).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan tujuan mengetahui Pengetahuan, Keyakinan dan Penggunaan
Antibiotik pada Masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Karakteristik responden:
- Jenis kelamin
- Umur
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pengetahuan
responden
tentang antibiotik.
- Keyakinan responden tentang
antibiotik.
Gambar 1.1Kerangka Pikir Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadiperumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
a.
bagaimana tingkat pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
b.
bagaimana tingkat keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
c.
bagaimana penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang
Bulan Selayang II?
d.
apakah karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi pengetahuan antibotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II?
e.
apakah karakteristik masyarakat(jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II?
Universitas Sumatera Utara
f.
apakah pengetahuan masyarakat mempengaruhi keyakinan masyarakat
tentang antibiotik di Kelurahan Padang Bulan Selayang II?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
a.
tingkat pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang II tergolong baik.
b.
tingkat keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan
Selayang II tergolong baik.
c.
penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang
II tergolong tepat.
d.
karakteristikmasyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi pengetahuan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
e.
karakteristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan
pekerjaan) mempengaruhi keyakinanantibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
f.
pengetahuan
masyarakat
mempengaruhi
keyakinan
antibiotik
pada
masyarakatdi Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian in adalah untuk :
a.
memperoleh gambaran pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II
Universitas Sumatera Utara
b.
memperoleh gambaran keyakinan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
c.
memperoleh gambaran penggunan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan
Padang Bulan Selayang II.
d.
mengetahui pengaruhkarateristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir dan pekerjaan) terhadap pengetahuan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
e.
mengetahui pengaruhkarateristik masyarakat (jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir dan pekerjaan) terhadap keyakinan antibiotik pada masyarakat di
Kelurahan Padang Bulan Selayang II.
f.
mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap keyakinan antibiotik
pada masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Selayang II
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi informasi dan solusi bagi tenaga kesehatan agar terus
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
terutama
dalammemerikan
informasi
mengenai antibiotik.
Universitas Sumatera Utara